I.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan fungsi sistem kebutuhan rasa aman
I.3.1 Usia
Individu belajar untuk melindungi dirinya dari berbagai bahaya melalui
pengetahuan dan pengkajian akurat tentang lingkungan. Perawat perlu untuk
mempelajari bahaya-bahaya yang mungkin mengancam individu sesuai usia
dan tahap tumbuh kembangnya sekaligus tindakan pencegahannya.
I.3.2 Gaya Hidup
Faktor gaya hidup yang menempatkan klien dalam resiko bahaya diantaranya
lingkungan kerja yang tidak aman, tinggal didaerah dengan tingkat kejahatan
tinggi, ketidakcukupan dana untuk membeli perlengkapan keamanan,adanya
akses dengan obat-obatan atau zat aditif berbahaya.
I.3.3 Status mobilisasi
Klien dengan kerusakan mobilitas akibat paralisis, kelemahan otot, gangguan
keseimbangan/koordinasi memiliki resiko untuk terjadinya cedera.
I.3.4 Gangguan sensori persepsi
Sensori persepsi yang akurat terhadap stimulus lingkungan sangat penting
bagi keamanan seseorang. Klien dengan gangguan persepsi rasa, dengar,
raba, cium, dan lihat, memiliki resiko tinggi untuk cedera.
I.3.5 Tingkat kesadaran
Kesadaran adalah kemampuan untuk menerima stimulus lingkungan, reaksi
tubuh, dan berespon tepat melalui proses berfikir dan tindakan. Klien yang
mengalami gangguan kesadaran diantaranya klien yang kurang tidur, klien
tidak sadar atau setengah sadar, klien disorientasi, klien yang menerima obat-
obatan tertentu seperti narkotik, sedatif, dan hipnotik.
I.3.6 Status emosional
Status emosi yang ekstrim dapat mengganggu kemampuan klien menerima
bahaya lingkungan. Contohnya situasi penuh stres dapat menurunkan
konsentrasi dan menurunkan kepekaan pada simulus eksternal. Klien dengan
depresi cenderung lambat berfikir dan bereaksi terhadap stimulus lingkungan.
I.3.7 Kemampuan komunikasi
Klien dengan penurunan kemampuan untuk menerima dan mengemukakan
informasi juga beresiko untuk cedera. Klien afasia, klien dengan keterbatasan
bahasa, dan klien yang buta huruf, atau tidak bisa mengartikan simbol-simbol
tanda bahaya.
I.3.8 Pengetahuan pencegahan kecelakaan
Informasi adalah hal yang sangat penting dalam penjagaan keamanan. Klien
yang berada dalam lingkungan asing sangat membutuhkan informasi
keamanan yang khusus. Setiap individu perlu mengetahui cara-cara yang
dapat mencegah terjadinya cedera.
I.3.9 Faktor lingkungan
Lingkungan dengan perlindungan yang minimal dapat beresiko menjadi
penyebab cedera baik di rumah, tempat kerja, dan jalanan.
Aktivitas kolaboratif
Pencegahan jatuh (NIC): berkolaborasi dengan tim kesehatan lain
untuk meminimalkan efek samping obat yang dapat menyebabkan
jatuh
Lakukan perujukan keahli fisioterapi untuk latihan cara berjalan dan
latihan fisik untuk memperbaiki mobilitas, keseimbangan dan kekuatan
Aktivitas lain
Reorientasikan pasien dengan realitas dan lingkungan sesegera mungkin
jika perlu
Bantu saat pasien ambulasi
Tempatkan pasien didekat meja perawat
Sediakan alat bantu untuk berjalan
Sediakan alarm untuk pasien memanggil bantuan
Jika perlu gunakan restrain
Pencegahan jatuh (NIC): sediakan alat pemanggil bantuan untuk pasien
dan atur ditempat yang mudah dijangkau
Instruksikan psien untuk mencari bantuan jika memerlukan
Singkirkan bahaya lingkungan
Tidak membuat perubahan perlu pada lingkungan
Pastikan pasien menggunakan sepatu yang sesuai jika jalan
Perawatan dirumah
Ajarkan pasien dan keluarga menganai teknik untuk mencegah cedera
dirumah
Beirikan materi penyuluhan yang sesuai dengan strategi dan tindakan
untuk pencegahan jatuh
Berikan informasi mengenai bahaya dan karakteristik lingkungan
Ajarkan anggota keluarga mengenai factor yang menyebabkan jatuh
Lakukan perujukan keahli fisioterapi untuk mengajarkan keluarga
bagaimana membantu pasien dalam ambulasi
Kaji untuk menggunakan alat ambulasi yang benar
Potter & Ferry. (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses
dan Praktik Edisi 4. Jakarta: EGC
Wilkinson J.M & Ahern N.R. (2011). Buku Saku Diagnosis Keperawatan Edisi 9.
Jakarta: EGC
(…………………...) (…………………...)