Anda di halaman 1dari 50

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn.

A
KHUSUSNYA PADA Tn. A DENGAN HIPERTENSI
Dosen Pembimbing “Ns. G. Nur Widya Putra, S.Kep.,M.Kep”

Disusun Oleh
ANGGRAENI TRI MAYA SARI (NIM :19089144035)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BULELENG
TAHUN 2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan yang telah melimpahkan berkat dan kemurahan-
Nya kepada kita semua sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya. Walaupun hasilnya masih jauh, namun sebagai awal pembelajaran dan
agar menambah semangat dalam mencari pengetahuan yang luas dilapangan,
bukan sebuah kesalahan jika saya mengucapkan kata syukur.
Terimakasih saya ucapkan kepada dosen Keperawatan Keluarga yang
telah memberikan arahan terkait makalah ini. Kesalahan yang terdapat didalam
jelas ada. Namun bukanlah kesalahan yang tersengaja melainkan karena
kekhilafan. Dari semua kelemahan yang ada kiranya dapat dimaklumi.
Terimaksih pula saya ucapkan kepada rekan sejawat di Puskesmas yang
telah memberikan banyak saran dan pengetahuannya sehingga menambah hal baru
bagi saya.. Demikian harapan saya semoga hasil pengkajian ini dapat bermafaat
bagi kita semua. Dan menambah referensi yang baru sekaligus ilmu pengetahuan
yang baru pula.

Negara, Agustus 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

COVER

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. TUJUAN
C. MANFAAT
BAB II TINJAUAN TEORI
KONSEP KELUARGA
KONSEP DASAR MEDIK HIPERTENSI
BAB III TINJAUAN KASUS
A. PENGKAJIAN
B. ANALISA DATA
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
D. INTERVENSI KEPERAWATAN
E. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
F. EVALUASI
BAB IV PEMBAHASAN
A. PENGKAJIAN
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
C. INTERVENSI
D. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
BAB V PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG


Di banyak negara saat ini prevelansi meningkat sejalan dengan perubahan
gaya hidup seperti merokok, obesitas, inaktifitas fisik dan stres psikososial.
Hipertensi sudah menjadi masalah kesehatan masyarakat ( public health
problem) dan akan menjadi masalah yang lebih besar jika tidak di tanggulangi
sejak dini.Rata – rata prevelansi hipertensi di indonesia sekitar 8,3 % , sedangkan
prevelansi penduduk di kota besar (jakarta) lebih tinggi yaitu sekitar 14,2 % dan
15% mayoritas hipertensi (90%) adalah hipertensi esensial (tidak di ketahui
penyebabnya), sedangkan 10% adalah hipertensi sekunder (akibat suatu penyakit).
Meskipun telah banyak di lakukan pengobatan secara farmakologis maupun
nonfarmakologis, prevelansi hipertensi tidak menunjukan adanya penurunan
secara bermakna terutama untuk hipertensi esensial ( Riyaadina et al .,2002).
Tekanan darah tinggi atau hipertensi sering di sebut sebagai sillent killer
( pembunuh diam –diam ), sebab seseorang dapat mengidap hipertensi selama
bertahun –tahun tanpa menyadarinya sampai terjadi kerusakan organ vital yang
cukup berat yang bahkan dapat membawa kematian . 70% penderita hipertensi
tidak merasakan gejala apa –apa sehingga tidak mengetahui dirinya meenderita
hipertensi sampai ia memeriksakan tekanan darahnya ke dokter.namun terjadi
setelah masa menopause atau pada usia 45 tahun ( dalimartha et al , 2008 ).

B.     TUJUAN
1.      Tujuan umum
Untuk memberikan Konsep Asuhan Keperawatan Keluarga tentang
Hipertensi
2.      Tujuan khusus
a.       Mampu memahami Asuhan Keperawatan Keluarga tentang Hipertensi
b.      Mampu melakukan pengkajian keperawatan pada konsep asuhan
keperawatan keluarga tentang hipertensi

1
c.       Mampu merumuskan masalah keperawatan pada konsep asuhan
keperawatan keluarga tentang hipertensi
d.      Mampu menentukan intervensi keperawatan pada konsep asuhan
keperawatan keluarga tentang hipertensi
e.       Mampu melakukan implementasi keperawatan pada konsep asuhan
keperawatan keluarga tentang hipertensi
f.       Mampu melakukan evaluasi keperawatan pada konsep asuhan
keperawatan keluarga tentang hipertensi
g.      Mampu mendokumentasikan semua tindakan keperawatan pada konsep
asuhan keperawatan keluarga tentang hipertensi

C.    MANFAAT
1.      Manfaat teoritis.
Sebagai bahanpustaka yang dapat memberikan gambaran tingkat pengetahuan
tentang hipertensi di masyarakat.
2.      Manfaat praktis.
a.       Bagi penulis
Sebagai pengalaman langsung dalam pembuatan laporan asuhan
keperawatan, khususnya mengenai pengetahuan tentang hipertensi
b.      Bagi Masyarakat
Hasil laporan ini di harapkan dapat memberikan pengetahuaan
masyarakat tentang hipertensi
c.       Bagi tenaga kesehatan.
Sebagai bahan acuan bagi tenaga kesehatan untuk mengadakan
penyuluhan tentang kesehatan mengenai hipertensi dan bahayanya.
d.      Bagi institusi pendidikan Politekes Kemenkes Manado
Sebagai bahan pustaka yang dapat memberikan gambaran pengetahuan
mengenai hipertensi.

2
BAB II
TINJAUAN TEORI
KONSEP KELUARGA

A.    DEFINISI
Keluarga adalah dua orang atau lebih yang dibentuk berdasarkan
ikatan perkawinan yang sah, mampu memenuhi kebutuhan hidup spiritual dan
materiil yang layak, bertakwa kepada Tuhan, memiliki hubungan yang selaras
dan seimbang antara anggota keluarga dan masyarakat serta lingkungannya.
(BKKBN, 1999)
Keluarga adalah dua atau lebih individu yang tergabung karena ikatan
tertentu untuk saling membagi pengalaman dan melakukan pendekatan
emosional, serta mengidentifikasi diri mereka sebagai bagian dari keluarga.
(Friedman, 1998)
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari
kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal disuatu
tempat dibawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan ( Departemen
Kesehatan RI,1988).
 
B.     STRUKTUR
1.      Dominasi struktur keluarga
a.       Dominasi jalur hubungan darah
1)      Patrilineal
Keluarga yang dihubungkan atau disusun melalui jalur garis
ayah,suku-suku di Indonesia rata-rata menggunakan struktur
keluarga patrilineal.
2)      Matrilineal
Keluarga yang dihubungkan atau di susun melalui jalur garis
ibu.Suku-suku padang salah satu suku yang menggunakan
struktur keluarga matrilineal.
b.      Dominasi keberadaan tempat tinggal
1)      Patrilokal

3
Keberadaan tempat tinggal satu keluarga yang tinggal dengan
keluarga sedarah dari pihak suami.
2)      Matrilokal
Keberadaan tempat tinggal satu keluargayang tinggal dengan
keluarga sedarah dari pihak istri.
c.       Dominasi pengambilan keputusan
1)      Patriakal
Dominasi pengambilan keputusan ada pada pihak suami.
2)      Matriakal
Dominasi pengambilan keputusan ada pada pihak istri
( Setiawati& Dermawan,2008 ).
2.      Ciri – ciri struktur keluarga
a.       Terorganisasi
Saling berhubungan,saling ketergantungan antara anggota keluarga.
b.      Ada keterbatasan
Setiap anggota memiliki kebebasan,tetapi mereka juga mempunyai
keterbatasan dalam menjalankan fungsi dan tugasnya masing-
masing.
c.       Ada perbedaan dan kekhususan
Setiap anggota keluarga mempunyai peranan dan fungsinya masing-
masing.
3.      Elemen struktur keluarga ( Friedman )
a.       Struktur peran keluarga
Menggambarkan peran masing-masing anggota keluarga baik di
dalam keluarganya sendiri maupun peran di lingkungan masyarakat.
b.      Nilai atau norma keluarga
Menggambarkan nilai dan norma yang dipelajari dan diyakini dalam
keluarga.
c.       Pola komunikasi keluarga
Menggambarkan bagaimana cara pola komunikasi diantara orang
tua,orangtua dan anak,diantara anggota keluarga atau dalam
keluarga.

4
d.      Struktur kekuatan keluarga
Menggambarkan kemampuan anggota keluarga untuk
mengendalikan atau mempengaruhi orang lain dalam perubahan
perilaku kearah positif.

