Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

KEWARGANEGARAAN

Tentang :

PERBEDAAN KONSTITUSI DAN KONSTITUSIONALISME

Oleh :

Mardiana Lestari Elo (1320022)

PROGRAM STUDI HUKUM


FAKULTAS ILMU-ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS KRISTEN WIRA WACANA SUMBA
2021
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tatanan kehidupan politik yang beradab dan demokratis harus
dimulai dan di konstruksikan dalam konstitusi. Dalam kehidupan
ekonomi yang sehat dan mendorong kearah terciptanya kepastian
hukum, keadilan dan kemakmuran rakyat harus dimulai pula dari
konstitusi. Kehidupan sosial budaya yang harmoni dan pembentukan
masyarakat madani harus termakstub dalam setiap huruf perubahan
konstitusi. Kehendak untuk hidup aman dan dapat bertahan dari
serangan pasukan asing yang dapat menghabscurkan persatuan dan
kesatuan bangsa juga harus di konstruksikan dalam butir pasal
konstitusi.
Demikian pula dengan seluruh aspek-aspek perlindungan HAM,
hak warga yang sudah semestinnya masuk kedalam elemen-elemen
dasar konstitusi yang kitra rekonstruksi. Elemen HAM ini sangat
penting bagikonstitusi.dari sinilah fungsi utama dari konstitusi
sebagai  “pembatas kekuasaan” itu diangkat. Kekuasaan negara
konstitusi nasional tidak boleh mereduksi apalagi merampas HAM
warga negarnya. Bahkan konstitusi harus berfungsi sebagai tameng
utama perlindungan HAM seluruh rakyat.
Konstitusi merupakan hasil konsensus bersama oleh para tokoh
Negara untuk mewujudkan cita-cita para warga negaranya yang diikat
dalam bentuk suatu ketentuan dasar atau Grund Norm. Konstitusi
dijadikan sebagai alat oleh rakyat dalam membela hak-haknya yang
direnggut oleh sebagaian orang dalam rangka pemenuhan kekuasaan
yang melampaui batas yang dilakukan oleh penguasa/pemerintah yang
otoriter.
Berlakunya suatu konstitusi sebagai hukum dasar yang
mengikat didasarkan atas kekuasaan tertinggi atau prinsip kedaulatan
yang dianut dalam suatu negara. Jika negara itu menganut paham
kedaulatan rakyat, maka sumber legitimasi konstitusi itu adalah
rakyat.
Adapun konstitusionalsme yaitu paham yang yang membatasi
kewenangan pemerintah yang dimana konstitusionalisme sendiri
sebenarnya telah ada dan berkembang jauh sebelum undang-undang
dasar pertama dirumuskan. Ide pokok dari konstitusionalisme adalah
bahwa pemerintah sebagai penyelenggara negara perlu dibatasi
kekuasaannya (the limited states) agar tidak sewenang-wenang dalam
memerintah. Konstitusionalisme menganggap bahwa suatu undang-
undang dasar atau konstitusi adalah jaminan untuk melindungi rakyat
dari perilaku semena-mena pemerintah. Dengan demikian
konstitusionalisme melahirkan suatu konsep lainnya yang disebut
sebagai “negara konstitusional” atau (the constitutional state), dimana
undang-undang dasar menjadi instrument yang paling efektif dengan
menjalankan konsep Rule of Law atau Negara Hukum.
Dengan ini penulis mendapatkan sebuah pertanyaan apakah
perbedaan antara konstitusi dan konstitusionalisme.
1.2 Rumusan Masalah
Apa perbedaan antara konstitusi dan konstitusionalisme?
1.3 Tujuan Penulisan
Untuk mengetahui apa yang menjadi perbedaan dari konstitusi dan
konstitusionalisme.
1.4 Manfaat Penulisan
Bagi penulis mendapatkan pengetahuan tambahan mengenai
konstitusi dan konstitusionlisme dari segi perbedaan kedua ini.
BAB II

