Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN TETAP

PRAKTIKUM OPERASI MIGAS LEPAS PANTAI

Disusun Oleh:
BAGAS JUNIAR K.N. 1803011
JEFRI ISKANDAR 1803012
ZULFAN YUSUP A. 1803018
M. EGA PRASETYA 1803021
DEDE KURNIAWANSYAH 1803022

PRAKTIKUM OPERASI MIGAS LEPAS PANTAI


PROGRAM STUDI TEKNIK EKSPLORASI PRODUKSI MIGAS
POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG
2020/2021
I. Nomor Percobaan : 2 (Dua)
II. Nama Percobaan : Floating Production Storage and Offloading (FPSO)
III. Tujuan Percobaan :
• Mempelajari definisi dan peralatan-peralatan pada FPSO
• Mempelajari tipe-tipe FPSO
• Mengenal komponen-komponen produksi FPSO
• Memahami kelebihan serta kekurangan sistem FPSO

IV. Dasar Teori


A. Definisi Floating Production Storage and Offloading (FPSO)
Floating Production Storage and Offloading (FPSO) merupakan kapal terapung yang
dilengkapi dengan fasilitas produksi dan penyimpanan yang kompleks yang mana digunakan
oleh perusahaan migas dalam memproduksikan, mengolah serta menyimpan migas dari
sumur produksi secara in situ (di tempat). floating production storage and offloading (FPSO)
di rancang untuk menerima minyak atau gas bumi yang dihasilkan dari anjungan lepas pantai
terdekat atau menerima minyak atau gas bumi yang dihasilkan dari subsea well system. Dan
proses serta penyimpanan minyak atau gas bumi dapat didistribusikan ke kapal tanker melalui
pipeline bawah laut atau floating hose.
Fasilitas produksi secara keseluruhan diinstalasikan diatas FPSO main deck. Fluida
hidrokarbon yang dialirkan dari sumur-sumur produksi bawah laut melalui flowline dan riser
naik ke atas dan kemudian diarahkan ke fasilitas produksi FPSO. Secara berkala, saat kuota
produksi dan jumlah penyimpanan fluida mencapai maksimum maka hidrokarbon tersebut
akan disalurkan (offloading) ke kapal tanker melalui floating hose menuju ke fasilitas
pengolahan di daratan.

Gambar 1. FPSO BW Adolo

B. Komponen-komponen Produksi FPSO


1. Sumur Satelit, Flexible Risers dan Flowline
Secara umum FPSO menerima fluida migas dari beberapa sumur satelit dari lokasi
yang berbeda. Ini berbeda dibandingkan fixed platform dimana sumur produksi terletak tepat
dibawah platform. Dengan konsep seperti ini, FPSO bisa mendapatkan sumber dari lokasi
sumur yang berjauhan sehingga karakteristik sumur dan jumlah recovered oil bisa lebih
efisien. Karena bentuknya yang terapung, pergerakaan FPSO saat kondisi terpasang (moored)
akan lebih besar dibandingkan fixed platform. Oleh karena itu FPSO juga dilengkapi dengan
flexible flowline dan riser yang bisa mengkompensasi pergerakan FPSO terhadap sumur-
sumur satelit.
2. Floating Production Storage and Offloading
Komponen penerima dan pengolahan awal hidrokarbon yang kemudian disimpan di
dalam FPSO untuk kemudian disalurkan ke kapal tanker. Pada prinsipnya FPSO tidak
mengolah hidrokarbon menjadi bahan bakar minyak seperti bensin atau solar. FPSO
mengolah hidrokarbon menjadi minyak mentah yang layak simpan dan layak
ditransportasikan. Oleh karena itu dibutuhkan beberapa fasilitas pengolahan fluida sumber
menjadi minyak mentah tersebut. Komponen utama dalam pengolahan minyak pada FPSO
secara umum terdiri dari receiving atau manifolds, separation facilities, oil treating facilities,
gas treating atau compression, water treating facilities, oil transfer dan vent atau flare tower.

Gambar 2. FPSO Production Layout


3. Gas Export Line atau Reinjection
FPSO tidak didesain untuk menyimpan gas bumi, oleh karena itu gas yang dihasilkan
(jika ada) di transfer melalui pipa ke fasilitas penerima diluar system FPSO. Beberapa FPSO
yang tidak menyediakan pipa transfer gas melakukan reinjeksi gas kembali kedalam
reservoir.
4. Cargo Offloading System
Sistem yang menyalurkan kargo minyak dari FPSO ke kapal transporter. Sistem ini
juga sangat penting bagi operasi FPSO dan desainnya pun mempertimbangkan berbagai hal
seperti faktor metocean, jenis kargo (minyak / LNG), dan juga faktor ketersediaan kapal di
pasaran. System bisa berupa Tandem Offloading, Single Point Mooring, atau Side to Side.
Paper dari Oise Ihonde memberikan informasi yang cukup lengkap mengenai jenis-jenis
offloading system dan karakteristiknya.
5. Others Well Center
Selain menerima fluida produksi dari sumur-sumur satelit, FPSO juga bisa menerima fluida
produksi dari wellhead platform lainnya (dari fixed platform atau dari floating system lain).