C.    MACAM-MACAM STRUKTUR/TIPE/BENTUK KELUARGA


1.      Tradisional
a.       The nuclear family ( keluarga inti )
Keluarga yang terdiri dari suami,istri dan anak.
b.      The dyad family
Keluarga yang terdiri dari suami dan istri ( tanpa anak ) yang hidup bersama
dalam satu rumah.
c.       Keluarga usila
Kelurga yang terdiri dari suami istri yang sudah tua dengan anak sudah
memisahkan diri.
d.      The childless family
Keluarga tanpa anak karena terlambat menikah dan untuk mendapatkan anak
terlambat waktunya,yang disebabkan karena mengejar karier/pendidikan yang
terjadi pada wanita.
e.       The extended family ( keluarga luas/besar)
Keluarga yang terdiri dari 3 generasi yang hidup bersama dalam satu rumah
seperti nuclear family disertai paman,tante,orang tua ( kakek-
nenek),keponakan,dll.
f.       The single parent family ( keluarga duda/janda )
Keluarga yang terdiri dari satu orang tua ( ayah atau ibu ) dengan anak.Hal ini
terjadi biasanya melalui proses perceraian,kematian dan ditinggalkan
( menyalahi hukum pernikahan.
g.      Commuter family
Kedua orang tua bekerja dikota yang berbeda,tetapi salah satu kota tersebut
sebagai tempat tinggal dan orang tua yang bekerja diluar kota bisa berkumpul
pada anggota keluarga pada saat akhir pecan ( weekend).
h.      Multigenerational family

5
Keluarga dengan beberapa generasi atau kelompok umur yang tinggal
bersama dalam satu rumah.
i.        Kin-network family
Beberapa keluarga inti yang tinggal dalam satu rumah atau saling berdekatan
dan saling menggunakan barang-barang dan pelayanan yang sama.Misalnya:
kamar mandi,dapur,televise,telepon.
j.        Blended family
Keluarga yang dibentuk oleh duda atau janda yang menikah kembali dan
membesarkan anak dari perkawinan sebelumnya.
k.      The single adult living alone/single- adult family
Keluarga yang terdiri dari orang dewasa yang hidup sendiri karena pilihannya
atau perpisahan ( separasi ),seperti : perceraian,atau ditinggal mati.

2.      Non-tradisional
a.       The unmarried teenage mother
Keluarga yang terdiri dari orang tua ( terutama ibu ) dengan anak tanpa
hubungan nikah.
b.      The stepparent family
Keluarga dengan orang tua tiri
c.       Commune family
Beberapa pasangan keluarga ( dengan anaknya) yang tidak ada hubungan
saudara,yang hidup bersama dalam satu rumah,sumber dan fasilitas yang
sama,pengalaman yang sama,sosialisasi anak dengan melalui aktivitas
kelompok/membesarkan anak bersama.
d.      The nonmarital heterosexual cohabiting family
Keluarga yang hidup bersama,berganti-ganti pasangan tanpa melalui
pernikahan.
e.       Gay and lesbian family
Seseorang yang mempunyai persamaan sex hidup bersama sebagaimana
pasangan suami istri ( marital patners ).
f.       Cohabiting couple

6
Orang dewasa yang hidup bersama diluar ikatan perkawinan,karena beberapa
alas an tertentu.
g.      Group-marriage family
Beberapa orang dewasa yang menggunakan alat-alat rumah tangga
bersama,yang merasa telah saling menikah satu dengan yang lainnya,berbagi
sesuatu,termasuk sexual dan membesarkan anaknya.

h.      Group network family


Keluarga inti yang dibatasi oleh set aturan atau nilai-nilai,hidup berdekatan
satu sama lain dan saling menggunakan barang-barang rumah tangga
bersama,pelayanan dan bertanggungjawab membesarkan anaknya.
i.        Foster family
Keluarga menerima anak yang tidak ada hubungan keluarga atau saudara
dalam waktu sementara,pada saar orang tua anak tersebut perlu mendapatkan
bantuan untuk menyatukan kembali keluarga aslinya.
j.        Homeless family
Keluarga yang terbentuk dan tidak mempunyai perlindungan yang permanen
karena krisis personal yang dihubungkan dengan keadaan ekonomi dan atau
problem kesehatan mental.
k.      Gang
Sebuah bentuk keluarga yang destruktif,dari orang-orang muda yang mencari
ikatan emosional dan keluarga yang mempunyai perhatian,tetapi berkembang
dalam kekerasan dan criminal dalam kehidupannya.

D.    PERANAN KELUARGA


Peranan keluarga menggambarkan seperangkat, perilaku interpersonal, sifat,
kegiatan yang berhubungan dengan individu dalam posisi dan situasi
tertentu.Peranan individu dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola perilaku
dari keluarga,kelompok dan masyarakat.
Berbagai peranan yang terdapat di dalam keluarga adalah sebagai berikut :
1.      Peranan ayah

7
Ayah sebagai suami dari istri, berperan sebagai pencari nafkah, pendidik,
pelindung dan pemberi rasa aman, sebagai kepala keluarga, sebagai anggota
dari kelompok sosialnya, serta sebagai anggota masyarakat dari
lingkungannya.
2.      Peranan ibu
Sebagi istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai peranan untuk
mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya,
pelindung dan sebagai salah satu kelompok dari peranan sosialnya, serta
sebagai anggota masyarakat dari lingkingannya, disamping itu juga dapat
berperan sebagi pencari nafkah tambahan dalam keluarganya.
3.      Peranan anak
Anak-anak melaksanakan peranan psiko-sosial dengan tingkat
perkembangannya, baik fisik, mental, social dan spiritual.

E.     FUNGSI KELUARGA


1.      Fungsi biologis
a.       Meneruskan keturunan
b.      Memelihara dan membesarkan anak
c.       Memenuhi kebutuhan gizi keluarga
2.      Fungsi psikologis
a.       Memberikan kasih sayang dan rasa aman
b.      Memberikan perhatian diantara anggota keluarga
c.       Membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga
3.      Fungsi sosialisasi
a.       Membina sosialisasi pada anak
b.      Membentu norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkat
perkrmbangan anak.
c.       Meneruskan nilai-nilai budaya keluarga
4.      Fungsi ekonomi
a.       Mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan
keluarga

8
b.      Pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi
kebutuhan keluarga
c.       Menabung untuk memenuhi kebutuhan keluarga di masa mendatang
5.      Fungsi pendidikan
a.       Menyekolahkan anak untuk memberikan pengetahuan, ketrampilan
dan membentuk perilaku anak sesuai dengan bakat dan minat yang
dimilikinya.
b.      Mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan datang
dalam memenuhi peranannya sebagai orang dewasa.
c.       mendidik anak sesuai dengan tingkat-tingkat perkembangannya.

F.     TAHAP-TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA


1.      Pasangan Baru ( Keluarga Baru )
Keluarga baru dimulai saat masing-masing individu laki-laki dan
perempuan membentuk keluarga melalui perkawinan yang sah dan
meninggalkan ( psikologis ) keluarga masing-masing.
2.      Keluarga Ghild-Bearing ( Kelahiran Anak Pertama )
Keluarga yang menantikan kelahiranmdimulai dari kehamilan sampai
kelahiran anak pertama dan berlanjut sampai anak pertama berusia 30
bulan.
3.      Keluarga Dengan Anak Pra-Sekolah
Tahap ini dimulai saat kelahiran anak pertama (2,5 bulan ) dan berakhir
saat anak berusia 5 tahun.
4.      Keluarga Dengan Anak Sekolah
Tahap ini dimulai saat anak masuk sekolah pada usia 6 tahun dan
berakhir pada usia 12 tahun.Umumnya keluarga sudah mencapai jumlah
anggota keluarga maximal,sehingga keluarga sanagt sibuk.
5.      Keluarga Dengan Anak Remaja
Dimulai saat anak pertama berusia 13 tahun dan biasanya berakhir 6-7
tahun kemudian,yaitu pada saat anak meninggalkan rumah orang
tuanya.Tujuan keluarga ini adalah melepas anak remaja dan memeberi

9
tanggungjawab serta kebebasan yang lebih besar untuk mempersiapkan
diri menjadi lebih dewasa.
6.      Keluarga Dengan Anak Dewasa
Tahap ini dimulai pada saat anak pertama meninggalkan rumah dan
berakhir pada saat anak terakhir meninggalkan rumah.Lamanya tahap ini
tergantung dari jumlah anak dalam keluarga,atau jika ada anak yang
belum berkeluarga dan tetap tinggal bersama orang tua.
7.      Keluarga Usia Pertengahan
Tahap ini dimulai pada saat anak yang terakhir meninggalkan rumah dan
berakhir saat pension atau salah satu pasangan meninggal.
8.      Keluarga Usia Lanjut
Tahap terakhir perkembangan keluarga ini dimulai pada saat salah satu
pasangan pension,berlanjut saat salah satu pasangan meninggal sampai
keduanya meninggal.

