Anda di halaman 1dari 12

Hormatilah

Ayahmu
Dan Ibumu
Suatu Hak Istimewa dan Kewajiban
Hormatilah Ayahmu dan Ibumu
Di Singapura, sedang berlangsung perdebatan sengit mengenai
perlunya berbakti kepada orangtua. Ini merupakan salah satu
negara dengan populasi kaum lanjut usia yang berkembang
paling pesat di dunia, sehingga masalah tajam pun timbul ketika
anak-anak yang telah dewasa menolak untuk menanggung
orangtua mereka yang sudah berumur. Negara bahkan telah
menetapkan undang-undang yang memampukan orangtua
yang telah lanjut usia untuk memaksa anak-anaknya memenuhi
kebutuhan mereka secara materi.
Namun, hal itu tidak menghentikan perdebatan. Lagipula,
soal mengasihi orangtua tidak mungkin diatur undang-undang.
Bagi orang Kristen, hal berbakti kepada orangtua bukan
sekadar budaya orang Asia yang perlu dijunjung tinggi. Allah
telah menempatkan hubungan keluarga serta sikap hormat
yang patut diberikan anak kepada orangtua sebagai prioritas
utama. Dia bahkan memberi kita perintah mengenai orangtua:
“Hormatilah ayahmu dan ibumu” (Kel. 20:12).
Orangtua perlu memberikan teladan di rumah dengan
menunjukkan kepada anak-anaknya bahwa “hendaknya mereka
itu pertama-tama belajar berbakti kepada kaum keluarganya
sendiri dan membalas budi orang tua dan nenek mereka,
karena itulah yang berkenan kepada Allah” (1 Tim. 5:4). Kita
menghormati Bapa surgawi kita ketika menghormati ayah dan
ibu kita di bumi.
Renungan-renungan terpilih dari Santapan Rohani ini
bertujuan untuk menolong Anda memahami Alkitab. Bila Anda
menikmati bacaan ini dan ingin menerima buku renungan
Santapan Rohani secara rutin, silakan mengisi formulir
permohonan yang tersedia dan mengirimkannya kembali kepada
kami. Anda dapat menerima materi-materi yang kami terbitkan
tanpa dikenai biaya apa pun. Kami didukung oleh persembahan
kasih para anggota dan sahabat kami.

© 2011 RBC Ministries


Kutipan ayat-ayat Alkitab dikutip dari ALKITAB terjemahan Lembaga Alkitab Indonesia
© LAI 2003.
Hari 1
S eorang guru kelas dua mengajarkan
tentang magnet dan cara kerjanya
kepada murid-muridnya. Keesokan
m D
agnet an harinya, dalam suatu ujian tertulis,
ia mencantumkan pertanyaan ini:
m ama “Namaku terdiri dari enam huruf.
Huruf pertamaku adalah m. Aku suka
memungut banyak benda. Siapakah
Baca: aku?” Ketika lembar jawaban ujian
Amsal 31:26-31 dikumpulkan, guru itu terkejut ketika
menemukan bahwa hampir 50 persen
muridnya menuliskan jawaban untuk
Hormatilah ayahmu
pertanyaan tersebut dengan mamaku.
dan ibumu, seperti
yang diperintahkan Ya, para ibu memang rajin
kepadamu oleh tuHan, memungut banyak benda. Namun,
Allahmu. mereka lebih dari sekadar “magnet”
—Ulangan 5:16 yang mengumpulkan baju berserakan
dan memungut mainan yang tersebar di
seluruh penjuru rumah. Meski banyak
ibu mengerjakan tugas-tugas itu dengan sukarela, mereka
memiliki tanggung jawab yang lebih mulia dari hanya itu saja.
Seorang ibu yang baik mengasihi keluarganya dan
menciptakan suatu suasana dimana tiap anggota keluarga dapat
merasa diterima, dilindungi, dan dipahami. Ia hadir bagi anak-
anaknya ketika mereka memerlukan telinga yang bersedia
mendengar, perkataan yang menghibur, pelukan yang hangat,
atau sentuhan penuh kasih pada saat demam menyerang. Dan
bagi seorang ibu Kristen, sukacita terbesarnya adalah saat
mengajar anak-anaknya untuk mempercayai dan mengasihi
Yesus sebagai Juruselamat mereka.
Para ibu yang demikian layak mendapatkan penghormatan
kita—tidak hanya pada satu hari khusus dalam satu tahun, tetapi
setiap hari. Penghormatan itu selayaknya disampaikan dengan
lebih dari sekadar kata-kata dan sepatutnya ditunjukkan melalui
tindakan yang menghormati, memperhatikan, dan mengasihi
mereka. —RWD
Dari segala hal yang diberikan Allah di dunia ini,
Ada satu yang melebihi semua:
Suatu hadiah yang sungguh mulia tak ternilai,
Yaitu ibu Kristen yang penuh kasih setia. —NN.

