Anda di halaman 1dari 44

G I

LO A
O
T J IW
PA N
O U A
K
I GG
S
P N
GA
PENDAHULUAN
• PSIKOPATOLOGI : cabang ilmu pengetahuan yang
mempelajari tentang tanda gejala dari suatu gangguan
jiwa.
• Kemampuan mengenal berbagai kondisi mental
diperlukan untuk :
- diagnosa yang tepat
- terapi yang efektif
- memperkirakan prognosis
 Tanda (sign) :
objektif dan dapat diamati oleh pemeriksa.
mis : afek tumpul, retardasi psikomotor.
• Gejala (symptom) :
keluhan subyektif yg dikemukakan pasien
mis : perasaan tertekan, tidak berenergi.
• Sindroma :
Sekelompok tanda/ gejala yg membentuk suatu
kondisi yg dapat dikenali.
Gangguan jiwa :
Sindroma atau perilaku atau psikologik seseorang, yang
secara klinik cukup bermakna dan secara khas berkaitan
dengan suatu gejala penderitaan (distress) dan hendaya
(disability) di dalam satu atau lebih fungsi penting dari
manusia.
GANGGUAN JIWA BERDASAR ASAL

I. ORGANIK :
gejala akibat perubahan-perubahan pada jaringan otak.
• Sebab dari luar :
infeksi, racun, KLL, substance related
• Sebab dari dalam :
tumor otak, arteriosklerosis
II. PSIKOGENIK / FUNGSIONAL
Gejala :
- merupakan lambang dari stres psikis yg
terjadi di alam asadar dan tak dapat
ditanggulangi secara baik oleh mental
mekanisme.
- merupakan usaha asadar utk mengatasi
stres psikis.
GGN JIWA BERDASARKAN JENISNYA

1. GEJALA GGN KOGNISI


2. GEJALA GGN VOLISI/ KEMAUAN
3. GEJALA GGN EMOSI/ AFEK
KOGNISI : proses kejiwaan yang dengannya individu
menyadari dan mempertahankan hub. dengan dirinya
sendiri dan lingkungannya

BAGIAN-BAGIAN PROSES KOGNISI


 SENSASI DAN PERSEPSI
 PERHATIAN
 INGATAN
 PIKIRAN
 KESADARAN
SENSASI DAN PERSEPSI
SENSASI :
kesadaran akan adanya rangsang yang ditangkap oleh
panca indra

Gangguan sensasi :
Hiperestesi : peningkatan kepekaan terhadap
rangsang.
Anaestesi : kehilangan kepekaan
 PERSEPSI :
Penginderaan yang disertai pengertian.

Gangguan persepsi :
ILUSI : - persepsi yang salah
- ada rangsang dari luar
HALUSINASI :
- persepsi yang palsu
- tak ada rangsang dari luar
BENTUK-BENTUK HALUSINASI :

Halusinasi dengar :
- biasanya berupa kata-kata/ kalimat mengenai diri pasien,
mengejek, mengancam, memerintah

Halusinasi lihat :
- berupa bayangan berbentuk (orang ) atau tak terbentuk,
seperti kilatan cahaya
Halusinasi cium :
- biasanya bau yang tercium tidak enak/ bau busuk

Halusinasi raba :
- merasa badan diraba-raba, ditiup-tiup, ada sesuatu yg menjalar
dibadan/ dibawah kulit.

Halusinasi gustatorik :
- persepsi pengecapan (biasanya yang tidak enak)
GANGGUAN PERHATIAN
Distractibility :
- gampang dialihkan perhatiannya.
Aprosexia :
- ketidaksanggupan memperhatikan secara tekun untuk
waktu yang singkat terhadap suatu situasi dengan tidak
memandang pentingnya.
- Jarang
Hyperprosexia :
- perhatian berlebih-lebihan
Trance (kesurupan) :
- perhatian yang terpusat dan kesadaran berubah, biasanya pada
hipnosis, gangguan dissosiatif dan acara keagamaan.
GANGGUAN INGATAN
INGATAN :
Kesanggupan sesorang untuk mencamkan, menyimpan dan
mereproduksi.