10
KONSEP DASAR MEDIK HIPERTENSI

A.    DEFINISI
Hipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan darah persisten dimana
tekanan sistoliknya diatas 140 mmHg dan tekanan diastoliknya diatas 90
mmHg ( Smith Tom,1995 ).
Penyakit hipertensi merupakan peningkatan tekanan sistolik lebih besar
atau sama dengan 100 mmHg dan atau tekanan diastolic sama atau lebih
besar 95 mmHg ( Kodim Nasrin,2003 ).
Hipertensi didefinisikan sebagai tekanan darah sistolik 160 mmHg dan
tekanan diastolic 90 mmHg( Smeltzer,2001 ).

B.     KLASIFIKASI
Hipertensi pada usia lanjut dibedakan atas:
a.       Hipertensi dimana tekanan sistolik sama atau lebih besar dari 140 mmHg
dan atau tekanan diastolic sama atau lebih besar dari 90 mmHg.
b.      Hipertensi sistolik terisolasi dimana tekanan sistolik lebih besar dari 160
mmHg dan tekanan diastolic lebih rendah dari 90 mmHg
( Darmojo,1999).

Secara klinis derajat hipertensi dapat dikelompokkan sesuai dengan


rekomendasi dari “ The Sixth Report of The Join National
Comitee,Prevention,Detection and Treatment of High Blood Pressure “( JNC-
VI,1997 ) sebagai berikut :

No Kategori Sistolik ( mmHg ) Diastolik ( mmHg )

11
.

1. Optimal < 120 < 80


2. Normal 120 – 129 80 – 84
3. High normal 130 – 139 85 – 89
4. Hipertensi
Grade 1 ( ringan ) 140 -159 90-99
Grade 2 ( sedang ) 160 -179 100-109
Grade 3 ( berat ) 180-209 100-119
Grade 4 ( sangat berat ) >210 >120

Klasifikasi hipertensi berdasarkan penyebabnya :


a.       Hipertensi essensial ( hipertensi primer ) yaitu hipertensi yang tidak diketahui
penyebabnya.
b.      Hipertensi sekunder yaitu hipertensi yang disebabkan oleh penyakit lain
( Lany Gunawan,2001 ).

C.    ETIOLOGI
Penyebab hipertensi pada lansia adalah terjadinya perubahan pada :
1.      Elastisitas dinding aorta menurun
2.      Katup jantung menebal dan menjadi kaku
3.      Kemampuan jantung memompa darah menurun.
1 % setiap tahun sesudah berumur 20 tahun kemampuan jantung
memompa darah menurun menyebabkan menurunnya kontraksi dan
volumenya.
4.      Kehilangan elastisitas pembuluh darah
Hal ini terjadi karena kurangnya efektifitas pembuluh darah perifer untuk
oksigenasi.
5.      Meningkatnya resistensi pembuluh darah perifer ( Lany Gunawan,2001 ).

12
Meskipun hipertensi primer belum diketahui dengan pasti
penyebabnya, data-data penelitian telah menemukan beberapa faktor
yang sering menyebabkan terjadinya hipertensi,antara lain :
a.       Faktor keturunan
Dari data stasistik terbukti bahwa seseorang akan memiliki
kemungkinan lebih besar untuk mendapatkan hipertensi jika orang
tuanya adalah penderita hipertensi.
b.      Kebiasaan hidup
Kebiasaan hidup yang sering menyebabkan hipertensi adalah :
1.      konsumsi garam yang tinggi ( melebihi dari 30 gr per hari )
2.      kegemukan atau makan berlebihan
3.      stress
4.      merokok
5.      minum alcohol
6.      minum obat-obatan ( ephedrine,prednison,epineprin ).

Sedangkan penyebab hipertensi sekunder adalah :


1.      glomerulonefritis
2.      tumor
3.      atherosclerosis
4.      diabetes mellitus
5.      stroke
6.      kontrasepsi
7.      kortikosteroid.

D.    TANDA & GEJALA


Tanda dan gejala pada hipertensi dibedakan menjadi :

1.      Tidak ada gejala


Tidak ada gejala yang spesifik yang dapt dihubungkan dengan
peningkatan tekanan darah,selain penentuan tekanan arteri oleh dokter
yang memeriksa.Hal ini berarti hipertensi arterial tidak akan pernah
terdiagnosa jika tekanan artei tidak teratur.

13
2.      Gejala yang lazim
Meliputi nyeri kepala dan kelelahan.Dalam kenyataannya ini merupakan
gejala lazim yang mengenai kebanyakan pasien yang mencari
pertolongan medis ( Edward K.Chung,1995 ).

E.     PATOFISIOLOGI
Mekanisme yang mengontrol kontriksi dan relaksasi pembuluh darah
terletak dipusat vasomotor,pada medulla di otak.Dari pusat vasomotor ini
bermula jaras syaraf sympatis yang berlanjut kebawah kekorda spinalis dan
keluar dari kolumna medulla spinalis ganglia simpatis ditoraks dan
abdomen.Rangsangan pusat vasomotor dihantarkan dalam bentuk impuls
yang bergerak kebawah melalui system syaraf simpatis ke ganglia sympatis
( Brunner & Suddarth,2002)

F.     PEMERIKSAAN PENUNJANG

1.      Riwayat dan pemeriksaan fisik secara menyeluruh


2.      Pemeriksaan retina
3.      Pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui kerusakan organ seperti
ginjal dan jantung.
4.      EKG untuk mengetahui hipertrofi ventrikel kiri
5.      Urinalisa untuk mengetahui protein dalam urin,darah,dan glukosa.
6.      Foto dada & CT Scan.

G.    PENATALAKSANAAN
Pengelolaan hipertensi bertujuan untuk mencegah morbiditas dan
mortalitas akibat komplikasi kardiovaskuler yang berhubungan dengan
pencapaian dan pemeliharaan tekanan darah dibawah 140/90 mmHg.Prinsip
pengelolaan penyakit hipertensi meliputi :

1.      Terapi tanpa obat

14
Terapi tanpa obat digunakan sebagai tindakan untuk hipertensi ringan
dan sebagai tindakan suportif pada hipertensi sedang dan berat.Terapi
tanpa obat ini meliputi :
a.       Diet
b.      latihan fisik
c.       edukasi psikologis

2.      Terapi dengan obat


Tujuan pengobatan hipertensi tidak hanya menurunkan tekanan darah
saja,tetapi juga mengurangi dan mencegah komplikasi akibat hipertensi
agar penderita dapat bertambah kuat.
3.      Follow up untuk mempertahankan terapi
Untuk mempertahankan terapi jangka panjang memerlukan interaksi dan
komunikasi yang baik antara pasien dan petugas kesehatan dengan cara
pemberian pendidikan kesehatan.

H.    PENGKAJIAN KELUARGA

1.      Pengumpulan data


a.       struktur dan sifat anggota keluarga
b.      faktor social budaya dan ekonomi
c.       faktor lingkungan
d.      riwayat kesehatan
e.       cara pengumpulan data.

2.      Analisa data


Analisa data bertujuan untuk mengetahui masalah kesehatan yang
dialami oleh keluarga.Dalam menganalisa data dapat menggunakan
typology masalah dalam Family Health Care.
Permasalahan dapat dikatagorikan sebagai berikut :
a.       Ancaman kesehatan
Keadaan yang dapat memungkinkan terjadinya
penyakit,kecelakaan,atau kegagalan dalam mencapai potensi
kesehatan.

15
b.      Kurang atau tidak sehat
Kegagalan dan memantapkan kesehatan.
c.       Krisis
Saat-saat dimana keadaan menuntut terpantaunya banyak dari
individu atau keluarga dalam hal penyesuaian maupun sumber daya
mereka.

