Anda di halaman 1dari 12

Kekecewaan

dalam Hidup

Orang yang berharap kepada Allah


takkan pernah berputus asa.
Kekecewaan Dalam Hidup
Siapakah atau peristiwa apakah yang terlintas dalam benak
Anda ketika memikirkan kata kekecewaan?
Pertama, orang lain mengecewakan kita. Siapa saja yang
tak memenuhi harapan kita merupakan suatu kekecewaan. Di
sisi lain, kita pun mengecewakan orang lain, bahkan menyakiti
mereka. Kedua, kita sering kecewa terhadap diri sendiri.
Bukannya memperoleh kesuksesan, kita justru kandas di
tengah jalan. Ketiga, kita kecewa terhadap keadaan hidup kita.
Anda tak pernah terpikir akan dirumahkan oleh perusahaan.
Tanpa terduga, Anda mengidap kanker yang mematikan.
Keempat, kita kecewa terhadap Allah. Pada saat Anda begitu
membutuhkan Allah, Dia hanya diam dan tidak bertindak.
Kekecewaan memicu kepahitan dan kemarahan, terutama
terhadap Allah.
Anda tidak dapat menghindarinya. Kekecewaan adalah
sesuatu yang biasa Anda alami. Anda ingin tahu bagaimana
mengatasinya.
Renungan-renungan terpilih dari Santapan Rohani ini
memberi Anda sudut pandang yang berbeda dan cara hidup
yang radikal dengan tujuan untuk menguatkan dan menghibur
Anda di tengah perjuangan dalam mengubah kepedihan,
penderitaan, dan kekalutan menjadi pengharapan, sukacita,
dan kedamaian.
Jika Anda menikmati renungan-renungan ini dan ingin
menerima buku renungan Santapan Rohani secara rutin,
silakan mengisi formulir permohonan yang tersedia dan
mengirimkannya kembali kepada kami. Anda dapat menerima
materi-materi yang kami terbitkan tanpa dikenai biaya apa
pun. Pelayanan kami didukung oleh persembahan kasih para
sahabat kami.

© 2012 RBC Ministries. Hak cipta dilindungi Undang-Undang.


Kutipan ayat-ayat Alkitab dikutip dari ALKITAB terjemahan
Lembaga Alkitab Indonesia © LAI 2003.

Indonesian ‘Disappointments in Life’


Hari 1
P enyanyi James Taylor telah
mendobrak dunia musik rekaman
di awal tahun 1970 dengan lagu

M t Fire and Rain (Api dan Hujan).


eSin erBang Dalam lagu tersebut, ia melantunkan
tentang kekecewaan hidup dengan
Baca : menggambarkannya sebagai “mimpi
Mazmur 6 manis dan mesin terbang yang hancur
berantakan”. Ini mengacu kepada
kelompok band Taylor yang semula,
Lesu aku karena Flying Machine (Mesin Terbang).
mengeluh; setiap Kelompok band ini gagal dalam
malam aku
usaha mereka untuk menerobos
menggenangi tempat
tidurku, dengan air industri rekaman dan yang membuat
mataku aku membanjiri Taylor ragu adalah apakah mimpi-
ranjangku. nya untuk berkarir di dunia musik
—Mazmur 6:7 akan terwujud. Kesadaran akan
harapan yang kandas tersebut
membuat Taylor merasa kehilangan
arah dan membuatnya putus asa.
Sang pemazmur Daud juga mengalami kekecewaan
yang getir pada saat ia bergumul dengan kegagalan dirinya,
serangan dari orang lain, dan kekecewaan dalam hidup.
Dalam Mazmur 6:7, Daud berkata, “Lesu aku karena
mengeluh; setiap malam aku menggenangi tempat tidurku,
dengan air mataku aku membanjiri ranjangku.” Kepedihan
dan rasa kehilangan yang mendalam telah membuat Daud
patah hati. Akan tetapi, dalam dukanya itu Daud datang
kepada Allah, sumber segala penghiburan, hingga ia terdorong
untuk berkata, “Tuhan telah mendengar permohonanku,
Tuhan menerima doaku” (ay.10).
Di masa-masa ketika kita sendiri dikecewakan, kita
juga dapat menemukan penghiburan di dalam Allah yang
mempedulikan hati kita yang hancur. —WEC

Dia sungguh peduli—kutahu Dia peduli!