Ibu yang saleh tidak hanya membesarkan kita,


tetapi juga mengarahkan kita kepada Allah.
Hari 2 A da seorang Kristen yang biasa
menolong untuk mencarikan
keluarga bagi anak-anak yatim piatu

s entuHan
bercerita tentang Ivan, seorang bocah
manis asal Rusia. Ketika tahu ada
s i
eorang Bu kemungkinan baginya untuk dapat
meninggalkan panti asuhan, Ivan
mengajukan permohonan kepadanya,
Baca: “Bisakah Anda mencarikan seorang ibu
Roma 16:1-16 untukku?”
Kaum ayah memang tidak kalah
Salam kepada Rufus,
penting, tetapi ada saat-saat tertentu
orang pilihan dalam dimana hanya sentuhan ibu yang
Tuhan, dan salam dirindukan. Bahkan orang dewasa pun
kepada ibunya, yang membutuhkannya.
bagiku adalah juga Rasul Paulus, mungkin dalam
ibu. —Roma 16:13 usia lima puluhan, mengirimkan salam
istimewa kepada seorang saudara seiman
di Roma bernama Rufus. Yang menarik,
Paulus juga menitipkan salam kepada ibunya Rufus, yang
dianggap sebagai ibunya sendiri (Rm. 16:13). Mengapa Paulus
menganggap ibunya Rufus sedemikian rupa?
Dalam masa-masa pelayanannya, Paulus menghadapi
banyak kesulitan (2 Kor. 6:4-10). Mungkin Rufuslah yang
pernah membawa sang rasul yang kepayahan ini ke dalam
rumahnya, tempat Paulus memperoleh kata-kata penghiburan,
pakaian bersih, dan makanan yang bergizi dari ibunya Rufus.
Mungkin Paulus juga menerima darinya suatu empati dan
kelemahlembutan yang hanya bisa diberikan oleh seorang ibu.
Kita tidak mengetahui hal ini secara pasti, tetapi gambaran ini
bisa menjelaskan tentang salam istimewanya dalam bacaan ayat
hari ini.
Saya percaya bahwa Allah telah memberi para ibu suatu
kemampuan unik untuk memperlihatkan kelembutan dan belas
kasihan, serta untuk mengarahkan iman anak-anaknya. Marilah
kita bersyukur untuk ibu kita sendiri dan juga untuk orang-orang
yang telah kita anggap sebagai ibu. —HVL
Allah telah menganugerahkan kepada para ibu,
Suatu kemuliaan sejati,
Dan seorang ibu yang bersukacita menerima perannya
Dipercaya untuk membentuk masa depan anaknya. —D. De Haan

Ribuan pria bisa membangun kota, tetapi diperlukan


seorang ibu untuk membangun suatu rumah tangga.
Apakah Anda menerima manfaat
dari bacaan ini? Berikan tanggapan
dan usul Anda di sini.

