Anda di halaman 1dari 21

KELAS B

PRAKTIKUM PEMROGRAMAN
TOPIK IV
Variabel dan Struktur Data

Nama praktikan : Alya Khoirunnisa’


NIM : M0220004
Asisten topik : Wulandari Rohmaningsih

Program Studi Fisika


Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Sebelas Maret
2021
PEMBAHASAN

Gambar 1. Mendokumentasikan halaman

Mendokumen aktivitas dengan mengetik “ diary (‘M0220004_Alya Khoirunnisa_P4’) pada halaman


Command Window.

Gambar 2. Memberikan judul pada dokumen

Memberi judul pada dokumen dengan mengetik “ %Variabel dan Struktur Data “ pada halaman
Command Window.
1. Mengidentifikasi ukuran matrik

Gambar 3. Membersihkan layar Command Window dan memori (Workspace)


Membersihkan layar Command Window dan memori (Workspace) dengan menuliskan perintah “ clc;
“ lalu halaman pada Command Window akan terhapus, tetapi data yang sebelumnya dituliskan tetap
tersimpan pada Current Folder dan pada Command History.

Gambar 4. Melakukan perintah


Melakukan perintah seperti dibawah ini pada halaman Command Window
>> A=[3.5, 4.3, 7.2] >> size(A)
>> B=[3.5; 4.3; 7.2] >> size(B)
>> C=[25,7,3;5,17,10] >> size(C)
>> D=[25,7,3;5,17,10;50,34,13] >> size(D)
Pada perintah A menggunakan pemisah koma (,) berarti membentuk matriks dalam bentuk baris,
sedangkan pada perintah B menggunakan pemisah titik koma (;) menghasilkan matriks dalam bentuk
kolom.
Kemudian pada perintah C dan D menggunakan pemisah koma (,) dan titik koma (;) maka menghasilkan
matriks dalam bentuk baris dan juga kolom.
Gambar 5. Melakukan perintah pada halaman Command Window
Kemudian melakukan perintah seperti dibawah ini pada halaman Command Window :
>> a = size(A); >> b = size(B); >> c = size(C); >> d = size(D)
>> [a1,a2] = size(A); >> [b1,b2] = size(B); >> [c1,c2] = size(C); >> [d1,d2] = size(D)
Perintah a = size(A); akan menunjukkan jumlah baris dan kolom matriks dalam bentuk titik, jadi jika a
= 1,3 maka a1 = dan a2 = 3. Dan hasil lainnya dapat dilihat pada halaman Workspace.
Pada perintah d = size(D) tidak menggunakan simbol titik koma (;) maka hasil akan muncul pada
Command Window, Workspace, dan Command History

Gambar 6. Melakukan perintah pada halaman Command Window.


Kemudian melakukan perintah seperti dibawah ini pada halaman Command Window
>> lA = length(A); >> lb = length(B); >> lc = length(C); >> ld = length(D);
>> nA = numel(A); >> nB = numel(B); >> nC = numel(C); >> nD = numel(D);
Perintah numel(A) pada Matlab berfungsi untuk menghitung banyaknya elemen pada sebuah array
Perintah length(A) pada Matlab berfungsi untuk menginformasikan bilangan terbesar dari ordo matriks
A. Hasil perintah numel dan length dapat dilihat pada halaman Workspace.
2. Menetapkan matrik dengan beda nilai elemen tertentu

Gambar 7. Menghapus layar pada Command Window dan variable pada Workspace
Membersihkan layar Command Window dan memori (Workspace) dengan menuliskan perintah “clc;“
lalu halaman pada Command Window akan terhapus, dan juga mengklik option “Clear Workspace”
pada Workspace maka memori Workspace akan terhapus, tetapi data yang sebelumnya dituliskan tetap
tersimpan pada Current Folder dan pada Command History.

Gambar 8. Melakukan perintah pada halaman Command Window


Kemudian melakukan perintah seperti dibawah ini pada halaman Command Window
>> A=[1 2 3 4 5 6 7 8 9 10] >> B=[1:10] >> C=[1:1:10]
Semua perintah tersebut memiliki hasil yang sama pada Command Window dan juga Workspace
Gambar 9. Melakukan perintah pada halaman Command Window
Kemudian melakukan perintah seperti dibawah ini pada halaman Command Window
>> D=[1:2:10] >> E=[1:0.5:10] >> F = [10:-0.5:0]
Terdapat perbedaan hasil antara perintah A B C dengan D E F
ABC menggunakan Operasi Kolon nilai dari A sampai B dengan pertambahan 1 dan hasilnya tercantum
dari 1 sampai 10
Sedangkan perintah D E F menggunakan Operator Kolon a: n : b yang artinya bisa mencantumkan nilai
mulai dari a sampai b dengan pertambahan n (n dapat negatif yang berarti pengurangan)

