SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Agama (S.Ag.)
Oleh:
Qurrota A’yun
NIM: 53020160030
v
PERSEMBAHAN
Dengan segala puji syukur kepada Allah Swt, akhirnya skripsi ini dapat
terselesaikan dengan baik dan saya persembahkan untuk:
Almarhum Bapak Mas’udi, sosok Bapak yang pekerja keras telah
memperjuangkan anak-anaknya agar bisa menjadi seorang sarjana
Ibu Durrotun Nasechah, yang telah memberikan kasih sayang, doa dan
ridhanya agar diberikan kemudahan serta kelancaran dalam setiap proses
perjalanan hidupku.
vi
ABSTRAK
vii
plastik untuk muntah dan di ajak untuk beristighfar atau berdzikir sampai
sadar, anak akan diberi nasehat untuk selalu berdzikir, tidak melamun,
mengurangi perbuatan yang buruk dan pikiran tidak boleh kosong. 3)
Dampak rukiyah untuk perukiyah dan pasien adalah dampak yang positif
untuk menambah ketaqwaan kepada Allah Swt.
Kata Kunci: Ayat Al-Qur’an, Rukiyah, Living Qur’an
viii
PEDOMAN TRANSLITERASI
ix
15. ض Ḍad ḍ
16. ط Ṭa’ ṭ
17. ظ Ẓa ẓ
18. ع ‘ain ‘ (koma terbalik di atas)
19. غ Gain G
20. ف Fa’ F
21. ق Qaf Q
22. ك Kaf K
23. ل Lam L
24. م Mim M
25. ن Nun N
26. و Wawu W
27. ه Ha’ H
28. ء Hamzah ‘ (apostrof)
29. ي Ya’ Y
B. Vokal:
ََ Fathah Ditulis “ a “
ِ Kasroh Ditulis “ i “
َُ Dhammah Ditulis “ u “
x
C. VOKAL PANJANG:
ا+ِ Fathah + alif Ditulis “ a> “ جاهلية Ja>hiliyah
Fathah + alif
ى+ِ Ditulis “ a> “ تنسى Tansa>
Layin
Kasrah +ya’
ي+ِ Ditulis “ i> “ حكيم Haki>m
Mati
Dlammah +
و+ِ Ditulis “ u> “ فروض Furu>d
wawu mati
D. Vokal rangkap:
Fathah + Ditulis “ ai
ا+ِ بينكم Bainakum
ya’ mati “
Fathah + Ditulis “ au
و+ِ قول Qaul
wawu mati “
F. Ta’ Marbuthah:
1. Bila dimatikan ditulis h :
حكمة Hikmah
جزية Jizah
(ketentuan ini tidak berlaku untuk kata-kata bahasa Arab
yang sudah diserap kedalam bahasa Indonesia)
2. Bila Ta’ Marbuthah hidup atau berharakat maka ditulis t :
xi
زكاةالفطر Zaka>t al-fiṭr
حياةاالنسان Ḥaya>t al-insa>n
xii
KATA UCAPAN TERIMAKASIH
Al-hamdulilla>h, pujian bagi Allah yang telah memberi kesempatan
kepada penulis untuk belajar Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir di IAIN Salatiga
hingga menyelesaikan penulisan skripsi ini. S{allalla>h ‘ala> Muhammad,
rahmat dan salam semoga dicurahkan Allah kepada Nabi Muhammad yang
sunnahnya semoga dapat terus penulis ikuti.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak mungkin bisa terselesaikan
tanpa adanya bantuan dan dorongan baik moril maupun materil dari semua
pihak yang telah membantu proses penyusunan skripsi ini. Berkat bantuan,
saran dan motivasi dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak
langsung akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan.Oleh karena itu, sudah
sepantasnya penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Zakiyudin, M.Ag., selaku Rektor IAIN Salatiga.
2. Bapak Dr. Benny Ridwan, M.Hum., selaku Dekan Fakultas Ushuluddin
Adab dan Humaniora IAIN Salatiga.
3. Ibu Tri Wahyu Hidayati, M.Ag., selaku Ketua Program Studi Ilmu Al-
Qur’an dan Tafsir IAIN Salatiga.
4. Bapak Dr. Adang Kuswaya, M.Ag., selaku Dosen Pembimbing
Akademik yang telah memberikan banyak masukan untuk
mempertahankan nilai akademik selama perkuliahan.
5. Ibu Miftachur Rif’ah Mahmud, M.Ag., selaku Dosen Pembimbing skripsi
yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan selama proses
penyusunan skripsi ini.
6. Seluruh Dosen Fakultas Ushuluddin, Adab dan Humaniora IAIN
Salatiga, terkhusus seluruh dosen Program Studi Ilmu Al-Qur’an dan
Tafsir.
7. Bapak Almarhum Mas’udi dan Ibu Durrotun Nasechah selaku orang tua
penulis, yang telah membimbing dari kecil tak pernah bosan memotivasi
xiii
penulis dan selalu memberikan doa terbaiknya serta kakak-kakakku, Fina
Maelina dan Sigit Tri Murdani serta adik-adikku, Lili Lailatul Aulia,
Asmaul Husna, Mohammad Nor Haromain yang telah memberikan kasih
sayang dan dukungan baik moril maupun materil, sehingga penulis
mampu menyelesaikan skripsi ini.
8. Ibu Umrah Hanan selaku Guru Ngaji penulis di Serangan Bonang Demak,
Abah Baduhun Badawy selaku Pengasuh di Kaliwungu Kendal dan
Ustadzah SMP IT Darul Fikri yang penuh ikhlas memberikan dukungan
dalam menimba ilmu.
