USIA BALITA
Kasus:
An. A (Pr. 5 tahun) merupakan siswa disekolah PAUD Permata/ An. A tampak lemas diruang
kelas. An. A tidak aktif seperti teman-temannya yang lain. Setelah dilakukan wawancara kepada
guru PAUD Permata oleh perawat kesehatan keluarga, An. A diketahui baru sembuh dari sakit
yang di derita seminggu ini. Setelah pulang sekolah dilakukan kunjungan rumah oleh perawat.
Perawat melakukan wawancara kepada Ibu R (25 tahun) yang merupakan Ibu dari An. A. Ibu R
mengatakan jika An. A merupakan anak pertamanya. Ayahnya bernama Bapak D (28 tahun)
bekerja sebagai pegawai swasta dan ia sendiri sebagai ibu rumah tangga, bekerja dirumah dengan
membuka warung untuk membantu ekonomi keluarga. An. A diketahui baru sembuh dari
penyakit demam berdarah yang dideritanya 2 minggu terakhir. Ibu F mengatakan An. A malas
makan, terutama makan sayur dan buah. Ibu F juga mengatakan berat bdada An. A selalu kurang
sejak kecil saat ini berat badannya 17,5 kg. Ibu F mengatakan kurang memperhatikan konsumsi
makanan anak-anaknya karena sibuk bekerja membantu Bapak D mencari nafkah untuk
mencukupi kebutuhan ekonomi keluarga. Berdasarkan hasil observasi rumah Ibu F, memiliki
pencahayaan yang kurang terang, banyak pakaian dan kain yang tergantung dan bertumpuk
disudut rumah. Di belakang rumah terdapat taman kecil yang kurang terawat. Ibu R mengatakan
jarang mengkomunikasikan terkait kesehatan anggota keluarga dengan suaminya. Ibu R
mengatakan jika An. A memiliki adiknya An. K (3 tahun). An. K juga tampak kurus dan kurang
aktif seperti anak-anak seusianya. Hubungan antar tetangga dan dengan keluarga bapak D dan
ibu F terbilang baik, para tetangga yang berada dekat rumah mereka juga sangat ramah dan
sering membantu. Ibu F mengatakan bahwa keluarga mereka sebagai penduduk kota Makasar
tidak pernah melakukan mobilitas ke luar daerah, bertransmigrasi ataupun imigrasi. Dikarenakan
jarak yang ada dan sulitnya ekonomi keluarga Bapak D dan Ibu F, alhasil mereka jarang
berkumpul dan berinteraksi dengan keluarga mereka yang berada dikampung halaman, namun
sesekali mereka menelpon via telepon jika ingin saling bertukar kabar. Jumlah anggota keluarga
Bapak D dan Ibu F ada 4 orang yaitu, Bapak D, Ibu F, kedua anak mereka An. A, dan An. K,
mereka tinggal di Kelurahan Samata, Kecamatan Somba Opu. Dalam keluarga mereka saling
mendukung dan mendengarkan satu sama lain. Anggota keluarga sehari-hari menggunakan
bahasa Indonesia yang dicampur dengan Bahasa Makasaar dalam berkomunikasi. Di dalam
keluarga mereka, Ibu F mengatakan jika ada yang sedang sakit mereka senantiasa saling
mendukung satu sama lain, merawat anggota keluarga yang sakit, dan membantu mereka pergi
berobat. Bapak D sebagai kepala keluarga, dan Ibu B sebagai istri. Mereka memiliki anak yaitu:
anak pertama An. A, dan anak kedua An. K. Ibu F mengatakan bahwa mereka meyakini bahwa
hidup mereka sudah ada yang mengatur, begitupun sehat dan sakit. Keluarga ibu F yakin bahwa
setiap penyakit ada obatnya. Mereka percaya bahwa ada Allah yang telah mengatur hidup
mereka dengan sebaik-baiknya, serta apa yang telah Dia tetapkan adalah yang terbaik. Hubungan
keluarga Bapak D dan Ibu F sangat baik, mereka tetap saling mendukung disituasi apa pun. Ibu F
mengatakan keluarga mereka sering berkumpul dulunya, tetapi saat ini mereka jarang
berkumpul, berinteraksi, serta berbincang-bincang bersama anggota keluarga lainnya karena
sibuk bekerja untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarganya. Dari hasil wawancara
bersama ibu F, ibu F mengatakan bahwa keluarganya sangat peduli dan mendukung pengobatan
bagi anggota keluarga yang sedang sakit. Keluarga Bapak D dan Ibu F tidak mengerti dan
bingung saat anaknya sakit dan tidak tau harus berbuat apa saat anaknya pertama kali sakit dan
mengalami DBD. Ibu F mengatakan ia dan suaminya setelah mnegetahui anak-anaknya
mengalami gejala sakit, mereka langsung membawanya ke fasilitas kesehatan terdekat agar anak
mereka cepat ditangani, dan dirawat agar sembuh kembali serta penyakitnya tidak semakin
parah. Bapak D dan Ibu F merawat anaknya yang sakit dengan memberikan dukungan agar
anaknya cepat sembuh serta membawanya ke fasilitas kesehatan terdekat untuk berobat.
