Assisten :
1. Prosedur Pemrograman
Jalankan program MATLAB sampai tampak MATLAB Command Window
dilayar monitor. MATLAB Command Window adalah tempat yang digunakan
untuk menuliskan segala perintah yang ada di MATLAB. Perintah-perintah MATLAB
dapat diketik setelah Prompt MATLAB yang berbentuk simbol ">>".
1.1 Perintah Sederhana
a. Buatlah sebuah variabel numerik dengan nilai 20 dengan nama "x".
Diketik dengan :
>> x = 20 {Enter}
Perhatikan hasilnya yang tampak di MATLAB Command Window.
d. Buat grafik dari hasil penjumlahan vektor tersebut diatas dengan garis-
garis grid. Didalam MATLAB, cara membuat grafik cukup dengan mengetikkan
perintah baris yang begitu sederhana.
>> plot(b) {Enter}
>> grid off {Enter}
Perhatikan hasilnya di Figure Window.
MATLAB juga dapat membentuk grafik jenis lain dengan menambahkan
nama setiap sumbunya.
>> bar(b) {Enter}
>> xlabel('Contoh #') {Enter}
>> ylabel('Kilo Gram') {Enter}
Lihat hasilnya di Figure Window.
d. Hitung perkalian elemen seletak (elemen yang memiliki baris dan kolom
yang sama) menggunakan operator dot-star dengan simbol ".*".
Perintahnya :
>> C = A .* B {Enter}
Perhatikan Hasilnya.
Lihat hasilnya.
Perhatikan kedua Hasil function tersebut.
Gambar 1.2.12 Hasil matlab
h. Polinomial karakteristik dari matriks A adalah det (lambda*|-A) dapat
dihitung dengan Function "poly" yang menghasilkan suatu vektor yang
mengandung koefisien dari polinomial karakteristik. Caranya :
>> p = round(poly(A)) {Enter}
Perhatikan Hasilnya.
Lihat hasilnya.
Gambar 1.4.22 Hasil matlab
5. Grafik Polar, mencetak fungsi perkalina sin dan cos dalam bentuk
polar.
>> t=0:.01:2*pi; {Enter}
>> polar(t,abs(sin(2*t).*cos(2*t))); {Enter}
Lihat hasilnya.
Lihat hasilnya.
z
Modul 2
Model Matematis Dan Respon Sistem
1. Tujuan Percobaan
1. Mampu membuat bentuk model matematis dari beberapa sitem fisik.
2. Mampu menganalisis respon dari beberapa sistem fisik jika diberikan
signal uji sebagai inputnya, melalui pemrograman dengan MATLAB
2. Teori Dasar
Beberapa sistem dinamik seperti mekanik, listrik, termal dan sebagainya dapat
dikarakteristikan dengan persamaan diffrensial dalam bentuk model matematik.
Model matematis dari sistem fisik ini dapat dianalisis karakteristiknya dengan
memberikan signal uji, dan melihat bentuk output atau responnya seperti pada
gambar 1.
R R L
+ + + +
V i Vo C V i Vo C
- - - -
Gambar2 Gambar 3.
Sistem Rangkaian R-C Sistem Rangkaian Listrik R-L-C
V 0( S) 1
=
V I ( S) RCS +1 (1)
Fungsi transfer dari gambar 3.
1
V 0( S) LC
=
V I ( S) R 1
S 2+ S +
L LC (2)
1
S
I (S) L
=
V I ( S ) S 2 + R S+ 1
L LC (3)
3. Langkah percobaan.
Percobaan 1.
1.Gunakan instruksi pemograman MATLAB dari persamaan 1 jika nilai R = 2
, C = 1 F dan Vi (S) adalah signal step.
2. Gambarkan output hasil pemrograman dari window figure dan catat harga
outputnya untuk t =T,2T,……………nT (di mana T = konstanta waktu, dan
n = bilangan bulat) Dan catat pula harga t untuk nilai output 2% dari harga
akhir.
b. R = 2 , C= 0,1 F
4. Ulangi langkah 1 dan 2 dengan signal uji Vi(S) berupa signal Impulse.
Percobaan 2.
1. Gunakan instruksi pemograman MATLAB dari persamaan 2 jika nilai R = 2
, L = 0,5 H, C = 0,5 F dan Vi (S) adalah signal step.
2. Gambarkan output hasil pemrograman dan catat harga outputnya untuk t
=T, 2T,…………….……nT (di mana T = konstanta waktu, dan n = bilangan
bulat). Dan catat pula harga t untuk nilai output 2% dari harga akhir.
1. Tujuan Percobaan
1. Memahami bentuk respon waktu sistem kontrol baik
respon transient dan respon keadaan stabil (steady
state) dari sistem orde 2 terhadap signal uji.
2. Menentukan besar rasio redaman ( ) dari suatu sistem kontrol orde 2.
3. Menentukan Overshoot (MP), delay-time (td), rise – time (tr), peak-time (tp),
dan settling-time (ts) dari sistem orde 2 terhadap masukan signal uji
(step).
