SKRIPSI
Oleh :
Uswatun Chasanah
NIM.53020170018
ii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN DAN KESEDIAAN DI
PUNLIKASIKAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
NIM : 53020170018
iii
PENGESAHAN KELULUSAN
Skripsi saudara Uswatun Chasanah, dengan nomor induk
mahasiswa 53020170018 yang berjudul Ummatan Wasathan
dalam Al-Qur‟an (Studi Penafsiran Buya Hamka) telah
dimunaqosyahkan dalam Sidang Panitia Ujian Fakultas Ushuluddin
Adab dan Humaniora, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga
pada 30 April 2021 dan telah diterima sebagai bagian dari syarat-
syarat untuk
iv
MOTTO
ۗاِ َّن ال ّٰلّهَ ََل يُغَيِّ ُر َما بَِق ْوٍم َح ّٰتّى يُغَيِّ ُرْوا َما بِاَنْ ُف ِس ِه ْم
sendiri.
(QS. Ar Ra’du:11)
(Penulis)
v
PERSEMBAHAN
untuk penulis.
vi
Semoga Allah memanjangkan usia yang senantiasa dalam
dengan loyalitas.
viii
ABSTRAK
A. Penulisan Huruf :
xi
B. Vokal :
َ Fathah ditulis „a‟
ۗ Kasrah ditulis „i‟
َ Dlammah ditulis „u‟
C. Vokal Panjang :
D. Vokal Rangkap :
+َ Fathah + ya‟ ditulis ai بيُكى Bainakum
ً mati
و+َ Fathah + wawu ditulis au قول Qaul
mati
xii
E. Huruf rangkap karena tasydid ( ۗ) ditulis rangkap :
د ditulis dd عدة „iddah
ٌ ditulis nn يُب Minna
F. Ta’ marbuthah
1. Bila dimatikan ditulis dengan h :
حكًة H}ikmah
جسية Jizyah
(ketentuan ini tidak berlaku untuk kata-kata bahasa Arab
yang sudah diserapke dalam bahasa Indonesia)
أأَتى A‟antum
أعدد U‟iddat
نئٍ شكرتى La „in syakartum
xiii
H. Kata Sandang Alif + Lam:
xiv
KATA PENGANTAR
xv
2. Dr. Benny Ridwan, M.Hum, selaku Dekan Fakultas
xvi
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak
Uswatun Chasanah
NIM. 53020170018
xvii
DAFTAR ISI
MOTTO ..................................................................................... v
PERSEMBAHAN...................................................................... vi
ABSTRAK ................................................................................. ix
A. Latar Belakang............................................................. 1
B. Rumusan Masalah ....................................................... 13
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ................................. 14
D. Kajian Pustaka ............................................................. 16
xviii
E. Kerangka Teori ........................................................... 19
F. Metode Penelitian ....................................................... 25
G. Sistematika Penulisan ................................................. 29
xx
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
Al Munawar Agil Husin Said, Al-Qur'an Membangun Tradisi
Kesaleha Hakiki, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002), h1m. 3
1
Pesan dan kandungannya dihidangkan secara rinci dan luas
2
M Quraish Shihab, Membumikan Al-Qur'an (Bandung: Mizan Media
Utama, 1994), hlm.6
2
membuktikan, perbedaan-perbedaan yang terjadi tidak
ada saat ini, agama Islam yang tidak condong sebelah barat
umat yang adil dan pilihan agar kamu menjadi saksi atas
5
Hidayatur Rohmah, Ummatan Wasatan Dalam Al-Qur‟an Surah Al-
Baqarah Ayat 143 (Studi Komparatif Kitab Tafsir Fitanzilil qur‟an, Jami‟ al
Bayan dan Al-Qur‟an Al-„Azim), (IAIN Curup, 2019), hlm. 4
4
(perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi
6
Faidurrohman, Konsep Ummatan Wasathan dalam AL-Qur‟an
Perspektif Syaikh Wahbah Az-Zuhayli dalam Tafsir Kitab At-Tafsir Al-Munir.
Skripsi IAIN Salatiga, hlm. 27
7
Emna Laisa, Islam dan Radikalisme, Islamuna Vol. 1 No. 1, Juni
2014, hlm. 3
5
Indonesia, radikalisme diartikan sebagai paham atau aliran
fanatisme9.
