Anda di halaman 1dari 26

KESEIMBANGAN

CAIRAN DAN
ELEKTROLIT TUBUH
Nurita Nilasari Bunga KAP
Air merupakan komponen TERBESAR dr tubuh manusia.

Seiring dg pertumbuhan seseorang, % jumlah cairan thd BB akan


MENURUN

Distribusi Pria Dewasa Wanita Bayi


Cairan Dewasa
Total air tubuh 60 50 75
(%)
Intraseluler 40 30 40

Ekstraseluler 20 20 35

*Plasma 5 5 5

*Intersisial 15 15 30
Interstitial
Ekstraseluler
Cairan Intravaskular
Intraseluler
CAIRAN EKSTRASELULER
CAIRAN INTRASELULER  Berada di luar sel
 Berada di dalam sel  Lebih banyak memiliki
 Adanya protein dan ion
asam amino  Tidak memiliki organel
 Memiliki organel unt unt memecah glukosa
memecah glukosa
Terdapat 2 jenis bahan yg terkandung dalam
tubuh manusia, yi….
ELEKTROLIT
• Zat yg terdisosiasi dalam
cairan NON ELEKTROLIT
• Dibedakan menjadi: • Zat yg termasuk di dalam
a) Ion positif (kation): dalam nya adalah glukosa, urea,
CES a/ sodium (Na+) – kreatinin, dan bilirubin
sedangkan dalam CIS a/ yang TIDAK terdisosiasi
potasium (K+) dalam cairan
b) Ion negatif (anion): dalam
CES a/ klorida (Cl-) dan
bikarbonat (HCO3-) –
sedangkan dalam CIS a/
ion fosfat ((PO43-)
MEKANISME KESEIMBANGAN
CAIRAN DAN ELEKTROLIT
DIFUSI OSMOSIS

TRANSPORT
FILTRASI
AKTIF
DIFUSI
• MERUP partikel (ion atau molekul) suatu substansi yg
terlarut SELALU BERGERAK dan cenderung menyebar dari
daerah yg konsentrasinya TINGGI ke konsentrasinya
LEBIH RENDAH  konsentrasi substansi partikel tsb
merata
• Faktor yg mempengaruhi laju difusi menurut hukum
Fick (Fick’s law of diffusion)

1) Peningkatan perbedaan konsentrasi substansi


2) Peningkatan permeabilitas
3) Peningkatan luas permukaan difusi
4) Berat molekul substansi
5) Jarak yg ditempuh unt difusi
OSMOSIS
• MERUP perpindahan molekul pelarut MELALUI selaput
semipermiabel dari bagian yang LEBIH ENCER ke bagian
yang LEBIH PEKAT atau dari bagian yang konsentrasi
pelarut tinggi ke konsentrasi pelarut (misalnya air) rendah
FILTRASI
• TERJADI karena adanya perbedaan tekanan antara dua
ruang yg dibatasi oleh membran.
• Cairan akan keluar dr daerah yg bertekanan tinggi ke
daerah yg bertekanan rendah.
• Jumlah cairan yg keluar SEBANDING dg besar perbedaan
tekanan, luas permukaaan membran, dan permeabilitas
membran
TRANSPORT AKTIF
• Hal ini DIPERLUKAN u/ mengembalikan partikel yg telah
berdifusi secara pasif dr daerah yg konsentrasinya rendah
ke yg konsentrasinya lebih tinggi.
• Perpindahan seperti ini membutuhkan energi u/ melawan
perbedaan konsentrasi
TERBENTUKNYA
EDEMA
EDEMA a/ kelebihan cairan dlm ruang
interstisial yg terlokalisir….
PROSES PEMBENTUKAN EDEMA
• Meningkatnya tekanan hidrostatik
kapiler akibat penambahan volume
darah
• Peningkatan permiabilitas kapiler spt
pada luka bakar, infeksi. Keadaan ini
memungkinkan cairan intravaskuler
akan bergerak ke interstisial
• Penurunan tekanan plasma
onkotik, karena kadar protein
rendah spt malnutrisi, penyakit
ginjal
• Bendungan aliran limfe yg
mengakibatkan aliran terhambat
• Gagal ginjal, dimana pembuangan
air yg tidak adekuat sehingga
menimbulkan penumpukan cairan
KESEIMBANGAN
ASAM-BASA
Keseimbangan asam basa TERKAIT dg
pengaturan konsentrasi ion H bebas dalam
cairan tubuh

