Suatu proses yang dilakukan untuk menilai apakah yang dirancang telah sesuai dengan
apa yang diharapkan.
Suatu kegian untuk mengevaluasi keunggulan dan kelermahan terhadap sesuatu yang
diuji (kualitas produk).
Mengevaluasi terhadap urutan kegiatan yang sistematis dalam mencapai tujuan sistem.
Mengevaluasi keseimbangan jumlah pelaksanaan kegiatan dengan beban kerja dalam
sesuatu prosedur kegiatan.
Hal- hal yang terlibat dalam suatu kegiatan untuk mencapai tujuan yang diharapkan untuk
pengguna
Testing adalah Proses yang dibuat sedemikian rupa untuk mengidentifikasikan adanya ketidak
sesuaian hasil sebuah sistem informasi dengan apa yang diharapkan.
Testing dilakukan untuk memastikan mutu dari suatu produk yaitu menguji apakah
produk (dalam hal ini system informasi) yang dihasilkan telah sesuai dengan mutu yang
dipersyaratkan. Testing dilakukan untuk memastikan atau menjaga mutu suatu produk.
Testing merupakan proses analisa dan entitas software, pada testing ini bertujuan untuk
mendeteksi adanya perbedaan antrar kondisi software yang ada dengan kondisi yang
diinginkan, untuk melihat kerusakan suatu produk melakukan evaluasi fitur fitur dari
software.
Melakukan proses evaluasi terhadap sistem yang sudah ada, apakah sistem sudah sesuai
yang diharapkan oleh user
Menilai dan mengevaluasi terhadap output atau hasil dari sistem
Menguji terhadap input, pengelolaan / proses dan output system
Melakukan penilaian dan evaluasi terhadap komponen sistem prosedur pelaksanaan
kegiatan dan mutu atau kualitas hasil sistem
- Personil
Personil ditempakan sudah sesuai dengan skill atau kemampuan yang dimilikinya
Beban kerja yang optimum untuk masing-masing personil
Loyalitas atau kemamuan bekerja sama untuk menyelesaikan suatu kegiatan
Kemampuan personil dalam menyelesaikan masalah
b. Pengujian kegiatan
1. Adanya integrasi antara personil yang terlibat dengan kegiatan yang dilaksanakn dalam
mencapai target system
Melakukan pengujian terhadap sistem informasi apakah sudah memenuhi kebutuhan user atau
sistem informasi sudah layak digunakan dengan melalui :
Uji analisis
Uji perancangan
Uji implementasi
- Sasaran/Target
Aplikasi sistem informasi yang sudah melakukan uji kelayakan sistem, maka aplikasi sistem
informasi akan terjadi peningkatan :
Performance / kinerja
Information / nilai mutu informasi
Economi / nilai ekonomis
Control / pengendalian diri
Eficeinsi
Service / pelayanan
- Testing dan Sistem Informasi
Elemen kritis dari jaminan kualitas dan mempresentasikan kajian pokok dari spesifkasi, desain
dan pengkodean atau pngujian terhadap aplikasi sistem informasi berdasarkan komponen. Sistem
informasi yaitu pengujian model, pengujian output, database, teknologi dan pengujian kendali
terhadap aplikasi sistem informasi. Sehingga memberikan sistem informasi yang berkualitas
terhadap user.
Testing sistem informasi atau pengujian sistem informasi pengujian terhadap aplikasi sistem
informasi (software application)
Program aplikasi
Pengujian sintax
Pengujian lgika dan proses
Pengujian output
1. Model / proses
Menguji hasil rancangan tentang proses atau moder dari suatu sistem informasi yang akan dibuat
dengan program aplikasi. Contoh : menguji flow chart KRS
2. Output
Menguji hasil rancangan dengan laporan yang disajikan aplikasi, apakah sudah memberikan
informasi sesuai dengan kebutuhan user. Contoh : KRS (MHS,DOSEN, PA,MTK,DOSEN PA,
JADWAL, IPK, dll)
3. Input
Pengujian terhadap jumlah atau variable data yang dibutuhkan output, Contoh : data MHS, data
DOSEN, MTK, dll
4. Database
Menguji atribtu data , relasi antar file atau hubungan elemen data, julah database yang sesuai
untuk menghaslkan output dan menampung data sesuai dengan form entri
5. Teknologi
Pengujian terhadap kemampuan peralatan yang digunakan, kemapuan software dalam
menjalankan aplikasi, sehingga mampu memberikan informasi yang iteraktiv kepada user.contoh
SS, SO, SA
Menguji terhadap keamanan dan hak akses dari aplikasi dan dapat memonitor.
