Anda di halaman 1dari 10

BAB 4

METODE INTEGRASI NUMERIK

Capaian:
 Mampu menyelesaikan polinomial metode Integrasi
Numerik dengan metode Simpson’s 1/3 Rule
menggunakan Microsoft Excel dan Software
MATLAB.
 Mampu mengaplikasikan penyelesaian persamaan
non linear di bidang Teknik Kimia baik
menggunakan Microsoft Excel maupun MATLAB.

4.1 Pengertian Integrasi


Integrasi di bidang Matematika diartikan sebagai
pengukuran luas area di bawah kurva dari suatu fungsi
f(x). Bentuk persamaan dari proses integrasi adalah
sebagai berikut:
b
I   f ( x )dx
a
dimana f(x) adalah fungsi integral; a adalah batas bawah
dari integral; dan b adalah batas atas dari integral.
Jika persamaan integral, I di atas dibuat dalam bentuk
grafik akan terlihat seperti gambar berikut:

64 
Gambar 27. Grafik Persamaan Intregral dari Fungsi f(x)
Untuk menghitung nilai luas area di bawah kurva
dengan batas a sampai b, dilakukan perhitungan dengan
membagi luasan di bawah kurva menjadi beberapa bagian
(partisi) sehingga didapatkan luas tiap partisi tersebut
sesuai dengan bentuk bangunnya. Nilai integral yang
dicari tidak lain merupakan penjumlahan dari luas tiap
partiisi tersebut. Penjumlahan tiap partisi disesuaikan
dengan pola pendekatan dengan beberapa metode
perhitungan, yaitu:
1. Metode Trapezoidal
2. Metode Simpson’s 1/3 Rule
3. Metode Simpson’s 3/8 Rule
Dari ketiga metode tersebut di atas, metode yang
memberikan hasil mendekati nilai integral yang
sebenarnya adalah metode Simpson’s 1/3 Rule.
4.2 Metode Simpson’s 1/3 Rule
Metode ini identik dengan penurunan persamaan
untuk metode Trapezoidal, dengan penjabaran rumus
sebagai berikut:

65 
Persamaan tersebut di atas dapat dituliskan menjadi
persamaan umum untuk menyelesaikan integral
menggunakan metode Simpson’s 1/3 Rule, seperti di
bawah ini:

dimana, h merupakan interval atau lebar partisi dengan


persamaan:

dan n merupakan banyaknya pertisi dari batas a sampai


b. Jika dibuat gambar, penentuan h adalah sebagai
berikut:

Gambar 28. Penentuan Nilai Interval (h)


Hal yang perlu diperhatikan dalam menyelesaikan
kasus integral dengan metode ini adalah nilai
interval/lebar partisi (h) harus sama.

66 
4.3 Flowchart dan Listing Metode Simpson’s 1/3
Rule
Flowchart dari metode Simpson’s 1/3 Rule
ditunjukkan pada gambar berikut:

Gambar 29. Flowchart dari Metode Simpson’s 1/3 Rule

67 
Dengan listing MATLAB untuk metode Simpson’s 1/3 Rule
sebagai berikut:
clc;
clear;
disp('====================================');
disp('NAMA : ………………………….');
disp('NIM : ………………………….');
disp('KELAS : 3_-D4 Teknologi Kimia
Industri');
disp('====================================');
disp(' METODE SIMPSON 1/3 RULE ');
disp(' SOAL …………. ');
disp('====================================');
disp('persamaan sesuai soal');
f=@(T)(sesuai persamaan di soal));
a=input('masukkan batas bawah (a) = ');
b=input('masukkan batas atas (b) = ');
n=input('masukkan jumlah partisi (n) =
');
R=8.31434; % J/mol.K
mole=1; % 1 mol air
h=(b-a)/n;
disp('Menggunakan rumus h = (b-a)/n');
disp('Sehingga diperoleh interval sebesar');
disp(['h = ',num2str(h)]);
disp('====================================');
sum1=0;
sum2=0;
for i=1:2:n-1
T=a+i*h;

68 
sum1=sum1+f(T);
end
for i=2:2:n-1
T=a+i*h;
sum2=sum2+f(T);
end
I=(h/3)*(f(a)+(4*sum1)+(2*sum2)+f(b));
disp(' HASILNYA ');
disp('====================================');
fprintf('Integral = %10.10f\n',I);
disp('====================================');