8
Faidurrohman, Konsep Ummatan Wasathan.........., hlm. 72
9
Emna Laisa, Islam dan Radikalisme......................., hlm. 3
6
Diantara bentuk kekerasan yang dilakukan oleh ISIS adalah
7
Sedangkan liberalisme merupakan istilah yang
10
A Faiz Yunus, Radikalisme, Liberalisme dan Terorisme:
Pengaruhnya Terhadap Agama Islam, Universitas Indonesia Jurnal Studi Al-
Qur‟an Vol. 13 No. 1, 2017, hlm. 82
8
kata liberal berkembang sehingga mempunyai beragam
makna11.
َ َِوَك ّٰذل
ِ ك َج َع ْل ّٰن ُك ْم اَُّم ًة َّو َسطًا لِّتَ ُك ْونُ ْوا ُش َه َداۤ َء َعلَى الن
َّاس
11
Faidurrohman, Konsep Ummatan Wasathan..................., hlm. 29
9
12
wasathan. Menurut Al-Thabari ummatan
12
Nama aslinya adalah Abû Ja‟far Muẖammad bin Jarȋr bin Yazȋd bin
Katsȋr bin Ghâlȋb al-Ṯabârȋ. Beliau dilahirkan pada tahun 224 H/839 M di
Amol, nama daerah di Thabaristan. Beliau juga terkenal sebagai Imam,
Mujtahid, Sejarawan, Ahli fikih dan Mufassir. Al- Ṯabârȋ tumbuh dewasa
dalam keluarga yang mementingkan pendidikan dan di lingkungan religius.
13
Hidayatur Rohmah, Ummatan Wasatan dalam Al-Qur‟an................,
hlm 112
10
cenderung membelenggu diri secara total. Adanya
14
Pratami Hidayah, Karakteristik Dakwah Buya Hamka, Skripsi IAIN
Metro, 2020, hlm.21
12
menggunakan gabungan antara corak tafsir bil
B. Rumusan Masalah
Qur‟an?
ummatan wasathan?
13
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan Penelitian
dalam al-Qur‟an.
15
Moh Rusli, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif Berorientasi
Praktis, (Sumenep: LP3 Paramadani, 2013), hlm. 34
14
2. Kegunaan Penelitian
sebagai berikut:
a. Aspek Teoritis
masa mendatang.
b. Aspek Praktis
15
Islam dengan terus menjadikan peran
D. Kajian Pustaka
wasathan.
E. Kerangka Teori
16
Nurdin, Quranic Society (Menelusuri Konsep Masyarakat Ideal
dalam Al-Qur‟an), hlm. 104
20
Dari kata wasat lahir kata wasit yang bermakna
dengan kewajiban
orang lain17.
17
Faidurrohman, Konsep Ummatan Wasathan,..............hlm. 73
22
sebagai hal yang baru, sepeerti teknologi sebagai alat
wasathan18.
18
Faidurrohman, Konsep Ummatan Wasathan,..............hlm. 73-74
23
luhur, juga bisa menimbulkan malapetaka. Artinya, jika
asahan.
F. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
19
Ibid, hlm. 74-75
25
lainnya. Oleh karena itu, guna mendapat data-data
skripsi ini.
2. Sumber Data
a. Data primer
b. Data Sekunder
Hamka).
G. Sistematika Penulisan
20
Sahiron Syamsuddin, Tafsir Studies, (Yogyakarta: Elsaq, 2009),
hlm. 15.
29
Bab I merupakan pendahuluan yang meliputi
pembahasan berikutnya.
30
Bab IV menjelaskan mengenai wujud moderasi
31
BAB II
1. Makna Ummatan
21
Sugih Hidayatullah, Ummatan Wasaṯan dalam al-Qur‟an (Studi
Komparasi Penafsiran Muẖammad Abduh dan Sayyid Quṯb), Skripsi UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta, 2019, hlm. 25-26
32
pemeluk dan juga sebagai makhluk manusia22. Kata اية
22
Tim Penyusun Pusat Bahasa. Kamus besar Bahasa Indonesia, Edisi 3.