Keluarga Bapak D dan Ibu F belum dapat memodifikasi lingkungan rumahnya agar aman,
bersih, dan tentram. Hal ini dibuktikan dari hasil observasi lingkungan rumah yang terbilang
masih belum terawat, beberapa pakaian banyak bertumpuk di sudut-sudut rumah yang dapat
menyebabkan nyamuk bersarang sehingga dapat membahayakan kesehatan anggota keluarga.
Ibu F mengatakan fasilitas kesehatan terbilang jauh dari rumah mereka. Maka dari itu, mereka
jarang memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat. Namun, jika ada anggota keluarga yang
sedang sakit mereka pasti akan tetap membawa anggota keluarga mereka untuk berobat dan
mendapatkan penanganan khusus agar cepat sembuh.
A. Pengkajian Keluarga
1. Data Umum
a. Nama Keluarga (KK) :
Kepala Keluarga dalam keluarga ini yaitu Bapak D yang berusia 28 tahun dan bekerja
sebagai pegawai swasta.
b. Alamat dan Telpon:
Keluarga Bapak D tinggal dengan istri beserta kedua anak mereka, di Kelurahan
Samata, Kecamatan Somba Opu.
c. Komposisi Keluarga:
Keluarga Bapak D, mempunyai 4 orang anggota keluarga yaitu Bapak D sendiri
sebagai kepala keluarga, Ibu F sebagai istri dari Bapak D, dan memiliki kedua anak
mereka yang bernama An. A dan An. K.
No Nama Jenis Hubungan TTL / Pendidikan Pekerjaan Status Status
Kelamin dengan KK Umur Imunisasi Kesehatan
1. Ibu F Perempuan Istri dari Bapak 25 Tahun - Ibu Rumah - Sehat
D Tangga
2. An. A Laki-laki Anak pertama 5 Tahun Paud - - DBD,
dari Bapak D Tampak
dan Ibu F Lemas
3. An. K Laki-laki Anak Kedua 3 Tahun - - - Tampak
dari Bapak D kurus, dan
dan Ibu F kurang aktif
seperti anak-
anak
seusianya
Genogram
60 56
20 24 19
2m
: Laki-laki
: Perempuan
: Garis Pernikahan 54
: Gari Keturunan
: Meninggal
: Kepala Keluarga
d. Tipe keluarga:
Tipe keluarga ini adalah tipe nuclear, karena keluarga Bapak D tinggal bersama
dengan Ibu F sebagai istri Bapak D, beserta kedua anak mereka yaitu yang bernama
An. A dan An. K.
e. Suku:
Ibu F mengatakan bahwa keluarga mereka sebagai penduduk kota Makasar. Dan
dalam keluarga mereka saling mendukung dan mendengarkan satu sama lain.
Anggota keluarga sehari-hari menggunakan bahasa Indonesia yang dicampur dengan
Bahasa Makassar dalam berkomunikasi. Di dalam keluarga mereka, Ibu F
mengatakan jika ada yang sedang sakit mereka senantiasa saling mendukung satu
sama lain, merawat anggota keluarga yang sakit, dan membantu mereka pergi
berobat.
f. Agama:
Keluarga Bapak D, beragama Islam
g. Status sosial ekonomi:
Bapak D sebagai kepala keluarga bekerja sebagai pegawai swasta dan ibu F bekerja
sebagai ibu rumah tangga, dan bekerja dirumah dengan membuka warung untuk
membantu ekonomi keluarga. Ibu F juga mengatakan kurang memperhatikan
konsumsi makanan anak-anaknya dan juga kebersihan rumahnya karena sibuk
bekerja membantu Bapak D mencari nafkah untuk mencukupi kebutuhan ekonomi
keluarga.
h. Aktivitas rekreasi:
Ibu F mengatakan bahwa keluarga mereka tidak pernah melakukan mobilitas ke luar
daerah, bertransmigrasi ataupun imigrasi. Dikarenakan jarak yang ada dan sulitnya
ekonomi keluarga Bapak D dan Ibu F, alhasil mereka jarang berkumpul dan
berinteraksi dengan keluarga mereka yang berada dikampung halaman, namun
sesekali mereka menelpon via telepon jika ingin saling bertukar kabar.
5. Fungsi Keluarga
a. Fungsi afektif
Hubungan keluarga Bapak D dan Ibu F sangat baik, mereka tetap saling mendukung
disituasi apa pun.
b. Fungsi sosialisasi
Ibu F mengatakan keluarga mereka sering berkumpul dulunya, tetapi saat ini mereka
jarang berkumpul, berinteraksi, serta berbincang-bincang bersama anggota keluarga
lainnya karena sibuk bekerja untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarganya.
c. Fungsi perawatan keluarga
Dari hasil wawancara bersama ibu F, ibu F mengatakan bahwa keluarganya sangat
peduli dan mendukung pengobatan bagi anggota keluarga yang sedang sakit.
