Anda di halaman 1dari 4

Filtering and 

selecting content adalah kemampuan menyaring dan memilih konten yang tepat sesuai dengan kebutuhan. Self
broadcasting merupakan kemampuan untuk membagikan konten pribadi dengan tepat.

Web Content Filtering

Pengertian Web Content Filtering

Web content filtering merupakan saringan konten website yang digunakan oleh perorangan, kelompok, maupun organisasi untuk

melakukan penyaringan terhadap situs-situs yang tidak diperbolehkan oleh pihak berwenang maupun yang tidak berhubungan

dengan tujuan bisnis atau organisasi agar tidak dapat diakses.

Penyaringan konten perangkat lunak serta akses terhadap website yang aman oleh pengguna merupakan penggambaran perangkat

lunak yang dirancang untuk membatasi atau mengontrol isi dari website yang diakses oleh pengguna, dan juga ketika membatasi

bahan yang disampaikan melalui internet via web, e-mail, atau cara lain.

Kendali konten perangkat lunak nantinya akan menentukan konten apa saja yang tersedia maupun konten-konten yang tidak

boleh diakses atau diblokir. Pembatasan tersebut dapat diterapkan di berbagai tingkatan: perorangan, kelompok, sekolah

(pendidikan), organisasi, maupun pada penyedia jasa layanan internet (Internet Service Provider).


Pemasangan Web Content Filtering

Posisi yang tepat dalam penempatan web filtering dapat mengoptimalkan penggunaan dari filtering tersebut. Dalam hal

pemasangan web content filtering, dapat dilakukan pada tiga tempat, yaitu:

1. Terpasang di komputer pribadi / Laptop pengguna

2. Terpasang di jaringan lokal baik di rumah, kantor, sekolah, dan kampus

3. Terpasang di Internet Service Provider (ISP)

1.  Komputer Pribadi / Laptop Pengguna

Saringan ataupun filtering yang tersedia pada pengguna pribadi umumnya berbentuk aplikasi yang dapat diunduh

dari internet maupun yang berbentuk plugin yang terpasang pada browser.  Banyak aplikasi yang beredar untuk melakukan

saringan ini dan dapat dengan mudah diperoleh melalui situs internet.

Sebagian besar filtering yang beredar merupakan buatan perusahaan/organisasi dari Eropa dan Amerika, sehingga kategorisasi

situs yang diberikan tentu berdasarkan aturan/budaya negara ini.  Pada negara- negara tersebut, yang menjadi konsentrasi dalam

melakukan filtering adalah pornografi anak seperti halnya playboy.com. Situs tersebut merupakan pornografi namun bagi mereka

situs ini termasuk kategori dewasa (adult content).  Inilah yang harus menjadi konsiderasi kita dalam memilih saringan baik yang

akan dijalankan pada komputer pribadi.


Aplikasi penyaringan yang berjalan di komputer rata rata memiliki dua versi, yaitu gratis dan berbayar.  Fitur yang tersedia di

aplikasi yang berbayar tentu akan berbeda jauh dengan yang versi gratis. Kelebihan jika saringan tersebut terpasang di komputer

pribadi ialah dapat di sesuaikan dengan kebutuhan penggunanya.


2. Jaringan lokal (rumah, kantor, sekolah/kampus)

Teknologi yang banyak digunakan untuk melakukan penyaringan di tingkat jaringan lokal baik itu dirumah, kantor, maupun

sekolah atau warnet adalah Proxy.  Kita mengenal Squid Proxy sebagai aplikasi yang paling sering digunakan oleh para Sys

Admin.  Dengan menambahkan beberapa komponen seperti Squid Guard atau Dansguardian maka Squid proxy tersebut akan

berfungsi sebagai penyaring internet.  Dari sisi efektifitas, saringan berbasis pada proxy termasuk efektif apalagi jika diset

sebagai transparant proxy.