2. Teori Dasar
Dalam mendesain dan menganalisis sistem kontrol, 3 hal yang menjadi fokus
utama yaitu :
1. Respon transient (transient response).
2. Error keadaan stabil ( steady state errors)
3. Kestabilan (stability)
Suatu sistem, syarat utama pertamanya adalah bahwa sistem tersebut harus
stabil. Hal ini untuk mendapatkan respon transient dan respon steady state yang
baik. Respon transient menjadi hal yang penting karena berpengaruh pada
kecepatan sistem yang tentunya turut mempengaruhi kesabaran dan kenyamanan
manusia. Respon steady-state menunjukkan ketepatan/presisi sistem kontrol. Dalam
respon ini ditunjukkan seberapa dekatkah output sistem akan sesuai/sama dengan
yang diinginkan (desired response, set point).
Sebagai contoh; sistem kontrol sebuah Lift (elevator) pada gambar 1, terlihat
ada dua buah kurva respon dalam menanggapi sinyal input yang menghendaki lift
bergerak ke lantai 2.
3
Respon transient
Respon steady-state
Input
2
error steady-state
Lantai
Output
Respon steady-state
1 Respon transient
0 2 4 6 8 10
Waktu (menit)
Gambar 1. Respon Elevator (lift); input dan output sistem.
3. Prosedur Percobaan
Sistem Orde -2
1. Gunakan instruksi pemograman MATLAB dari fungsi transfer
25
G ( s )= 2 , dengan memberikan signal input dalam bentuk unit step.
s + 4 s+25
2. Gambarkan ouptut hasil pemrograman dan catat harga dari rise time, peak
time, maximum overshoot, and settling time.
3. Gunakan instruksi pemograman MATLAB dari fungsi transfer rangkaian
dibawah ini, dengan memberikan signal input Vi(S) dalam bentuk signal
unit step untuk R = 0,1 ; 0,3 ; 0,5 ; dan 1 .
6. Gambarkan output hasil pemrograman dan catat harga dari Overshoot (M P),
dan peak-time (tp),
R 1H Switch S 2
+
+
V i Switch
V c
- S2
- 1F -
2. Teori Dasar
Sistem kontrol kamera otomatis seperti pada gambar 1 secara blok diagram
didefinisikan kedaan sistemnya seperti gambar 2. Persamaan Closed loop
sistemnya ditunjukkan pada gambar 3, menggambarkan respon sistem yang sangat
ditentukan oleh parameter penguatan (gain), K.
Teknik analisa sistem dengan root locus memberikan tafsiran kualitatif dan
kuantitatif keadaan sistem, seperti: kestabilan, pengaruh perubahan parameter
sistem (gain, po, dsb) maupun kondisi respon transient sistem.
15
10
5
Imag Axis
-5
-10
-15
-20
-20 -15 -10 -5 0 5 10 15 20
Real Axis
Gambar 5. Root locus G(s) H(s) dari Sistem Kamera otomatis
3. Prosedur Percobaan.
Percobaan 1.
1. Suatu sistem kontrol mempunyai sistem alih sebagai berikut :
K
G(s )=
S2 +9 S +9
2. Gunakan instruksi MATLAB untuk menentukan root locus dari sistem untuk nilai K = 0,
5, 10, 15 …….. 50.
3.
4. Gambarkan hasil output yang ada pada monitor.
5. Tentukan respon transien dari setiap nilai K.
Percobaan 2.
1. Ulangi percobaan 1 untuk sistem dibawah ini :
R(s)
+ K C(s)
- s(s+1)(s+5)(s+6)
(s+20)
2
(s +20s+200)
2. Gunakan instruksi MATLAB untuk menentukan nilai K agar sistem memiliki = 0,707
pada pole dominan.
1. Tujuan Percobaan
Gain dB
-20
-40
-60
-1 0 1 2
10 10 10 10
frequency (rad/sec)
0
Gain dB
-30
-60
-90
-1 0 1 2
10 10 10 10
frequency (rad/sec)
Gambar 1. Plot M() dan (), Diagram Bode, dari G(j)
0.25
- 0.05 0.2
Im a g A x is
0.15
- 0.1
Im G
0.1
0.05
- 0.15 0
- 0.05
- 0.2 - 0.1
- 0.15
- 0.2
- 0.25
- 0.25
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5
Re G Reral Axis
3. Prosedur Percobaan
Percobaan 1.
1. Suatu sistem kontrol mempunyai mempunyai fungsi alih sebagi berikut:
20(S 2 +S+0,5)
G(S )=
S( S+1 )(S+10)
2. Gunakan instruksi pemrograman MATLAB untuk menghasilkan bentuk
output dari diagram bode
3. Gambarkan hasil output yang diperoleh pada monitor
4. Catat harga-harga Gain margin dan fase margin untuk setiap harga
yang mungkin