Hati-Nya tersentuh oleh dukacitaku;
Saat siang aku letih, malam panjang pun suram,
Kutahu Juruselamatku peduli padaku. —Graeff

Orang yang berharap kepada Allah


takkan pernah berputus asa.
Hari 2
S aya memakai kacamata sejak
berusia 10 tahun. Sekarang saya
tetap membutuhkannya karena seiring

L enSa
waktu, mata saya yang berumur 50
tahun lebih ini mulai melemah. Pada
Y r
ang etak saat masih muda, saya menganggap
kacamata sebagai gangguan—
terutama ketika sedang berolahraga.
Baca : Suatu hari, ketika saya sedang bermain
Mazmur 141 softball, lensa kacamata saya retak.
Perlu waktu beberapa minggu untuk
menggantinya dengan lensa baru.
Tetapi kepada-Mulah,
ya aLLah, Tuhanku, Sementara itu, segala sesuatu terlihat
mataku tertuju; pada- miring dan menyimpang.
Mulah aku berlindung, Dalam hidup, rasa sakit sering kali
jangan campakkan aku! berfungsi bagaikan lensa kacamata
—Mazmur 141:8 yang retak. Rasa sakit menimbulkan
konflik batin antara apa yang kita
alami dengan apa yang kita yakini.
Rasa sakit dapat memberi kita cara pandang yang sangat
menyimpang terhadap hidup—dan juga terhadap Allah.
Dalam masa penderitaan itu, kita membutuhkan Allah untuk
memberikan lensa baru yang menolong kita agar dapat melihat
kembali dengan jelas.
Jernihnya pandangan itu biasanya mulai dialami ketika kita
mengarahkan mata kita kepada Allah. Pemazmur menganjurkan
kita untuk melakukannya, “Tetapi kepada-Mulah, ya Allah,
Tuhanku, mataku tertuju; pada-Mulah aku berlindung, jangan
campakkan aku!” (141:8). Melihat Allah dengan jelas dapat
menolong kita untuk lebih memahami pengalaman-pengalaman
hidup kita.
Ketika memandang kepada Allah di tengah penderitaan
dan pergumulan, kita akan mengalami penghiburan dan
pengharapan dari Allah dalam kehidupan kita sehari-hari.
Dia akan menolong kita untuk kembali memandang segala
sesuatu dengan jelas. —WEC
Pandanglah pada Yesus,
Pandanglah wajah mulia-Nya;
Di dalam terang kemuliaan-Nya,
Dunia akan menjadi hampa. —Lemmel
(Buku Lagu Perkantas, No. 74)

Memandang kepada Kristus akan meluruskan


pandangan kita terhadap segala sesuatu.
Apakah Anda menerima manfaat
dari bacaan ini? Berikan tanggapan
dan usul Anda di sini.

KOMENTAR

BACA ARTIKEL LAIN

Jika Anda ingin menerima


Seri Pengharapan Hidup terbaru secara rutin
atau ingin membagikan materi ini
kepada orang lain, silakan:

Daftar di sini
Hari 3
A pa gunanya beriman ketika
segala sesuatu sepertinya tak
berjalan semestinya? Saya sendiri

S UMBer
pernah mengajukan pertanyaan yang
tajam itu, dan beberapa waktu yang
p engharapan lalu saya menerima surat dari seorang
ibu yang menanyakan hal yang sama.
Ibu itu bercerita bahwa ia dan
Baca : suaminya telah bertekad untuk
Ratapan 3:19-27 mengikuti kehendak Allah dalam
pernikahan mereka dan mempercaya-
kan masa depan mereka kepada-
Tak berkesudahan kasih Nya. Lalu putra kedua mereka lahir
setia tUhan, tak habis- dengan keterbelakangan mental.
habisnya rahmat-Nya. Pada awalnya mereka merasa “sedih,
—Ratapan 3:22 terkejut, dan tidak percaya”. Namun,
pada hari putra tersebut dilahirkan,
Allah memakai ayat Filipi 4:6-7
untuk menaruh damai sejahtera dalam
hati pasangan tersebut dan memberi mereka kasih yang tak
berkesudahan untuk putra mereka. Ayat itu mengatakan,
“Nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah
dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Damai
sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara
hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.”
Namun hari-hari sulit mereka belum berakhir. Sembilan
tahun kemudian, putra keempat mereka didiagnosis mengidap
kanker. Putra tersebut akhirnya meninggal sebelum berusia tiga
tahun. Rasa terkejut, pedih, dan sedih kembali melanda hidup
mereka. Namun sekali lagi, mereka menerima pertolongan
dari Allah dan firman-Nya. “Ketika duka menguasai kami,”
kata sang ibu, “kami mengandalkan firman Allah dan anugerah
hidup kekal dari-Nya melalui Yesus Kristus.”
Ketika masalah hidup menerjang kita seperti suatu
gelombang pasang, kita dapat mengingat bahwa kasih setia
Allah tidak pernah berkesudahan (Rat. 3:22). Dia dapat
memberi kita pengharapan yang kita butuhkan. —JDB
Saat kita lemah dan putus asa,
Allah Mahabesar pun dekat;
Dia beri kekuatan, sukacita, dan harapan,
Dan teduhkan kekalutan batin kita. —Sper