Rangkuman Pertemuan 1
Proses Testing
1. Unit testing => Pengujian masing-masing unit komponen program untuk meyakinkan bahwa
program sudah beroperasi secara benar.
2. Module Testing => Pengujian terhadap koleksi unit-unit komponen yang saling berhubungan.
3. Sub-sistem Testing => Pengujian terhadap koleksi modul-modul yang membentuk suatu sub-
sistem.
1. Penerimaan Testing
2. Pengujian terakhir sebelum sistem dipakai oleh user.
3. Melibatkan pengujian dengan data dari pengguna sistem.
4. Biasa dikenal sebagai “alpha test”.
Proses Testing
1. Component testing
2. Pengujian komponen-komponen program
3. Biasanya dilakukan oleh component developer
1. Integration testing
1. Pelacakan kebutuhan
1. Jadual testing
2. Prosedur pencatatan hasil dan prosedur
3. Kebutuhan akan hardware dan software
4. Kendala-kendala
Failures, Faults
Prioritas Testing
1. Hanya test yang lengkap yang dapat meyakinkan sistem terbebas dari kesalahan, tetapi hal ini
sangat sulit dilakukan.
3. Pengujian untuk situasi yang tipikal lebih penting dibandingkan pengujian terhadap nilai
batas.
w Test cases: Input yang digunakan untuk menguji sistem dan memprediksi output dari input
jika sistem beroperasi sesuai dengan spesifikasi.
Rangkuman Pertemuan 2
Integration Testing
Adalah pengujian keseluruhan sistem atau sub-sistem yang terdiri dari komponen yang
terintegrasi. Beberapa pendekatan yang dilakukan yaitu :
1. Top-down testing
Berawal dari level atas sistem dan terintegrasi dengan mengganti masing-masing komponen
secara top-down dengan suatu stub (program pendek yang mengenerate input ke sub-sistem yang
diuji).
1. Bottom-up testing
Integrasi komponen dari level bawah hingga sistem lengkap sudah teruji.
Pada prakteknya, kebanyakan test integrasi menggunakan kombinasi kedua strategi pengujian
tersebut.
Interface Testing
Dilakukan jika modul-modul dan sub-sistem terintegrasi dan membentuk sistem yang lebih
besar. Tujuannya untuk medeteksi fault terhadap kesalahan interface atau asumsi yang tidak
valid. Interface testing terdiri dari beberapa tipe, yaitu :
w Parameter interfaces
w Procedural interfaces
Interface Errors
w Interface misuse
Komponen pemanggil memanggil komponen lainnya dan membuat suatu kesalahan dalam
penggunaan interfacenya.
w Interface misunderstanding
w Timing errors
Komponen yang memanggil dan yang dipanggil beroperasi pada kecepatan yang berbeda.
– Pada shared memory systems, variasikan urutan dimana komponen diaktifkan.
Stress testing => Menguji sistem dengan nilai yang melebihi maksimum load. Stressing suatu
sistem menyebabkan tidak mudah kerusakan dengan mencek kehilangan service yang tidak
diduga ataupun data yang hilang.
Rangkuman Pertemuan 3
Object-oriented testing => Lebih besar dibandingkan pengujian sebuah function sehingga
pendekatan white-box testing perlu diperluas. Komponen yang diuji adalah class object yang di
instantiate ke object.
Testing Levels
Pengujian Class => Menguji terhadap semua operation yang ada dan perubahan atribut-
atributnya.
v Inheritance akan mengakibatkan sulitnya perancangan object class tests seperti information
yang diuji sulit dilokalisasi.
Cluster Testing
Cluster testing digunakan untuk test integrasi and testing clusters terhadap cooperating
objects.
Identifikasi clusters menggunakan knowledge operation objects dan system features yang
diimplementasikan oleh cluster tersebut
Rangkuman Pertemuan 4
Scenario-based Testing
w Identifikasi skenario dari use-cases dan menambahkannya dengan diagram interaksi yang
menunjukkan object-object yang terlibat dalam scenario.
w Lihat contoh scenario berikut ini pada sistem weather station ketika suatu report dibuat.
