Anda di halaman 1dari 25

BAB 4

DASAR SISTEM PENDINGINAN DAN PERAWATAN BERKALA SYSTEM


PENDINGINAN

A. FUNGSI SISTEM PENDINGINAN

Pada kendaraan bermotor entah mobil ataupun sepeda motor, harus


menyertakan sistem pendingin pada bagian mesin. Tujuannya untuk menjaga suhu
mesin karena mesin melakukan pembakaran yang menghasilkan panas, panas yang
dihasilkan ini berlangsung berkelanjutan sehingga akan meningkatkan suhu mesin
seiring bekerjanya mesin.(Muchta.2017).

Gambar 4.1 sistem pendingin sepeda motor

Sistem pendinginan dalam mesin kendaraan adalah suatu sistem yang


berfungsi untuk menjaga supaya temperatur mesin dalam kondisi yang ideal. Mesin
pembakaran dalam (maupun luar) melakukan proses pembakaran untuk menghasilkan
energi dan dengan mekanisme mesin diubah menjadi tenaga gerak. Mesin bukan
instrumen dengan efisiensi sempurna, panas hasil pembakaran tidak semuanya
terkonversi menjadi energi, sebagian terbuang melalui saluran pembuangan dan
sebagian terserap oleh material disekitar ruang bakar. Mesin dengan efisiensi tinggi
memiliki kemampuan untuk konversi panas hasil pembakaran menjadi energi yang
diubah menjadi gerakan mekanis, dengan hanya sebagian kecil panas yang terbuang.
Mesin selalu dikembangkan untuk mencapai efisiensi tertinggi, tetapi juga
mempertimbangkan faktor ekonomis, daya tahan, keselamatan serta ramah
lingkungan

Proses pembakaran yang berlangsung terus menerus dalam mesin


mengakibatkan mesin dalam kondisi temperatur yang sangat tinggi. Temperatur
sangat tinggi akan mengakibatkan desain mesin menjadi tidak ekonomis, sebagian
besar mesin juga berada di lingkungan yang tidak terlalu jauh dengan manusia
sehingga menurunkan faktor keamanan. Temperatur yang sangat rendah juga tidak
terlalu menguntungkan dalam proses kerja mesin. Sistem pendinginan digunakan agar
temperatur mesin terjaga pada batas temperatur kerja yang ideal. Prinsip pendinginan
adalah melepaskan panas mesin ke udara, tipe langsung dilepaskan ke udara disebut
pendinginan udara (air cooling), tipe menggunakan fluida sebagai perantara disebut
pendinginan air. (Anonim.2019)
B. JENIS SISTEM PENDINGINAN

1. Pendingin Udara

Sistem pendingin udara ini umumnya dilakukan dengan cara memanfaatkan


udara yang masuk lewat celah mesin.Cara kerjanya cukup sederhana, udara akan
masuk lewat celah fairing atau cover bodi depan (biasanya berbentuk sirip),
kemudian masuk ke dalam celah mesin.
Gambar 4.2 pendingin udara

Hal paling mendasar tentang mesin berpendingin udara ini adalah, toleransi
mesin terhadap suhu panas bisa dibilang cukup tinggi, sehingga motor dengan sistem
pendigin udara bisa digunakan dalam berbagai kondisi cuaca, dari mulai musim
dingin, hingga musim panas, tapi tidak cocok digunakan di jalanan macet.

2. Pendingin Udara Bertekanan

Gambar 4.3 pendingin udara bertekanan

Sistem pendingin ini menggunakan Forced Air (udara bertekanan) yang


berasal dari kipas yang terpasang pada mesin yang dihubungkan langsung dengan
poros engkol sedemikian rupa agar berputar ketika mesin bekerja. Udara bertekanan
yang dihasilkan oleh kipas dialirkan ke silinder dan kepala silinder. Agar pendinginan
lebih efektif digunakan saluran udara dan sirip-sirip.