I.       PENENTUAN PRIORITAS MASALAH


Didalam menentukan prioritas masalah kesehatan keluarga menggunakan
system scoring berdasarkan typology dengan pedoman sebagai berikut :

No. Kriteria Bobot

1. Sifat masalah 1
Skala : ancaman kesehatan 2
tidak atau kurang sehat 3
krisis 1
2. Kemungkinan masalah dapat diubah 2
Skala : dengan mudah 2
hanya sebagian 1
tidak dapat 0
3. Potensi masalah untuk dicegah 1
Skala : tinggi 3
cukup 2
rendah 1
4. Menonjolkan masalah 1
Skala : masalah berat harus ditangani 2
ada masalah tapi tidak perlu ditangani 1
masalah tidak dirasakan 0

16
LAMPIRAN-LAMPIRAN

J.      DIAGNOSA DAN PERENCANAAN KEPERAWATAN


1.      Diagnose keperawatan keluarga
a.     Ketidaksanggupan keluarga mengenal masalah masalah penyakit
hipertensi berhubungan dengan ketidaktahuan tentang gejala
hipertensi
b.     Ketidaksanggupan keluarga dalam mengambil keputusan dalam
melaksanakan tindakan yang tepat untuk segera berobat kesarana
kesehatan bila terkena hipertensi berhubungan dengan kurang
pengetahuan klien/keluarga tentang manfaat berobat kesarana
kesehatan
c.     Kurangnya pengetahuan tentang hipertensi pada keluarga b.d
ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan anggota
keluarga
d.    Ketidaksanggupan memelihara lingkungan rumah yang dapat
mempengaruhi kesehatan keluarga berhubungan kesehatan keluarga
berhubungan dengan tidak dapat melihat keuntungan dan manfaat
pemeliharaan lingkungan serta ketidaktahuan tentang usaha
pencegahan penyakit hipertensi
e.     Ketidakmampuan menggunakan sumber yang ada dimasyarakat guna
memelihara kesehatan berhubungan dengan kurangnya pengetahuan
klien dan keluarga tersedianya fasilitas kesehatan seperti BPJS, dana
sehat dan tidak memahami manfaatnya

17
f.      Ketidakmampuan mengenal masalah nutrisi sebagian salah satu
penyebab terjadinya hipertensi adalah berhubungan dengan
kurangnya pengetahuan cara pengaturan diet yang benar
g.     Ketidakmampuan keluarga untuk menyediakan diet khusus bagi
penderita hipertensi berhubungan dengan kurangnya pengetahuan
tentang cara pengolahan makanan dalam jumlah yang benar
h.     Ketidakmampuan meyediakan makanan rendah garam bagi penderita
hipertensi berhubungan dengan kurang pengetahuan dan kebiasaan
sehari-hari yang mengkonsumsi makanan yang bnayak mengandung
garam
2.      Intervensi
Rencana keperawatan keluarga adalah sekumpulan tindakan keperawatan
yang ditentukan oleh perawat untuk dilaksanakan dalam memecahkan
masalah kesehatan dan keperawatan yang telah diidentifikasikan ( Nasrul
Effendi, 2008 : 54 )

a.       Ketidakmampuan mengenal masalah nutrisi sebagian salah satu


penyebab terjadinya hipertensi berhubungan dengan kurangnya
pengetahuan cara pengaturan diet yang benar
Tujuan :
Keluarga mampu mengenal cara pengaturan diet bagi anggota
keluarga yang menderita penyakit hipertensi
Kriteria hasil :
1)      Keluarga mampu menyebutkan secara sederhana batasan
pengaturan diet bagi anggota keluarga yang menderita
hipertensi
Intervensi :
1)      Beri penjelasan kepada keluarga cara pengaturan diet yang benar
bagi penderita hipertensi
2)      Beri penjelasan kepada klien dan keluarga bagaimana caranya
menyediakan makanan-makanan rendah garam bagi penderita
hipertensi.

18
b.      Ketidakmampuan dalam mengambil keputusan untuk mengatur diet
terhadap anggota keluarga yang menderita hipertensi berhubungan
dengan kurangnya pengetahuan keluarga tentang manfaat dari
pengaturan diet
Tujuan :
Keluarga dapat memahami tentang manfaat pengaturan diet untuk
klien hipertensi
Kriteria hasil :
a)      Keluarga mamapu menjelaskan tentang manfaat pengaturan diet
bagi klien hipertensi
b)      Keluarga dapat menyediakan makanan khusus untuk klien
hipertensi
Intervensi :
a)      Beri penjelasan kepada keluarga tentang manfaat pengaturan diet
untuk klien hipertensi
b)      Beri penjelasan kepada keluarga jenis makanan untuk hipertensi
c.       Ketidakmampuan keluarga untuk menyediakan diet khusus bagi
penderita hipetensi berhubungan dengan kurangnya pengetahuan
tentang cara pengolahan makanan dalam jumlah yang benar
Tujuan :
Keluarga mampu menyediakan diet khusus untuk penderita
hipertensi
Kriteria hasil :
1)      Klien dan keluarga mampu menyediakan diet khusus untuk
penderita hipertensi
2)      Keluarga mampu menyajikan makanan dalam jumlah yang tepat
bagi klien hipertensi
Intervensi :
1)      Berikan pernjelasan pada klien dan keluarga cara pengolahan
makana untuk klien hipertensi
2)      Berikan penjelasan kepada klien dan keluarga jumlah makanan
yang di konsumsi oleh klien hipertensi

19
3)      Beri contoh sederhana kepada klien dan keluarga untuk
membuat makanan dengan jumlah yang tepat
d.      Ketidakmampuan meyediakan makanan rendah garam bagi penderita
hipertensi berhubungan dengan kurang pengetahuan dan kebiasaan
sehari-hari yang mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung
garam
Tujuan :
Seluruh keluarga membiasakan diri setiap hari mengkonsumsi
makanan yang rendah garam.

Kriteria hasil :
1)      Klien dan keluarga dapat menjelaskan manfaat makanan yang
rendah garam
2)      Klien dan keluarga dapat menjelaskan jenis makanan yang
dapat mengandung garam
3)      Klien dan keluarga mampu merubah kebiasaan dari
mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung garam
Intervensi
1)      Beri penjelasan kepada klien dan keluarga tentang pengaruh
garam terhadap klien hipertensi
2)      Beri penjelasan kepada klien dan keluarga jenis makanan yang
banyak mengandung garam
3)      Beri motivasi kepada klien dan keluarga bahwa mereka mampu
untuk merubah kebiasaan yang kurang baik tersebut yang
didasari pada niat dan keinginan untuk merubah

20
Asuhan Keperawatan Keluarga
Pada Tuan “A” Dengan Penderita Hipertensi

1. Pengkajian
1) Data Umum
1. Identitas Kepala Keluarga
Nama kepala keluarga :Tn A
Umur : 64 th
Pekerjaan : Pensiunan PNS
Pendidikan : S. Ag. MM
Alamat : Jln. G. Agung Gang 13 No 3 Loloan timur,
Jembrana- Bali

2. Komposisi Anggota Keluarga


Hub dg
No Nama Umur JK Pendidikan
KK
1 Tn.A 64 L Suami Sarjana
2 Ny. W 62 P Istri SD
3 An.I 40 P Anak Sarjana
4 An. R 39 P Anak Sarjana
5 An.E 33 P Anak Sarjana
6 An.W 32 L Anak Sarjana

21
3. Genogram
: perempuan
: laki-laki
:meninggal
------- : orang
tinggal
serumah
: klien

Jelaskan : Tuan A dan Ny w menikah dengan persetujuan kedua


orang tua masing-masing, mereka hidup bahagia dengan
memiliki 4 orang anak, anak 1,2,3 adalah perempuan
anak ke 4 adalah laki-laki. Tn. A dan Ny. W tinggal satu
rumah dan terpisah dengan anak-anaknya karena sudah
berkeluarga.
4. Tipe Keluarga
Jelaskan :Tipe keluarga Tuan A adalah Nuclear Family , dimana
Tuan A hanya tinggal berdua dengan istrinya Ny.w

5. Suku Bangsa
Jelaskan : Keluarga Tuan. A merupakan suku Melayu, bahasa yang
digunakan bahasa bali dan bahasa melayu. Tidak terdapat
budaya yang berhubungan dengan kesehatan
6. Agama
Jelaskan : Keluarga Tuan. A beragama Islam. Tidak terdapat
kepercayaan agama yang dapat berpengaruh negative
terhadap kesehatan keluarga

7. Status Sosial Ekonomi Keluarga


Jelaskan : Penghasilan keluarga Tuan.KB diperoleh dari Tuan A yang
merupakan pendiunsn PNS. Penghasilan rata rata keluarga
Tuan. A kurang lebih sebesar Rp. 3.700.000 setiap bulan
dari gaji pensiunan. Pengeluaran yang dikeluarkan setiap
bulan yaitu membayar makan sehari hari, membayar
listrik,serta arisan dan lain-lain. Harta benda yang dimiliki
(perabot, transportasi dll)

