Anda di halaman 1dari 13

akuSTEP 7

1. Hubungan anak diberi minum susu formula satu tahun, tidak memberi ASI
eksklusif,kemudian diberi air putih, dan MPASI pada scenario?

Krn menjadi faktor

 pemberian sufor sejak dini


 pemberian asi eksklusif yang tdk max

Hanya suka minum air putih: krn kebiasaan dari sejak 1 tahun yang diberikan air putih saja, dan nutrisi
makanan yang diberikan ibu kurang.

Kurus lemah: krn ibu tdk memberikan makanan ikan, telur dll yang dmn mengandung protein yang
penting bagi pertumbuhan anak.

Kurus lemah dan nafsu makan kurang berkaitan dengan gizi yang diberikan ibunya. MP-asi diberikan
sejak dini yang dmn harusnya mulai 6 bulan dikarenakan sistem GIT bayi belum sempurna.

1. Apa Hubungan dengan sering diare, batuk pilek, dengan kekurangan gizi pada anak?
DIARE
(1) Akibat dari pemberian ASI secara dini, efek pemberian ASI secara dini. Diare disebabkan karena
dalam makanan tambahan bayi biasanya terkandung konsentrasi tinggi karbohidrat dan gula
yang masih sukar untuk dicerna oleh organ pencernaan bayi apabila diberikan terlalu dini,
karena produksi enzim-enzim khususnya amilase pada bayi masih rendah maka akan terjadi
malabsorpsi didalam pencernaan bayi dan mengakibatkan terjadinya gangguan pencernaan yang
salah satunya adalah diare.
(2) Akibat tidak diberikan ASI eksklusif ASI memiliki beberapa manfaat, diantaranya :

a. mengurangi risiko berbagai jenis kekurangan nutrisi karena zat besi yang yang terkandung
dalam ASI diserap secara lebih baik dari pada sumber zat besi lainnya

b. ASI mengandung “faktor pematangan usus” yang melapisi bagian dalam saluran
pencernaan dan mencegah kuman penyakit serta protein berat untuk terserap ke dalam tubuh

c. ASI juga mengandung “faktor pematangan cerebrosida” yang membuat bayi lebih cerdas
dikemudian hari

d. ASI mendorong partumbuhan bakteri sehat dalam usus yang disebut Lactobacillus bifidus.
Bakteri ini mencegah bakteri penyebab penyakit lainnya untuk bertumbuh dalam saluran
pencernaan dan untuk mencegah diare

e. ASI mengandung zat yang disebut laktoferin yang dikombinasikan dengan zat besi dan
mencegah pertumbuhan kuman penyakit

f. ASI juga mengandung kolostrum yang kaya akan antibodi dan substansi antiinfeksi lainnya
yang melindungi bayi dari infeksi. Antibodi adalah substansi yang dikeluarkan oleh tubuh
ketika penyebab penyakit memasuki tubuh. Antibodi yang ada dalam kolostrum juga
melindungi bayi yang baru lahir dari alergi, asma, dan lain-lain.

g. ASI mengandung faktor pertumbuhan seperti “faktor kematangan epidermal”. Faktor ini
melapisi bagian dalam saluran pernapasan dan mencegah kuman penyakit memasuki saluran
pernapasan

BATUK DAN PILEK

Karena tidak diberikan ASI eksklusif selama 6 bulan. ASI memiliki beberapa manfaat,
diantaranya :
a. mengurangi risiko berbagai jenis kekurangan nutrisi karena zat besi yang yang terkandung
dalam ASI diserap secara lebih baik dari pada sumber zat besi lainnya

b. ASI mengandung “faktor pematangan usus” yang melapisi bagian dalam saluran pencernaan
dan mencegah kuman penyakit serta protein berat untuk terserap ke dalam tubuh

c. ASI juga mengandung “faktor pematangan cerebrosida” yang membuat bayi lebih cerdas
dikemudian hari

d. ASI mendorong partumbuhan bakteri sehat dalam usus yang disebut Lactobacillus bifidus.
Bakteri ini mencegah bakteri penyebab penyakit lainnya untuk bertumbuh dalam saluran
pencernaan dan untuk mencegah diare

e. ASI mengandung zat yang disebut laktoferin yang dikombinasikan dengan zat besi dan
mencegah pertumbuhan kuman penyakit

f. ASI juga mengandung kolostrum yang kaya akan antibodi dan substansi antiinfeksi lainnya yang
melindungi bayi dari infeksi. Antibodi adalah substansi yang dikeluarkan oleh tubuh ketika
penyebab penyakit memasuki tubuh. Antibodi yang ada dalam kolostrum juga melindungi bayi
yang baru lahir dari alergi, asma, dan lain-lain.