6. Pengkajian Penjajakan II: Tugas Kesehatan Keluarga
a. Bagaimana keluarga mengenal masalah kesehatan anggota keluarga?
Ibu F mengatakan kurang memperhatikan konsumsi makanan anak-anaknya karena
sibuk bekerja membantu Bapak D mencari nafkah untuk mencukupi kebutuhan
keluarga. Alhasil, keluarga Bapak D dan Ibu F tidak mengerti dan bingung saat
anaknya sakit dan tidak tau harus berbuat apa saat anaknya pertama kali sakit dan
mengalami DBD.
b. Bagaimana keluarga mengambil keputusan terkait masalah kesehatan anggota
keluarga?
Ibu F mengatakan ia dan suaminya setelah mnegetahui anak-anaknya mengalami
gejala sakit, mereka langsung membawanya ke fasilitas kesehatan terdekat agar anak
mereka cepat ditangani, dan dirawat agar sembuh kembali serta penyakitnya tidak
semakin parah.
c. Bagaimana keluarga merawat anggota keluarga yang sakit?
Bapak D dan Ibu F merawat anaknya yang sakit dengan memberikan dukungan agar
anaknya cepat sembuh serta membawanya ke fasilitas kesehatan terdekat untuk
berobat.
d. Bagaimana keluarga memodifikasi lingkungan rumah?
Keluarga Bapak D dan Ibu F belum dapat memodifikasi lingkungan rumahnya agar
aman, bersih, dan tentram. Hal ini dibuktikan dari hasil observasi lingkungan rumah
yang terbilang masih belum terawat, beberapa pakaian banyak bertumpuk di sudut-
sudut rumah yang dapat menyebabkan nyamuk bersarang sehingga dapat
membahayakan kesehatan anggota keluarga.
e. Bagaimana keluarga memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada di lingkungan
tempat tinggal?
Ibu F mengatakan fasilitas kesehatan terbilang jauh dari rumah mereka. Maka dari itu,
mereka jarang memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat. Namun, jika ada
anggota keluarga yang sedang sakit mereka pasti akan tetap membawa anggota
keluarga mereka untuk berobat dan mendapatkan penanganan khusus agar cepat
sembuh.
7. Stress dan Koping Keluarga
a. Stressor jangka pendek
An. A diketahui baru sembuh dari penyakit demam berdarah yang dideritanya sekitar
2 minggu yang lalu.
b. Stressor jangka panjang
Ibu. F mengatakan An. A malas makan, terutama makan sayur dan buah. Ibu F juga
mengatakan berat badan An. A selalu kurang sejak kecil hingga saat ini berat
badannya hanya 17,5 kg. Ibu F mengatakan jika An. A memiliki adik An. K berumur
3 tahun yang juga tampak kurus dan kurang aktif seperti anak-anak seusianya.
c. Kemampuan keluarga dalam berespon terhadap masalah keluarga
Ibu F dan bpk. B kurang memahami apa yang terjadi pada kedua anaknya.
No Data Masalah
1. Data Objektif : Manajememn kesehatan keluarga tidak
An. K juga tampak kurus dan kurang efektif
aktif seperti anak-anak.
Keluarga Bapak D dan Ibu F belum
dapat memodifikasi lingkungan
rumahnya agar aman, bersih, dan
tentram. Hal ini dibuktikan dari hasil
observasi lingkungan rumah yang
terbilang masih belum terawat, beberapa
pakaian banyak bertumpuk di sudut-
sudut rumah yang dapat menyebabkan
nyamuk bersarang sehingga dapat
membahayakan kesehatan anggota
keluarga.
Data Subjektif :
o Ibu F dan bpk. B kurang memahami apa
yang terjadi pada kedua anaknya.
Data Subjektif :
Ibu F mengatakan fasilitas kesehatan
terbilang jauh dari rumah mereka.
Maka dari itu, mereka jarang
memeriksakan diri ke fasilitas
kesehatan terdekat.
Ibu F mengatakan kurang
memperhatikan konsumsi makanan
anak-anaknya dan kebersihan
rumahnya karena sibuk bekerja
membantu Bapak D mencari nafkah
untuk mencukupi kebutuhan ekonomi
keluarga.
Ibu F mengatakan An. A malas
makan, terutama makan sayur dan
buah. Ibu F juga mengatakan berat
bdada An. A selalu kurang sejak kecil
saat ini berat badannya 17,5 kg. Ibu F
mengatakan kurang memperhatikan
konsumsi makanan anak-anaknya
karena sibuk bekerja membantu Bapak
D mencari nafkah untuk mencukupi
kebutuhan ekonomi keluarga.
3. Data Objektif : Hambatan pemeliharaan rumah
Data Subjektif :
saat ini berat badannya 17,5 kg. Ibu F keputusan yang tepat TUK 2: Keluarga