KEWAJIBAN MENUNTUT ILMU

LEBIH MEMPROITASKAN ADAB

ORANG YANG MENCARI ILMU DENGAN ADABNYA, AKJAN MEMBERIKAN 3 KEUTAMAN, DIBANDINGAN
DENGAN ORANG YANG MENCARI ILMUNYA.

1. 2 ALBARAH 282. AKAN ALLAH JANJIKAN PERCEPAT PEMAHAMAN DENGAN PENGETAHUAN

INTELEKTUAL ULAMA, BIDANGNYA UMUM TAPI HAFIDZ. IBNU RUSYDI. DOKTER TAPI KAIDAH
FIKIH. ADAB DAN HUBUNGAN MEREKA DENGAN ALLAH.
2. ORANG YANG MENUNTUT ILMU DENGAN ADABNYA AKAN CENDERUNG MUDAH
MENGAMALKAN YANG DIPELAJARINYA.
ABU BAKR ASH SHIDDI. SAHABAT SETIA NABI, SEMAKAM DENGAN NABI. SESURGA DENGAN
NABI.
3. MENGAMALKAN DENGAN ADABNYA. ADA RANG JAHILIYAH IKUT TAKLIM TADINYA PEMUSUH
JADI PECINTA. SESAMA ORANG ISLAM MEMBERIKAN SOLUSI, BERAPA AKHLAK YANG PERNAH
ADA BAWA?

Karena tanpa adab, ilmu yang dikumpulkan hanyalah tumpukan pengetahuan,

tidak mencerminkan keindahan dan kelezatan.
Ibn al-Qayyim al-Jauziyyah (w. 751 H) menyatakan:

ِ َ‫خل‬
‫ل‬ َ ‫خطَأِ َوا ْل‬
َ ‫ن ا ْل‬
ِ ‫ه َع‬
ِ ِ‫صيَانَت‬
ِ ‫ َو‬،‫ه‬ ِ ‫ن أَ ْل َفا‬
ِ ‫ظ‬ ِ ‫س ْي‬
ِ ‫ح‬
ْ َ‫ َوت‬،‫ه‬
ِ ‫ة َم َواقِ ِع‬ َ ِ‫ َوإ‬،ِ‫خطَاب‬
ِ َ‫صاب‬ ِ ‫ن َوا ْل‬
ِ ‫سا‬ ِ َ‫ هُ َو ِع ْل ُم ِإصْ ال‬:‫ب‬
َ ّ ‫ح ال ِل‬ ِ ‫ِع ْل ُم األَ َد‬

“Ilmu adab: adalah ilmu untuk memperbaiki lisan [tutur kata], seruan, ketepatan dalam
menempatkan pada posisinya, pemilihan kata yang baik dan tepat, serta menjaganya
dari kesalahan dan cacat.” [Ibn al-Qayyim al-Jauziyyah, Madzariju as-Salikin, Juz II/368]