g. ASI mengandung faktor pertumbuhan seperti “faktor kematangan epidermal”. Faktor ini
melapisi bagian dalam saluran pernapasan dan mencegah kuman penyakit memasuki saluran
pernapasan.

Sumber : Wargiana Risa et all. 2013. Hubungan Pemberian MP-ASI Dini dengan Status Gizi Bayi
Umur 0-6 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Rowotengah Kabupaten Jember.
2. Apa hubungan makanan daging, telur, ikan dengan keluhan pasien?
3. Mengapa di dapatkan anak tampak kurus, lemah, nafsu makan kurang, hanya suka minum
air putih dan rewel?

Risiko jangka pendek pemberian MP ASI dini adalah :

Pemberian MP- ASI secara dini yang sering dapat memberikan dampak secara langsung pada bayi,
diantaranya adalah gangguan pencernaan seperti :

a. Diare

b. sulit BAB

c. muntah

d. bayi akan mengalami gangguan menyusu.

DIARE

Diare disebabkan karena dalam makanan tambahan bayi biasanya terkandung konsentrasi tinggi
karbohidrat dan gula yang masih sukar untuk dicerna oleh organ pencernaan bayi apabila
diberikan terlalu dini, karena produksi enzim-enzim khususnya amilase pada bayi masih rendah
maka akan terjadi malabsorpsi didalam pencernaan bayi dan mengakibatkan terjadinya gangguan
pencernaan yang salah satunya adalah diare.

SULIT BAB

Sembelit atau gangguan susah buang air besar pada bayi biasanya terjadi umur 0-4 bulan, karena pada
pencernaan bayi dan pembentukan enzim pencernaan belum sempurna.

MUNTAH

Muntah disebabkan karena fungsi pencernaan peristaltik (gelombang kontraksi pada dinding
lambung dan usus) pada bayi belum terbentuk sempurna. Muntah juga bisa terjadi karena bayi
terlalu kenyang sehingga tekanan diperut tinggi. Reflek menelan baru sempurna dilakukan oleh
bayi berumur 6 bulan ke atas

GANGGUAN MENYUSU

Gangguan menyusu disebabkan karena pemberian MP-ASI terlalu banyak sehingga menyebabkan
bayi kenyang dan keinginan untuk menyusu atau minum ASI berkurang. Asupan ASI yang kurang
dapat menyebabkan gangguan kesehatan pada bayi karena didalam ASI banyak terkandung zat gizi
yang sangat dibutuhkan bayi. Standar dinas kesehatan menyebutkan bahwa bayi umur 0-6 bulan
hanya membutuhkan ASI saja karena mengandung protein, lemak, vitamin, mineral, air, dan enzim
yang dibutuhkan oleh bayi.

ASI memiliki beberapa manfaat, diantaranya :

h. mengurangi risiko berbagai jenis kekurangan nutrisi karena zat besi yang yang terkandung
dalam ASI diserap secara lebih baik dari pada sumber zat besi lainnya

i. ASI mengandung “faktor pematangan usus” yang melapisi bagian dalam saluran pencernaan
dan mencegah kuman penyakit serta protein berat untuk terserap ke dalam tubuh

j. ASI juga mengandung “faktor pematangan cerebrosida” yang membuat bayi lebih cerdas
dikemudian hari
k. ASI mendorong partumbuhan bakteri sehat dalam usus yang disebut Lactobacillus bifidus.
Bakteri ini mencegah bakteri penyebab penyakit lainnya untuk bertumbuh dalam saluran
pencernaan dan untuk mencegah diare

l. ASI mengandung zat yang disebut laktoferin yang dikombinasikan dengan zat besi dan
mencegah pertumbuhan kuman penyakit

m. ASI juga mengandung kolostrum yang kaya akan antibodi dan substansi antiinfeksi lainnya yang
melindungi bayi dari infeksi. Antibodi adalah substansi yang dikeluarkan oleh tubuh ketika
penyebab penyakit memasuki tubuh. Antibodi yang ada dalam kolostrum juga melindungi bayi
yang baru lahir dari alergi, asma, dan lain-lain.

