Kita ambil satu contoh sederhana saja tentang aplikasi IoT : Sistem monitoring dan kontrol
peralatan rumah.
www.ardutech.com @2020 (Terimakasih anda tidak meng-copy file ini untuk dijual kembali)
Mahir IoT dengan IoT Starter Pack 2
Hardware utama IoT yang sederhana dan sering dipakai untuk belajar membuat proyek IoT adalah
modul ESP8266. Sebuah modul yang mempunyai microcontroller dan koneksi internet (WiFi).
ESP8266 ini agar dapat bekerja maka harus diprogram dulu (ada microcontroller-nya yang harus
diisi program). Cukup memakai Arduino IDE (Arduino sketch) yang akan memudahkan kita dalam
memprogram ESP8266.
Hardware tambahan untuk aplikasi IoT tergantung sistem/proyek yang dibuat. Sensor sendiri ada
banyak jenisnya, sensor suhu, sensor api, sensor kelembaban, kamera dll. Sedangkan untuk fungsi
kontrol/kendali (misalnya menyalakan atau mematikan lampu) yang sifatnya On-Off dapat
memakai relay.
www.ardutech.com @2020 (Terimakasih anda tidak meng-copy file ini untuk dijual kembali)
Mahir IoT dengan IoT Starter Pack 3
Aplikasi di HP (Android misalnya) dapat kita buat dengan berbagai cara, untuk yang paling mudah
menurut pengalaman kami adalah ‘Blynk’. Sebuah aplikasi berbasis Android/iOS yang dengan
mudah kita ‘develop’ sendiri. Selain itu juga dapat memakai App Inventor, Delphi XE atau sahabat
dapat memilih cara yang lain, silakan saja.
NodeMCU V3 ESP8266 ini sejatinya juga sebuah mikrokontroler, seperti Arduino, yang ditambahi
dengan modul WiFi ESP8266 (ESP12-E). Selain terdapat memori untuk menyimpan program, juga
tersedia port digital Input – Output, sebuah port analog input serta port dengan fungsi khusus
seperti serial UART, SPI, I2C dll.
www.ardutech.com @2020 (Terimakasih anda tidak meng-copy file ini untuk dijual kembali)
Mahir IoT dengan IoT Starter Pack 4
Sebagaimana juga Arduino, NodeMCU V3 ini harus diprogram terlebih dahulu agar dapat ‘bekerja’
sesuai dengan design sistem yang kita inginkan. Pemrogramannya sama dengan Arduino, memakai
Arduino IDE (sketch), tentu dengan menyesuaikan tipe/jenis board-nya. Agar board NodeMCU V3
ini terdeteksi di Arduino IDE perlu diinstal terlebih dahulu ‘board NodeMCU’ nya di
komputer/laptop.
Sekarang kita siapkan NodeMCU ini agar dapat ‘dikenali’ oleh Arduino IDE dan dapat diprogram
dengannya.
Siapkan kabel USB micro, kemudian sambungkan dengan port USB NodeMCU dan port USB
komputer/laptop. Komputer/laptop terhubung ke internet ya, untuk proses download.
www.ardutech.com @2020 (Terimakasih anda tidak meng-copy file ini untuk dijual kembali)
Mahir IoT dengan IoT Starter Pack 5
Cek apakah sudah terdeteksi di komputer. Buka Device Manager di komputer dan terlihat seperti
gambar dibawah ini :
Selanjutnya buka/jalankan software Arduino IDE, file ada di CD (Baca juga : Instalasi Arduino IDE
untuk NodeMCU.PDF).
- (Portable) Copy – paste seluruh file (folder) Arduino kemudian klik/buka icon Arduino.exe
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Dari menu File – Preference .
www.ardutech.com @2020 (Terimakasih anda tidak meng-copy file ini untuk dijual kembali)
Mahir IoT dengan IoT Starter Pack 7
Pada kolom “file your search..” ketikkan esp8266 hingga muncul “esp8266 by esp8266
community” kemudian klik Install disebelah kanan-nya. Tunggu hingga proses instalasi selesai.
www.ardutech.com @2020 (Terimakasih anda tidak meng-copy file ini untuk dijual kembali)
Mahir IoT dengan IoT Starter Pack 8
Jika sudah, sekarang kita cek. Dari menu Tools – Board cari “NodeMCU 1.0 (ESP-12E Module)”.
www.ardutech.com @2020 (Terimakasih anda tidak meng-copy file ini untuk dijual kembali)
Mahir IoT dengan IoT Starter Pack 9
Nah sekarang NodeMCU V3 ESP8266 sudah siap untuk diprogram dengan Arduino IDE.
