Anda di halaman 1dari 18

- Definisi tentang Testing dan implementasi sistem informasi ada 4, sebagai berikut : 

  Melakukan pengujian terhadap system informasi / program aplikasi/aplikasi sebelum


digunakan.
 Menguji dan membandingan dengan system sebelumnya, untuk memunculkan
keunggulan pada system yang lama dan mengurangi kesalahan pada system yang baru.
System yang baru lebih baik dari pada system yang lama.
 Merevisi sisstem yang diuji, sampai sistem benar benar dapat menyelesaikan maslah pada
sistem / organisasi (revisi sistem sebelum sistem digunakan)
 Sistem yang sudah digunakan, berarti sudah melalui pengujian sistem dan sistem layak
dioperasikan / digunakan.

- Definisi Pengujian Pada Sistem

 Suatu proses yang dilakukan untuk menilai apakah yang dirancang telah sesuai dengan
apa yang diharapkan.
 Suatu kegian untuk mengevaluasi keunggulan dan kelermahan terhadap sesuatu yang
diuji (kualitas produk).
 Mengevaluasi terhadap urutan kegiatan yang sistematis dalam mencapai tujuan sistem.
 Mengevaluasi keseimbangan jumlah pelaksanaan kegiatan dengan beban kerja dalam
sesuatu prosedur kegiatan.

 - Pengujian dan Mengevaluasi Pada Sistem

 Hal- hal yang terlibat dalam suatu kegiatan untuk mencapai tujuan yang diharapkan untuk
pengguna

Testing adalah Proses yang dibuat sedemikian rupa untuk mengidentifikasikan adanya ketidak
sesuaian hasil sebuah sistem informasi dengan apa yang diharapkan.

Berdasarkan pengertian diatas testing mempunyai beberapa tujuan :

 Testing dilakukan untuk memastikan mutu dari suatu produk yaitu menguji apakah
produk (dalam hal ini system informasi) yang dihasilkan telah sesuai dengan mutu yang
dipersyaratkan. Testing dilakukan untuk memastikan atau menjaga mutu suatu produk.
 Testing merupakan proses analisa dan entitas software, pada testing ini bertujuan untuk
mendeteksi adanya perbedaan antrar kondisi software yang ada dengan kondisi yang
diinginkan, untuk melihat kerusakan suatu produk melakukan evaluasi fitur fitur dari
software.

- Pengujian pada Sistem

 Melakukan proses evaluasi terhadap sistem yang sudah ada, apakah sistem sudah sesuai
yang diharapkan oleh user
  Menilai dan mengevaluasi terhadap output atau hasil dari sistem
 Menguji terhadap input, pengelolaan / proses dan output system
  Melakukan penilaian dan evaluasi terhadap komponen sistem prosedur pelaksanaan
kegiatan dan mutu atau kualitas hasil sistem

- Pengujian terhadap sistem

- Personil

  Personil ditempakan sudah sesuai dengan skill atau kemampuan yang dimilikinya
 Beban kerja yang optimum untuk masing-masing personil
  Loyalitas atau kemamuan bekerja sama untuk menyelesaikan suatu kegiatan
  Kemampuan personil dalam menyelesaikan masalah

b. Pengujian kegiatan

1. Prosedur dan system kerja yang sistematis

c. Pengujian misi atau tujuan

1.  Adanya integrasi antara personil yang terlibat dengan kegiatan yang dilaksanakn dalam
mencapai target system

2. Kualiatas dari kegiatan yang mewujudkan tujuan system

- Tujuan Testing dan Implementasi pada Sistem

Melakukan pengujian terhadap sistem informasi apakah sudah memenuhi kebutuhan user atau
sistem informasi sudah layak digunakan dengan melalui :

 Uji analisis
 Uji perancangan
 Uji implementasi

  - Sasaran/Target

Aplikasi sistem informasi yang sudah melakukan uji kelayakan sistem, maka aplikasi sistem
informasi akan terjadi peningkatan :

 Performance / kinerja
 Information / nilai mutu informasi
 Economi / nilai ekonomis
 Control / pengendalian diri
 Eficeinsi
 Service / pelayanan
- Testing dan Sistem Informasi

Elemen kritis dari jaminan kualitas dan mempresentasikan kajian pokok dari spesifkasi, desain
dan pengkodean atau pngujian terhadap aplikasi sistem informasi berdasarkan komponen. Sistem
informasi yaitu pengujian model, pengujian output, database, teknologi dan pengujian kendali
terhadap aplikasi sistem informasi. Sehingga memberikan sistem informasi yang berkualitas
terhadap user.