Gambar 3. FPSO Production System

C. Tipe-tipe Ship Based Floating System


1. Floating Storage and Offloading (FSO)
Floating storage and offloading merupakan fasilitas diatas kapal terapung yang
digunakan hanya untuk menyimpan dan mentransfer kargo minyak (biasanya minyak mentah
yang sudah diolah tahap awal ataupun belum diolah).

Gambar 4. FSO Falcon Spirit


2. Floating Production, Storage and Offloading (FPSO)
Floating production, storage and offloading merupakan fasilitas diatas kapal terapung
yang memproduksikan dan mengolah fluida produksi, menyimpan serta mentransferkan
fluida produksi yang sudah diolah tahap awal.

Gambar 5. FPSO BW Adolo


3. Floating, Drilling, Production, Storage and Offloading (FDPSO)
Floating, drilling, production, storage and offloading merupakan fasilitas kompleks
diatas sebuah kapal terapung yang digunakan untuk melakukan pengeboran secara
berkelanjutan, mengolah fluida produksi hasil pengeboran, menyimpan dan mentransfernya
ke unit kapal tanker (biasanya berupa minyak mentah yang sudah diolah).

Gambar 6. FDPSO Azurite


4. Floating Liquified Natural Gas (FLNG)
Floating liquified natural gas merupakan fasilitas yang mengelola gas bumi menjadi
LNG. Biasanya prinsip kerjanya seperti FPSO dimana fluida sumber diolah menjadi LNG,
disimpan pada Storage dalam FLNG untuk kemudian ditransfer ke kapal tanker LNG.

Gambar 7. FLNG Prelude


5. Floating Storage Regasification Unit (FSRU)
Floating storage regasification unit merupakan fasilitas diatas kapal terapung yang di
rancang dan digunakan untuk mengolah liquified natural gas menjadi gas konsumsi.

Gambar 5. FSRU
D. Faktor Cost dan Risk Dalam Pemilihan Jenis Fasilitas
Pemilihan floating system akan tergantung pada banyak faktor, faktor utama dalam
setiap pembangunan fasilitas migas akan selalu antara Cost dan Risk. Pada umumnya seorang
operator migas akan memilih fasilitas yang memberikan resiko paling kecil dengan cost yang
paling kecil pula. Pemanfaatan floating system sendiri mulai terwujud seiring habisnya
cadangan migas di daerah dimana fasilitas konvensional seperti fixed platform biasa
beroperasi. Karena kedalaman, faktor teknis dan faktor non-teknis lainnya, disimpulkan
bahwa penggunaan struktur konvensional akan menjadi terlalu mahal dan beresiko sehingga
didapat bahwa struktur floating system lah yang paling tepat dari segi biaya dan resiko.
Dari sudut biaya bisa dimengerti karena fixed platform sangat bergantung dari struktur
jacket. Semakin dalam sebuah jacket, semakin banyak material baja yang dibutuhkan. Selain
itu, semakin dalam sebuah jacket, semakin besar sistem pengaku yang dibutuhkan agar
periode natural struktur tetap berada dibawah periode gelombang (untuk mencegah terjadinya
resonansi). Selain itu, ada banyak faktor lainnya seperti facility maintenance, kemampuan
fabrikasi, dan kualitas material baja akan cenderung terus meningkat sebanding dengan
kedalaman jacket sehingga akhirnya opsi pembangunan floating system menjadi lebih murah.

V. Kesimpulan
1. Floating Production Storage and Offloading (FPSO) merupakan kapal terapung yang
dilengkapi dengan fasilitas produksi dan penyimpanan yang kompleks yang mana
digunakan oleh perusahaan migas dalam memproduksikan, mengolah serta menyimpan
migas dari sumur produksi secara in situ (di tempat).
2. Secara berkala, saat kuota produksi dan jumlah penyimpanan fluida mencapai maksimum
maka hidrokarbon tersebut akan disalurkan (offloading) ke kapal tanker melalui floating
hose menuju ke fasilitas pengolahan di daratan.
3. Komponen-komponen produksi FPSO terdiri atas 5 macam, yaitu :
a. Sumur Satelit, Flexible Risers dan Flowline
b. Floating Production Storage and Offloading
c. Gas Export Line atau Reinjection
d. Cargo Offloading System
e. Others Well Center
4. Terdapat 5 macam tipe Ship Based Floating System, yaitu :
FSO, FPSO, FDPSO, FLNG dan FSRU
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2018. Floating Production Storage and Offloading (FPSO).


https://cabmakassar.org/floating-production-storage-and-offloading-fpso-disebut-kapal-
atau-unit-penampungan-ini-penjelasannya/. Diakses pada tanggal 26-10-2020. Pukul
00:10 WIB

Makmur, Achmad. 2015. Mari Mengenal FPSO. https://achmadsya.wordpress.com/-


2015/12/15/mari-mengenal-fpso/. Diakses pada tanggal 26-10-2020. Pukul 00:12 WIB

Anda mungkin juga menyukai