Namun ada keterbatasan yang harus diperhitungkan:  jumlah database yang bisa di masukkan ke dalam sebuah proxy sebenarnya

terbatas.  Dari hasil percobaan di tingkat warnet, jika database sudah mencapai angka 500.000 situs maka akan terjadi delay yang

sangat mengganggu kenyamanan berselancar.  Ini tentu menjadi pertimbangan utama yang menunjukkan sistem seperti ini

sebenarnya tidak cocok untuk di gunakan di tingkat yang lebih tinggi (ISP/Carrier) karena membutuhkan sumber daya yang

sangat besar dan efek buruk pada delay yang besar.  Selain itu, proxy juga mengubah source IP Address dari pengguna dan dapat

menjadi masalah dalam mengakses beberapa situs (contoh: situs file sharing).

Khusus untuk Dansguardian yang melakukan penyaringan dengan metoda kata kunci, akan memberikan kerepotan tersendiri

karena Sys Admin harus merawat sebuah whitelist (daftar situs yang dibebaskan dari saringan walaupun berisi kata kunci yang

ditetapkan).  Kesalahan penyaringan teknologi dengan metoda kata kunci memang lebih besar dibandingkan

metoda blacklist (daftar situs yang perlu disaring). Di masa web 2.0 dimana situs umumnya memanfaatkan CMS (Content

Management System) dan kata kunci saat ini bisa  dibuat otomatis oleh CMS berdasarkan kata yang terdapat pada halaman web,

maka semua halaman dinamis yang memiliki kata porno bisa otomatis tersaring dan tidak bisa di akses oleh pengguna.  
3. Internet Service Provider (ISP)

Faktor yang perlu dipertimbangkan pada pemilihan teknologi penyaringan di tingkat Internet Service Provider (ISP) adalah

efeknya pada unjuk kerja jaringan (delay).  Kiita tentu menginginkan teknologi yang digunakan tidak berakibat apapun terhadap

unjuk kerja jaringan.  Selain itu pertimbangan lainnya adalah:  biaya per pengguna, efektifitas, kemudahan implementasi dan

tentu sosialisasi di tingkat pengguna.  Persiapan pada tingkat consumer services sebagai garda depan pelayanan ISP juga harus

dilakukan.   Sosialisasi yang baik akan mencegah protes dari pengguna sebab mereka telah diinformasikan sebelumnya jika akan

terjadi penyaringan.  

Teknologi yang bisa di pertimbangkan untuk tingkat ISP adalah: DNS Poisoning, Pass-by Filter Appliance dan BGP Filtering.

Ketiga teknologi ini tidak memiliki efek pada unjuk kerja jaringan.  Yang membedakan ketiganya adalah biaya yang perlu

dikeluarkan oleh pihak ISP.   Biaya yang paling perlu diperhitungkan justru bukan pada saat pertama kali memilih teknologi,
namun pada biaya perawatan sistem terutama pada biaya pembaharuan database.   Seringkali sebuah teknologi terasa murah saat

dibeli pertama kali namun menjadi beban operasional yang tinggi pada saat digunakan.   Perusahaan/organisasi pembuat sistem

penyaringan sudah sangat mengerti akan pentingnya pembaharuan pada database agar efektifitas sistem terjaga dan otomatis

sebuah pembaharuan database akan dihargai dengan biaya cukup tinggi.

Tipe/Jenis Filtering

Terdapat beberapa cara untuk melakukan filtering terhadap para pengguna yang ingin melakukan penjelajahan internet. Berikut

merupakan beberapa cara untuk melakukan pembatasan akses kepada para pengguna:

Content-limited (or filtered) ISP: Merupakan penyedia layanan internet yang menawarkan akses ke hanya satu set bagian

konten internet. Orang yang berlangganan pelayanan jenis ini tunduk pada pembatasan yang disediakan. Jenis filter ini berguna

untuk melakukan pembatasan segala konten yang diberikan kepada pengguna.

Network-based filtering: filter jenis ini dilakukan pada transport layer sebagai transparan proxy, atau pada application

layer sebagai web proxy. Penyaringan perangkat lunak termasuk didalamnya ialah fungsi untuk pencegahan kehilangan data.

Semua pengguna yang tunduk pada kebijakan akses berdasarkan jaringan ini didefinisikan oleh lembaga. Penyaringan dapat

disesuaikan, sehingga setiap perpustakaan sekolah menengah atas, dapat memiliki perbedaan profil penyaringan dibandingkan

dengan perpustakaan sekolah menengah pertama.