22
8. Aktivitas Rekreasi Keluarga
Jelaskan : Keluarga Tuan A sering melakukan rekreasi bersama
keluarga. Tuan A sering anjangsana kerumah anak-
anaknya untuk menjenguk cucu-cucunya.
2) Riwayat Dan Tahap Perkembangan Keluarga
1. Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini
Jelaskan :Tahap perkembangan keluarga Tuan A saat ini adalah
keluarga dengan Usia lanjut dimana Tuan A dan Istri
mempertahankan suasana rumah yang menyenangkan dan
keakraban suami istri seta saling merawat keduanya. .
Tugas perkembangan keluarga pada tahap perkembangan
ini adalah mempertahankan hubungan anak dan sosial
masyarakat, menerima kematian pasangan, kawan dan
mempersiapkan kematian.
2. Tahap Perkembangan Keluarga Yang Belum Terpenuhi dan Kendalanya
Jelaskan :Tahap perkembangan keluarga Tuan. A sudah tercapai
semua
3. Riwayat Kesehatan Keluarga Inti
a) Riwayat Kesehatan Keluarga Saat Ini
Jelaskan :Saat dilakukan pengkajian pada keluarga Tuan A, Tuan A
menderita penyakit Hipertensi, sedangakn Ny. W atau istri
dalam kondisi sehat.
b) Riwayat Penyakit Keturunan
Jelaskan :Didalam keluarga Tuan A tidak ada yang menderita
riwayat penyakit keturunan

4. Sumber Pelayanan Kesehatan Yang Dimanfaatkan


Jelaskan :Pelayanan kesehatan yang dimanfaatkan oleh keluarga
Tuan A adalah puskesmas terdekat yaitu puskesmas I
Mendoyo dan praktek Dokter Swasta.

5. Riwayat Kesehatan Keluarga Sebelumnya


Jelaskan :Tuan A mengatakan dalam keluarga tidak ada yang
menderita penyakit keturunan, hanya saja Tuan A

23
menderita penyakit Hipertensi pada saat masih aktif
bekerja menjadi PNS. Tuan A juga mengatakan beliau
sering mengkonsumsi daging dan makanan yang
mengandung lemak.
3) Pengkajian Lingkungan
Denah rumah

1. Karakteristik Rumah
a) Luas Rumah
Jelaskan :Luas rumah keluarga Tuan A seluas 3 are dan rumah Tuan
A tipe permanen
b) Type Rumah
Jelaskan Tipe rumah Tuan A adalah tipe permanen
c) Kepemilikan
Jelaskan :kepemilikan rumah Tauan A adalah milik sendiri dengan
sertifikat tanah a/n Tuan A sendiri.
d) Jumlah dan rasio kamar/ruangan
Jelaskan :Terdapat 3 buah kamar tidur, 1 dapur, 1 kamar mandi, 1
ruang tamu, 1 ruang untuk sholat.
e) Ventilasi/jendela

24
Jelaskan :Setiap kamar dirumah Tuan A memiliki ventilasi yang
baik sehingga udara dan cahaya bisa masuk ke dalam
ruangan.
f) Pemanfaatan ruangan
Jelaskan :Pemanfaatan ruangan dirumah Tuan A sudah maksimal
g) Septic tank : ada letak 10 meter dibelakang kamar mandi
h) Sumber air minum
Jelaskan :Air yang digunakan untuk minum adalah air minum
kemasan.
i) Kamar mandi/WC
Jelaskan :Tuan A memiliki satu buah kamar mandi yang digunakan
bergantian dan tampak bersih

j) Sampah: Sampah yang dihasilkan oleh keluarga Bapak KB langsung


dikumpulkan dan dibuang ke TPA,Limbah: Pembuangan air langsung
dilairkan pada got yang ada didekat rumah dan untuk pembuangan air
BAB dan BAK langsung menuju septic tank
k) Kebersihan lingkungan
Jelaskan Kondisi dalam dan luar rumah tuan A tampak bersih dan
tertata. Lantainya terbuat dari keramik serta tidak terdapat
ruangan yang beralaskan tanah. Rumah Tuan A tampak
bersih tidak terdapat sampah yang berserakan dan tidak
terdapat sampah yang tadah air seperti kaleng yang dibuang
sembarangan
2. Karakteristik Tetangga dan Komunitas RW
a) Kebiasaan
Jelaskan :Tuan A memiliki tetangga yang ramah dan sering
berinteriksa dengan tetangga lainya, tetangga Tuan A
kebetulan Semuanya adalah suku yang sama yaitu melayu.
b) Aturan/kesepakatan
Jelaskan :Penduduk setempat memilki kesepatan untuk setiap
bulannya mengadakan, gotong royong membersihkan
lingkungan yang melibatkan seluruh komponen masyarakat

c) Budaya
Jelaskan Tidak terdapat budaya setempat yang berdampak negatif
yang mempengaruhi kesehatan
3. Mobilitas Geografis Keluarga

25
Jelaskan :Keluarga Tuan A sebelumnya tidak pernah berpindah
rumah, namun sekarang Bapak KB tinggal terpisah dengan
anak-anaknya karena sudah menikah semua

4. Perkumpulan Keluarga & Interaksi dengan Masyarakat


Jelaskan :Biasanya keluarga Tuan A berkumpul dengan keluarga
besar saat hari raya atau dan terkadang sesekali anak-
anakya menjenguk Tuan A bersama istri dirumah untuk
mengetahui kodisi kesehatan.Tuan A menjadi ketua PBNU
di lingkungan kab. Jembrana. Keluarga Tuan A memilki
interaksi yang baik dengan tetangga sekitar. Hal tersebut
tampak dari kebiasaan saling mengunjungi di saat ada
tetangga yang sedang sakit.
5. Sistem Pendukung Keluarga
Jelaskan :Keluarga Tuan A bila terdapat masalah keluarga biasanya
dibantu oleh.anak-anaknya.

4) Struktur Keluarga
1. Pola Komunikasi Keluarga
Jelaskan :Pola komunikasi keluarga bapak KB yaitu komunikasi
terbuka antara satu dengan yang lainya. Bila salah satu
anggota keluarga mengalami masalah maka masalah
tersebut akan dicarikan solusinya dengan cara berdiskusi
antara satu dengan lainya
2. Struktur Kekuatan Keluarga
Jelaskan :Diskusi bersama merupakan power utama yang digunakan
dalam keluarga Tuan A yang mengalami masalah. Respon
keluarga bila salah satu anggota keluarga mengalami
masalah adalah menanyakan maslah yang terjadi dan
mencarikan jalan keluar untuk menyelesaikan masalah.
Saling bertanya dan meminta maaf bila terjadi kesalahan
salah satu keluarga.

26
3. Struktur Peran(peran masing-masing keluarga)
Jelaskan :Keluarga Tuan A menjalankan peran sebagai mana
mestinya dimana Tuan a sebagai kepala keluarga dan
pemegang keputusan untuk beberapa hal tertentu.

4. Nilai dan Norma Keluarga


Jelaskan :Keluarga Tuan A menerapkan nilai dan norma agama
kepada istri dan anak- anaknya. Selain itu Tuan A juga
mengajarkan sopan santun serta kebiasaan begaul yang
baik kepada istri,anak serta cucunya.

5) Fungsi Keluarga
1. Fungsi Afektif
Jelaskan :Cara keluarga mengekspresikankasih sayang yaitu dengan
memperhatikan satu sama lain, saling mengingatkan,
Perasaan saling memiliki tampak dari istri Tuan A yang
selalu mengingatkan pada tuan A yang menderita
hipertensi untuk mengikuti saran dari petugas kesehatan,
Keluarga Tuan A mendukung satu sama lain, Salah satunya
adalah dukungan kepada tuan A tetap menjaga kesehatan
dan rutin berobat, Kehangatan pada Tuan A tampak dari
kasih sayang dan kalimat kalimat bercanda yang
menimbulkan tawa untuk keluarga, Keluarga bapak KB
tampak saling menghargai satu dengan lainya.
2. Fungsi Sosialisasi
a) Kerukunan hidup dalam keluarga
Jelaskan :Tuan A dan istri sering berinteraksi dengan lingkungan
sekitar.

b) Interaksi dan hubungan dalam keluarga


Jelaskan :Interaksi dan hubungan dalam keluarga berlangsung sangat
baik tidak terdapat perselisihan yang berarti antara satu
anggota keluarga dengan anggota keluarga yang lain
c) Anggota keluarga yang dominan mengambil keputusan
Jelaskan :Pada keluarga Tuan A ketika ada masalah keputusan
diambil oleh kepala keluarga yaitu Tuan A

d) Kegiatan keluarga waktu senggang


Jelaskan :Kegiatan keluarga diwaktu senggang adalah menonton TV

27
dan mengobrol

e) Partisipasi dalam kegiatan sosial


Jelaskan Keluarga Tuan A aktif dalam kegiatan gotong royong
dilingkungan sekitar

3. Fungsi Perawatan Kesehatan


Jelaskan :Keluarga Tuan A, khususnya Tuan Acmenderita
Hipertensi sejak msh bekerja sebagai PNS sampai saat ini ,
Tuan A mengetahui penyebab, komplikasi serta
pencegahan terhadap penyakit hipertensi, karena Tuan
rutin kontrol k puskesmas atau dr praktek swasta sehingga
kebutuhan kesehatan keluarga Tuan A terpenuhi.. Biasanya
bila salah satu anggota keluarga sakit maka anggota
keluarga yang lain akan merawat. Lingkungan dalam dan
luar rumah Tuan A tampak cukup bersih dan barang barang
tertata dengan cukup rapi. Keluarga Bapak A menggunakan
puskesmas sebagai salah satu fasilitas kesehatan.