Rasa putus asa mengingatkan kita bahwa


kita tak berdaya tanpa Allah.
Hari 4
C oba kita pikirkan. Krisis apa
yang sedang terjadi di masa
sekarang? Mungkin terorisme yang

k M k mengancam kapan saja. Atau masalah


e ana ita ekonomi yang membuat kita takut
M eMandang ? akan kehabisan uang. Mungkin juga
suatu krisis yang menemui jalan
buntu—dalam bentuk tragedi atau
Baca: kegagalan diri yang terlalu berat
Roma 8:35-39 untuk ditanggung.
Sebelum terpuruk di bawah
beratnya beban ketakutan kita, ada
Marilah kita baiknya kita belajar dari seorang
melakukannya dengan tokoh wanita abad ke-20 yang dengan
mata yang tertuju penuh kasih menanggung kesedihan,
kepada Yesus.
—Ibrani 12:2
penderitaan, dan sakit hati.
Corrie ten Boom telah menjalani
kejamnya kehidupan di kamp
konsentrasi Nazi—suatu tempat
yang merenggut harapan kebanyakan orang. Corrie bertahan
hidup untuk menceritakan kisah tentang imannya yang tak
tergoyahkan dan harapannya yang teguh di dalam Allah.
Corrie melihat buruknya kejahatan dengan mata kepalanya
sendiri. Ia melihat biadabnya perbuatan yang dapat dilakukan
orang terhadap sesamanya. Setelah terbebas dari semua hal
tersebut, Corrie berkata: “Jika Anda memandang dunia, Anda
akan kecewa. Jika Anda memandang diri sendiri, Anda akan
tertekan. Namun jika Anda memandang Kristus, Anda akan
mendapat ketenangan.”
Ke arah mana Anda memandang? Apakah Anda berfokus
pada dunia dan bahaya di dalamnya? Apakah Anda menatap
diri sendiri dan berharap menemukan jawabannya sendiri?
Ataukah Anda memandang Yesus, yang memimpin dan
membawa iman kita kepada kesempurnaan? (Ibr. 12:1-2).
Ketika hidup dalam suatu dunia yang serba tidak pasti, kita
harus terus memandang Yesus. —JDB

Apakah kau merasa kecewa


Dengan dunia dan semuanya?
Alihkan matamu dari dunia ke surga,
Di sanalah sukacita sejati ada. —NN.

Sedang mencari pribadi yang takkan pernah


mengecewakanmu? Pandanglah pada Yesus.
Hari 5
S elama bertahun-tahun, ayah
saya (Richard De Haan) telah
berjuang menghadapi suatu penyakit

S U
aat ntUk
yang melemahkan tubuhnya. Kami
memohon agar Tuhan segera
M enangiS memanggilnya pulang. Namun, ketika
saya berlutut di sisi tempat tidurnya
dan melihatnya mengembuskan napas
Baca : terakhir, air mata yang selama ini
Yohanes 11:1-7, saya tahan akhirnya mengalir dengan
32-36 deras. Rasa dukacita semakin terasa
ketika saudara-saudara dan ibu saya
saling berpelukan dan berdoa.
Peristiwa itu menolong saya
Maka menangislah memahami makna penting dari satu
Yesus. —Yohanes 11:35
ayat Alkitab: “Maka menangislah
Yesus” (Yoh. 11:35). Allah Putra
menangis! Dia mengetahui realitas
surga. Dialah sumber segala
pengharapan dari hari kebangkitan yang akan datang.
Meski demikian, Yesus menangis. Dia begitu mengasihi
sahabat-sahabat-Nya—Maria, Marta, dan Lazarus—sehingga
“masygullah hati-Nya” (ay.33). Yesus benar-benar merasakan
kepedihan hati mereka.
Ketika orang yang kita kasihi meninggal dunia, kita pun
bergumul dengan berbagai macam perasaan. Jika seorang
yang masih muda meninggal, kita bertanya, “Mengapa?”
Ketika kematian datang setelah penderitaan yang panjang, kita
bergumul untuk memahami mengapa Tuhan menunggu sekian
lama untuk memberikan kelegaan. Kita mulai berpikir bahwa
Allah itu jauh dan tidak tersentuh oleh kepedihan kita. Kita
mungkin mempertanyakan hikmat atau kebaikan-Nya. Namun
kita membaca, “Maka menangislah Yesus.” Allah sangat
tersentuh oleh penderitaan kita.
Pada saat situasi yang menyakitkan menimpa hidup Anda,
ingatlah ayat tersebut. Yesus juga meneteskan air mata. —KDH