pH rata-rata darah : 7,4


pH darah arteri : 7,45
pH darah vena : 7,35

Jika pH darah <7,35 dikatakan asidosis


Jika pH darah >7,45 dikatakan alkalosis
Sumber ion H yg akan ditambahkan
ke dalam tubuh, berasal dari:

1. Pembentukan asam karbonat


dan sebagian akan berdisosiasi
menjadi ion H dan bikarbonat
2. Katabolisme zat organik
3. Disosiasi asam organic pd
metabolisme intermedia
Fluktuasi konsentrasi ion H dalam
tubuh akan mempengaruhi fungsi
normal sel, antara lain:

1. Perubahan eksitabilitas saraf dan


otot (pd asidosis terjadi depresi SSP,
pd alkalosis terjadi hipereksibilitas)
2. Mempengaruhi enzim dalam tubuh
3. Mempengaruhi konsentrasi ion K
Bila terjadi perubahan konsentrasi
ion H maka tubuh berusaha
mempertahankan ion H seperti nilai
semula dg cara:

1. Pengaktifan sistem dapar kimia


2. Mekanisme pengontrolan pH o/
sistem pernafasan
3. Mekanisme pengontrolan pH o/
sistem perkemihan
NOTE: dapar a/ Larutan Penyangga
4 Sistem dapar kimia, yi:

1. Dapar bikarbonat: merup sistem


dapar di cairan ekstrasel terutama unt
perubahan yg disebabkan o/ non-
bikarbonat
2. Dapar protein: merup sistem dapar di
CES dan CIS
3. Dapar Hemoglobin: merup sistem
dapar di dalam eritrosit unt
perubahan asam karbonat
4. Dapar fosfat: merup sistem dapar di
sistem perkemihan dan CIS
Sistem dapar ini hanya mengatasi
ketidakseimbangan asam-basa
SEMENTARA.

Pengontrolan pH akan dilanjutkan


o/ paru2

Yg berespon scr cepat thd


perubahan kadar ion H dalam darah
ASIDOSIS RESPIRATORI,
• Disebabkan o/ retensi CO2 akibat hipoventilasi.
• Pembentukan H2CO3 meningkat
• Disosiasi asam ini akan meningkatkan konsentrasi ion
H

ALKALOSIS RESPIRATORI,
• Disebabkan o/ kehilangan CO2 yg berlebihan akibat
hiperventilasi.
• Pembentukan H2CO3 menurun
• Pembentukan ion H menurun
ASIDOSIS METABOLIK,
• Asidosis yg bukan disebabkan o/ G3 ventilasi paru, diare
akut, diabetes mellitus, OR yg terlalu berat
• Asidosis suremia akibat gagal ginjal akan menyebabkan
penurunan kadar bikarbonat SEHINGGA kadar ion H
bebas meningkat

ALKALOSIS METABOLIK,
• Alkalosis terjadi penurunan kadar ion H dalam plasma
karena defisiensi asan non-karbonat
• Akibatnya konsentrasi bikarbonat meningkat
• Hal ini terjadi karena kehilangan ion H karena muntah
dan minum obat alkalis
• Hilangnya ion H akan menyebabkan berkurangnya
kemampuan unt menetralisir bikarbonat, SEHINGGA
kadar bikarbonat meningkat

Anda mungkin juga menyukai