PEMBAHASAN

A. KONSTITUSI
2.1 Pengertian Konstitusi
Konstitusi bangsa Indonesia yaitu Undang-Undang Dasar
1945 merupakan instrument perubahan sosial, salah satu yang
mengatur tentang perubahan sosial adalah Pasal 28 H ayat (1)
UUD 1945 yang berbunyi : “Setiap orang berhak hidup sejahtera
lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan
hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan
kesehatan.
Konstitusi adalah hukum dasar tertulis yang dijadikan
pegangan dalam penyelenggaraan suatu Negara, konstitusi dapat
berupa hukum dasar tertulis yang lazim disebut Undang-Undang
Dasar dan dapat pula tidak tertulis. 1 Konstitusi sebagai hukum
dasar yang dijadikan pegangan dalam penyelenggaraan suatu
negara dapat berupa konstitusi tertulis dan konstitusi tidak
tertulis. Dalam hal konstitusi terstulis, hampir semua negara di
dunia memilikinya yang lajim disebut undang-undang dasar
(UUD) yang pada umumnya mengatur mengenai pembentukan,
pembagian wewenang dan cara bekerja berbagai lembaga
kenegaraan serta perlindungan hak azasi manusia.

Pengertian konstitusi menurut para ahli :

1. K. C. Wheare, konstitusi adalah keseluruhan sistem


ketatanegaraaan suatu negara yang berupa kumpulan peraturan
yang membentuk mengatur /memerintah dalam pemerintahan
suatu negara.

1
Jimly Asshiddiqie, (2010), Konstitusi dan Konstituasonalisme Indonesia: edisi kedua, Sinar Grafika.
Jakarta, hlm.29
2. Herman Heller, konstitusi mempunyai arti luas daripada UUD.
Konstitusi tidak hanya bersifat yuridis tetapi juga sosiologis dan
politis.
3. Lasalle, konstitusi adalah hubungan antara kekuasaan yang
terdapat di dalam masyarakat seperti golongan yang mempunyai
kedudukan nyata di dalam masyarakat, misalnya kepala negara
angkatan perang, partai politik, dsb.

Menurut para ahli ilmu hukum maupun ilmu politik konstitusi


harus diterjemahkan termasuk kesepakatan politik, negara,
kekuasaan, pengambilan keputusan, kebijakan dan distribusi
maupun alokasi. Konstitusi bagi organisasi pemerintahan negara
yang dimaksud terdapat beragam bentuk dan kompleksitas
strukturnya, terdapat pula konstitusi politik atau hukum akan
tetapi mengandung pula arti konstitusi ekonomi Dewasa ini, istilah
konstitusi sering di identikkan dengan suatu kodifikasi atas
dokumen yang tertulis. Sama halnya dengan Inggris juga memiliki
konstitusi, namun tidak dalam bentuk kodifikasi melainkan
berdasarkan pada yurisprudensi dalam ketatanegaraan negara
Inggris. Istilah konstitusi berasal dari bahasa Inggris yaitu
“Constitution”, dan berasal dari bahasa Belanda “constitutie”. Dalam
bahasa latin (contitutio,constituere), sedangkan dalam bahasa
Prancis yaitu “constiture”. Dalam bahasa Jerman yaitu “vertassung,
konstitution”, sedangkan dalam ketatanegaraan RI diartikan sama
dengan Undang – undang dasar. Konstitusi / UUD dapat diartikan
peraturan dasar yang memuat ketentuan – ketentuan pokok dan
menjadi satu sumber perundang- undangan. Konstitusi adalah
keseluruhan peraturan baik yang tertulis maupun tidak tertulis
yang mengatur secara mengikat cara suatu pemerintahan
diselenggarakan dalam suatu masyarakat negara.
2.2 Fungsi Dan Maksud Konstitusi
Pada prinsipnya fungsi konstitusi adalah untuk membatasi
kewenangan tindakan pemerintah, untuk menjamin hak-hak
yang diperintah dan merumuskan pelaksanaan kekuasaan yang
berdaulat.2
Fungsi Konstitusi secara umum :
Konstitusi berfungsi membatasi kekuasaan pemerintah
agar tidak terjadi kesewenang-wenangan yang dapat
dilaukan oleh pemerintah, sehingga hak-hak bagi warga
negara dapat terlindungi dan tersalurkan.
Konstitusi berfungsi sebagai piagam kelahiran suatu
negara.
Fungsi konstitusi sebagai sumber hukum tertinggi.
Fungsi konstitusi sebagai alat membatasi kekuasaan.
Konstitusi berfungsi sebagai identitas nasional dan
lambing.
Konstitusi berfungsi sebagai pelindung hak asasi manusia
dan kebebasan warga suatu negara Selain Fungsi
konstitusi diatas, konstitusi juga memiliki tujuan.
Tujuan-tujuan adanya konstitusi secara ringkas dapat dibagi
menjadi tiga, yaitu sebagai berikut.
1. Konstitusi bertujuan untuk memberikan pembatasan
sekaligus pengawasan terhadap kekuasaan politik. Tujuan ini
berfungsi untuk membatasi kekuasaan penguasa sehingga
tidak melakukan tindakan yang merugikan masyarakat
banyak.
2. Konstitusi bertujuan untuk melepaskan kontrol kekuasaan
dari penguasaan sendiri. Bisa juga memberikan perlindungan
terhadap hak asasi manusia (HAM), sehingga dengan adanya
konstitusi maka setiap penguasa dan masyarakat wajib

