Anda di halaman 1dari 4

POTENSI DAN KENDALA PENGEMBANGAN

AGRIBISNIS

Arah Pembangunan Ekonomi yang berubah dari Pertanian


Primer ke arah Industrialisasi (on farm Agribisnis) atau
Agroindustri.

Perubahan tersebut ditandai dengan ciri-ciri:


1. Berubahnya orientasi kegiatan ekonomi dari orientasi
peningkatan produksi kepada orientasi pasar
2. Berkembangnya kegiatan ekonomi yang mengelola dan
memperdagangkan produk dan hasil usahatani di pasar
domestik maupun pasar internasional.
3. Makin kuatnya keterkaitan antara kegiatan produksi dan
perdagangan usahatani dengan kegiatan pengolahan hasil
dengan konsumen
4. Perubahan penggerak utama ekonomi berbasis sumberdaya
hayati dari sebelumnya motor penggeraknya adalah
usahatani beralih ke industri pengolahan hasil usaha tani
(agribisnis hilir)

Agribisnis di Indonesia
Secara umum Agribisnis di indonesia dipengaruhi oleh 2 faktor :
1. Faktor Internal Dalam negeri.
2. Faktor Eksternal Luar Negeri.

Hal ini ditunjang dengan adanya :


1. Produksi dan konsumsi
2. Permintaan dan Penawaran
Dari Sisi Penawaran
1. Indonesia memiliki keanekaragaman hayati (Biodiversity)
baik di daratan maupun di lautan. Sekitar 80% gen keaneka-
ragaman hayati dunia di Indonesia, Brazil dan Zaire. Dengan
kekayaan tersebut dapat menghasilkan banyak komoditas
agribisnis.
2. Indonesia memiliki komoditas perkebunan dimana beberapa
komoditas yg ada, Indonesia diperkirakan menjadi produsen
terbesar dunia pada komoditas minyak kelapa sejak 1995,
kemudian produsen terbesar komoditas minyak sawit, dan
menjadi produsen karet terbesar di dunia.
3. Indonesia memiliki sumber daya perikanan berupa sumber
daya perairan seluas 5-7 km2 dan garis pantai 91.000 km yg
terpanjang di dunia terdapat 17 wilayah penangkapan ikan,
14 diantaranya untuk penangkapan berlebih, sedangkan 3
wilayah tergolong daerah tingkat penangkapan rendah,
sehingga bagus untuk pengembangan agribisnis.

Dari Sisi Permintaan


1. Konsumsi perkapita produk agribisnis di Indonesia masih
tergolong rendah, selain konsumsi bahan pokok. Rendahnya
konsumsi ini disebabkan masih rendahnya pendapatan per
kapita masyarakat. Tapi di masa mendatang pendapatan per
kapita diperkirakan di atas $2500, sehingga akan meningkat-
kan konsumsi produk agribisnis. Dengan jumlah penduduk
220 juta merupakan pasar agribisnis yang sangat besar.
2. Di pasar internasional peluang agribisnis cukup besar. Ada
dua fenomena yg menyebabkan meningkatnya pasar
agribisnis pada pasar internasional: Liberalisasi perdagangan
dunia, penghapusan kebijakan proteksi seperti tarif, subsidi
dan berbagai nontarif barrier perdagangan produk agribisnis.
Tantangan Agribisnis
Globalisasi Perdagangan
1. Barang harus berdaya saing (mutu)
2. Penghapusan subsidi
3. Penghapusan tarif
4. Market Oriented (orientasi pasar)

Kondisi Dalam negeri


1. Kurangnya SDM
2. Penggunan teknologi yang minim
3. Subsidi faktor produksi dihapus (pupuk)
4. Orientasi produksi & konsumsi

Kendala Agrisbisnis
1. Resiko usaha yang tinggi.
2. Penguasaan teknologi
3. Kesenjangan dalam pertumbuhan
4. Inovasi kelembagaan
5. Terbatasnya wirausahawan agribisnis
6. Perubahan iklim global (global warming)
7. Krisis pangan dunia.

Potensi
1. Sumber daya alam yg melimpah
2. Sebagian besar masyarakat bergantung pada produk
pertanian.
3. Penyedia terbesar komoditas ekspor pangan.
4. Penyumbang pendapatan/devisa negara
Kelemahan
1. Minim penggunaan teknologi
2. SDM ahli yang terbatas.
3. Pengembangan agribisnis yang tidak merata.
4. Kebijakan yg tidak berbasis pertanian tapi lebih ke industri
& jasa.

Peluang
1. Sebagian besar produk agribisnis adalah komoditas ekspor.
2. Indonesia sebagai pasar komoditas pertanian yang besar

Ancaman
1. Perubahan iklim global.
2. Produk luar negeri yang berdaya saing
3. Produk luar lebih murah

Anda mungkin juga menyukai