Cet. 2 (Jakarta: Balai Pustaka, 2002), hlm. 1242
23
M. Quraish Shihab. Ensiklopedia Al-Qur‟an Kajian Kosakata, Cet 1
(Jakarta: Lentera Hati, 2007), hlm. 1242
24
Abdur Rauf, Ummatan Wasaṭan................................, hlm.225
33
Al-Qur‟an menyebut kata ummah sebanyak 51
ّٰب ِم ْن َش ْي ٍء ثُ َّم اِّٰلى َربِِّه ْم ِ اَمثَالُ ُكم ۗما فَ َّرطْنَا فِى ال
ِ ْكت َ ْ ْ
34
b. Q.S al-A‟raf ayat 38
ِ
ْ ََّارُك ْوا فِ ْي َها َج ِم ْي ًعا ۗقَال
ت ّّٰ اُ ْختَ َها ۗ َح
َ تۗى ا َذا اد
25
M. Quraish Shihab, Ensiklopedia Al-Qur‟an Kajian Kosakata,hlm.
1035
37
g. Q.S al-Baqarah ayat 213
ضتم ْي ٍن
ْ ُّه
“Manusia itu (dahulunya) satu umat.
Lalu Allah mengutus para nabi (untuk)
menyampaikan kabar gembira dan
peringatan. Dan diturunkan-Nya
bersama mereka Kitab yang mengandung
kebenaran, untuk memberi keputusan di
antara manusia tentang perkara yang
mereka perselisihkan. Dan yang
berselisih hanyalah orang-orang yang
telah diberi (Kitab), setelah bukti-bukti
38
yang nyata sampai kepada mereka,
karena kedengkian di antara mereka
sendiri. Maka dengan kehendak-Nya,
Allah memberi petunjuk kepada mereka
yang beriman tentang kebenaran yang
mereka perselisihkan. Allah memberi
petunjuk kepada siapa yang Dia
kehendaki ke jalan yang lurus.”
26
Sabri Mide, Ummatan Wasatan dalam al-Qur‟an (Kajian Tafsir
Tahlili) dalam QS al-Baqarah/2: 168 Universitas Islam Negeri Alauddin
Makassar, 2014, hlm.38
39
2. Makna Wasathan
27
Ibid, hlm. 39
28
Adib Bisri dan Munawwir. Kamus Arab-Indonesia Arab, Cet 1
(Surabaya: Pustaka Progresif, 1999), hlm. 777
40
sifat kesucian. Dari situlah kemudian kata wasat meluas
29
Makmun, Konsep Ummatan Wasathan ..................................., hlm.
53
30
Abdur Rauf, Ummatan Wasaṭan Menurut M. Quraish Shihab
..............hlm. 226
41
yang mempunyai dua belah ujung yang ukurannya
َ َِوَك ّٰذل
ك َج َع ْل ّٰن ُك ْم اَُّم ًة َّو َسطًا لِّتَ ُك ْونُ ْوا ُش َه َداۤ َء َعلَى
31
Nur Afrizal, Konsep Wasathiyah dalam Al-Quran (Studi Komparatif
Antara Tafsir Al-Tahrir Wa At-Tanwir dan Aisar At-Tafasir), Jurnal An-Nur
Vol.4 No.2, 2016, hlm. 208
42
ت لَ َكبِْي َرًة اََِّل َعلَى الَّ ِذيْ َن َه َدى
ْ ََع ّٰلى َع ِقبَ ْي ِهۗ َواِ ْن َكان
َّرِح ْي ٌم
32
Al-Qur‟an. 2: 143
43
3. Makna Ummatan Wasathan
33
Makmun, Konsep Ummatan Wasathan dalam Al-
Quran....................,hlm. 62
44
dengan tetap meyakini kebenaran masing-masing
34
Faidurrohman, Konsep Ummatan Wasathan.............................., hlm.
72
45
umat yang terdahulu, yaitu umat Yahudi dan Nasrani.
37
Sugih Hidayatullah, Ummatan Wasaṯan dalam al-Qur‟an ..............,
hlm. 27
47
Hal ini menunjukkan perilaku untuk menmpuh jalan
terhadap Allah.
48
akan dipertanggung jawabkan dihadapan Allah SWT.
50
Rasulullah pada Ka‟nah dikarenakan pula Ka‟bah
39
Makmun, Konsep Ummatan Wasathan dalam Al-Quran, (Kajian
Tafsir al-Misbah karya M. Quraish Shihab) UIN Sunan Ampel Surabaya,
2006, hlm. 51
51
umat Islam akan kesbesaran nilai agama Islam itu sendiri,
ciri-cirinya:
40
Ibid, hlm 52
52
1. Adanya hak kebebasan yang harus selalu diimbangi
dengan kewajiban
41
Faidurrohman, Konsep Ummatan Wasathan dalam Al-
Qur‟an.............., hlm. 73
54
datang sebagai hal yang baru, sepeerti teknologi
taqwa42.
