Anda di halaman 1dari 5

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 1

Nama Mahasiswa : SONI LIBREK RUPISIAY

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 041422135

Kode/Nama Mata Kuliah : ADPU4330/Perkoperasian

Kode/Nama UPBJJ : 86/Ambon

Masa Ujian : 2020/21.2 (2021.1)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
1.Perbedaan Koperasi dan Badan Usaha Lain Berikut ini adalah perbedaaan antara koperasi
dan badabn usaha lain, diantaranya:

a. Dasar Pendirian dan Tujuan

Dasar pendirian dan tujuan koperasi berdasarkan kesamaan cita-cita dan tujuan
mencapai kesejahteraan bersama berdasarkan asas kekeluargaan dan gotong royong.
Sedangkan dasar pendirian dan tujuan badan usaha hanya untuk mencari keuntungan
yang sebesar-besarnya.

b. Keanggotaan

Keanggotaan koperasi terbuka bagi semua warga negara yang sudah dewasa.
Sedangkan keanggotaan dari badan usaha lain hanya terbuka bagi orang yang
memiliki modal.

c. Sifat Keaggotaan

Dalam koperasi, keanggotaan bersifat sukarela dan melebar pada pribadi masing
masing dan tidak bisa diwakilkan orang lain. Sedangkan dalam badan usaha lain
terdapat ketentuan-ketentuan pembatasan menurut kriteria pemilik modal dan
hubungan saudara.

d. Kekuasaan Tertinggi

Dalam koperasi, kekuasaan tertinggi ada pada rapat anggota. Sedangkan dalam badan
usaha lain kekuasaan tertinggi ada pada rapat pemegang saham atau pemodal.

e.Hak Suara Dalam Rapat

Dalam koperasi, satu anggota memiliki satu suara yang tidak dapat diwakilkan pada
orang lain. Sedangkan dalam badan usaha, pemodal dapat memiliki lebih dari satu
suara.

f.Perolehan Modal

Modal koperasi diperoleh dari simpanan anggota. Sedangkan modal dari badan usaha
diperoleh dari penjualan modal.

g.Pembagian Keuangan

Pembagian keuangan dalam koperasi dilakukan berdasarkan jasa masing-masing


anggota pada koperasi. Sedangkan badan usaha lain, pembagian keuangan
berdasarkan besar kecilnya modal yang diberikan pada badan usah tersebut.
h.Tingkat Bunga atas Modal

Dalam koperasi, tingkat bunga atas modal dibatasi. Sedangkan dalam badan usaha
lain, tingkat bunga atas modal tidak dibatasi dan disesuaikan dengan tingkat bunga
yang berlaku untuk memperoleh laba yang sebesar-besarnya.

Usaha dan Manajemen

Usaha dan management dalam koperasi terbuka bagi seluruh anggota dan
dilaksanakan melalui badan pemeriksa yang memberikan laporan secara berkala pada
anggota dan rapat anggota. Sedangkan dalkam badan usaha lain, usaha dan
manajemen dibatasi hanya untuk keterangan bagi pengurus bahkan sering
dirahasiakan untuk kalangan mereka sendiri.

Dasar Keyakinan Usaha

Dasar keyakinan usaha koperasi yaitu kepercayaan pada kekuatan dan usaha sendiri
dan kemampuan untuk memenuhi kebutuhan sendiri serta betrusaha untuk
kepentingan anggota dengan berdasarkan asas dan sendi-sendi koperasi. Sedangkan
badan usaha lain, dasar keyakinan usahanya yaitu kepercayaan atas kekuatan modal
dan kemampuan pemasaran serta berusaha untuk kepentingan pemodal.

2. a. Keangotaan bersifat sukarela dan terbuka.

Maksudnya setiap keanggotaan / anggota secara sukarela memberikan modalnya


sendiri-sendiri untuk di gabungkan sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas
kekeluargaan dan kenggotaan bersifat terbuka maksudnya terbuka untuk siapa saja
yang mau menjadi anggota koperasi tersebut

b.Pengelolaan dilakukan secara demokrasi.

Karena setiap kenggotaan koperasi bebas berpendapat, tetapi yang dimaksud bebas
berpendapat harus memakai aturan yang jelas berdasarkan prinsip koperasi sebagai
gerakan ekonomi rakyat berdasarkan asas kekeluargaan demi mewujudkan dan
mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan usaha bersama berdasarkan
asas kekeluargaan.

c. Pembagian SHU dilakukan secara adil sesuai dengan besarnya jasa usaha
masing-masing anggota.

Maksudnya setiap hasil usaha (SHU) adalah jasa darj masing-masing anggota dan
modal dari masing-masing anggota ,jadi pembagian SHU setiap anggota harus
dibayar secara tunai karena disini setiap anggota adalah investor atas jasa
modal,selain investor anggota koperasi adalah pemilik jasa sebagai pemakai
/pelangan. SHU juga merupakan hak dari setiap anggota koperasi.
d.Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal.

Pembelian balas jasa di dalam anggota koperasi terbatas oleh besarnya modal yang
tersedia. Apabila modal sedikit pembelian balas jasanya juga sedikit dan begitu juga
sebaliknya, jadi dilihat dari besar-kecilnya modal anggota itu sendiri.

e. Kemandirian.