Fungsi setup (void setup) untuk inisialisasi program seperti seting hardware (port input/output),
konfigurasi peripheral (LCD, motor servo) dll.
Fungsi loop (void loop) sebagai fungsi utama yang akan dijalankan secara terus – menerus oleh
program (looping).
www.ardutech.com @2020 (Terimakasih anda tidak meng-copy file ini untuk dijual kembali)
Mahir IoT dengan IoT Starter Pack 10
Penulisan huruf juga harus teliti, karena case sensitive, huruf besar berbeda dengan huruf kecil.
Ekspresi bilangan, logika pemrograman, operasi aritmatika sama dengan pemrograman Arduino.
Banyak artikel sudah membahasnya, silakan anda pelajari terlebih dahulu. Anda juga dapat
membaca “Tutorial Pemrograman NodeMCU dengan Arduino.pdf” yang ada di CD.
Kita coba sebuah program sederhana untuk membuat LED (built in, sudah ada di board NodeMCU)
berkedip. Pastikan driver NodeMCU sudah terinstal dan board NodeMCU sudah di-seting di
Arduino IDE.
Kita coba tes ya board NodeMCU V3 diprogram dengan Arduino IDE. Pada program testing ini kita
akan membuat LED yang sudah ada di board NodeMCU (built in) berkedip. Ada sebuah LED
terhubung ke pin D4 Sekarang jalankan Arduino IDE kemudian ketik program berikut :
/***************************************
* LED Blink
* Board : NodeMCU ESP8266 V3
* Input : -
* Output : LED on board GPIO2 (D4)
* Starter IoT Smart Home
* www.ardutech.com
****************************************/
void setup() {
pinMode(D4, OUTPUT);
}
void loop() {
digitalWrite(D4, HIGH); // LED on
delay(1000); // tunggu 1 detik
digitalWrite(D4, LOW); // LED off
delay(1000); // tunggu 1 detik
}
www.ardutech.com @2020 (Terimakasih anda tidak meng-copy file ini untuk dijual kembali)
Mahir IoT dengan IoT Starter Pack 11
1. Save (Simpan)
2. Upload
Simpan (Save) kemudianUpload, tunggu hingga selesai. Jika tidak ada error dan selesai proses
uploading, perhatikan LED akan nyala berkedip. Nah berarti sudah berhasil proses testing
NodeMCU dengan Arduino IDE.
www.ardutech.com @2020 (Terimakasih anda tidak meng-copy file ini untuk dijual kembali)
Mahir IoT dengan IoT Starter Pack 12
Pada program tertulis D4, hal ini karena LED built in (on board) terhubung ke pin D4 NodeMCU
(GPIO 2).
Jika belum berhasil silakan cek lagi programnya. Jika ketika proses Upload mengalami masalah
coba cek lagi koneksi NodeMCU V3 ke port USB (pastikan tidak kendor) dan instalasi driver
berhasil (cek di Device Manager)
No Modul/Komponen Jumlah
1 Board NodeMCU 1
2 NodeMCU V3 1
3 Breadboard 1
www.ardutech.com @2020 (Terimakasih anda tidak meng-copy file ini untuk dijual kembali)
Mahir IoT dengan IoT Starter Pack 13
4 Relay 2 channel 1
5 Ultrasonic Sensor 1
6 Humidity & Temperatur Sensor DHT11 1
7 Resistor 220 Ohm 4
8 LED 5mm 4
9 LED RGB (Common Cathoda) 1
10 Buzzer 1
11 Potensiometer 1
12 Tact Switch (Push Button) 4
13 Kabel USB Micro 1
14 Kabel Konektor 20
NodeMCU V3
Penjelasan NodeMCU V3 seperti pada bab sebelumnya : “ NodeMCU V3 Sebagai Perangkat Utama
IoT “. Disini hanya tambahan keterangan tentang pin.
