Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

PERANAN KREATIVITAS DALAM BELAJAR


Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah psikologi pendidikan
Dosen Pengampu: Opi Andriani, M.Pd.

OLEH: Kelompok 5

1. Hamidah Rizky Hardani

2. Iga Selvia Sari

3. Indra Rizkita

4. Juli yana

SEKOLAHTINGGIKEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


MUHAMMADIYAH - MUARABUNGO
2021
KATA PENGANTAR

Assalamuialaikum warahmatullahi wabarakatu

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam
semoga semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad
SAW yang kita nanti nantikan syaafa`atnya diakhirat nanti

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-
Nya,baik itu berupa fisik maupun akal pikiran sehingga penulis mampu menyelesaikan
makalah . Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan didaalamnya. Untuk itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya
dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan
pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat . Terima Kasih

Muara bungo. 21 April 2021


Daftar isi

Kata pengantar ......................................................................................

Daftar isi ................................................................................................


BAB 1. PENDAHULUAN ………………………………………………………..

A. Latar belakang ……………………………………………………………

B. Rumusan masalah ………………………………………………………….

C. Tujuan Pembahasan…………………………………………………………

BAB II PEMBAHASAN

A.. Pengertian kreativitas ……………………………………………………….

B.. Karakteristik individu kreatif atau ciri-ciri peserta didik kreatif …………..

C. Tahap-tahap berkembangnya kreativitas ……………………………………

D. Faktor-faktor yang mempengaruhi berkembangnya kreativitas ……………

E. Upaya guru dalam mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses


pembelajaran di SD …………………………………………………………..

BAB III PENUTUP

A.Kesimpulan ………………………………………………………………….

B.Saran …………………………………………………………………………

C..Penutup …………………………………………………………………….

Daftar pustaka
BAB I

PENDAHULUAN

1.1   Latar Belakang

Setiap individu memiliki potensi kreatif, hal itu yang membedakan antara individu
yang satu dengan yang lainnya. Ada sebagian individu yang sangat kreatif karena memiliki
potensi kreatif yang besar, sedangkan individu yang lainnya kreativitasnya terbatas. Dalam
buku Perkembangan Peserta Didik; Bahan Belajar Pendidikan Tenaga Kependidikan
Sekolah Menengah dijelaskan bahwa kreativitas merupakan suatu potensi yang telah ada
sejak anak dilahirkan, namun potensi tersebut tidak akan berkembang secara optimal apabila
tidak mendapatkan pendidikan dan latihan dari lingkungannya.
Setiap potensi kratifitas tidak selalu menunjukan sikap dan perilaku yang kadang-
kadang dimiliki kebanyakan orang, setiap orang mempunyai karakteristik kreatifitas, dan ada
hal yang menghalangi perkembangan kreativitas tersebut. Selain itu ada juga faktor-faktor
yang mempengaruhi perkembangan kreatifitas, hal ini dijelaskan oleh David Campbel (dalam
Mujiran, 2007) yang akan dijelaskan oleh pemakalah. Untuk itu, dalam mengembangkan
kreativitas individu terutama kreativitas siswa di sekolah usaha orang tua dan guru sangat
diperlukan.

1.2  Rumusan Masalah

1). Apa pengertian dari kreativitas?


2). Bagaimana kreativitas individu kreatif atau ciri-ciri peserta didik kreatif?
3). Bagaimana tahap-tahap berkembangnya kreativitas?
4). Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi berkembangnya kreativitas?
5)  Apa upaya guru dalam mengembangkan kreativitas peserta didik dalam
proses   pembelajaran?

1.3 Tujuan Pembahasan

1. Untuk mengetahui pengertian dari kreativitas

2. untuk mengetahui ciri-ciri peserta didik kreatif

3. untuk mengetahui apa saja perkembangan kreativitas

4. untuk mengetahui apa saja faktor dari mempengaruhi berkembang kreativitas

5. untuk mengetahui apa saja upaya guru dalam mengembangkan kreatifitas peserta didik
dalam proses pembelajaran
BAB II
PEMBAHASAN

