Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PRAKTIKUM MANAJEMEN KEPERAWATAN

DI RAWAT INAP RUANG LAVENDER

PERIODE 19 APRIL - 01 MEI 2021

Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Stase Manajemen Keperawatan

Disusun oleh :

Dana Monica Sihombing : 004013117


Destrianty Liliana Lake : 005013117
Herni Nuraeni : 006013117
Reki Saputra : 008013117
Rosinta Oktaviani : 009013117
Siti Aminah : 011013117

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN TARUMANAGARA
JAKARTA
2021
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Keperawatan merupakan suatu bentuk pelayanan yang propesional yang
merupakan bagian dari pelayanan kesehatan .Pelayanan keperawatan menjadi bagain
terdepan dari pelayanan yang menentukan kualitas pelayanan di ruamh sakit .Keberadaan
keperawatan dalam memberikan asuhan keperawatan dalam situasi yang komplek selain
24 jam secara berkesinambungan melibatkan klien ,keluarga maupun tenaga kesehatan
yang lain.
Heber (2010) menelayan mengatakan pelayanan rumah sakit adalah pelayanan
keperawaatan, sedangkan menurut gillies (2012) sekitar 40%-60% pelayanan
keperawatan menjadi bagian terdepan dari pelayanan kesehatan harus mendapatkan
perhatian yang lebih dan menyuruh karena pelayanan keperawatan sangat menetukan baik
buruknya citra rumah sakit.
Nursalam (2012) mengatakan untuk mewujudkan pelayanan kegawatan yang
berkualitas sesuai dengan visi dan misi rumah sakit tidak terlepas dari proses
menejemen ,yang merupakan siuatu pendekatan dinamis dan proaktif dalam menjalankan
suatu organisasi. Managemen tersebut mencakup kegiatan planning, oraganizing,
actuality, controling (POAC) terhadap staf, sarana dan prasarana dalam mencapai tujuan
organisasi.
Manajemen merupakan suatu bentuk koordinasi dan integrasi sumber-sumber
keperawatan dengan menerapkan proses managemen tentang bagaimana menggunakan
sumber daya secara aktif, inovatif dan kreatif serta rasional untuk mencapai tujuan
organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya. Manajemen mencakup kegiatan koordidan
objektifitas asuhan keperawatan. Managemen keperawatan dapat didefiniskan sebagai
proses dari perencanaan ,pengorganisasian , kepemimpinan dan pengawasan untuk
mencapai tujuan. Proses Managemen keperawatan memahami dan memfalisilitasi
pekerjaan perawat pelaksanaan serta mengelola kegiatan keperawatan .Sebagaimana
proses keperawatan terdiri atas pengumpulan data ,identifikasi maslah, perencanaan dan
evalusasi ( Nursalam, 2011).
Di dalam suatu rumah sakit unit pelayanan kesehatan terkecil adalah suatu
ruangan yang merupakan pelayanan kesehatan tempat perawat untuk menerapkan ilmu
dan asuhan keperawatanya secara optimal. Akan tetapi, tanpa adanya tata kelola yang
memadai, kemauan, dan kemampuan yang kuat, serta peran aktif dari semua pihak, maka
pelayanan keperawatan profesional hanyalah akan menjadi suatu teori. Untuk itu perawat
perlu mengupayakan kegiatan penyelenggaraan Model Praktek Keperawatan Profesional
yang merupakan penataan sistem pemberian pelayanan keperawatan melalui
pengembangan model praktik keperawatan tentang pengelolaan bahan
orasional,khususnya dalam pelaksanaan model asuhan keperawatan (Nursalam, 2015).
Berdasarkan hasil pengkajian awal pada tanggal 19 sampai 23 April 2021 di
ruang Lavender Ciputra Hospital Citra Raya didapatkan bahwa sistem managemen dalam
keperawatan propesional sudah dilaksanakan namun masih belum optimal.
Pelayanan asuahan keperawatan optimal akan terus sebagai suatu tuntutan bagi
organisasi pelayanan kesehatan. Kaulitas pelayanan keperawatan pada saat ini
melibatkana penegtahuan,keterampilan, dan perilakuk dari para praktisi , klien keluarga
dokter . Saat mendefinisikan, perlu diperhitungkan nilai-nilai dasar keyakianan para
perawat serta cara mengoranisasikan cukup berbeda dengan keperawatan yang lebih
holistik dan tada kemungkinan bahwa metode keperawatan hanya merupakan prosedur
dan teknik bukanya interpresonal dan konstektual yang berkaitan dengan mutu asuhan.
Salah satu cara untuk mendapatkan keterampilan mangemen keperawatan yang
handal selain didapatkan dibangku perkuliahana juga harus melalui pembelajaran
ditempat praktik manajemen Ciputra Hospital Citra Raya dengan arahan pembimbing
rumah sakit dan pembimbing institusi. Dengan adanya praktek tersebut diharapkan
mahasiwa mampu menerapkan ilmu yang didapatkan dan mengelola ruang keperawatan