2
Menurut C.F. Strong
menghormati HAM dan berhak mendapatkan perlindungan
dalam melakukan haknya.
3. Konstitusi bertujuan memberikan batasan-batasan ketetapan
bagi para penguasa dalam menjalankan kekuasaannya. Selain
memberikan batasan-batasan untuk penguasa dalam
menjalankan kekuasaanya, hal ini juga bertujuan untuk
memberikan pedoman bagi penyelenggara negara agar negara
dapat berdiri kokoh
2.3 Nilai-Nilai Konstitusi
Nilai konstitusi yaitu:
1. Nilai normatif adalah suatu konstitusi yang resmi diterima
oleh suatu bangsa dan bagi mereka konstitusi itu tidak hanya
berlaku dalam arti hukum (legal), tetapi juga nyata berlaku
dalam masyarakat dalam arti berlaku efektif dan
dilaksanakan secara murni dan konsekuen.
2. Nilai nominal adalah suatu konstitusi yang menurut hukum
tetaplah berlaku, tetapi tidak sempurna. Ketidaksempurnaan
itu disebabkan pasal – pasal tertentu tidak berlaku / tidak
seluruh pasal – pasal yang terdapat dalam UUD itu berlaku
bagi seluruh wilayah negara.
3. Nilai semantik adalah suatu konstitusi yang berlaku hanya
untuk kepentingan penguasa saja. Dalam memobilisasi
kekuasaan, penguasa menggunakan konstitusi sebagai alat
untuk melaksanakan kekuasaan politik.
B. KONSTITUSIONALISME
2.4 Pengertian Konstitusionalisme
Konstitusionalisme adalah suatu konsep atau gagasan
yang berpendapat bahwa kekuasaan pemerintah perlu dibatasi,
agar penyelenggaraan negara tidak sewenang-wenang
atau otoriter.
Sesungguhnya konstitusionalisme adalah suatu paham
yang sudah sangat tua, yang hadir sebelum lahirnya gagasan
tentang konstitusi. Terbukti konstitusionalisme sudah menjadi
anutan semenjak pemerintahan polis— negara kota jaman
Yunani Kuno, masa Romawi Kuno, dan sejarah kekhalifahan
Islam, sebagaimana terungkap dalam Piagam Madinah.
Sederhananya konstitusionalisme dihadirkan dengan tujuan
untuk menjaga berjalannya pemerintahan secara tertib.
Meskipun telah tua usianya, akan tetapi konstitusionalisme
masih menjadi satu paham yang paling efektif untuk mengelola
kekuasaan pada masa modern saat ini.
Ramlan Surbakti (2014) juga menjelaskan bahwa negara yang
menganut sistem pengendalian atas kekuasaan negara disebut
konstitusionalisme. Hal ini sekaligus mengantarkan kita pada
pemahaman bahwa pada dasarnya konstitusi atau Undang-
Undang Dasar (UUD) ada yang menganut paham
konstitusionalisme dan ada yang tidak.
Bagi negara yang UUDnya menganut konstitusionalisme berakar
dari prinsip untuk membatasi kekuasaan politik agar hak warga
negara tetap terjaga. Surbakti menjelaskan, “Konstitusionalisme
merupakan mekanisme sentral untuk mengendalikan kekuasaan
politik dan menjamin kebebasan warga negara.3
(Konstitusionalisme mengatur pelaksanaan rule of law
dalam hubungan individu dengan pemerintah.
Konstitusionalisme menghadirkan situasi yang dapat memupuk
rasa aman, karena adanya pembatasan terhadap wewenang
pemerintah yang telah ditentukan terlebih dahulu), kata Richard
Kay (Miriam Budiarjo, 2008:170).
Dalam hal aktualisasi nilai-nili konstitusionalisme dalam
sistem politik yang demokratis. Konstitusionalisme mendasari
gagasannya pada ide, kedaulatan hukum yang lahir