n. ASI mengandung faktor pertumbuhan seperti “faktor kematangan epidermal”. Faktor ini
melapisi bagian dalam saluran pernapasan dan mencegah kuman penyakit memasuki saluran
pernapasan.

Pemberian MP-ASI yang tidak sesuai dengan umur dan kebutuhan bayi dapat menimbulkan
dampak pada kesehatan dan status gizi bayi. Gizi memegang peranan penting dalam siklus
hidup manusia. Kekurangan gizi pada bayi akan menimbulkan gangguan pertumbuhan dan
perkembangan yang apabila tidak diatasi secara dini dapat berlanjut hingga dewasa.

Usia 0-24 bulan merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan yang pesat, sehingga diistilahkan
sebagai periode emas sekaligus periode kritis. Periode emas dapat diwujudkan apabila pada masa ini
bayi dan anak memperoleh asupan gizi yang sesuai untuk tumbuh kembang optimal, sebaliknya
apabila bayi dan anak pada masa ini tidak memperoleh makanan sesuai kebutuhan gizinya, maka
periode emas akan berubah menjadi periode kritis yang akan mengganggu tumbuh kembang bayi dan
anak, baik pada saat ini maupun masa selanjutnya.

WHO/UNICEF merekomendasikan empat hal penting yang harus dilakukan untuk mencapai
tumbuh kembang optimal di dalam Global Strategy for Infant and Young Child Feeding, yaitu :

a. Pertama, memberikan air susu ibu kepada bayi segera dalam waktu 30 menit setelah bayi lahir

b. Kedua, memberikan hanya Air Susu Ibu (ASI) saja atau pemberian ASI secara eksklusif sejak
lahir sampai bayi berusia 6 bulan
c. Ketiga, memberikan makanan pendamping air susu ibu (MP-ASI) sejak bayi berusia 6 bulan
sampai 24 bulan

d. Keempat, meneruskan pemberian ASI sampai anak berusia 24 bulan

Sumber : Wargiana Risa et all. 2013. Hubungan Pemberian MP-ASI Dini dengan Status Gizi Bayi
Umur 0-6 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Rowotengah Kabupaten Jember.

4. Mengapa didapatkan anak sering mengalami diare, batuk dan pilek?


5. Kenapa ditemukan hepar just palpable ?
6. Bagaimana tahapan pemberian MPASI?
KAPAN DIBERI MP ASI
MP-ASI merupakan makanan pendamping ASI yang diberikan pada bayi umur 6-23 bulan. Bayi siap
untuk makan makanan padat, baik secara pertumbuhan maupun secara psikologis, pada usia 6-9
bulan. Kemampuan bayi baru lahir untuk mencerna, mengabsorpsi, dan memetabolisme bahan
makanan sudah adekuat, tetapi terbatas hanya pada beberapa fungsi.

Ada beberapa tanda yang mengindikasi bahwa bayi siap menerima MP-ASI, diantaranya
adalah :

a. Memiliki control terhadap kepala, jika bayi bisa mempertahankan posisi yang tegak dan mantap,
lebih mudah memberi makanan padat melalui sendok

b. Kemampuan untuk duduk, ketika bayi belajar duduk dengan nyaman setidaknya selama 10
menit, akan lebih mudah memberi makanan melalui sendok

c. Membuat gerakan mengunyah, penting bagi bayi untuk belajar mendorong makanan ke bagian
belakang mulutnya lalu menelannya

d. Pertahankan berat badan, sangat dianjurkan bahwa memperkenalkan makanan padat setelah
bayi mencapai dua kali berat badan lahirnya, biasanya terjadi sekitar usia enam bulan.

e. Tertarik pada makanan, ketika bayi tumbuh makin besar, ia akan mulai menjulurkan tangan
untuk mengambil makanan.

