DRILLSHIP
Pada tahun 1961, Global Marine memulai era Drillship baru. Mereka membuat beberapa
self-propelled drillship, masing-masing drillship di desain untuk pengeboran di perairan dengan
kedalaman 600 kaki. Drillship yang pertama bernama CUSS II, sebuah kapal berbobot mati 5.500
ton dengan biaya sekitar 4,5 juta USD. Dibangun oleh galangan kapal Gulf Coast, Drillship CUSS II
berukuran hampir dua kali lipat ukuran drillship CUSS I, dan menjadi drillship pertama di dunia
yang dibangun sebagai pionir yang berlayar pada tahun 1962.
CUSS I (Gen.1) Deepwater Asgard
(Gen.6)
3. Perkembangan Drillship
Dari drillship pertama yaitu drillship CUSS I hingga drillship Deepwater Asgard, ukuran drillship
generasi terbaru terus berkembang sejak saat itu. Pada tahun 2013 armada drillship di seluruh dunia
mencapai lebih dari 80 unit dan pada tahun 2009 ukuran drillship generasi baru rata-rata mencapai
lebih dari dua kali lipat dari ukuran drillship pendahulunya.
Drillship tidak hanya tumbuh dalam ukuran tetapi juga dalam kemampuan pengeboran dan
manuver dengan teknologi baru yang membantu operasional drillship, teknologi yang di adopsi dari
teknologi kapal penelitian akademik hingga teknologi kapal pemecah es.
4. Aplikasi Drillship
Berikut penggunaan drillship selain aktivitas drilling :
1. Drillship juga dapat digunakan sebagai platform untuk
melakukan pekerjaan maintenance dan/atau well
completion.
2. Melakukan running casing dan tubing, instalasi subsea
x-mas tree dan well capping.
3. Drillship di desain untuk pengeboran level deepwater
dan ultradeep water, drillship bekerja di kedalaman
air mulai dari 2.000 ft hingga lebih dari 10.000 ft (610
m hingga 3.048 m).
4. Drillship diterapkan saat pelaksanaan drilling pada
wilayah perairan yang rawan akan badai topan dan
bencana gelombang tinggi bahkan tsunami.
Dual Ram Rig
5. Teknologi Drillship
Mooring System
Early Production
Capability
Marine Risers
Dynamic Positioning
System
Riser Gas
Management
6. Keunggulan Drillship
Mampu mengebor lapangan migas level ultradeep water (> 3000 meter)
Memiliki mobilitas tinggi dan mampu transit ke lokasi berbeda dengan kecepatan
tinggi (hingga 16 knots)
Memiliki teknologi canggih seperti dynamic positioning system, early production
capability, dan lain-lain
Mampu melewati terusan dan kanal sempit dengan cepat
Biaya mobilisasi drillship, biaya awal dan biaya operasional tergolong rendah
Kelayakan superior dan kemampuan survival
7. Kelemahan Drillship