Gambar 10. Melakukan perintah pada halaman Command Window


Kemudian melakukan perintah seperti dibawah ini pada halaman Command Window
>> sudut=linspace(0,pi,11); >> rentang= linspace(0,10,5);
>> n = numel(sudut); >> m = numel(rentang);
Perintah linspace pada Matlab untuk membuat baris dengan elemen awal m dan elemen akhir n dengan
jumlah elemen sebanyak k.
Perbedaan dengan perintah A B C D E F , jika pada perintah linspace kita hanya meminta elemen
sedangkan pada perintah sebelumnya kita bisa mencantumkan nilai dari A sampai B dengan
pertambahan 1 dan hasilnya tercantum dari 1 sampai 10.
3. Menetapkan matrik dengan operasi matematika

Gambar 11. Menghapus layar pada Command Window dan variable pada Workspace
Membersihkan layar Command Window dan memori (Workspace) dengan menuliskan perintah “clc;“
lalu halaman pada Command Window akan terhapus, dan juga mengklik option “Clear Workspace”
pada Workspace maka memori Workspace akan terhapus, tetapi data yang sebelumnya dituliskan tetap
tersimpan pada Current Folder dan pada Command History.

Gambar 12. Melakukan perintah pada halaman Command Window


Menetapkan matrik A dengan mengetikkan perintah seperti dibawah ini pada halaman Command
Window
>> A=[3.2 4.1 3.5; 7.2 4.3 9.0; 2.3, 3.4, 6.7];
Gambar 13. Melakukan perintah pada halaman Command Window
Memasukkan perintah dibawah ini
>> B = 5*A; >> C = A/5; >> disp(A); >> disp(B); >> disp(C);
Hasil menunjukkan bahwa matriks B adalah hasil dari 5*matriks A.
Sedangkan Matriks C hasil matriks A/5.

Gambar 14. Melakukan perintah pada halaman Command Window


Memasukkan perintah dibawah ini pada halaman Command Window
>> D = 20-A; >> E = A+3; >> disp(D); >> disp(E);
Matrik D adalah hasil dari 20-Matriks A. Sedangkan matriks E adalah hasil dari Matriks A + 3
Gambar 15. Melakukan perintah pada halaman Command Window
Memasukkan perintah dibawah ini pada halaman Command Window
>> F = A/2; >> G = A./2; >> disp(F); >> disp(G);
Dapat dilihat bahwa tidak ada perbedaan hasil pada Matriks F dan G

Gambar 16. Melakukan perintah pada halaman Command Window


Memasukkan perintah dibawah ini pada halaman Command Window
>> H = 2/A;
Setelah memasukkan perintah tersebut terjadi error karena dimensi pada Matriks belom disetujui
Gambar 17. Melakukan perintah pada halaman Command Window
Memperbaiki perintah dengan memasukkan perintah dibawah ini pada halaman Command Window
>> H = 2./A; >> disp(H);
Kemudian hasil nya tidak error

Gambar 18. Melakukan perintah pada halaman Command Window


Memasukkan perintah dibawah ini pada halaman Command Window
>> I = B./A; >> J = A./B; >> K = (20 – A)./B; >> L = D./B;
Hasilnya bahwa matriks dari I sampai L adalah hasil dari operasi yang melibatkan Matriks A
Gambar 19. Melakukan perintah pada halaman Command Window
Memasukkan perintah dibawah ini pada halaman Command Window
>> A1 = [3, 4; 5, 2]; >> A2 = [1, 3; 2, 4];
>> M = A1^2; >> N = A1.*A1; >> O = A1*A1; >> P = A1.^2;
>> Q = A1*A2; >> R = A2*A1; >> S = A1.*A2; >> T = A2.*A1;
Matrik diatas akan berisi elemen – elemen hasil dari operasi hitung yang diinput
Maka hasilnya akan dapat dilihat pada halaman Workspace

Gambar 20. Melakukan perintah pada halaman Command Window


Memasukkan perintah di bawah ini pada halaman Command Window
>> U1 = A’ >> U2 = A1’
U1 adalah transpose matriks A dan U2 adalah transpose matriks A1.
Hasilnya muncul pada Command Window dan Workspace
4. Menetapkan matrik dengan penggabungan

Gambar 21. Menghapus layar pada Command Window dan variable pada Workspace
Membersihkan layar Command Window dan memori (Workspace) dengan menuliskan perintah “clc;“
lalu halaman pada Command Window akan terhapus, dan juga mengklik option “Clear Workspace”
pada Workspace maka memori Workspace akan terhapus, tetapi data yang sebelumnya dituliskan tetap
tersimpan pada Current Folder dan pada Command History.