dengan pendekatan proses managemen.
1.2 Waktu Pelaksanaan
Pelaksanaan praktek manajemen keperawatan di lakukan di rawat inap ruangan
Lavender Ciputra Hospital Citra Raya Tangerang yang berlangsung selama 2 minggu
yang dimulai tanggal 19 April 2021 – 01 Mei 2021.
1.3 Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah melakukan praktik manajemen keperawatan selama 2 minggu di ruang
Lavender Ciputra Hospital Citra Raya diharapkan mahasiswa mampu mengelola
pelayanan dan asuhan keperawatan serta bimbingan praktik klinik keperawatan di
ruang rawat inap menggunakan keterampilan manajemen dan kepemimpinan
keperawatan.
2. Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi masalah manajemen di ruang Lavender Ciputra Hospital Citra
Raya
b. Mengimplementasikan masalah manajemen sesuai standar manajemen
keperawatan di ruang Lavender Ciputra Hospital Citra Raya
c. Mengusulkan dan menerapkan kepada manajer keperawatan di ruang Lavender
Ciputra Hospital Citra Raya
d. Mengevaluasi hasil dari implementasi yang di lakukan di ruang Lavender Ciputra
Hospital Citra Raya
1.3 Praktikan
Mahasiswa tahap S1 keperawatan program studi ilmu kesehatan Tarumanagara yang
sedang menjalani tahap proses manajemen periode 19 April 2022 – 01 Mei 2021 di rawat
inap ruangan Lavender Ciputra Hospital Citra Raya dengan anggota :
1. Dana Monica Sihombing : 004013117
2. Destrianty Liliana Lake : 005013117
3. Herni Nuraeni : 006013117
4. Reki Saputra : 008013117
5. Rosinta Oktaviani : 009013117
6. Siti Aminah : 011013117
1.4 Strategi Pelaksanaan
1. Observasi
Mengobservasi proses pelayanan asuhan keperawatan yang dilakukan, keadaan
inventaris ruangan, pelaksanaan kepala ruang, perawat primer dan perawat pelaksana,
hubungan staf dengan tim kesehatan lain, discharge planning, pelaksanaan universal
precautioon, pasien safety dan komunikasi yang baik pada pasien.
2. Studi dokumentasi
Mengumpulkan data mengenai dokumentasi keperawatan, struktur organisasi dan
intervensi ruangan.
BAB II
HASIL KAJIAN
A. Profil/Gambaran Umum Ruang Keperawatan
Ruang Lavender Lantai 2 merupakan salah satu ruang rawat inap di Ciputra
Hospital Citra Raya yang memberikan pelayanan terdiri dari 12 ruangan diantarannya
terdiri dari ruang VIP A terdiri dari kamar (207 dan 208), VIP B terdiri dari kamar
(206), VIP C terdiri dari kamar (201), Kelas 1 terdiri dari kamar (209,210,211,212),
Kelas 2 ( 203 dan 204), Kelas 3 (202 dan 205). Ruang lavender lantai 2 merupakan
salah satu ruangan perawatan di Ciputra Hospital Citra Raya yang memberikan
perawatan bagi pasien laki-laki dan perempuan dengan mencakup semua umur.
Ruang lavender lantai 2 merupakan ruang rawat inap dengan kasus campuran meliputi
penyakit dalam, penyakit jantung, penyakit paru dan penyakit syaraf.
Terdapat beberapa ruangan yang ada di ruang lavender lantai 2, seperti: Nurse
Station yang digunakan sebagai pusat pelayanan pasien, 1 ruang Kepala Ruang, 1
ruang sekretariat, 1 ruang konsultasi yang digunakan untuk berkonsultasi antara
dokter, perawat dan keluarga pasien. Selain itu, ruang lavender merupakan ruang
rawat inap yang memberikan pelayanan untuk pasien umum dan pasien BPJS.
Susunan organisasi di Ruang lavender lantai 2 yaitu satu orang kepala ruangan,
satu orang penanggung jawab di setiap shift pagi, siang dan sore, dan perawat
pelaksana, dimana sudah dibagi untuk pelaksanaannya dan sudah berjalan sesuai
dengan timnya masing-masing. Tingkat pendidikan D3 Keperawatan berjumlah 2
karyawan dan yang berpendidikan S1 Profesi (ners) berjumlah 12 karyawan.
B. Unsur Input
1. Jumlah pasien di rawat inap Ruang Lavender
- Jumlah pasien hari senin, 19 April 2021 adalah 12 Pasien
- Jumlah pasien hari selasa, 20 April 2021 adalah 15 Pasien
- Jumlah pasien hari rabu, 21 April 2021 adalah 13 Pasien
- Jumlah pasien hari kamis, 22 April 2021 adalah 18 Pasien
- Jumlah pasien hari jumat, 23 April 2021 adalah 12 Pasien
- Jumlah pasien hari sabtu, 24 April 2021 adalah 10 Pasien
- Jumlah pasien hari senin, 24 April 2021 adalah 14 Pasien
- Jumlah pasien hari selasa, 24 April 2021 adalah 19 Pasien
Jumlah penyakit di rawat inap Ruang Lavender
- Multiple Myelova
- Hipertensi Urgency + Obs Jaudice
- CKB Post Craniektomy
- DHF
- GEA Dehidrasi
- Hidronefrosis Sinistra
- CKD On HD + DM tipe II
- Dyspepsia Paratiroid Fever
- Anemia + General Weakness
- Close Fraktur 1/3 Medical Humerus Sinistra Post ORIF
Demografi