Board NodeMCU
Berfungsi untuk memudahkan koneksi NodeMCu dengan peripheral pendukung seperti sensor dll.
Breadboard
Fungsi breadboard untuk membuat rangkaian elektronik tanpa perlu PCB. Cukup pasang
komponen di “lubang breadbord” kemudian dihubungkan dengan kabel konektor.
Secara umum terbagi menjadi 4 bagian. Dua (2) bagian (2 jalur atas dan 2 jalur bawah) yang
ditandai dengan garis merah dan biru untuk jalur tegangan. Koneksinya memanjang (horizontal).
Bagian ke-3 yang ditandai dengan huruf a, b, c , d, e untuk memasang komponen dengan koneksi
jalurnya secara vertikal, sama dengan bagian ke-4 yaitu f, g, h, I , j.
www.ardutech.com @2020 (Terimakasih anda tidak meng-copy file ini untuk dijual kembali)
Mahir IoT dengan IoT Starter Pack 15
Arah koneksi
Arah koneksi
LED 5mm
LED atau Light Emitting Diode adalah komponen elektronika yang dapat memancarkan cahaya
pada saat diberi arus DC. Terdapat 2 kaki yaitu Anoda (+) dan Cathoda (-). Secara umum kaki
anoda LED (+) selalu yang panjang dari kaki katoda LED (-).
Arus yang mengalir pada LED di usahakan tidak lebih besar dari 0,015 A sehingga perlu diberikan
tambahan resistor. Untuk mencari nilai resistornya dengan rumus R=V/I, nilai V tergantung
tegangan yang digunakan, sedangkan nilai I = 0,015 A. Tegangan 5 V maka resistornya : 5/0,015 =
333,333 ohm atau 330 Ohm.
www.ardutech.com @2020 (Terimakasih anda tidak meng-copy file ini untuk dijual kembali)
Mahir IoT dengan IoT Starter Pack 16
RGB LED
LED RGB (Red, Gren, Blue) merupakan LED yang dapat menyalakan lampu dengan warna merah,
biru, kuning dan menghasilkan warna kombinasi dari ketiga warna dasar tersebut. Bentuknya
sama dengan LED biasanya, ada yang 5 mm dan yang 3mm.
LED RGB mempunyai 4 kaki : 3 Anoda untuk untuk masing – masing lampu R, G, B dan satu
(common) untuk chatoda yang disebut jenis CC (Common Chatoda).
Jenis satunya yaitu CA (Common Anode) seperti yang terlihat pada gambar berikut :
www.ardutech.com @2020 (Terimakasih anda tidak meng-copy file ini untuk dijual kembali)
Mahir IoT dengan IoT Starter Pack 17
Sensor suhu & kelembaban DHT11 merupakan sensor paling banyak dipakai untuk aplikasi dasar
monitoring suhu & kelembaban. Selain mudah didapatkan harganya juga relatif murah.
Range pengukuran suhu memang hanya sampai 50 C, tetapi cukuplah untuk belajar sensor, toh
suhu ruangan yang diukur biasanya tidak sampai lebih dari 50 C. Sensor suhu dan kelembaban
DHT11 terdiri dari 4 kaki/pin, tetapi yang dipakai hanya 3 pin saja. Biasanya kalau kita membeli
dalam bentuk modul jumlah pin-nya menjadi 3 :
www.ardutech.com @2020 (Terimakasih anda tidak meng-copy file ini untuk dijual kembali)
Mahir IoT dengan IoT Starter Pack 18
Modul Relay 2 Ch
Fungsi relay sama seperti saklar, untuk menyambung dan memutus koneksi elektrik. Ada banyak
jenis relay, pada starter IoT Pack dari Ardutech ini jenis SPDT (Single Pole Double Throw) yang
memiliki 5 pin : 3 pin untuk kontak dan 2 pin untuk kumparan elektromagnet.
