Kontrasepsi Hormonal

Endah Nurrohwinta Djuwarno

farmakologi II - Kontrasepsi hormonal

Tujuan Pembelajaran

 Mahasiswa mengatahui definisi kontrasepsi

 Mahasiswa mengetahui tujuan kontrasepsi
 Mahasiswa mengetahui pembagian kontrasepsi
 Mahasiswa mengetahui kandungan kontrasepsi hormonal
 Mahasiswa mengetahui macam-macam kontrasepsi hormonal

farmakologi II - Kontrasepsi hormonal

Definisi Kontrasepsi ???

Kontra

Kontrasepsi

Konsepsi

farmakologi II - Kontrasepsi hormonal

Tujuan kontrasepsi

Sebelum mempunyai anak pertama :

FASE MENCEGAH KEHAMILAN

Setelah mempunyai anak pertama :

FASE MENJARANGKAN KEHAMILAN

Setelah mempunyai cukup anak :

FASE MENGAKHIRI KESUBURAN

farmakologi II - Kontrasepsi hormonal

Pembagian kontrasepsi
Bahan dan
Cara Efek

Alat Lokal/sistemik

Sementara/
Metode permanen

Hormon
farmakologi II - Kontrasepsi hormonal
Berdasarkan efek
Sistemik dan Lokal
 SISTEMIK
 menghambat perkembangan folikel dan ovulasi
 mencegah menstruasi
 tetap menstruasi

 LOKAL
 - menghambat penetrasi sperma dalam lendir serviks
 perubahan sifat motilitas tuba
 menghambat implantasi embrio
 - menghambat perkembangan awal embrio
farmakologi II - Kontrasepsi hormonal
Berdasarkan efek
Sementara/permanen
 SEMENTARA : ALAT, HORMON
 Jangka Pendek (pil)
 Jangka Panjang (injeksi, implant)
 PERMANEN : VASEKTOMI, TUBEKTOMI

farmakologi II - Kontrasepsi hormonal

Berdasarkan bahan dan cara

Kondom, IUD, Diagfragma

• Alat

Pantang berkala, vasektomi, tubektomi

• Metode

Estrogen, progesteron
• Hormon

farmakologi II - Kontrasepsi hormonal

Pemasangan Intra Uterin Direct (IUD)

farmakologi II - Kontrasepsi hormonal

Diafragma /tampon

farmakologi II - Kontrasepsi hormonal

Vasektomi

farmakologi II - Kontrasepsi hormonal

Tubektomi

farmakologi II - Kontrasepsi hormonal

Kontrasepsi Hormonal

farmakologi II - Kontrasepsi hormonal

farmakologi II - Kontrasepsi hormonal
farmakologi II - Kontrasepsi hormonal
“Konsep”

 Estrogen memberikan umpan balik negatif

pada pelepasan FSH dan LH menghambat
ovulasi
 Penebalan mukus serviks menyebabkan
sperma sulit berpenetrasi

farmakologi II - Kontrasepsi hormonal

 KANDUNGAN KONTRASEPSI
HORMONAL
 MACAM YANG UMUM DI INDONESIA
 estrogen : etinilestradiol 20 g-50 mg (paling banyak), mestranol,
quinestrol
 Progestin/progesteron
 generasi I : noretindron
 generasi II : noretinodrel, levonorgestrel, noretisteron, etinodiol diasetat,
etinilesterenol, linestrenol
 generasi III : desogestrel, gestoden, norgestimate

farmakologi II - Kontrasepsi hormonal

MACAM KONTRASEPSI HORMONAL DI
INDONESIA
 MACAM ISI
 Tunggal (progesteron saja)
 Kombinasi / sekuensial (estrogen/progesteron)

farmakologi II - Kontrasepsi hormonal

 MACAM KONTRASEPSI HORMONAL DI
INDONESIA
 MACAM SEDIAAN
 PIL (ORAL)
 KOK (KOMBINASI ESTROGEN-PROGESTERON)
 MINIPILL (PROGESTERON SAJA)
 SUNTIKAN
 PROGESTERON (MEDROKSI PROGESTERON ASETAT)
 IMPLANT
 PROGESTERON (LEVONORGESTREL)

