OLEH
PEMBIMBING
BAGIAN PSIKIATRI
2014
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. H
MR : 665397
Agama : Islam
STATUS INTERNIKUS
Suhu : 36,8°C
Berat Badan : 60 kg
Bentuk Badan : Astenikus
Sistem Respiratorik : Inspeksi : Simetris kiri – kanan saat statis dan dinamis
Perkusi : Timpani
STATUS NEUROLOGIKUS
Gejala peningkatan tekanan intra kranial : muntah proyektil tidak ada, sakit
kepala progresif tidak ada
Mata :
ALLOANAMNESA
AUTOANAMNESA
Keluhan utama pasien ingin kontrol, pasien mengatakan bahwa dia sering merasa sedih,
iba hati, termenung-menung di rumah sejak kurang lebih dua belas tahun yang lalu. Pasien
pernah sempat dirawat sebelumnya sebanyak 3 kali di Rumah Sakit Puti Bungsu, tetapi
pasien lupa bulan pastinya.
Pasien pertama kali dirawat pada tahun 1992 di Rumah Sakit Puti Bungsu selama kurang
lebih 28 hari. Pasien dibawa oleh keluarganya karena pasien berbicara sendiri dan marah-
marah tanpa sebab yang jelas. Pasien juga sering berjalan-jalan sendiri tanpa tujuan.
Sebelumnya pasien ingin menjadi pendakwah, oleh karena itu pasien sempat menjalani
pendidikan di UISBA selama 2 semester dan kemudian tidak dapat melanjutkan karena
masalah biaya. Pasien pulang dalam keadaan tenang dan kontrol teratur ke Puti Bungsu.
Pasien mengatakan dia sudah merasa cukup sehat dan juga karena kondisi keuangan,
akhirnya pasien tidak meneruskan pengobatan dari tahun 2002 hingga tahun 2006.
Pada tahun 2006, pasien sering berdebat dengan istrinya dikarenakan masalah keuangan
sehingga pasien sering merasa sedih, murung-murung, dan mudah tersinggung. Pasien juga
mengakui waktu itu pasien sering merasa orang lain tidak suka dengan pasien sehingga
pasien lebih sering mengurung diri di rumah. Akhirnya pasien dibawa kembali oleh keluarga
ke Puti Bungsu. Pasien dirawat kurang lebih selama sebulan. Pasien pulang dalam keadaan
tenang .
Pasien sering kontrol tidak teratur Pada tahun 2009, pasien kembali diantar oleh keluarga
dengan keluhan yang sama. Sebelumnya ayah pasien meninggal dunia beberapa bulan
sebelum pasien dirawat. Pasien dirawat selama kurang lebih satu bulan. Pasien pulang dalam
keadaan tenang. Pasien kontrol teratur tiap bulan di Poliklinik Jiwa RSUP Dr.M.Djamil
hingga saat ini.
Riwayat Premorbid
Bayi : lahir spontan, cukup bulan, ditolong oleh bidan, langsung menangis,
tidak ada riwayat kejang, biru, ataupun kuning
Anak : pertumbuhan dan perkembangan sesuai anak seusianya. Pasien
mempunyai banyak teman
Remaja: pertumbuhan dan perkembangan sesuai remaja seusianya. Pasien
tidak mempunyai banyak teman, taat pada agama dan patuh pada
orang tua.
Dewasa: pasien kurang bergaul dengan teman dan tetangga.
