Anda di halaman 1dari 12

ANALISIS JURNAL

EFEKTIVITAS TERAPI GERAK TERHADAP PERUBAHAN TINGKAT


KECEMASAN PADA PASIEN SKIZOFRENIA SERTA PENGARUH
RELAKSASI PROGRESIF TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA
PASIEN SKIZOFRENIA

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Stage Jiwa


CT : M. Syafwani, S.KP., M. Kep., S.Jiwa
CI : Hj. Marlina, S.Kep., Ns

Disusun Oleh :
Rabiatul Hasanah
Aditya Saputra
Kurnia Nila Sari
Ikrima Mutiara
Muhammad Helmi A
Ahmad Azkia
Alma Aisyah Putri

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN
PROGRAM PROFESI NERS TAHUN
2021/2022
LAPORAN
ANALISIS JURNAL

A. Pendahuluan
Perkembangan dan perubahan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin
cepat akan menimbulkan berbagi konflik baru bagi manusia. Sehingga
dibutuhkan kemampuan setiap individu dalam penyesuaian diri terhadap
lingkungan. Berbagai permasalahan yang dihadapi setiap individu dapat
mempengaruhi kondisi kejiwaannya, Apabila permasalahan yang dihadapi
dirasakn oleh dirinya merupakan suatu yang berat, hal ini akan berdampak pada
kondisi yang akan mempengaruhi keseimbangan jiwanya (Soewadi, 2002).
Permasalahan-permasalahan tersebut merupakan stressor (Atkinson, 1999) dan
respon yang paling umum adalah kecemasan. Kecemasan merupakan gangguan
yang ditandai dengan perasaan ketakutan pada sesuatu yang akan terjadi secara
berlebihan.

Ada segi yang disadari dalam kecemasan itu seperti rasa takut, tidak berdaya,
terkejut, rasa bersalah atau terancam. Selain itu juga ada segi-segi yang terjadi
diluar kesadaran dan tidak menghindari perasaan yang tidak menyenangkan itu.
(Massion, 1999). Perasaan yang tidak menyenangkan itu mempunyai kadar yang
bervariasi mulai dari perasaan cemas ringan sampai ketakutan yang berhubungan
dengan ancaman bahaya. Kecemasan biasanya diiringi oleh perubahan-perubahan
somatik, fisiologik, autonomik, hormonal dan perilaku yang spesifik.

Stres dan kecemasan merupakan dua hal yang saling berkaitan, Keduanya
dipengaruhi oleh penyesuaian diri masing-masing individu. Segala permasalahan
atau tuntutan penyesuaian diri dapat menyebabkan stress yang apabila kita tidak
dapat mengatasinya dengan baik maka akan muncul gangguan jiwa (Maramis,
2004). Stuart dan Sundeen (2007) menyatakan bahwa gangguan jiwa yang paling
umum adalah skizofrenia.

Skizofrenia merupakan suatu psikosa fungsional dengan gangguan utama pada


proses berpikir serta disharmoni (Perpecahan dan keretakan) antara proses
berpikir, emosi, kemauan, dan psikomotor dengan disertai distorsi kenyataan
yang terutama disebabkan karena waham dan halusinasi. Selama ini skizofrenia
menjadi salah satu sindrom klinis dan masyarakat awam malah sering
menyebutnya dengan istilah gangguan jiwa. Pada kenyataannya skizofrenia
sering menimbulkan ketakuatan, kesalahpahaman, baik bagi orang-orang
disekitar maupun bagi penderita itu sendiri. Dengan adanya konsepsi yang terus
menerus tidak menutup kemungkinan bahwa skizofrenia akan menjadi virus akut
yang sangat ditakuti (Maramis, 2004).

Berdasarkan fenomena masalah keperawatan yang terjadi pada pasien


skizofrenia dengan kecemasan. Terdapat beberapa metode alternatif yang
dapat dilakukan keluarga dirumah dengan lebih mudah, murah dan efektif
dalam menurunkan kecemasan, yaitu ; terapi gerak dan relaksasi progresif.

B. Rumusan Masalah
Pertanyaan klinik :
Mana yang lebih efektif “Terapi Gerak Terhadap Perubahan Tingkat
Kecemasan Pada Pasien Skizofrenia” Dengan “Relaksasi Progresif
Terhadap Tingkat Kecemasan Pada Pasien Skizofrenia” ?