No Nama Penyakit Jumlah


1 Multiple Myelova

2 Hipertensi Urgency + Obs Jaudice

3 CKB Post Craniektomy

4 DHF

5 GEA Dehidrasi

6 Hidronefrosis Sinistra

7 CKD On HD + DM tipe II

8 Dyspepsia Paratiroid Fever

9 Anemia + General Weakness

10 Close Fraktur 1/3 Medical Humerus Sinistra


Post ORIF
Asal rujukan
Asal rujukan terdapat dari Rumah Sakit Hermina, Rumah Sakit EMC, Eco Klinik
dll.
2. Mahasiswa praktek
Mahasiswa praktek adalah mahasiswa dari Prodi S1 Keperawatan STIKes
Tarumanagara yang sedang menempuh praktik manajemen keperawatan
berjumlah 11 orang dari tanggal 19 April-01 Mei 2021.
3. Ketenagaan
Pendidikan dan praktik keperawatan professional merupakan aspek yang tidak
dapat dipisahkan dan mengembangkan calon perawat professional secara
komprehensif dalam hal pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Ciputra hospoital
merupakan Rumah Sakit tipe B dan saat ini digunakan sebagai lahan praktik klinik
untuk mahasiswa perawat STIKes TARUMANAGARA.
4. Sumber Dana
Penerimaan anggaran bersumber dari milik perorangan, jasa layanan dan dari
hasil kerjasama dengan beberapa perusahaan dan asuransi pemerintah dan swasta.
5. Fasilitas/ Alat/ Bahan dan Obat-obatan