4.4 Aplikasi Metode Integrasi di Bidang Teknik


Kimia
Banyak persoalan di bidang Teknik Kimia
membutuhkan proses integrasi untuk menyelesaikan
persoalan tersebut seperti beberapa kasus di Teknik
Reaksi Kimia dan Termodinamika. Penentuan nilai
konversi reaksi pada suatu reaktor Batch maupun Plug
Flow Reactor (PFR) merupakan salah satu contoh kasus
yang menerapkan proses integrasi. Contoh lain yang
menggunakan proses integrasi dalam penyelesaiannya
adalah perhitungan nilai kalor yang dipengaruhi nilai
kapasitas panas (Cp) pada berbagai suhu. Untuk lebih
memahami metode Simpson’s 1/3 Rule ini, perhatikan
contoh soal berikut:

Contoh 16:
Suatu reaksi gas homogen A  3R pada suhu 215°C
memiliki persamaan laju reaksi sebagai berikut:

69 
Tentukan space time yang dibutuhkan untuk terjadinya
konversi reaksi 80% dari umpan ( 50% A- 50% inert)
yang diumpankan ke dalam PFR pada suhu 215°C, 5 atm
(CA0 = 0.0625 mol/liter) dengan gambar sistem seperti di
bawah ini:

Gambar 30. Plug Flow Reaktor pada Suhu 215°C, 5 atm


Jawab:
Hal pertama yang harus ditentukan untuk menyelesaikan
persoalan di atas adalah penentuan faktor ekspansi (εA),
yaitu:

Karena nilai εA=1, maka persamaan untuk space time (τ)


menjadi:

Nilai integral dari τ ini dapat diselesaikan dengan metode


Simpson’s 1/3 Rule dengan membuat grafik sebagai
berikut:

70 
Gambar 31. Grafik antara f(XA) terhadap XA
Berdasarkan grafik di atas maka dapat ditentukan
besarnya nilai f(XA) pada nilai XA yang telah ditentukan
dengan nilai interval (h) sebesar 0.2, seperti pada tabel
berikut:
Tabel 12. Perhitungan f(XA)

Untuk menghitung nilai I dengan metode Simpson’s 1/3


Rule, yaitu:
. /
1 X h
I dX ∗ f 4∗f 2∗f 4∗f f
1 X 3
0.2
I ∗ 1 4 ∗ 1.227 2 ∗ 1.528 4∗2 3
3

71 
I 1.338
Nilai I yang diperoleh dari metode Simpson’s 1/3 Rule
selanjutnya digunakan untuk menentukan nilai τ dengan
menyelesaikan persamaan berikut:
/
C
τ ∗I
k
mol /
0.0625
τ liter ∗ 1.338
10 mol /liter . s
τ 8.362 s
jadi nilai space time pada kasus di atas adalah 8.362
sekon.
Selanjutnya, selesaikan nilai space time menggunakan
program di MATLAB sesuai listing yang sudah diberikan!

72 
Latihan 8!
1. Data berikut ini merupakan data yang dikumpulkan
pada saat pengisian tangki bahan bakar minyak:

Hitunglah laju alir minyak yang terkumpul pada setiap


waktu pengamatan untuk Q= dV/dt menggunakan
perhitungan metode Simpson’s 1/3 Rule dengan
Microsoft Excel + MATLAB!

2. Suatu proses termodinamika mengukur perubahan


tekanan terhadap perubahan volume sistem pada suhu
konstan sehingga diperoleh data sebagai berikut:

Hitunglah kerja (W= ʃ P dV) yang terlibat selama proses


tersebut menggunakan perhitungan metode Simpson’s
1/3 Rule dengan Microsoft Excel + MATLAB!

3. Kapasitas panas dari air (H2O(l)) sebagai fungsi suhu


dapat dinyatakan dalam persamaan di bawah ini:

Hitunglah nilai panas sensibel (Q) yang dibutuhkan


untuk memanaskan 1 mol air dari T = 25°C hingga T =
85°C dengan interval suhu 5°C untuk perhitungan
menggunakan metode Simpson’s 1/3 Rule (Gunakan
Microsoft Excel + MATLAB)!

73 

Anda mungkin juga menyukai