Anda di halaman 1dari 1

Assalamualaikum Wr. Wb.

Yang terhormat dewan juri lomba pidato islami tingkat Kecamatan Sukarame, serta teman-teman
peserta yang sedang sama-sama berjuang seperti saya.

Alhamdulillah, segala syukur mari kita haturkan kepada Allah SWT untuk semua kesempatan baik
yang dilimpahkan setiap hari.

Selain itu, mari bersama-sama senantiasa melimpahkan sholawat dan salam teruntuk baginda Nabi
Muhammad SAW.

Dewan juri yang terhormat dan teman-teman peserta, pada kesempatan ini saya akan membawakan
topik pidato mengenai sikap tolong menolong untuk kebaikan bersama.

Allah SWT berfirman dalam surat Al Maidah ayat kedua yang memiliki arti “dan tolong-menolonglah
kamu dalam (perbuatan) kebaikan dan ketakwaan, dan janganlah tolong-menolong dalam berbuat
dosa dan pelanggaran.”.

Berdasarkan ayat tersebut kita bisa melihat bahwa Allah telah memerintahkan umatnya untuk saling
menolong.

Hanya saja, tolong menolong ini ada syaratnya yaitu harus dalam hal yang positif atau
mendatangkan kebaikan dan kebermanfaatan bagi sesama.

Sebaliknya, tolong-menolong dengan dampak yang jahat dan permusuhan itu sangat dilarang oleh
Allah.

Saya ambil contoh kehidupan kita di sekolah ketika akan menghadapi UAS.

Tolong menolong yang diperbolehkan dalam menghadapi UAS adalah proses belajar “sebelum”
ujian.

Jadi sebelum hari ujian tiba, kita bisa saling belajar kelompok dan menjadi tutor untuk teman lain
yang belum paham terhadap suatu materi.

Tapi tolong menolong tersebut hanya cukup sampai sebelum memasuki ruang ujian, teman-teman.

Ketika kita sudah duduk di kelas dan bapak ibu guru sudah membagikan lembar soal, sikap tolong
menolong tidak lagi berlaku.

Apabila di dalam kelas masih ada yang “ssstt ssstt” temannya sambil memberikan berbagai kode, itu
namanya tolong menolong dalam kejahatan, dan sangat dibenci oleh Allah SWT.

Pergi tamasya ke Ibukota Jakarta

Tidak lengkap tanpa ke Kota Tua

Cukup sekian pidato dari saya

Semoga bermanfaat dan ada hikmahnya.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Anda mungkin juga menyukai