farmakologi II - Kontrasepsi hormonal

 KONTRASEPSI ORAL KOMBINASI

 Berisi estrogen-progesteron
 Jumlah 21 atau 28
 Dimulai har pertama enstruasi, atau 3 minggu
setelah melahirkan, atau kapanpun pada amenorhea
 Efektivitas : 98% (sangat bagus)
 Reversibilitas: cepat

farmakologi II - Kontrasepsi hormonal

KONTRASEPSI ORAL PROGESTIN
(MINIPILL)
 Digunakan bagi yang KI estrogen (usia lanjut,
perokok, hipertensi, dm)
 Efek ketidaknormalan haid umum terjadi
 Mulai minum sama dengan KOK
 Efektifitas : lebih rendah
 Reversibilitas: lebih lama

farmakologi II - Kontrasepsi hormonal

BAGAIMANA JIKA LUPA?

 Kurang dari 12 jam, Segera minum

 Lebih dari 24 jam, minum lansung 2

Bagaimana jika lupa 3 hari?

farmakologi II - Kontrasepsi hormonal

KOK HARUS DIHENTIKAN JIKA ….

 Muncul sesak tiba-tiba

 Nyeri dada hebat tiba-tiba
 Nyeri kakai hebat tiba-tiba
 Nyeri lambungg hebat tiba-tiba
 Sakit kepala hebat berkepanjangan

farmakologi II - Kontrasepsi hormonal

KONTRASEPSI JANGKA PANJANG
(LONG ACTING)

 Suntikan progestin saja atau kombinasi estrogen/progestin (1-

3 bulan)
Medroksi Progesteron Asetat/ DepoProvera : suntikan
150mg/cc

 Hormon susuk subkutan (1-5 tahun) : progestin

Norplant : susuk subdermal levonorgestrel-6, tahan 5 tahun
Jadena : susuk subdermal levonorgestrel-2, tahan 3 tahun
Implant : susuk subdermal 3-ketodesogestrel-1, tahan 2 tahun

 IUD mengandung progestin

farmakologi II - Kontrasepsi hormonal
Penggunaan Long acting

 Sering menimbulkan perdarahan

 Dimulai pada awal menstruasi, atau 5 minggu
pascapersalinan
 Efikasi:
 MPA dan Levonorgestrel : seimbang
 Reversibilitas
 Injeksi: reversibilitas butuh beberapa bulan
 Implant: reversibilitas : lansung
farmakologi II - Kontrasepsi hormonal
KONTRASEPSI INTERSEPSI /
PASCASANGGAMA
 Regimen yang digunakan bervariasi
 Bentuk pil :
 diminum pertama kali dalam batas waktu sampai 3 hari setelah
sanggama
 dosis berikutnya diminum 12 jam kemudian setelah dosis pertama
 dapat juga menggunakan IUD, batas waktu sampai 7 hari
pascasenggama
 Kegagalan : 0.1% - 2.0% jika dimulai dalam 72 jam pasca sanggama
sebelum ovulasi
Jika sudah terjadi kehamilan, tidak bermanfaat lagi.

farmakologi II - Kontrasepsi hormonal

Kontrasepsi Hormonal Masa Laktasi

 Laktasi sendiri secara fisiologis merupakan kontrasepsi (non-

hormonal)

 Estrogen menekan produksi hormon prolaktin sehingga menurunkan

laktogenesis dan laktopoiesis.

 Progestin (minipill, suntikan progestin, susuk progestin) TIDAK

mempengaruhi air susu, bahkan meningkatkan kualitas ASI dan
nutrisi. Tetapi dapat masuk dalam kandungan ASI.

farmakologi II - Kontrasepsi hormonal

farmakologi II - Kontrasepsi hormonal
farmakologi II - Kontrasepsi hormonal