Anda di halaman 1dari 6

Nama : Sevila Desty Anggriani Resume 6

Kelas/NIM : KA 2018 / 18030234048 BIOKIMIA II

METABOLISME LIPIDA

Lipoprotein. Lipid ditransport melalui lipoprotein (karena lipid bersifat tidak larut
dalam air, sehingga harus digandeng dengan protein disebut Lipoprotein). Contohnya
yaitu HDL (High Density Lipoprotein), LDL (Low Density Lipoprotein, VLDL (Very Low
Density Lipoprotein), dan IDL (Intermediet Density Lipoprotein) berfungsi untuk
mengangkut lipoprotein.
Degradasi lipid. Pemecahan lipid dikenal dengan beta oksidasi (terjadi dalam
mitokondria) yang nantinya akan mendegradasi lipid menjadi asetil CoA (menjadi C2).
Dalam degradasi tersebut, akan menaikkan jumlah NADPH dan FADH2 yang nantinya akan
digunakan dalam sintesis lipid (terjadi dalam sitoplasma). Asetil CoA terikat dalam
multienzim, yang nantinya asetil CoA tersebut akan dipakai kembali pada proses sintesis
(terjadi dalam sitoplasma). Asetil CoA juga dapat menjadi prekursor (zat awal) dari asam
lemak pada proses sintesis yang nantinya akan menjadi zat awal dari senyawa-senyawa lipid
yang lain. Asetil CoA merupakan unit isoprenoid yang nantinya akan menjadi prekursor
untuk pembentukan kolesterol yang nantinya akan berhubungan dengan senyawa-senyawa
steroid. Asetil CoA jika bentuknya berlebih maka akan membentuk badan keton (dijumpai
pada orang-orang yang kekurangan karbohidrat atau orang diabetes).

DEGRADASI LIPIDA
- TG (trigliserida), glikogen: simpanan energi pada vertebrata.
- Emulsifikasi
Terjadi di dalam usus halus, karena terdapat bermacam-macam komponen
didalamnya yang dapat mengemulsikan. Di dalam usus halus terdapat cairan pankreas,
garam empedu, hormon koleistokinin. Cairan pankreas terdiri dari HCO3-, lipase,
esterase, dan kolipase. Kolipase merupakan protein yang bekerja untuk mengikat lemak
makanan bersama-sama dengan lipase agar lipase lebih aktif bekerja.

SISTEM PENCERNAAN
USUS

Asam empedu di dalam usus mengemulsikan lemak-lemak makanan membentuk


campuran misel-misel, dan yang mengemulsi adalah garam empedu (yang berasal dari
gallbladder) dan lain-lain. Pada saat diemulsikan, lipase akan bekerja karena terdapat
kolipase. Lipase intestinal mendegradasi TG yang terjadi dalam usus menjadi asam lemak
dan 2 monoasil gliserol. Di dalam epitel usus halus, 2 monoasil gliserol sebelum keluar akan
bergabung kembali dengan asil CoA, sehingga nanti keluar membentuk triasilgliserol yang
nantinya akan dikemas dalam bentuk kilomikron. Makanan yang sudah dicerna di dalam
usus, sebelum masuk ke pembuluh darah akan diubah terlebih dahulu menjadi TG kemudian
diangkut ke pembuluh darah dalam bentuk kilomikron. Kemudian kilomikron membawa
lemak-lemak makanan tersebut masuk ke dalam peredaran darah (pembuluh darah kapiler)
sekitar 1-2 jam setelah makan. Setelah di pembuluh darah, enzim yang bekerja yaitu
lipoprotein lipase (biasanya dari pankreas) akan memecah TG yang dibawa menjadi asam
lemak dan gliserol, dan kemudian akan masuk ke jaringan adiposa dan lain-lain.

