Anda di halaman 1dari 2

BAB III

KERANGKA KONSEP

3.1 Kerangka Konsep

Kontrasepsi
Kontrasepsi jangka panjang
(Longterm Contraceptive Method)
v Kontrasepsi
Metode
Kontrasepsi bukan jangka panjang
(Non-Long Contraceptive Method)

KB Suntik 1. Menekan
pembentukan
LH-RH dan
Akseptor KB Suntik FSH-RH
DMPA (Depo Medroxy 2. Menghambat
Progesterone Acetate) sekresi
hormonal
gonadotropin
relealising faktor
Pola Menstruasi (GnRF)

Faktor yang mempengaruhi


menstruasi :

1. Berat badan
2. Aktivitas fisik
3. Stress
4. Diet
5. Gangguan endokrin
6. Gangguan perdarahan
7. Rokok
8. Konsumsi obat tertentu

Gangguan menstruasi :

1. Hipomenorrhea
2. Hipermenorrhea Keterangan :
3. Polimenorrhea
: Diteliti
4. Oligomenorrhea
: Tidak diteliti
5. Amenorrhea
: Arah penelitian
6. Premenstrual tension
7. Mastadinia
8. Mittelschmerz
9. Disminorrhea 1.

Gambar 3.1 Kerangka Konsep Identifikasi Pola Menstruasi Akseptor KB Suntik


DMPA (Depo Medroxy Progesterone Acetate) di BPS Desa Ngantru -
Bojonegoro

23
24

Metode kontrasepsi mengalami perkembangan dengan segala keuntungan dan

kerugian dari masing-masing metode. Metode kontrasepsi dapat dibagi menjadi dua

yaitu metode kontrasepsi jangka panjang (Longterm Contraceptive Method), yang

termasuk metode ini adalah IUD (Intra Uterine Device) atau AKDR (Alat Kontrasepsi

Dalam Rahim), Implant, Vasektomi dan Tubektomi. Sedangkan metode bukan

jangka panjang (Non-Long Contraceptive Method), yang termasuk metode ini adalah

suntik, pil, kontrasepsi vagina, dan kondom. Selain itu ada juga metode KB alami

yang mengikuti siklus kehamilan (Anggraeni, 2009).

Progesteron yang terkandung dalam kontrasepsi suntik dapat memberikan

rangsangan balik ke hipotalamus dan hipofisis sehingga menghambat sekresi

hormonal gonadotrophin dan menekan pembentukan LH-RH dan FSH-RH yang

mengakibatkan tidak terbentuknya LH dan FSH. Hal ini dapat menghambat ovulasi

yang nantinya dapat mempengaruhi siklus menstruasi. Seseorang yang menggunakan

KB suntik biasanya mengalami amenorhea yang lama atau perdarahan uterus selama

dan sesudah pemakaian preparat suntikan, dan keadaan anovulasi yang berlangsung

lama sesudah pemakaian dihentikan (Hartanto dalam Antika, 2014).

Kontrasepsi hormonal seperti KB suntik DMPA (Depo Medroxy Progesterone

Acetate) yang digunakan dapat memiliki pengaruh positif dan negatif terhadap

berbagai organ wanita. Selain memiliki banyak manfaat, efek samping yang sering

ditemukan pada akseptor KB suntik salah satunya adalah perubahan berat badan,

gangguan menstruasi, depresi, keputihan, jerawat dan sebagainya (Hartanto dalam

Antika, 2014). Gangguan menstruasi yang sering terjadi pada akseptor KB suntik

diantaranya hipomenorrhea, hipermenorrhea, polimenorrhea, oligomenorrhea,

amenorrhea, premenstrual tension, mastadinia, mittelschmerz, dan disminorrhea

(Prawirohardjo, 2007).

Anda mungkin juga menyukai