4. Fungsi Reproduksi
a) Perencanaan jumlah anak
Jelaskan :Keluarga Tuan A tidak merencanakan penambahan jumlah
anak karena sudah lansia.

b) Aseptor : Ya..................yang digunakan...............lamanya...................


c) Aseptor : Belum........................................alasannya.............................
d) Keterangan lain: Keluarga Tuan A tidak menggunkana aseptor KB
khusunya istri Tuan A yg sudah usia lanjut dan menopouse.
5. Fungsi Ekonomi
a) Upaya pemenuhan sandang pangan
Jelaskan :Sandang dan pangan tuan A terpenuhi dengan pendapatan
yang didapatkan oleh Tuan A dari gajim pensiunan.
b) Pemanfaatan sumber di masyarakat
Jelaskan :Keluarga bapak KB sudah memanfaatkan sumber
dimasyarakat seperti penggunaan fasilitas umum
6) Stress Dan Koping Keluarga
1. Stressor Jangka Pendek Dan Panjang Serta Kekuatan Keluarga
Jelaskan :Tidak terdapat stressor jangka pendek yang berarti yang

28
dirasakan keluarga Tuan A.
Terdapat kecemasan akan penyakit yang dialami tuan A.
Keluarga cemas apabila penyakit Tuan A Sering Kambuh
dan mengalami komplikasi. .

2. Respon Terhadap Stressor


Jelaskan :Upaya keluarga terhadap stressor yaitu dengan bertanya
kepada orang yang mengetahui hal yang ingin diketahui
oleh keluarga

3. Strategi Koping Yang Digunakan


Jelaskan :Strategi koping yang digunakan keluarga adalah
berdiskusi antara satu sama lain.

4. Strategi Adaptasi Yang Disfungsional


Jelaskan :Dari hasil pengkajian tidak terdapat adanya cara cara
keluarga mengatasi masalah secara mal adaptif.
7) Keadaan Gizi Keluarga
1. Pemenuhan gizi
Jelaskan Pemenuhan Gizi keluarga Tuan A kurang baik , selama
Tuan A menderita Hipertensi makanan selalu tidak
terkontrol tidak sesuai diet Hipertensi yg disiapkan oleh
istri.banyak mengkonsumsi daging dan makanan yang
tinggi garam.
2. Upaya lain
Jelaskan Tuan A jarang konsultasi pada ahli gizi Puskesmas.

8) Harapan Keluarga
1. Terhadap Masalah kesehatannya
Jelaskan :Keluarga Tuan A berharap penyakit Hipertensi yang di derita
Tuan A tetap terkontrol dan tidak kambuh lagi.

2. Terhadap petugas kesehatan yang ada


Jelaskan :Keluarga mengharapkan sesekali adanya pemeriksaan dan
kunjungan rumah oleh petugas kesehatan selain Tuan A
Kontrol di Puskesmas setiap bulannya.

29
9. Pemeriksaan Fisik

No Pemeriksaan Nama Anggota Keluarga


Tn. A Ny. B
Fisik
1 KeadaanUmum
 BB 55kg 50kg
 TB 165 cm 155 cm
2 Kepala :
 Rambut -    Ikal, hitam, dan -    Lurus, hitam,
bersih halus dan bersih

 Mata -    Konjungtiva merah, Konjungtiva


sclera putih , merah, sclera
penglihatan baik putih ,
Isokor +/+ penglihatan baik
Penggunaan alat Isokor +/+
bantu penglihatan Penggunaan alat
(+) bantu
sinusitis (-),polip (-), penglihatan (+)
 Hidung
penciuman baik -    sinusitis (-),polip
(-), penciuman
baik
-
 Mulut -    mulut bersih, -    mulut bersih,
mukosa lembab, mukosa lembab,
lidah bersih, gigi lidah bersih, gigi
cukup. cukup.
 Telinga -      Pendengaran baik, -   Pendengaran
serumen (-) baik, serumen (-)
3 Leher
 JVP Tidak ada Tidak ada
pembesaran vena pembesaran vena
jugularis jugularis
 Kelenjar Tidak ada Tidak ada

30
Tiroid pembengkakan pembengkakan
4 Dada
Mamae
 Inspeksi -      Tidak ada -     Tidak ada
pembengkakan,simet pembengkakan,si
ris antara kiri dan metris antara kiri
kanan dan kanan
 
 Palpasi -      Tidak ada -     Tidak ada
pembengkakan pembengkakan

Paru
 Inspeksi -     Saat bernafas tidak-      Saat bernafas
menggunakan otot tidak
bantuan pernafasan. menggunakan
otot bantuan
pernafasan.
 Palpasi -      Tidak ada bengkak, -      Tidak ada
lesi (-) bengkak, lesi (-)

 Perkusi -     Tidak ada Tidak ada


 

penimbunan cairan penimbunan


cairan

 Auskultasi -      Bunyi nafas


-     Bunyi nafas
vesikuler, RR
vesikuler, RR
normal
Jantung normal
-      Letak normal ics 2
 Palpasi -      Letak normal ics
dan 3 – 5dan 6
2 dan 3 – 5dan 6

 Perkusi
-      Ictus cordis normal
-      Ictus cordis
yaitu ics 5 dan 6
normal yaitu ics

31
 Auskultasi-      Irama teratur,suara 5 dan 6
tambahan tidak ada -      Irama
TD : 160/80 mmHg teratur,suara
tambahan tidak
ada
TD : 110/70
mmHg
5 Abdomen
 Inspeksi -      Simetris, warna -      Simetris, warna
normal,asites (-) normal,asites (-)

 Palpasi -      Tidak ada nyeri -      Tidak ada nyeri


tekan, tidak ada tekan, tidak ada
benjolan benjolan

 Auskultasi-      Bising usus (+) -      Bising usus (+)

    Perkusi-      Organ pada -      Organ pada


abdomen normal abdomen normal
6 Genetalia Dalam batas normal Dalam batas
normal

7 Eksremitas atas
dan bawah
 Inspeksi -      Berfungsi dengan -      Berfungsi
baik dengan baik

  Perkusi -      Reflek patella (+) -      Reflek patella


(+)

32
10. Tipologi masalah kesehatan

No Daftar Masalah Kesehatan


1 Ancaman
Jika hipertensi kambuh Tn.A mengtakan pusing dan ingin pingsan
2 Kurang/Tidak Sehat
Kurang teratur minum obat hipertensi
3 Defisit
-

11. Pengkajian Khusus Berdasarkan 5 Fungsi Keluarga


No Kriteria Pengkajian
1. Mengenal masalah Keluarga sudah bisa mengenal masalah

2. Mengambil keputusan Dalam kelurga pengambilan keputusan dilakukan oleh kepala keluarga

3. Merawat anggota keluarga yang sakit atau Dalam hal ini tugas dalam merawat anggota keluarga yang sakit dilakukan oleh pasangan
punya masalah yang tidak sakit serta merawatnya hingga sembuh dan anaka-anaknya.

4. Memodifikasi lingkungan Kelurga Tuan Selalu aktif berinteraksi dengan lingkungan sekitar

5. Memanfaatkan sarana kesehatan jika ada keluarga yang sakit keluarga langsung berobat ke dokter atau ke puskedmas

33
12. Analisis Data
Berdasarkan pengkajian yang telah diuraikan, maka dapat dilanjutkan dengan melakukan analisis masalah yang digambarkan dalam berikut:
Data
No Etiologi Problem
Data Subyektif Data Obyektif
1.  Tn. A sering mengeluh nyeri Keadaan umum baik. Kesadaran Proses penyakit peningkatan Nyeri akut
dikepala , tengkuk dan leher composmentis , tekanan darah
saat tekanan darahnya naik.,         TD : 160/80 mmHg
skala nyeri 3, nyeri hilang         Nadi : 85x/menit
timbul apabila dibuat         Respirasi 24x/menit
aktifitas dan stress.         Suhu 360 C
 Tn A mengatakan sudah  Tn. A tampak tampak meringis
menderita hipertensi sejak kesakitan skala nyeri 3
masih aktif jadi PNS sampai (sedang)Tn a tampak sering
saat ini memegang daerah kepala dan
leher..