Gambar 22. Menetapkan matrik A


Memasukkan perintah di bawah ini pada halaman Command Window
>> A = [3.2 4.1 3.5; 7.2 4.3 9.0; 2.3, 3.4, 6.7];
Menetapkan matrik A dengan memasukkan perintah diatas
Gambar 23. Melakukan perintah pada halaman Command Window
Melakukan perintah di bawah ini pada halaman Command Window
>>B = [A,A]; >> C = [A;A]; >> disp(B); >> disp(C);
Maka dapat dilihat bahwa matriks B menggunakan simbol koma(,) menghasilkan Matriks A nya
berbentuk 2 kolom.
Sedangkan matriks C menggunakan simbol titik koma menghasilkan Matriks A berbentuk 2 baris.

Gambar 24. Melakukan perintah pada halaman Command Window


Melakukan perintah di bawah ini pada halaman Command Window
>> D = [A,B]; >> D = [A,C]; >> E = [A;B]; >> E = [A;C];
>> F = [B,C]; >> F = [C,B]; >> F = [B;C]; >> F = [C;B];
Banyak yang terjadi error ketika di input hal ini disebabkan karena kesalahan menggunakan horzcat
dan matriks yang digabungkan tidak konsisten.
5. Penetapan matrik dengan mengambil sebagian dari elemen suatu matrik

Gambar 25. Melakukan perintah pada halaman Command Window


Menetapkan matrik A sama dengan matrik D dengan menuliskan perintah dibawah ini
>> clear A; >>clear B; >>clear C; >>clear E; >>A=D
Maka pada halaman Workspace tersisa variabel A

Gambar 26. Menghapus layar pada Command Window dan variable pada Workspace
Membersihkan layar Command Window dengan menuliskan perintah “clc;“ lalu halaman pada
Command Window akan terhapus tetapi data yang sebelumnya dituliskan tetap tersimpan pada Current
Folder dan pada Command History.
Gambar 27. Melakukan perintah pada halaman Command Window
Melakukan perintah di bawah ini pada halaman Command Window
>> disp(A) >> B = A(1,2) >> B = A (3, 5) >> B = A(2,7)
>> disp(A) >> C = A( : , 1) >> C = A( : , 5) >> C = A( : , 7)
>> disp(A) >> D = A(1, :) >> D = A(2, :) >> D = A(3, :)
>> disp(A) >> E = A(1, 2:5) >> E = A(2, 3:7) >> E = A(3, 2:8)
>> disp(A) >> F = A(1:3, 5) >> F = A(2:3, 7) >> E = A(1:2,8)
>> disp(A) >> G = A(1:2, 3:5) >> G = A(2:3, 1:3) >> G = A(1:3, 4:8)

Gambar 28. Melakukan perintah pada halaman Command Window


Pada perintah matriks B dengan perintah “A(1,2)” menampilkan salah satu elemen matrik dari baris
pertama kolom kedua, A(3,5) elemen baris ketiga kolom kelima.
Dan begitupu seterusnya.
6. Penetapan matrik dengan fungsi – fungsi khusus

Gambar 29. Melakukan perintah pada halaman Command Window


Melakukan perintah di bawah ini pada halaman Command Window
>> M = ones(5,4) >> M = zeros(3,4) >> M = eye(5)

Gambar 30. Melakukan perintah pada halaman Command Window


Melakukan perintah di bawah ini pada halaman Command Window
>> M = NaN(3,7) >> M = inf(4,5) >> M = diag(A)
Gambar 31. Melakukan perintah pada halaman Command Window
Melakukan perintah di bawah ini pada halaman Command Window
>> [m,n] = size(A) >> n = length(A) >> n = numel(A)