BIOSINTESIS LEMAK
DAN KOLESTEROL
Garam empedu atau kolesterol dari dalam hati menuju ke intestin lalu keluar dalam
bentuk kilomikron. Lalu kilomikron membawa TG melalui pembuluh darah kapiler dapat
membentuk remnan kilomikron dan kolesterol. Di samping itu juga terdapat jalur-jalur yang
lain. Lemak dan kolesterol di dalam hati akan diubah menjadi VLDL, lalu menjadi IDL, lalu
menjadi LDL, kemudian menjadi HDL di dalam peredaran darah. Di dalam kapiler terjadi
hidrolisis triasilgliserol. TG di dalam kapiler akan dihidrolisis menjadi gliserol dengan enzim
lipoprotein lipase, lalu akan kembali ke hati untuk sintesis glukosa. TG juga dihidrolisis akan
menjadi asam lemak yang akan mengalami beta oksidasi dan dapat juga sebagai simpanan
dan ditimbun di dalam jaringan adiposa. LDL disebut dengan lemak jahat, sedangkan HDL
disebut dengan lemak baik. Hal tersebut dikarenakan LDL mengandung kolesterol yang lebih
tinggi daripada HDL. Di dalam jaringan perifer terdapat reseptor LDL yang akan menangkap
kolesterol dan di bawa kedalam jaringan-jaringan tubuh. Sedangkan HDL tidak memiliki
reseptor, sehingga kolesterol tidak dibawa ke jaringan-jaringan yang lain melainkan dibawa
ke dalam hati yang nantinya akan diolah menjadi hormon, asam empedu, dan lain-lain yang
merupakan hasil kolesterol.

1. Dari darah
Transport triasilgliserol melalui
VLDL yang nanti diubah
menjadi IDL, kemudian LDL,
lalu menjadi HDL.
1 2. Dari usus
2 Tansport triasilgliserol melalui
kilomikron.

- Usus halus. Makanan masuk ke dalam


usus halus menjadi MG+
(monoasilgliserol) dan asam lemak.
Kemudian keluar dalam bentuk
kilomikron. TG dalam kilomikron
dikemas dalam bentuk lipoprotein
menuju peredaran darah ke jaringan
adiposa diubah menjadi asam lemak
dengan enzim LPL (enzim di peredaran
darah). Asam lemak dapat menjadi TG
melalui esterifikasi. Sedangkan TG akan
mengalami lipolisis menjadi asam lemak
dengan enzim LSH. Gliserol di
peredaran darah dibawa ke dalam hati
dengan enzim gliserokinase.
- Hati. Asam lemak (FFA = free fatty acid) dari jaringan adiposa dibawa oleh plasma darah
ke hati mengalami esterifikasi menjadi triasilgliserol. TG melalui VLDL akan menjadi
lipoprotein kembali. Triasilgliserol dapat mengalami lipolisis menjadi asam lemak dengan
enzim LSH. Asam lemak dapat menjadi CO2 (siklus krebs). Jika berlebih akan menjadi
keton bodies di dalam hati lalu keluar akan mengalami siklus krebs menghasilkan CO2.
Glukosa menjadi asam lemak (lipogenesis) dan ditimbun di dalam jaringan adiposa.
- Otot. FFA yang dibentuk selain dapat menuju ke hati, juga dapat menuju ke jaringan-
jaringan ekstra hepatik (otot). Asam lemak dapat mengalami esterifikasi menjadi
triasilgliserol. TG dapat mengalami lipolisis menjadi asam lemak dengan enzim LSH.
Asam lemak dapat menghasilkan CO2 yang menunjukkan bahwa terjadi siklus krebs.

OKSIDASI ASAM LEMAK JENUH


Jalur Oksidasi Asam Lemak
Di dalam sitoplasma, asam lemak mengalami
aktivasi oleh ATP menjadi asil adenilat. Lalu asil
adenilat akan diaktifkan kembali oleh koenzim-A
sehingga diganti menjadi asil CoA. Setelah asil
CoA, diganti lagi dengan karnitin menjadi asil CoA.
Tetapi untuk masuk ke dalam matriks mitokondria,
karnitin dilepas kembali sehingga menjadi asil CoA
kembali dan selanjutnya asil CoA akan mengalami
-oksidasi di dalam mitokondria. Di dalam -
oksidasi jalurnya berputar, jika di asil CoA memiliki
C10 maka satu putaran akan mengeluarkan 1 asil
CoA. C10 setelah berputar satu kali akan menjadi
C8. Kemudian C8 berputar akan menjadi C6, lalu
C6 berputar lagi hingga menjadi C4. Setelah C4
nanti akan keluar 2 asetil CoA. Terjadi 4 kali
perpotongan dihasilkan 5 asetil CoA, yang nantinya
asetil CoA akan masuk ke siklus krebs. Ditulis juga
bahwa asil CoA dengan 2 rantai karbon lebih
pendek. Dalam gambar tersebut, -oksidasi terdiri
dari 4 urutan tahapan, yaitu dehidrogenasi, hidrasi,
dehidrogenasi, dan pemecahan tiolitik. -oksidasi
menghasilkan 5 ATP.