3. Pendingin Cairan

Berbeda dengan sistem pendingin udara, sistem pendinginan cairan


kebanyakan menggunakan radiator coolant mirip dengan sistem pendingin pada
mobil, tapi dalam sistem yang lebih simple. Kebanyakan sistem pendingin cairan
digunakan untuk motor perkotaan atau yang digunakan sehari-hari.

Gambar 4.4 pendingin cairan

Cara kerjanya, cairan pendingin akan masuk lewat jalur khusus menuju ruang
mesin dan menyerap panas di area tersebut. Setelah itu, cairan akan kembali ke ruang
radiator untuk diinginkan kembali, dan mengalir lagi ke ruang mesin untuk menyerap
panas di sana. Begitu seterusnya. Sistem pendingin ini cukup efektif untuk jenis
motor yang digunakan untuk keperluan sehari-hari dengan kondisi jalanan yang tidak
menentu, seperti daerah perkotaan yang cenderung padat dan berisiko macet, kontur
jalan yang kurang baik dan biasa berkendara di jalur lambat.(Anonim,2019)

a. Radiator

Radiator mendinginkan air yang temperaturnya tingi, terdiri dari tangki atas
(upper tank), Tangki bawah (lower tank), Tutup radiator, Jalur radiator (Radiator
core) atau Jalur air serta bagian lainnya.
Gambar 4.5 radiator

Jalur radiator terdiri dari banyak saluran yang dialiri air dan bersirip untuk
mengalirkan panas. Ketika air panas mengalir, sirip sirip mendinginkannya karena
terpaan angin yang biasanya dibantu oleh kipas angin elektrik.

b. Tutup Radiator

Tutup radiator ini dilengkapi oleh katup tekanan dan katup vakum. Fugsi dari
tutup radiator ini ketika air pendingin mengembang dan tekanannya naik, air
dipertahankan untuk tidak mendidih walaupun temperaturnya sudah 100 derajat
celcius atau bahkan diatasnya Kerja dari tutup radiator dapat dilihat pada gambar
dibawah:
Gambar 4.6 tutup radiator

Ketika temperature air naik dan tekanan di dalam radiator mencapai nilai
tertentu, katup bertekanan akan terbuka (gambar sebelah kanan) mengalirkan air
kearah tabung penampung. Sebaliknya saat air mendingin dan tercipta kevakuman di
radiator, katup vakum akan terbuka (gambar sebelah kiri), maka air dari tabung
penampung mengalir ke radiator dan tekanan pada radiator terjaga.

4. Pendingin Oli

Gambar 4.7 pendingin oli


Sistem pendingin oli ini memilik 2 fungsi sekaligus yakni selain
mendinginkan mesin menggunakan media oli mesin sebagai pendingin juga
mengalirkan oli mesin ke bagian-bagian mesin sebagai pelumas. Kerja dari Sistem ini
menggunakan kerja dari sistem pelumasan, hanya saja aliran oli dialirkan melewati
oil cooler yang memiliki sirip sirip untuk mendinginkan oli karena terpaan udara dari
depan.

C. KOMPONEN SISTEM PENDINGIN

Pada penjelasan di atas ada 4 jenis pendinginan pada sepeda motor yaitu
sistem pendingin menggunakan udara, system pengin udar tekan, sistem pendingin
menggunakan air dan yang terakhir system pendingin mengguanakan oli. Berikut ini
penjelasan komponen sistem pendinginan sesuai tipe pendinginan nya

1. Sistem pendingin udara

Pada sistem ini panas yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar dan udara
di dalam silinder sebagian dirambatkan keluar melalui sirip-sirip pendingin yang
dipasang di luar silinder dan ruang bakar tersebut. Panas tersebut selanjutnya diserap
oleh udara luar yang temperaturnya jauh lebih rendah dibanding temperatur sirip
pendingin. Untuk daerah mesin yang temperaturnya tinggi yaitu di sekitar ruang
bakar diberi sirip pendingin yang lebih panjang dibanding di daerah sekitar silinder.
Gambar 4.8 sirip pendingin
Udara yang menyerap panas dari sirip-sirip pendingin harus berbentuk aliran
atau udaranya harus mengalir agar temperatur di sekitar sirip tetap rendah sehingga
penyerapan panas tetap berlangsung secara sempurna. Aliran uadara ini kecepatannya
harus sebanding dengan kecepatan putar mesin agar temperatur ideal mesin dapat
tercapai sehingga pendinginan dapat berlangsung dengan sempurna. (Anonim.2017)
2. Sistem pendigin Udara Tekan