9. Sahabat-sahabatku Rina Setiawati, Afif Muzaki Ahsan, Nurul Chikmah,
Fauziyatus Sarifah, Dina Nur Rosifa, Wafa Pasha Istafada, Anisa, Yaya
Aulia, Ana Maftuhatul Hasanah, Syafiratul Ulumiyah, Septia Dwi
Nurussa’adah, Sindy Fristianti, Dheny Istiqamawati, Lailatul Maghfirah,
Achmad Darojat Jumadil Kubro, Isti Faizah, Nyarminingsih, Ida
Prasetyaningsih, Fajriyatul Muflihah, Indah Ratna Sari, Hanifah Ahlul
Jannah, Lukman Hakim, Budi Suto
xiv
xv
DAFTAR IS
HALAMAN LOGO ................................................................................ i
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN DAN
KESEDIAAN PUBLIKASI..................................................................... ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING........................................................... iii
PENGESAHAN KELULUSAN ............................................................. iv
MOTTO .................................................................................................. v
PERSEMBAHAN .................................................................................. vi
ABSTRAK............................................................................................. vii
PEDOMAN TRANSLITERASI ............................................................. ix
KATA UCAPAN TERIMAKASIH....................................................... xiii
DAFTAR ISI ........................................................................................ xvi
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................ xviii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................... 7
C. Tujuan Penelitian........................................................................... 8
D. Manfaat Penelitian ........................................................................ 8
E. Penegasan Istilah ........................................................................... 8
F. Kajian Pustaka ............................................................................... 9
G. Metode Penelitian......................................................................... 13
H. Sistematika Pembahasan .............................................................. 21
BAB II RUKIAH DALAM TRADISI ISLAM ....................................... 22
A. Al-Qur’an sebagai Obat................................................................ 22
B. Rukiah ........................................................................................... 29
C. Perkembangan Psikologi Anak Dalam Pendidikan Islam ............ 38
xvi
BAB III GAMBARAN UMUM DAN TEMUAN DATA PENELITIAN 50
A. Profil Panti Asuhan Putra Tuntang .............................................. 43
B. Strategi Pengobatan melalui Rukiah ............................................ 46
BAB IV ANALISIS PENGGUNAAN AYAT-AYAT AL-QUR’AN
DALAM PRAKTIK RUKIAH DI PANTI ASUHAN PUTRA
TUNTANG ............................................................................................ 56
A. Keutamaan Ayat-Ayat Al-Qur’an yang digunakan untuk Rukiah56
B. Al-Qur’an Sebagai Syifa’ (Pengobatan Jiwa) terhadap Anak ..... 72
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
xviii
xix
1
BAB I
PENDAHULUAN
1
Syekh Riyadh Muhammad Samahah, Cara Penyembuhan dengan Al-
Qur’an,(Yogyakarta: Mitra Pustaka, 2007), 26-28
2
2
Perdana Akhmad, Jurnal Psikologi Islami: Terapi Ruqyah sebagai Sarana Mengobati
Orang yang Tidak Sehat Mental, Juni 2005, 2
3
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan terjemahannya special for woman, PT Sygma
Examedia arkanleema, 2009), 481
3
4
Ahmad Fahan,Jurnal, Living Al-Qur’an sebagai Metode Alternatif dalam Studi Al-
Qur’an. El-Afkar Vo. 6 Nomor ii, Juli-Desember 2017, 87
4
5
Ahmad Fahan. Jurnal Living Al-Qur’an Sebagai Metode Alternatif Dalam Studi Al-
Qur’an. El-Afkar Vo. 6 Nomor ii, Juli-Desember 2017, 88
6
Said bin Ali Al Qahthani, Hisnul Muslim Doa Zikir &Rukiyah dari Al-Qur’an dan As
Sunah,( Solo: Aqwam, 2015), 88-89
7
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan terjemahannya special for woman (PT Sygma
Examedia arkanleema, 2009), 290
5
8
Mahmud Yunus, Kamus Arab-Indonesia, (Jakarta: Yayasan Penyelenggara
Penterjemah/penafsir Al-Qur’an, 1973), 146
9
Ahmad Warson Al-Munawwir, Kamus Al-Munawwir Arab-Indonesia Terlengkap,
(Yogyakarta: Pustaka Progresif, 1997), 525
6
melainkan karena dzat Allah.10 Oleh Sebab itu, rukiyah harus dengan
kalamullah, berarti dapat diketahui bahwa Al-Qur’an dapat menjadi
jalan kesembuhan segala penyakit.
Makna doa dalam rukiyah adalah mengharapkan kesembuhan
sehingga tidak semua doa boleh dikatakan rukiyah. Oleh karena itu
kurang tepat jika rukiyah disandarkan pada selain kesembuhan,
misalkan perkataan rukiyah untuk mencari barang yang hilang, untuk
mengundang jodoh, pelejit karir, menolak atau mengundang hujan,
melariskan dagangan. Tetapi yang tepat doa-doa dalam rukiyah hanya
dapat digunakan untuk kesembuhan orang yang sakit jasmani dan
rohani.
Rukiyah merupakan salah satu pengobatan yang masih diyakini
ditengah zaman modern, hal ini masih bisa dilihat di beberapa tempat
salah satunya di Panti Asuhan Putra Tuntang. Rukiyah yang digunakan
di Panti Asuhan Putra Tuntang masih digunakan dengan cara
meniupkan bacaan-bacaan doa atau ayat-ayat Al-Qur’an ke dalam air
putih setelah itu diminum oleh anak-anak. Fungsi dari rukiyah ini agar
selalu diberikan kesehatan jasmani dan rohani.
Kajian living qur’an menempatkan agama sebagai sistem
keagamaan, bukan sebagai doktrin. Model kajian ini bukan mencari
kebenaran agama melalui Al-Qur’an atau menghakimi kelompok
agama tertentu dalam Islam, tetapi lebih mengedepankan tradisi yang
melekat di masyarakat berdasarkan persepsi kualitatif. Dengan
penelitian living qur’an, diharapkan dapat mengungkap segala sesuatu
dari hasil pengamatan atas perilaku muslim dalam sosial
10
Ibnu Hajar al Asqalani dalam Allama ‘Alaudin Shidqi, Panduan Ringkas Jam’iyyah
Rukiyah Aswaja (JRA), (Jombang: tp, 2018), 2-6
7
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja ayat-ayat Al-Qur’an yang digunakan untuk rukiyah?
2. Bagaimana proses rukiyah sebagai pengobatan pada anak-
anak Panti Asuhan Putra Tuntang?
3. Bagaimana dampak psikologi bagi pelaku rukiyah di Panti
Asuhan Putra Tuntang?
11
Lina Selfie Nofitasari, Skripsi: Pembacaan Al-Qur’an dalam tradisi munggah molo,
(Ponorogo: 2018), 4-5
8
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin penulis capai dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui ayat-ayat Al-Qur’an yang digunakan
untuk rukiyah
2. Untuk mengetahui proses rukiyah sebagai pengobatan pada
anak-anak Panti Asuhan Putra Tuntang
3. Untuk mengetahui dampak psikologi bagi pelaku rukiyah
Panti Asuhan Putra Tuntang
D. Manfaat Penelitian
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan
manfaat, baik secara teoretis maupun secara praktis, diantaranya
adalah sebagai berikut:
1. Secara teoretis
Penelitian ini diharapkan memberikan informasi dan wawasan
pada ilmu-ilmu keislaman khususnya dibidang ilmu Al-Qur’an dan
tafsir. Oleh karena itu, kiranya dapat menjadi salah satu referensi untuk
penelitian selanjutnya dalam meneliti fenomena di masyarakat terkait
respon masyarakat terhadap hadirnya Al-Qur’an dalam kehidupan.
2. Secara praktis
Penelitian ini diharapkan menambah referensi dibidang living
qur’an khususnya tentang penggunaan ayat-ayat Al-Qur’an dalam
praktik rukiyah.
E. Penegasan Istilah
1. Rukiyah
Rukiyah secara istilah adalah doa dan perlindungan (penjagaan)
dengan membaca ayat-ayat Al-Qur’an al karim, Nama-nama Allah dan
9
12
‘Allama ‘Alaudin Shidiqi. Panduan Ringkas Jam’iyyah Rukiyah Aswaja (Ponpes
Sunan kalijaga: 2018), 1
13
Abdul Mustaqim. Metode Penelitian Al-Qur’an Dan Tafsir (Idea press Yogyakarta:
2017), 104
10
118, QS. As Shafaat 1-10, QS. Al Hasyr 21-24, QS. Al Ikhlas, QS. Al
Falaq, QS. An Naas. Adapun ayat-ayat yang secara eksplisit
berhubungan dengan penyakit yang disembuhkan berjumlah 20 ayat
yang terdiri dari QS. Al Baqarah 102-103, QS. Al A’raf 54-56, QS.
Yunus 57, 81-82, QS Ar Rahman 33-36, dan QS. Jin 1-9. Sedangkan
ayat-ayat yang tidak berhubungan secara hermentius, berjumlah 5 ayat
yang terdiri dari QS. Ali Imran 18-19, QS. Al A’raf 54, QS. Al Ahqaf
29-30.
Dari beberapa literatur yang telah dipaparkan, peneliti akan
meneliti tentang Penggunaan Ayat-Ayat Al-Qur’an dalam praktik
rukiyah (Studi Living Qur’an di Panti Asuhan Putra Tuntang
Kabupaten Semarang). Penelitian ini hampir sama dengan penelitian
yang ditulis oleh Luthfiatul Ainiyah yang berjudul “Penggunaan Ayat-
Ayat Al-Qur’an sebagai Pengobatan: Studi Living Qur’an praktik
ruqyah oleh Jam’iyyah ruqyah aswaja Tulungagung”. Hanya saja pada
penelitian yang hendak dilakukan memiliki perbedaan, yaitu fokus
kajiannya membahas dan menganalisis terapi rukiyah untuk merubah
perilaku keagamaan masyarakat yang meminta bantuan kepada dukun
dialihkan keterapi pengobatan rukiyah Syar’iyah yang mana
dilaksanakan melalui istighosah dan pengajian akbar. Sedangkan
dalam penelitian ini mengkaji pada bacaan ayat-ayat Al-Qur’an yang
menjadi bentuk bacaan dalam rukiyah. Kemudian mengungkap
dampak psikologi anak dari praktik membaca bacaan ayat Al-Qur’an
yang dipakai dalam rukiyah.
