Anda di halaman 1dari 5

Mata Kuliah Promosi Kesehatan

Indikator dan Tahapan Kajian PHBS Di Tempat Umum

Dosen Pengampu :
Hanna DL Damalik, SKM, MKM
Disusun oleh :
1. Ahmad Widad Allan Annuari (PO7120119003)
2. Astri Fatma Putri (PO7120119012)
3. Doniarafik (PO7120119022)
4. Elva Noverina Putri (PO7120119027)
5. Erina Rahmadiyah (PO7120119030)
6. Famela (PO7120119031)

DIII KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG
TAHUN AKADEMIK 2021-2022
Indikator PHBS Di Tempat Umum
a. PHBS di Pasar
1. Menggunakan air bersih
2. Menggunakan jamban
3. Membuang sampah pada tempatnya
4. Tidak merokok di pasar
5. Tidak meludah sembarangan
6. Memberantas jentik nyamuk
b. PHBS di Tempat Ibadah
1. Menggunakan air bersih
2. Menggunakan jamban
3. Membuang sampah pada tempatnya
4. Tidak merokok di tempat ibadah
5. Tidak meludah sembarangan
6. Memberantas jentik nyamuk
c. PHBS di Rumah Makan
1. Menggunakan air bersih
2. Menggunakan jamban
3. Membuang sampah pada tempatnya
4. Mencuci tangan dengan air bersih dan menggunakan air sabun
5. Tidak merokok di rumah makan
6. Menutup makanan dan minuman
7. Tidak meludah sembarangan
8. Memberantas jentik nyamuk
d. PHBS di Angkutan Umum (Bus, Angkutan Kota, Kereta, Pesawat, Kapal
laut, dll)
1. Menggunakan air bersih
2. Menggunakan jamban
3. Membuang sampah
4. Tidak merokok di angkutan umum
5. Tidak meludah sembarangan
Tahap Pengkajian PHBS Tempat Umum
a. Pengkajian masalah tempat umum (sarana dan prasarana)
b. Pengkajian sumber daya alam
c. Pemetaan wilayah
d. Pengkajian fasilitas yang tersedia
Tatanan PHBS Tempat Umum
1. Pemilik / pengelolaan tempat umum
a. Memberikan dukungan kebijakan berupa peraturan yang mendukung
pembinaan PHBS di tempat umum yang dikelolanya.
b. Menyediakan sarana/fasilitas ( air bersih, jamban sehat, tempat sampah
dan lain-lain) untuk mendukung PHBS di tempat umum yang
dikelolanya.
c. Menyediakan dana dan sumber daya lain yang diperlukan untuk
pembinaan PHBS di tempat umum yang dikelolanya, termasuk Klinik
Konsultasi Kesehatan.
2. Tim kesehatan
a. Menyusun rencana, melaksanakan, memantau dan mengevaluasi
pembinaan PHBS di tempat umum
b. Menyelenggarakan Klinik Konsultasi Kesehatan
c. Melaksanakan promosi kesehatan dalam rangka pembinaan PHBS bagi
pengunjung tempat umum
Pembinaan PHBS di Tempat Umum
Pembinaan PHBS di tempat umum dilaksanakan secara berintegrasi dengan
kegiatan pembinaan oleh Kementerian terkait sesuai dengan tempat umum yang
dibinanya dan juga dengan pengembangan dan pembinaan Desa dan kelurahan
Siaga Aktif. Tanggung jawab pembinaan terendah PHBS di tempat umum juga
diletakkan di tingkat kebupaten/kota (Pokjanal Kabupaten/Kota).
a. Pemberdayaan
Pemberdayaan di tempat umum seperti tempat ibadah, pasar, terminal,
pertokoaan, tempat rekreasi dan lain-lain ditujukan para pengunjung
tempat umum. Di tempat umum pun pemberdayaan diawali dengan
pengorganisasian masyarakat (yaitu masyarakat tempat umum, khususnya
para pemilik dan pengelola tempat umum). Tujuannya adalah untuk
membentuk atau merevitalisasi Tim Kesehatan di tempat umum yang
bersangkutan (pengembangan kapasitas pengelola). Dengan
pengorganisasian masyarakat ini, maka selanjutnya pemberdayaan
pengunjung tempat umum dapat ditimbang-terimakan kepada pemilik dan
pengelola tempat umum serta Tim Kesehatannya. Pemberdayaan dapat
dilaksanakan melalui penyelenggaraan Klinik Konsultasi Kesehatan
sebagai UKBM di tempat umum yang dikelola oleh Tim Kesehatan.
b. Bina Suasana
Pemilik/pengelola tempat umum dari Tim Kesehatan juga bertugas
menyelenggarakan bina suasana di tempat umum yang mereka kelola.
Tugas yang utama adalah berperan sebagai panutan dalam mempraktikkan
PHBS bagi pengunjung tempat umum yang dikelolanya. Tugas berikutnya
adalah memanfaatkan media tentang PHBS seperti pemasangan billboatd,
poster, banner di tempat-tempat strategis, pembagian selebaran (leaflet),
pertunjukkan film, serta, jika mungkin, menyelenggarakan
seminar/symposium/diskusi, mengundang pakar atau tokoh atau figur
publik untuk berceramah, pemanfaatan halaman untuk taman obat/taman
gizi dan lain-lain.
c. Advokasi
Dilakukan oleh fasilitator dari kabupaten/kota/provinsi terhadap para
pemilik dan pengelola tenpat umum agar mereka berperan serta dalam
kegiatan PHBS di tempat umum yang di kelolanya. Para pemilik dan
oengelola tempat umum misalnya, harus memberikan dukungan
kebijakan/pengaturan dan menyediakan sarana agar PHBS di tempat
umum dapat di praktikan
Kegiatan-kegiatan pemberdayaan, bina suasana dan advokasi di tempat umum
tersebut di atas harus didukung oleh kegiatan-kegiatan (1) bina suasana PHBS di
tempat umum dalam lingkup yang lebih luas (kecamatan, kabupaten/kota,
provinsi dan nasional) dengan memanfaatkan media massa berjangkauan luas
seperti surat kabar, majalah, radio, televisi dan internet; serta (2) advokasi secara
berjenjang dari tingkat pusat ke tingkat provinsi dan dari tingkat provinsi ke
tingkat kabupaten/kota.

Anda mungkin juga menyukai