Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PENDAHULUAN

KEBUTUHAN SPIRITUAL DAN KEIMANAN

Oleh :

Ahmad Azkia

NPM. 2014901210099

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN

FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN

PROGRAM STUDI S.1 KEPERAWATAN

BANJARMASIN 2021
KEBUTUHAN SPIRITUAL

A. Definisi
Spiritualitas adalah suatu keyakinan dalam hubungannya dengan yang Maha
Kuasa, Maha Pencipta (Hamid, 1999 dalam Yusuf 2016).
Menurut McEwan dalam Potter & Perry (2010) spiritual adalah segala sesuatu
yang menjadi pusat dari semua aspek kehidupan seseorang. Pemenuhan kebutuhan
spiritual sangat penting karena semua aspek kehidupan klien dipengaruhi oleh spiritual.
Keyakinan spiritual akan berupaya mempertahankan keharmonisan, keselarasan
dengan dunia luar. Berjuang untuk menjawab atau mendapatkan kekuatan ketika sedang
menghadapi penyakit fisik, stres emosional, keterasingan sosial, bahkan ketakutan
menghadapi ancaman kematian. Semua ini merupakan kekutan yang timbul diluar
kekuatan manusia. Keyakinan spiritual sangat penting bagi perawat karena dapat
mempengaruhi tingkat kesehatan dan perilaku perawatan diri klien.
B. Mekanisme fisiologis dan Faktor yang mempengaruhi

faktor yang
mempengaruhi
spiritualitas
seseorang

C. Rencana asuhan klien dengan gangguan kebutuhan spiritual


Melakukan peengkajian terkait spiritual adalah langkah utama untuk menilai keadaan
pasien selanjutnya, seperti perasaan klien, ketaatan dalam menjalankan ibadah sesuai
agamanya, ibadah yang dilakukan semmasa dalam keadaan sakit dan gangguan yang
dialami pasien dalam kebutuhan spiritual yang tidak terpenuhi selama dirumah sakit.
D. Manifestasi Kebutuhan Spiritual
1 Verbalisasi distres
Individu yang mengalami gangguan fungsi spiritual, biasanya akan
memverbalisasikan yang dialaminya untuk mendapatkan bantuan.
2 Perubahan perilaku
Perubahan perilaku juga dapat merupakan manifestasi gangguan fungsi spiritual.
Klien yang merasa cemas dengan hasil pemeriksaan atau menunjukkan kemarahan
setelah mendengar hasil pemeriksaan mungkin saja sedang menderita distres
spiritual.
E. Diagnosa Keperawatan yang mungkin muncul
1. Diagnosa 1: Hambatan Religiusitas (00169)
a) Definisi : Gangguan kemampuan untuk melatih ketergantungan pada
keyakinan dan/ atau berpartisipasi dalam ritual tradisi kepercayaan tertentu
(NANDA, 2018-2020).
b) Batasan karakteristik: keinginan untuk berhubungan dengan keyakinan,
kesulitan dalam mematuhi agama yang dianut, kesulitan mematuhi ritual.
c) Faktor yang berhubungan: Kendala kultural untuk mempraktikkan, Kendala
lingkungan untuk mempraktikkan Agama, Takut akan kematian, merasa tidak
nyaman, Distres spiritual.
2. Diagnosa 2: Ansietas Kematian (00147)
a) Definisi
Perasaan tidak nyaman atau gelisah yang samar atau yang ditimbulkan oleh
persepsi tentang ancaman nyata atau imajinasi terhadap eksistensi seseorang
(NANDA, 2018-2020).
b) Batasan Kekhawatiran, kesedihan yang mendalam, ketakutan terkait ajal,
ketakutan proses panjang menjelang ajal, ketidak berdayaan.
c) Faktor yang berhubungan: Antisipasi efek merugikan, tidak menerima
kematian sendiri, keraguan menghadapi kematian.
F. Perencanaan
Perencanaan diagnosa dalam NIC yaitu;
1. Diagnosa 1: Hambatan Religiusitas
a) Tujuan dan Kriteria hasil
Tujuan: Memenuhi kebutuhan spiritual.
Kriteria hasil:
1) Terbantu dalam menjalankan spiritual keagamaan
2) Terpenuhi dalam menjalankan keyakinan
b) Intervensi keperawatan dan Rasional
1) Fasilitasi perkembangan spiritual
Rasional: berupaya untuk membantu kebutuhan pasien dalam menjalankan
kebutuhan spiritual yang mampu dilaksanakan.
2) Dukungan lingkungan
Rasional: memantau keadaan lingkungan yang diharapkan sesuai dengan
norma keagamaan yang dianutnya.
3) Dukungan Spiritual
Rasional: membantu kegiatan religiusitas pasien seperti berdoa, musik
spiritual, ceramah keagamaan, bantuan aktivitas spiritual.
4) Inspirasi harapan
Rasional: harapan yang baik dapat menjadi persepsi yang berpengaruh
positif bangi semangat pasien.
2. Diagnosa 2: Ansietas Kematian
a) Tujuan dan Kriteria hasil
Tujuan: Pasien dapat menunjukkan kepahaman tentang kematian.
Kriteria hasil: pasien menunjukkan ketenangan dan keyakinan tentang
kematian sesuai agamanya.
b) Intervensi keperawatan dan rasional
1) Identifikasi kehilangan.
Rasional: mengkaji awal tentang perasaan klien tentang
kehilangan/kematian.
2) Fasilitasi proses berduka
Rasional: menghadirkan sikap evaluasi diri dan tujuan selama kita hidup
adalah bekal untuk kematian.
3) Dukung pasien untuk mengimplementasikan kebiasaan budaya, agama yang
terkait dengan kehilangan.
Rasional: menjalankan kebiasaan agama adalah upaya bentuk ketenangan
dalam proses kematian.
4) Identifikasi sumber dukungan lain
Rasional: keluarga, saudara, orang terdekat yang mampu meningkatkan
semangat klien dan menerima masuka bagi klien
5) Gunakan bahasa yang jelas, tunjukan sikap empati dan dukung perasaan
pasien.
Rasional: komunikasi yang baik dapat meningkatkan kepercayaan pasien
dan menjadi semangat pasien untuk menuju proses kesembuhan..
Daftar Pustaka
A. Potter, & Perry, A G (2006). Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep Proses
dan Praktik Edisi 4, Volume 2. Jakarta: EGC

Kasiati. (2016). Kebutuhan Dasar manusia 1I.Kemenkes RI

NANDA Internasional 2018-2020, Diagnosis Keperawatan Definisi dan Klasifikasi,


Penerbit: EGC

Rahayu.S (2016). Kebutuhan Dasar manusia II.Kemenkes RI

Yusuf.A (2016) .Kebutuhan Spiritual Konsep dan Aplikasi dalam Asuhan Keperawatan.
Jakarta:MW Media

Banjarmasin, April 2021

Preseptor Klinik Ners Muda

Hj. Fauziah Rezqi, S.Kep., Ns Ahmad Azkia, S.Kep

Anda mungkin juga menyukai