1. Lakukan analisis data dengan menggunakan SPSS untuk mendeskripsikan dua kelompok
data berikut:
Tentukan nilai estimasi interval penduganya
Jelaskan makna dari nilai estimasi interval titik yang anda peroleh!
Lakukan Pengujian normalitas data dan uraikan makna hasil pengujian berdasarkan nilai
Skweness dan kurtosis, analisis Kolmogorov-Smirnov atau Shapiro-Wilk, normal
probability plot, dan coeficient of varians (CV)
A. Data eksperimen kekuatan kain yang diperoleh dari pengukuran 121 sampel menunjukkan
nilai-nilai sebagai berikut:
B. Data eksperimen kekuatan tarik jenis logam yang diperoleh dari pengukuran 40 sampel
menunjukkan nilai-nilai sebagai berikut:
Jawab :
A. Data eksperimen kekuatan kain yang diperoleh dari pengukuran 121 sampel
a. Nilai estimasi interval penduga
Tugas 2 Abdillah Kaissanan (001409192020)
One-Sample Test
Test Value = 0
t df Sig. (2-tailed) Mean Difference 95% Confidence Interval of the
Difference
Lower Upper
Kekuatan Kain 588.863 120 .000 3.36851 3.3572 3.3798
Gambar 1
b. Makna dari nilai estimasi interval titik yang anda peroleh!
Berdasarkan hasil output SPSS pada gambar 1, yang perlu diperhatikan adalah
nila Lower yaitu sebesar 3.3572 dan Upper sebesar 3.3798, artinya kita percaya bahwa
dengan tingkat kepercayaan 95% rata rata dari populasi berada pada selang 3.3572
sampai dengan 3.3798.
c. Pengujian normalitas data dan uraikan makna hasil pengujian berdasarkan nilai Skweness
dan kurtosis, analisis Kolmogorov-Smirnov atau Shapiro-Wilk, normal probability plot,
dan coeficient of varians (CV).
Uji normalitas dengan Skewness dan Kurtosis
Descriptive Statistics
N Skewness Kurtosis
Statistic Statistic Std. Error Statistic Std. Error
Kekuatan Kain 121 .200 .220 .311 .437
Gambar 2
Dasar pengambilan keputusan dalam uji normalitas Skewness dan Kurtosis
dimana jika nilai rasio Skewness dan Kurtosis berada di antara -2 sampai dengan +2
maka data nilai penelitian berdistribusi normal. Rumus untuk mencari rasio Skewness
adalah nilai Sklewness dibagi dengan standar eror Skewness. Sedangkan rumus
untuk rasio Kurtosis adalah nilai kurtosis dibagi dengan standar eror kurtosis.
𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑆𝑘𝑒𝑤𝑛𝑒𝑠𝑠
𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝑆𝑘𝑒𝑤𝑛𝑒𝑠𝑠 =
𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 𝑒𝑟𝑜𝑟 𝑆𝑘𝑒𝑤𝑛𝑒𝑠𝑠
Tugas 2 Abdillah Kaissanan (001409192020)
0.200
=
0.220
= 0.90901
𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐾𝑢𝑟𝑡𝑜𝑠𝑖𝑠
𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝐾𝑢𝑟𝑡𝑜𝑠𝑖𝑠 =
𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 𝑒𝑟𝑜𝑟 𝐾𝑢𝑟𝑡𝑜𝑠𝑖𝑠
0.311
=
0.437
= 0.71167
Hasil rasio Skewess dan rasio Kurtosis berada diantara -2 dan +2 artinya berdasarkan
analisis data menggunakan program SPSS, dapat diambil sebuah keputusan uji yaitu
data eksperimen kekuatan kain berdistribusi normal.
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Data Kekuatan kain .077 121 .074 .991 121 .648
a. Lilliefors Significance Correction
Gambar 3
Gambar 4
Berdasarkan hasil output SPSS pada gambar 4, dapat dilihat bahwa data menyebar di
sekitar garis diagonal sehingga dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.
Coeficient of Varians (CV)
Descriptives
Variance .004
Minimum 3.21
Maximum 3.57
Range .36
Gambar 5
Tugas 2 Abdillah Kaissanan (001409192020)
Nilai Coeficient of Varians (CV) tidak mutlak kita peroleh dari hasil SPSS sehingga
kita harus melakukan perhitungan manual terlebih dahulu. Rumus untuk Coeficient of
Varians (CV) adalah
𝑆𝑡𝑑 𝐷𝑒𝑣𝑖𝑎𝑠𝑖
𝐶𝑜𝑒𝑓𝑖𝑐𝑖𝑒𝑛𝑡 𝑜𝑓 𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠 = 100%
𝑀𝑒𝑎𝑛
0.06292
𝐶𝑜𝑒𝑓𝑖𝑐𝑖𝑒𝑛𝑡 𝑜𝑓 𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠 = 100%
3.3685
Data hasil perhitungan tersebut dapat dikatakan berdistribusi normal apabila hasil
hitungnya < 30%. Setelah dilakukan perhitungan pada output di atas, diperoleh
koefisien varian sebesar 1.86% < 30% sehingga dapat disimpulkan bahwa data
tersebut berdistribusi normal.
B. Data eksperimen kekuatan tarik jenis logam yang diperoleh dari pengukuran 40 sampel
a. Nilai estimasi interval penduga
One-Sample Test
Test Value = 0
Lower Upper
Descriptive Statistics
N Skewness Kurtosis
= −0.748
𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐾𝑢𝑟𝑡𝑜𝑠𝑖𝑠
𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝐾𝑢𝑟𝑡𝑜𝑠𝑖𝑠 =
𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 𝑒𝑟𝑜𝑟 𝐾𝑢𝑟𝑡𝑜𝑠𝑖𝑠
−0.282
=
0.733
= −0.384
Hasil rasio Skewess dan rasio Kurtosis berada diantara -2 dan +2 artinya berdasarkan
analisis data menggunakan program SPSS, dapat diambil sebuah keputusan uji yaitu
data eksperimen kekuatan kain berdistribusi normal.
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Gambar 9
Berdasarkan hasil output SPSS pada gambar 9, dapat dilihat bahwa data menyebar di
sekitar garis diagonal sehingga dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.
Tugas 2 Abdillah Kaissanan (001409192020)
Median 1183.5000
Variance 16392.154
Minimum 923.00
Maximum 1406.00
Range 483.00
Data hasil perhitungan tersebut dapat dikatakan berdistribusi normal apabila hasil
hitungnya < 30%. Setelah dilakukan perhitungan pada output di atas, diperoleh
koefisien varian sebesar 10.85% < 30% sehingga dapat disimpulkan bahwa data
tersebut berdistribusi normal.
Tugas 2 Abdillah Kaissanan (001409192020)
2. Lakukan uji normalitas dan homogenitas data kekuatan beton pada dua metode pengeringan
yang berbeda dari tujuh jenis campuran beton berikut ini:
Jawab :
a) uji normalitas
Tests of Normality
menunjukkan nilai sig. sebesar 0.076 > 0.05 sehingga berdasarkan pengambilan
keputusan untuk Shapiro – Wilk dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi secara
normal.
Sedangkan untuk nilai Kolmogorov hitung yang ditunjukkan dengan nilai statistic
Kolmogorov Smirnov untuk metode 2 yaitu sebesar 0.326 dibandingkan dengan nilai
Kolmogorov tabel pada sampel 𝑁 = 7 yaitu 0.384, maka 0.326 < 0.384 berarti data
berdistribusi normal. Sedangkan untuk hasil uji Shapiro – Wilk untuk metode 2 df
sebesar 7 artinya lebih kecil dari 50 sehingga penggunaan Shapiro – Wilk untuk
mendeteksi kenormalan data pada penelitian tersebut bisa dikatakan sudah tepat. Dari
hasil output pada gambar 11 diatas menunjukkan nilai sig. sebesar 0.066 > 0.05
sehingga berdasarkan pengambilan keputusan untuk Shapiro – Wilk dapat
disimpulkan bahwa data berdistribusi secara normal.
b) Uji Homogenitas
.002 1 12 .961
Gambar 12
Dasar pengambilan keputusan untuk uji Homogenitas yaitu :
Apabila nilai Sig. lebih dari 0.05 maka distribusi data homogen.
Apanila nilai Sig. kurang dari 0.05 maka distribusi data tidak homogen.
Berdasarkan gambar 12, nilai Sig. sebesar 0.961 > 0.05 artinya kita dapat menarik
kesimpulan bahwa ternyata distribusi data homogen.