Fasilitas Kamar Pasien

No Nama Barang Jumlah Kondisi


1 Tempat tidur pasien 27 Baik
2 Lemari pasien 27 Baik
3 Tiang infus 27 Baik
4 Kamar mandi 13 Baik
5 Kursi jaga 27 Baik
6 Pispot 2 Baik
7 Kursi busa/ sofa 5 Baik
8 Lampu Emergency 12 Baik
9 Jam dinding 13 Baik
10 Televisi 13 Baik
11 AC 13 Baik
Fasilitas Staf
No Nama Barang Jumlah Kondisi
1 Kursi 8 Baik
2 Komputer 3 Baik
3 Telepon 2 Baik
4 Kamar mandi 1 Baik
5 Cermin 1 Baik
6 Rak sepatu 2 Baik
7 Kulkas 1 Baik
8 Dapur 1 Baik
9 AC 2 Baik
10 Wastapel 4 Baik
11 Jam dinding 1 Baik
Peralatan Medis

No Nama Barang Jumlah Kondisi


1 Stetoskop 5 Baik
2 Bengkok 2 Baik
3 Termometer 8 Baik
4 Pispot 4 Baik
5 Tensi Meter 2 Baik
6 Kom Besar 5 Baik
7 Meja injeksi 4 Baik
8 Saturasi O2 1 Baik
9 Infus pump Baik

Bahan dan Obat

No Nama Obat Jumlah Kondisi

6. Metode/ Standar/ Pedoman/ Prosedur Tetap


Pengaturan staf dan penjadwalan adalah komponen utama dalam
manajemen keperawatan. Studi pengaturan staf dapat digunakan untuk
menentukan kebutuhan staf sehubungan dengan keterampilan personil, jumlah
perawat dan beban kerja (Swansburg, 2009).
Metode yang digunakan di rawat inap Ruang Lavender lantai 2 adalah
metode tim (Tim Nursing). Metode ini menggunakan prinsip bahwa ada
sekelompok perawat pelaksana yang dipimpin oleh ketua tim dalam memberikan
asuhan keperawatan kepada sekelompok pasien. Ketua tim bertanggung jawab
kepada kepala ruangan.
7. Unsur 5M + 1 E (Man, Methhode, Machine, Money, Material + Emviroment)
1. Man
Dalam UU Nomor 36 Tahun 2014 tentang kesehatan yang dimaksud
tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang
kesehatan serta memiliki pengetahuan dan keterampilan melalui pendidikan
dibidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk
melakukan upaya kesehatan. Dalam undang-undang tersebut tenaga
kesehatan salah satunya adalah keperawatan yaitu perawatan.
Berikut ini adalah tabel Nama, Jabatan dan Pendidikan tenaga perawat
di Ruang Lavender lantai 2 Ciputra Hospital Citra Raya.

No Nama Perawat NPK Jabatan Pendidikan


1 Matilda 0054 PK111-11 S1 Profesi (Ners)
2 Riyana Astuti 0065 PK111-1 D III Kep
3 Hendro W 0635 PK111-1 S1 Profesi (Ners)
4 Septiria 0075 PK111-1 D III Kep
5 Nico Andriani 0839 PK 1 S1 Profesi (Ners)
6 Fikri 0943 PK 1 S1 Profesi (Ners)
7 Mei Siregar 0973 PK 1 S1 Profesi (Ners)
8 Djoko 1047 Pra Klinik S1 Profesi (Ners)
9 Natalia 1008 Pra Klinik S1 Profesi (Ners)
10 Ajat 1061 Pra Klinik S1 Profesi (Ners)
11 Andri Agustin 1077 PRA Klinik S1 Profesi (Ners)
12 Indriyani 1095 PRA Klinik S1 Profesi (Ners)
13 Dicki 1099 PRA Klinik S1 Profesi (Ners)
14 Mona 1199 PRA Klinik S1 Profesi (Ners)

