3
BATANG ( caulis )
Batang merupakan bagian tubuh tumbuhan yang sangat penting,
batang dapat disamakan dengan sumbu tubuh tumbuhan.
Sifat-sifat batang pada umumnya :
• Berbentuk panjang bulat seperti silinder dan bentuk yang
lain dengan sifat aktinomorf (sejumlah bidang dibagi
menjadi bagian yang setangkup)
• Terdiri dari ruas-ruas yang dibatasi oleh buku-buku, dan
pada buku-buku ini terdapat daun
• Tumbuh ke atas, menuju cahaya/matahari
(fototrop/heliotrop)
• Selalu bertambah panjang di ujungnya
• Mengandakan percabangan
• Tidak berwarna hijau , kecuali tumbuhan yang umurnya
pendek, contoh : rumput
Tugas batang :
Mendukung bagian-bagian tumbuhan yang ada di atas
tanah, yaitu : daun, bunga, dan buah
Dengan percabangannya memperluas bidang asimilasi dan
memepatkan bagian-bagian tumbuhan di dalam ruang
sedemikian rupa, hingga dari segi kepentingan tumbuhan
bagian-bagian tadi terdapat dalam posisi yang paling
menguntungkan
Jalan pengangkutan air dan dan zat-zat makanan dari
bawah ke atas dan jalan pengangkutan hasil-hasil asimilasi
dari atas ke bawah
Tempat penimbunan zat-zat makanan cadangan
Tumbuhan yang tidak
berbatang sesungguhnya tidak ada,
hanya tampaknya saja tidak ada.
Karena batang yang pendek,
sehingga semua daunnya seakan-
akan keluar dari bagian atas
akarnya dan tersusun rapat satu
sama lain merupakan suatu
roset(rosula).
Contoh : Lobak (Rophanus sativus L)
dan Sawi (Brassica juncea L)
Tumbuhan yang jelas berbatang
Batang basah Batang berkayu
(herbaceus), yaitu batang (lignosus), yaitu batang yang
yang lunak dan berair. Contoh biasa keras dan kuat, karen
: Bayam (Amaranthus spinosus apohon ini terdiri dari kayu,
L) dan krokot (Portulaca terdapat pada pohon-pohon
oleracea L) (arbores) dan semak-semak
(frutices). Contoh : Mangga
( Mangifera indica L) dan
sidaguri (Sidahombifolia L)
Batang rumput (calmus), Batang mendong (calamus),
yaitu batang yang tidak keras, seperti batang rumput, tetapi
mempunyai ruas-ruas yang nyata mempunyai ruas-ruas yang lebih
dan seringkali berongga. Contoh : panjang. Contoh : Padi mendong
Padi (Oryza sativa L) dan Rumput (Oryza sativa L), Wlingi ( Scirpus
(Gramineae) grassus L), dan tumbuhan sebagsa
teki ( Cyperaceae)
BENTUK BATANG
Tumbuhan dikotil mempunyai batang yang di
bagian bawahnya lebih besar dan ke ujung semakin
kecil.
Tumbuhan monokotil mempunyai batang yang
dari pangkal sampai ujung boleh dikata tak ada
perbedaan besarnya.
Bedasarkan sudut bentuk penampang melintangnya,
batang dibedakan menjadi :
1. Bulat(teres), misalnya Bambu (Bambusa sp.) dan Kelapa
(Cocos nucifera L)
2. Bersegi(angularis), dalam hal ini kemungkinan :
– Segitiga(triangularis), misalnya Batang teki (Cyperus rotundus)
– Segi empat(quadrangularis), misalnya Batang markisah (Passiflora
quadrangularis L) dan Iler (Coleus scutellarioides Benth)
3. Pipih dan biasanya melebar menyerupai daun dan mengambil
tugas daun, yaitu :
– Filokladia jika amat pipih dan mempunyai pertumbuhan yang
terbatas misalnya Jakang (Muehlenbeckia platyclada Meissn)
– Kladodia jika masih tumbuh terus dan mengadakan percabangan
misalnya sebangsa kaktus (Opuntia vulgaris Mill)
Permukaan batang dibedakan menjadi :
a) Licin(laevis), misalnya batang jagung (Zea mays L)
b) Berusuk(costatus), jika pada permukaannya
terdapat rigi-rigi yang membujur, misalnya Iler
(Coleus scutellarioides Benth)
c) Beralur(sulcatus), jika membujur batang terdapat
alur-alur yang jelas, misalnya Cereus peruvianus
(L) Haw
d) Bersayap(alatus), biasanya pada batang yang
bersegi, tetapi pada sudut-sudutnya terdapat
pelebaran tipis, misalnya ubi (Dioscorea alata L)
dan markisah (Passiflora quadrangularis L)
Selain itu permukaan batang dapat pula dibagi :
a) Berambut(pilosus), misalnya tembakau (Nicotiana tabacum
L)
b) Berduri(spinosus), misalnya mawar (Rosa sp.)