Sumber : Wargiana Risa et all. 2013. Hubungan Pemberian MP-ASI Dini dengan Status Gizi Bayi
Umur 0-6 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Rowotengah Kabupaten Jember.
PEMBERIAN MAKANAN ANAK UMUR 0-24 BULAN YANG BAIK DAN BENAR

Sesuai dengan bertambahnya umur bayi, perkembangan dan kemampuan bayi menerima makanan,
maka makanan bayi atau anak umur 0-24 bulan dibagi menjadi 4 tahap yaitu:

(1) MAKANAN BAYI UMUR 0-6 BULAN

a. Hanya ASI saja (ASI Eksklusif)

Kontak fisik dan hisapan bayi akan merangsang produksi ASI terutama pada 30 menit pertama
setelah lahir. Pada periode ini ASI saja sudah dapat memenuhi kebutuhan gizi bayi, ASI adalah
makanan terbaik untuk bayi. Menyusui sangat baik untuk bayi dan ibu, dengan menyusui akan
terbina hubungan kasih sayang antara ibu dan anak

b. Berikankolostrum
Kolostrum adalah ASI yang keluar pada hari-hari pertama, kental dan berwarna kekuning-
kuningan. Kolostrum mengandung zat-zat gizi dan zat kekebalan yang tinggi.

c. Berikan ASI dari kedua payudara


Berikan ASI dari satu payudara sampai kosong, kemudian pindah ke payudara lainnya, ASI
diberikan 8-10 kali setiap hari.

(2) MAKANAN BAYI UMUR 6-9 BULAN


a. Pemberian ASI diteruskan
b. Pada umur 10 bulan bayi mulai diperkenalkan dengan makanan keluarga secara bertahap,
karena merupakan makanan peralihan ke makanan keluarga
c. Berikan makanan selingan 1 kali sehari, seperti bubur kacang hijau, buah dan lain-lain.
d. Bayi perlu diperkenalkan dengan beraneka ragam bahan makanan, seperti lauk pauk dan
sayuran secara berganti-gantian.

(3) MAKANAN BAYI UMUR 12-24 BULAN


a. Pemberian ASI diteruskan. Pada periode umur ini jumlah ASI sudah berkurang, tetapi
merupakan sumber zat gizi yang berkualitas tinggi.
b. Pemberian MP-ASI atau makanan keluarga sekurang-kurangnya 3 kali sehari dengan porsi
separuh makanan orang dewasa setiap kali makan. Disamping itu tetap berikan makanan
selingan 2 kali sehari.
c. Variasi makanan diperhatikan dengan menggunakan padanan bahan makanan. Misalnya nasi
diganti dengan mie, bihun, roti, kentang dan lain-lain. Hati ayam diganti dengan telur, tahu,
tempe dan ikan. Bayam diganti degan daun kangkung, wortel dan tomat. Bubur susu diganti
dengan bubur kacang ijo, bubur sum-sum, biskuit dan lain- lain.
d. Menyapih anak harus bertahap, jangan dilakukan secara tiba-tiba. Kurangi frekuensi
pemberian ASI sedikit demi sedikit.

Pada prinsipnya makanan tambahan untuk bayi atau yang biasa dikenal sebagai makanan pendamping
ASI (MP-ASI) adalah makanan yang kaya zat gizi, mudah dicerna, mudah disajikan, mudah
menyimpannya, higienis dan harganya terjangkau. Makanan tambahan pada bayi dapat berupa
campuran dari beberapa bahan makanan dalam perbandingan tertentu agar diperoleh suatu produk
dengan nilai gizi yang tinggi.

Sumber : Lailina Mufida, et all. 2015. Prinsip Dasar MP ASI untuk Bayi Usia 6-24 Bulan. Jurnal
Pangan dan Agroindustri Vol. 3 No 4 p.1646-1651, September 2015
7. Bagaimana cara mengetahui status gizi pada seorang balita?