Testing sistem informasi atau pengujian sistem informasi pengujian terhadap aplikasi sistem
informasi (software application)

Program aplikasi

  Pengujian sintax
 Pengujian lgika dan proses
 Pengujian output

Yaitu program bebas dari kesalahan, keraguan dan kegagalan.

Pengujian terhadap komponen sistem informasi

1. Model / proses

Menguji hasil rancangan tentang proses atau moder dari suatu sistem informasi yang akan dibuat
dengan program aplikasi. Contoh : menguji flow chart KRS

2. Output

Menguji hasil rancangan dengan laporan yang disajikan aplikasi, apakah sudah memberikan
informasi sesuai dengan kebutuhan user. Contoh : KRS (MHS,DOSEN, PA,MTK,DOSEN PA,
JADWAL, IPK, dll)

3. Input

Pengujian terhadap jumlah atau variable data yang dibutuhkan output, Contoh : data MHS, data
DOSEN, MTK, dll

4. Database

Menguji atribtu data , relasi antar file atau hubungan elemen data, julah database yang sesuai
untuk menghaslkan output dan menampung data sesuai dengan form entri

5. Teknologi
Pengujian terhadap kemampuan peralatan yang digunakan, kemapuan software dalam
menjalankan aplikasi, sehingga mampu memberikan informasi yang iteraktiv kepada user.contoh
SS, SO, SA

6. Control atau kendali

Menguji terhadap keamanan dan hak akses dari aplikasi dan dapat memonitor.

Rangkuman Pertemuan 1

Proses Testing

1. Unit testing => Pengujian masing-masing unit komponen program untuk meyakinkan bahwa
program sudah beroperasi secara benar.

2. Module Testing => Pengujian terhadap koleksi unit-unit komponen yang saling berhubungan.

3. Sub-sistem Testing => Pengujian terhadap koleksi modul-modul yang membentuk suatu sub-
sistem.

4. Sistem Testing => Pengujian terhadap keterhubungan antar sub-sistem.

1. Penerimaan Testing
2. Pengujian terakhir sebelum sistem dipakai oleh user.
3. Melibatkan pengujian dengan data dari pengguna sistem.
4. Biasa dikenal sebagai “alpha test”.

Proses Testing

1. Component testing
2. Pengujian komponen-komponen program
3. Biasanya dilakukan oleh component developer
1. Integration testing

Pengujian kelompok komponen-komponen yang terintegrasi untuk membentuk sub-sistem


ataupun system dan dilakukan oleh tim penguji yang independent.
1. Proses testing

Deskripsi fase-fase utama dalam pengujian.

1. Pelacakan kebutuhan

Semua kebutuhan user diuji secara individu.

1. Item yang diuji

Menspesifikasi komponen sistem yang diuji.

1. Jadual testing
2. Prosedur pencatatan hasil dan prosedur
3. Kebutuhan akan hardware dan software
4. Kendala-kendala

Failures, Faults

1. Failure: output yang tidak benar/tidak sesuai ketika sistem dijalankan.


2. Fault: kesalahan dalam source code yang mungkin menimbulkan failure ketika code yang
fault tersebut dijalankan.

Prioritas Testing

1.  Hanya test yang lengkap yang dapat meyakinkan sistem terbebas dari kesalahan, tetapi hal ini
sangat sulit dilakukan.

2.  Prioritas dilakukan terhadap pengujian kemampuan sistem, bukan masing-masing


komponennya.

3.  Pengujian untuk situasi yang tipikal lebih penting dibandingkan pengujian terhadap nilai
batas.

Test Data dan Kasus Test

w Test data:  Input yang direncankan digunakan oleh sistem.

w Test cases: Input yang digunakan untuk menguji sistem dan memprediksi output dari input
jika sistem beroperasi sesuai dengan spesifikasi.

Rangkuman Pertemuan 2

Integration Testing
Adalah pengujian keseluruhan sistem atau sub-sistem yang terdiri dari komponen yang
terintegrasi. Beberapa pendekatan yang dilakukan yaitu :

1. Top-down testing

Berawal dari level atas sistem dan terintegrasi dengan mengganti masing-masing komponen
secara top-down dengan suatu stub (program pendek yang mengenerate input ke sub-sistem yang
diuji).