Gambar 32. Melakukan perintah pada halaman Command Window


Melakukan perintah di bawah ini pada halaman Command Window
>> B = inv(A) >> B = sum(A) >> D = det(A)
Gambar 33. Melakukan perintah pada halaman Command Window
Melakukan perintah di bawah ini pada halaman Command Window
>> [x,y] = eig(A) >> x = prod(A) >> B = transpose(A)
Menjelaskan fungsi dengan bantuan pada dokumentasi Matlab (Help)
Sintak Keterangan
Membuat array segiempat ukuran 5 x 4 dengan semua elemennya
M=ones(5,4)
bernilai 1
Membuat array segiempat ukuran 3 x 4 dengan semua elemennya
M = zeros(3,4)
bernilai 0
M = eye(5) Membuat matriks identitas dengan ukuran 5 x 5
Membuat array segiempat ukuran 3 x 7 dengan semua elemennya
M = NaN(3,7)
bernilai NaN
Membuat array segiempat ukuran 4 x 5 dengan semua elemennya
M = inf(4,5)
bernilai inf
M = diag(A) Menunjukkan diagonal matriks A
[m,n] = size(A) Menunjukkan jumlah baris dalam matriks A dalam bentuk titik.
memiliki fungsi untuk menginformasikan bilangan terbesar dari
n = length(A)
ordo matrik A
n = numel(A) untuk menghitung banyaknya elemen pada sebuah array (A)
B = inv(A) Untuk menunjukkan invers pada matriks yang berbentuk persegi
penjumlahan dari elemen-elemen vektor X. Jika X adalah matriks,
B = sum(A)
S adalah vektor baris dengan penjumlahan di setiap kolom.
D = det(A) Menunjukkan determinan pada matriks persegi
[x,y] = eig(A) Merupakan vektor yang berisi nilai eigen dari matriks persegi
Menunjukkan vektor baris dengan jumlah perkalian di setiap
x = prod(A)
kolom
B = transpose(A)
Menunjukkan tranpose dari matriks A
7. Mengganti nilai elemen suatu variable

Gambar 34. Melakukan perintah pada halaman Command Window


Melakukan perintah di bawah ini pada halaman Command Window

>> A=[3.2 4.1 3.5; 7.2 4.3 9.0; 2.3, 3.4, 6.7]

>> A(1,1) = 5 >> A(2,3) = 6

>> A(1, 1:3) = [3 7 5.4] >> A(2:3, 2) = [4 7.8] >> A(1:2,2:3)=[10 5; 7 3]

Pada perintah A(1,1) = 5 yaitu mengganti elemen pada baris satu kolom satu menjadi 5

Kemudian pada perintah A(2,3) = 6 mengganti elemen pada baris dua kolom tiga menjadi 6

A(1, 1:3) = [3 7 5.4] berarti mengganti elemen pada baris satu kolom satu sampai tiga menjadi angka 3
7 5.4

A(2:3, 2) = [4 7.8] berarti mengganti elemen pada baris dua sampai tiga kolom dua menjadi angka 4
7.8

A(1:2,2:3)=[10 5; 7 3] berarti mengganti elemen pada baris satu sampai dua kolom dua sampai tiga
menjadi angka 10 5; 7 3
Gambar 35. Melakukan perintah pada halaman Command Window
Melakukan perintah di bawah ini pada halaman Command Window

>> A(1:3,4)=[1 2 3] >> A(5,1:4)=[2 2 2 2] >> A(4,1:4)=[5 5 5 5]

Pada A(1:3,4)=[1 2 3] berarti pada baris 1 sampai 3 kolom ke 4 itu ditambahkan angka 1 2 3 pada
matriks A

A(5,1:4)=[2 2 2 2] berarti pada baris 5 kolom ke 1 sampai 4 itu ditambahkan angka 2 2 2 2 pada matriks
A

>> A(4,1:4)=[5 5 5 5] berarti pada baris 4 kolom ke 1 sampai 4 itu ditambahkan angka 5 5 5 5 pada
matriks A
KESIMPULAN

1. Menetapkan data variable dengan cara memberikan tanda pemisah seperti contonya
untuk membentuk matriks kita bisa menggunakan tanda koma sebagai pembentuk
kolom dan tanda titik koma sebagai pembentuk baris. Dengan mengidentifikasi bentuk
suatu matriks menggunakan perintah “size(x)” atau juga bisa dengan [x1,x2] = size(A).
2. Menetapkan matriks dengan beda nilai elemen tertentu menggunakan perintah
“linspace” dan “numel”.
3. Mengetahui elemen pada suatu matriks bisa dilakukan dengan mengetikkan perintah
A(1,2) yang artinya elemen pada matriks A pada baris 1 kolom 2.
4. Menetapkan matriks dengan operasi matematika menggunakan beberapa tanda,
misalnya ( * ) = perkalian, ( / ) = pembagian, ( ^ ) = pangkat, dan sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai