A. Deskripsi Materi
Materi yang akan dibahas dalam pembelajaran ini meliputi kesalahan berbahasa dalam bidang fonologi.
B. Relevansi
Setelah mempelajari materi kesalahan berbahasa dalam bidang fonologi, mahasiswa diharapkan mampu
memahami tentang perubahan fonem vokal dan konsonan.
C. Pencapaian Pembelajaran
Mampu menjelaskan kesalahan berbahasa dalam bidang fonologi.
1. Uraian Materi
a. Kesalahan Berbahasa dalam Perubahan Fonem
Kesalahan berbahasa Indonesia dalam tataran fonologi dapat terjadi baik penggunaan bahasa
secara lisan maupun tertulis. Sebagian besar kesalahan berbahasa Indonesia dalam tataran fonologi
berkaitan dengan pelafalan. Kesalahan pelafalan meliputi: kesalahan pelafalan karena perubahan
fonem, kesalahan pelafalan karena penghilangan fonem, dan kesalahan pelafalan karena penambahan
fonem. Sebagian besar kesalahan berbahasa Indonesia di bidang fonologi berkaitan dengan
pengucapan. Tentu saja bila kesalahan berbahasa lisan ini dituliskan maka jadilah kesalahan berbahasa
itu dalam bahasa tulis. Sekarang mari kita perhatikan sebab, contoh, dan penjelasan sekilas mengenai
kesalahan berbahasa Indonesia dalam bidang fonologi tersebut.
Ada berbagai kesalahan berbahasa Indonesia dalam bidang fonologi. Dalam setiap kesalahan
berbahasa itu tersirat sebab atau penyebab kesalahan berbahasa tersebut. Misalnya, kata akan
diucapkan aken menunjukkan penyebab kesalahan fonem /a/ diucapkan /e/. Kata keliru diucapkan
keleru menunjukkan penyebab kesalahan fonem /i/ diucapkan /e/. Kata kalau diucapkan kalo
menunjukkan bahwa kesalahan berbahasa itu disebabkan bunyi diftong /au/ diucapkan sebagai /o/.Hal
yang hampir sama terdapat pula dalam pengucapan aktif menjadi aktiv, variasi menjadi fariasi, ubah
menjadi obah, stasiun menjadi stasion, pantai menjadi pante, dahsyat menjadi dahsat, tega menjadi
tega.
Penyebab lain dalam kesalahan berbahasa Indonesia pada bidang fonologi ini adalah penghilangan
atau penambahan fonem tertentu. Misalnya, kata gaji, sila, dan biji diucapkan dan dituliskan menjadi
gajih, silahkan, dan bijih (besi). Atau kata hilang, haus, dan hembus diucapkan dan dituliskan menjadi
ilang, aus, dan embus.\
b. Perubahan Fonem
1) Perubahan fonem vocal
Contoh : “Mungkin dari temen-temen ada yang ingin ditanyakan mengenai mitos penciptaan?”
Pada kalimat di atas kata”temen-temen” mengalami perubahan fonem vokal yaitu fonem “a”
dilafalkan menjadi fonem “e” sehingga menyebakan pelafalan tersebut tidak baku. Pelafalan yang
baku adalah “teman-teman”. Kalimat yang benar adalah: ”Mungkin dari teman-teman ada yang
ingin ditanyakan mengenai mitos penciptaan?”