Anda di halaman 1dari 2

Minggu, 01 Mei 2022

(Minggu Misericordias Domini)


Thema : Allah Menjawab Seruan Doa Mu.

Ev: Mazmur 4:2-9 Ep : Alamat 5: 11-14

1. Pengantar
Mazmur 4 pada Minggu Ketiga Paskah, akan sangat membantu kita untuk dicatat bahwa
teks-teks lain untuk pada hari minggu semuanya membahas masalah ketidakpercayaan.
Para nabi/pengkhotbah dikala itu menginginkan pesan, “Kristus telah bangkit!” Namun sejak
Paskah pertama hingga saat ini, kabar baik bahwa Yesus hidup membawa tanggapan yang
berbeda karena ada yang menerima dan ada yang tidak mnerima juga.
Dalam konteks Paskah tentang iman dan keraguan, dan harapan yang bertentangan
dengan harapan, Mazmur 4 dimulai dengan doa mohon bantuan. “Jawablah aku jika aku
berseru, ya Allah…” (4:1). Dan diakhiri dengan pernyataan iman. “Engkau telah membuat
hatiku gembira… Hanya Engkau, ya Tuhan, buatlah aku berbaring dengan aman” (4:7-8).
Minggu ini, diberi nama Latin: MisericordiasDomini yang artinya: “Allah memiliki hati
yang peka terhadap penderitaan. Allah melalui peristiwa Yesus Kristus - memiliki hati yang
tergerak oleh belas-kasih (Permaseh ate) terhadap umat-Nya yang menderita, lemah, dan tak
berdaya. Allah di dalam peristiwa Yesus Kristus menyatakan belas-kasih-Nya yang tak
tertandingi sebagai puncak solidaritas-Nya bagi manusia yang menderita karena
dosa. Alkitab berulang-kali mengungkapkan bahwa belas-kasih dan kemurahan hati adalah
sifat khas Allah yang tak tertahankan-Nya (Kel. 33:19; Luk. 1:50+54; Mat. 9:36)

2. Tafsiran ayat
Ayat 2-4
Pemazmur memohon supaya doanya didengarkan dengan kalimat “apabila aku berseru”
disini di maksud adalah “kepada seruanku” atau “ setiap kali aku berseru” ini semua
merujuk kepada permohonan Doa kepada Allah ini di panjatklan karena Daud masih
merasakan pencobaan dari musuh-musuhnya karena yang mereka lakukan adalah
mencemarkan nama baik menodai kemuliaanya si Daud sehingga inilah yang dimanakan
kesesakan di dalam kehidupan Daud dan jga kegelapan bagi Daud Ay 2. Untuk itulah Daud
melakukan Permohonan melalui seruanya kepada Allah untuk menuntuk kehidupan Daud.
Ayat 5-7
“Biarlah kamu marah, tetapi jangan berbuat dosa; berkata-katalah dalam hatimu di
tempat tidurmu, tetapi tetaplah diam” dalam artian tentu saja ( Tetaplah Diam) jadi, teguran
pemazmur ini mengandung ironi. Secara tak langsung dia mengundang lawan-lawannya
kepada Pertobatan. Walaupun demikian peringatan yang di sampaikan Dia tetap menguasai
dirinya, Tetapi pada akhir terhadap lawan-lawannya dia menasehatkan mereka untuk
membawa “kurban yang benar” artinya kurban yng memohon keadilan Kepada Tuhan.
Ayat ke 7 menunjukkan suatu harapan bagi orang yang mempunyai masalah dalam hidupnya
yaitu Allah akan memberikan harapan dengan menyinari wajah-Nya orang yang bersandar
dan mengandalka-Nya sehingga tidak ada ketakutan dalam dirinya, (Ini dalah berkat rohani
dari Allah).
Ayat 8.Kelak Tuhan akan memberikan sukacita dan damai sejahtera lebih banyak dari orang
yang menerima berkat jasmani atau Panen raya baik anggur dan gandum
Ayat 9 menjelaskan ketika engkau beranjak tidur dan memejamkan matamu, hendaklah
segala sesuatu engkau serahkan kepada Allah, maka Allah akan memberikan ketenteram
dalam hatimu serta Tuhan akan menberikan percerahan untuk berfikir dengan tenang serta
memberikan ketentraman untuk terus mengandalkan Allah. Ketika engaku tidur, Tuhan
bertindak memulihkan Jiwamu.

3. Penutup
1. Tuhan adalah pribadi yang senang kita andalkan. Dia menyukai kerendahan hati dan
kejujuran serta ketulusan. Itulah yang Tuhan temukan dalam diri Daud yang
menjadikan Tuhan sebagai "sumber kebenaran (keadilan)" dan yang membenarkan
dirinya bukan karena jasa-jasa ataupun perbuatan Daud sendiri melainkan hanya oleh
karena kasih karunia (belaskasihan-Nya). Sehingga Mengenal Allah dan siapa dirinya
di hadapan Tuhan membuat Daud bergantung sepenuhnya pada Tuhan tentunya kita
pun bisa mengenal Allah dalam hidup kita sebagai sumber kebenaran
2. Pengalaman pait Pemazmur ternyata memberinya hikmat. Dia memperingatkan
musush-musuh agar berhenti memfitnahnya, karena Tuhan mengasihinya akan
mendengarkan seruannya. Pemazmur juga memberi nasehat kepada orang-orang yang
mengalami perlakukan yang sama dengannya. Di sampng menyesal jiwa, fitnah dari
pada musush juga mengorbankan amarah di dalam hatinya. Karena itu Pemazmur
juga menyarankan tiga langkah 1) mengunggkapakn pergumulan kepada Tuhan, 2)
tetap bersyukur kepadanya, 3) mempercayakan persoalan kepada-Nya

Anda mungkin juga menyukai