Berdasarkan data atau tabel diatas, jumlah ketenaga kerja diruang


Lavender Ciputra Hospital sebanyak 14 tenaga kerja, termasuk 1 kepala
ruangan, 4 perawat penanggung jawab, 9 perawat pelaksana. Berdasarkan
jenis kelamin perawat perempuan berjumlah 8 orang dan perawat laki laki
berjumlah 6 orang.
2. Methode
a. Pelaksanaan timbang terima
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh sexton, et al (2004),
pelaksanaan timbang terima dengan tatap muka langsung memiliki efek
yang sangat penting terhadap kesinambungan perawatan pasien.
Penelitian terkait juga di lakukan oleh Adams dan Osborne (2012) di
Central Coast Rumah Sakit Distrik California menyatakan bahwa
komunikasi saat timbang terima antar perawat merupakan hal yang sangat
penting sehingga dapat mengantisipasi bahaya keselamatan pasien di
Rumah Sakit. Menurut fenton dan Wendy (2006), timbang terima
keperawatan yang dilakukan secara continue dapat meningkatkan kualitas
pelayanan keperawatan yang terstruktur dan informatif yang didukung
dengan adanya acuan berupa Standart Operasional Prosedure (SOP).
Timbang terima pasien berdasarkan SOP dilaksanakan setiap
pergantian Shift. Perawat berdiskusi untuk melaksanakan timbang terima
dengan mengkaji secara komprehensif tentang masalah keperawatan
pasien, rencana tindakan yang sudah dan belum dilaksanakan serta hal-
hal penting lainnya yang perlu dilimpahkan.
Hasil observasi yang dilakukan pada tanggal 19 April - 1 Mei 2021
melalui observasi secara langsung diperoleh kegiatan timbang terima
dilakukan oleh perawat diruang jaga/diruang perawat, saat timbang terima
perawat menyampaikan kondisi pasien secara lisan maupun tulisan dan
tidak melakukan keliling di ruang pasien, didokumentasikan dalam
catatan perkembangan. operan dilakukan secara rutin dari shift pagi sore
malam, dan operan dilakukan pada akhir shift antar perawat yang ada
pada saat itu.
b. Metode penugasan
Pengaturan staf dan penjadwalan adalah komponen utama dalam
manajemen keperawatan. Studi pengaturan staf dapat digunakan untuk
menentukan kebutuhan staf sehubungan dengan ketrampilan personil,
jumlah perawat dan beban kerja (Swansburg,2009).
Metode tim menggunakan prinsip bahwa ada sekelompok perawat
pelaksana yang dipimpin oleh ketua tim dalam memberikan asuhan
keperawatan kepada sekelompok pasien. Ketua tim bertanggung jawab
kepada kepala ruangan.
Keuntungan dari metode ini yaitu:
- Meningkatkan metode kolaborasi
- Kebingungan akses ke pasien berkurang
Kerugian dari metode tim yaitu:
- Saat pelaksanaan rencana keperawatan yang dibuat oleh tim,
kemungkinan terjadi pelaksanaan yang tidak sesuai standar asuhan
keperawatan.
- Membutuhkan perencanaan dan komunikasi diantara anggota tim,
sehungga metode ini tidak efektif karena membutuhkan banyak waktu.
- Jalur tanggung jawab jadi tidak jelas
- Asuhan keperawatan terfragmentasi dan dapat terjadi overlapping atau
nursing eror
3. Machine
Di Ruang Lavender lantai 2 Ciputra Hospital Citra Raya jumlah kamar pasien
yang terdapat kelas dengan perincian :
1. Kelas VIP A
Kamar 207 dan 208 yang terletak di bagian kanan nurse station.
2. Kelas VIP B
Kamar 206 yang terletak di bagian kanan nurse station.
3. Kelas VIP C
Kamar 201 yang terletak di bagian kiri nurse station.
4. Kelas 1
Kamar 209, 210, 211 dan 212 yang terletak di bagian kanan nurse station.
5. Kelas 2
Kamar 203 dan 204 yang terletak di bagian kiri nurse station.
6. Kelas 3
Kamar 202 dan 205 yang terletak di bagian kiri nurse station.
4. Money
Keuangan ruangan lavender di kelola langsung oleh manajemen rumah sakit.
a. Sumber pemasukan
Tidak ada sumber pemasukan untuk Ruang lavender karena
kebutuhan dan pengaturan keuangan oleh bidang keuangan Rumah Sakit.
Ruangan hanya membuat daftar permintaan sesuai kebutuhan ruangan
dan akan dipenuhi oleh kepala perlengkapan. Ruangan lavender berfokus
pada pelayanan, sedangkan keuangan tidak ada kewenangan, semua
alokasi dana dan sumber pemasukan diperoleh dan diatur oleh bagian
anggaran Rumah Sakit.
b. Pengeluaran
Ruang lavender tidak mengetahui jumah pengeluaran yang
dikeluarkan oleh ruangan karena sistem pemasukan dan pengeluaran yang
ada di ruangan bersifat sentralisasi langsung ke rumah sakit.
c. Sistem evaluasi anggaran
Ruang lavender 2 tidak memiliki system evaluasi anggaran karena
semua pemasukan dan pengeluaran yang ada dikelola langsung oleh
bagian anggaran rumah sakit. Ruangan hanya mengurus billing pasien
selama dirawat di ruang mawar yang meliputi biaya tindakan
keperawatan, dan medis.
d. Kendala dalam anggaran
Tidak ada kendala dalam anggaran keuangan untuk alat-alat barang
habis pakai dan kebutuhan ruangan yang di perlukan semua jika habis
atau kerusakan pada alat medis maka bagian seperti CSSD, gudang
farmasi, ataupun teknisi service segera melakukan tindakan dan
pemenuhan yang memang dibutuhkan.