3
(Surbakti, 2014: 18).
dari konsensus yang melibatkan seluruh rakyat atau perwakilan
daripada rakyat untuk menyusun konstitusi yang menjadi
landasan kehidupan bernegara. Konstitusionalisme juga
menekankan pada aspek Kedaulatan Rakyat, karena menurut
cara pandang konstitusionalis, kekuasaan tertinggi ada pada
rakyat, dan negara harus bekerja untuk rakyat sesuai dengan
undang-undang yang telah diakui bersama.4

4
Mursalin, Mushlihin. "Pengertian Konstitusionalisme". Referensi Makalah (dalam bahasa Inggris).
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Yang menjadi perbedaan antara konstitusi dan


konstitusionalisme yaitu, Konstitusi adalah hukum tertinggi yang
membimbing dan membatasi pelaksanaan kekuasaan oleh
pejabat pemerintah Konstitusi pada dasarnya merupakan
kumpulan asas dan kaidah hukum yang mengatur suatu
organisasi Konstitusi secara eksklusif sebagai sebuah dokumen
hukum yang berisi aturan-aturan hukum, sementara yang lain
mengartikannya sebagai sebuah manifesto, pernyataanp-
ernyataan ideal. Konstitusionalisme adalah bentuk pemerintahan
yang terletak di antara absolutisme dan monarki yang didukung
oleh parlemen. Konstitusionalisme hukum menyangkut hak-hak
konstitusional dan perlindungan hak-hak tersebut dari gangguan
politik.

3.2 Saran
Meskipun saya sebagai penulis menginginkan
kesempurnaan dalam penyusunan makalah ini akan tetapi pada
kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu penulis
perbaiki. Hal ini dikarenakan masih minimnya pengetahuan
saya. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari
para pembaca sangat saya harapkan sebagai bahan evaluasi
untuk kedepannya. Dan dengan ada makalah ini semoga para
pembaca bisa memahami bahwa ilmu dan pengetahuan memiliki
perbedan yang telah saya bahas dalam pembahasan di bab
sebelumnya. Terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA

https://media.neliti.com/media/publications/107733-ID-konstitusi-
dan-konstitusionalisme.pdf

https://limamenitbukapuasa.blogspot.com/2015/06/makalah-
konstitusi-indonesia.html

http://www.pojokwacana.com/pengertian-konstitusi-dan-
konstitusionalisme-serta-posisi-pentingnya-bagi-suatu-negara/

https://media.neliti.com/media/publications/107733-ID-konstitusi-
dan-konstitusionalisme.pdf

https://jdihn.go.id/files/414/342-553-1-SM.pdf

Anda mungkin juga menyukai