Mekanisme Reaksi Pembentukan


Asil CoA
Siklus Karnitin
Asil CoA di sitoplasma masuk
ke dalam intermembran bersama
dengan karnitin menjadi asil karnitin
dan koenzim A dengan bantuan
enzim karnitin asiltranferase I. Lalu
dari intermembran, asil karnitin
keluar menuju matriks mitokondria
dan karnitin dilepas sehingga
kembali menjadi asil CoA dengan
bantuan enzim karnitin
asiltransferase II.

Reaksi -oksidasi Asam Lemak Jenuh (C16)


Dimulai dari asil CoA yang ada di
mtokondria. Asil CoA (C16) mengalami
dehidrogenasi menjadi ikatan rangkap trans-2-
enoil-CoA. Pada proses tersebut terjadi rekasi
FAD menjadi FADH2. Kemudian pembentukan
gugus OH, trans-2-enoil-CoA mengalami
hidrasi menjadi L-3-hidroksiasil-CoA (pada
saat proses hidrasi, terjadi perubahan dari enoil
menjadi hidroksiasil yang dominan akan
berbentuk L). Lalu L-3-hidroksiasil-CoA
mengalami dehidrogenasi menjadi 3-ketoasil-
CoA. Pada proses tersebut mengeluarkan
NADH. Selanjutnya, 3-ketoasil-CoA
mengalami pemecahan tiolitik menjadi asil
CoA (C14) dan asetil CoA. Kemudian terjadi
pengulangan reaksi dari awal (siklus). Reaksi
tersebut berhubungan dengan rantai pernafasan
(transport elektron).

- Reaksi 1 (Dehidrogenasi)
Asil CoA + FAD trans-2-enoil-CoA + FADH2
Menghasilkan 2 ATP melalui fosforilasi oksidatif. Katalis: asil CoA dehidrogenase.

Aliran elektron yang berasal dari


dehidrogenasi asam lemak/asil CoA
- Reaksi 2 (Hidrasi)
Trans-2-enoil-CoA L-𝛽-hidroksiasil-CoA
Enzim: enoil-CoA hidratase
- Reaksi 3 (Dehidrogenasi)
L-𝛽-hidroksiasil-CoA + NAD+ 𝛽-ketoasil-CoA + NADH + H+
Enzim: 3-hidroksiasil-CoA dehidrogenase
- Reaksi 4 (Pemecahan Tiolitik)
𝛽-ketoasil-CoA asil-CoA + asetil CoA
Enzim: -ketotiolase

Jumlah ATP dari oksidasi asam palmitat (C16)


Reaksi:
Palmitoil CoA + 7 FAD + 7 CoA + 7 NAD+ + 7 H2O 8 asetil CoA + 7 FADH2 + 7
NADH + 7 H+

Reaksi ATP
Aktivasi palmitat menjadi palmitoil-CoA -2
Oksidasi 8 asetil-CoA (8 12) 96
Oksidasi 7 FADH2 (7 2) 14
Oksidasi 7 NADH (7 3) 21
Jumlah ATP 129
*aktivasi palmitat menjadi palmitoil-CoA membutuhkan 2 ATP sehingga nilainya -2

Energi bebas dari oksidasi asam palmitat (-2340 kkal/mol)


Digunakan untuk pembentukan ATP:
(129 x 7,3 = 941,7 kkal)/2340 100% = 40% (dalam bentuk kilokalori)

Jumlah ATP dari oksidasi asam stearat (C18)


Jumlah ATP = 44 ATP

Anda mungkin juga menyukai