5. Material
205 204 203 E 202 201

RL RK RS

LK
NS
RCA P

T RK

LP
206

207 208 209 210 211 212

Keterangan :
: Kelas VIP : Ruang linen
: Kelas 1 : Ruang kepala ruangan
: Kelas 2 : Lift karyawan, barang dan pasien
: Kelas 3 : Ruang sekretariat
: Emergency : Ruang konsultasi

C. Unsur Proses
1. Planning
a. Visi, misi dan nilai-nilai
- Visi
Menjadi rumah sakit pilihan dengan menyediakan pelayanan
kesehatan yang handal dan berkualitas
- Misi
• Memberikan Pelayanan kesehatan dengan tulus hati dengan berperilaku
profesional, berkualitas, dan dengan biaya yang efektif
• Menciptakan kesadaran masyarakat akan gaya hidup yang sehat
• Menciptakan lingkungan kerja yang menyenangkan dan menantang.
b. Preconference
Preconference adalah komunikasi katim dan perawat pelaksan setelah
selesai operan untuk rencana kegiatan pada shift tersebut yang dipimpin oleh
ketua tim atau penanggung jawab tim. Jika yang dinas pada tim tersebut hanya
satu orang, maka preconference ditiadakan. Isi preconference adalah rencana tiap
perawat (rencana harian), dan tambahan rencana dari katim dan PJ tim (modul
MPKP 2006).
Dari hasil observasi didapat hasil bahwa kepala ruang sudah mempunyai
rencana harian, seperti melaksanakan operan jaga dan kegiatan preconference.
Namun, kegiatan preconference hanya dilakukan sebelum melakukan tindakan di
shift pagi saja, sedangkan untuk shift siang dan shift malam tidak dilakukan
preconference.
c. Bimbingan mahasiswa
Di ruang lavender terdiri dari 2 Cl/pembimbimg mahasiswa. Bimbingan
mahasiswa dilakukan oleh satu preceptor untuk setiap stase keperawatan dari
institusi. Bimbingan tersebut diantaranya: orientasi, program kerja, pelayanan
asuhan keperawatan dan evaluasi.
d. Jadwal shift
Penjadwalan shift dilakukan 1 bulan sekali oleh kepala ruang kemudian
disetujui oleh koordinator bidang keperawatan. Jadwal shift dibuat dalam 3 shift
yaitu pagi (07.30-14.30 WIB), Shift siang (13.30-21.00 WIB), Shift malam
(20.30-07.30). Kepala ruang hanya dinas pagi hari.
e. Rapat
Berdasarkan wawancara dengan Kepala Ruang, terdapat 2 model rapat
yaitu insidental dan terencana. Rapat bulanan untuk ruang lavender 2 dilakukan 1
bulan sekali terakhir dan dilaksanakan di akhir bulan.
2. Organizing
a. Struktur organisasi

KEPALA RUANGAN

KETUA TIM 1 KETUA TIM 2 KETUA TIM 3 KETUA TIM 4 KETUA TIM 5

PERAWAT PERAWAT PERAWAT PERAWAT PERAWAT


PELAKSANA PELAKSANA PELAKSANA PELAKSANA PELAKSANA

PERAWAT PERAWAT PERAWAT


PELAKSANA PELAKSANA PELAKSANA

b. Sistem organisasi dan job description


Sistem organisasi yang digunakan di Ruangan Lavender menggunakan metode
Tim. Metode ini menggunakan prinsip bahwa ada sekelompok perawat pelaksana
yang dipimpin oleh ketua tim dalam memberikan asuhan keperawatan kepada
sekelompok pasien. Ketua tim bertanggung jawab kepada kepala ruangan.
Uraian tugas dari kepala ruangan, ketua tim, dan perawat pelaksana menurut
Nursalam (2015) yaitu:
1. Kepala ruangan
a. Membuat rencana tahunan, bulanan, mingguan dan harian
b. Mengorganisir pembagian tim dan pasien
c. Memberi pengetahuan kepada seluruh kegiatan yang ada di ruangannya
d. Memfasilitasi kolaborasi tim dengan anggota tim kesehatan lainnya
e. Mewakili MPKP dalam koordinasi dengan staf kerja lainnya
2. Ketua Tim
a. Menerima pasien dan mengkaji kebutuhan pasien secara komprehensif
b. Menyusun tujuan dan rencana yang telah dibuat selama praktek
c. Mengkomunikasikan dan mengkoordinasikan pelayanan yang diberikan
oleh disiplin lain ataupun perawat lain
d. Mengevaluasi keberhasilan yang dicapai
e. Menerima dan menyesuaikan rencana
f. Melakukan rujukan kepada pekerja sosial, kontak dengan lembaga sosial
masyarakat
g. Membuat jadwal perjanji klinik
h. Mengadakan kunjungan rumah
i. Melakukan audit asuhan keperawatan yang menjadi tanggu jawab timnya
j. Melakukan perbaikan pemberian asuhan keperawatan
3. Perawat pelaksana
a. Memberikan pelayanan kegawatab secara langsung berdasarkan proses
keperawatan dengan sentuhan kasih sayang
b. Melaksanakan keseimbangan dengan penuh tanggung jawab
c. Memperhatikan keseimbangan kebutuhan fisik, mental, sosial dan spiritual
dari pasien
d. Mempersiapkan pasien secara fisik dan mental untuk untuk menghadapi
tindakan keperawatan dan pengobatan atau diagnosis
e. Melatih pasien umtuk menolong dirinya sendiri sesuai dengan
kemampuannya
f. Memberikan pertolongan segera kepada gawat atau sakaratul maut
g. Membantu kepala ruang dalam penalatalaksanaan ruangan secara
administrative
h. Mengatur dan menyiapkan alat-alat yang ada di ruangan meurut fungsinya
i. Melaksanakan tugas dinas pagi, siang, malam atau hari libur sesuai jadwal
tugasa secara bergantian
j. Memberi penyuluhan kesehatan sehubungan dengan penyakitnya
(PKMRS)
k. Melaporkan segala sesuatu mengenai keadaan pasien baik secara lisan
maupun tulisan dan membuat laporan harian pasien
c. Pergantian staf
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala ruang lavender, sistem pergantian
staf diruang lavender dilakukan oleh tim manajemen SDM dengan periode waktu
sesuai dengan kebutuhan
d. Cara meminimalisir ketidakhadiran pegawai
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala ruang lavender memiliki salah satu
strategi memotivasi individu maupun kelompok yaitu dengan membangun rasa
saling percaya antar perawat ataupun bidan dan bersikap adil serta konsisten
terhadap semua ketenagakerjaan
3. Actuating
a. Reward
Reward adalah istilah dalam bahasa inggris yang artinya pahala atau hadiah,
tergantung dari konteks pembicararaannya. Jika berhubungan dengan agama
dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, maka reward diartikan
pahala atau imbalan. Dalam konsep manajamen, reward merupakan salah satu
alat untuk peningkatan motivasi para pegawai. Metode ini bisa
mengasosiasikanperbuatan dan kelakuan seseorang dengan perasaan Bahagia,
senang dan biasanya akan membuat mereka melakukan suatu perbuatan yang
baik secara berulang-ulang. Selain motivasi, reward juga bertujuan agar
seseorang menjadi giat lagi usahanya untuk memperbaikiatau meningkatkan
prestasi yang telah dicapainya (Santoso, 2010).
b. Motivasi
Motivasi kerja pegawai adalah penghasilan pegawai yang sesuai dengan yang
diharapkan. Selain itu, setiap dilakukan Preconference yang dipimpin oleh
kepala ruang dan diikuti ole
c. Wewewnang kepala ruangan dalam mengambil keputusan
Dalam mengambil sebuah keputusan biasanya kepala ruang lavender
melakukannya dengan tegas. Keputusan yang diambil bisa dari kepala
ruangannya langsung, dan bisa dari keputusan penanggung jawab (katim)
d. Konflik dan cara mengatasi
4. Controlling
a. Kinerja perawat
b. Supervise