Amnesia:
- ketidaksanggupan mengingat kembali pengalaman-pengalaman.
Amnesia dini :
- lupa akan hal-hal yang baru terjadi, tapi dapat mengingat hal
yang sudah lama terjadi.
Amnesia retrograd :
- biasanya terjadi setelah KLL.
- setelah sadar orang tersebut tidak ingat lagi hal-hal yang
dialami sebelum KLL.
Amnesia antegrad :
- lupa akan hal-hal yang dilaksanakan setelah mendapat pukulan
di kepala.
Amnesia lanjut :
- lupa akan hal-hal yang sudah lama terjadi.
PARAMNESIA :
- ingatan yang keliru karena distorsi pemanggilan kembali.
HYPERAMNESIA :
- pemanggilan kembali yang berlebih-lebihan sehingga dapat
menggambarkan kejadian-kejadian masa lalu dengan sangat
teliti sampai hal-hal yang kecil.
DEJA VU :
- seperti sudah pernah melihat sesuatu tetapi sebenarnya belum
pernah
JAMAIS VU :
- seperti belum pernah melihat sesuatu tetapi sebenarnya sudah
pernah.

KONFABULASI :
- Secara tak sadar mengisi lobang-lobang dalam ingatannya
dengan cerita yang tidak sesuai dengan kenyataan (tidak
disadari, bkn bohong)
GANGGUAN PIKIRAN
PIKIRAN :
tujuan terarah dari arus ide-ide, simbol, dan
hubungan-hubungan yang ditimbulkan oleh suatu
masalah/ tugas yang mengarah ke kesimpulan
orientasi riil.
Proses berpikir terdiri dari :
- Bentuk pikiran
- Jalan pikiran
- Isi pikiran
Gangguan bentuk pikiran :
N : REALISTIK
AUTISTIK :
- berpikir dipimpin/ dipengaruhi oleh hal-hal yang asadar lepas
dari pengalaman logika.
- tidak sama dengan melamun.

Gangguan jalan pikiran :


Jalan pikiran : cara dan lajunya proses asosiasi dalam pikiran
PERSEVERASI :
- berulang-ulang menceritakan suatu ide, pikiran, atau tema
secara berlebihan/ pengulangan respon yg sama terhadap
pertanyaan yg berbeda.
ASOSIASI LONGGAR :
- mengatakan hal-hal yang tidak ada hubungannya satu sama
lain.
INKOHERENSI :
- gangguan dalam bentuk bicara, sehingga satu kalimatpun sudah
sukar ditangkap atau diikuti maksudnya.
FLIGHT OF IDEA
- Perubahan yang mendadak dan cepat dalam pembicaraan,
sehingga suatu ide yang belum selesai diceritakan sudah disusul
oleh ide yang lain.
BLOCKING
- Jalan pikiran tiba-tiba berhenti atau berhenti ditengah sebuah
kalimat.

ASOSIASI BUNYI
- mengucapkan perkataan yang mempunyai persamaan bunyi.

NEOLOGISME
- membentuk kata-kata baru yang tidak dipahami oleh umum
Gangguan isi pikiran :
OVER VALUED :
- ide yang berlebihan, tidak masuk akal

WAHAM :
- suatu keyakinan / pikiran salah yang bertentangan dengan
kenyataan dan dipertahankan.

Waham kejar :
keyakinan bahwa dirinya dikejar-kejar, diserang,
dilecehkan, ditipu atau dimusuhi
- Waham kebesaran :
yakin dirinya sangat berkuasa, berpengetahuan,
mempunyai hubungan dengan org. besar.
- Waham pengaruh :
keyakinan bahwa ia/ pikirannya dipengaruhi oleh
kekuatan dari luar.
- Waham cemburu :
keyakinan bahwa pasangan hidupnya tidak setia
- Waham somatik :
keyakinan yang berkaitan dengan penampilan
dan fungsi tubuh
- Waham hubungan
merasa segala sesuatu yang terjadi disekitarnya,
kata-kata/tingkah laku org lain tertuju padanya.