13
G. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang penulis gunakan dalam penelitian ini
adalah penelitian lapangan (field research) dan termasuk dalam
penelitian kualitatif, yaitu penelitian yang bermaksud untuk
memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian
misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain, secara
holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa,
pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan
metode alamiah.14 Termasuk dalam penelitian lapangan karena dalam
penelitian ini peneliti melakukan pengumpulan data dengan langsung
datang ke lokasi di mana subjek penelitian berada.
Dalam Penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan
fenomenologi dalam melihat realita yang ada. Pendekatan
fenomenologi bukan lagi mengkaji hakikat agama secara filosofis
maupun teologis, tetapi lebih kepada fenomena empiris dari struktur
suatu fenomena yang mendasari setiap fakta religious. 15 Dengan
pendekatan fenomenologi, peneliti bukan lagi menilai mengenai benar
atau salahnya pemahaman para pelaku tertentu mengenai Al-Qur’an,
tetapi lebih kepada pandangan mereka tentang posisi ayat Al-Qur’an
tertentu yang diterapkan dan diyakini membawa manfaat atau khasiat
tersendiri. Dalam penelitian ini, peneliti memfokuskan pada ayat Al-
Qur’an yang digunakan untuk rukiah.
Penelitian ini menggunakan kajian living qur’an. Dimana studi
Al-Qur’an selalu mengalami perkembangan dari masa ke masa.
Mulanya pengkaji Al-Qur’an hanya berkonsentrasi pada kajian
14
Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2017),
6
Sahiron Syamsuddin, Metode Penelitian Living Qur’an dan Hadis (Yogyakarta:TH
15
tekstual Al-Qur’an saja, seperti halnya cabang ilmu internal teks yakni
ilmu qiraat, rasm Al-Qur’an, dan sebagainya. Baru-baru ini para
pengkaji Al-Qur’an mulai memperhatikan hal-hal lain yang timbul
karena Al-Qur’an diluar tekstualnya. Kajian dengan objek penelitian
semacam ini dikenal dengan istilah living Qur’an.
Langkah-langkah dalam melakukan penelitian living Qur’an
adalah:
a. Pengolahan Data
1) Wawancara kepada pihak yang diteliti antara lain pengasuh
yang berinisial MT, anak-anak panti yang berinisial S, A, R,
H, AL dan bagian administrasi yang berinisial L untuk
menggali informasi.
2) Observasi untuk memperoleh informasi terkait kegiatan
rukiyah dan kegiatan sehari-hari anak asuh di Panti Asuhan
Putra Tuntang.
3) Mendokumentasi berupa foto-foto atau teks-teks.
b. Analisis Data
1) Membaca ulang seluruh deskripsi hasil yang ada dilapangan
untuk mendapatkan pemahaman sesuai konteks dan kajian
penelitian.
2) Mencari serangkaian satuan pemaknaan dengan cara
mengurai semua informasi secara berulang-ulang dan
mengelobarasi makna masing-masing
c. Refleksi
1) Merefleksikan suatu pernyataan dari hasil wawancara,
observasi dan dokumentasi
2) Mengintegrasikan pengertian yang diperoleh ke dalam
suatu dekskripsi struktur pengetahuan.
15
16
M. Mansur dkk, Metode Penelitian Living Qur’an dan Hadis (Yogyakarta: TH Press,
2007), xiv.
17
Dr. Ahmad ‘Ubaydi Hasbillah, Ilmu Living Quran-Hadis,( Tangerang Selatan:
Maktabah Darus Sunah, 2019), 22
16
18
Nur Achmad Budi Yulianto, Muhammad Maskan, dan Alifiulahtin Utaminingsih,
Metodologi Penelitian Bisnis (Malang: Polinema Press, 2018), 37
19
Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi dak Karya Ilmiah
(Jakarta: PT Fajar Interpratama Mandiri, 2017), 137
20
Kun Maryati dan Juju Suryawati, Sosiologi Untuk SMA dan MA Kelas XII, (Esis, t.t.),
110
21
Asep Hermawan, Penelitian Bisnis: Paradigma Kuantitatif, (Jakarta: Gramedia,
2005), 168
18
22
Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif(Komunikasi, Ekonomi, dan
Kebijakan Publik Serta Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya) (Jakarta: Kencana, 2005), 136
23
M.Mansur dkk, Metode Penelitian Living Qur’an dan hadis (Yogyakarta: TH Press,
2007),57
19
b. Reduksi data
Reduksi data merupakan suatu proses pemilihan, pemusatan
perhatian dengan cara penyederhanaan, pengabstrakan, dan
24
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&G, (Bandung: Alfabeta,
2015), 240
25
Hasbillah, Ahmad ‘Ubaydi, Ilmu Living Qur’an-Hadis: Ontologi, Epitemologi, dan
Aksiologi, (Tangerang Selatan Banten: Yayasan Wakaf Darus-Sunnah, 2019), 296
20
26
Hasbillah, Ahmad ‘Ubaydi, Ilmu Living Qur’an-Hadis: Ontologi, Epitemologi, dan
Aksiologi, 298
27
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&G, 249
28
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Bandung: Alfabet, 2015),338-345
21
data, peneliti tidak hanya fokus pada satu sumber akan tetapi beralih
ke beberapa sumber.
Triangulasi teknik yang dilakukan peneliti untuk memperoleh
data yang valid ini dibuktikan dengan mengecek sumber yang sama
dengan teknik yang berbeda. Yakni wawancara, observasi lapangan,
dan dokumentasi. Sedangkan triangulasi waktu yang peneliti lakukan
dapat dilihat dari perpanjangan masa kehadiran peneliti di lapangan.
H. Sistematika Pembahasan
BAB II
RUKIYAH DALAM TRADISI ISLAM
A. Al-Qur’an sebagai Obat
Secara harfiah Al-Qur’an berarti bacaan sempurna. Menurut
Quraish Shihab makna dari bacaan sempurna berarti tidak ada satu
bacaan pun sejak manusia mengenal baca tulis yang dapat menandingi
Al-Qur’an 29 . Sejak Al-Qur’an diturunkan banyak manusia telah
melakukan interaksi dengannya, baik dibaca, dihafalkan, maupun
diamalkan isinya sesuai petunjuk Nabi Muhammad Saw. Sehingga Al-
Qur’an lah yang menjadi landasan hidup bagi umat muslim.
Sebagai landasan atau pedoman hidup, Al-Qur’an mengandung
banyak fungsi didalamnya salah satunya adalah asy-Syifa’ (sebagai
obat). Selain obat bagi penyakit rohani maupun jasmani, Syekh Riyadh
Muhammad Samahah memberikan tambahan satu jenis penyakit lagi,
yakni penyakit rohani dan fisik sekaligus. Beberapa penyakit rohani
diantaranya seperti gelisah, sering mimpi buruk, mengigau, berada
dalam kondisi sedih dan merasa sempit, merasa lemah pada seluruh
tubuh diiringi rasa malas yang luar biasa, dan sebagainya. Sebagai
umat muslim meyakini bahwa tak hanya menyembuhkan penyakit hati
(rohani), Al-Qur’an mampu mengobati penyakit fisik (jasmani).30
Sejarah Nabi Muhammad Saw. telah mengamalkan fungsi Al-
Qur’an sebagai syifa. Dalam riwayat Nabi pernah menyembuhkan
penyakit dengan rukiyah lewat surah Al fatihah atau menolak sihir
29
Quraish Shihab, Wawasan Al-Qur’an : Tafsir Maudlu’I Atas Pelbagai Persoalan
Umat (Bandung: Mizan, 1996), 3.
30
Luthfiatul Ainiyah, Penggunaan Ayat-ayat Al-Qur’an Sebagai Pengobatan: Studi
Living Qur’an Praktik Rukiyah olej Jam’iyyah Rukiyah Aswaja
Tulunganggung,(Skripsi:IAIN Tulungagung, 2019), 10
23
31
M. Quraish Shihab, Tafsir Al Misbah : Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur’an
volume 15, (Jakarta: Lentera Hati, 2002), 619
32
Asrifin An-Nakhrawie, Ringkasan Asbabun Nuzul: Sebab-sebab turunnya ayat-ayat
Al-Qur’an (Surabaya: Ikhtiar 2011), 224
33
M. Qurasih Shihab, Tafsir Al Misbah; pesan, Kesan, dan Keserasian Al-Qur’an
volume 15 (Jakarta: Lentera Hati, 2002), 620
24
34
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan terjemahannya special for woman (PT Sygma
Examedia arkanleema, 2009), 264
35
M. Quraish Shihab, Tafsir Al Misbah: Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur’an
volume 7, (Jakarta: Lentera Hati, 2002), 124-125
25
36
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan terjemahannya special for woman (PT Sygma
Examedia arkanleema, 2009), 183
37
M. Quraish Shihab, Tafsir Al Misbah: Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur’an
volume 5, (Jakarta: Lentera Hati, 2002), 467-469
26
38
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan terjemahannya special for woman (PT Sygma
Examedia arkanleema, 2009), 316
39
M. Qurasih Shihab, Tafsir Al Misbah: Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur’an
volume 7,(Jakarta: Lentera Hati, 2002), 329-331
27
40
Said Bin Ali Al-Qahthani.Doa Zikir &Rukiyah Dari Al-Qur’an& As
Sunnah.(Kartasura: Aqwam Media Profetika, 2015), 89
28
41
Ahmad Farhan, Studi Living Al-Qur’an pada Praktik Quranic Healing Kota Bengkulu
(Analisis Deskpritif Terhadap Penggunaan Ayat-Ayat Al-Qur’an), Refleksi, Volume 16,
Nomor 1. April 2017, 2
42
‘Allama ‘Alaudin Shidiqi. Panduan Ringkas Jam’iyyah Rukiyah Aswaja (Ponpes
SunanKalijaga: 2018), 1
43
‘Allama ‘Alaudin Shidiqi. Panduan Ringkas Jam’iyyah Rukiyah Aswaja, 6
30
44
Said Bin Ali Qahthani, Doa Zikir &Rukiyah, (Kartasura: Aqwam Media Profetika,
2015), 91
31
45
Imam Al Ghazali, Ihya’ Ulumiddin Imam Al Ghazali, terj Tatam Wijaya, (Jakarta:
Zaman, 2018), 682
46
Said Bin Ali Qahthani, Doa Zikir &Rukiyah, 92-93
47
Said Bin Ali Qahthani, Doa Zikir &Rukiyah, 93
32
48
Said Bin Ali Qahthani, Doa Zikir &Rukiyah, 94-97
49
Said Bin Ali Qahthani, Doa Zikir &Rukiyah, 97-104
33
50
Said Bin Ali Qahthani, Doa Zikir &Rukiyah, (Kartasura: Aqwam Media Profetika,
2015), 112
34
51
Said Bin Ali Qahthani, Doa Zikir &Rukiyah, 113
35
52
Said Bin Ali Qahthani, Doa Zikir &Rukiyah, (Kartasura: Aqwam Media Profetika,
2015), 116
53
Said Bin Ali Qahthani, Doa Zikir &Rukiyah, 118
36
54
‘Allama ‘Alaudin Shidiqi. Panduan Ringkas Jam’iyyah Rukiyah Aswaja (Ponpes
Sunan Kalijaga: 2018), 15-16
38
55
Sari Narulita, Psikologi Islam Kontemporer, Jurnal Studi Al-Qur’an, Vol. 11 No. 1,
Tahun 2015, 59
40
56
Jalaluddin, Psikologi Agama (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003), 63
57
Muhammad Abu Zahrah, Ushul Fiqih (Beirut: Pustaka Firdaus, tt), 333
58
Helda Nur Ania, Psikologi Perkembangan Anak Perspektif Ibnu Qayyim Al-Jauziyah
(Kajian Kitab Tuhfat al Maudud bi Ahkam al- Maulud), Jurnal: Pendidikan Islam Al
I’tibar, (Vol 2 No 1), 42
41
59
Waston dan Miftahudin Rois, Pendidikan Anak dalam Perspektif Psikologi Islam
(Studi Pemikiran Prof. Dr. Zakiyah Daradjat), Jurnal Studi Islam, Vol. 18, No. 1 Juni
2017, 29
42
60
Waston dan Miftahudin Rois, Pendidikan Anak dalam Perspektif Psikologi Islam
(Studi Pemikiran Prof. Dr. Zakiyah Daradjat), Jurnal Studi Islam, Vol. 18, No. 1 Juni
2017, 33
43
BAB III
GAMBARAN UMUM DAN TEMUAN DATA
PENELITIAN
3. Organisasi
No JABATAN NAMA
61
Wawancara dengan Pengasuh Panti Bapak Muhammad Taufik, 19April 2020 Pukul
14.00 di Aula Panti Asuhan Putra Tuntang
62
Wawancara dengan Anak asuh Sutarno, 13 April 2020 Pukul 10.10 di Aula Panti
Asuhan Putra Tuntang
48
63
Wawancara dengan Anak asuh Muhammad Afrida, 15April 2020 Pukul 10.50 di Aula
Panti Asuhan Putra Tuntang
64
Wawancara dengan Anak asuh Alif Tyas Wibowo, 16 April 2020 Pukul 11.10 di Aula
Panti Asuhan Putra Tuntang
49
65
Wawancara dengan Anak asuh Nahrowi Wibowo, 17 April 2020 Pukul 11.30 di Aula
Panti Asuhan Putra Tuntang
66
Wawanacara dengan Anak asuh Fahri Huseini, 14 April 2020 Pukul 10.30 di Aula
Panti Asuhan Putra Tuntang
50
67
Wawancara dengan Pengasuh Panti Bapak Muhammad Taufik, 19April 2020 Pukul
14.00 di Aula Panti Asuhan Putra Tuntang
51
kalau saya waktu itu merasakan sakit dada dan mual, terus
disuruh tetap istighfar sama membaca surah-surah pendek”.68
Sama halnya dengan anak asuh yang bernama R:
“Prosesnya yaitu, selesai sholat kita dikumpulkan di aula, diberi
air minum, duduk dengan tenang, diminta untuk fokus dan
diniatkan karena Allah, lalu dibacakan ayat-ayat suci Al-Qur’an,
setelah selesai kita diminta untuk minum, ketika selesai minum,
rasanya saya pusing dan mual-mual, lalu disarankan untuk
istighfar dan membaca surat-surat sebisanya”.69
Sedangkan anak asuh yang berinsial H merasakan ketika proses
berlangsung badannya sudah terasa panas dan sakit kepala dan mual-
mual tidak tertahankan:
“Proses rukiyah kita diminta untuk kumpul di aula panti, yang
sudah batal diminta untuk wudhu, setelah itu kita diberi air
minum dan duduk melingkar. Setelah itu pengasuh memulai
membacakan ayat-ayat suci Al-Qur’an, ketika proses dibacakan
ayat-ayat suci Al-Qur’an saya merasa panas, sakit kepala dan
mual-mual, sampai akhir dibacakan dan terakhir diminta untuk
minum, belum reda sakitnya, dan diminta untuk istighfar,
membaca ayat kursi dan surah-surah pendek”.70
Anak asuh yang berinisial AL mengatakan:
“Proses ketika mau dirukiyah itu, setelah sholat diberitahu kalau
akan diadakan rukiyah, setelah itu diminta kumpul di aula, diberi
air minum dan duduk bersama-sama membuat lingkaran. Setelah
68
Wawancara dengan Anak Asuh Sutarno, 13 April 2020 Pukul 10.10 di Aula Panti
Asuhan Putra Tuntang
69
Wawancara dengan Anak asuh Nahrowi Wibowo, 17 April 2020 Pukul 11.30 di Aula
Panti Asuhan Putra Tuntang
70
Wawanacara dengan Anak asuh Fahri Huseini, 14 April 2020 Pukul 10.30 di Aula
Panti Asuhan Putra Tuntang
52
71
Wawancara dengan Anak asuh Alif Tyas Wibowo, 16 April 2020 Pukul 11.10 di Aula
Panti Asuhan Putra Tuntang
53
72
Wawancara dengan Anak asuh Muhammad Afrida, 15April 2020 Pukul 10.50 di Aula
Panti Asuhan Putra Tuntang
54
Surah Annas, selain itu anak diminta untuk tidak sering melamun
dimanapun tempat dan ketika kegiatan.