42
Ibid, hlm. 74-75
57
BAB III
WASATHAN
43
M. Sholihin, Ilmu Tasawuf, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2014), hlm.
269
58
tercermin dari gelar-gelar kehormatan yang di sandangnya,
perjuangan Hamka45.
44
Pratami Hidayah, Karakteristik Dakwah Buya Hamka, Skripsi IAIN
Metro, 2020, hlm.21
45
M. Sholihin, Ilmu Tasawuf....................................., hlm. 270
59
Hamka mengawali pendidikannya dengan belajar
46
Pratami Hidayah, Karakteristik Dakwah Buya Hamka............., hlm.
22
60
Buya Hamka tidak sempat memperoleh pendidikan
61
memungkinkannya lagi untuk meninggalkan
nasionalisme47.
47
Sholihin. M, Ilmu Tasawuf.................................., hlm. 271
48
M. Fathinadhiroh, Pemikiran Buya Hamka tentang aspek tauhid,
Skripsi IAIN Sunan Ampel Surabaya, 1997, hlm. 15
62
Dari kesepuluh anak-anaknya tersebut, saat ini jumlah cucu
seorang ibu.
49
Surya Pratama, Kontribusi Buya Hamka dalam Perkembangan
Dakwah Muhammadiyah Tahun 1925-1981, Skripsi Universitas Islam Negeri
Sumatera Utara, 2017, hlm. 35
63
pengungkapan perasaan Zainudin dan pembicaraan
c. Falsafah Hidup
Umat Islam
kehidupanya.
f. Merantau ke deli
65
dari pada kehidupan yang demikian lah ia mendapat
g. Ayahku
i. Studi islam
50
Usep Taufik Hidayat. Tafsir al-Azhar: Menyelami Kedalaman
Tasawuf Hamka, Al-Turas Vol. XXI No. 1, 2015, hlm. 58
67
Ketiga, hal-hal yang jarang menkadi perhatian para
51
Ibid, hlm. 59
69
untuk menulis tafsirnya yaitu adanya kevakuman pada
Hanafi52.
52
Usep Taufik Hidayat. Tafsir al-Azhar........................,hlm. 61
71
juga menggunkan pendekatan perkembangan politik dan
hal ini adalah hal yang tabu. Hal ini telah menjadi
53
Usep Taufik Hidayat. Tafsir al-Azhar........................, hlm. 65
73
menafsirkan ayat tentang ummatan wasthan cenderung
turunnya.
َ َِوَك ّٰذل
ِ ك َج َعلْ ّٰن ُك ْم اَُّم ًة َّو َسطًا لِّتَ ُك ْونُ ْوا ُش َه َداۤ َء َعلَى الن
َّاس
75
ت لَ َكبِْي َرًة اََِّل َعلَى الَّ ِذيْ َن َه َدى ال ّٰلّهُ ۗ َوَما
ْ ََع ِقبَ ْي ِهۗ َواِ ْن َكان
54
Al-Qur‟an. 2: 143
76
tokoh-tokoh lain, bahwasannya umat Yahudi terlalu
55
Hamka, Tafsir Al-Azhar, Pustaka Nasional PTE LTD Singapura, hlm.
332
77
menempuh jalan lurus, bukan terpaku pada dunia sehingga
56
Sugih Hidayatullah, Ummatan Wasaṯan Dalam al-Qur‟an ..............,
hlm. 27
79
jawabkan dihadapan Allah. Selama umat ini masih
57
Hamka, Tafsir Al-Azhar,..................................................hlm. 333
80
Umat Muhammad menjadi umat tengah dan menjadi
Abd bin Humaid dan Tirmidzi dan Ibn Hibban dan at-
dan penyayang”. 58
58
Ibid................, hlm. 334
83
BAB IV
KONTEKS KEIINDONESIAAN
59
Abdur Rauf. Ummatan Wasatan........................., hlm. 237
85
Dalam ungkapan dalam bahasa Arab sebaik-baik segala
(pembentukan syariat)60.