- Waham nihilistik
yakin bahwa dunia sudah hancur, ia sendiri / orang
lain sudah mati
OBSESI :
- isi pikiran yang datangnya berulang-ulang, tidak dapat
dihilangkan dan tidak dikehendaki.

FOBIA :
- rasa takut yang irasional terhadap suatu benda/keadaan
yang tidak dapat dihilangkan atau ditekan oleh pasien
walaupun diketahui bahwa hal itu irrasional.
agorafobia : takut keramaian/ kesendirian
klaustrofobia : takut ruang tertutup
fobia sosial : takut terhadap situasi sosial diluar rumah
THOUGHT WITHDRAWAL :
- keyakinan pikirannya disedot

THOUGHT BROADCASTING :
- penyiaran pikiran.

THOUGHT CONTROL :
- pikirannya dikendalikan oleh orang/kekuatan lain.
GANGGUAN KESADARAN
Kesadaran :
- kemampuan individu mengadakan hubungan dengan
lingkungannya maupun dirinya sendiri (mell. Panca
indra) dan mengadakan pembatasan terhadap
lingkungannya serta terhadap dirinya sendiri.

 KESADARAN KWANTITATIF:
• SUF :
- kesadaran menurun seperti pada orang yang mengantuk
SOMNOLEN :
- seperti org yang sangat mengantuk, tidur dangkal, tidak
mengacuhkan sekelilingnya, dengan rangsangan memberi
reaksi.
SOPOR :
- seperti orang tidur nyenyak, rangsang kuat hanya memberi
sedikit reaksi.
KOMA :
- dengan rangsang yang bagaimanapun kuatnya tidak ada
reaksi.
 KESADARAN KWALITATIF
STUPOR :
- tidak bergerak-gerak, tidak bereaksi atas segala rangsang yang
dilakukan pada dirinya.
DELIRIUM :
- sindrom yang terdiri dari pengaburan kesadaran, bingung,
ribut, gelisah, orientasi terganggu, ada halusinasi dan ilusi
- orientasi waktu, tempat dan orang terganggu.
BINGUNG :
- Gaduh gelisah, ribut, ngaco, gangguan daya tangkap dan panca
indra.
DISOSIASI :
- sebagian tingkah laku atau kejadian memisahkan dirinya secara
psikologik dari kesadaran.
- terjadi amnesia sebagian atau total.

TRANS :
- kesadaran tanpa reaksi yang jelas terhadap lingkungannya,
mulainya mendadak.
- dapat ditimbulkan oleh hipnose atau upacara keagamaan.
APATHIA
- Acuh tak acuh

DISORIENTASI
- Tidak dapat memahami dan menjelaskan relasi
dan limitasi terhadap kondisi lingkungan, seperti
dalam hal waktu, tempat, orang & situasi.
GANGGUAN VOLISI/ KEMAUAN
VOLISI/ KEMAUAN
- keinginan yang berulang-ulang dan kuat dan tetap
dibawah pengawasan/ kontrol orang ybs.
KONASI
- kemampuan untuk memulai suatu gerakan dan
meliputi dorongan dasar seseorang yang dinyatakan
melalui tingkah lakunya.
Gangguan volisi :