Berdasarkan temuan lapangan, maka disimpulkan bahwa proses
pelaksanaan rukiyah yang diterapkan di Panti Putra Tuntang, adalah:
1) Menyiapkan kantong plastik dan air minum
Perlu menyiapkan kantong plastik untuk persiapan jikalau ada anak
yang nanti akan muntah
2) Membagikan air minum 1 orang 1 gelas
Perantara rukiyah melalui air doa
3) Wudhu atau dalam keadaan suci
Orang yang akan dirukiyah sebaiknya bersuci terlebih dahulu karena
memohon kepada Allah
4) Duduk dengan melingkar
Dengan cara duduk melingkar ini akan menjadi efektif dalam berdoa
dan dapat melihat satu dengan yang lain, jika ada yang tidak
konsentrasi akan terlihat
5) Perukiyah membacakan ayat-ayat Al-Qur’an dan anak-anak fokus
mendengarkan
6) Perukiyah akan mengobati setiap anak yang bereaksi dengan cara
mendoakan dengan ayat-ayat Al-Qur’an
7) Ada yang kerasukan jin dengan cara sakit bagian salah satu tubuh,
menangis, menjerit atau mencengkram.
8) Anak yang bereaksi akan diberikan plastik untuk muntah dan di ajak
untuk beristighfar atau berdzikir sampai sadar
9) Anak akan diberi nasehat untuk selalu berdzikir, tidak melamun,
mengurangi perbuatan yang buruk dan pikiran tidak boleh kosong.
Setiap tindakan pasti ada efeknya, tidak luput dari proses
rukiyah. Dalam proses rukiyah mengandung dampak yang positif.
55
73
Ahmad Farhan, Studi Living Al-Qur’an pada Praktik Quranic Healing Kota Bengkulu
(AnalisisDeskpritif Terhadap Penggunaan Ayat-Ayat Al-Qur’an), Refleksi, Volume 16,
Nomor 1. April2017, 74
56
BAB IV
ANALISIS PENGGUNAAN AYAT-AYAT AL-QUR’AN
DALAM PRAKTIK RUKIYAH DI PANTI ASUHAN
PUTRA TUNTANG
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan terjemahannya special for woman (PT Sygma
74
75
Ibnu Katsir, Tafsir Ibnu Katsir, vol. 1, terj. M. Abdul Ghoffar (Jakarta: PustakaImam
Asy-Syafi’i, 2001), 9-10
76
Abdul Daim Al Kahil. Sembuh Tanpa Dokter: Mukjizat Kesehatan Dengan Al-
Qur’an & As-Sunnah. (Lumajang: Ruqyah Learning Center, 2018),170
59
77
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan terjemahannya special for woman (PT Sygma
Examedia arkanleema, 2009), 2
78
M. Quraish Shihab, Tafsir Al Misbah : Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur’an
volume 1, (Jakarta: Lentera Hati, 2002), 88
79
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan terjemahannya special for woman, 24
60
80
M. Quraish Shihab, Tafsir Al Misbah : Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur’an
volume 1, (Jakarta: Lentera Hati, 2002), 349
61
Ayat kursi adalah ayat yang paling agung di antara seluruh ayat-
ayat Al-Qur’an, karena dalam ayat ini disebutkan tidak kurang enam
belas kali, bahkan tujuh belas kali, kata yang menunjukkan kepada
Allah Swt, Tuhan Yang Maha Esa.Sifat-sifat Allah yang dikemukakan
dalam ayat ini disusun sedemikian rupa sehingga menampik setiap
bisikan negatif yang dapat menghasilkan keraguan tentang
pemeliharaan dan perlindungan Allah Swt.
Ayat kursi menanamkan ke dalam hati pembacanya kebesaran
dan kekuasaan Allah serta pertolongan dan perlindungan-Nya,
sehingga sangat wajar dan logis penjelasan yang menyatakan, bahwa
siapa yang membaca ayat kursi maka ia memperoleh perlindungan
Allah Swt. dan tidak akan diganggu oleh setan.82
Dalam hadis Bukhari disebutkan keutamaan Surah Al Baqarah
khususnya ayat kursi yang diyakini dapat memberikan perlindungan
kepada pembacanya dari gannguan-gangguan atau kejahatan-
kejahatan makhluk halus.
Manusia yang benar dan dibenarkan, Muhammad Saw. Di
dalamnya Allah memproklamirkan sifat-sifat keEsaan yang hanya ada
pada diriNya. Maka tak heran jika ia memiliki peran yang sangat vital
dalam terapi penyembuhan penyakit, apapun jenis penyakitnya.83
81
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan terjemahannya special for woman (PT Sygma
Examedia arkanleema, 2009), 42
82
M. Quraish Shihab, Tafsir Al Misbah : Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur’an
volume 1, (Jakarta: Lentera Hati, 2002), 511-513
83
Abdul Daim Al Kahil. Sembuh Tanpa Dokter: Mukjizat Kesehatan Dengan Al-
Qur’an & As-Sunnah. (Lumajang: Ruqyah Learning Center, 2018),171
62
Allah Swt. bersaksi, dan cukuplah Dia saja sebagai saksi, karena
Dia yang paling jujur sebagai saksi dan paling adil, serta paling benar
perkataannya. Hanya Dia saja yang berhak sebagai Ilah bagi seluruh
makhluk. Dan bahwa semuanya selain Dia adalah hamba dan ciptaan-
Nya, semua butuh kepada-Nya, sedang Dia tidak butuh sama sekali
kepada selain-Nya. Sebagai mana firman-Nya dalam Surah An-Nisa
84
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan terjemahannya special for woman (PT Sygma
Examedia arkanleema, 2009), 49
85
M. Quraish Shihab, Tafsir Al Misbah : Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur’an
volume 1, 577
86
Wawancara dengan Pengasuh Panti Bapak Muhammad Taufik, 19 April 2020 Pukul
14.00 di Aula Panti Asuhan Putra Tuntang
87
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan terjemahannya special for woman (PT Sygma
Examedia arkanleema, 2009), 52
64
ayat 116 yang artinya: “Tetapi Allah memberikan kesaksian atas apa
yang diturunkan kepadamu.”88
Perukiyah menyakini dengan penggunaan ayat ini sebagai
rukiyah adalah agar pasien mempunyai keteguhan hati bahwasanya
tidak ada Tuhan selain Allah. Ayat ini memberikan ketauhidan kepada
pasien, agar pasien senantiasa mengantungkan diri karena sebab
penyakit ini kepada Allah saja. Setelah itu, juga diajarkan apa saja hal
yang harus dilakukan sebelum dan setelah rukiyah, menguatkan hati
dan keyakinan pasien terhadap kekuasaan Allah yang dapat
menyembuhkannya.89
7. Surah Al A’Araf ayat 54
ٰ ِ
ُا َّن َربَّ ُك ُم ا للّه
Artinya: Sesungguhnya Tuhanmu adalah Allah Swt.90
88
Muhammad Nasib Ar-Rifa’i, Kemudahan dari Allah Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir
Jilid 4, (Jakarta: Gema Insani, 2000), 95
89
Wawancara dengan Pengasuh Panti Bapak Muhammad Taufik, 19 April 2020 Pukul
14.00 di Aula Panti Asuhan Putra Tuntang
90
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan terjemahannya special for woman , 157
65
hujan. Jika demikian, Dia adalah Tuhan dan tidak ada Tuhan selain-
Nya.91
Menurut perukiyah ayat ini juga berguna untuk meneguhkan hati
pasien, agar yakin dan mengharap kesembuhan hanya kepada Allah.
