Disusun Oleh :
BAB II
KAJIAN TEOR1
Paling tidak ada empat manfaat yang dapat dipetik dari pelaksanaan kesehatan dan
keselamatan kerja dalam perusahaan, yaitu :
1. Dapat memacu produktivitas kerja karyawan. Dari lingkungan kerja yang aman
dan sehat terbukti berpengaruh terhadap produktivitas. Dengan pelaksanaan
kesehatan dan keselamatan kerja karyawan akan terasa aman dan terlindungi.
Sehingga secara tidak langsung dapat memacu motivasi dan kegairahan kerja
mereka.
2. Meningkatkan efisiensi / produktivitas perusahaan. Karena dengan pelaksanaan
kesehatan dankeselamatan kerja memungkinkan semakin berkurangnya
kecelakaan kerja sehingga akandapat meningkatkan efisiensi dalam
perusahaan.
3. Mengefektifkan pengembangan dan pembinaan SDM pekerja (karyawan)
adalah kekayaan yang amat berharga bagi perusahaan. Semua pekerjaan ingin
diakui martabatnya sebagai manusia. Melalui penerapan prinsip kesehatan dan
keselamatan kerja pengembangan dan pembinaan tenaga bisa dilakukan
sehingga citranya sebagai manusia yang bermatabat dapat direalisasikan.
4. Meningkatkan daya saing produk perusahaan. Kesehatan dan keselamatan kerja
apabila dilaksanakan dalam perusahaan bermuara pula kepada penentuan harga
barang yang bersaing, hal tersebut dipicu oleh adanya penghematan dalam
biaya produksi perusahaan.
Standar berikut ini berkaitan dengan penampilan dan kesehatan dari para
karyawan atau pelaksana pelayanan. Standar ini dapat digunakan sebagai daftar
periksa dan umumnya merupakan suatu peraturan dan ketentuan bagi para
karyawan atau pelaksana pelayanan padawaktu melaksanakan tugas pekerjaannya.
Sebagai contoh :
a. Penampilan yang segar, bersih, rapi (rambut harus tersisir rapi, gigi harus
bersih, kulit sebaiknya tidak kering, dan nafas tidak berbau).
b. Tangan dan kuku yang bersih.
c. Tidak memakai pewarna kuku atau perhiasan yang berlebihan.
d. Hindarkan penggunaan make up atau parfume yang berlebihan.
e. Luka-luka harus dirawat dan terbalut.
f. Seragam harus bersih, disetrika dengan baik dan rapi, serta pantas dipakai.
g. Sepatu sesuai dengan warna yang ditentukan, bersih dan mengkilat.
2. Tindakan berbahaya (unsafe act) adalah tingkah laku, perbuatan atau tindakan-
tindakan yang tidak standar serta dapat menyebabkan kecelakaan :
a. Mengoperasikan alat / peralatan tanpa wewenang.
b. Gagal untuk memberi peringatan.
c. Gagal untuk mengamankan.
d. Bekerja dengan kecepatan yang salah.
e. Menyebabkan alat-alat keselamatan tidak berfungsi.
f. Memindahkan alat-alat keselamatan.
g. Menggunakan alat yang rusak.
h. Menggunakan alat dengan cara yang salah.
i. Kegagalan memakai alat pelindung / keselamatan diri secara benar
Gas yang dipergunakan sebagai bahan bakar adalah gas elpiji (LPG) yaitu
gas buatan yang tidak berwarna, tetapi diberi ban yang spesifik sehingga mudah
dikenal bila terjadi kebocoran. Ledakan gas terjadi apabila ada gas terkumpul
dalam suatu ruangan, tidak terbakar, dan tiba-tiba ada panas yang mempengaruhi
ruangan tersebut. Panas yang menyambar gas akan menyebabkan tekanan udara
dalam ruang tersebut bertambah ringgi dan akhirnya timbul ledakan. Usaha-usaha
yang dapat dilakukan untuk mencegah bahaya ledakan gas adalah :
Periksa pipa-pipa gas yang bocor, sehingga tidak ada gas yang keluar
tanpa pembakaran.
Periksalah pilot light sebelum menghidupkan api
Bila akan menyalakan gas, maka biarkan pintu oven terbuka beberapa saat
sehingga sisa-sisa gas yang terkumpul dalam ruangan oven dapat keluar.
Bila menyalakan solid top range atau griddle maka setelah seluruh ruang
gas terbakar, biarkan terbuka beberapa saat sehingga sisa-sisa gas di udara
terbakar seluruhnya.