Maksudnya setiap anggota mempunyai peran, tugas dan tanggung jawab masing-
masing atas setiap usaha itu sendiri, selain itu anggota koperasi di tuntut berperan
secara aktif dalam upaya mempertingi kualitas dan bisa mengelola koperasi dan usaha
itu sendiri.

f. Pendidikan perkoperasiaan

Maksudnya pendidikan perkoperasiaan memberikan bekal kemampuan bekerja


setelah mereka terjun dalam masyarakat karena manusia disamping sebagai makhluk
sosial juga sebagai makhluk individu, dan melalui usaha-usaha pendidikan
perkoperasian dan partisipasi anggota sangat di hargain dan dianjurkan dalam
berkehidupan koperasi, selain itu juga melalui pendidikan perkoperasiaan setiap orang
dapat memenuhi kebutuhannya masing-masing.

g. Kerjasama antar koperasi.

Maksudnya adanya hubungan kerjasama antar koperasi satu dengan koperasi lainnya
untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan
usaha bersama dan dengan adanya kerjasama antar koperasi dapat mewujudkan
kesejahteraan koperasi tersebut

3. a. Koperasi membentuk suatu dasar organisasi kemasyarakatan (sosial) yang berbeda


dengan bentuk dan cita-cita sistem kapitalisme yang berkuasa di banyak negara barat
pada waktu itu, dimana motif utama sistem kapitalis adalah mencapai laba sebesar-
besarnya. Sistem ini membuat kaum buruh menjadi kaum yang terndas dan gerakan
sosialis menyadari kelemahan sistem kapitalis ini dan berusaha melenyapkannya.

b. Gerakan sosialis menganggap bahwa melalui perkumpulan koperasi adalah cara


paling praktis bagi kaum buruh dan produsen kecil untuk melepaskan diri dari
cengkraman kaum kapitalis. Oleh karena itu, gerakan sosialis sangat menganjurkan
berdirinya koperasi. Namun dalam perkembangan kemudian, gerakan koperasi
menempuh jalannya sendiri. Gerakan ini berbeda dengan gerakan sosialis, baik dalam
cita-cita maupun dalam cara-cara yang ditempuh dalam mencapai tujuannya akan
tetapi sekarang koperasi bahkan tumbuh dan berkembang di negara-negara yang
menganut sistem kapitalisme, sebab koperasi dewasa ini dapat menjadi gerakan
pengimbangan yang mampu melenyapkan keburukan-keburukan sistem kapitalisme
tersebut dan oleh karenanya dapat dimaklumi apabila koperasi kini tumbuh di seap
negara.
4, a. Periode Penjajahan Belanda

Masa ini merupakan titik awal dikenalnya koperasi di bumi Indonesia ini. Pada tahun
1986 ada seorang Pamong Praja bernama R. Aria Wiria Atmadja di Purwokerto yang
merintis pendirikan suatu Bank Simpanan (Hulp Spaarbank) untuk mendorong para
pegawai negeri (kaum priyayi) yang terjerat dalam tindakan riba dari kaum lintah
darat. Usahanya ini mendapat bantuan dari seorang Asisten Residen Belanda yang
bertugas di Purwokerto bernama E.Sieburgh. Pada tahun 1898 ide tersebut diperluas
oleh De Walf Van Westerrode yang menggantikan E. Sieburgh. Tetapi citacita dan ide
dari R. Aria Wiria Atmadja ini tidak dapat berlanjut , karena mendapat hambatan dari
kegiatan politik Pemerintah Penjajah waktu itu. Karya R. Aria Wiria Atmadja yang
sempat dilakukan adalah:

1) Mendirikan Bank Simpanan, yang dia anjurkan untuk kemudian diubah menjadi
koperasi; 2) Dihidupkannya sistem Lumbung Desa untuk usaha penyimpanan padi
rakyat pada musim panen, yang dikelola untuk menolong rakyat dengan cara
memberikan pinjaman pada musim paceklik. Lumbung Desa ini di kemudian hari
akan ditingkatkan menjadi Koperasi Kredit Padi.
2) Tindakan politik pemerintah yang merintangi usaha R. Wiria Atmadja pada waktu itu
dilakukan dengan cara mendirikan Algemene Nallescrediet Bank, Rumah Gadai,
Bank Desa (sebagai cikal bakalnya BRI sekarang) dan sebagainya.

b. Periode Pendudukan Jepang


Sejak Balatentara Jepang mendarat di Indonesia pada tahun 1942, peranan koperasi
menjadi berubah lagi. Koperasi yang bercirikan demokrasi sudah tidak ada lagi,
karena oleh Balatentara Jepang sebagai penguasa pada waktu itu, Koperasi dijadikan
sebagai alat pendistribusian barang-barang keperluan tentara Jepang. Koperasi-
koperasi yang ada kemudian diubah menjadi Kumiai, yang berfungsi sebagai
pengumpul barang untuk keperluan perang. Pada masa ini koperasi tidak mengalami
perkembangan bahkan semakin hancur. Hal ini disebabkan karena adanya ketentuan
dari Penguasa Jepang bahwa untuk mendirikan koperasi harus mendapatkan izin dari
pemerintah setempat, dan biasanya izin tersebut sangat dipersulit.

Anda mungkin juga menyukai