1. Bottom-up testing

Integrasi komponen dari level bawah hingga sistem lengkap sudah teruji.

Pada prakteknya, kebanyakan test integrasi menggunakan kombinasi kedua strategi pengujian
tersebut.

Interface Testing

Dilakukan jika modul-modul dan sub-sistem terintegrasi dan membentuk sistem yang lebih
besar. Tujuannya untuk medeteksi fault terhadap kesalahan interface atau asumsi yang tidak
valid. Interface testing terdiri dari beberapa tipe, yaitu :

w Parameter interfaces

w Shared memory interfaces

w Procedural interfaces

w Message passing interfaces

Interface Errors

w Interface misuse

Komponen pemanggil memanggil komponen lainnya dan membuat suatu kesalahan dalam
penggunaan interfacenya.

w Interface misunderstanding

Komponen pemanggil salah dalam mengasumsikan behaviour komponen yang dipanggil.

w Timing errors

Komponen yang memanggil dan yang dipanggil beroperasi pada kecepatan yang berbeda.

Petunjuk Melakukan Interface Testing


–      Merancang test dimana parameter ke prosedur yang dipanggil berada pada nilai batas extrim

–      Test menggunakan null pointer

–      Perancangan test sehingga komponen yang di test akan fail.

–      Menggunakan stress testing pada message passing

–      Pada shared memory systems, variasikan urutan dimana komponen diaktifkan.

Stress testing => Menguji sistem dengan nilai yang melebihi maksimum load. Stressing suatu
sistem menyebabkan tidak mudah kerusakan dengan mencek kehilangan service yang tidak
diduga ataupun data yang hilang.

Rangkuman Pertemuan 3

Object-oriented testing => Lebih besar dibandingkan pengujian sebuah function sehingga
pendekatan  white-box testing perlu diperluas. Komponen yang diuji adalah class object yang di
instantiate ke object.

Testing Levels

w  Testing operations pada objects

w  Testing object classes

w  Testing clusters cooperating objects

w  Testing OO system secara lengkap

Pengujian Class => Menguji terhadap semua operation yang ada dan perubahan atribut-
atributnya.

Object Class Testing

v Complete test yang menguji class melibatkan

–      Testing semua operations suatu object

–      Setting dan interrogating semua attribute object

–      Menguji object untuk semua keadaan yang mungkin

v Inheritance akan mengakibatkan sulitnya perancangan object class tests seperti information
yang diuji sulit dilokalisasi.
Cluster Testing

 Cluster testing digunakan untuk test integrasi and testing clusters terhadap cooperating
objects.
 Identifikasi clusters menggunakan knowledge operation objects dan system features yang
diimplementasikan oleh cluster tersebut

Rangkuman Pertemuan 4

Scenario-based Testing

w Identifikasi skenario dari use-cases dan menambahkannya dengan diagram interaksi yang
menunjukkan object-object yang terlibat  dalam scenario.

w Lihat contoh scenario berikut ini pada sistem weather station ketika suatu report dibuat.

Testing Workbenches

ü Testing merupakan suatu proses yang cukup mahal. Testing workbenches menyediakan tool-
tool untuk mereduksi waktu yang dibutuhkan dan total cost pengujian.

ü Kebanyakan testing workbenches merupakan open systems karena kebutuhan testing


tergantung dari spesifikasi organisasi.

Testing Workbench Adaptation

w Scripts dibuat untuk user interface simulator dan model test data generator.

w Test outputs harus disiapkan secara manual sebagai pembanding.

w Special-purpose file comparators harus dibuat.

Rangkuman Pertemuan 5

Prinsip Pemilihan Bahasa Pemrograman

Memiliki sintaks yang jelas

Memiliki semantik yang jelas

Precedence operator dalam expresi mudah dimengerti

Modular dan Information hiding

 § Model Integrasi sub-modul yang dapat di-link oleh beberapa sub-modul lain secara
independent.
 § Setiap sub-modul yang di-link tersebut menjadikan suatu model abstraksi untuk
information hiding.
 Ø Abstraksi

Tersedia fasilitas untuk mendefinisikan tipe data baru sbg abstraksi data, maupun abstraksi
algoritma.

 Ø Orthogonal

Hanya ada satu cara dalam mengekspresikan suatu action, tidak bergantung tehadap komponen
lain (tipe data composite dan return function sesuai tipe data yang diinginkan).

