Anda di halaman 1dari 2

Nama : Yesinta Pangga Limu

Nim : 1219018
Tugas : PAK-Ekonomi Pembangunan

Jawaban:

1. Menurut pandangan saya ada beberapa penyebab agama mempunyai fungsi negatif dan
destruktif, yaitu karena :
 Kurangnya pemahaman masyarakat akan pendidikan agama dan sikap religius
 Kurangnya toleransi antar umat beragama
 Tidak ada rasa persatuan daka kehidulan beragama
Konflik sosial yang bernuansa agama timbul karena ketidakadilan, baik bersifat sosial
kemasyarakatan, politik dan ekonomi maupun berkaitan dengan hak asasi manusia
dan martabat kehormatan. Selain itu, sikap toleran yang menjadi penyebab terjadi
konflik sehingga ketika menyampaikan opini yang berlandaskan agama oleh nilai
agama akan saling menyalahkan agama satu sama lain dan penganutnya.
2. Alasan yang mendasari Karl Marx, Sigmund Freud dan Bertrand Russel mendefinisikan
agama secara negatif.
 Karl Marx
Ketertarikannya untuk mendefinisikan agama diawali dengan ketertarikannya
pada kritik agama yang disampaikan oleh Bruno Bauer dan terutama oleh Ludwig
Andreas von Feuerbach atau lebih dikenal sebagai Ludwig Feuerbach secara
radikal. Inilah yang membuat Marx menemukan adanya hubungan ‘kotor’ antara
gereja dengan pemegang kekuasaan yang terjadi di ranah agama dan politik Eropa
pada abad 19. Marx sadar dan geram dengan kenyataan bahwa kaum elit
penguasa itu menggunakan agama untuk memobilisasi rakyat untuk memenuhi
kepentingan mereka sendiri.
 Sigmund Freud
Sigmund Freud seorang ahli psikologis Eropa yang melihat agama sebagai kajian
yang menjanjikan sehingga ia memunculkan berbagai penilaian yang berbeda dan
tajam mengenai keududukan agama dalam kehidupan manusia. Freud dalam
klaimnya mengatakan bahwa agama sangat mirip dengan neurosis (penyakit saraf
yang disebabkan oleh gejala-gejala kejiwaan). Seperti halnya orang-orang
neurosis yang percaya dan melakukan hal-hal yang irasional, demikian juga
masyarakat beragama mempercayai dan melakukan hal-hal irasional.
 Bertrand Russell
Bertrand Russel berpikir bahwa agama tidak bermanfaat bagi moralitas. Pertama,
karena kepercayaan pada agama tidak seluruhnya didasarkan pada fakta, sehingga
palsu. Kedua, mereka yang mempunyai sikap religius tidak bersedia berpegang
pada kepercayaan lain selain agamanya, atau mereka menjalani kebiasaan buruk
berupa sikap tidak tulus dan tidak konsisten dengan berpegang pada kepercayaan
yang mereka ketahui sebagai palsu. Ia juga berpikiran bahwa kekurangan agama
berasal dari sikap penentangannya yang konservatif atas pemikiran dan gagasan
baru. Agama selalu membuat penilaian semata-mata menurut keinginan manusia,
mengganti bukti obyektif dengan perasaan subyektif. Sebagai akibatnya, agama
menciptakan dunia yang penuh dengan Tuhan-tuhan, semakin dalam orang
percaya pada agama, semakin banyak Tuhan ada.

Referensi :

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Agama_adalah_candu#:~:text=Jelas%20bahwa%20Karl
%20Marx%20justru,sebagai%20obat%20peringan%20beban%20pikiran

http://digilib.uinsgd.ac.id/749/

https://dianns.org/resensi/bertuhan-tanpa-agama-bertrand-russel-tentang-agama-filsafat-dan-
sains/

Anda mungkin juga menyukai