Testing Workbenches
ü Testing merupakan suatu proses yang cukup mahal. Testing workbenches menyediakan tool-
tool untuk mereduksi waktu yang dibutuhkan dan total cost pengujian.
w Scripts dibuat untuk user interface simulator dan model test data generator.
Rangkuman Pertemuan 5
§ Model Integrasi sub-modul yang dapat di-link oleh beberapa sub-modul lain secara
independent.
§ Setiap sub-modul yang di-link tersebut menjadikan suatu model abstraksi untuk
information hiding.
Ø Abstraksi
Tersedia fasilitas untuk mendefinisikan tipe data baru sbg abstraksi data, maupun abstraksi
algoritma.
Ø Orthogonal
Hanya ada satu cara dalam mengekspresikan suatu action, tidak bergantung tehadap komponen
lain (tipe data composite dan return function sesuai tipe data yang diinginkan).
Ø Portability
Dapat diinstal proses kompilasi pada beberapa jenis mesin dan OS.
Ø Structure
Control flow
Name scope (bagaimana menggunakan referensi variable) -> pointer
Typing (static, dynamic)
o Ø Compiler dapat mendeteksi error melalui check yang konsisten.
o Ø Efisiensi
o Ø Seragam dalam penggunaan statement
o Ø Dapat mengantisipasi kondisi exception
o Ø Mampu menangani proses yang concurrent (bersamaan) -> multithread, parallel
processing
Kategori Aplikasi
w Paradigma system-programming
Rangkuman Pertemuan 6
Volume Testing
Ø Menemukan kelemahan sistem selama melakukan pemrosesan data dalam jumlah yang
besar dalam periode waktu yang singkat.
Ø Tujuan: meyakinkan bahwa sistem tetap melakukan pemrosesan data antar batasan
fisik dan batasan logik.
Stress Testing
Performance Testing
Ø Dilakukan secara paralel dengan Volume dan Stress testing untuk mengetahui unjuk
kerja sistem (waktu respon, throughput rate) pada beberapa kondisi proses dan
konfigurasi.
Ø Investigasi akan dampak kehilangan data melalui proses recovery ketika terjadi
kegagalan proses.
Ø Privilege access terhadap database diujikan pada beberapa user yang tidak memiliki
privilege access ke database.
Ø Shutdown database engine melalui operating system (dengan beberapa perintah OS)
yang dapat mematikan aplikasi database.
Test Case
w SELECT
w OPEN/CLOSE
w COPY-REPLACE
w IF statement
w CALL
n Membagi input – output ke dalam beberapa kelas (kelas ekuivalensi pada boundary input).
w Install Hardware
Rangkuman Pertemuan 7
l Bertujuan untuk menguji apakah sistem sudah sesuai dengan apa yang tertuang dalam
spesifikasi fungisonal sistem (validation),
l Melibatkan semua aspek sistem: hardware, software aplikasi, environment software, tempat,
dan operators.
Test dokumentasi terdiri dari tujuh bagian, diantaranya :
– Kehandalan,
Merupakan dokumentasi yang menjelaskan jadwal untuk pre-delivery dan site acceptance test.
Jadwal test: urutan Test yang menyatakan kaitan antara test satu dengan yang lainnya dan
masing-masing test tersebut sesuai dengan salah satu kebutuhan user.
Setiap test yang akan dilakukan harus dispesifikasikan secara detail oleh pengembang dan
disetujui oleh user. Spesfikasi tersebut terdiri dari:
– Syarat Pengujian: mis.: nilai marginal input, supplies, dan lingkungan yang digunakan
– Konfiguasi Test: versi dan isu hardware, software, test dan bantuan simulasi
– Format untuk merekam hasil, details kesalahan dan instruksi untuk melakukan test ulang,
perekaman terhadap retensi dan analisis
Log semua operasi dan kejadian selama test (yang terencana maupun tidak) termasuk full detail
insiden, error, failure, retest, restart.
lsiting semua kegagalan test (termasuk pengulangan), kejadian yang tidak dapat dijelaskan dan
non-conformances terhadap Functional test.
Semua pengujian pada pre-delivery sudah dilakukan dan diterima. Hal tambahan yang
dilakukan :
– Delivery check: pengecekan terhadap kerusakan HW, SW dan dokumnetasi selama
pengiriman,
– Test Hardware: tidak terdapat kerusakan selama pengimpanan dan pengiriman, sudah install
dengan baik, beroperasi dengan baik di lingkungan tempat yang akan diinstal (listrik, ruangan,
dll).
– Modifikasi pre-delivery test: semua modifikasi sebagai konsekuensi dari masalah yang akan
muncul selama pre-delivery test harus dijadikan sebagai test tambahan.
Rangkuman Pertemuan 8
Automated test execution: meminimalkan jumlah kerja manual pada saat pengujiaan sehingga
memperoleh nilai coverage yang lebih tinggi. Code coverage adalah metrik yang numerik yang
mengukur elemen code (brach, statement, path dan data) yang sudah diujikan. Penggunaan tool
pengujian code coverage dapat membantu mempercepat proses pengujian
Use case adalah visualisasi keinginan user yang dibuat dalam bentuk UML(Unified Modeling
Language). Dalam pembentukan sebuah test case didasarkan oleh dua hal, yaitu basic flow
(sistem berjalan dengan normal) dan alternate flow (alternatif jalannya sistem).
Contoh :
Flow Normal : Logon -> Select “Create Schedule” -> Obtain Course Information ->
Select Course -> Submit Schedule -> Display Completed Course.
Alternate Flow: Unidentified Student; Quit at anytime; Unfulfilled Prerequisite, Course
Full, Schedule Conflict; Course Catalog Unavailable; Course Registration is Closed.
1. Generate Scenarios
2. Identify Test Cases
3. Identify Data Values to Test
Rangkuman Pertemuan 9
System Construction/Implementation
ü Verifying that the groundwork has been laid so that construction can proceed successfully
ü Reviewing other team members’ low-level designs and code and having them review yours
Rangkuman Pertemuan 10
Sistem Implementasi
Ø Training Personal
Ø Konversi Sistem
Ø Review post-implementation
Ø Dokumentasi
Ø Dukungan lain
Training
ü Belajar Sendiri
Memilih Staf yang akan dilatih terdiri dari tiga kelompok user, yaitu :
Aplikasi Training
w Set up files
w Proses transaksi
w Validasi data
w Update batch
w Prosedur akhir-hari
w Mencetak laporan
Disebut juga sbg Cold Turkey yaitu langsung menghentikan sistem lama dan menjalankan
sistem baru.
Sistem lama dan sistem baru beroperasi bersamaan untuk periode waktu tertentu.
Sistem baru diimplementasikan secara gradual, sedikit demi sedikit -> memeberikan waktu lebih
utk asimilasi prubahan.
Sistem diinstal hanya pada sebagian organisasi (mis. Kantor cabang atau pabrik).
Dokumentasi
1. Dokumentasi Proses
Merekam proses pengembangan dan perawatan. Isi dokumentasi proses adalah: perencanaan,
jadwal, kualitas proses, standard proses.
1. Dokumentasi Produk
Rangkuman Pertemuan 11
– Software : tidak mendapatkan requirement yang benar; tidak mendapatkan requirement
dengan benar, tidak menerjemahkan requirement dalam suatu cara yang jelas sehingga tidak
dapat dipahami oleh programmer.
Maintainable Design
– Design yang di strukturkan dengan baik akan meningkatkan maintainability system.
– Hubungan antar modul bersifat terbatas dan interaksi datanya minimal, sehingga
meningkatkan kualitas sistem dan mempermudah maintenance.
– Tujuan struktur charts untuk identifikasi data yang dilewatkan antar masing-masing module
yang saling berinteraksi.
Tingkat Testing
1. Unit testing:
– Unit program adalah modules atau rutin yang digabung untuk melaksanakan fungsi tertentu.
– Unit testing fokus pada masing-masing modul dan dilakukan secara independen untuk
menemukan error.
Bottom Up testing: dimulai dari modul yang paling rendah dan paling kecil dan menuju
ke modul yang lebih besar
Top Down testing: dimulai dari modul yang lebih tinggi dan turun ke modul yang lebih
rendah
– Tujuan: menemukan kelemahan sistem dari sisi objektif, spesifikasi dan dokumentasi,
termasuk kompatibilitas masing-masing modul.