Anda di halaman 1dari 5

PENGEMBANGAN MATERI PEMBELAJARAN FIKIH MTs

Pengembangan Materi Pembelajaran Fikih Pilihan MTs


KI dan KD Materi Pembelajaran Fikih kelas VII Kelas VII

kut kompetensi inti (KI) dan kompetensi dasar (KD) pada mata Dalam pemaparan makalah kali ini, salah satu materi
pembelajaran Fikih di MTs kelas VII pembelajaran fikih

MTs kelas VII yang akan kami paparkan mengenai


tentang Sholat Jum‟at.

1. Pengertian Shalat Jum’at

Shalat Jum‟at (َ‫ )حاىصاىحاىج ع‬merupakan shalat dua rakaat


yang dilakukan setelah tergelincirnya mata hari atau
waktu shalat Dhuhur dengan ketentuan ketentuan yang
telah diatur secara terperinci. Hukum melaksanakannya
adalah fardlu „ain bagi setiap laki-laki yang sudah baligh.

2. Syarat Sah dan Syarat Wajib Shalat Jum’at

Syarat wajib merupakan ketentuan yang munculnya


a` hukum fardlu ain melaksanakan shalat Jum‟at. Syarat
-benda lain yang dapat digunakan sebagai alat bersucihadats dan najis sebagai salah satuketentuan-ketentuan
sah merupakan sarat ibadah. yang menyebabkan
diterimanya shalat Jum‟at.
ebagai pokok ajaran Islam
pada ajaran Islam Syarat wajib shalat Jum‟at sebanyak 7 syarat, yaitu:

a. Islam.

ntun, peduli (toleran, gotong royong),santun, percaya diri, dan percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan sosial
b. Merdeka.

c. Memasuki usia baligh.

d. Berakal.

e. Laki-laki.

f. Sehat.

g. Menetap.
Syarat Sahnya shalat Jum‟at ada 4 yang mencakup:
rilaku bersih sebaga implementasi dari penerapan tentang tata cara bersuci

a.lima
dan disiplin sebagai implementasi dari pengetahuan tentang shalat fardlu Pemukiman.
waktu
kratis dan gotong royong sebagai implementasi dari pengetahuan tentang shalat berjamaah
b. Berjama‟ah dengan 40 orang Jama‟ah.

c. Dilaksanakan pada waktu shalat dhuhur.

d. Tidak terdapat dua shalat Jum‟at dalam waktu


bersamaan.

3. Dua Khutbah Jum’at

a. Syarat-syarat khutbah jum‟at

1) Pendapat Pertama Berdasarkan Kitab Safinatun


Najah

a) Suci dari hadats kecil dan hadats besar.

b) Suci dari najis, baik badan, pakaian maupun


tempatnya.

c) Menutup aurat.

d) Berdiri bagi yang mampu.

Duduk diantara dua dua khtubah dengan batas minimal


sama dengan lamanya thuma‟ninah dalam shalat.

f) Berurutan antara khutbah pertama dengan khutbah


kedua.

g) Berurutan dengan pelaksanaan shalat Jum‟at.

h) Menggunakan Bahasa Arab.

i) Jama‟ah yang mendengarkan minimal berjumlah 40


orang.

j) Dilaksanakan pada waktu yang sama dengan


pelaksanaan shalat Dhuhur.

2) Pendapat Kedua Berdasarkan Kitab Matan Taqrib

a) Suci dari najis dan hadats, baik badan, pakaian dan


tempat khutbah. Begitu pula menutup aurat dan
dianjurkan dengan pakaian yang masih baru.

b) Mendahulukan dua khutbah daripada shalat Jum‟at.

c) Dilaksanakan pada waktu yang sama dengan

Anda mungkin juga menyukai