Dia tahu beban dan masalah kita,


Yang melukai, menguji dan mencobai kita,
Allah peduli kepada setiap jiwa yang menangis,
Dia akan menghapus air mata mereka. —Brandt

Jika Anda ragu apakah Yesus peduli,


ingatlah air mata-Nya.
Hari 6
P endeta dan penulis Joseph Parker
(1830–1902) mengomentari
kata-kata penutup dari Yesaya

t idak
35:10, “Kedukaan dan keluh kesah
akan menjauh.” Ia berkata, “Saat
t L
erpakai agi Anda membaca kata-kata tertentu
dalam kamus, sesekali Anda akan
menemukan kata yang diberi tanda
Baca : ‘ark’ (arkais—tidak terpakai lagi).
Yesaya 35 Akan tiba waktunya kata kedukaan
dan keluh kesah tidak terpakai lagi.
Dan orang-orang yang Hal-hal yang merusak hidup manusia
dibebaskan tUhan di masa sekarang akan menjadi
akan pulang dan bagian dari masa lalu.”
masuk ke Sion dengan Keberadaan manusia telah diwarnai
bersorak-sorai, sedang
sukacita abadi meliputi
oleh begitu banyak tragedi, dukacita,
mereka; kegirangan kekecewaan, dan kejahatan. Betapa
dan sukacita akan kita terhibur dengan mengetahui
memenuhi mereka, bahwa akan tiba waktunya kedukaan
kedukaan dan keluh dan maut berlalu, dan Allah sendiri
kesah akan menjauh. akan menghapus segala air mata kita.
—Yesaya 35:10
Pada saat itu, kita akan mengalami
dengan nyata bahwa “maut tidak akan
ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis,
atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah
berlalu” (Why. 21:4).
Apakah hari ini Anda terbebani oleh besarnya masalah yang
tampaknya tak teratasi? Apakah Anda merasa kesepian, patah
hati, dan kecewa? Jika Anda adalah anak Allah, hayatilah
kata-kata yang meneguhkan ini: “Penderitaan zaman sekarang
ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan
dinyatakan kepada kita” (Rm. 8:18). Hari yang lebih cerah
akan tiba ketika kata-kata seperti keluh kesah, maut, dan air
mata tidak akan terpakai lagi.
Anak Allah yang terkasih, jangan patah semangat. Teruslah
bertahan! —RWD

Pikirkan tempat di mana tak ada duka,


Pikirkan tempat di mana tak ada rasa takut,
Pikirkan saat tak ada lagi kematian dan rasa sakit,
Pikirkan tempat di mana tak ada air mata. —NN.