Gambar 4.9 komponen system pendingin udara tekan


Komponen utama dari system pendingin udara tekan ini adalah kipas yang
berada pada sebelah kanan mesin motor, yang bertopang pada poros engkol, jika
semakin cepat putaran poros engkol maka semakin cepat juga putaran dari kipas
tersebut. Pada bagian block silinder juga memiliki sirip sama halnya dengan system
pendingin udara alami pada motor bebek atapun motor laki.

3. Sistem Pendinginan Air


a. Radiator

Gambar 4.10 Radiator


Radiator berfungsi untuk menampung dan mendinginkan cairan pendingin
yang telah menjadi panas setelah menyerap panas dari komponen komponen mesin .
Radiator terdiri dari tangki atas dan bawah yang dihubungkan dengan pipa yang
berfungsi untuk mengalirkan sekaligus mendinginkan air pendingin.
b. Tutup radiator

Gambar 4.11 tutup radiator


Tutup radiator memiliki dua fungsi, fungsi yang pertama adalah untuk
menaikkan titik didih air pendingin dengan jalan menahan ekspansi air pada saat air
menjadi panas sehingga tekanan air menjadi lebih tinggi dari tekanan udara luar.
Sedangkan fungsi yang kedua adalah untuk mempertahankan air pendingin di dalam
sistem agar tetap penuh walaupun mesin dalam keadaan dingin atau panas. Untuk
mewujudkan fungsi tersebut, maka pada tutup radiator dilengkapi dengan relief valve
dan vacuum valve.
c. Thermostat
Gambar 4.12 Thermostat

Thermostat berfungsi untuk mempercepat tercapainya suhu kerja mesin pada


saat mesin masih dingin dan juga berfungsi untuk mempertahankan mesin selalu pada
suhu kerjanya (antara 80-90 derajat celcius). Thermostat biasanya dipasang antara
radiator dan sirkuit pendingin (silinder block dan silinder heat). Thermostat bekerja
seperti katup otomatis yang bekerja berdasarkan panas, dimana pada waktu dingin
katup akan menutup dan pada waktu panas katup akan membuka, 

d. Kipas pendingin
Gambar 4.13 kipas radiator
Radiator didinginkan oleh aliran udara luar yang mengalir melewati sirip-
siripnya. Pada saat kendaraan berhenti aliran udara tidak akan cukkup untuk
mendinginkan radiator. Untuk mengatasi hal ini maka dibelakang radiator dipasang
kipas pendingin untuk membantu agar aliran udara selalu cukup untuk mendinginkan
radiator. Ada 2 jenis kipas yang sering digunakan pada kendaraan yaitu kipas yang
digerakan oleh motor listrik dan kipas manual yang digerakan oleh poros engkol
mesin itu sendiri melalui talli kipas/V-belt.  
e. Tangki Cadangan

Gambar 4.14 tangki cadangan


Reservoir Tank atau tangki cadangan dihubungkan ke radiator melaui selang
overflow. Reservoir Tank ini berfungsi untuk menjaga agar volume air pendingin
selalu stabil.
f. Pompa Air (Water Pump)

Gambar 4.15 water pump


Berfungsi untuk mensirkulasikan air pendingin dengan jalan membuat
perbedaan tekanan antara saluran hisap dengan saluran tekan yang terdapat
pada pompa. Pompa yang digunakan umumnya adalah type sentrifugal. Pompa ini
digerakan oleh poros engkel melalui tali kipas atau v-belt
g. Selang radiator

