Anda di halaman 1dari 4

Nama : Cici Cahyati

Kelas : Manajemen Reguler H


NIM : 3402200145
Matkul : Ekonomi Makro
Jawaban
1. Apabila suatu negara dengan kondisi AS<AD maka akan timbul masalah
→ Inflasi
→ Jumlah uang beredar banyak, pendapatan nominal tinggi, tapi nilai uang atau
daya beli pendapatan masyarakat rendah.
→ Permintaan produk nasional turun
→ Pengusaha mengurangi produksinya.
Sedangkan apabila AS>AD akan timbul masalah
→ Deflasi
→ Jumlah uang yang beredar sedikit, pendapatan nominal rendah, kemampuan
masyarakat membeli produk rendah
→ Permintaan produk nasional melimpah
→ Pengusaha mengurangi produksinya.
2. Tentukan tingkat pendapatan nasional. Mpc, Mps, Apc, dan aps serta apabila investasi
1=400 tentukan pendapatan nasional pada keseimbangan
Pend. Konsumsi Tabungan MPC APC MPS APS
Nasional RM tangga S
0 225 -225 - - - -
200 375 -175 0,5 1,875 0,5 0,875
400 500 -100 0,5 1,25 0,5 0,25
600 600 0 0,5 0 0,5 0
800 675 125 0,5 0,84 0,5 0,15
1000 725 275 0,5 0,72 0,5 0,27
Jawaban untuk Investasi :
Y=Co-C+I / 1-c
Y = 200-375(200) + 400 / 1-375
Y = 200-75000+400 / 1-375
Y = -74400 / -374 = 198,93
3. Pendapatan nasional keseimbangan
Y=c+I
= (400+ 0,75) + 600
= 10.000 + 0,75 Y
Y-0,75 = 10.000
Y(1-0,75) = 10.000
Ye = 10.000/0,25 = 40.000
Jika diubah ke dalam perekonomian tiga sector
Y= 400-0,75(8000)+600+800 / 1-0,75
=400-600+600+800/0,25
= 1.200 / 0,25
= 4.800

4. a. Pendapatan nasional pada keseimbangan

s+t+m=i+g+x

-400 + 0,25y + 400 + 0,15y = 500 + 400 + 400

0,40y = 1.300

y = 3250

b. Untuk Impor (M) Konsumsi (C) dan Tabungan (S)

M = 0,15Y

= 0,15 (3250) = 487,5

C = 400 + 0,75 Y

= 400 + 0,75 (3250)

= 400+2437,5

= 2837,5

S = -400+0,25 (3250)
= -400 + 812,5

= 412,5

Setelah kenalkan ekspor sebesar 100, maka persamaan Y menjadi:

Y1 = (a +lo+ Go + Xo+ A x)/(1-b+m) Y1 = (a +lo+ Go + Xo + 100)/(1-b+m)

A Y - Y1 - Yo-100/(1-0,75 +0,15)

AY-Y1-Yo - 250

Maka besarnya Y setelah kenalkan ekspor (100) adalah Y1 - 3250+250-3500

Pajak tidak berubah karena menggunakan sistem pajak tetap


M=0,15Y 0,15(3500) = 525 →

C = 400+0.75(3500) = 3025 →

A M-525-487,5-37,5 A C-3025-2837,5-187,5

S-400+0.25(3500) = 475 → A S-475-412,5-62,5

5.

1. Kebijakan Operasi Pasar Terbuka

Operasi pasar terbuka adalah salah satu kebijakan yang diambil bank sentral untuk mengurangi
atau menambah jumlah uang beredar. Kebijakan ini dilakukan dengan cara menjual Sertifikat
Bank Indonesia (SBI) atau membeli surat berharga di pasar modal.

2. Kebijakan Diskonto

Diskonto adalah pemerintah mengurangi atau menambah jumlah uang beredar dengan cara
mengubah diskonto bank umum. Jika bank sentral memperhitungkan jumlah uang beredar
telah melebihi kebutuhan (gejala inflasi), bank sentral mengeluarkan keputusan untuk
menaikkan suku bunga. Dengan menaikkan suku bunga akan merangsang keinginan orang
untuk menabung.

3. Kebijakan Cadangan Kas

Bank sentral dapat membuat peraturan untuk menaikkan atau menurunkan cadangan kas (cash
ratio). Bank umum, menerima uang dari nasabah dalam bentuk giro, tabungan, deposito,
sertifikat deposito, dan jenis tabungan lainnya. Ada persentase tertentu dari uang yang
disetorkan nasabah dan tidak boleh dipinjamkan.

4. Kebijakan Kredit Ketat

Kredit tetap diberikan bank umum, tetapi pemberiannya harus benar-benar didasarkan pada
syarat 5C, yaitu Character, Capability, Collateral, Capital, dan Condition of Economy. Dengan
kebijakan kredit ketat, jumlah uang yang beredar dapat diawasi. Langkah kebijakan ini biasa
diambil pada saat ekonomi sedang mengalami gejala inflasi.

5. Kebijakan Dorongan Moral

Bank sentral dapat juga memengaruhi jumlah uang beredar dengan berbagai pengumuman,
pidato, dan edaran yang ditujukan pada bank umum dan pelaku moneter lainnya. Isi
pengumuman, pidato, dan edaran dapat berupa ajakan atau larangan untuk menahan pinjaman
tabungan atau pun melepaskan pinjaman.

Anda mungkin juga menyukai