60
Mohammad Fahri dan Ahmad Zainuri, Moderasi Beragama di
Indonesia, UIN Raden Fatah Palembang. Intizar Vol. 25 No. 2, 2019, hlm. 97
86
Radikalisme Berbasis Agama ini sarat akan pembahasan
61
Muhamad Rezi, Moderasi Islam Era Millenial(Ummatan Wasathan
dalam Moderasi Islam Karya Muchlis Hanafi), IAIN Bukittinggi Sumatra
Barat. Istinarah Vol. 2 No. 2, 2020, hlm. 25
87
Sikap moderasi NU pada dasarnya tidak terlepas dari akidah
62
Mohammad Fahri dan Ahmad Zainuri, Moderasi
Beragama......................, hlm. 97
88
penggunaan ijtihad dalam menetapkan hukum Islam
63
Mohammad Fahri dan Ahmad Zainuri, Moderasi
Beragama....................., hlm. 98
89
sikap, tidak terlalu keras (fundamentalis) dan tidak
64
Novita Andria Safitri, Implementasi Nilai At-Tawasuth (Moderat)
Ahlussunnah Wal Jama‟ah dalam Pendidikan Karakter di MA Aswaja Ngunut
Tulungagung, Skripsi IAIN Tulungagung, 2017, hlm. 21
90
perilaku-perilaku yang menyimpang dari syariat
65
Ibid..................., hlm. 24
91
b. Tawazun (berkeseimbangan)
66
Ukhrawi adalah segala yang berkaitan tentang akhirat
92
terjadi adalah keterlebakangan dan menjadi permainan
satunya.
ِ ّٰ ُّ ك ِم َن
َ ْالدنْ يَا َواَ ْح ِس ْن َك َماۗ اَ ْح َس َن اللّهُ الَي
ك ِ َن
َ َص ْيب
93
Maka dalam hal tersebut umat Islam harus betul-
94
mencintai saudaranya sebelum dia mencintai
d. Tasamuh (toleransi)
69
Abdur Rauf, Interpretasi Hamka tentang Ummatan
Wasathan..............,hlm.174
96
(diterangkan dalam QS. Al-Kahfi ayat 29) Sesuai
Qur‟an70.
70
Ibid........, hlm. 64
97
B. Relevansi Penafsiran Buya Hamka Tentang Ummatan
berperilaku72.
72
Ibid, hlm. 25
100
konsep ummatan wasathan menurut Hamka yaitu umat
pada umumnya.
73
Abdur Rauf, Ummatan Wasathan Menurut Hamka................, hlm.
211
103
wasathan sehingga menambah daya tarik
nya sendiri74.
wasathan.
74
Abdur Rauf, Ummatan Wasathan Menurut Hamka................, hlm.
211
104
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
105
satu dengan yang lain sehingga terlibat dalam aksi yang
anarkis.
masing-masing madzhab.
B. Saran
108
DAFTAR PUSTAKA
109
Hidayatullah Sugih. Ummatan Wasaṯan dalam al-Qur‟an (Studi
Komparasi Penafsiran Muẖammad Abduh dan Sayyid Quṯb).
Skripsi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2019.
110
Nugroho Sapta Wahyu. Ummatan Wasaṭan Perspektif Mufasir
Kontekstualis Indonesia Sebagai Resolusi Konflik
Kekerasan Komunal. Mumtaz: Jurnal Studi Al-Quran dan
Keislaman, Vol. 4 No. 2, 2020.
111
Rauf Abdur. Interpretasi Hamka Tentang Ummatan Wasathan
Dalam Tafsir Al-Azhar. Jurnal Studi Al-Qur'an dan Tafsir,
Vol. 3, No. 2,2019.
Rizky Adam Tri dan Ade Rosi Siti Zakiah. Islam Wasathiyyah
dalam Wacana Tafsir Ke-Indonesia-an (Studi Komparatif
Penafsiran M. Quaish Shihab dan Buya Hamka). Jurnal
Aqwal UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Vol. I No. 1,
2020.
112
Rusli Moh. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif
Berorientasi Praktis. Sumenep: LP3 Paramadani, 2013.
113
Vera Susanti. Kajian Tokoh dalam Pembaharuan Islam (Nurcholis
Madjid). Makalah UIN Sunan Gunung Djati Bandung,
2020.
114
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Data Pribadi:
Pendidikan Formal:
Pengalaman Organisasi:
115
2. 2015-2016 Bendahara SKI SMK Diponegoro Salatiga
3. 2016-2017 Anggota Dewan Ambalan SMK Diponegoro
Salatiga
4. 2018 Anggota HMJ Ilmu Al-Qur‟an dan Tafsir IAIN
Salatiga
5. 2018 Anggota PMII Rayon Sutawijaya
6. 2018-2019 Anggota Taklim Jurnalistik
7. 2019-2020 Sekretaris Al-Khidmah IAIN Salatiga
8. 2019 Bendahara HMPS Ilmu Al-Qur‟an dan Tafsir IAIN
Salatiga
Penulis
Uswatun Chasanah
NIM. 53020170018
116