KOMENTAR

BACA ARTIKEL LAIN

Jika Anda ingin menerima


Seri Pengharapan Hidup terbaru secara rutin
atau ingin membagikan materi ini
kepada orang lain, silakan:

Daftar di sini
Hari 3 S eorang ayah dan putranya sedang
berjalan-jalan menyusuri pantai. Si
ayah berjalan di muka dan putranya yang

m engikuti
tertinggal di belakang tiba-tiba berteriak,
“Lihat, Ayah, aku berjalan di atas jejak
J a
eJak nDa kakimu!” Hal ini mendorong si ayah
untuk memikirkan tentang tanggung
jawabnya sebagai seorang ayah untuk
Baca: memberikan kepemimpinan rohani bagi
2 Raja-Raja 13:1-13 putranya.
Kitab 2 Raja-Raja 13 mencatat
Jadilah teladan ...
tentang suatu periode yang menyedihkan
dalam perkataanmu,
dalam tingkah dalam sejarah umat Allah. Para raja
lakumu, dalam Israel telah menolak untuk menaati
kasihmu, dalam Tuhan, tetapi mereka justru mengikuti
kesetiaanmu dan jejak nenek moyang mereka yang
dalam kesucianmu. jahat. Perbuatan-perbuatan dosa dari
—1 Timotius 4:12
satu generasi diteruskan oleh generasi
berikutnya, dan berkat-berkat Tuhan pun
tidak tercurah kepada bangsa itu.
Apakah para ayah menyadarinya atau tidak, mereka
memberikan teladan bagi anak-anaknya. Seorang penulis yang
tak dikenal menulis:

Ku harus jadi pria bijaksana;


Anak kecilku sedang meniruku.
Tak mau tersesat jalanku
Kutakut anakku ikut hilang karenaku.
Tak sekali pun kulolos dari perhatiannya;
Yang dilihatnya kuperbuat, ia mencobanya.
Katanya ia ingin seperti diriku—
Si anak kecil yang mengikutiku.
Ku harus ingat ketika ku melangkah
Di musim apa pun juga;
Ku sedang membentuk masa depan—
Si anak kecil yang mengikutiku.

Para ayah, berhati-hatilah ke mana dan bagaimana Anda


melangkah! Anak Anda sedang mengikuti jejak Anda! —RWD

Seorang anak mungkin tak mewarisi bakat sang ayah,


tetapi ia akan menyerap nilai hidupnya!
Hari 4 A nda tak perlu bertemu langsung
dengan seorang pria untuk
mengetahui ayah seperti apakah dirinya.

i L
tu ho
Cukup dengarkan pendapat anak-anak-
nya tentang dirinya.
a !
yaHku Rasa hormat yang dimiliki anak-anak
terhadap orangtuanya dapat menjadi
indikasi yang baik tentang seberapa besar
Baca: rasa hormat yang memang layak diterima
Amsal 23:15-24 orangtua tersebut. Dari Sepuluh Perintah
Allah, salah satunya adalah perintah agar
kita menghormati ayah dan ibu kita
(Kel. 20:12). Namun, berapa banyak
Orang benar yang orangtua menjalani suatu hidup yang
bersih kelakuannya—
berbahagialah
patut menerima penghormatan?
keturunannya. Saya tak dapat membayangkan
—Amsal 20:7 tragedi yang lebih tragis dalam hidup
saya selain kehilangan rasa hormat dari
anak-anak saya. Saya akan menjadi pria
yang paling terhina, jika anak-anak merasa malu terhadap diri
saya. Sebaliknya, tak ada yang lebih menyukakan hati saya
selain ketika anak saya menunjuk ke arah saya di tengah-tengah
keramaian dan berseru dengan bangga, “Itu lho ayahku!”
Tes yang baik untuk mengetahui apakah Anda seorang ayah
yang dihormati oleh anak-anak Anda atau tidak, adalah dengan
bertanya kepada diri sendiri, “Apakah aku ingin anakku menjadi
seperti diriku, melakukan apa yang kulakukan, dan mengikuti
langkah hidupku?”
Para ayah, ingatlah bahwa lebih-lebih di masa yang
merendahkan nilai-nilai moral dan rohani seperti sekarang
inilah, anak-anak kita membutuhkan perhatian dan keterlibatan
penuh dari orangtua yang mengasihi mereka.
Dengan pertolongan dari kuasa dan hikmat Allah, tetapkanlah
tekad Anda untuk menjadi orangtua yang benar, yang membuat
anak-anak berkata dengan bangga, “Itu lho ayahku!” —MRD