34
Data
No Etiologi Problem
Data Subyektif Data Obyektif
2.  Tn A mengatakan sudah Tn A tampak kebingungan saat Kurang terpapar informasi Kurang pengetauan
menderita hipertensi sejak ditanya tentang apa itu hipertensi
masih aktif jadi PNS sampai dan factor penyebabnya.
saat ini. Selama ini Tn A         TD : 150/80 mmHg
jarang memeriksakan diri ke         Nadi : 90x/menit
dokter atau ke puskesmas.         Respirasi 20x/menit
Jika tekanan darah Tn. A         Suhu 360 C
naik hanya minum obat-obat Tn. A mengkonsumsi semangka
tradisional saja terkadang setiap seminggu sekali.

sesekali Tn. A periksa ke


dokter jika dengan obat
tradisional hipertensinya
masih belum hilang.
 Tn A mengatakan tidak
mengetahui tentang
hipertensi, dan penyebanya.
.

35
13. Penapisan Masalah
1. Diagnosa 1:

No Kriteria Skala Bobot Skor Nilai Pembenaran


1. Sifat masalah:Kurang. 1.Ancaman
2.Kurang/ tidak sehat 1 3/3 x 1 1 Tn. A mengatakan nyeri di kapala tengkuk dan
3.Krisis leher
2. Kemungkinan masalah untuk 1.Mudah
diubah : Sebagian 2.Sebagian 2 2/2 x 2 2 Kemungkinan masalah dapat timbul jika Tn. A
3.Tidak dapat mengalami stress
3. Potensi masalah dapat 1.Tinggi
dicegah: Rendah 2.Cukup 1 Masalah penyakit hipertensi pada Tuan A sudah
3.Rendah 1 3/3 x 1
terjadi Sejak masih aktif PNS smapai saat ini
.
4. Menonjolnya masalah : 1.Segera ditangani
Segera ditangani 2.Tidak perlu segara
ditangani 1 1/2 x 1 1/2 Keluarga Tn. A sangat merasakan masalah
3.Tidak dirasakan penyakit hipertensi pada Tn. A dan harus
segera ditangani
TOTAL SKOR 4 1/2 aktual

2. Diagnosa 2:
36
Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang terpapar informasi ditandai denagn Tn a mengatakan belum mengetahui tentang apa itu
penyakit hipertensi dan penyebanya.

No Kriteria Skala Bobot Skor Nilai Pembenaran


1. Sifat masalah: 1. Ancaman 2/3
2.Kurang/ tidak sehat 1 2/3 x 1 Tn. A tidk mengetahui apa itu hipertensi dan
3. Krisis penyebabnya
2. Kemungkinan masalah untuk 1. Mudah 1 Masalah dapat diubah sebagian Tn A sedikit
diubah : 2. Sebagian 2 1/2 x 2 demi sedikit tahu tentang penyakit hipertensi
3.Tidak dapat

3. Potensi masalah dapat 1. Tinggi 2/3


dicegah: 2. 2. Cukup Tn. A mau kooperatif untuk sama – sama
3. Rendah 1 2/3 x 1
melakukan pencegahan sebelum menjadi
semakin parah
4. Menonjolnya masalah : 1. Segera ditangani 1
2.Tidak perlu segara Keluarga mengatakan selalu mengingatkan Tn.
1 2/2 x 1
ditangani A untuk selalu control ke pelayanan kesehatan.
3.Tidak dirasakan
TOTAL SKOR 2 1/3 Resiko

37
12.Prioritas Diagnosis Keperawatan
1) Nyeri Akut berhubungan dengan proses penyakit ditandai dengan nyeri di kepala,
tengkuk dan leher jika stress berkepanjangan
2) Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang terpapar informasi ditandai denagn
Tn A mengatakan belum mengetahui tentang apa itu penyakit hipertensi dan
penyebanya.
13.Perencanaan
1) Nyeri Akut berhubungan dengan proses penyakit ditandai dengan nyeri di kepala,
tengkuk dan leher jika stress berkepanjangan
No Dx keperawatan Intervensi Keperawatan
NOC NIC
1 Nyeri Akut  Pain level Pain Management
berhubungan  Pain control  Lakukan pengkajian
dengan proses  Comfort level nyeri secara
penyakit ditandai Kriteris hasil: komperhensif
dengan nyeri di  Mampu mengontrol  Observasi reaksi non
kepala, tengkuk nyeri, tahu penyebab verbal dan
dan leher jika nyeri,mampu ketidaknyamanan
stress menggunakan teknik  Gunakan teknik
berkepanjangan nonfarmakologi komunikasi
Ds : dalam mengurangi terapiutikuntuk
 Tn. A sering nyeri,mencari mengetahui
mengeluh bantuan) pengalaman nyeri tn A
nyeri dikepala  Melaporkan bahwa  Kaji kultur yang
, tengkuk dan nyeri berkurang mempengaruhi respon
leher saat dengan mengunakan nyeri
tekanan manajemen nyeri  Evaluasi pengalaman
darahnya  Mampu mengenali nyeri masa lampau
naik., skala nyeri ( skala,  Evaluasi dengan tn, A.
nyeri 3, nyeri intensitas, frekuenst dan tim kesehatan lain
hilang timbul tanda nyeri) tentang ketidakefektifan
apabila dibuat  Menyatakan rasa control nyeri dimasa
aktifitas dan nyaman setelah lampau
stress. nyeri berkurang.  Bantu tn a dan keluarga
 Tn A untuk mencari
mengatakan dukungan

38
sudah  Control lingkungan
menderita yang dapat
hipertensi mempengaruhi nyeri
sejak masih  Kurangi factor
aktif jadi PNS presipitasi nyeri
sampai saat ini  Pilih dan lakukan
Do : penanganan nyeri
Tn A tampak  Kaji tipe dan sumber
kebingungan saat nyeri
ditanya tentang  Ajarkan teknik non
apa itu hipertensi farmakologi
dan factor  Berikan analgetik untuk
penyebabnya. mengurangi nyeri
        TD : 150/80 Analgesic Administration
mmHg  Tentukan
        Nadi : 90x/menit lokasi,karateristik,kualitas,

        Respirasi dan derajat nyeri sebelum

20x/menit pemberian obat


 Cek instruksi dokter
        Suhu 360 C
tentang jenis obat , dosis
Tn. A
dan frekuensi
mengkonsumsi
 Cek riwayat alergi
semangka setiap
 Pilih analgesik yang
seminggu sekali.
diperlukan atau kombinasi
dari analgesik dari
analgesik ketika pemebrian
lebih dari satu
 Tentukan analgesik
tergantung tipe dan
beratnya nyeri
 Tentukan analgesik
pilihan, rute dan dosis
optimal
 Pilih rute pemebrian secara
IV,IM untuk pengobatan
nyeri secara teratur
 Monitor vital sign sebelum
39
dan sesudah pemebrian
analgesik pertama kali
 Berikan analgesik tepat
waktu terutama saat
nyeri hebat
 Evaluasi efektivitas
analgesik, tanda dan
gejala

2) Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang terpapar informasi ditandai


denagn Tn A mengatakan belum mengetahui tentang apa itu penyakit hipertensi
dan penyebanya.