 Ø Portability

Dapat diinstal proses kompilasi pada beberapa jenis mesin dan OS.

 Ø Structure
 Control flow
 Name scope (bagaimana menggunakan referensi variable) -> pointer
 Typing (static, dynamic)
o Ø Compiler dapat mendeteksi error melalui check yang konsisten.
o Ø Efisiensi
o Ø Seragam dalam penggunaan statement
o Ø Dapat mengantisipasi kondisi exception
o Ø Mampu menangani proses yang concurrent (bersamaan) -> multithread, parallel
processing

Kategori Aplikasi

w Paradigma pemrosesan data

w Paradigma komputasi numerik

w Paradigma berorientasi proses

w Paradigma system-programming

w Paradigma proses auto-adaptive

Rangkuman Pertemuan 6

Pengujian Aplikasi Server

Volume Testing
 Ø Menemukan kelemahan sistem selama melakukan pemrosesan data dalam jumlah yang
besar dalam periode waktu yang singkat.
 Ø Tujuan: meyakinkan bahwa sistem tetap melakukan pemrosesan data antar batasan
fisik dan batasan logik.

Stress Testing

 Ø Tujuan:mengetahui kemampuan sistem dalam melakukan transaksi selama periode


waktu puncak proses.

Performance Testing

 Ø Dilakukan secara paralel dengan Volume dan Stress testing untuk mengetahui unjuk
kerja sistem (waktu respon, throughput rate) pada beberapa kondisi proses dan
konfigurasi.

Data Recovery Testing

 Ø Investigasi akan dampak kehilangan data melalui proses recovery ketika terjadi
kegagalan proses.

Data Backup and Restore Testing

 Ø Dilakukan untuk melihat prosedur back-up dan recovery.


 Ø Dilakukan dengan mensimulasikan beberapa kesalahan untuk menguji proses backup
dan recovery.

Data Security Testing

 Ø Privilege access terhadap database diujikan pada beberapa user yang tidak memiliki
privilege access ke database.
 Ø Shutdown database engine melalui operating system (dengan beberapa perintah OS)
yang dapat mematikan aplikasi database.

Test Case

w Untuk White-box testing

n  Pengujian struktur logik internal

n  Perintah spesifik yang diujikan:

w  SELECT

w  OPEN/CLOSE
w  COPY-REPLACE

w  IF statement

w  REPEAT UNTIL – DO-WHILE LOOP

w  CALL

w Untuk Black-box testing

n  Pengujian fungsional sistem berdasarkan input – output

n  Membagi input – output ke dalam beberapa kelas (kelas ekuivalensi pada boundary input).

n  Menggunakan input yang tidak sesuai spesifikasi (negatif, di luar range)

Kegiatan Implementasi System

w Menyiapkan Rencana Implementasi

Rencana Functional Test

Rencana Data Conversion

Rencana System Cutover

Rencana Training User

w Membuat dan Test Networks

w Install Hardware

w Membuat Database Structures Production dan Test Databases

Rangkuman Pertemuan 7

Sistem Acceptance Test

l Bertujuan untuk menguji apakah sistem sudah sesuai dengan apa yang tertuang dalam
spesifikasi fungisonal sistem (validation),

l Terdiri dari dua tahapan: Sebelum pengiriman dan setelah instalasi,

l Melibatkan semua aspek sistem: hardware, software aplikasi, environment software, tempat,
dan operators.
Test dokumentasi terdiri dari tujuh bagian, diantaranya :

1. 1.  Test Filosofi

Untuk meyakinkan bahwa sistem sudah memiliki:

–     Keamanan dan keselamatan dalam operasional,

–     Kehandalan,

–     Dapat dirawat secara cost-effective,

–     Dapat dimodifikasi untuk menyesuaikan dengan perubahan kebutuhan operasional.

1. 2.    Test Plan

Merupakan dokumentasi yang menjelaskan jadwal untuk pre-delivery dan site acceptance test.

Jadwal test: urutan Test yang menyatakan kaitan antara test satu dengan yang lainnya dan
masing-masing test tersebut sesuai dengan salah satu kebutuhan user.