(Patient, Population or problem) Pasien Skizofrenia

(Intervention)
Terapi Gerak

(Comparasion or Inervention) Teknik Relaksasi Progresif

(Outcome) Penurunan Tingkat Kecemasan


C. Metode/strategi penelusuran bukti
4.1. Jurnal Pertama
a. Judul Jurnal : efektivitas terapi gerak terhadap perubahan tingkat
kecemasan pada pasien skizofrenia di rumah sakit jiwa daerah
surakarta
b. Alamat Jurnal : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah
Surakarta
c. Waktu Penelitian : 2010
4.2. Jurnal Kedua
a. Judul Jurnal : Pengaruh Relaksasi Progresif Terhadap Tingkat
Kecemasan Pada Pasien Skizofrenia Di Rumah Sakit Jiwa Daerah
Surakarta
b. Alamat Jurnal : FIK UMS Jln. Ahmad Yani Tromol Pos I Pabelan
Kartasura
c. Waktu Penelitian : 2010
D. Hasil penelusuran bukti/telaah jurnal
No Jurnal Validity Important Applicable
1 efektivitas terapi Desain: Desain penelitian eksperimen Distribusi tingkat kecemasan pasien skizofrenia  Dapat digunakan
gerak terhadap dengan quasi eksperimental dengan pada penelitian menunjukkan pada pre test tingkat sebagai
perubahan tingkat rancangan pretest and posttest with control kecemasan pasien skizofrenia pada kelompok intervensi
kecemasan pada group design eksperimen sebagian besar adalah cemas sedang mandiri
yaitu sebanyak 24 responden (96%) dan cemas keperawatan
pasien skizofrenia
di rumah sakit Sampel : Populasi penelitian ini adalah ringan sebanyak 1 responden (4%). untuk
jiwa daerah pasien skizofrenia di Rumah Sakit Jiwa Sedangkan kelompok kontrol sebagian besar menurunkan
Daerah Surakarta 151 pasien cemas sedang yaitu sebanyak 23 responden (92%) tingkat
surakarta dan ringan sebanyak 2 responden (8%). Tingkat kecemasan
kecemasan responden saat pre test nampak pada  Penggunaan
Besar Sampel : Sampel yang digunakan kedua kelompok penelitian rata-rata adalah cukup mudah
adalah 50 pasien skizofrenia yang mengalami ringan. dan sederhana
kecemasan dan mendapatkan rawat inap Selanjutnya pada post test tingkat kecemasan  Dapat dilakukan
dengan teknik pengam bilan proporsional pasien skizofrenia pada kelompok eksperimen sendiri atau
random sampling. sebagian besar menjadi ringan yaitu sebanyak 19 dengan
responden (76%) dan kecemasan sedang sebanyak tim/kelompok
Pengukuran : Penelitian ini menggunakan 6 responden (24%), sedangkan pada kelompok  Dapat
alat ukur berupa kuesioner. kontrol tetap seperti pada pre test, yaitu tingkat meningkatkan
Analisa data pada penelitian ini adalah kecemasan sedang sebanyak 22 responden (88%) hubungan saling
bivariat. Untuk dapat menguji dan dan 3 responden (12%) cemas ringan. percaya antara
menganalisa data digunakan uji t-test. perawat, pasien
Berdasarkan hasil uji Wilcoxon Signed Ranks Test dan keluarga
disimpulkan bahwa pada kelompok eksperimen
terdapat perbedaan yang signifikan pre test
kecemasan dan post test kecemasan, sedangkan
pada kelompok kontrol menunjukkan tidak
terdapat perbedaan yang signifikan pre test
kecemasan dan post test kecemasan. Hasil ini
menunjukkan bahwa pemberian terapi relaksasi
gerak berpengaruh terhadap tingkat kecemasan
pasien skizofrenia di RSJD Surakarta.

Hasil uji Wilcoxon Signed Ranks Test kecemasan


pada kelompok eksperimen diperoleh nilai Zhitung
sebesar 4,243 dan nilai p-value 0,000.