c) Memperlihatkan berkas-berkas daun, misalnya pepaya
(Carica L) dan Kelapa (Cocos nucifera L)
d) Memperlihatkan berkas-berkas daun penumpu, misalnya
nangka (Artocarpus integra Merr) dan keluwih (Artocarpus
communis Forst)
e) Memperlihatkan banyak lentisel, misalnya segon (Albizzia
stipulata Boiv)
f) Keadaan-keadaan lain, misalnya lepasnya kerak seperti pada
jambu biji (Psidium guajava L) dan pohon kayu putih
(Melaleuca leucadendron L)
ARAH TUMBUH BATANG
1. Tegak lurus(erectus), yaitu jjika arahnya lurus ke
atas, misalnya pepaya (Carica L)
2. Menggantung(dependent,pendulus), hanya pada
tumbuhan yang tumbuh di lereng/tepi jurang,
misalnya Zebrina pendula Schnitzl (tumbuhan yang
hidup di atas pohon sebgai epifit) contoh anggrek
(Orchidaceae)
3. Berbaring(humifusus), jika batang terletak pada
permukaan tanah, hanya ujungnya saja yang
sedikit membengkok ke atas, misalnya semangka
(Citrullus vulgaris Schrad)
4. Menjalar/merayap(repens), batang berbaring tetapi
dari buku-bukunya keluar akar-akar, misalnya ubi jalar
(Ipomoea batatas Poir)
5. Serong ke atas/codong(ascendens), pangkal batang
seperti hendak berbaring, tetapi bagian lainnya lalu
membelok ke atas, misalnya kacang tanah (Arachis
hypogaea L)
6. Mengangguk(nutans), batang tumbuh tegak lurus ke
atas, tetapi ujungnya lalu membengkok kembali ke
bawah,misalnya bunga matahari (Helianthus annuus L)
7. Memanjat(scandens), yaitu jika batang tumbuh ke
atas dengan menggunakan penunjang. Penunjang dapat
berupa benda mati ataupun tumbuhan lain, dengan
batang menggunakan alat khusus untuk berpegangan,
misalnya:
– Akar pelekat, misalnya sirih(Piper betle L)
– Akar pembelit, misalnya vanili(Vanilla planifolia Andr)
– Daun pembelit, misalnya anggur(Vitis vinifera L)
– Tangkai pembelit, misalnya kapri(Pisum sativum L)
– Duri, misalnya mawar(Rosa sp) dan bugenvil(Bougainvillea
spectabilis Wild)
– Duri daun, misalnya rotan(Calamus caesius Bl)
– Kait, misalnya gambir(Uncaria gambir Roxb)
8. Membelit(volubilis), jika batang naik ke atas
dengan menggunakan penunjang seperti batang
yang memanjat, akan tetapi tidak
dipergunakan alat-alat yang khusus, melainkan
batangnya sendiri naik melilit penunjangnya.
– Membelit ke kiri(sinistrorsum volubilis). Jika
dilihat dari atas arah belitan berlawan dengan
arah putaran jarum jam, misalnya kembang
telang (Clitoria ternatea L)
– Membelit ke kanan(dextrorsum volubilis). Jika
arah belitan sama dengan arah gerakan jarum
jam, misalnya gadung (Dioscorea hispida Dennst)
Achras zapota L
VIRGA
SINGULARIS
Tumbuhan Anual
(annuus) Tumbuhan bienial
(biennis) Tumbuhan
Exp : Zea mays, Arachis menahun/ keras
Exp: Beta
hypogea Exp : empon-emponan
vulgaris ,Digitalis
(Zingiberaceae)
purpurea L
ARSITEKTUR POHON
Pola percabangan batang akan membentuk model
arsitektur percabangan tumbuhan
Pola percabangan tumbuhan akan membentuk model
arsitektur tumbuhan
Arsitektur pohon merupakan gambaran morfologi pada
suatu fase tertentu dari suatu rangkaian seri
pertumbuhan pohon,nyata dan dapat diamati setiap waktu
Model arsitektur pada setiap jenis pohon dapat
dijadikan data tambahan dalam membedakannya dengan
jenis pohon lain
MODEL TROLL
Ciri-ciri:
1. Batang simpodium.
2. Pohon berbunga setelah dewasa.
3. Daun cenderung berhadapan.
4. Sumbu pertama bersifat ortotrop
(tumbuh ke arah atas), sumbu
berikutnya mulai berdiferensiasi
secara plagiotrop (tumbuh ke
arah samping) secara bertahap.
5. Pembentukkan batang yang tegak
terjadi setelah daun gugur.
Samanea saman Leucanea leucochepala
(trembesi) (lamtoro)
MODEL CORNER
Ciri-ciri:
1. Batang monopodium
2. Perbungaan lateral dan tidak
bercabang
3. Meristem apikal dapat tumbuh
Cococ nucifera terus.
Ciri-ciri:
1. Batang yang bersumbu
ortotrop
2. Membentuk cabang
ortotrop dari kuncup ketiak
di bagian batang di bawah
tanah
Ciri-ciri:
1. Batang monopodium tumbuh
ritmis.
2. Cabang plagiotrop tersusun Terminalia catappa
dalam lapisan terpisah.