1. 3.    Spesifikasi Test

Setiap test yang akan dilakukan harus dispesifikasikan secara detail oleh pengembang dan
disetujui oleh user. Spesfikasi tersebut terdiri dari:

–      Judul dan referensi tunggal

–      Tujuan yang secara spesifik sesuai dengan Functional Requirement

–      Lokasi pengujian

–      Syarat Pengujian: mis.: nilai marginal input, supplies, dan lingkungan yang digunakan

–      Konfiguasi Test: versi dan isu hardware, software, test dan bantuan simulasi

–     Spesifikasi input dan output

–     Detail prosedur operasional pengujian

–     Hasil yang dinginkan dan batasan untuk penerimaan

–     Format untuk merekam hasil, details kesalahan dan instruksi untuk melakukan test ulang,
perekaman terhadap retensi dan analisis

1. 4.    Pre-Delivery Test


Dilakukan melalui simulasi terhadap tempat yang implementasi sistem. Syarat utk memulai
pengujian: konfiramsi terhadap kebenaran data, dokumen, software aplikasi dan test khusus atau
software simulasi, dan ketersediaan lingkungan yang sesuai, pelayanan dan personal yang cocok,

1. 5.    Test Log

Log semua operasi dan kejadian selama test (yang terencana maupun tidak) termasuk full detail
insiden, error, failure, retest, restart.

1. 6.    Test Summary

lsiting semua kegagalan test (termasuk pengulangan), kejadian yang tidak dapat dijelaskan dan
non-conformances terhadap Functional test.

1. 7.    Site Acceptance Test

Semua pengujian pada pre-delivery sudah dilakukan dan diterima. Hal tambahan yang
dilakukan :

–      Delivery check: pengecekan terhadap kerusakan HW, SW dan dokumnetasi selama
pengiriman,

–      Test Hardware: tidak terdapat kerusakan selama pengimpanan dan pengiriman, sudah install
dengan baik, beroperasi dengan baik di lingkungan tempat yang akan diinstal (listrik, ruangan,
dll).

–      Modifikasi pre-delivery test: semua modifikasi sebagai konsekuensi dari masalah yang akan
muncul selama pre-delivery test harus dijadikan sebagai test tambahan.

–     Pengujian terhadap semua peralatan.

Rangkuman Pertemuan 8

Automated test execution: meminimalkan jumlah kerja manual pada saat pengujiaan sehingga
memperoleh nilai coverage yang lebih tinggi. Code coverage adalah metrik yang numerik yang
mengukur elemen code (brach, statement, path dan data) yang sudah diujikan. Penggunaan tool
pengujian code coverage dapat membantu mempercepat proses pengujian

Use case adalah visualisasi keinginan user yang dibuat dalam bentuk UML(Unified Modeling
Language). Dalam pembentukan sebuah test case didasarkan oleh dua hal, yaitu basic flow
(sistem berjalan dengan normal) dan alternate flow (alternatif jalannya sistem).

Contoh :

 Flow Normal : Logon -> Select “Create Schedule” -> Obtain Course Information ->
Select Course -> Submit Schedule -> Display Completed Course.
 Alternate Flow: Unidentified Student; Quit at anytime; Unfulfilled Prerequisite, Course
Full,  Schedule Conflict; Course Catalog Unavailable; Course Registration is Closed.

Proses yang dilakukan dalam pembuatan test case sebagai berikut :

1. Generate Scenarios
2. Identify Test Cases
3. Identify Data Values to Test

Rangkuman Pertemuan 9

System Construction/Implementation

ü Verifying that the groundwork has been laid so that construction can proceed successfully

ü Designing and writing routines and modules

ü Creating data types and naming variables

ü Selecting control structures and organizing blocks of statements

ü Finding and fixing errors

ü Reviewing other team members’ low-level designs and code and having them review yours

ü Polishing code by carefully formatting and commenting it

ü Integrating software components that have been built separately

ü Tuning code to make it smaller and faster

Software Metaphors/Style of Programming

1. Software Penmanship: Writing Code


2. Software Farming: Growing a System
3. Software Oyster Farming: System Accretion
4. Software Construction: Building Software

PDL (Program Design Language)

 Use English-like statements that precisely describe specific operations


 Avoid syntactic elements from the target programming language
 Write PDL at the level of intent
 Write PDL at a low enough level that generating code from it will be nearly automatic

Benefits of using PDL


v PDL makes reviews easier

v PDL supports the idea of iterative refinement

v PDL makes changes easier

v PDL minimizes commenting efforts

v PDL is easier to maintain than other forms of design documentation

Rangkuman Pertemuan 10

Sistem Implementasi

 Ø Training Personal
 Ø Konversi Sistem
 Ø Review post-implementation
 Ø Dokumentasi
 Ø Dukungan lain

Training

Tipe Training disesuaikan dengan keadaan lingkungan implementasi system.