2.1        Pengertian Kreativitas

Menurut Munandar (1985), kreativitas adalah kemampuan untuk membuat kombinasi


baru, berdasarkan data, informasi atau unsur-unsur yang ada. Hasil yang diciptakan tidak
selalu hal-hal yang baru, tetapi juga dapat berupa gabungan (kombinasi) dari hal-hal yang
sudah ada sebelumnya. Selain itu, Csikszentmihalyi (dalam Clegg, 2008) menyatakan
kreativitas sebagai suatu   tindakan, ide, atau produk yang mengganti sesuatu yang lama
menjadi sesuatu yang baru. 
Rhodes (dalam Munandar, 2009) menganalisis lebih dari 40 definisi tentang
kreativitas, menyimpulkan bahwa pada umumnya kreativitas dirumuskan dalam istilah
pribadi (person), proses, produk, dan lingkungan yang mendorong (press)  individu ke
perilaku kreatif. Berikut beberapa definisi tentang kreativitas berdasarkan empat P, menurut
para pakar: 
a)  Definisi Pribadi 
Menurut Hulbeck (dalam Munandar, 2009) Tindakan kreatif merupakan hal muncul
dari keunikan keseluruhan kepribadian dalam interaksi dengan lingkungannya. Definisi yang
lebih baru tentang kreativitas diberikan dalam “three-facet model of creativity” oleh Stenberg
(dalam Munandar, 2009), yaitu kreativitas merupakan titik pertemuan yang khas antara tiga
atribut psikologis: inteligensi, gaya kognitif, dan kepribadian. 
b)  Definisi Proses 
Definisi proses dikemukakan oleh Torrance (dalam Munandar, 2009) yang pada
dasarnya menyerupai langkah-langkah dalam metode ilmiah, yaitu proses merasakan
kesulitan, permasalahan, kesenjangan, membuat  dugaan dan memformulasikan hipotesis,
merevisi dan memeriksa kembali hibgga mengkomunikasikan hasil. 
c)  Definisi Produk 
Baron (dalam Munandar, 2009) menyatakan bahwa kreativitas adalah kemampuan
untuk menghasilkan atau menciptakan sesuatu yang baru. Begitu  pula menurut Haefele
(dalam Munandar, 2009) kreativitas adalah kemampuan membuat kombinasi-kombinasi baru.
Rogers (Munandar,2009) menekankan produk kreatif harus bersifat observable,  baru, dan
merupakan kualitas unik individu dalam interaksi dengan lingkungannya. 
d)  Definisi Press 
Definisi Simpson (dalam Munandar, 2009) merujuk pada aspek dorongan internal,
yaitu kemampuan kreatif dirumuskan sebagai inisiatif yang dihasilkan individu dengan
kemampuannya untuk mendobrak pemikiran yang biasa. 
Kreativitas merupakan suatu potensi yang telah ada sejak anak dilahirkan, namun
potensi tersebut tidak akan berkembang secara optimal apabila tidak mendapatkan pendidikan
dan latihan dari lingkungannya. Setiap individu memiliki potensi kreatif, yang membedakan
antara individu yang satu dengan yang lain adalah besar atau kecilnya potensi tersebut. Ada
seorang individu yang sangat kreatif karena memiliki potensi kreativitas yang besar,
sedangkan individu yang lain kreativitasnya terbatas sepertinya tidak kreatif. Hal ini karena
individu yang bersangkutan potensi kreativitasnya hanyalah kecil atau tidak sama seperti
individu lain.

2.2    Karakteristik Individu Kreatif


Individu yang memiliki potensi kreativitas tinggi menunjukkan sikap dan perilaku
yang kadang-kadang tidak dimiliki oleh kebanyakan orang. Kekhasan perilaku kreatif
digambarkan oleh beberapa ahli berikut ini. Menurut Rogers (dalam Mudjiran, 2007: 67) ada
tiga kondisi dari pribadi kreatif.
1.)    Keterbukaan terhadap pengalaman.
2.)    Kemampuan untuk menilai situasi sesuai dengan patokan pribadi seseorang (internal locus
of evaluation).
3.)    Kemampuan untuk bereksperimen, untuk bermain dengan konsep-konsep.
Para ahli seperti Torrance dan Dembo; Munandar; Semiawan, Cohen, Siegelman yang
dikutip dalam Mudjiran mengemukakan beberapa ciri orang kreatif antara lain berikut ini.
1.)    Suka humor, tidak kaku dan tidak tegang dalam bekerja.
2.)    Suka pada pekerjaan yang menantang.
3.)    Cukup kuat memusatkan perhatian.
4.)    Suka mengemukakan ide-ide baru dan bersifat imajinatif.
5.)    Lebih sensitif terhadap keadaan orang lain.
6.)    Tidak banyak terikat pada kelompoknya.
7.)    Mampu memunculkan ide-ide yang aneh.
8.)    Terbuka terhadap ide/penemuan baru.
9.)    Fleksibel/tidak kaku.
10). Memiliki konsep diri positif.
Menurut Munandar (dalam Mudjiran, 2007: 67) perilaku kreatif tidak hanya
memerlukan kemampuan berpikir kreatif (kognitif), tetapi juga memerlukan adanya sikap
kreatif (afektif), pada saat sikap kreatif dioperasionalkan.
Bedasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa karakteristik orang
kreatif menurut kelompok, yaitu individu yang memilki ciri-ciri kemampuan untuk
bereksperimen, memiliki konsep diri positif, imajinatif, dan sensitif terhadap orang lain
dalam mengemukakan ide-ide yang baru terhadap ide-ide dan konsep-konsep pekerjaan yang
menantang.