Kelak di surga, takkan ada penderitaan, takkan ada


malam, takkan ada maut, takkan ada air mata.
Our Daily Bread Ministries
PO Box 15, Kilsyth, VIC
Our 3137, Australia
Daily Bread Ministries
Tel: (+61-3) 9761-7086, australia@odb.org
PO Box 15, Kilsyth, VIC 3137, Australia
Tel: (+61-3) 9761-7086, australia@odb.org
Our Daily Bread Ministries Ltd
Our Daily Bread Ministries Ltd
PO Box 74025, Kowloon Central Post Office, Kowloon, Hong Kong
PO Box 74025, Kowloon Central Post Office, Kowloon, Hong Kong
Apakah Anda ingin tahu lebih banyak
Tel: (+852) 2626-1102,
Tel: (+852)(+852)
Fax: 2626-0216,
2626-1102, hongkong@odb.org
Fax: (+852) 2626-0216, hongkong@odb.org
ODB Indonesia ODB Indonesia
tentangPO11025,
PO Box 2500, Jakarta
Yesus, apa yang telah
Indonesia
Box 2500, Jakarta 11025, Indonesia
disediakan-Nya
Tel: (+62-21) 2902-8950, Fax: (+62-21) untuk
Tel: (+62-21) 2902-8950, Fax: (+62-21)Anda,
5435-1975, 5435-1975,
indonesia@odb.orgindonesia@odb.org
dan bagaimana
Daily Bread Co. Ltd Anda dapat
Daily Bread Co. Ltd PO Box 46, Ikoma Nara 630-0291, Japan
mengenal-Nya?
PO Box 46, Ikoma Nara
Tel: 630-0291,
(+81-743) Japan Fax: (+81-743) 75-8299, japan@odb.org
75-8230,
Tel: (+81-743) 75-8230, Fax:Bread
Our Daily (+81-743)
Berhad75-8299, japan@odb.org
PO Box 86, Taman Sri Tebrau, 80057 Johor Bahru, Malaysia
Our Daily Bread Berhad
PO Box 86, TamanTersedia
Tel:Tebrau,
Sri buklet
(+060-7)80057
353-1718,
Johor berjudul
Fax: (+060-7)
Bahru, Kisahmalaysia@odb.org
353-4439,
Malaysia tentang
Pengharapan,
Our Daily Bread yang
Ministries dapat lebih
Tel: (+060-7) 353-1718, Fax: (+060-7) 353-4439, malaysia@odb.org jauh
PO Box 303095, North Harbour, Auckland 0751, New Zealand
Our Daily Breadmemperkenalkan
Ministries tentang Yesus kepada
Tel: (+64-9) 444-4146, newzealand@odb.org
Anda.
PO Box 303095, North Buklet
Harbour, ini
Auckland dapat
0751, NewAnda
Our Daily Bread Ministries Foundation Zealandperoleh
Tel: (+64-9)
tanpa 444-4146,
dikenakan newzealand@odb.org
PO Boxbiaya.
47-260,Silakan
Taipei 10399,menghubungi
Taiwan R.O.C. kami
Tel: (+886-2) 2585-5340, Fax: (+886-2) 2585-5349, taiwan@odb.org
untuk mendapatkannya
Our Daily Bread Ministries atau memindai QR-code ini
Foundation
PO Box 47-260, Our10399,
Taipei Daily Bread Ministries
Taiwan R.O.C. Thailand
dengan ponsel Anda untuk membaca materinya
PO Box 35, Huamark, Bangkok 10243, Thailand
Tel: (+886-2) 2585-5340, Fax: (+886-2) 2585-5349, taiwan@odb.org
secara
Tel: (+66-2) online.
718-5166, Fax: (+66-2) 718-6016, thailand@odb.org
Our Daily Bread Ministries
Our DailyThailand
Bread Ministries Asia Ltd
PO Box 35, Huamark,5 Pereira
Bangkok 10243,
Road, #07-01Thailand
Asiawide Industrial Building, Singapore 368025
Tel: (+65)
Tel: (+66-2) 718-5166, 6858-0900,
Fax: (+66-2) Fax: (+65)thailand@odb.org
718-6016, 6858-0400, singapore@odb.org

Our Daily Bread Ministries Asia Ltd


Anda juga dapat mengakses
5 Pereira Road, #07-01 Asiawide Industrial Building, Singapore 368025
Tel: (+65) 6858-0900,santapanrohani.org
Fax: (+65) 6858-0400, singapore@odb.org
untuk melihat materi cetak maupun
materi digital yang kami terbitkan.
Ingin lebih mengenal Tuhan?
Bacalah
Ingin firman-Nya
lebih mengenal Tuhan?
dengan bantuan
Bacalah renungan
firman-Nya
dengan bantuan
Santapan renungan
Rohani
Santapan Rohani

Pilihlah media yang sesuai untuk Anda.


Pilihlah media yang sesuai untuk Anda.

CETAK
CETAK E-MAIL
E-MAIL APLIKASI
APLIKASI
Menerima edisi Menerima e-mail Our Daily Bread/
Menerima
cetak edisi
secara Menerima e-mail
secara harian. Our Daily
Santapan Bread/
Rohani
cetak secara
triwulan. secara harian. Santapan
di Android Rohani
& iOS.
triwulan. di Android & iOS.

HUBUNGI KAMI:

+62
H U B21
U N2902
G I K A8950
MI:
+62 815 8611
+62 21 2902 8950 1002
+62 878 7878 9978
+62 815 8611 1002
Santapan.Rohani
+62 878 7878 9978
indonesia@odb.org
Santapan.Rohani
santapanrohani.org
indonesia@odb.org
ourdailybread.org/locations/
santapanrohani.org
Materikami
kami tidak
tidak dikenakan
dikenakanbiaya.
ourdailybread.org/locations/
Materi biaya.
Pelayanan kami didukung oleh
Pelayanan kami didukung lewat
persembahan kasih dari para pembaca kami.
persembahan kasih dari para pembaca kami.
Materi kami tidak dikenakan biaya.
Pelayanan kami didukung oleh
persembahan kasih dari para pembaca kami.

Anda mungkin juga menyukai