ü Eksternal Training: kursus dari vendor pelatihan

ü Internal Training: On the Job Training

ü Belajar Sendiri

Memilih Staf yang akan dilatih terdiri dari tiga kelompok user, yaitu :

1. Teknisi & Administrator yang akan bertugas merawat sistem


2. Application user (user pd umumnya)
3. General Manager

Pelatihan untuk Administrator:

–      Set-up sistem awal

–      Rutinitas harian

–      Diagnosis kesalahan

–      Menulis sistem log


–      Trouble shooting

–      Penanganan Keamanan

–      Melakukan perubahan, penghapusan

–      Melakukan Backup

Aplikasi Training

w Set up files

w Proses transaksi

w Validasi data

w Update batch

w Prosedur akhir-hari

w Mencetak laporan

w Pemahaman pesan kesalahan

Konversi Sistem Baru

1. 1.    Konversi sistem secara langsung

Disebut juga sbg Cold Turkey yaitu langsung menghentikan sistem lama dan  menjalankan
sistem baru.

1. 2.    Konversi paralel

Sistem lama dan sistem baru beroperasi bersamaan untuk periode waktu tertentu.

1. 3.    Konversi Phase- In

Sistem baru diimplementasikan secara gradual, sedikit demi sedikit -> memeberikan waktu lebih
utk asimilasi prubahan.

1. 4.    Konversi Pilot

Sistem diinstal hanya pada sebagian organisasi (mis. Kantor cabang atau pabrik).

Evaluasi Sistem Baru


Bertujuan untuk mendapatkan cara meningkatkan efisiensi dan efektifitas sistem baru, serta
memberikan informasi untuk pengembangan sistem mendatang.

Dokumentasi

1. Dokumentasi Proses

Merekam proses pengembangan dan perawatan. Isi dokumentasi proses adalah: perencanaan,
jadwal, kualitas proses, standard proses.

1. Dokumentasi Produk

Menggambarkan produk yang sedang dikembangkan dari sudut pandang engineer


pengembang/perawatan. Yang termasuk dokumentasi produk adalah: user manual, help.

Rangkuman Pertemuan 11

Penyebab error dalam software berbeda dengan hardware.

–      Hardware (manufacture, rusak/terlalu lama dipergunakan)

–      Software : tidak mendapatkan requirement yang benar; tidak mendapatkan requirement
dengan benar, tidak menerjemahkan requirement dalam suatu cara yang jelas sehingga tidak
dapat dipahami oleh programmer.

Maintainable Design

 Kunci untuk mengurangi kebutuhan maintenance adalah:


 Menetapkan user requirement lebih akurat selama sistem development
 Menyusun dokumentasi sistem yang lebih baik
 Menggunakan metoda yang lebih efektif untuk mendesign pemrosesan logic dan
mengkomunikasikannya ke anggota project team
 Penggunaan tool dan teknik secara lebih baik
 Mengelola proses engineering system dengan efektif

Program Structure Charts

–      Design yang di strukturkan dengan baik akan meningkatkan maintainability system.

–      Struktur chart dikembangkan secara top down dan modular.

–      Hubungan antar modul bersifat terbatas dan interaksi datanya minimal, sehingga
meningkatkan kualitas sistem dan mempermudah maintenance.

–      Tujuan struktur charts untuk identifikasi data yang dilewatkan antar masing-masing module
yang saling berinteraksi.
Tingkat Testing

1. Unit testing:

–      Unit program adalah modules atau rutin yang digabung untuk melaksanakan fungsi tertentu.

–      Unit testing fokus pada masing-masing modul dan dilakukan secara independen untuk
menemukan error.

 Bottom Up testing: dimulai dari modul yang paling rendah dan paling kecil dan menuju
ke modul yang lebih besar
 Top Down testing: dimulai dari modul yang lebih tinggi dan turun ke modul yang lebih
rendah

2.  System Testing

–      Pengujian atas integrasi setiap modul dalam sistem

–      Tujuan: menemukan kelemahan sistem dari sisi objektif, spesifikasi dan dokumentasi,
termasuk kompatibilitas masing-masing modul.

Anda mungkin juga menyukai