Gambar 4.16 selang radiator


Berfungsi sebagai penghubung antara radiator dan blok mesin.  Ada dua slang
di radiator, Upper hose berfungsi mengalirkan air panas dari mesin ke radiator.
Sedangkan lower hose untuk menyalurkan air yang sudah didinginkan kembali ke
mesin. 
h. Water jacket

Gambar 4.17 water jacket


Berfungsi sebagai saluran-saluran tempat air mengalir di blok mesin ini
dinamakan water jacket. (Kitapunya.2013)
4. System Pendinginan Oli

Gambar 4.18 oil cooler


Oil cooler memiliki bentuk seperti radiator hanya saja biasanya memiliki
ukuran lebih kecil. Fungsi oil cooler ini adalah untuk menyerap panas oli dan
melepaskannya ke udara, Saat motor berjalan, akan timbul aliran udara dari depan
menerpa oil cooler, sehingga panas dari oil cooler akan pindah ke udara bebas. Hal
itu menyebabkan suhu mesin terjaga dari pelumasnya. Tentu saja pada system ini
juga memiliki pompa untuk menyalurkan oli ke atas radiator olinya tersebut untuk
didinginkan.
D. CARA KERJA SISTEM PENDINGINAN
1. Cara Kerja sistem pendingin udara

Gambar 4.19 Sirip silinder blok dan head


Sistem pendingin udara menggunakan udara luar sebagai media pendingin.
Artinya, panas mesin akan disalurkan secara langsung ke udara bebas.
Prinsip kerjanya, yakni dengan melakukan perpindahan panas dari komponen mesin
yang terbuat dari logam menuju udara luar ketika motor bergerak. Untuk
mempercepat proses perpindahan panas, maka dibuatlah konstruksi blok silinder dan
kepala silinder yang dilengkapi sirip udara. Sirip udara ini sebenarnya berfungsi
untuk memperluas bidang interaksi panas. Sehingga semakin lebar luas penampang
mesin yang yang berinteraksi maka semakin cepat pula perpindahan panasnya.
Mekanismenya, saat temperatur mesin meningkat maka panas mesin akan menyebar
keseluruh bagian mesin. Termasuk sirip udara yang terletak disekitar blok mesin.
Sementara itu, lokasi mesin motor tidak tertutup frame, hal itu menyababkan adanya
aliran udara yang melalui mesin saat motor bergerak. Aliran udara ini akan menyerap
panas dari sirip mesin. Karena sifat panas yang akan mengalir ke zat yang memiliki
suhu lebih rendah. Sehingga proses pendinginan bisa berlangsung. Tipe pendingin
angin ini, banyak dipakai pada motor-motor bebek dibawah 125 cc. Kapasitas mesin
yang tidak terlalu besar membuat proses pendinginan tidak terlalu berat.
2. Cara Kerja Sistem Pendingin Tekan