I. Riwayat pendidikan
SD : SDN 02 Sungai Sapih
SMP : SMP N 03 Balai Baru
SMA : SMAN 5 Balai Baru
PT : Universitas Islam Sumatera Barat ( hanya selama dua semester )
♂ ♀
♀ ♂ ♀ ♂
♀ ♂ ♀ ♀ ♂ ♀
Pasien
I. Keadaan Umum
Kesadaran/sensorium : Komposmentis/baik
Sikap : Kooperatif
Tingkah laku motorik : Pasif
Ekspresi fasial : miskin
Verbalisasi dan cara berbicara : berbicara jelas
Kontak psikis : Dapat dilakukan
Perhatian : baik
Inisiatif : ada
c. Isi Pikiran
1. Pola Sentral : Tidak ada
2. Fobia : Tidak ada
3. Obsesi : Tidak ada
4. Kecurigaan : dulu ada, sekarang tidak ada
5. Delusi : tidak ada
6. Konfabulasi : tidak ada
7. Rasa permusuhan/dendam : tidak ada
8. Perasaan inferior : ada
9. Banyak/sedikit : sedikit
10. Perasaan berdosa : Tidak ada
11. Hipokhondria : Tidak ada
12. Lain-lain : Tidak ada
Pasien sering merasa sedih, murung-murung, mudah tersinggung dan tidak bisa tidur.
Pasien hanya mengurung diri di rumah dan tidak mau bersosialisasi dengan tetangga. Waham
kecurigaan dulu ada ,sekarang sudah tidak ada lagi.
Keadaan Spesifik :
A. Keadaaan alam perasaan : hipotim, stabil, pengendalian cukup baik, echt, adequat,
dangkal, sempit, lambat
B. Keadaan dan fungsi intelek : daya ingat baik, konsentrasi baik, orientasi tidak
terganggu, discriminative insight tidak terganggu, dugaan taraf intelegensia rata-rata
normal, discriminative judgement tidak terganggu, kemunduran intelek tidak ada
C. Kelainan sensasi dan persepsi : Ilusi tidak ada, halusinasi akustik dulu ada, sekarang
tidak ada
D. Keadaan proses berfikir : lambat
E. Kelainan dorongan instinctual dan perbuatan : vagabondage dulu ada, sekarang tidak
ada
F. Anxietas yang terlihat overt : tidak ada
G. Hubungan dengan realitas : tidak terganggu
Tidak ada riwayat trauma kapitis, demam, malaria dan tifus abdominalis.
I. F 31.4 Gangguan Afektif Bipolar Episode Kini Depresi Berat tanpa gejala Psikotik
II. Tidak ada diagnosis
III. Tidak ada diagnosis
IV. Sering Putus Obat
V. GAF 90 – 81
Diagnosis Differensial
F 33.2 Gangguan Depresi Berulang Episode Kini Berat tanpa Gejala Psikotik
Anjuran Terapi
Prognosis
Penilaian Prognosis
Baik Buruk
Onset Dewasa +
Relaps Sering +
Dari anamnesis, riwayat penyakit medis, pasien tidak pernah mengalami trauma
kepala dan penyakit lainnya yang secara fisiologis dapat menimbulkan disfungsi otak
sebelum pasien menunjukkan gejala gangguan jiwa. Oleh karena itu, gangguan mental
organik dapat disingkirkan (F00-F09).
Pada pasien ini, didapatkan adanya gejala-gejala gangguan afektif (mood) yang
dominan. Pasien pernah memiliki riwayat episode marah-marah tanpa sebab yang jelas,
berbicara sendiri, dan bepergian tanpa tujuan. Kemudian ada riwayat episode pasien sering
termenung-menung, merasa sangat sedih dan tidak berguna, suka menyendiri dan mengurung
diri. Antara 2 episode tersebut ada fase penyembuhan selama lebih dari 6 bulan. Kondisi pada
pasien ini memenuhi kriteria pada Gangguan Afektif Bipolar Episode kini Depresi Berat
tanpa Gejala Psikotik (F 31.4) menurut PPDGJ III.
Pada keadaan psikososial dan lingkungan pasien, ditemukan adanya riwayat putus
obat, serta permasalahan ekonomi dimana pemasukan yang dirasakan kurang oleh pasien.
Sehingga aksis IV didiagnosis dengan ketidakpatuhan terhadap pengobatan atau putus obat
dan masalah ekonomi.