Bukan syaitan atau makhluk lainnya.92
8. Surah Al Mu’minun ayat 116
ك ِ ٰ
ُ فَتَ ٰعلَى اللّهُ ال َْمل
Artinya: Maha Tiggi Allah Raja yang sebenarnya.93
91
M. Quraish Shihab, Tafsir Al Misbah : Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur’an
volume 5, 117
92
Wawancara dengan Pengasuh Panti Bapak Muhammad Taufik, 19April 2020 Pukul
14.00 di Aula Panti Asuhan Putra Tuntang
93
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan terjemahannya special for woman (PT Sygma
Examedia arkanleema, 2009), 349
94
M. Quraish Shihab, Tafsir Al Misbah : Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur’an
volume 9, 271
66
95
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan terjemahannya special for woman, 572
96
M. Quraish Shihab, Tafsir Al Misbah : Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur’an
volume 9, 486-487
97
Wawancara dengan Pengasuh Panti Bapak Muhammad Taufik, 19April 2020 Pukul
14.00 di Aula Panti Asuhan Putra Tuntang
67
butuh, lagi Maha Kaya dan Agung, karena itu Allah tidak memiliki
pasangan tidak juga anak.
10. Surah As Shafaat ayat 1-10
ِ َّ و
١صفًّاَ ِالصافَّا َ
٢اِ َز ْجًراِ الز ِاجر
َ َّ َف
٣اِ ِذ ْكًراِ فَالتَّالِي
َ
ِ
٤إِ َّن إِ ََلَ ُك ْم لََواح ٌد
٥ُِب ال َْم َشا ِرُّ ِ َوَما بَْي نَ ُه َم َاوَرِ اْر ِ َّ ب
ْ الس َم َاواِ َو ُّ َر
٦ب ِ ِالسماء الدُّنْيَا بِ ِزينَ ٍةالْ َكواك ِ
َ َ َ َّ إنَّا َزيَّنَّا
٧ان َما ِرٍد
ٍ َو ِح ْفظًا ِمن ُك ِّل َشيط
ْ ْ َ
ِ ِ
ٍ َعلَى ويُ ْق َذفُو َن م ْن ُك ِّل َجان
٨ب ِ ِ
َ ْ ََْل يَ َّس َّمعُو َن إ ََل ال َْم ََل ْا
٩ب ِ
ٌ اب َواص ٌ ُد ُح ًورا َوََلُ ْم َع َذ
ِ ِ ِ
١٠ب ٌ اْلَطْ َفةَ فَأَتْ بَ َعهُ ش َهابٌثَاق ْ ف َ إَِل َم ْن َخط
Artinya:
Demi (rombongan) yang bersaf-saf dengan sebenar-benarnya.
Dan demi (rombongan) yang melarang dengan sebenar-benarnya
(dari perbuatan-perbuatan maksiat). Dan demi(rombongan) yang
membacakan pelajaran. Sesuangguhnya Tuhanmu benar-benar
esa. Tuhan langit dan bumi dan apa yang berada di antara
keduanya dan Tuhan tempat-tempat terbit matahari.
Sesungguhnya Kami telah menghias langit yang terdekat dengan
hiasan, yaitu bintang-bintang. Dan telah memeliharanya
(sebenar-benarnya) dari setiap setan yang sangat durhaka. Setan-
setan itu tidak dapat mendengarkan (pembicaraan) para malaikat
dan mereka dilempari dari segala penjuru. Untuk mengusir dan
68
98
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan terjemahannya special for woman (PT Sygma
Examedia arkanleema, 2009), 446
99
Muhammad Nasib Ar-Rifa’i, Kemudahan dari Allah Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir
Jilid 4, (Jakarta: Gema Insani, 2000), 16
100
Wawancara dengan Pengasuh Panti Bapak Muhammad Taufik, 19April 2020 Pukul
14.00 di Aula Panti Asuhan Putra Tuntang
69
101
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan terjemahannya special for woman (PT
Sygma Examedia arkanleema, 2009), 604
102
Muhammad Nasib Ar-Rifa’i, Kemudahan dari Allah Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir
Jilid 4, (Jakarta: Gema Insani, 2000), 1075
103
Wawancara dengan Pengasuh Panti Bapak Muhammad Taufik, 19April 2020 Pukul
14.00 di Aula Panti Asuhan Putra Tuntang
70
ِ ك الن
٢َّاس ِ ِمل
َ
ِ
٣إِلَه النَّاس
ِ
ِ اْلَن
٤َّاس ْ اسِ ِم ْن َشِّر ال َْو ْس َو
ِ ص ُدوِر الن ِ َّ
٥َّاس ُ س ِِف ِ
ُ الذ يُ َو ْسو
ِ اْلِن َِّة َوالن
٦َّاس ْ ِم َن
Artinya:
Katakanlah, Aku berlindung kepada Tuhannya manusia. Raja
manusia. Sembahan manusia. Dari kejahatan (bisikan) setan
yang bersembunyi. Yang membisikkan (kejahatan) ke dalam
dada manusia. Dari(golongan) jin dan manusia.104
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan terjemahannya special for woman (PT
104
bila tidak berzikir kepada Allah maka setan akan menjadi besar dan
menang.105
Surah An Naas dan Surah Al Falaq termasuk dalam
muawidzatain, maknanya menjelaskan tentang permintaan
perlindungan kepada Allah raja segala raja manusia dari segala
kejahatan makhluknya baik dari golongan jin maupun manusia.
Surah Al Falaq
١ِِ َب الْ َفلِّ قُ ْل أَعُوذُ بَِر
٢َِ َِم ْن َشِّر َما َخل
٣ب ِ ٍِ ِ
َ ََوم ْن َشِّر َغاسِ إذَا َوق
٤اِ ِِف الْعُ َق ِدِ َوِمن َشِّر النَّفَّاث
ْ َ
ِ ٍ
٥َوِم ْن َشِّر َحاسد إذَا َح َس َد
ِ
Artinya:
Katakanlah, Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai
subuh. Dari kejahatan (makhluk yang) Dia ciptakan. Dan dari
kejahatan, malam apabila telah gelap gulita. Dan dari kejahatan
(perempuan-perempuan) penyuhir yang meniup pada buhul-
buhul (talinya). Dan dari kejahatan orang yang dengki apabila
dia dengki.106
105
Muhammad Nasib Ar-Rifa’i, Kemudahan dari Allah Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir
Jilid 4, (Jakarta: Gema Insani, 2000), 1083-1084
106
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan terjemahannya special for woman, 604
72
telah gelap gulita”. Mujahid mengatakan, “Gasiqul lail idza waqaba itu
artinya apabila matahari telah terbenam”. Demikian dikemukakan oleh
Imam Bukhari. Dan, hal ini pun dikatakan pula oleh Ibnu Abbas dan
yang lain. Yang menjadi alasan mereka adalah sebuah hadis yang
diriwaykan oleh Imam Ahmad dari Harits bin Abu Salamah, dengan
mengatakan bahwa Aisyah berkata, “Rasulullah Saw. memegang
tanganku, lalu memperlihatkan bulan ketika terbit, lalu beliau
mengatakan, “Berlindunglah kepada Allah dari kejahatan bulan
apabila terbenam” Hadis ini diriwatkan pula oleh Imam Nasa’i dan
Tirmidzi.107
Surah ini menurut perukiyah sebagai peringatan kepada pasien
dan jin yang merasuk di tubuhnya untuk bertuhid hanya kepada Allah
saja. termasuk dalam muawwidzatain, maknanya menjelaskan tentang
permintaan perlindungan kepada Allah raja segala raja manusia dari
segala kejahatan makhluknya baik dari golongan jin maupun
manusia.108
Surah Al Falaq dan surah An Naas dipilih untuk digunakan
dalam pengobatan didasarkan kepada hadis Nabi yang diriwayatkan
Abu Daud tentang keutamaan surah-surahAl Muwaizatain.
Inilah ayat-ayat yang digunakan oleh pengasuh MT dalam terapi
rukiyah beliau, di dalam rukiyah ini tidak ada ayat-ayat yang
dikhususkan kecuali ayat-ayat yang terkena sihir. Ayat-ayat Al-Qur’an
tersebut akan menambah iman dan taqwa kita kepada Allah.
107
Muhammad Nasib Ar-Rifa’i, Kemudahan dari Allah Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir
Jilid 4, (Jakarta: Gema Insani, 2000), 1079
108
Wawancara dengan Pengasuh Panti Bapak Muhammad Taufik, 19April 2020 Pukul
14.00 di Aula Panti Asuhan Putra Tuntang
73
109
Abdul Daim Al Kahil. Sembuh Tanpa Dokter: Mukjizat Kesehatan Dengan Al-
Qur’an & As-Sunnah. (Lumajang: Ruqyah Learning Center, 2018),27-28
74
Qur’an yang diyakini oleh Panti Asuhan Putra Tuntang sebagai syifa
(obat) dalam pengobatan rukiyah.
Kesembuhan yang terkandung di dalam Al-Qur’an bersifat
umum, untuk seluruh penyakit hati yang ada di dalam dada, seperti
syubhat, kebodohan, dan pemikiran-pemikiran rusak, juga untuk
kesembuhan badan dari berbagai penyakit. Begitu juga hadis Nabi
Saw. yang diriwayatkan oleh Muslim dari Jabir r.a disebutkan bahwa
Rasulullah Saw. beliau bersabda: Setiap penyakit ada obatnya. Apabila
obat suatu penyakit telah tepat, sembuhlah dia dengan izin Allah Swt”.
(HR. Muslim).110
Hadis tersebut menjelaskan bahwa setiap penyakit ada obatnya,
hadis ini juga membawa hikmah kepada manusia untuk berusaha
menemukan obat dengan mempelajari jenis penyakit itu sendiri,
termasuk juga pengobatan fisik dan kejiwaan, selain itu juga
memberikan sugesti dan harapan kepada penderita, bahwa sakitnya
pasti akan sembuh dan dapat diobati.
Seluruh penyakit yang menimpa manusia tidak terlepas dari tiga
jenis berikut: Penyakit-penyakit jasmani yang bisa dilihat dan dirasa,
penyakit-penyakit maknawi seperti, jiwa akal atau hati, dan penyakit-
penyakit ruhani seperti kesurupan dan sihir. Salah satu pengobatan
yang diperintahkan dan dipraktikkan oleh Rasulullah dan para sahabat
adalah rukiyah.
Pelaksanaan rukiyah merupakan salah satu kegiatan yang
dilakukan di Panti Asuhan Putra Tuntang, dengan adanya pelaksanaan
Sya’roni dan Khusnul Khatimah, Terapi Ruqyah dalam Pemulihan Kesehatan Mental,
110
Jurnal JIGC (Journal of Islamic Guidance and Counseling), Volume 2 Nomor 1 Juni
2018, 83-84
75
111
Wawancara dengan Pengasuh Panti Bapak Muhammad Taufik, 19April 2020 Pukul
14.00 di Aula Panti Asuhan Putra Tuntang
112
Wawancara dengan Anak asuh Sutarno, 13 April 2020 Pukul 10.10 di Aula Panti
Asuhan Putra Tuntang
113
Wawancara dengan Anak asuh Fahri Huseini, 14 April 2020 Pukul 10.30 di Aula Panti
Asuhan Putra Tuntang
77
114
Wawancara dengan Anak asuh Muhammad Afrida, 13 April 2020 Pukul 10.50 di
Aula Panti Asuhan Putra Tuntang
115
Wawancara dengan Anak asuh Nahrowi Wibowo, 17 April 2020 Pukul 11.30 di Aula
Panti Asuhan Putra Tuntang
78
Sya’roni dan Khusnul Khatimah, Terapi Ruqyah dalam Pemulihan Kesehatan Mental,
116
Jurnal JIGC (Journal of Islamic Guidance and Counseling), Volume 2 Nomor 1 Juni
2018, 91
80
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Ayat-ayat Al-Qur’an yang digunakan untuk Rukiah
Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa ayat-
ayat untuk rukiyah antara lain Surah Al Fatihah, Surah Al Baqarah
ayat 1-4, Surah Al Baqarah ayat 163, Surah Al Baqarah ayat 255 atau
sering disebut ayat Kursi, Surah Al Baqarah ayat 284-286, Surah Ali
Imran ayat 18, Surah Al A’raf ayat 54, Surah Al Mu’minun ayat 116,
Surah Al Jin ayat 3, Surah As Shafaat ayat 1-10, Surah Al Haysr ayat
22-24, Surah Al Ikhlas, Surah Al Falaq dan Surah An Naas.
2. Proses rukiyah yang dilakukan Panti Asuhan Putra Tuntang
Prosesnya adalah Menyiapkan kantong plastik dan air minum,
membagikan air minum 1 orang 1 gelas, wudhu atau dalam keadaan
suci, duduk melingkar, perukiyah membacakan ayat-ayat Al-Qur’an
dan anak-anak fokus mendengarkan, perukiyah akan mengobati setiap
anak yang bereaksi dengan cara mendoakan dengan ayat-ayat Al-
Qur’an, ada yang kerasukan jin dengan cara sakit bagian salah satu
tubuh, menangis, menjerit atau mencengkram, anak yang bereaksi
akan diberikan plastik untuk muntah dan di ajak untuk beristighfar
atau berdzikir sampai sadar, anak akan diberi nasehat untuk selalu
berdzikir, tidak melamun, mengurangi perbuatan yang buruk dan
pikiran tidak boleh kosong.
3. Dampak Rukiyah
Dampak yang dirasakan dari pengasuh sebagai orang yang
merukiyah adalah anak dapat diatur dengan mudah, mengatur dalam
81
B. Saran
1. Untuk Lembaga Panti Asuhan
Kegiatan rukiyah sebaiknya dapat fasilitas dan dimasukan ke dalam
kegiatan rutinan ataupun bulanan yang terjadwal.