Seorang ayah yang menaati Tuhan


Adalah orang yang setia dan benar;
Dan jika ia jujur dan tegar,
Anak-anak akan mengikuti teladannya. —Hess

Hidup yang dijalani bagi Kristus adalah warisan terbaik


yang dapat kita tinggalkan untuk anak-anak kita.
Hari 5 D alam buku Another Country (Dunia
Lain), penulis Mary Pipher bertemu
dengan orang-orang berusia tujuh puluhan,

D L delapan puluhan dan sembilan puluhan


unia ansia yang sedang menghadapi beragam situasi
kehidupan.
Baca: “Saya ingin . . . memahami dunia
Markus 7:1-13 lansia (lanjut usia),” tulis Pipher. “Kita
tidak dipersiapkan untuk mudah menjalani
Hendaknya mereka masa lansia.” Menurut pengamatannya,
itu pertama-tama akar permasalahannya ialah bahwa kaum
belajar berbakti
kepada kaum muda dan lansia begitu jauh terpisahkan
keluarganya sendiri sehingga hubungan kedua kelompok usia
dan membalas budi ini tidak berjalan mulus.
orang tua . . . karena Gejala sosial ini tidak selalu muncul
itulah yang berkenan secara sengaja. Namun, banyak orang
kepada Allah. memang mengabaikan dan melalaikan
—1 Timotius 5:4
tanggung jawab mereka terhadap kaum
lansia. Di zaman Tuhan Yesus, kaum
Farisi juga menemukan cara yang kreatif untuk menghindar dari
tanggung jawab atas keluarga mereka. Dalam Markus 7:9-13,
Yesus menegur tindakan yang biasa mereka lakukan yakni
mempersembahkan harta benda mereka kepada Allah (dengan
menggunakannya sebagai korban persembahan) daripada
menggunakannya untuk memenuhi kebutuhan orangtua mereka.
Tradisi mereka ini telah melanggar perintah untuk menghormati
ayah dan ibu mereka.
Anak-anak, pekerjaan, dan aktivitas gerejawi yang kita miliki
memang dapat menuntut untuk kita perhatikan. Namun, semua
hal itu bukanlah alasan bagi kita untuk melepaskan tanggung
jawab untuk menghormati orangtua kita yang mulai memasuki
usia lanjut dengan cara memenuhi kebutuhan mereka, semampu
yang kita bisa (1 Tim. 5:8). Ketika saatnya tiba bagi kita untuk
memasuki masa lansia, semoga kita telah memberikan teladan
yang baik untuk diikuti oleh anak-anak kita. —HDF

Menyediakan kebutuhan orangtua kita


Dengan ucapan kasih dan sikap rela
Adalah yang diharapkan Tuhan dari mereka
Yang berserah penuh pada pimpinan-Nya. —Sper

Perintah Allah ke-5: Hormatilah ayahmu dan ibumu.


Hari 6 A da sepucuk surat tanpa tanda tangan
dan bernada menyedihkan dari
seorang ibu yang telah berusia lanjut.