HUBUNGAN ASUPAN PROTEIN DENGAN STATUS GIZI

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa terdapat hubungan antara
asupan protein dengan status gizi menurut Indikator BB/U dengan nilai OR= 2,638, artinya
balita yang berstatus gizi kurang menurut indikator BB/U 2,6 kali lebih banyak ditemukan
pada balita yang asupan proteinnya kurang dibandingkan dengan balita yang asupan
proteinnya cukup.

KEP (kurang energi protein) merupakan salah satu defisiensi gizi yang masih sering ditemukan di
Indonesia dan merupakan masalah gizi utama khususnya terjadi pada balita, Dan ketika
ketidakcukupan zat gizi tersebut (protein) berlangsung lama maka cadangan jaringan akan
digunakan untuk memenuhi ketidakcukupan itu, kemudian timbul penurunan jaringan
yang ditandai dengan penurunan berat badan, dan akan terjadi perubahan secara anatomi
yang tampak sebagai gizi kurang (Supariasa, 2002).

KEP (Kurang Energi Protein) merupakan kondisi tubuh yang spesifik pada kekurangan energi
dan protein. KEP terbagi menjadi tiga jenis yaitu kwashiorkor, marasmus, dan marasmus-
kwashiorkor.

(Anggraeny, Olivia. Et al. KOrelasi Pemberian Diet Rendah Protein Terhadap Status Protein,
Imunitas, Hemoglobin, dan Nafsu Makan Tikus Wistas Jantan, Indonesian Journal of Human
Nutrition, Desember 2016)
(Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI, 2016)

HUBUNGAN ASUPAN LEMAK DENGAN STATUS GIZI


Hasil analisis hubungan antara asupan lemak dengan status gizi menurut BB/U diketahui ada
hubungan antara asupan lemak dengan status gizi balita di wilayah kerja Puskesmas Margototo
tahun 2012 dengan nilai OR= 4,096, artinya balita yang berstatus gizi kurang menurut
indikator BB/U 4,09 kali lebih banyak ditemukan pada balita dengan asupan lemak kurang
dibandingkan dengan balita yang asupan lemaknya cukup.

Saat tubuh kekurangan lemak, persediaan lemak akan kurang sehingga tubuh menjadi
kurus. Terjadi pula kekurangan asam lemak essensial, yaitu asam lemak linoleat dan
linolenat. Kekurangan linoleat menyebabkan pertumbuhan menurun, kegagalan
reproduktif, perubahan struktur kulit dan rambut serta patologi hati. Kekurangan asam
lemak omega 3 menyebabkan penurunan kemampuan belajar (Dewi, 2010).

Sumber : Helmi Rosmalia. 2013. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Status Gizi Pada
Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Margototo Kecamatan Metro Kibang Kabupaten Lampung
Timur. Jurnal Kesehatan, Volume IV, Nomor 1. April 2013. hlm 233-242

8. Bagaimana interpretasi dari kasus pada scenario diatas?

 Wajah seperti orang tua, mata cekung: dehidrasi. Koagen dermis berkurangg jadi kulit tampak spt
ortu.
 Flag sign phenomena: kekurangan protein, protein berfungsi untuk pembentukan melanosit yg
dmn untuk mewarnai rambut.
 Baggy pants: atrofi pd otot2 daerah pantat anak krn tdpt kekurangan gizi anak tsb. Kekurangan
asam amino esensialà penurunan sintesis albuminà atrofi ototà otot2 mengendor
9. Bagaimana alur diagnosis dari scenario?
10. Apa etiologi dan factor resiko dari scenario?

FR:

 Sosek rendah gizi kurang, sanitasi kurang


 Faktor infeksicenderung lebih turun BB
 Kurangnya pengetahuan ibu mengenai pemberian MP-ASI
 Ibu bekerja/ wanita karier cenderung kurang perhatian ke anak
 Lingkungan keluarga
Etiologi

 MP-ASI sejak dini


 Pemberian sufor terlalu dini dan cepet diberhentikan(1 tahun)
 Pemberian makanan yang tidak mencukupi gizi
 ASI Eksklusif yang diberhentikan terlalu cepat

11. Apa komplikasi dari kondisi gizi anak scenario?

Anda mungkin juga menyukai