Modul relay 2 channel merupakan 2 relay dengan driver 5V dalam satu board. Sinyal kontrol
berupa logic HIGH (5V) dan LOW (0V). Pada IoT Starter Pack Ardutech relay aktif LOW, artinya jika
diberi logic LOW relay akan aktif.
Tegangan 5V
NO
(Normally Open) Sinyal Kontrol
IN1, IN2
NC
(Normally Close) GND
Bagian “depan” atau Input terhubung dengan NodeMCU yaitu IN1 – IN2. Bagian “belakang” yaitu
bagian contact terhubung dengan peralatan yang akan dikontrol. Pada posisi OFF maka
terminal/pin Common akan terhubung dengan terminal NC dan pada saat relay ON maka terminal
Common terhugung dengan NO.
Potensiometer
Potensiometer adalah tipe resistor yang dapat diubah nilai resistansinya. Nilai potensiometer
tertera pada kemasannya, meskipun setiap tipe potensiometer terdapat kode yang berbeda.
Misalnya pada body potensiometer tertera 100K berarti nilai resistansinya 100 Kilo Ohm. Untuk
tipe multi turn dan trimpot, nilai resistansinya menggunakan kode, misalnya 102, berarti nilai
www.ardutech.com @2020 (Terimakasih anda tidak meng-copy file ini untuk dijual kembali)
Mahir IoT dengan IoT Starter Pack 19
resistansinya 10x102 = 1000 Ohm. Angka ketiga (dalam contoh tersebut ‘2’) merupakan nilai
pangkat dari 10 yang dikalikan dengan 2 angka pertama (dalam contoh adalah ‘10’).
Tombol push on
Tombol atau saklar jenis ini biasa juga disebut dengan tactile switch. Push ON artinya jika ditekan
maka akan “ON” atau terhubung dan jika tombol dilepas maka akan off.
Ada beberapa ukuran, mulai dari yang keci sampai ukuran besar. Ada yang 2 pin dan ada yang 4
pin. Pada IoT Starter Pack Ardutech memakai ukuran 12x12 dengan 4 pin. Koneksi pin/kaki seperti
pada gambar berikut.
Buzzer
Komponen buzzer dipakai untuk memberikan keluaran “suara”. Sacara umum, buzzer akan
mengeluarkan satu nada “beep” jika diberi tegangan pada kedua pin/kaki-nya.
www.ardutech.com @2020 (Terimakasih anda tidak meng-copy file ini untuk dijual kembali)
Mahir IoT dengan IoT Starter Pack 20
Terdapat 2 pin/kaki yaitu kaki positif (+) dan ground. Tidak boleh terbalik pemasangannya. Tanda
(+) ada di bagian atas/samping. Cukup hubungkan kaki ground dengan sumber ground dan kaki ( +
) ke sumber tegangan 5V maka buzzer akan berbunyi.
Sensor Ultrasonik.
Sensor ultrasonik kita pakai untuk ‘mengukur waktu’ kemudian dikonversi menjadi jarak. Sensor
ultrasonic HC-SR04 ini terdiri dari 2 transducer ultrasonic : transmitter (pengirim) dan receiver
(penerima) dengan kemampuan pengukuran 3 sampai 300 cm.
Pada sensor ultrasonik HC=SR04 terdapat 4 pin/kaki : Trig, Echo, Vcc dab Gnd dengan masing –
masing mempunyai fungsi sebagai berikut :
- Pin Trig (Triger) sebagai pin/kaki untuk memicu (men-trigger) pemancaran gelombang
ultrasonik. Cukup dengan membuat logika “HIGH – LOW” maka sensor akan memancarkan
gelombang ultrasonik.
- Pin Echo sebagai pin/kaki untuk mendeteksi ultrasonik yang memantul (echo) kembali,
apakah sudah diterima atau belum. Selama gelombang ultrasonik belum diterima, maka
logika pin ECHO akan “HIGH”. Setelah gelombang ultrasonik diterima maka pin ECHO
berlogika “LOW”.
- Pin Vcc sebagai pin koneksi ke power supply + 5 Vdc. Dapat juga dihubungkan langsung ke
pin 5V Arduino.
- Pin Gnd (Ground) adalah pin koneksi ke power supply Ground. Dapat juga dihubungkan ke
pin Gnd Arduino.