2. Untuk Lembaga Instut Agama Islam Negeri Salatiga
Menambah sarana dan prasarana untuk meningkatkan tradisi
rukiyahdi kalangan kampus. Dan menambah wawasan mahasiswa
tentang rukiyah.
82
DAFTAR PUSTAKA
Farhan, Ahmad, Studi Living Al-Qur’an ada Praktik Quranic Healing Kota
Bengkulu (Analisis Deskpritif Terhadap Penggunaan Ayat-Ayat Al-
Qur’an), Jurnal, Refleksi, Volume 16, Nomor 1. April 2017
Katsir, Ibnu. 2001. Tafsir Ibnu Katsir vol. 1, terj. M. Abdul Ghoffar
Jakarta: Pustaka Imam Asy-Syafi’i
Mansur dkk, M., 2007. Metode Penelitian Living Qur’an dan Hadis.
Yogyakarta: TH Press
Maryati, Kun, dan Juju Suryawati. t.t. Sosiologi untuk SMA dan MA Kelas
XII. Esis
Said, Hisnubin Ali Al Qahthani, 2015. Muslim Doa Zikir & Rukiyah dari
Al-Qur’an dan As Sunah. Solo: Aqwam
Lampiran-Lampiran
Lampiran 1
Pedoman Wawancara dengan Pengasuh Panti Asuhan
a. Mengapa melakukan rukiyah?
b. Bagaimana ayat-ayat Al-Qur’an bisa memberikan
kesembuhan?
c. Ayat-ayat apa saja yang digunakan bapak untuk melakukan
rukiyah dalam pengobatan ini?
d. Mengapa tidak mengggunakan ayat-ayat yang lain?
e. Bagaimana proses penyembuhan itu berlangsung dalam
rukiyah?
f. Apa syarat yang harus dipenuhi oleh perukiyah saat akan
melakukan rukiyah?
g. Apakah ada tempat, hari atau waktu khusus untuk melakukan
rukiyah?
h. Bagaimana cara melakukan proses rukiyah berlangsung?
i. Apakah ada pantangan yang harus dihindari oleh orang yang
dirukiyah saat proses penyembuhan?
j. Apakah ada perbedaan ayat-ayat yang digunakan dalam
merukiyah dalam pengobatan fisik dan non fisik ini?
k. Apakah ada media yang digunakan dalam proses rukiyah?
l. Bagaimana mengetahui jika orang yang dirukiyah tidak
hanya sakit fisik saja tetapi terkena sihir atau yang lain?
m. Reaksi apa saja yang sering muncul ketika bapak melakukan
rukiyah?
n. Bagaimana sikap orang yang belum melakukan dan yang
sesudah melakukan rukiyah?
87
Lampiran 5
Nama Anak Asuh
TEMPAT TANGGAL
NO NAMA L/P STATUS
LAHIR LAHIR
1 Robi Kaanita L Kab. Semarang 13/04/2016 Yatim
2 Bagus Agam Kamali L Kab Semarang 16/05/2013 Yatim
3 Ananda Ragil Saputra L Kota Salatiga 12/01/2011 Yatim
4 Candra Cristian L Kab. Semarang 14/05/2018 Yatim
5 Ardiansyah Noval Prayoga L Kota Semaranng 20/02/2011 Dhuafa
6 Ramadhan Dedi Setiawan L Kab. Semarang 10/1/2008 Yatim
7 Aditya Saputra L Kab. Semarang 02/12/2007 Piyatu
8 Ady Maulana L Kab. Magelang 23/08/2008 Dhuafa
9 Muhammad Afrida L Kab. Semarang 02/06/2006 Dhuafa
10 Oktavian Putra Ramadhan L Kota Semarang 04/10/2006 Yatim
11 Panji Tohjiwo L Kab. Semarang 08/2/2005 Yatim
12 Alip Tyas Wibowo L Kab. Kebumen 21/06/2006 Piatu
13 Muhamad Surahman L Kab. Semarang 05/5/2005 Yatim
14 Rahmad Hidayah L Kab. Semarang 26/03/2002 Dhuafa
15 Ayub Dwi Saputra L Kab. Semarang 03/7/2004 Terlantar
16 Muhamad Chamaludin L Kab. Semarang 21/01/2003 Dhuafa
17 Ahmad Sofyan Aldiyanto L Kab. Semarang 20/12/2002 Dhuafa
18 Agus Sofyan Dwi S L Kab. Semarang 01/9/2001 Dhuafa
19 Sutarno L Kab. Semarang 01/7/2002 Dhuafa
20 Nahrowi Wibowo L Kab. Semarang 20/10/2001 Piatu
21 Fahri Husain L Kuningan 12/06/2001 Dhuafa
22 Suryadi L Kab. Semarang 02/6/1996 Yatim
90
Lampiran 6
Kegiatan Harian Anak Asuh
Panti Asuhan Putra Tuntang Kab. Semarang
No Hari Waktu Jenis Kegiatan Keterangan
1. Senin 04.00- Shubuh dan kajian Islam
05.30
2. 05.30- Makan, piket dan
06.30 persiapan sekolah
3. 06.30- Balajar di sekolah
14.00
4. 14.00- Makan siang dan istirahat
15.00
5. 15.00- Sholat asar dan mandi
16.30
6. 16.30- Murojaah dan sholat
18.00 maghrib
7. 18.00- Kegiatan diskusi
19.00
8. 19.00- Shola isya dan makan
19.30 malam
9. 19.30- Belajar
21.30
10. 21.30- Istirahat
04.00
1. Selasa 04.00- Shubuh dan kajian Islam
05.30
2. 05.30- Makan, piket dan
06.30 persiapan sekolah
91
Lampiran 7
Surat Keterangan Penelitian
97
Lampiran 8
Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian
98
Lampiran 9
Transkip wawancara
Kode : 02
Nama informan : Sutarno
Tanggal : 13 April 2020
Tempat : Aula Panti
wawancara
Transkip wawancara
Kode : 03
Nama informan : Fahri Huseini
Tanggal : 13 April 2020
Tempat : Aula Panti
wawancara
Transkip wawancara
Kode : 04
Nama informan : Afrida
Tanggal : 13 April 2020
Tempat : Aula Panti
wawancara
Transkip wawancara
Kode : 05
Nama informan : Alip Tyas W
Tanggal : 13 April 2020
Tempat : Aula Panti
wawancara
Transkip wawancara
Kode : 06
Nama : Nahrowi
informan
Tanggal : 13 April 2020
Tempat : Aula Panti
wawancara
Transkip wawancara
Kode : 07
Nama : Luqman
informan
Tanggal : 13 April 2020
Tempat : Aula Panti
wawancara
Transkip wawancara
Kode : 01
Nama : M. Taufik
informan
Tanggal : 13 April 2020
Tempat : Aula Panti
wawancara
Lampiran 10
Dokumentasi
Wawancara dengan anak asuh berinisial H Wawancara dengan anak asuh bersinisial T
Wawancara dengan anak asuh berinsial AL Wawancara dengan anak asuh berinisial A
117
Struktur organisasi
Banner panti
119
Latihan rebana
Proses rukiyah
120
Agama : Islam
Warga Negara : Indonesia
B. RIWAYAT PENDIDIKAN
1. Pendidikan formal
a. MI 02 Kutoharjo Kaliwungu Kendal
C. PENGALAMAN ORGANISASI
1. Menjabat Devisi Wacana dalam Organisasi HMJ
(Himpunan Mahasiswa Jurusan) Prodi Ilmu Al-Qur’an dan
Tafsir IAIN Salatiga
(2017)
2. Menjabat Devisi PSDM dalam Organisasi HMJ
(Himpunan Mahasiswa Jurusan) Prodi Ilmu Al-Qur’an dan
Tafsir IAIN Salatiga
(2018)