2.3      Tahap-tahap Berkembangnya Kreativitas


1.)    Tahap persiapan (preparation) yaitu mulai dengan mempelajari latar belakang masalah yang
dihadapi.
2.)    Tahap konsentrasi (consentration) yaitu berpikir sepenuhnya tentang masalah tersebut.
3.)    Tahap inkubasi (incubation)  yaitu istirahat untuk penenangan dengan cara santai sejenak.
4.)    Illumination yaitu tahap “AHA” pada saat itu mendapatkan suatu ide/gagasan tentang
pemecahan masalah yang dihadapi tadi.
5.)    Fertifikasi/produksi yaitu tahap terakhir mulai memecahkan masalah tersebut dan
merealisasikan dalam bentuk ide-ide.

2.4     Faktor-faktor yang Mempengaruhi Berkembangnya Kreativitas


David Campbel (dalam Mudjiran, 2007: 68) menjelaskan adanya beberapa faktor
yang mempengaruhi berkembangnya kreativitas, yaitu berikut ini.
1.)    Faktor genetik.
2.)    Adanya keterbukaan dalam keluarga.
3.)    Adanya kebebasan psikologis.
4.)    Kehidupan yang sering berpindah-pindah.
5.)    Tersedianya fasilitas yang memadai untuk mengembangkan bakat.
6.)    Keberanian dalam mengambil resiko.

2.5      Upaya Guru dalam Mengembangkan Kreativitas Peserta Didik dalam Proses


Pembelajaran
Menurut Clark dan Rogers (dalam Mudjiran, 2007: 69), untuk mengembangkan
kreativitas (dalam mengajar) perlu menciptakan rasa aman dan kebebasan psikologis. Untuk
itu pendidik perlu mengusahakan hal berikut ini.
1.)    Menerima individu sebagaimana adanya dengan segala kelebihan dan keterbatasannya.
2.)    Menghindarkan adanya suasana yang bersifat mengancam.
3.)    Memberikan empati terhadap persoalan yang dihadapi anak.
4.)    Memberikan kebebasan untuk berpendapat, permissiveness (memaklumi) terhadap
pemikiran anak.
Menurut David Campbel (dalam Mudjiran, 2007: 69) guru yang memiliki kebiasaan
berikut ini sangat baik untuk menumbuhkembangkan kreativitas anak.
1.)    Bersifat mengasuh/membimbing.
2.)    Suka bersifat informal.
3.)    Memiliki prsiapan mengajar yang matang.
4.)    Tidak terikat pada buku pelajaran saja.
5.)    Terbuka terhadap pendapat yang berlawanan.
6.)    Suka memberikan penguatan (reinforcement) bila ada siswa yang kreatif.
7.)    Tidak terlalu pasti.
BAB III
PENUTUP

3. 2     Simpulan
Kreativitas setiap individu telah ada sejak anak itu lahir. Namun, potensi tersebut
dapat berkembang secara optimal apabila mendapat pelatihan dari lingkungannya. Selain itu,
usaha orangtua dan guru dalam mengembangkan kreativitas sangat diperlukan agar
eksperimen dan imajinasi anak muncul dan terarah secara positif.

3.2     Kritik dan Saran


Dalam makalah ini masih terdapat banyak kekurangan mengingat kemampuan yang
dimiliki kelompok. Untuk itu kelompok menerima kritik dan saran yang bersifat membangun
untuk menjadi pengetahuan dan acuan bagi kelompok agar lebih baik di masa yang akan
datang.
 
DAFTAR PUSTAKA
Fakhriyani, D. V. (2016). Pengembangan kreativitas anak usia dini. Wacana Didaktika, 4(2), 193-200.
Istiyani, D. (2014). Model pembelajaran membaca menulis menghitung (calistung) pada anak usia dini
di kabupaten pekalongan. Jurnal penelitian, 10(1).
Putro, K. Z. (2016). Mengembangkan Kreativitas Anak Melalui Bermain. Aplikasia: Jurnal Aplikasi
Ilmu-ilmu Agama, 16(1), 19-27.

Anda mungkin juga menyukai