H “Putraku satu-satunya,” tulisnya, “suka


ormatiLaH melakukan apa saja untuk orang lain,
o rangtuamu tetapi tak suka melakukan apa pun
untukku. Ia jarang mengunjungiku meski
tempat tinggalnya tak jauh dariku. Bahkan
Baca: ia pun jarang menelepon.”
Efesus 6:1-4 Allah menempatkan hubungan
keluarga sebagai prioritas utama
sepanjang hidup kita—demikian yang
Ada keturunan dinyatakan oleh perintah Allah ke-5
yang mengutuki (Kel. 20:12). Jika dibaca sekilas,
ayahnya dan tidak tampaknya perintah ini hanya ditujukan
memberkati ibunya.
—Amsal 30:11 kepada anak-anak. Namun sesungguh-
nya, orangtua juga harus memberikan
teladan. Anak-anak belajar menghargai,
menghormati, dan mematuhi orangtua
bila mereka melihat sendiri bagaimana ayah dan ibunya saling
menghargai, bila mereka merasa dihargai, didukung dan dikasihi
oleh orangtuanya, serta bila mereka menyaksikan ketaatan
orangtuanya kepada Allah. Perintah kepada anak-anak ini
sesungguhnya berbicara kepada kita semua.
Berapa banyak dari kita yang telah memperhatikan orangtua
kita dengan sepantasnya? Dan siapa di antara kita yang sebagai
orangtua telah melakukan segala sesuatu yang seharusnya
kita lakukan bagi anak-anak kita? Meski kita telah melanggar
perintah ini, kesalahan kita telah dihapuskan oleh kematian
Yesus di kayu salib. Dia pun memberikan keberanian kepada
kita untuk memohon pengampunan baik dari anak-anak maupun
dari orangtua kita. Dan jika mereka telah tiada, kita dapat
menunjukkan kesungguhan dari penyesalan kita dengan cara
mempererat hubungan kita dengan anggota keluarga lainnya
yang masih hidup.
Kita menghormati Bapa kita di surga ketika kita menghormati
orangtua kita. —DJD
Anak-anak yang menghormati ibu dan ayahnya
Sedang melakukan yang baik di mata Allah;
Orangtua yang mengasihi dan menasihati
Sedang mengajarkan apa yang benar. —Sper

Sikap menghormati orangtua


dipelajari melalui teladan.
Our Daily Bread Ministries
PO Box 15, Kilsyth, VIC
Our 3137, Australia
Daily Bread Ministries
Tel: (+61-3) 9761-7086, australia@odb.org
PO Box 15, Kilsyth, VIC 3137, Australia
Tel: (+61-3) 9761-7086, australia@odb.org
Our Daily Bread Ministries Ltd
Our Daily Bread Ministries Ltd
PO Box 74025, Kowloon Central Post Office, Kowloon, Hong Kong
PO Box 74025, Kowloon Central Post Office, Kowloon, Hong Kong
Apakah Anda ingin tahu lebih banyak
Tel: (+852) 2626-1102,
Tel: (+852)(+852)
Fax: 2626-0216,
2626-1102, hongkong@odb.org
Fax: (+852) 2626-0216, hongkong@odb.org
ODB Indonesia ODB Indonesia
tentangPO11025,
PO Box 2500, Jakarta
Yesus, apa yang telah
Indonesia
Box 2500, Jakarta 11025, Indonesia
disediakan-Nya
Tel: (+62-21) 2902-8950, Fax: (+62-21) untuk
Tel: (+62-21) 2902-8950, Fax: (+62-21)Anda,
5435-1975, 5435-1975,
indonesia@odb.orgindonesia@odb.org
dan bagaimana
Daily Bread Co. Ltd Anda dapat
Daily Bread Co. Ltd PO Box 46, Ikoma Nara 630-0291, Japan
mengenal-Nya?
PO Box 46, Ikoma Nara
Tel: 630-0291,
(+81-743) Japan Fax: (+81-743) 75-8299, japan@odb.org
75-8230,
Tel: (+81-743) 75-8230, Fax:Bread
Our Daily (+81-743)
Berhad75-8299, japan@odb.org
PO Box 86, Taman Sri Tebrau, 80057 Johor Bahru, Malaysia
Our Daily Bread Berhad
PO Box 86, TamanTersedia
Tel:Tebrau,
Sri buklet
(+060-7)80057
353-1718,
Johor berjudul
Fax: (+060-7)
Bahru, Kisahmalaysia@odb.org
353-4439,
Malaysia tentang
Pengharapan,
Our Daily Bread yang
Ministries dapat lebih
Tel: (+060-7) 353-1718, Fax: (+060-7) 353-4439, malaysia@odb.org jauh
PO Box 303095, North Harbour, Auckland 0751, New Zealand
Our Daily Breadmemperkenalkan
Ministries tentang Yesus kepada
Tel: (+64-9) 444-4146, newzealand@odb.org
Anda.
PO Box 303095, North Buklet
Harbour, ini
Auckland dapat
0751, NewAnda
Our Daily Bread Ministries Foundation Zealandperoleh
Tel: (+64-9)
tanpa 444-4146,
dikenakan newzealand@odb.org
PO Boxbiaya.
47-260,Silakan
Taipei 10399,menghubungi
Taiwan R.O.C. kami
Tel: (+886-2) 2585-5340, Fax: (+886-2) 2585-5349, taiwan@odb.org
untuk mendapatkannya
Our Daily Bread Ministries atau memindai QR-code ini
Foundation
PO Box 47-260, Our10399,
Taipei Daily Bread Ministries
Taiwan R.O.C. Thailand
dengan ponsel Anda untuk membaca materinya
PO Box 35, Huamark, Bangkok 10243, Thailand
Tel: (+886-2) 2585-5340, Fax: (+886-2) 2585-5349, taiwan@odb.org
secara
Tel: (+66-2) online.
718-5166, Fax: (+66-2) 718-6016, thailand@odb.org
Our Daily Bread Ministries
Our DailyThailand
Bread Ministries Asia Ltd
PO Box 35, Huamark,5 Pereira
Bangkok 10243,
Road, #07-01Thailand
Asiawide Industrial Building, Singapore 368025
Tel: (+65)
Tel: (+66-2) 718-5166, 6858-0900,
Fax: (+66-2) Fax: (+65)thailand@odb.org
718-6016, 6858-0400, singapore@odb.org