Hasil uji Wilcoxon Signed Ranks Test kecemasan


pada kelompok kontrol diperoleh nilai Zhitung
sebesar 0,447 dan nilai p-value 0,655

2. Pengaruh Desain: Desain penelitian ini menggunakan Distribusi tingkat kecemasan pasien skizofrenia  Dapat digunakan
Relaksasi metode quasi eksperimental denganpada penelitian menunjukkan pada pre test tingkat sebagai
Progresif rancangan pretest and posttest with control
kecemasan pasien skizofrenia pada kelompok intervensi
Terhadap Tingkat group design Penelitian ini menggunakan eksperimen sebagian besar adalah cemas ringan mandiri
dua kelompok, satu kelompok sebagai yaitu sebanyak 11 responden (73%) dan cemas keperawatan
Kecemasan Pada
kelompok perlakuan dan satu kelompok sedang sebanyak 4 responden (27%). untuk
Pasien Skizofrenia sebagai control. Penentuan kelompok Sedangkan kelompok kontrol sebagian besar menurunkan
Di Rumah Sakit perlakuan dan kelompok control
cemas ringan yaitu sebanyak 12 responden (80%) tingkat stres
Jiwa Daerah menggunakan randomisasi sample dan sedang sebanyak 3 responden (20%). Tingkat  Dapat dilakukan
Surakarta kecemasan responden saat pre test nampak pada sendiri atau
Sampel : Populasi penelitian ini adalah kedua kelompok penelitian rata-rata adalah ringan. dengan
pasien skizofrenia yang mengalami Selanjutnya pada post test tingkat kecemasan tim/kelompok
kecemasan dan menjalani rawat inap di pasien skizofrenia pada kelompok eksperimen  Dapat
RSJD Surakarta yang berjumlah 1815 orang. semuanya (100%) menjadi ringan, sedangkan meningkatkan
pada kelompok kontrol tetap seperti pada pre test,
Besar Sampel : Sampel yang digunakan yaitu tingkat kecemasan ringan sebanyak 12 hubungan saling
adalah pasien skizofrenia yang mengalami responden (80%) dan 3 responden (20%) cemas percaya antara
kecemasan dan mendapatkan rawat inap di sedang. perawat, pasien
Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta pada 25 dan keluarga
Februari-13 Maret 2010 yaitu 30 pasien Terdapat pengaruh relaksasi progresif terhadap
dengan teknik pengambilan proportional tingkat kecemasan pasien skizofrenia di RSJD
random sampling Surakarta.

Pengukuran : Penelitian ini menggunakan Salah satu terapi yang dapat dilaksanakan adalah
alat ukur berupa kuesioner. terapi relaksasi progresif. Teknik relaksasi
Analisa data pada penelitian ini adalah progresif adalah teknik relaksasi otot dalam yang
bivariat. Untuk dapat menguji dan tidak memerlukan imajinasi, ketakutan/sugesti.
menganalisa data digunakan tehnik Mann Berdasarkan keyakinan bahwa tubuh manusia
Whitney U test.
berespon pada kecemasan dan kejadian yang
merangsang pikiran dengan ketegangan otot
(Davis, 1998).

Hasil uji Mann Whitney U-test tingkat kecemasan


pada pre-test nilai thitung 111,5 dengan p-value
0,967.

Hasil uji Mann Whitney U-test tingkat kecemasan


pada post-test nilai thitung 14,0 dengan p-value
0,000.
E. Diskusi
Menurut kelompok kedua penelitian ini menunjukkan bahwa :
 Efektivitas Terapi Gerak Terhadap Perubahan Tingkat
Kecemasan Pada Pasien Skizofrenia
Kelebihan :
1) Penerapan prosedur pengendalian stres dapat menggunakan
relaksasi otot sebagai sarana psikoterapi yang efektif dalam
menanggulangi kecemasan. Relaksasi otot telah terbukti dalam
program terapi terhadap ketegangan otot yang mampu mengatasi
keluahan anxietas, insomnia, kelelahan, kram otot, nyeri leher dan
pinggang tekanan darah tinggi, fobi ringan dan gagap.
2) Pelaksanaan Relaksasi otot dapat diberikan melalui terapi gerak
yang bertujuan untuk mengubah ketegangan otot menjadi lebih
rileks sehingga dapat mengontrol kecemasan yang muncul (Saseno,
2001). Terapi gerak adalah terapi aktivitas fisik yang dapat
dilakukan dengan cara berolahraga untuk melatih tubuh seseorang
agar sehat secara jasmani dan rohani (Ariyadi, 2009). Adapun
manfaat dari terapi ini adalah: dapat mengurangi stress,
meningkatkan kekuatan otak, meningkatkan perasaan bahagia,
serta dapat melawan penuaan.
3) Memberikan manfaat dapat mengurangi stress, meningkatkan
kekuatan otak, meningkatkan perasaan bahagia, serta dapat
melawan penuaan.
4) Tidak menimbulkan efek samping yang membahayakan.