Cara kerja sensor ultrasonik dapat kita jelaskan dengan mulai memperhatikan gambar berikut :
www.ardutech.com @2020 (Terimakasih anda tidak meng-copy file ini untuk dijual kembali)
Mahir IoT dengan IoT Starter Pack 21
Timing diagram (diagram waktu) merupakan gambaran sinyal (HIGH & LOW) yang terjadi pada
masing – masing pin (Trig & Echo) berdasarkan waktu.
Gambarnya kita potong satu persatu ya.. Kita mulai dari bagian atas. Bagian sinyal pin Trig.
Kaki/Pin Trig berfungsi sebagai pemicu (trigger). Pin ini harus diberi sinyal “HIGH” kemudian
“LOW”. Siapa yang memberinya ? Ya tentu saja Arduino. Berapa lama ? Seperti pada gambar yaitu
minimal 10 µs (micro seconds).
Begitu mendapat trigger, sensor ultrasonik (bagian pemancar) akan memancarkan gelombang
ultrasonik sebanyak 8 siklus dengan frekuensi 40 Khz. Gelombang ultrasonik akan terus merambat,
bergerak dengan kecepatan 344 m/s.
Nah, selama gelombang ultrasonik masih merambat (belum mengenai penghalang/dinding), logika
pin Echo adalah “HIGH”.
www.ardutech.com @2020 (Terimakasih anda tidak meng-copy file ini untuk dijual kembali)
Mahir IoT dengan IoT Starter Pack 22
Lebar pulsa atau “lamanya” pin ECHO berlogika “HIGH” = waktu tempuh ultrasonik.
Sinyal
pin Echo
www.ardutech.com @2020 (Terimakasih anda tidak meng-copy file ini untuk dijual kembali)
Mahir IoT dengan IoT Starter Pack 23
Artinya untuk menempuh jarak 344 m dibutuhkan waktu 1 detik. Atau untuk menempuh jarak 1 m
butuh waktu 1/344 s atau 0,0029 s.
Jika menempuh jarak 1 cm ( 1 cm = 0,01 m) maka butuh waktu 0,01 x 0,0029 s = 0,000029 s (29
µs).
Nah karena gelombang ultrasonik melakukan perjalanan pergi – pulang (pancar – terima) sehingga
waktu yang dibutuhkan menjadi 2x. Hal ini berpengaruh pada perhitungan jaraknya. Waktu
tempuh menjadi 2x, sehingga untuk menempuh jarak 1 cm diperlukan waktu 29 µs x 2 = 58 µs.
Ingat ya, ini kesimpulannya ! untuk menempuh jarak 1 cm dibutuhkan waktu 58 µs. Dengan kata
lain, untuk menghitung jarak tempuh = waktu tempuh/58 (cm).
Contoh :
Waktu yang tercatat mulai dari ultrasonik dipancarkan sampai diterima adalah 5800 µs. Jarak yang
terukur = 5800/58 = 100 cm.
2. Digital Output
www.ardutech.com @2020 (Terimakasih anda tidak meng-copy file ini untuk dijual kembali)
Mahir IoT dengan IoT Starter Pack 24
3. Digital Input
7. Kontrol dg Adafruit IO
8. Kontrol dg Thinger io
9. Kontrol dg MQTT
Sebelum mulai membuat proyek IoT, silakan cek lagi perlengkapan/tool yang diperlukan.
Hardware :
www.ardutech.com @2020 (Terimakasih anda tidak meng-copy file ini untuk dijual kembali)
Mahir IoT dengan IoT Starter Pack 25
Software :
Arduino IDE
Software aplikasi Android sesuai dengan proyek-nya.
Jaringan Internet.
Selanjutnya silakan dibuka Buku Panduan Praktikum IoT atau dapat juga langsung membuka file
proyek IoT mulai dari judul pertama Project IoT 1 : Tes Koneksi.PDF sampai Project IoT 26 : Smart
Home.PDF dengan langkah – langkah berikut ini :
www.ardutech.com @2020 (Terimakasih anda tidak meng-copy file ini untuk dijual kembali)