Search-engine filters: banyak mesin pencari, seperti halnya Google dan Alta vista menawarkan pengguna pilihan untuk

menyalakan sebuah filter yang aman. Ketika keamanan filter diaktifkan, maka akan disaring keluar  link yang dirasa tidak pantas

dari semua pencarian yang hasil. Jika pengguna tahu URL yang sebenarnya merupakan sebuah website yang menampilkan

eksplisit konten orang dewasa, mereka memiliki kemampuan untuk akses konten tersebut tanpa menggunakan mesin pencari.

Engines seperti Lycos, Yahoo dan Bing menawarkan versi kid-oriented yang hanya mengizinkan izin terhadap situs anak-anak

yang ramah.

Pada pembahasan lebih lanjut, terdapat empat buah pilihan untuk penyaringan atau pembatasan konten yaitu: client based

software, server based software, stand-alone appliances (hardware) and managed service.

 Client based software – Klien yang berbasis perangkat lunak dipasang pada workstation yang digunakan untuk

menjelajahi internet. Perangkat lunak ini adalah tambahan pada web browser yang menawarkan penyaringan konten untuk level

tertentu. perangkat lunak membutuhkan instalasi terpisah dan pemeliharaan untuk setiap workstation. Klien berbasis perangkat

lunak dapat digunakan di lingkungan dengan jumlah pengguna yang terbatas, seperti perorangan, kelompok, maupun organisasi.

 Server based software – Server berbasis perangkat lunak dipasang pada host server seperti web server, proxy server,

atau firewall dan dipelihara menggunakan perangkat lunak administrator. Server berbasis perangkat lunak memungkinkan untuk
mengontrol pusat seluruh jaringan atau subnet tunggal pada satu instalasi. Karena perhatian dan biaya yang diperlukan,

infrastruktur jaringan server-based perangkat lunak biasanya digunakan pada lingkungan menengah keatas.

 Stand-alone appliance – Merupakan perangkat hardware yang dapat diinstal pada jaringan dimana ingin dilakukan

monitor dan penyaringan. Umumnya ini merupakan solusi lebih tinggi karena digunakan perangkat keras yang didedikasikan dan

dioptimalkan untuk penyaringan. Solusi aplikasi dapat diskala untuk penyebaran dalam lingkungan kecil maupun besar.

 Managed Service – Solusi ini melibatkan sebagian outsourcing atau semua keamanan infrastruktur perusahaan

termasuk penyaringan konten. Solusi keamanan dikelola dari pihak ketiga dan digunakan di semua lingkungan perusahaan.

Beberapa penyedia layanan internet (ISP) menyediakan penyaringan konten sebagai bagian dari penawaran suatu bisnis produk.

Untuk mendapatkan informasi lebih banyak, pengguna dapat bertanya dan periksa penyedia jasa layanan lokal. Sistem

penyaringan konten yang didedikasikan ialah yang dapat meningkatkan kinerja jaringan dan dapat mengontrol

penggunaan bandwith. Produk penyaringan konten dapat juga digunakan dalam hubungannya dengan bloking yang dilakukan

dengan firewall.

Berdasarkan empat jenis pilihan filter diatas, yang akan dibahas lebih lanjut pada artikel ini  ialah client based software. Terdapat

beberapa contoh perangkat lunak yang dapat digunakan dalam melakukan penyaringan konten, misalnya K9 Web Protection,

Dans Guardian, maupun Squid Guard. Perangkat lunak yang berikutnya akan dijelaskan, fitur apa saja yang dimiliki, serta

bagaimana cara menggunakannya ialah K9 Web Protection.

Contoh Software Untuk Web Content Filtering

Terdapat beberapa software yang dapat digunakan untuk melakukan web content filtering. Pada contoh kali ini, digunakan K9

Web Protection yang merupakan perangkat lunak bebas yang berkelas perusahaan dan di desain untuk pengguna individu, rumah,

maupun organisasi.

Anda mungkin juga menyukai