D. Unsur Out Put


1. Efesiensi ruang rawat
a. Bed Occupancy Rate (BOR)
     BOR menurut Huffman (1994) adalah “the ratio of patient service days to
inpatient bed count days in a period under consideration”. Sedangkan menurut
Depkes RI (2005), BOR adalah presentase pemakaian tempat tidur pada satuan
waktu tertentu. Indikator ini memberikan gambaran tinggi rendahnya tingkat
pemanfaatan tempat tidur rumah sakit. Angka BOR yang rendah menunjukkan
kurangnya pemanfaatan fasilitas perawatan rumah sakit oleh masyarakat. Angka
BOR yang tinggi (lebih dari 85%) menunjukkan tingkat pemanfaatan tempat
tidur yang tinggi sehingga perlu pengembangan rumah sakit atau penambahan
tempat tidur. Nilai indikator BOR yang ideal adalah antara 60-85% (DepKes RI,
2005), sedangkan menurut Barber Johnson nilai BOR yang ideal adalah 75-
85%.
Rumus:
b. Length Of Stay (LOS)
     LOS menurut Huffman (1994) adalah “the average hospitalization stay of
inpatient dischargedduring the period under consideration”. LOS menurut
DepKes RI (2005) adalah rata-rata lama rawat seorang pasien. Indikator ini
digunakan untuk mengukur efisiensi pelayanan rawat inap yang tidak dapat
dilakukan sendiri, tetapi harus bersama dengan interpretasi BOR dan TOI.
Disamping memberikan gambaran tingkat efisiensi, juga dapat memberikan
gambaran mutu pelayanan, apabila diterapkan pada diagnosis tertentu dapat
dijadikan hal yang memerlukan pengamatan lebih lanjut. Secara umum nilai
LOS yang ideal adalah antara 6-9 hari (DepKes, 2005). Sedangkan menurut
Baber Johnson adalah 3-12 hari.
Rumus:
c. Bed Turn Over (BTO)
BTO menurut Huffman (1994) adalah “the net effect of changed in
occupancy rate and length of stay”. BTO menurut DepKes RI (2005) adalah
frekuensi pemakaian tempat tidur pada satu periode, berapa kali tempat tidur
dipakai dalam satu satuan waktu tertentu. Idealnya dalam satu tahun, satu
tempat tidur rata-rata dipakai 40-50 kali. Sedangkan menurut Barber Johnson
angka ideal untuk nilai BTO adalah lebih dari 30 kali.
Rumus:
d. Turn Over Interval (TOI)
     TOI menurut Depkes RI (2005) adalah rata-rata hari dimana tempat tidur tidak
ditempati dari telah diisi ke saat terisi berikutnya. Indikator ini memberikan
gambaran tingkat efisiensi penggunaan tempat tidur. Semakin besar TOI maka
efisiensi penggunaan tempat tidur semakin jelek. Idealnya tempat tidur kosong
tidak terisi pada kisaran 1-3 hari.
Rumus:
2. Hasil evaluasi penerapan SAK
Menurut teori
Menurut kenyataan
Analisi
3. Hasil evaluasi bimbingan PKK
4. Kepuasan kerja karyawan

Anda mungkin juga menyukai