Hal ini diatur oleh Pasal 348 KUHP yang bunyinya sebagai berikut:
Barangsiapa dengan sengaja menyebabkan gugur atau mata kandungan seorang
perempuan dengan izin perempuan itu, dihukum dengan hukuman penjara selama-
lamanya lima tahun enam bulan.
Jika perbuatan itu berakibat perempuan itu mati, ia dihukum dengan hukuman penjara
selama-lamanya tujuh tahun.
RUU-KUHP 1993 mengambil alih Pasal ini pada Pasal 448 (19.06). Perlu pula diperhatikan
Pasal-pasal 349 dan 350 KUHP yang memuat pemberatan-pemberatan hukuman. Pasal-pasal ini
pun diambil alih oleh RUU-KUHP 1993 pada pasal 449 (19.07) dan Pasal 450 (19.08). Untuk
jelasnya perlu diperhatikan penjelasan resmi pasal-pasal tersebut, yang bunyinya, antara lain
sebagai berikut:
“Pasal ini hampir sama dengan Pasal 349 KUHP lama. Oleh karena perbuatan-perbuatan seperti
yang dimaksud dalam Pasal-pasal 19.05 dan 19.06 diancam dengan pidana maka seudah
seharusnya apabila dokter, bidan, atau juru obat yang melakukan atau membantu melakukan
perbuatan-perbuatan yang dilarang itu, juga diancam dengan pidana. Mengingat tujuan dan sifat
pekerjaan (profesi) mereka demikian mulia, wajarlah kalau ancaman pidana terhadap mereka
dapat ditambah dengan sepertiga serta dapat dicabut hak mereka untu berpraktek. Ancaman pasal
ini tidak berlaku terhadap dokter yang melakukan abortus provocatus dengan pertimbangan
medis.
Pasal 450 (19.08) (350 KUHP)
“Pasal ini hampir sama dengan Pasal 350 KUHP. Dasar hukum dari pasal ini pada dasarnya sama
dengan maksud dan tujuan dari Pasal 19.07. bedanya, yaitu, tidak ditambah (ancaman) pidana
dengan sepertiga, melainkan dicabut hak-hak tertentu.