Gambar 4.20 cara kerja system pendingin tekan


Udara disirkulasikan oleh kipas ke sirip-sirip pendingin. Pada teknik
pendinginan jenis ini, udara dipaksa masuk dan mengalir melaluirusuk pendingin
mesin yang dilakukan oleh kipas blower. Kipas ini terpasang pada rotor magnet.
Teknik pendinginan dengan udara yang dipaksa ini dapat dijumpai pada vespa,
lambretta dan scuter bajaj. Perbedaan dengan pendinginan udara bebas adalah pada
cara menghidupkannya, pada pendinginan udara bebas tidak boleh terlalu lama mesin
hidup ditempat tanpa dijalankan, sedangkan pada motor dengan system udara yang
dipaksa, mesin dapat dihidupkan di tempat dalam waktu yang tak terbatas, karena
memiliki kipas blower. Kelebihan dari sistem pendingin udara tekan adala!
pendinginantidak bergantung kepada Hembusan angin dari ara! depan motor saja
tetapi dibantu oleh tekanan angin yang dihasilkan oleh kipas pendingin. Sitem
pendingin udara tekan jugadiaplikasi pada motor yang posisi mesinnya berada
dibelakang, contohnya motor matic. Alasan motor matic menggunakan sistem
pendingin udara tekan karena mesinmotor matic posisinya berada di belakang
sehingga tidak mendapatkan hembusan angin dari depan motor. Kelemahannya
adalah tenaga motor sedikit berkurang karena digunakan untuk menggerakkan kipas
pendingin. Sistem pendingin udara banyak digunakan pada sepeda motor dengan cc
mesin yang rendah, biasanya dibawah 125 cc, namun bila lebih dari 125 cc biasanya
menggunakan sistem pendingin air. Sistem pendingin udara ini biasanya berupa sirip-
sirip pada blok mesin dan kepala silinder mesin.
Sistem pendingin ini bekerja pada saat sepeda motor melaju atau berjalan,di
mana udara akan mengenai sirip-sirip tersebut dan panas mesin dapat dibuang ke
udara melalui sirip-sirip mesin tersebut. jumlah sirip-sirip tersebut sudah dirancang
khusus oleh para produsen kendaraan agar didapat pendinginan yang sesuai untuk
mencapai suhu kerja mesin yang diinginkan. Bila sirip-sirip itu patah, maka akan
sangat mempengaruhi dari suhu mesin tersebut. Komponen utama sistem pendingin
udara adalah sirip pendingin, semakin luas sirip pendingin semakin efektif
pembuangan panas, namun semakin luas sistem pendingin suara mesin semakin kasar
akibat resonasi suara yang dihasilkan sirip pendingin. Guna mengatasi hal tersebut
maka pada sirip pendingin dipasang karet peredam suara. Upaya lain yang dilakukan
untuk meningkatkan efektifitas pendinginan adalah menggunakan sistem pendingin
paksa. Pada system pendinginan udara paksa digunakan kipas pendingin untuk
membantu meningkatkan sirkulasi udara pendingin.(Asrul.2016)
3. Sistem Pendinginan Air
Gambar 4.21 cara kerja system pendingin air

Modul pendinginan cairan atau radiator coolant, marak digunakan pada


sepeda motor untuk keperluan urban atau penggunaan sehari-hari. Sistem kerja cairan
pendingin memiliki jalur khusus ke ruang mesin. Pemasangan jalur khusus ini
sengaja dibedakan dengan jalur oli agar pendingin cairan dapat bekerja optimal. Saat
cairan melewati ruang mesin, maka akan menyerap panas pada mesin. Hal ini
disebabkan oleh suhu cairan yang lebih rendah dari mesin yang sedang bekerja.
Setelah cairan efektif menahan laju panas mesin, cairan akan kembali masuk ke ruang
radiator untuk pendinginan dan mengulangi proses tadi. Pendinginan cairan sangat
efektif untuk sepeda motor yang digunakan untuk keperluan sehari-hari. Kondisi jalan
yang tak menentu, seperti lalu lintas terlampau padat, kontur jalan yang kurang baik,
serta infrastruktur yang terlalu sempit, membuat mesin motor harus bekerja ekstra
keras.
E. DASAR PERAWATAN SISTEM PENDINGINAN
Perawatan sistem pendinginan ada beberapa cara menurut sistem atau jenis
pendinginan nya itu sendiri.Berikut cara perawatan nya:
1. Sistem pendinginan udara
Pada sistem ini meenggunsksn sirip-sirip pada blok silinder dan silinder
head,yang terbuat dari alumunium yang bisa menyerap panas dari hasil pembakaran
dan di searap oleh sirip-sirip sehingga dapat di lepaskan ke udara melalui sirip yang
di hembus oleh udara atau angin.
Perawatam sistem pendingin ini adalah:
a. Pengecekan secara visual apakah ada sirip-sirip yang patah
b. Membersihkan sirip-sirip (bila ada kotoran yang menempel di sirip)
2. Sistem Pendingin Udara kipas atau tekan
Pada sistem ini hampir sama dengan sistem pendingin udara menggunakan
sirip,hanya saja pada sistem pendingin ini menggunakan kipas yang berputar
mengikuti flywheel.Berikut ini cara perawatan nya:
a. Periksa sirip-sirip pada silinder head dan silinder blok
b. Membersihkan sirip dari kotoran
c. Pengecekan kipas dan komponen yang lain bila ada kerusakan di
sarankan untuk mengganti.
3. Sistem pendinginan oli
Perawatan pada system pendinginan oli ini pemeriksaan dan perawatan
diutamakan pada unit oil cooler atau radiatornya, slang oli, dan pompanya. Jika
komponen tersebut rusak maka akan mengakibatkan terjadi over heating pada mesin,
karena mesin tersebut tidak bisa melepas panas dengan baik.
4. Sistem pendinginan Radiator

Keselamatan kerja:
Pada waktu motor masih panas, perhatikan waktu membuka tutup radiator !
Langkah kerja :
Membongkar radiator
a. keluarkan air pendingin dari radiator dengan membuka kran bawah dan
b. pasangkan bak penampung
Gambar 4.22 baut pembuangan pada radiator (tanda panah)

c. Jika tidak tepasang kran pembuang lepaskan slang radiator bawah


d. Lepaskan slang radiator atas
e. Lepas baut-baut pengikat rumah kipas, jika radiator terpasang rumah
f. kipas tersebut.
g. Lepas baut-baut pengikat radiator pada rangka
h. Keluarkan radiatornya

Pembersihan radiator

Bagian luar

a. Bersihkan kotoran-kotoran yang menempel pada sirip-sirip radiator dengan


jalan menyemprotkan udara/ air panas dari samping bagian dalam menuju
keluar
Gambar 4.23 pembersihan radiator

b. Bersihkan bagian luar pipa saluran atas/bawah dengan skrap dan amplas
c. Perbaiki sirip-sirip yang rusak/bengkok dengan menggunakan kayu dengan
ujung dibentuk pipih

Gambar 4.24 pembersihan sirip sirip radiator

Perhatikan !

Jangan memperbaiki sirip-sirip dengan obeng/logam, dapat merusakkan kisi-kisi


bagian dalam

a. Membersihkan kotoran-kotoran dalam radiator dengan jalan :


b. Sumbat saluran penghubung atas/bawah radiator dengan karet/plastik
c. Isikan air kedalam radiator ½ dari kapasitas radiator
d. Tutup leher pengisian dan kocak-kocak berulang kali, buaang air bilasan
tersebut
e. Kerjakan pembilasan berulang kali sampai air bersih

Pembilasan motor

a. Lepas tutup rumah termostat


b. Keluarkan termostat

Gambar 4.25 mengeluarkan termostat

c. Bersihkan permukaan rumah dan tutup termostat


d. Pasang kembali tutup rumah termostat dengan paking baru
e. Lepas slang by-pass
f. Sumbat saluran by-pass
g. Pasang slang perpanjangan pada tutup rumah termostat
h. Pasangkan radiator
i. Pasang slang bawah
Gambar 4.26 cara pembilasan

j. sikan air ke dalam dengan menggunakan sambungan slang yang dihubungkan


dengan kran air
k. Hidupkan motor putaran dalam keadaan ideal
l. Kerjakan sampai air yang keluar dalam keadaan bersih

Perakitan

a. Pasangkan kembali termostat


b. Perhatikan pemasangan termostat jangan terbalik !
Gambar 4.27 pemasangan termostat yang benar (gambar kanan)

c. Pasang slang atas


d. Perhatikan kedudukan klem

Gambar 4.28 pemasangan slang yang benar (gambar kanan)

Pengisian air

a. Isikan air yang dicampur anti karat ke dalam radiator

Pembuangan udara

Cara sederhana

a. Hidupkan motor, tunggu sampai termostat terbuka, pada saat tersebut keluar
gelembung-gelembung udara
b. Tambahkan air pada radiator
c. Kerjakan pekerjaan tersebut sampai gelembung udara tidak ada lagi

Kontrol akhir

a. Pemeriksaan kebocoran
b. Pemeriksaan temperatur air pendingin
c. Pasangkan termometer pada mulut radiator
d. Hidupkan motor sampai terjadi peredaran air dari motor ke radiator dan baca
thermometer

Anda mungkin juga menyukai