UAS Komunikasi - Gabriyella Gosal

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 3

Nama : Gabriyella Gosal

NIM : 1871001
Fokus Media Hanya Pada Gempa Mamuju
A. Pendahuluan
Awal tahun 2021 Indonesia dilandai oleh beberapa peristiwa yang belum
genap tiga pekan pertama ditahun ini. Perisitiwa benaca alam di beberapa
wilayah yang merenggut ratusan korban jiwa. Benca alam tersebut terjadi di
tengah-tengah kasus Covid-19. Sederetan bencana alam yang terjadi di
Indonesia mulai dari longsor, gempa bumi, hingga erupsi gunung api. Tepat pada
tanggal 15 januari hari jumat gempa berkekuatan 6,2 magnitudo mengguncang
wilayah Majene, Sulawesi Barat. Pada peristiwa ini diketahui 84 orang meninggal
dunia, 1000 orang mengalami luka-luka, dan 30 ribu warga dilaporkan
mengungsi.
Proses evakuasi korban yang diyakini masih berada dibawah reruntuhan di
Mamuju masih terus dilakukan. Menurut wartawan berinisial E melaporkan bahwa
jalan antara Kabupaten Mamuju dan Kabupaten Majene terputus akibat tertutup
longsor batu dan bantuan yang telah diberikan tidak sampai ke Majene, semua
terfokus ke Mamuju. Fokus pemberitaan media hanya berfokus pada Mamuju,
dan media tidak memberikan informasi yang lengkap bahwa jalan menuju Majene
sedang dicari suatu solusi agar bisa sampai ke wilayah tersebut. Media kurang
menginformasikan bahwa terdapat Kecamatan Malunda yang mengalami dampak
parah akibat gempa bumi tersebut yang berada di dekat episentrum gempa bumi.
12 desa di Kecamatan Malundah mengalami berbagai permasalahan warga mulai
kekurangan bahan makanan dan persediaan yang dibawa sudah menipis.
B. Penjelasan Terkait Problem
Perisitiwa gempa bumi ini menimbulkan berbagai macam permasalahan.
Salah satunya bantuan yang tidak sampai ke Kabupaten Majene tepatnya di
Kecamatan Malunda di 12 desa. Media tidak menginformasikan lengkap bahwa
sedang dicari suatu solusi agar bisa sampai ke wilayah tersebut. Masalah
tersebut di dukung dengan seorang wartawan yang mengatakan “Makanya
bantuan itu tidak ada yang sampai ke Majene, semua terfokus ke Mamuju” dan
salah satu korban mengatakan “Kurang sekali, ada bantuan dari desa tapi tidak
cukup juga karena banyak sekali warga disini". Hal tersebut berdasarkan
landasan teori unsur pesan karakteristik transient yang menyatakan bahwa
pesan-pesan komunikasi massa umumnya dibuat untuk memenuhi kebutuhan
segara. Pesan-pesan komunikasi massa merupakan pesan-pesan yang
expendable, maka isi media cenderung dirancang secara timely dan supervisial
Wiryanto (2000).
C. Kesimpulan
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan pesan-pesan komunikasi media
massa berisi informasi yang dilakukan tidak dalam karena dibuat secara tepat
waktu dan bersifat sementara untuk memenuhi kebutuhan informasi segera
terhadap masyarakat.
Referensi

Wiryanto. (2000). Teori Komunikasi Massa. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana.

Anda mungkin juga menyukai