Kekurangan :
1) Tidak semua pasien yang dapat, melakukan teknik efektivitas terapi
gerak terhadap perubahan tingkat kecemasan dikarenakan bilanya
pasien mengalami keterbatasan gerak seperti, lansia dan pasien
yang mengalami kelempuhan.
 Pengaruh Relaksasi Progresif Terhadap Tingkat Kecemasan
Pada Pasien Skizofrenia Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta
Kelebihan :
1) Latihan relaksasi progresif sebagai salah satu tehnik relaksasi
otot telah terbukti dalam program terapi terhadap ketegangan
otot mampu mengatasi keluhan anxietas, insomnia, kelelahan,
kram otot, nyeri leher dan pinggang, tekanan darah tinggi, fobi
ringan dan gagap.
2) tekhnik relaksasi progresif dapat digunakan untuk pelaksanaan
masalah psikis. Relaksasi yang dihasilkan oleh metode ini dapat
bermanfaat untuk menurunkan kecemasan, kontraksi otot dan
memfasilitasi tidur.
3) Cukup mudah dalam penerapannya karena hanya
meralaksasikan otot-otot tubuh yang tegang.
4) Tidak memerlukan biaya dalam penerapannya.

Kekurangan :

1) Tidak semua pasien dapat melakukan tindakan Relaksasi


Progresif Terhadap Tingkat Kecemasan Pada Pasien
Skizofrenia, tanpa arahan perawat atau pisikoterapi.

Menurut diskusi kelompok tindakan efektivitas terapi gerak terhadap


perubahan tingkat kecemasan serta relaksasi progresif terhadap tingkat
kecemasan, namun relaksasi progresif terhadap tingkat kecemasan lebih mudah
diterima oleh masyarakat karna tidak sulit dilakukan secara mandiri dan hanya
berfokus pada program terapi terhadap ketegangan otot mampu mengatasi keluhan
anxietas, insomnia, kelelahan, kram otot, nyeri leher dan pinggang, tekanan darah
tinggi, fobia ringan dan gagap. Dan juga sangat bermamfaat dalam mengurangi
stress, meningkatkan kekuatan otak, meningkatkan perasaan bahagia, serta dapat
melawan penuaan dan dalam penerapan terapi ini tidak memerlukan biaya.

.
F. Kesimpulan
Kedua metode yakni menurut diskusi kelompok tindakan efektivitas
terapi gerak terhadap perubahan tingkat kecemasan serta relaksasi progresif
terhadap tingkat kecemasan. Namun jika berkaca pada kebiasaan masyarakat
umum maka penggunaan relaksasi progresif terhadap tingkat kecemasan.
untuk diterapkan karena lebih efektif karena lebih mudah diterima oleh
masyarakat karna tidak sulit dilakukan secara mandiri dan hanya berfokus
pada program terapi terhadap ketegangan otot mampu mengatasi keluhan
anxietas, insomnia, kelelahan, kram otot, nyeri leher dan pinggang, tekanan
darah tinggi, fobia ringan dan gagap. Dan juga sangat bermamfaat dalam
mengurangi stress, meningkatkan kekuatan otak, meningkatkan perasaan
bahagia, serta dapat melawan penuaan dan dalam penerapan terapi ini tidak
memerlukan biaya.

G. Saran
Dalam melakukan penanganan pasien cemas khususnya pada pasien
skizofrenia hendaknya perawat selalu melakukan pemilihan intervensi yang
terbaik sesuai kondisi yang dihadapi pada pasien dan selalu melakukan update
tidak hanya monoton terhadap satu intevensi.
DAFTAR PUSTAKA

Indy Setyanto dan Arina Maliya. (2010). efektivitas terapi gerak terhadap
perubahan tingkat kecemasan pada pasien skizofrenia di rumah sakit jiwa daerah
surakarta. Fakultas ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta

Purwaningtyas Lisa Dwi Ari dan Arum Pratiwi. (2010). Pengaruh Relaksasi
Progresif Terhadap Tingkat Kecemasan Pada Pasien Skizofrenia Di Rumah Sakit
Jiwa Daerah Surakarta. FIK UMS Jln. Ahmad Yani Tromol Pos I Pabelan
Kartasura

Banjarmasin, Juli 2021

Preseptor akademik, Preseptor klinik,

(M. Syafwani, S.KP., M. Kep., S.Jiwa) (Hj. Marlina, S.Kep., Ns)

Anda mungkin juga menyukai