Our Daily Bread Ministries Asia Ltd


Anda juga dapat mengakses
5 Pereira Road, #07-01 Asiawide Industrial Building, Singapore 368025
Tel: (+65) 6858-0900,santapanrohani.org
Fax: (+65) 6858-0400, singapore@odb.org
untuk melihat materi cetak maupun
materi digital yang kami terbitkan.
Ingin lebih mengenal Tuhan?
Bacalah
Ingin firman-Nya
lebih mengenal Tuhan?
dengan bantuan
Bacalah renungan
firman-Nya
dengan bantuan
Santapan renungan
Rohani
Santapan Rohani

Pilihlah media yang sesuai untuk Anda.


Pilihlah media yang sesuai untuk Anda.

CETAK
CETAK E-MAIL
E-MAIL APLIKASI
APLIKASI
Menerima edisi Menerima e-mail Our Daily Bread/
Menerima
cetak edisi
secara Menerima e-mail
secara harian. Our Daily
Santapan Bread/
Rohani
cetak secara
triwulan. secara harian. Santapan
di Android Rohani
& iOS.
triwulan. di Android & iOS.

HUBUNGI KAMI:

+62
H U B21
U N2902
G I K A8950
MI:
+62 815 8611
+62 21 2902 8950 1002
+62 878 7878 9978
+62 815 8611 1002
Santapan.Rohani
+62 878 7878 9978
indonesia@odb.org
Santapan.Rohani
santapanrohani.org
indonesia@odb.org
ourdailybread.org/locations/
santapanrohani.org
Materikami
kami tidak
tidak dikenakan
dikenakanbiaya.
ourdailybread.org/locations/
Materi biaya.
Pelayanan kami didukung oleh
Pelayanan kami didukung lewat
persembahan kasih dari para pembaca kami.
persembahan kasih dari para pembaca kami.
Materi kami tidak dikenakan biaya.
Pelayanan kami didukung oleh
persembahan kasih dari para pembaca kami.

Anda mungkin juga menyukai