No Dx keperawatan Intervensi Keperawatan


NOC NIC
2 Kurang  knowledge : disease  Kaji tingkat pengetahuan
pengetahuan process pasien dan keluarga
berhubungan  Knowledge: health  Jelaskan patofisiologi
dengan kurang Behavior dari penyakit dan
terpapar informasi Setelah bagaimana hal ini
ditandai denagn dilakukan tindakan berhubungan dengan
Tn A mengatakan keperawatan selama 1x24 anatomi dan fisiologi,
belum mengetahui jamTn. A menunjukkan dengan cara yang tepat.
tentang apa itu pengetahuan tentang  Gambarkan tanda dan
penyakit proses penyakit dengan gejala yang biasa muncul
hipertensi dan kriteria hasil: pada penyakit, dengan
penyebanya. - Pasien dan keluarga cara yang tepat
 Tn A menyatakan  Gambarkan proses
mengatakan pemahaman tentang penyakit, dengan cara
tidak penyakit, kondisi, yang tepat
mengetahui prognosis dan program  Identifikasi
tentang pengobatan kemungkinan penyebab,
hipertensi, dan - Pasien dan keluarga dengan cara yang tepat
penyebanya. mampu melaksanakan  Sediakan informasi pada
Do : prosedur yang pasien tentang kondisi,

40
Tn A tampak dijelaskan secara benar dengan cara yang tepat
kebingungan saat - Pasien dan keluarga  Sediakan bagi keluarga
ditanya tentang mampu menjelaskan informasi tentang
apa itu hipertensi kembali apa yang kemajuan pasien dengan
dan factor dijelaskan perawat/tim cara yang tepat
penyebabnya. kesehatan lainnya  Diskusikan pilihan terapi
        TD : 150/80 atau penanganan
mmHg  . Dukung pasien untuk
        Nadi : 90x/menit mengeksplorasi atau
        Respirasi mendapatkan second
20x/menit opinion dengan cara
0
        Suhu 36 C yang tepat atau
 Tn. A diindikasikan
mengkonsums   Eksplorasi kemungkinan
i semangka sumber atau dukungan,
setiap dengan cara yang tepat
seminggu
sekali.

14. Pelaksanaan & Evaluasi

No Diagnosa Tanggal Implementasi


1 Nyeri Akut berhubungan dengan proses penyakit 20-08-2020  Mel akukan pengkajian nyeri
ditandai dengan nyeri di kepala, tengkuk dan leher komperhensif
jika stress berkepanjangan  Melakukan Observasi reaksi
ketidaknyamanan
 menggunakan teknik komuni
terapiutikuntuk mengetahui p
nyeri tn A
 mengkaji kultur yang mempe
nyeri
 melakukan evaluasi pengalam
lampau
 Melakukan evaluasi dengan t
kesehatan lain tentang ketida
control nyeri dimasa lampau

41
 Membantu tn a dan keluarga
dukungan
 Melakukan Control lingkung
mempengaruhi nyeri
 Mengurangi factor presipitas
 Memilih dan me lakukan pe
 Mengkaji tipe dan sumber ny
 Mengajarkan teknik non farm
 Memberikan analgetik unt
nyeri
2 Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang 21-08-2020  Mengkaji tingkat pengetahu
terpapar informasi ditandai denagn Tn A keluarga
mengatakan belum mengetahui tentang apa itu  Menjelaskan patofisiologi da
penyakit hipertensi dan penyebanya bagaimana hal ini berhub
anatomi dan fisiologi, dengan
 Menggambarkan tanda dan g
muncul pada penyakit, dengan
 Menggambarkan proses penya
yang tepat
 Mengidentifikasi kemungkin
dengan cara yang tepat
 Menyediakan informasi pada
kondisi, dengan cara yang tepa
 Menyediakan bagi keluarga in
kemajuan pasien dengan cara
 Mendiskusikan pilihan
penanganan
 . Mendukung pasien untuk
atau mendapatkan second o
cara yang tepat atau diindikasi
  Mengksplorasi kemungkinan
dukungan, dengan cara yang t

42
15. Evaluasi

No Diagnosa Tanggal Implementasi Evaluasi Paraf


1 Nyeri Akut berhubungan 20-08-2020  Melakukan pengkajian nyeri S: Tn. A mengatakan nyeri di kepala,
dengan proses penyakit ditandai secara komperhensif tengkuk dan leher sudah berkurang £
O:
dengan nyeri di kepala, tengkuk  Melakukan Observasi reaksi non
 Tn A tidak tampak meringis
dan leher jika stress verbal dan ketidaknyamanan kesakitan
berkepanjangan  menggunakan teknik  Tn. A jarang memegang
daerah bagian leher
komunikasi terapiutikuntuk
 TD : 130/80 mmhg
mengetahui pengalaman nyeri Nadi : 80 x/menit
Tn A RR : 24 x/menit
 mengkaji kultur yang Suhu : 360 C
A: Masalah tertasi sebagian
mempengaruhi respon nyeri
P : Lanjutkan Intervensi
 melakukan evaluasi pengalaman
nyeri masa lampau
 Melakukan evaluasi dengan tn,
A. dan tim kesehatan lain
tentang ketidakefektifan control
nyeri dimasa lampau
 Membantu tn a dan keluarga
untuk mencari dukungan
 Melakukan Control lingkungan

43
yang dapat mempengaruhi nyeri
 Mengurangi factor presipitasi
nyeri
 Memilih dan me lakukan
penanganan nyeri
 Mengkaji tipe dan sumber nyeri
 Mengajarkan teknik non
farmakologi
 Memberikan analgetik untuk
mengurangi nyeri
No Diagnosa Tanggal Implementasi Evaluasi Paraf
2 Kurang pengetahuan 21-08-2020  Mengkaji tingkat pengetahuan S: Tn. A sudah mulai mengetahui apa
berhubungan dengan kurang pasien dan keluarga itu hipertenai dan penyebanya
O: £
terpapar informasi ditandai  Menjelaskan patofisiologi dari  Tn A sudah tidak tampak
denagn Tn A mengatakan penyakit dan bagaimana hal ini kebingungan
belum mengetahui tentang apa berhubungan dengan anatomi dan  Tn. A mulai mengkonsumsi
buah semangka seminggu
itu penyakit hipertensi dan fisiologi, dengan cara yang tepat.
sekali
penyebanya  Menggambarkan tanda dan gejala  TD : 130/90 mmhg
yang biasa muncul pada penyakit, Nadi : 88 x/menit
RR : 20 x/menit
dengan cara yang tepat
Suhu : 360 C
 Menggambarkan proses penyakit, A: Masalah tertasi sebagian
dengan cara yang tepat P : Lanjutkan Intervensi
44
 Mengidentifikasi kemungkinan
penyebab, dengan cara yang tepat
 Menyediakan informasi pada
pasien tentang kondisi, dengan
cara yang tepat
 Menyediakan bagi keluarga
informasi tentang kemajuan
pasien dengan cara yang tepat
 Mendiskusikan pilihan terapi atau
penanganan
 . Mendukung pasien untuk
mengeksplorasi atau
mendapatkan second opinion
dengan cara yang tepat atau
diindikasikan
  Mengksplorasi kemungkinan
sumber atau dukungan, dengan
cara yang tepat

45
BAB V
PENUTUP

A.   KESIMPULAN
Dari hasil asuhan keperawatan keluarga pada keluarga Tn A dengan “Hipertensi”
pada Tn A di Desa Loloan Timur maka dapat diambil kesimpulan:
1.    Dalam pengkajian penulis tidak menemukan kesulitan yang berarti yang dapat
dikumpulkan diperoleh dengan mudah karena adanya kerjasama antara keluarga Tn. N
2.    Untuk mengatasi masalah tersebut perlu direncanakan beberapa tindakan keperawatan
dengan menetukan rasional dari tindakan tersebut
3.    Dalam pelaksanaan tindakan keperawatan sangat diperlukan kerjasama yang baik antara,
keluarga, tim kesehatan yang lain guna mendapatkan tindakan keperawatan yang
berkesinambungan.

B.     SARAN
Saran penulis ditujukkan kepada pihak Unit Pelayanan Kesehatan Masyarakat dan
Institusi pendidikan
1.      Unit Pelayanan Kesehatan Masyarakat
Diharapkan agar dapat meningkatkan lagi mutu pelayanan yang sudah tercapai dengan
baik.
2.      Institusi pendidikan
Untuk Dosen semoga tidak pernah bosan mengajari dan membimbing kami terutama
dalam pembuatan serta penyusunan tugas Asuhan keperawatan.Untuk mahasiswa-
mahasiswi semoga dengan adanya tugas ini, dapat menambah ilmu dan wawasan kalian
tentang Asuhan keperawatan Keluarga, serta lebih giat belajar.

46
DAFTAR PUSTAKA

Atika Dhiah Anggraeni,2013.Diktat Perkuliahan Keperawatan Keluarga,Maos.


Brunner & Suddart.2002.Buku Ajar.Keperawatan Medikal Bedah Volume
2.Jakarta,EGC,Buku Kedokteran
Doengoes, Marilynn E, Rencana Asuhan Keperawatan : Pedoman untuk Perencanaan dan
Pendokumentasian Perawatan pasien, Jakarta, Penerbit Buku Kedokteran, EGC, 2000
Gunawan, Lany.Hipertensi : Tekanan Darah Tinggi , Yogyakarta, Penerbit Kanisius,
2001
Kodim Nasrin.2003.Hipertensi : Yang Besar Yang Diabaikan, @ tempointeraktif.com,

47

Anda mungkin juga menyukai