1. ABULIA :
- kelemahan kemauan/ inaktifitas akibat
ketidaksanggupan membuat keputusan/ memulai suatu
tingkah laku.
2. HIPERAKTIFITAS :
- aktifitas otot sangat berlebih.
3. AKTIFITAS YANG BERULANG :
3.1. Stereotipi :
- gerakan salah satu anggota badan yang berulang-ulang
dan tidak bertujuan.
3.2 . Katalepsi
- mempertahankan posisi tubuh, tidak bergerak untuk
jangka waktu lama.
3.3. Serea Fleksibilitas
- bila salah satu anggota tubuh posisinya diubah maka
akan dipertahankan untuk jangka waktu lama (seperti
patung lilin).
3.4.Verbigerasi
- pengulangan kata-kata/ kalimat yang sama tanpa tujuan
atau arti khusus.
4. KEPATUHAN OTOMATIS :
- sugesti/ permintaan dari luar dituruti secara otomatis
tanpa memikirkan lebih dulu.
4.1. Echolali :
- langsung mengulangi kata-kata/ kalimat-kalimat yang
diucapkan orang lain.
4.2. Echopraxia :
- langsung mengikuti gerakan orang lain pada saat
dilihatnya.
5. NEGATIVISTIK :
- suatu pertahanan psikologik yang disifatkan untuk
melawan/ menentang terhadap apa yang disuruh.
♦ Aktif : melakukan sebaliknya dari yang diperintahkan
♦ Pasif : tidak melakukan apa yang disuruh

Mutisme :
membisu yang menetap dalam jangka waktu yang lama.
6. KOMPULSI
suatu dorongan yang mendesak, berulang-ulang, untuk
melakukan suatu tindakan yang disadarinya tidak wajar/
tak ada gunanya, bertentangan dengan keinginannya/
dengan norma-norma dan dapat mengganggu kehidupan
sehari-hari.
- kleptomania, dipsomania (kompulsi minum alkohol),
pyromania, pica, bulimia, koprolali.
7. AKTIFITAS TERGANGGU :
♦ Ataxia : sikap tubuh dan gerakan-gerakan
tidak terkoordinasi, gangguan syaraf.
♦ TIC : gerakan-gerakan involunter yang
spasmodis pada muka/ bagian-bagian,
berulang dengan tertentu tanpa rangsang dari luar.
♦ Agitasi: mondar-mandir, meremas-remas tangan,
keluhan-keluhan mengenai penderitaan.
♦ Agresi : dorongan yang letaknya dalam, untuk
memberikan reaksi dengan cara kasar tertentu.
GEJALA GANGGUAN EMOSI
MOOD :
- Suasana perasaan yang bersifat pervasif dan bertahan lama,
yang mewarnai persepsi seseorang terhadap kehidupannya.
- nada perasaan yang menyenangkan/tidak menyenangkan
yang menyertai suatu pikiran, biasanya berlangsung lama
serta kurang disertai komponen fisiologik (cemas, depresi)
AFEK:
- manifestasi emosi yg keluar dan disertai oleh banyak
komponen fisiologik, berlangsung relatif tidak lama.
Gangguan emosi :
EFORIA :
- rasa gembira, bahagia berlebihan, tidak sesuai dgn
kenyataan yang ada .
ELASI :
- Efori yang disertai oleh tingkah laku motorik yang agak
berlebihan, labil, mudah menjurus kepada iritabilitas.
EXALTASI :
- Elasi yang kuat, sering disertai waham kebesaran,
keagungan, kemuliaan.
- EKSTASI : elasi yg ekstrim & biasanya berhubungan
dgn unsur mistis dan bersifat pribadi.
INAPPROPRIATE :
- afek dan emosi yang tidak sesuai dengan keadaan/ isi
pikiran dan dengan isi pembicaraan.
EMOSI LABIL :
- suatu keadaan yang berubah-ubah secara cepat dari suatu
emosi ekstrem ke emosi yang lain
APATHI :
- berkurangnya afek dan emosi terhadap semua hal dan
disertai rasa terpencil dan tidak peduli.
DEPRESI
- perasaan tertekan, sedih, tidak berharga, bersalah.
AMBIVALENSI
- emosi dan afek yang berlawanan timbul bersama-sama
terhadap seseorang, suatu obyek atau suatu hal.
AGITASI
- rasa cemas yang hebat disertai dengan kegelisahan.
CEMAS :
- rasa khawatir, gugup, tegang, disertai palpitasi, keringat
dingin, tensi naik
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai