Anda di halaman 1dari 85

RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

NILAI-NILAI DASAR APARATUR SIPIL NEGARA (ASN)

OPTIMALISASI PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM


PENGENALAN NILAI NOMINAL MATA UANG BAGI SISWA
TUNAGRAHITA RINGAN KELAS V DI SLB N PURBALINGGA

Di susun oleh :

Nama : DESITA PRASETYANING GALIH, S.Pd.


NIP : 19951223 201902 2 007
Angkatan/No.presensi : LXXXVI / 13
Jabatan : Guru Kelas Ahli Pertama
Unit Kerja : SLB N Purbalingga
Coach : Gigus Nuryatno, A.Pi.
Mentor : Wuryanti, S.Pd

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH


PROVINSI JAWA TENGAH
TAHUN 2019

i
RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI
NILAI-NILAI DASAR APARATUR SIPIL NEGARA (ASN)

OPTIMALISASI PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM


PENGENALAN NILAI NOMINAL MATA UANG BAGI SISWA
TUNAGRAHITA RINGAN KELAS V DI SLB N PURBALINGGA

Di susun oleh :
Nama : DESITA PRASETYANING GALIH, S.Pd.
NIP : 19951223 201902 2 007
Angkatan/No.presensi : LXXXVI / 13
Jabatan : Guru Kelas Ahli Pertama
Unit Kerja : SLB N Purbalingga
Coach : Gigus Nuryatno, A.Pi.
Mentor : Wuryanti, S.Pd

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH


PROVINSI JAWA TENGAH
TAHUN 2019

ii
HALAMAN PERSETUJUAN
RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI-NILAI DASAR
APARATUR SIPIL NEGARA (ASN)

Judul : Optimalisasi Penggunaan Media Pembelajaran


Dalam Pengenalan Nilai Nominal Mata Uang Bagi
Siswa Tunagrahita Ringan Kelas V Di SLB N
Purbalingga

Dinyatakan disetujui untuk diseminarkan pada:


Hari : Rabu
Tanggal : 10 Juli 2019
Tempat : BPSDMD Provinsi Jawa Tengah

Semarang, 10 Juli 2019


Peserta Pelatihan Dasar CPNS

Desita Prasetyaning Galih, S.Pd


NIP. 19951223 201902 2 007

Menyetujui,

Coach, Mentor,

Gigus Nuryatno, A.Pi. Wuryanti, S.Pd.


NIP.196708221991031011 NIP. 196309151987022002

iii
HALAMAN PENGESAHAN
RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI-NILAI DASAR
APARATUR SIPIL NEGARA (ASN)

Judul : Optimalisasi Penggunaan Media Pembelajaran


Dalam Pengenalan Nilai Nominal Mata Uang Bagi
Siswa Tunagrahita Ringan Kelas V Di SLB N
Purbalingga
Dinyatakan disetujui untuk diseminarkan pada:
Hari : Rabu
Tanggal : 10 Juli 2019
Tempat : BPSDMD Provinsi Jawa Tengah

Semarang, 10 Juli 2019


Peserta Pelatihan Dasar CPNS

Desita Prasetyaning Galih, S.Pd


NIP. 19951223 201902 2 007

Menyetujui,

Coach, Mentor,

Gigus Nuryatno, A.Pi. Wuryanti, S.Pd.


Widyaiswara Ahli Madya Wakasek Bidang Kurikulum SDLB
NIP.196708221991031011 NIP. 196309151987022002

Narasumber,

….…………………………
….………………………………
NIP. …………………………………
PRAKATA

iv
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas
segala berkat, rahmat, dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan Rancangan kegiatan aktualisasi dan habituasi dengan
judul “Optimalisasi Penggunaan Media Pembelajaran Dalam Pengenalan
Nilai Nominal Mata Uang Bagi Siswa Tunagrahita Ringan Kelas V SLB N
Purbalingga” dengan baik. Rancangan kegiatan aktualisasi dan habituasi
nilai-nilai dasar Pegawai Negeri Sipil atau selanjutnya disebut PNS ini
bertujuan untuk menanamkan sikap perilaku PNS dan nilai dasar PNS
yang terdiri dari: Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA).
Penulis menyadari bahwa rancangan ini dapat terwujud karena
bantuan dan dorongan serta doa dari banyak pihak. Oleh karena itu
dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada:
1. Drs. Mohamad Arief Irwanto sebagai kepala BPSDMD Provinsi Jateng
yang telah memberikan fasilitas, sarana, dan prasarana sehingga
kegiatan Latihan Dasar CPNS ini berlangsung dengan baik.
2. Drs. Edi Budiyanto, M.Pd. selaku Kepala Badan Kepegawaian Daerah
3. Keluarga tercinta, kedua orang tua, dan saudara, yang senantiasa
memberikan dukungan moril dan materil dalam menyelesaikan
seluruh rangkaian kegiatan dan kewajiban pada masa Diklat
Prajabatan;
4. Keluarga besar SLB Negeri Purbalingga, yang telah mendukung
seluruh rencana aktualisasi yang mencerminkan nilai-nilai dasar
profesi ASN;
5. Bapak Suyatmo,S.Pd selaku kepala sekolah yang telah memberikan
ijin untuk melaksanakan aktualisasi dan habituasi.
6. Ibu Wuryanti,S.Pd selaku mentor yang telah banyak memberikan
arahan, saran dan bimbingan dalam penyusunan rancangan
aktualisasi ini;

v
7. Bp. Gigus Nuryanto, A.Pi selaku coach yang senantiasa dengan sabar
dan teliti dalam proses pembimbingan penyusunan rancangan
aktualisasi ini;
8. ….………. selaku narasumber yang telah memberikan saran dan
masukan untuk perbaikan rancangan aktualisasi ini;
9. Seluruh Widyaiswara yang telah membimbing dalam perkuliahan dan
memberikan pengarahan terkait materi ANEKA untuk dapat
diinternalisasikandan diaktualisasikan di instans;
10. Seluruh Panitia, dan Binsuh yang telah membantu dan menfasilitasi
kegiatan latsar.
11. Keluarga besar peserta Diklatsar CPNS Golongan III Angkatan
LXXXVI Tahun 2019 tanpa terkecuali yang selama ini telah banyak
berbagi bersama selama proses Diklatsar.
Penulis sadar bahwa rancangan aktualisasi ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh sebab itu, penulis berharap saran dan masukan dari
berbagai pihak yang membuat rancangan laporan ini menjadi lebih baik
agar rancangan ini dapat dijadikan dasar dalam pelaksanaan dan
pelaporan aktualisasi dan habituasi nilai-nilai dasar PNS, serta
memberikan banyak manfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Semarang, Juli 2019

Penulis

vi
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................. i


HALAMAN PERSETUJUAN ..............................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN ...............................................................iii
PRAKATA ..........................................................................................v
DAFTAR ISI .....................................................................................vii
DAFTAR TABEL ...............................................................................ix
DAFTAR GAMBAR ...........................................................................x

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................... 1
B. Identifikasi Isu, Dampak dan Rumusan Masalah ................. 3
1. Identifikasi Isu……………………………………………………………9
2. Dampak Jika Isu Tidak Diselesaikan……………..…………… ..9
3. Rumusan Masalah………………………………..……………………9
C. Tujuan ..................................................................................10
D. Manfaat ................................................................................10

BAB II LANDASAN TEORI


A. Sikap Perilaku Bela Negara ................................................12
B. Nilai Dasar ASN ...................................................................13
1. Akuntabilitas……………………………………………………………13
2. Nasionalisme……………………………………………….……….…16
3. Etika Publik……………………………………………………………..16
4. Komitmen Mutu………………………………….…………………….17
5. Anti Korupsi…………………………………………...………………..18

vii
C. Kedudukan dan Peran ASN dalam NKRI ...........................20
1. Manajemen ASN…………………………………..…………………22
2. Whole of Goverment………………………………………………..22
3. Pelayanan Publik…………………………………….………………23
D. Kemampuan Belajar Matematika…………………………….25
E. Prinsip Dasar Pembelajaran Matematika……………………26

BAB III TUGAS UNIT KERJA DAN TUGAS PESERTA


A. Profil Organisasi ..................................................................29
1. Dasar Hukum Pembentukan Organisasi…………………..… 29
2. Visi, Misi, nilai dan Tujuan Organisasi ............................30
3. Struktur Organisasi dan Job Deskripsinya ...................................34
4. Deskripsi SDM, Sarpras, dan Sumber Daya Lain ...........42
B. Tugas Jabatan Peserta Latsar ............................................47
C. Role Model ..........................................................................52

BAB IV RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI


A.Daftar Rancangan Kegiatan Aktualisasi dan Keterkaitan
dengan Nilai-nilai Dasar PNS...............................................53
B.Jadwal Rancangan Aktualisasi .............................................65
C.Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala ......................67

BAB V PENUTUP
A. Simpulan ..............................................................................70

DAFTAR PUSTAKA .........................................................................71


DAFTAR RIWAYAT HIDUP .............................................................73

viii
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Identifikasi Isu........................................................................ 4


Tabel 1.2 Penetapan Isu dengan Metode APKL................................... 6
Tabel 1.3 Analisis Isu dengan Metode USG......................................... 8
Tabel 3.1 Data Guru dan Karyawan Sekolah........................................ 34
Tabel 3.2 Data Siswa SLB Negeri Purbalingga .................................... 42
Tabel 3.3 Data Siswa Menurut Jenjang SLB Negeri Purbalingga ………. 43
Tabel 3.4 Data Siswa Menurut Ketunaan SLB Negeri Purbalingga …… 43
Tabel 3.5 Data Fasilitas Pendukung SLB Negeri Purbalingga …………. 44
Tabel 3.6 Data Infrastruktur SLB Negeri Purbalingga ………………….. …. 45
Tabel 3.7 Data Perabot SLB Negeri Purbalingga ……………………………. 46
Tabel 4.1 Rancangan Kegiatan Aktualisasi dan Habituasi................... 55
Tabel 4.2 Jadwal Rancangan Aktualisasi dan Habituasi...................... 65
Tabel 4.3 Antisipasi Menghadapi Kendala-kendala Aktualisasi............ 68

ix
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 SLB Negeri Purbalingga ...................................................


29
Gambar 3.2 Struktur Organisasi SLB Negeri Purbalingga ...................
38
Gambar 3.1 Role Model Ibu Wuryanti,S.Pd..........................................
52

x
xi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu dasar negara Republik Indonesia yang tercantum pada


pancasila sila ke 5 berbunyi keadilan sosial bagi seluruh rakyat
indonesia, Sebagai unsur aparatur Negara dan abdi masyarakat.
Pegawai Negeri Sipil harus memiliki akhlak dan budi pekerti yang tidak
tercela, yang berkemampuan melaksanakan tugas secara profesional
dan bertanggung jawab dalam menyelenggarakan tugas
pemerintahan dan pembangunan, serta bersih dari korupsi, kolusi, dan
nepotisme. Aparatur Sipil Negara (ASN) menurut UU No. 5 Tahun
2014 adalah profesi bagi pegawai negeri dan pegawai pemerintah
dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah.
Pegawai ASN melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh
pejabat pembina kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan, memberikan pelayanan publik yang profesional
dan berkualitas dan mempererat persatuan dan kesatuan NKRI.
Setiap Pegawai Negeri Sipil wajib bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, wajib memberikan pelayanan secara adil dan merata kepada
masyarakat dengan dilandasi kesetiaan dan ketaatan kepada
Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Negara, dan Pemerintah.

Keadilan bagi seorang warga negara sangatlah penting. Hal ini


berarti bahwa keadilan tidak memihak pada siapapun yang memiliki
uang ataupun kekuasaan begitupun dalam mendapatkan keadilan
pendidikan. Dijelaskan dalam UUD 1945 Pasal 31 ayat (1-5) yang
berbunyi (1)Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan,
(2)Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan
pemerintah wajib membiayainya, (3)Pemerintah mengusahakan dan
menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang
meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan
1
undang-undang. (4)Negara memprioritaskan anggaran pendidikan
sekurang-kurangnya dua puluh persen dari anggaran pendapatan dan
belanja negara serta dari anggaran pendapatan dan belanja daerah
untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan pendidikan nasional,
dan (5)Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan tekhnologi.

Penyelenggaraan pendidikan termuat dalam UU No. 20 Tahun


2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 5 yang berbunyi
“Setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh
pendidikan yang bermutu, warga negara yang mempunyai kelainan
fisik, emosional, mental, intelektual, dan sosial berhak memperoleh
pendidikan khusus”, tidak hanya anak normal yang berhak
mendapatkan pendidikan, Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) juga
berhak mendapatkan pendidikan dengan kualitas yang sama dengan
anak normal. Deklarasi Bandung: Indonesia Menuju Pendidikan Inklusi
menyatakan menjamin setiap anak berkelainan mendapatkan
kesempatan akses dalam segala aspek kehidupan, baik dalam bidang
pendidikan, kesehatan, sosial, kesejahteraan, keamanan, maupun
bidang lainya, sehingga menjadi generasi penerus yang handal.

Anak berkebutuhan khusus perlu mendapatkan layanan


pendidikan yang sama kualitasnya dengan anak normal, tetapi dalam
segi penyampaian materi, anak berkebutuhan khusus, khususnya
anak tunagrahita ringan mempunyai perbedaan dengan anak normal.
Pendidikan untuk anak tunagrahita ringan sesungguhnya lebih
bermakna suatu proses untuk memunculkan sesuatu dari dalam diri
anak, atau dengan kata lain pendidikan adalah proses untuk
memunculkan potensi yang dimiliki oleh peserta didik, sehingga guru
lebih memandang potensi akademik anak tunagrahita ringan dapat
tersalurkan secara alamiah dalam pembelajaran.

SLB Negeri Purbalingga adalah satu-satunya Sekolah Luar Biasa


Negeri yang memberikan pelayanan pendidikan kepada anak-anak
berkebutuhan khusus di wilayah Kabupaten Purbalingga. Letaknya

2
ada di Jl. Krida Mulya I No. 1, Kembaran Kulon, Purbalingga,
Purbalingga. Sekolah ini memberikan layanan pendidikan untuk
semua jenis ketunaan. Satu dari tujuan SLB Negeri Purbalingga
adalah mempersiapkan peserta didik untuk melanjutkan pendidikan ke
jenjang yang lebih tinggi. Pendidikan perlu diberikan kepada anak
tunagrahita ringan yang mengalami kesulitan belajar atau
keterbatasan dalam menerima pengetahuan, salah satunya tentang
mengenal nilai nominal mata uang. Kondisi di lapangan menunjukkan
bahwa rata-rata anak tunagrahita ringan belum mampu atau paham
tentang nilai nominal mata uang. Ketidakmampuan mengenal nilai
nominal mata uang meliputi ketidakmampuan dalam membedakan
uang, menghitung uang, dan membandingkan jumlah uang. Hal itu
dikarenakan karakteristik anak tunagrahita ringan yang memiliki
intelegensi dibawah rata-rata sehingga berdampak pada
kemampuannya mengenal uang, dengan begitu diperlukannya sebuah
inovasi pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan mengenal
mata uang bagi anak tunagrahita ringan.

Berdasarkan uraian diatas, penulis membuat rancangan


aktualisasi dan habituasi dengan judul “Optimalisasi Penggunaan
Media Pembelajaran Dalam Pengenalan Nilai Nominal Mata Uang
Bagi Siswa Tunagrahita Ringan Kelas V Di SLB N Purbalingga”.

B. Identifikasi Isu, Dampak Isu dan Rumusan Masalah

1. Identifikasi Isu

Rencana kegiatan aktualisasi yang akan dilaksanakan di SLB


Negeri Purbalingga sesuai dengan nilai-nilai dasar Aparatur Sipil
Negara (ASN) yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA) dan sesuai dengan
peran dan kedudukan ASN dalam Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Berdasarkan prinsip-prinsip kedudukan dan Peran
Pegawai Negeri Sipil dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia,

3
dapat diidentifikasi isu-isu yang dapat dilihat pada tabel 1.1
sebagai berikut:

Kondisi yang
No. Identifikasi Isu Sumber Isu Kondisi Saat Ini
Diharapkan

1. Belum adanya Manajemen Ruang belajar Penerapan variasi


variasi penataan ASN siswa masih penataan ruang belajar
ruang belajar peserta monoton siswa tuangrahita
didik saat ringan agar semangat
pembelajaran di SLB belajar siswa semakin
N Purbalingga meningkat.

2. Kurang optimalnya Pelayanan Belum adanya Saat jam istirahat siswa


pengelolaan kantin di Publik kantin bersih yang masih membeli jajanan
SLB N Purbalingga menyediakan diluar sekolah.
makanan yang
sehat, bergizi dan
praktis
3. Kurang optimalnya Whole of Kurangnya terapis Sekolah dapat
program terapi untuk Goverment yang dapat bekerjasama dengan
siswa di SLB N memberikan terapis atau rumah
Purbalingga layanan terapi di sakit yang
SLB N menyediakan layanan
Purbalingga terapi untuk siswa SLB
N Purbalingga

4. Kurang optimalnya Manajemen Siswa tunagrahita Mengoptimalkan


penggunaan metode ASN ringan ringan kepercayaan diri siswa
pembelajaran dalam kelas V masih tunagrahita ringan
membangun kurang percaya kelas V dengan metode
kepercayaan diri diri ketika diminta pembelajaran yang
siswa tunagrahita untuk unjuk diri tepat
ringan kelas V di didepan kelas
SLB N Purbalingga.

5. Kurang optimalnya Pelayanan Anak tunagrahita Guru memberikan


penggunaan media Publik dan ringan belum materi pengenalan nilai
pembelajaran dalam Manajemen mampu mengenal nominal mata uang
pengenalan nilai ASN nilai mata uang, dengan media
nominal mata uang belum bisa pembelajaran yang
bagi siswa membedakan bervariasi sehingga
tunagrahita ringan uang dan belum siswa mampu dengan
kelas V di SLB N bisa mudah memahami
Purbalingga membandingkan materi yang diajarkan
uang

Tabel 1.1 Identifikasi Isu

4
a. Analisis Kriteria Menggunakan Analisis APKL (Aktual,
Problematik, Kekhalayakan dan Layak)

Penetapan isu dilakukan melalui analisis isu dengan


menggunakan alat bantu penetapan kriteria isu. Analisis isu
bertujuan untuk menetapkan kualitas isu dan menentukan
prioritas isu yang perlu diangkat untuk diselesaikan melalui
gagasan kegiatan yang dilakukan. Analisis isu dilakukan
dengan pendekatan APKL yaitu Aktual, Problematik,
Kekhalayakan dan Layak. Analisis APKL merupakan alat bantu
untuk menganalisis ketepatan dan kualitas isu dengan
memperhatikan tingkat aktual, problematik, kekhalayakan dan
layak dari isu-isu yang ditemukan dilingkungan unit kerja.
Setelah diperoleh analisis APKL, maka dipilih isu yang menjadi
prioritas utama yang selanjutnya akan diidentifikasi.

APKL memiliki 4 kriteria penilaian sebagai berikut:

1) Aktual artinya benar-benar terjadi dan sedang hangat


dibicarakan dikalangan masyarakat.

2) Problematik artinya isu yang memiliki dimensi masalah


yang kompleks, sehingga perlu dicarikan solusinya.

3) Kekhalayakan artinya isu yang menyangkut hajat hidup


orang banyak.

4) Kelayakan artinya isu yang masuk akal, logis, realistis,


serta relevan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan
masalahnya.

Berikut ini beberapa isu yang ada di SLB Negeri


Purbalingga, yang akan ditentukan kelayakannya
menggunakan metode APKL, untuk lebih jelasnya dapat lihat
tabel 1.2 berikut ini:

5
Tabel 1.2 Penetapan Isu dengan Metode APKL

Kriteria
No Prinsip ASN Identifikasi isu Keterangan
A P K L

1. Manajemen ASN Belum adanya variasi + + - + Tidak


penataan ruang belajar Memenuhi
peserta didik saat Syarat
pembelajaran

2. Pelayanan Publik Kurang optimalnya + - + + Tidak


pengelolaan kantin di SLB N Memenuhi
Purbalingga Syarat

3. Whole of Kurang optimalnya program + + - + Memenuhi


Government terapi untuk siswa SLB N Syarat
Purbalingga
4. Manajemen ASN Kurang optimalnya + + + + Memenuhi
penggunaan metode Syarat
pembelajaran dalam
membangun kepercayaan diri
siswa tunagrahita ringan
ringan kelas V SLB N
Purbalingga.

5. Pelayanan Publik Kurang optimalnya + + + + Memenuhi


dan Manajemen penggunaan media Syarat
ASN pembelajaran dalam
pengenalan nilai nominal
mata uang bagi siswa
tunagrahita ringankelas V SLB
N Purbalingga

Keterangan:
A : Aktual + = Memenuhi syarat
P : Problematik - = Tidak memenuhi syarat
K : Kekhalayak
L : Kelayakan

b. Analisis Prioritas Isu Menggunakan USG (Urgency,


Seriousness, dan Growth)

Berdasarkan metode APKL dari tabel diatas diperoleh 3


(tiga) isu utama yang terpilih, yaitu Kurang optimalnya
penggunaan metode pembelajaran dalam membangun
kepercayaan diri siswa tunagrahita ringan kelas V SLB N

6
Purbalingga; dan Kurang optimalnya penggunaan media
pembelajaran dalam pengenalan nilai nominal mata uang
siswa tunagrahita ringan kelas V di SLB N Purbalingga. Isu
tersebut kemudian dianalisis lagi dengan menggunakan
metode USG menggunakan skala likert dengan rentang
penilaian 1-5 dengan ketentuan nilai 1 berarti sangat kecil,
nilai 2 berarti kecil, nilai 3 berarti sedang, nilai 4 berarti besar,
dan nilai 5 berarti sangat besar. Kriteria analisis USG yaitu:

1) Urgency yaitu seberapa mendesak suatu isu harus


dibahas, dianalisis dan ditindak lanjuti.
2) Seriousness yaitu seberapa serius suatu isu harus dibahas
yang dikaitkan dengan akibat yang ditimbulkan.
3) Growthdidefinisikan sebagai seberapa besar
memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani dengan
segera.
Hasil analisis USG terkait isu-isu di SLB Purbalingga disajikan
dalam tabel 1.3 berikut ini:

7
Tabel 1.3 Analisis Isu dengan Metode USG
Kriteria
No Isu Keterangan Peringkat
U S G

Kurang optimalnya
penggunaan metode
1 pembelajaran dalam
3 3 4 10 2
membangun kepercayaan diri
siswa tunagrahita ringan kelas
V SLB N Purbalingga.

Kurang optimalnya
penggunaan media
pembelajaran dalam
2 pengenalan nilai nominal 5 5 4 15 1
mata uang bagi siswa
tunagrahita ringan kelas V di
SLB N Purbalingga

Keterangan : berdasarkan skala likert 1-5


1 = sangat kecil 3 = sedang 5 = sangat besar
2 = kecil 4 = besar

Dapat dilihat dari tabel 1.3 diatas, tingkat Urgency, Seriousness


dan Growth pengenalan nilai nominal mata uang bagi siswa
tunagrahita memiliki nilai lebih mendesak dan harus segera ditindak
lanjuti karena penggunaan uang diharapkan dapat diaplikasikan
dalam kegiatan sehari-hari seperti saat berbelanja dan juga
merupakan bekal untuk bekerja.

Berdasarkan range penilaian yang ada dalam metode USG, maka


diperoleh satu isu yaitu kurang optimalnya penggunaan media
pembelajaran dalam pengenalan nilai nominal mata uang bagi siswa
tunagrahita ringan kelas V di SLB N Purbalingga yang selanjutnya
akan dibuatkan rencana kegiatannya. Dalam pembahasan selanjutnya
akan dijabarkan secara lebih rinci identifikasi isu yang terpilih untuk
dibuatkan rangkaian kegiatan dan tahapan-tahapan dengan
menghubungkannya dengan nilai-nilai Akuntabilitas, Nasionalisme,
Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi.

8
2. Dampak Isu Jika Tidak di Diselesaikan

Dampak isu kurang optimalnya penggunaan media pembelajaran


dalam pengenalan nilai nominal mata uang bagi siswa tunagrahita
ringan kelas V di SLB N Purbalingga jika tidak dilakukan upaya
peningkatan adalah:

a. Siswa tunagrahita ringan akan mengalami kesulitan berfikir


abstrak/ diskalkulia

b. Anak tunagrahita akan mudah ditipu oleh orang ketika


menggunakan uang untuk transaksi

c. Anak tunagrahita ringan akan kesulitan mengetahui atau


memahami nilai barang

3. Rumusan Masalah

Dari isu tersebut maka rumusan masalah kegiatan aktualisasi


melalui habituasi adalah:

Bagaimana cara mengoptimalkan penggunaan media


pembelajaran dalam pengenalan nilai nominal mata uang bagi
siswa tunagrahita ringan kelas V di SLB N Purbalingga yang
didasari dengan nilai akuntabilitas, nasionalisme, etika publik,
komitmen mutu, dan anti korupsi (ANEKA) serta
mengimplementasikan prinsip-prinsip manajemen ASN dan
pelayanan publik?

Gagasan pemecah isu pada unit kerja SLB N Purbalingga


adalah “Optimalisasi penggunaan media pembelajaran dalam
pengenalan nilai nominal mata uang siswa tunagrahita ringan
kelas V di SLB N Purbalingga”.

9
C. Tujuan

Berdasarkan identifikasi isu dan rumusan masalah yang telah


ditemukan, tujuan yang akan dicapai dengan pelaksanaan aktualisasi
dan habituasi ini adalah:

1. Mampu meningkatkan pengenalan nilai nominal mata uang bagi


siswa tunagrahita ringan kelas V di SLB N Purbalingga dengan
menggunaan media pembelajaran

2. Mampu mengetahui keterkaitan antara kegiatan yang diusulkan


dengan substansi mata pelatihan Manajemen ASN, Pelayanan
Publik, WOG dan nilai-nilai dasar ASN (ANEKA) yang mendasari
kegiatan baik secara langsung maupun tidak langsung.

3. Mampu mengetahui keterkaitan antara visi, misi, dan nilai


organisasi dengan hasil kegiatan dari isu yang diangkat

4. Mampu mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN (ANEKA) dalam


pelaksanakan tugas jabatannya.

D. Manfaat

Manfaat kegiatan pengaktualisasian nilai-nilai dasar PNS adalah


sebagai berikut:

1. Bagi Penulis

Dapat mengaktualisasi dan melakukan habituasi nilai-nilai dasar


ASN yang meliputi akuntabilitas, nasionalisme, etika publik,
komitmen mutu, dan anti korupsi dalam kegiatan optimalisasi
penggunaan media pembelajaran dalam pengenalan nilai nominal
mata uang bagi siswa tunagrahita ringan kelas V SLB N
Purbalingga sehingga bisa menjadi ASN yang lebih profesional,
berkomitmen, beretika dan berintegritas tinggi.

10
2. Bagi Satuan Kerja
a. Terwujudnya visi dan misi SLB Negeri Purbalingga
b. Peningkatan mutu pelayanan pendidikan.
c. Mampu memberikan kualitas layanan prima dalam
melaksanakan proses belajar mengajar.
3. Bagi Peserta Didik
a. Meningkatkan mutu kualitas layanan pembelajaran bagi
peserta didik.
4. Bagi Masyarakat
Orang tua/ wali murid akan mengetahui penggunaan media
pembelajaran dalam pengenalan nilai nominal mata uang siswa
tunagrahita ringan kelas V di SLB N Purbalingga tentunya dengan
koordinasi yang baik antara guru dan orang tua sebagai wujud
aktualisasi nilai-nilai dasar ANEKA.

11
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Sikap Perilaku Bela Negara


Bela negara merupakan sebuah konsep yang disusun oleh
perangkat perundangan dan petinggi suatu negara tentang
patriotisme seseorang, suatu kelompok atau seluruh komponen dari
suatu negara dalam kepentingan mempertahankan eksistensi negara
tersebut. Dilihat dari segi fisik, bela negara merupakan upaya
pertahanan yang dilakukan dalam menghadapi ancaman, serangan
dan agresi dari pihak-pihak yang dapat mengancam keberadaan
negara. Sedangkan dari segi non fisik, diartikan sebagai sebagai
upaya yang dilakukan dalam rangka berperan aktif untuk memajukan
bangsa dan negara, yang dapat dilakukan melalui berbagai bidang
misalnya pendidikan, kesehatan, moral, sosial maupun peningkatan
kesejahteraan masyarakat yang ada di dalamnya.
Bela negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang
dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik
Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
1945 dalam menjalin kelangsungan hidup bangsa dan negara yang
seutuhnya. Dalam Undang-Undang Dasar 1945 pasal 27 ayat 3,
menyebutkan bahwa “Setiap warga negara berhak dan wajib ikut
serta dalam upaya pembelaan negara”. Begitu pula dengan seorang
Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagai bagian dari warga masyarakat
tentu memiliki hak dan kewajiban yang sama untuk melakukan bela
Negara sebagaimana diamanatkan dalam UUD Negara RI 1945
tersebut.
Kesiapsiagaan bela negara merupakan aktualisasi nilai-nilai
bela negara dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara sesuai peran dan profesi warga negara, demi menjaga
kedaulatan negara, keutuhan wilayah dan keselamatan segenap
bangsa dari segala bentuk ancaman.

12
Seorang ASN harus mampu menginternalisasikan nilai-nilai
dasar PNS (ANEKA) yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu dan Anti Korupsi dalam menjalankan tugas pokok dan
fungsi di unit kerja masing-masing. Peran ASN dalam memajukan
bangsa dan negara melalui pelayanan di masing-masing institusi
merupakan salah satu wujud dari bela negara.

B. Nilai Dasar PNS


Didalam menjalankan tugasnya, seorang ASN dituntut untuk
mampu bersikap dan bertindak profesional dalam melayani
masyarakat. Sesuai dengan yang diamanatkan dalam Undang-
Undang Nomor 5 Tahun 2014, yaitu mencetak PNS dengan
mengedepankan penguatan nilai-nilai dan pembangunan karakter.
Oleh karena itu, seorang PNS harus mampu menginternalisasilan
nilai-nilai dasar PNS yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA). Harapannya karakter PNS
akan kuat, sehingga berkompeten dalam memberikan pelayanan
kepada masyarakat. Adapun nilai-nilai dasar PNS adalah sebagai
berikut:
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah Kewajiban untuk memberikan
pertanggung jawaban atau untuk menjawab dan menerangkan
kinerja dan tindakan seseorang / badan hukum / pimpinan kolektif
suatu organisasi kepada pihak yang memiliki hak atau
berkewenangan untuk meminta keterangan atau
pertanggungjawaban.
Akuntabilitas adalah suatu kewajiban
pertanggungjawaban yang harus dicapai. Akuntabilitas merujuk
pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk
memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Dengan
demikian kepercayaan masyarakat (public trust) kepada birokrasi
akan semakin menguat karena aparaturnya mampu berperan

13
sebagai kontrol demokrasi, mencegah korupsi dan
penyalahgunaan kekuasaan serta meningkatkan efisiensi dan
efektivitas.
a. Indikator dari nilai-nilai dasar akuntabilitas yang harus
diperhatikan, yaitu :
1) Kepemimpinan : Lingkungan yang akuntabel tercipta dari
atas ke bawah dimana pimpinan memainkan peranan
yang penting dalam menciptakan lingkungannya.
2) Transparansi : Keterbukaan atas semua tindakan dan
kebijakan yang dilakukan oleh individu maupun
kelompok/instansi.
3) Integritas : Konsistensi dan keteguhan yang tak
tergoyahkan dalam menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan
keyakinan.
4) Tanggung Jawab : Kesadaran manusia akan tingkah laku
atau perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak
disengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai
perwujudan kesadaran akan kewajiban.
5) Keadilan : Kondisi kebenaran ideal secara moral
mengenai sesuatu hal, baik menyangkut benda atau
orang.
6) Kepercayaan : Rasa keadilan akan membawa pada
sebuah kepercayaan. Kepercayaan ini yang akan
melahirkan akuntabilitas.
7) Keseimbangan : Untuk mencapai akuntabilitas dalam
lingkungan kerja, maka diperlukan keseimbangan antara
akuntabilitas dan kewenangan, serta harapan dan
kapasitas.
8) Kejelasan : Pelaksanaan wewenang dan tanggungjawab
harus memiliki gambaran yang jelas tentang apa yang
menjadi tujuan dan hasil yang diharapkan.

14
9) Konsistensi : adalah sebuah usaha untuk terus dan terus
melakukan sesuatu sampai pada tercapai tujuan akhir.
b. Jenis-jenis Akuntabilitas
Akuntabilitas publik terdiri atas dua macam, yaitu:
1) Akuntabilitas vertikal (vertical accountability), akuntabilitas
yang pertanggungjawaban atas pengelolaan dananya
kepada otoritas yang lebih tinggi.
2) Akuntabilitas horizontal (horizontal accountability),
akuntabilitas yang pertanggung jawabannya kepada
masyarakat luas.
c. Tingkatan Akuntabilitas
Tingkatan akuntabilitas terdiri dari lima (5) tingkatan yaitu :
1) Akuntabilitas Personal
2) Akuntabilitas Individu
3) Akuntabilitas Kelompok
4) Akuntabilitas Organisasi
5) Akuntabilitas Stakeholder
d. Aspek Akuntabilitas
Terdapat beberapa aspek dalam akuntabilitas, antara lain :
1) Akuntabilitas adalah sebuah hubungan (accountability is
a relationship)
2) Akuntabilitas berorientasi pada hasil (accountability is
results oriented)
3) Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan
(accountability requires reporting)
4) Akuntabilitas memerlukan konsekuensi (accountability is
meaningless without consequences)
5) Akuntabilitas memperbaiki kinerja (accountability
improves performance)

15
2. Nasionalisme
Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang
meninggikan bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai
bangsa lain sebagaimana mestinya. Sikap seperti ini jelas
mencerai beraikan bangsa yang satu dengan bangsa yang lain.
Sedang dalam arti luas, nasionalisme merupakan pandangan
tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan negara,
sekaligus menghormati bangsa lain. Nasionalisme Pancasila
merupakan pandangan atau paham kecintaan manusia Indonesia
terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-
nilai Pancasila.
Prinsip nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-
nilai Pancasila yang diarahkan agar bangsa Indonesia
senantiasa: menempatkan persatuan kesatuan, kepentingan dan
keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau
kepentingan golongan; menunjukkan sikap rela berkorban demi
kepentingan bangsa dan negara; bangga sebagai bangsa
Indonesia dan bertanah air Indonesia serta tidak merasa rendah
diri; mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban
antara sesama manusia dan sesama bangsa; menumbuhkan
sikap saling mencintai sesama manusia; mengembangkan sikap
tenggang rasa.
3. Etika Publik
Konsep etika sering digunakan sinonim dengan moral.
Etika lebih dipahami sebagai refleksi atas baik / buruk, benar /
salah yang harus dilakukan atau bagaimana melakukan yang baik
atau benar, sedangkan moral mengacu pada kewajiban untuk
melakukan yang baik atau apa yang seharusnya dilakukan.
Dalam kaitannya dengan pelayanan publik, etika publik adalah
refleksi tentang standar / norma yang menentukan baik / buruk,

16
benar / salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk
mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan
tanggung jawab pelayanan publik.
Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum
dalam Undang-Undang ASN, yakni sebagai berikut:
a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila.
b. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara
Kesatuan Republik Indonesia 1945.
c. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak
d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
e. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.
f. Melihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.
g. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada
publik.
h. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan
program pemerintah.
i. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap,
cepat, tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna dan santun.
j. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.
k. Menghargai komunikasi, konsultasi dan kerjasama
l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja
pegawai.
m. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.
n. Meningkatkan efektifitas sistem pemerintahan yang
demokratis sebagai perangkat sistem karir.
4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan
publik dengan berorientasi pada kualitas hasil. Adapun nilai-nilai
komitmen mutu antara lain:
a. efektif, yaitu berhasil guna dapat mencapai hasil sesuai
dengan target;

17
b. efisien, yaitu berdaya guna, dapat menjalankan tugas dan
mencapai hasil tanpa menimbulkan pemborosan;
c. inovasi, yaitu penemuan sesuatu yang baru atau
mengandung kebaruan;
d. berorientasi mutu, yaitu ukuran baik buruk yang di persepsi
individu terhadap produk atau jasa.
5. Anti Korupsi
Kata korupsi berasal dari bahasa latin yaitu Corruptio
yang artinya kerusakan, kebobrokan dan kebusukan. Korupsi
dikatakan sebagai kejahatan yang luar biasa karena dampaknya
yang luar biasa yaitu mampu merusak tatanan kehidupan dalam
ranah pribadi, keluarga, masyarakat maupun ranah kehidupan
yang lebih luas lagi. Tindak pidana korupsi yang terdiri dari
kerugian keuangan negara, suap-menyuap, pemerasan,
perbuatan curang, penggelapan dalam jabatan, benturan
kepentingan dalam pengadaan dan gratifikasi.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bersama dengan
pakar telah melakukan identifikasi nilai-nilai dasar anti korupsi.
Ada 9 (sembilan) nilai-nilai anti korupsi yang harus diperhatikan,
yaitu :
a. Jujur
Kejujuran merupakan nilai dasar yang menjadi landasan
utama bagi penegakan integritas diri. Seseorang yang dapat
berkata jujur dan transparan serta tidak berdusta baik
terhadap diri sendiri maupun orang lain, sehingga dapat
membentengi diri dari perbuatan curang.
b. Peduli
Adanya kepedulian terhadap orang lain menjadikan
seseorang memiliki rasa kasih sayang antar sesama. Pribadi
dengan jiwa sosial yang tinggi tidak akan tergoda untuk
memperkaya diri sendiri dengan cara yang tidak benar.

18
c. Mandiri
Kemandirian membentuk karakter pada diri seseorang untuk
tidak mudah bergantung kepada pihak lain. Pribadi yang
mandiri tidak akan menjalin hubungan dengan pihak-pihak
yang tidak bertanggung jawab demi mencapai keuntungan
sesaat.
d. Disiplin
Disiplin adalah kunci keberhasilan semua orang. Seseorang
yang mempunyai pegangan kuat terhadap nilai kedisiplinan
tidak akan terjerumus dalam kemalasan yang mendambakan
kekayaan dengan cara yang mudah.
e. Tanggung Jawab
Pribadi yang utuh dan mengenal diri dengan baik akan
menyadari bahwa keberadaan dirinya dimuka bumi adalah
untuk melakukan perbuatan baik demi kemaslahatan sesama
manusia. Dengan kesadaran seperti ini maka seseorang tidak
akan tergelincir dalam perbuatan tercela dan nista.
f. Kerja Keras
Individu beretos kerja akan selalu berupaya meningkatkan
kualitas hasil kerjanya demi terwujudnya kemanfaatan publik
yang sebesar-besarnya.
g. Sederhana
Pribadi yang berintegritas tinggi adalah seseorang yang
menyadari kebutuhannya dan berupaya memenuhi
kebutuhannya dengan semestinya tanpa berlebih-lebihan.
h. Berani
Seseorang yang memiliki karakter kuat akan memiliki
keberanian untuk menyatakan kebenaran dan menolak
kebathilan.
i. Adil

19
Pribadi dengan karakter yang baik akan menyadari bahwa
apa yang dia terima sesuai dengan jerih payahnya. Adil
merupakan kemampuan seseorang untuk memperlakukan
orang lain sesuai dengan hak dan kewajibannya.

C. Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI


Untuk menciptakan Pegawai Negeri Sipil yang baik,
maka diundangkan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999
tentang Pokok-Pokok Kepegawaian yang telah diubah menjadi
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara. PNS memegang peranan besar dalam kelancaran
pemerintahan dan pembangunan, maka PNS memiliki peran dan
kedudukan yang sangat penting dalam berjalannya sistem
pemerintahan serta pelayanan lembaga negara kepada
masyarakat. Kedudukan ASN dalam NKRI yaitu:
1. Pegawai ASN berkedudukan sebagai Aparatur Negara.
2. Pegawai ASN melaksanakan kebijakan yg ditetapkan oleh
pimpinan Instansi Pemerintah serta harus bebas dari
pengaruh dan Intervensi semua Golongan dan Parpol.
Pegawai ASN dilarang menjadi anggota dan/atau pengurus
partai politik.
3. Kedudukan ASN berada di Pusat, Daerah dan Luar Negeri,
namun demikian Pegawai ASN merupakan satu kesatuan.
Bagian Ketiga Peran Pasal 12 Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara, pegawai
ASN berperan sebagai perencana, pelaksana, dan pengawas
pemerintahan dan penyelenggaraan pembangunan tugas umum nasional
melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik yang profesional,
bebas dari intervensi politik, serta bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan
nepotisme. Setiap kegiatan yang dilakukan PNS pasti terdapat
konsekuensi baik berupa penghargaan maupun sanksi, semestinya
sebagai PNS kita tidak boleh melalaikan kewajiban kita di kantor. Dengan

20
adanya Peraturan Pemerintah Nomor 53 tahun 2010 tentang Disiplin PNS
dalam pasal 3 dijelaskan tentang kewajiban selaku PNS sebagai berikut:
1. Setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,
Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Pemerintah;
2. Menaati segala ketentuan peraturan perundang-undangan;
3. Melaksanakan tugas kedinasan yang dipercayakan kepada
PNS dengan penuh pengabdian, kesadaran, dan tanggung
jawab;
4. Menjunjung tinggi kehormatan negara, Pemerintah, dan
martabat PNS;
5. Mengutamakan kepentingan negara daripada kepentingan
sendiri, seseorang, dan/atau golongan;
6. Memegang rahasia jabatan yang menurut sifatnya atau
menurut perintah harus dirahasiakan;
7. Bekerja dengan jujur, tertib, cermat, dan bersemangat untuk
kepentingan negara;
8. Melaporkan dengan segera kepada atasannya apabila
mengetahui ada hal yang dapat membahayakan atau
merugikan negara atau Pemerintah terutama di bidang
keamanan, keuangan, dan materiil;
9. Masuk kerja dan menaati ketentuan jam kerja;
10. Mencapai sasaran kerja pegawai yang ditetapkan;
11. Menggunakan dan memelihara barang-barang milik negara
dengan sebaik-baiknya;
12. Memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada masyarakat;
13. Membimbing bawahan dalam melaksanakan tugas;
14. Memberikan kesempatan kepada bawahan untuk
mengembangkan karier; dan
15. Menaati peraturan kedinasan yang ditetapkan oleh pejabat
yang berwenang.

21
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk
melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh pejabat pembina
kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan. Untuk itu ASN harus mengutamakan kepentingan
publik dan masyarakat luas dalam menjalankan fungsi dan
tugasnya tersebut. Harus mengutamakan pelayanan yang
berorientasi pada kepentingan publik.
1. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk
menghasilkan pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai
dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari
praktek korupsi, kolusi dan nepotisme. Manajemen ASN
meliputi Manajemen PNS dan Manajemen PPPK. PNS
diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian untuk
menduduki suatu jabatan pemerintahan dan memiliki nomor
induk pegawai nasional. Sementara itu, PPPK diangkat oleh
pejabat pembina kepegawaian berdasarkan perjanjian kerja
sesuai dengan kebutuhan instansi pemerintah untuk jangka
waktu tertentu.
Manajemen ASN diselenggarakan berdasarkan
Sistem Merit. Manajemen ASN meliputi penyusunan dan
penetapan kebutuhan; pengadaan; pangkat dan jabatan;
pengembangan karier; pola karier; promosi; mutasi; penilaian
kinerja; penggajian dan tunjangan; penghargaan; disiplin;
pemberhentian; jaminan pensiun dan jaminan hari tua; dan
perlindungan (LAN, Manajemen Aparatur Sipil Negara,
2014).
2. Whole of Goverment
Whole of Goverment (WoG) merupakan suatu
pendekatan penyelenggaraan pemerintah yang menyatukan
upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan
sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna

22
mencapai tujuan-tujuan pembangunan kebijakan,
manajemen program, dan pelayanan publik. Oleh karena itu,
WoG dikenal sebagai pendekatan interagency, yaitu
pendekatan dengan menunjuk sejumlah kelembagaan yang
terkait urusan-urusan yang relevan (Suwarno & Sejati, 2016).
WoG dipandang sebagai metode suatu instansi
pelayanan publik bekerja lintas batas atau lintas sektor guna
mencapai tujuan bersama dan sebagai respon terpadu
pemerintah terhadap isu-isu tertentu (Shergold & lain-lain,
2004).
Alasan penerapan WoG dalam sistem aparatur
sipil Indonesia adalah:
a. Adanya faktor-faktor eksternal seperti dorongan publik
dalam mewujudkan integrasi kebijakan, program
pembangunan dan pelayanan agar tercipta
penyelenggaraan pemerintahan lebih baik, selain itu
perkembangan teknologi informasi, situasi dan dinamika
kebijakan yang lebih kompleks juga mendorong
pentingnya WoG.
b. Faktor-faktor internal dengan adanya fenomena
ketimpangan kapasitas sektoral sebagai akibat dari
adanya nuansa kompetisi antar sektor dalam
pembangunan.
c. Keberagaman latar belakang nilai, budaya, adat istiadat,
serta bentuk latar belakang lainnya mendorong adanya
potensi disintegrtasi bangsa.
3. Pelayanan Publik
LAN (1998), mengartikan pelayanan publik sebagai
segala bentuk kegiatan pelayanan umum yang dilaksanakan
oleh Instansi Pemerintahan di Pusat dan Daerah, dan di
lingkungan BUMN/BUMD dalam bentuk barang dan /atau
jasa, baik dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat. Dalam

23
UU No. 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, Pelayanan
Publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka
pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan Peraturan
perundang-undangan bagi setiap warga negara dan
penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif
yang disediakan oleh penyelenggara Pelayanan Publik.
Barang / jasa publik adalah barang / jasa yang
memiliki rivalry (rivalitas) dan excludability (ekskludabilitas)
yang rendah. Barang/jasa publik yang murni yang memiliki
ciri-ciri: tidak dapat diproduksi oleh sektor swasta karena
adanya free rider problem, non-rivalry, dan non-excludable,
serta cara mengkonsumsinya dapat dilakukan secara kolektif.
Perkembangan paradigma pelayanan: Old Public
Administration (OPA), New Public Management (NPM) dan
seterusnya menjadi New Public Service (NPS).
Sembilan prinsip pelayanan publik yang baik untuk
mewujudkan pelayanan prima adalah: partisipatif, transparan,
responsif, non diskriminatif, mudah dan murah, efektif dan
efisien, aksesibel, akuntabel, dan berkeadilan. Fundamen
Pelayanan Publik yaitu:
a. Pelayanan publik merupakan hak warga negara
sebagai amanat konstitusi.
b. Pelayanan publik diselenggarakan dengan pajak warga
negara.
c. Pelayanan publik diselenggarakan dengan tujuan untuk
mencapai hal-hal strategis untuk memajukan bangsa di
masa yang akan datang.
d. Pelayanan publik tidak hanya untuk memenuhi
kebutuhan-kebutuhan warga negara tetapi juga untuk
proteksi.

24
D. Kemampuan Belajar Matematika Tunagrahita Ringan
Kemampuan siswa tunagrahita ringan dari segi kognitif
pada umumnya terhambat akibat lemahnya intelektual yang
dimiliki. Tahapan proses kognitif menurut Mussen, Conger dan
Ragan (dalam Mohammad Effendi, 2006:96) melalui; (1) persepsi,
(2) ingatan, (3) pengembangan ide, (4) penilaian, (5) penalaran.
Sementara itu perkembangan kognitif menurut Piaget (dalam
Mohammad Effendi, 2006:97) melewati periode perkembangan;
(1) periode sensomotor (0-2 tahun), (2) periode praoperasional (2
- 7 tahun), (3) periode operasional konkret (7 – 11 / 12 tahun), (4)
periode operasional formal (11 / 12 – 13 / 14 tahun).
Perkembangan kognitif siswa tunagrahita ringan berhenti
pada tahap operasional konkret. Oleh karena itu, meskipun usia
kronologis siswa tunagrahita ringan sama dengan siswa normal,
tetapi prestasi yang diraih berbeda dengan siswa normal.
Meskipun demikian, potensi yang dimiliki siswa tunagrahita ringan
masih dapat dikembangkan secara akademik melalui pendidikan
khusus.
Dampak keterlambatan perkembangan kognitifnya antara
lain: cenderung berpikir konkret dan sukar berpikir, mengalami
kesulitan dan berkonsentrasi, prestasi tertinggi bidang baca dan
tulis sedangkan hitung tidak lebih dari siswa normal setingkat
kelas 3-4 SD. Kemampuan berhitung siswa tunagrahita ringan
melalui pendidikan khusus diajarkan dalam mata pelajaran
matematika.
Matematika merupakan mata pelajaran yang perlu
diberikan bagi siswa tunagrahita ringan, hal ini karena matematika
secara sadar ataupun tidak selalu digunakan dalam kehidupan
sehari-hari. Sebagai contoh dalam menggunakan uang, kasus
tersebut menerapkan konsep dan berfikir matematika yang

25
berdasar dengan kemampuan mengenal kuantitas bilangan
menurut nilai dan tempatnya.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa
kemampuan belajar matamatika secara kognitif siswa tunagrahita
ringan rendah. Meskipun demikian, potensi kemampuan berhitung
yang dimiliki dapat dikembangkan melalui pendidikan khusus
dengan memperhatikan tahapan perkembangannya yaitu
operasional konkret.

E. Prinsip Dasar Pembelajaran Matematika Siswa Tunagrahita


Ringan
Pembelajaran matematika bagi siswa tunagrahita ringan di
dasarkan atas karakteristik kemampuan siswa. Dasar-dasar
pembelajaran matematika menurut Wehman & Laughlin (dalam
Mumpuniarti, 2007:121) dapat penulis kemukakan;
1) Ketrampilan menghitung yang merupakan hubungan dengan
kuantitas siswa tunagrahita ringan perlu memiliki ketrampilan
menghitung dalam pemecahan masalah dan aplikasi bidang
vokasional. Dengan demikian pembelajaran menghitung
hendaknya di berikan secara fungsional yang dikaitkan
dengan kebiasaan sehari-hari

2) Pembelajaran bilangan yang berwujud belajar memberi label


yang menandakan suatu elemen-elemen seperti angka
kardinal, ordinal dan angka rasional.

3) Pengangkaan yang merupakan proses mengekspresikan


bilangan yang terkait dengan simbol atau angka.
Pengangkaan termasuk kata bilangan, angka romawi, angka
hindu arab, pecahan desimal dan nilai tempat.

4) Hubungan yang melibatkan korespondensi dua atau lebih


tentang suatu susunan.

26
5) Pengukuran yang termasuk penggunaan bilangan untuk
mendeskripsikan objek dan unit-unit yang berbeda seperti
tentang waktu dan uang.

6) Pengoprasian bilangan yang berkaitan dengan manipulasi


bilangan.

7) Pengoprasian angka rasional.

8) Pemecahan masalah yang melibatkan penggunaan hitungan.

Pendekatan pembelajaran matemataika siswa tunagrahita ringan


tentunya perlu memperhatikan kondisi peserta didik atas dasar
kemampuan kognitif yang lemah. Prinsip pembelajaran yang
berimplikasi pada pembelajaran pada siswa tunagrahita ringan di
antaranya;

1) Suatu program hendaknya disusun dari tahapan yang


sederhana menuju yang lebih kompleks

2) Belajar hendaknya dilakukan secara aktif, sehingga dapat


berjalan secara efektif dan efisien

3) Berikan penguatan langsung ketika siswa menunjukan


respon yang diharapkan

4) Program hendaknya menyiapkan pengajaran yang bersifat


individual, sehingga siswa mampu belajar sesuai dengan
kemampuannya.

5) Evaluasi yang konsisten dilakukan guna memperoleh refleksi


setiap materi pengajaran sehingga dapat memberikan
catatan agar diperoleh cara yang efektif dan efisien

6) Materi yang di tetapkan hendaknya mendukung dalam


pencapaian tujuan khusus yang telah di terapkan

7) Materi yang di sampaikan dalam batas-batas kemampuan


dan bermanfaat bagi siswa

27
8) Materi disajikan dari yang mudah ke yang sukar, dari yang
sederhana ke yang kompleks dan dari yang konkret ke yang
abstrak

Pembelajaran matematika bagi siswa tunagrahita ringan


hendaknya menggunakan suatu media yang tepat agar dapat
menyampaikan pesan materi yang tepat. Pemilihan media
utamanya media bagi siswa tunagrahita ringan dapat
menjembatani proses kegiatan belajar mengajar sehingga
mampu memotivasi siswa untuk belajar secara aktif. Pemilihan
media hendaknya mengikuti prinsip perkembangan belajar siswa
tunagrahita ringan yaitu belajar dari yang konkret, semi konkret,
semi abstrak dan abstrak. Belajar yang tepat bagi siswa
tunagrahita ringan dilakukan dengan cara yang menyenangkan,
sehingga siswa merasa bebas, asyik tanpa ada beban dalam
menerima suatu konsep materi yang disampaikan.

28
BAB III
PROFIL UNIT KERJA DAN TUGAS PESERTA

A. Profil Organisasi
1. Dasar Hukum Pembentukan Organisasi

Gambar 3.1. SLB Negeri Purbalingga

Nama Sekolah : SLB NEGERI PURBALINGGA


NPSN : 20303631
Jenjang Pendidikan : SLB
Status Sekolah : Negeri
Alamat Sekolah : Jl. Krida Mulya I No. 1, Kembaran
Kulon, Purbalingga, Purbalingga
SK Pendirian Sekolah : 421.8/39/2005
Tanggal SK Pendirian : 2005-06-28
Status Kepemilikan : Pemerintah Daerah
SK Izin Operasional : 421.8/39/2005
Tgl SK Izin Operasional : 2005-06-28
Kebutuhan Khusus : A, B, C, C1, dan D

2. Visi, Misi, Nilai, dan Tujuan Sekolah


a. Visi SLB Negeri Purbalingga
“Terwujudnya peserta didik yang terampil, mandiri, berakhlak
mulia dan berprestasi serta SLB standar nasional”

29
b. Misi SLB Negeri Purbalingga
1) Melaksanakan kurikulum sesuai tuntutan masyarakat dan
kemajuan zaman yang berwawasan lokal, global, berbudaya
dan berkarakter,
2) Penggunaan TIK dan model-model pembelajaran yang aktif,
kreatif, inovatif, efektif, dan menyenangkan serta bimbingan
secara optimal sesuai potensi peserta didik,
3) Memberdayakan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan
melalui bimbingan teknis, in house training, workshop
ataupun kursus-kursus
4) Mencukupi sarana prasarana pendidikan, lingkungan yang
bersih, indah, sejuk, dan sehat,
5) Menyelenggarakan pembelajaran berbasis life skill,
6) Membangun budaya sekolah yang kuat dan handal,
7) Mewujudkan tata kelola keuangan, pemeliharaan,
penyimpanan yang baik, bersih, efektif dan efisien,
8) Mewujudkan hasil proses pembelajaran yang bermutu dan
berstandar.
c. Tujuan SLB Negeri Purbalingga
1) Memiliki kepribadian yang utuh, karakter dan budi pekerti
luhur.
2) Berprestasi dalam bidang akademik, olahraga, seni budaya
dan keterampilan serta IPTEK.
3) Memiliki kemandirian sosial dan keterampilan yang
produktif.
4) Mempersiapkan peserta didik untuk melanjutkan pendidikan
ke jenjang yang lebih tinggi.
5) Mengembangkan kurikulum, model pembelajaran yang aktif,
kreatif, menyenangkan dan meningkatkan penggunaan
IPTEK.
6) Komitmen dan konsisten terhadap visi, misi dan tujuan
sekolah.

30
7) Tersedianya sarana dan prasarana pembelajaran yang
sesuai standar pelayanan minimal.
8) Terwujudnya sekolah Standar Pelayanan Minimal (SPM)
menuju Sekolah Standar Nasional (SSN).
d. Nilai SLB Negeri Purbalingga
Berdasarkan visi, misi, dan tujuan SLB Negeri
Purbalingga, terkandung nilai-nilai yang dikembangkan. Nilai-
nilai tersebut akan dijelaskan sebagai berikut:
1) Religius
Sikap dan perilaku patuh dalam melaksanakan ajaran
agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan
ibadah agama lain, serta hidup rukun dengan pemeluk
agama lain.
2) Jujur
Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya
sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam
perkataan, tindakan, dan pekerjaan.
3) Toleransi
Sikap dan tindakan menghargai perbedaan agama,
suku,etnis, pndapat, sikap, dan tindakan orang lain yang
berbeda darinya.
4) Disiplin
Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada
berbagai ketentuan dan peraturan.

5) Kerja Keras
Perilaku yang menunjukkan upaya sugguh-sungguh dalam
mengatasi berbagai hambatan belajar, tugas dan
menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya.
6) Kreatif

31
Berpikir dan melakukan sesuatu untuk mendapat cara atau
hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki.
7) Mandiri
Sikap dan perilaku yang tidak mudah bergantung pada
orang lain dalam menyelesaikan tugasnya.
8) Demokratis
Cara berpikir, bersikap,dan bertindak yang menilai sama
hak dan kewajiban dirinya dan orang lain.
9) Rasa ingin tahu
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk
mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang
dipelajari, dilihat, dan didengar.
10) Semangat kebangsaan
Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang
menempatkan kepentingan bangsa dan negara diatass
kepentingan diri dan kelompoknya.
11) Cinta tanah air
Cara berpikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan
kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi
terhadap bangsa, lingkunga fisik, sosial, budaya, ekonomi,
dan politik bangsa
12) Menghargai prestasi
Sikap dan perbuatan yang mendorong dirinya untuk
menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat,
mengakui dan mengghormati keberhasilan orang lain.

13) Komunikatif
Tindakan yang memperlihatkan rasa senang bicara,
bergaul dan bekerjasama dengan orang lain.
14) Cinta damai

32
Sikap, perkataan dan tindakan yang menyebabkan orang
lain merasa senang dan aman atas kehadiran dirinya.
15) Gemar membaca
Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai
bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya.
16) Peduli lingkungan
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah
kerusakan pada lingkungan alam disekitarnya dan
mengembangkan upaya-upaya memperbaiki kerusakan
alam yang sudah terjadi.
17) Peduli sosial
Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan
pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.
18) Tanggung jawab
Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas
dan kewajiban yang seharusnya dia lakukan terhadap diri
sendiri, masyarakat,lingkungan, negara, danTuhan Yang
Maha Esa.

3. Struktur Organisasi dan Job Deskripsi


a. Data Guru dan Karyawan Sekolah
Data guru dan karyawan sekolah di SLB Negeri
Purbalingga dapat dilihat dari table 3.1 berikut:

33
Tabel 3.1 Data Guru dan Karyawan Sekolah
GOL.
NO NAMA dan NIP JABATAN GURU
RUANG

A. KEPALA SEKOLAH

Suyatmo, S.Pd. IV A Kepala Sekolah


1
NIP. 195911231983041002

B. TENAGA PENDIDIK

Wahyuning Setiyati, S.Pd. IV A GuruKelas V C1


2
NIP. 196005201983042005

Agus Mardiyati, S.Pd.   IV A GuruKelas II B


3
NIP. 196208041984052003

Hartiti, S.Pd.   IV A Guru PKn, Tata Boga,


4 NIP. 195904271984052001 Tata Busana, SBK
(SMPLB dan SMALB)

Wuryanti, S.Pd.   IV A GuruKelas V C


5
NIP. 196309151987022002

Titik Sarwanti, S.Pd.   IV A GuruKelas III B


6
NIP. 196504301987022001

Safitri Andayani, S.Pd.   IV A GuruKelas IV B


7
NIP. 196101111988062001

Paryatmi, S.Pd. IV A Guru Bhs. Indonesia,


8 NIP. 196606061989032022 SBK,Tabog, BKPBI
(SMPLB dan SMALB)

Djuremi, S.Pd.I   IV A GuruB. Jawa, SBK, IPS,


9 NIP. 195904241984011002 PKn, Binadiri
(SMPLB dan SMALB)

Ipung Purbaningsih, S.Pd.   IV A GuruTabog, SBK,


NIP. 196501151990032004 Pertanian, Massage,
10 OM, IPS, Pertanian,
PKn (SMPLB dan
SMALB)
Sabarti Agustiwi, S.Pd. III A GuruKelas VI C1
11
NIP. 196508311999102001

Rini Setyaningtyas, S.Pd. III C GuruKelas I A


12
NIP. 196702051991032005

Umi Mukti Rahayu, S.Pd. III A GuruKelas VI B


13
NIP. 197106092007012005

Retno Indrawati, S.Pd. III C Guru T. Rias, Tabog,


14 NIP. 197902192008012007 PKn, SBK, B. Inggris,
Mat (SMPLB dan
SMALB)
15 Hartono, S.Pd. III B Guru Otomotif, IPS,
PKn, Pertanian, IPA,

34
NIP. 197807222007011011 SBK (SMPLB dan
SMALB)
Haryati, S.Pd. III B GuruKelas I B
16
NIP. 197306222007012007

Eti Suparti, S.Pd. III B GuruKelas I C


17
NIP. 197007102005012015

Agus Hasim, S.Pd. III B GuruKelas V B


18
NIP. 196903042007011011

Titik Kurniasih, S.Pd. Guru Matematika, IPA, B.


19 Jawa (SMPLB dan
SMALB)
20 Purwolesiati, S.Pd. Guru Kelas I C

Nurfitri Ermawati, S.Ag. Guru PAI, SBK,


21 Otomotif, SBK (SMPLB
dan SMALB)

22 Syaiful Asyror, S.Pd.I Guru PAI

23 Suyati, S.Pd. Guru Kelas IV C

Rosita Dwi Yunianti, S.Psi Guru Tata Boga, Tata


24 Rias, IPS, BK (SMPLB
dan SMALB)

Auliya Annastasia, S.Pd. Guru B.Inggris, Tabog


25
(SMPLB, SMALB)

26 Yeni Mardiasari, S.Pd. Guru KelasVI C

27 Rima Marlia, S.Pd. Guru Kelas IV B

28 Almaidah Kartikasari, S.Pd. Guru Kelas III C1

Maurista Intaningrum, S.P Guru Pertanian, Bina


29 Diri, IPS (SMPLB dan
SMALB)
Rita Sulistiyani, S.Pd. Guru T.Busana, SBK, T.
30 Boga, IPS (SMPLB dan
SMALB)

Niki Andri Arni, S.Pd. Guru TIK, SBK, IPA


31 BKPBI (SMPLB dan
SMALB)

32 Trian Yuni Sarahwati, S.Pd. Guru Kelas II C

33 Rahayu Dwi Putriani., S.Pd Guru Kelas III C

34 Rahman Hidayatsyah T., S.Pd. Guru Kelas VI C

35 Amalia Nurul Rizki, S.Pd. Guru Kelas II C

35
Trisna Yulianto, S.Pd. Guru Otomotif, B.
36 Indonesia, IPA, SBK,
PKn, Massage (SMPLB
dan SMALB)
Winda Andriyani, S.Pd PKn, IPS, Tata Rias,
37 BKPBI, SBK, Otomotif
(SMPLB dan SMALB)

Krisna Mahendra, S.Pd. PJOK, Otomotif, Mat


38
(SMPLB dan SMALB)

39 Oki Ryan Saputro,S.Pd. III A


NIP. 19871030 201902 1 003
Rina Tri Septiana Hidayat ,S.Pd. III A
40
NIP. 19880919 201902 2 005

Moch. Iqbal Rizqi, S.Pd. III A


41
NIP. 19891108 201902 1 004

Warajensi Martanalurita, S.Pd III A


42
NIP. 19930106 201902 2 007

Yeny Rahmawati P, S.Pd. III A


43
NIP. 19930127 201902 2 005

Nevi Kurnia Rahma Lestari, S.Pd. III A


44
NIP. 19941105 201902 2 009

Desita Prasetyaning Galih,S.Pd. III A


45
NIP. 19951223 201902 2 007

Chatarina Rika Ayu W.A,S.Pd. III A


46
NIP. 19960425 201902 2 005

Titinia Chrismasari, S.Pd. III A


47
NIP. 19961119 201902 2 006

C. TENAGA KEPENDIDIKAN

Anda Aprilianto Tenaga Administrasi


48
Sekolah

Andhi Budhianto Tenaga Administrasi


49
Sekolah

Mitahu Surur, S.S.T.Ars. Tenaga Administrasi


50
Sekolah

51 Andrias Diki Prahmana, S.I.Pust Pustakawan

52 Joko Prasojo II d Penjaga Sekolah


NIP. 196201041988031007
53 Priwaan Petugas Kebersihan

36
54 Erdin Agus Setian Petugas Kebersihan

Sumber: SLB Negeri Purbalingga,2019

37
b. Struktur OrganisasiSLB Negeri Purbalingga

Gambar 3.2 Struktur Organisasi SLB Negeri Purbalingga

Sumber: SLB Negeri Purbalingga,2019

38
c. Job Diskripsi
1) Tugas Kepala Sekolah
a) Merencanakan program kerja sekolah (mingguan, bulanan,
semesteran, dan tahunan)
b) Memonitor dan membina pengelolaan KBM.
c) Mengkoordinir pelaksanaan ujian-ujian baik ujian sekolah
maupun ujian Nasional.
d) Mengkoordinir kegiatan kerja sama dengan pemda/Yayasan
e) Merencanakan dan membina pengembangan profesi dan
karir staff.
f) Mengkoordinir pelaksanaan BP/BK
g) Merencanakan pengembangan pendayagunaan dan
pemelihraan sarana/prasarana sekolah
h) Menyelenggarakan Administrasi sekolah.
i) Mengkoordinir pengembangan kurikulum.
j) Mengevaluasi kegiatan Program Kerja Sekolah.
k) Membuat laporan berskala/insidentil.
l) Membuat DP 3 Staff.
m) Mengkoordinir pelaksanaan penerimaan siswa baru.
n) Menjalin kerja sama/hubungan yang baik dengan orang tua
siswa melalui Komite Sekolah.
2) Tugas sebagai guru kelas
a) Menyusun kurikulum pembelajaran pada satuan
pendidikan;
b) Menyusun silabus pembelajaran;
c) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran;
d) Melaksanakan kegiatan pembelajaran;
e) Menyusun alat ukur/soal sesuai mata pelajaran;
f) Menilai dan mengevaluasi proses dan hasil belajar pada
mata pelajaran di kelasnya;
g) Menganalisis hasil penilaian pembelajaran;

39
h) Melaksanakan pembelajaran / perbaikan dan pengayaan
dengan memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi;
i) Melaksanakan bimbingan dan konseling di kelas yang
menjadi tanggung jawabnya;
j) Menjadi pengawas penilaian dan evaluasi terhadap proses
dan hasil belajar tingkat sekolah dan nasional;
k) Membimbing guru pemula dalam program induksi;
l) Membimbing siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler proses
pembelajaran;
m) Melaksanakan pengembangan diri;
n) Melaksanakan publikasi ilmiah; dan
o) Membuat karya inovatif.
3) Tugas guru mata pelajaran
a) Menyusun kurikulum pembelajaran pada satuan
pendidikan;
b) Menyusun silabus pembelajaran;
c) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran;
d) Melaksanakan kegiatan pembelajaran;
e) Menyusun alat ukur / soal sesuai mata pelajaran;
f) Menilai dan mengevaluasi proses dan hasil belajar pada
mata pelajaran yang diampunya;
g) Menganalisis hasil penilaian pembelajaran;
h) Melaksanakan pembelajaran / perbaikan dan pengayaan
dengan memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi;
i) Menjadi pengawas penilaian dan evaluasi terhadap
proses dan hasil belajar tingkat sekolah dan nasional;
j) Membimbing guru pemula dalam program induksi;
k) Membimbing siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler proses
pembelajaran;
l) Melaksanakan pengembangan diri;
m) Melaksanakan publikasi ilmiah; dan
n) Membuat karya inovatif.

40
4) Tugas pustakawan
a) Perencanaan pengadaan buku
b) Pelayanan perpustakaan
c) Perencanaan pengembangan perpustakaan
d) Pemeliharaan dan perbaikan buku-buku/bahan
pustaka/media elektronik
e) Menyusun tata tertib perpustakaan
f) Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan perpustakaan
secara berkala
5) Penjaga Sekolah yang sekaligus merangkap menjadi petugas
kebersihan
a) Memonitoring lingkungan sekolah.
b) Menunjukan /memandu setiap ada tamu sekolah
c) Setiap hari melaporkan keadaan lingkungan sekolah
kepada kepala sekolah .
d) Mengamankan proses kegiatan belajar mengajar
e) Menjaga atau merawat kebersihan sekolah (ruang-ruangan
sekolah dan halaman):
f) Menerima perintah tugas dari kepala sekolah seperti foto
copy, mengantar surat ke sekolah lain.
6) Tugas Komite Sekolah
Dalam permendikbud No. 75 tahun 2016 pasal 3 ayat 1
disebutkan bahwa komite sekolah bertugas:
a) Mengawasi pelayanan pendidikan di sekolah sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
b) Memberikan pertimbangan dalam penentuan dan
pelaksanaan kebijakan pendidikan terkait: kebijakan dan
program sekolah, rencana anggaran pendapatan dan
belanja sekolah/ rencana kerja dan anggaran sekolah
(RAPBS/RKAS), kriteria kinerja sekolah, kriteria fasilitas
pendidikan di sekolah, dan kriteria kerjasama sekolah
dengan pihak lain.

41
4. Deskripsi SDM, Sarpras, dan Sumber Daya Lain
a. Deskripsi SDM
Guru Tetap (PNS) : 18
Guru Tetap (CPNS) :9
Guru Tidak Tetap (Honor) : 20
Staf Administrasi :4
Penjaga & Petugas Kebersihan : 3
Jumlah Keseluruhan : 54

Data Siswa Tahun Pelajaran 2018 / 2019 sebagai berikut :

Tabel 3.2 Data Siswa Tahun Pelajaran 2018 / 2019 SLB Negeri Purbalingga

Ketunaan
Kelas Jml Rombel Jumlah Ket.
A B C D
I 5 2 5 20 - 27
II 3 - 6 24 - 30  
III 3 - 8 18 - 26  
IV 3 - 17 12 - 29
V 3 - 10 15 - 25
VI 4 - 7 21 1 29
JUMLAH SDLB 21 2 53 112 1 166
VII 5 - 10 27 - 37  
VIII 2 - 11 11 - 22
IX 3 4 5 6 - 15
JUMLAH SMPLB 10 4 26 44 - 74
X 2 - 8 6 - 14  
XI 1 - - 11 - 11
XII 2 - 4 4 - 8
JML SMALB 5 - 12 21 - 33
JUMLAH TOTAL 36 6 90 177 1 273

Jumlah Menurut Jenjang

42
Tabel 3.3 Data Siswa Menurut Jenjang SLB Negeri Purbalingga

No. Jenjang Jumlah Siswa Jumlah Rombel

1. TKLB - anak - anak

2. SDLB 166 anak 21 rombel

3. SMPLB 74 anak 10 rombel

4. SMALB 33 anak 5 rombel

Jumlah Siswa Seluruhnya 273 anak 36 rombel

Jumlah Menurut Ketunaan.

Tabel 3.4 Data Siswa Menurut Ketunaan SLB Negeri Purbalingga

Jumlah
No. Jenis Ketunaan Laki-laki Perempuan Total
Rombel
1. Hamb. Penglihatan 4 2 6 2

2. Hamb. Pendengaran 40 48 88 11

3. Hamb. Berfikir Ringan 82 56 138 17

4. Hamb. Berfiir Sedang 24 14 38 5

5. Hamb. Fisik Ringan 3 0 3 1

6. Hamb. Fisik Sedang 0 0 0 0

7. Ganda 0 0 0 0

8. Autis 0 0 0 0

Jumlah 153 120 273 36


Sumber: SLB Negeri Purbalingga,2019.

b. Sarpras, dan Sumber Daya Lain

43
Data Fasilitas Sekolah
1. Fasilitas Pendukung

Tabel 3.5 Data Fasilitas Pendukung SLB Negeri Purbalingga


Kondisi Pemanfaatan
No. Jenis Ruangan Jumlah Rusak Rusak
Baik Dipakai Tidak Jarang
Ringan Berat
A. Lahan:
1. Lahan terbangun 2.073 √ √
2. Lahan terbuka 2.165 √ √

B. Ruang
Pendidikan:
1. Ruang Kelas 23 √ √
2. Ruang Lab. IPA
3. Ruang Lab. 1 √ √
Komputer
4. Ruang Lab. 1 √ √
BKPBI
5. Ruang Lab.
…………..
6. Ruang Olah Raga 1 √ √
7. Ruang 1 √ √
Perpustakaan
8. Ruang Kesenian 1 √ √
9. Ruang 2 √ √
Keterampilan

C. Ruang
Administrasi
1. Ruang Kepala 2 √ √
Sekolah
2. Ruang Guru 2 √ √
3. Ruang TU 1 √ √
4. Ruang Komputer 1 √ √

D. Ruang
Penunjang:
1. Ruang Ibadah / 1 √ √
Musholla
2. Ruang UKS 1 √ √
3. Ruang Koperasi 1 √ √
4. Kamar mandi/WC 7 √ √
5. Ruang Serba 2 √ √
Guna
6. Ruang Bimbingan 1 √ √
7. Asrama 2 √ √
8. Ruang Lobi 1 √ √

2. Infrastruktur

44
Tabel 3.6 Data Infrastruktur SLB Negeri Purbalingga

Kondisi Pemanfaatan
Jenis Jumlah /
No. Rusak Rusak
Ruangan Luas Baik Dipakai Tidak Jarang
Ringan Berat
1. Pagar Bumi 150 M2 √ √
2. Tembok 100 M2 √ √
Penahan /
Talut
3. Tiang 2 Bh √ √
Bendera
4. Menara Air -
5. Bak Air 6 Bh √ √
6. Bak -
Sampah
7. Saluran 2 Bh √ √
Air /
Sanitasi Air
8. Selasar -
9. Lapangan 295 M2 √ √
Upacara
10. Jaringan 1 Bh √ √
Internet Wifi
11. Jaringan 1 Bh √ √
Internet
Speedy FO
12. Jaringan 4 Bh √ √
Listrik
13. Jaringan Air 1 Bh √ √
14. Jaringan 2 Bh √ √
Telepon

3. Perabot

45
Tabel 3.7 Data Perabot SLB Negeri Purbalingga

Kondisi Pemanfaatan
No. Jenis Ruangan Jumlah Rusak Rusak
Baik Dipakai Tidak Jarang
Ringan Berat
A. Perabot
Pendidikan
1. Meja siswa 225 bh 225 bh 225 bh
2. Kursi siswa 299 bh 299 bh 299 bh
3. Papan Tulis 6 bh 6 bh 6 bh
4. White Board 21 bh 21 bh 21 bh
5. Papan Pajangan 5 bh 5 bh 5 bh
6. Komputer 14 unit 14 unit 14 unit
7. Alat Band 1 unit 1 unit 1 unit
8. Angklung 3 bh 3 bh 3 bh
9. Olahraga Atletik 1 unit 1 unit 1 unit
10. Olahraga Tenis 2 unit 2 unit 2 unit
Meja
11. Sarana BKPBI 1 unit 1 unit 1 unit
12. Sarana KMD 1 unit 1 unit 1 unit
13. Mesin Jahit 11 unit 11 unit 11 unit
14. Sarana Boga 2 unit 2 unit 2 unit
15. Sarana 1 unit 1 unit 1 unit
Kecantikan
16. Sarana Batik 1 unit 1 unit 1 unit
17. Sarana 3 unit 3 unit 3 unit
Pertanian
18. Sarana Lukis 1 unit 1 unit 1 unit
19. Sarana Bermain 1 unit 1 unit 1 unit
20. Buku Siswa + 1350 1350 bh 1350 bh
Referensi bh
21. Buku 1494 1494 bh 1494 bh
Perpustakaan bh

B. Perabot Administrasi
1. Meja Kepala 2 bh 2 bh 2 bh
Sekolah
2. Kursi Kepala 2 bh 2 bh 2 bh
Sekolah
3. Meja Guru 50 bh 50 bh 50 bh
4. Kursi Guru 43 bh 43 bh 43 bh
5. Meja 3 bh 3 bh 3 bh
Administrasi
6. Kursi 3 bh 3 bh 3 bh
Administrasi
7. Filing kabinet 23 bh 23 bh 23 bh
8. Almari Arsip 3 bh 3 bh 3 bh
9. Laptop 12 unit 10 unit 10 unit
10. Printer 13 unit 13 unit 13 unit
11. Rak Buku 6 bh 4 bh 4 bh

46
12. Etalase 4 bh 4 bh 4 bh
13. Hardisk 2 unit 2 unit 2 unit
Eksternal
14. Rak 6 bh 6 bh 6 bh
Perpustakaan
15. Ordner 80 bh 80 bh 80 bh
16. Komputer All In 1 bh 1 bh 1 bh
One

C. Perabot Penunjang
1. Rak Buku 6 bh 6 bh 6 bh
2. Almari 7 bh 7 bh 9 bh
3. Papan data 3 bh 3 bh 4 bh
4. Toa 2 unit 2 unit 2 unit
5. Speaker 5 unit 5 unit 5 unit
6. Running Text 1 unit 1 unit 1 unit
Sumber: SLB Negeri Purbalingga,2019.

B. Tugas Jabatan Peserta Diklat


1. Tugas Aparatur Sipil Negara
Berdasarkan UU ASN Nomor 5 Tahun 2014 Pasal 11, tugas
Aparatur Sipil Negara adalah sebagai berikut:
a. Melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat
Negara;
b. Memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas;
dan
c. Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
Kewajiban ASN adalah sebagai berikut:
a. Setia dan taat kepada Pancasila, UUD Tahun 1945, NKRI, dan
pemerintah yang sah;
b. Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa;

c. Melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah


yang berwenang;

d. Menaati ketentuan peraturan perundang-undangan;

e. Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian,


kejujuran, kesadaran, dan tanggungjawab;

47
f. Menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku,
ucapan dan tindakan kepada setiap orang, baik di dalam
maupun di luar kedinasan;

g. Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan


rahasia jabatan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan;
dan

h. Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah NKRI.

Selain mempunyai tugas dan kewajiban, ASN juga memiliki kode


etik berdasarkan UU ASN No 5 Tahun 2014 Pasal 5 yaitu:
a. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan
berintegritas tinggi
b. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;
c. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;
d. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
e. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau
pejabat yang berwenang sejauh tidak bertentangan dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan dan etika
pemerintahan;
f. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara;
g. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara
bertanggung jawab, efektif, dan efisien;
h. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam
melaksanakan tugasnya;
i. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan
kepada pihak lain yang memerlukan informasi terkait
kepentingan kedinasan;
j. Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status,
kekuasaan, dan jabatannya untuk mendapat atau mencari
keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain;

48
k. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi
dan integritas ASN; dan melaksanakan ketentuan peraturan
perundang-undangan mengenai disiplin Pegawai ASN

2. Jabatan Fungsional Guru


Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi (Permenegpan RB) No. 16 tahun 2009
menjelaskan bahwa jabatan fungsional guru adalah jabatan
fungsional yang mempunyai ruang lingkup, tugas, tanggung jawab,
dan wewenang untuk melakukan kegiatan mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi
peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan
formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang diduduki oleh
Pegawai Negeri Sipil
Guru adalah pendidik profesional yang menduduki jabatan
pelaksana teknis fungsional di bidang pembelajaran/bimbingan
dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik
pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan
dasar, dan pendidikan menengah.
Tugas utama guru adalah mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik
pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan
dasar, dan pendidikan menengah serta tugas tambahan yang
relevan dengan fungsi sekolah/madrasah.

3. Tugas Pokok dan Tugas Fungsional Guru Kelas


Tugas guru dijelaskan dalam BAB XI Pasal 39 ayat (2)
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, Pasal 20 Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang

49
Guru dan Dosen serta Pasal 52 Peraturan Pemerintah Nomor 74
Tahun 2008 tentang Guru yaitu :
a. Merencanakan pembelajaran
b. Melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu
c. Menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran
d. Membimbing dan melatih peserta didik
e. Melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
f. Melaksanakan tugas tambahan yang melekat pada kegiatan
pokok yang sesuai dengan beban kerja guru
g. Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan
kompetensi secara berkelanjutan.
Tugas guru secara lebih terperinci dijelaskan dalam
Permendiknas Nomor 35 Tahun 2010 tentang petunjuk Teknis
Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya, diantaranya :
a. Menyusun kurikulum pembelajaran pada satuan pendidikan
b. Menyusun silabus pembelajaran
c. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
d. Melaksanakan kegiatan pembelajaran
e. Menyusun alat ukur soal sesuai mata pelajaran
f. Menilai dan mengevaluasi proses dan hasil belajar pada mata
pelajaran di kelasnya
g. Menganalisis hasil penilaian pembelajaran
h. Melaksanakan pembelajaran, perbaikan dan pengayaan
dengan memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi
i. Melaksanakan bimbingan dan konseling di kelas yang menjadi
tanggung jawabnya (khusus guru kelas)
j. Menjadi pengawas penilaian dan evaluasi terhadap proses dan
hasil belajar tingkat sekolah/madrasah dan nasional
k. Membimbing guru pemula dalam program induksi
l. Membimbing siswadalam kegiatan ekstrakurikuler proses
pembelajaran
m. Melaksanakan pengembangan diri

50
n. Melaksanakan publikasi ilmiah dan/ atau karya inovatif
o. Melakukan presentasi ilmiah
Lebih lanjut sesuai dengan Sasaran Kinerja Pegawai, tugas
guru disebutkan yaitu:
a. Merencanakan dan melaksanakan pembelajaran
b. Mengevaluasi dan menilai hasil pembelajaran
c. Menganalisis hasil pembelajaran
d. Melaksanakan tindak lanjut hasil penilaian.
Fungsi guru yang dimaksudkan di sini juga termasuk dalam
tugas guru yang sudah dijabarkan di atas, namun terdapat
beberapa fungsi lain yang terkandung dalam poin D dan E Pasal 20
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
serta poin a, b, dan c Pasal 40 ayat (2) Undang-Undang Nomor 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yakni :
a. Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa
b. Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan
kode etik guru serta nilai-nilai agama dan etika
c. Menciptakan suasana pendidikan yang bermakna,
menyenangkan, kreatif, dinamis dan dialogis
d. Mempunyai komitmen secara profesional untuk meningkatkan
mutu pendidikan dan
e. Memberi teladan dan menjaga nama baik, lembaga, profesi,
dan kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang diberikan
kepadanya.

51
C. Role Model

Gambar 3.3 Profil Ibu Wuryanti S.Pd.

Peranan adalah suatu perilaku yang diharapkan oleh orang lain


dari seseorang yang menduduki status tertentu. Model peranan (Role
Model) adalah seseorang yang tingkah lakunya kita contoh, tiru, dan
diikuti. Dalam kegiatan aktualisasi ini, yang menjadi role model adalah
guru kelas tunagrahita ringan kelas V di SLB Negeri Purbalingga yaitu
Ibu Wuryanti, S.Pd. Alasan saya menjadikan beliau sebagai role
model pada pelaksanaan rancangan aktualisasi ini adalah karena
sikap beliau merupakan sosok PNS yang sesuai dengan nilai-nilai
dasar ASN, meliputi: Akuntabilitas (kepemimpinan, transparasi,
integritas dan tanggungjawab); Nasionalisme (kekeluargan dan
kemanusiaan); Etika Publik (profesional, kebersamaan, peduli, dan
tanggung jawab); Komitmen Mutu (nyata, kompetensi, keramahan dan
komunikasi); Anti Korupsi (peduli, tanggung jawab, disiplin)

Sebagai sosok guru senior, sifat yang ramah, rendah hati dan
pengertian serta mau membaur dan membimbing penulis dalam
menyesuaikan diri dengan baik. Beliau selalu memberikan pelayanan
yang baik terhadap peserta didiknya, sekaligus mampu menjadi
motivator bagi peserta didik maupun rekan-rekan kerjanya,
menyemangati dan memberikan saran-saran yang membangun bagi
penulis agar berhasil. Komitmen saya, ketika saya bekerja nanti, saya
akan bekerja dengan penuh semangat, menggali dan mengupgrade
ilmu saya, sekaligus dapat menjadi guru yang berkompeten dan
profesional

52
BAB IV
RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI

A. Daftar Rancangan Kegiatan Aktualisasi dan Keterkaitan dengan Nilai


ANEKA

Unit Kerja : SLB Negeri Purbalingga

Identifikasi Isu : 1. Belum adanya variasi penataan


ruang belajar peserta didik saat
pembelajaran

2. Kurang optimalnya pengelolaan


kantin di SLB N Purbalingga

3. Kurang optimalnya terapi untuk


anak berkebutuhan khusus untuk
siswa SLB N Purbalingga

4. Kurang optimalnya penggunaan


metode pembelajaran dalam
membangun kepercayaan diri
siswa tunagrahita ringan kelas V
SLB N Purbalingga

5. Kurang optimalnya penggunaan


media pembelajaran dalam
pengenalan nilai nominal mata
uang bagi siswa tunagrahita
ringan kelas V SLB N Purbalingga

Isu yang Kurang optimalnya penggunaan


Diangkat media pembelajaran dalam
pengenalan nilai nominal mata uang
bagi siswa tunagrahita ringan kelas V
SLB N Purbalingga

53
Gagasan Penyelesaian Isu :

1. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)


(Sumber Kegiatan: SKP)

2. Mengenalkan nilai nominal mata uang dengan benda


konkrit/ uang asli

3. Bermain sosiodrama jual beli

4. Membuat mading dengan tema uang

5. Bermain monopoli

6. Melakukan evaluasi mengenai pembelajaran mengenal


nilai nominal mata uang (Sumber Kegiatan: SKP)

54
Tabel 4.1 Rancangan Kegiatan Aktualisasi
Keterkaitan Kegiatan Kontribusi Penguatan
No Kegiatan Tahapan Output/Hasil
dengan Nilai-Nilai Dasar terhadap Visi Nilai- Nilai
Kegiatan Kegiatan
ASN (ANEKA) Misi Organisasi Organisasi

1 2 3 4 5 6 7

1. Menyusun Rencana Tersedianya RPP dengan Kegiatan ini Kegiatan ini


Pelaksanaan materi pengenalan nilai sesuai dengan visi mencerminkan nilai
Pembelajaran (RPP) nominal mata uang untuk SLB N organisasi yaitu
berdasarkan silabus siswa tunagrahita ringan Purbalingga yaitu Kerja keras dan
kelas 5 SDLB “Terwujudnya Tanggung jawab
peserta didik
a. Mengumpulk Terkumpulnya perangkat Akuntabilitas yang terampil,
an perangkat untuk menyusun RPP (Responsibilitas) mandiri,
untuk Mengumpulkan perangkat untuk berakhlak mulia
menyusun menyusun RPP dengan sebaik- dan berprestasi
RPP baiknya serta SLB
standar
b. Melakukan Berkonsultasi dengan Etika Publik (Kedewasaan dan
nasional”.
konsultasi sopan dan santun Sopan Santun)
dengan sehingga terciptanya Dan misi sekolah
mentor komunikasi dan Bersikap sopan santun selama
yang ke 8 yaitu
mengenai kerjasama yang baik diskusi berlangsung serta
“Mewujudkan
RPP yang menerima masukan-masukan
hasil proses
akan disusun yang membangun dengan
pembelajaran
lapang dada
yang bermutu
c. Membuat Guru bertanggung jawab Anti Korupsi (Tanggung dan berstandar”
draft RPP menyusun RPP yang jelas jawab)Tanggung jawab seorang
dan sesuai silabus guru agar pembelajaran dapat
berjalan secara optimal.

55
Keterkaitan Kegiatan Kontribusi Penguatan
No Kegiatan Tahapan Output/Hasil
dengan Nilai-Nilai Dasar terhadap Visi Nilai- Nilai
Kegiatan Kegiatan
ASN (ANEKA) Misi Organisasi Organisasi

1 2 3 4 5 6 7

d. Menyusun Tersedianya RPP yang Komitmen Mutu (Orientasi


RPP sudah disetujui mentor Mutu)
Menyusun Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) berdasarkan silabus, SK,
KD dan materi pelajaran yang
akan diajarkan untuk menunjang
kualitas RPP

e. Mencetak Tersedianya RPP yang Nasionalisme (sila ke 5)


RPP dengan sudah dicetak
efektif dan Menyetak lembar RPP dengan
efisien dengan hati-hati agar minimnya
kesalahan, sesuai dengan butir
pancasila yaitu bersikap hemat

2 Mengenalkan nilai Anak paham dengan Dengan Kegiatan ini


nominal mata uang materi pembelajaran menggunakan mencerminkan nilai
dengan benda konkrit/ pengenalan nilai nominal media benda konkrit organisasi:
uang asli mata uang dengan benda dalam pembelajaran Kreatif,
konkrit / uang asli pengenalan mata Komunikatif
uang siswa
a. Konsultasi Berkonsultasi dengan Nasionalisme (sila ke 4) tunagrahita ringan
dengan sopan dan santun kelas V di SLB N
mentor sehingga terciptanya Berkonsultasi dengan
Purbalingga. maka
mengenai komunikasi dan Menghormati dan menjunjung
sesuai dengan misi
pembelajaran kerjasama yang baik. tinggi setiap keputusan yang
sekolah yang ke-2
pengenalan dicapai dengan mentor sebagai
“Penggunaan TIK
nilai nominal hasil musyawarah. sehingga
dan model-model
mata uang terciptanya komunikasi dan
pembelajaran yang
dengan kerjasama yang baik
aktif, kreatif,
menggunakan inovatif, efektif,
benda konkrit/ dan
uang asli. menyenangkan
serta bimbingan
secara optimal
56
Keterkaitan Kegiatan Kontribusi Penguatan
No Kegiatan Tahapan Output/Hasil
dengan Nilai-Nilai Dasar terhadap Visi Nilai- Nilai
Kegiatan Kegiatan
ASN (ANEKA) Misi Organisasi Organisasi

1 2 3 4 5 6 7

b. Menyiapkan Tersediannya media Komitmen Mutu (Efisien dan sesuai potensi


media pembelajaran pengenalan Efektif) peserta didik”.
pembelajaran nilai nominal mata uang
pengenalan dengan benda konkret Dalam membuat media
nilai nominal yang siap digunakan. pembelajaran saya akan
mata uang memilih alat dan bahan yang
dengan murah dan mudah dicari
menggunakan
benda konkrit/
uang asli.

c. Mengkondisika Terkondisikannya siswa Etika Publik (Kepedulian)


n siswa untuk untuk siap menerima
memulai materi pembelajaran. Guru tetap menjunjung tinggi
pembelajaran. nilai sikap sopan santun selama
memberi pelayanan dan
penjelasan terkait materi
pembelajaran yang akan
dilaksanakan untuk anak
berkebutuhan khusus.

d. Melaksanakan Terlaksananya Akuntabilitas


pembelajaran pembelajaran pengenalan (Responsibilitas)
pengenalan nilai nominal mata uang
nilai nominal dengan benda konkrit Melaksanakan pembelajaran
mata uang atau uang asli pengenalan nilai nominal mata
dengan benda uang dengan penuh tanggung
konkrit/ uang jawab
asli

e. Melakukan Adanya hasil pengamatan Anti Korupsi (Tanggung jawab


evaluasi tentang interaksi siswa dan Kerja Keras) dalam
pembelajaran selama pembelajaran. memperbaiki media
pembelajaran dan metode
pembelajaran sesuai dengan
masukan dari mentor untuk
meningkatkan kualitas media
57
Keterkaitan Kegiatan Kontribusi Penguatan
No Kegiatan Tahapan Output/Hasil
dengan Nilai-Nilai Dasar terhadap Visi Nilai- Nilai
Kegiatan Kegiatan
ASN (ANEKA) Misi Organisasi Organisasi

1 2 3 4 5 6 7

yang dibuat.

3 Bermain sosio drama Siswa ikut serta dalam Dengan Kegiatan ini
jual beli (Inovasi) permainan sosio drama menggunakan mencerminkan nilai
yang akan meningkatkan media dalam organisasi:
pemahaman siswa dalam pembelajaran Kreatif,
mengenal nilai nominal pengenalan nilai Komunikatif
mata uang. nominal mata uang
siswa tunagrahita
a. Konsultasi Berkonsultasi dengan Nasionalisme (sila ke 4) ringan kelas V di
dengan sopan dan santun SLB N Purbalingga.
mentor sehingga terciptanya Berkonsultasi dengan
maka sesuai dengan
mengenai komunikasi dan Menghormati dan menjunjung
misi sekolah yang
pembelajaran kerjasama yang baik. tinggi setiap keputusan yang
ke-2 “Penggunaan
pengenalan dicapai dengan mentor sebagai
TIK dan model-
nilai nominal hasil musyawarah. sehingga
model
mata uang terciptanya komunikasi dan
pembelajaran yang
dengan kerjasama yang baik
aktif, kreatif,
menggunakan inovatif, efektif,
permainan dan
sosio drama menyenangkan
jual beli serta bimbingan
secara optimal
b. Menyiapkan Tersediannya media Komitmen Mutu (Efisien dan
sesuai potensi
media pembelajaran pengenalan Efektif)
peserta didik”.
pembelajaran nilai nominal mata uang
pengenalan dengan permainan sosio Dalam membuat media
nilai nominal drama jual beli yang siap pembelajaran saya akan
mata uang digunakan. memilih alat dan bahan yang
dengan murah dan mudah dicari
menggunakan
permainan
sosio drama
jual beli.

c. Mengkondisika Terkondisikannya siswa Etika Publik (Respect)


n siswa untuk untuk siap menerima
58
Keterkaitan Kegiatan Kontribusi Penguatan
No Kegiatan Tahapan Output/Hasil
dengan Nilai-Nilai Dasar terhadap Visi Nilai- Nilai
Kegiatan Kegiatan
ASN (ANEKA) Misi Organisasi Organisasi

1 2 3 4 5 6 7

memulai materi pembelajaran. Guru menjunjung tinggi nilai


pembelajaran. sikap sopan santun selama
memberi pelayanan dan
penjelasan terkait materi
pembelajaran yang akan
dilaksanakan untuk anak
berkebutuhan khusus.

d. Melaksanakan Terlaksananya Akuntabilitas


pembelajaran pembelajaran pengenalan (Responsibilitas)
pengenalan nilai nominal mata uang
nilai nominal dengan permainan sosio Melaksanakan pembelajaran
mata uang drama jual beli mengenal nilai nominal mata
dengan uang dengan penuh tanggung
permainan jawab
sosio drama
jual beli

e. Melakukan Adanya hasil pengamatan Anti Korupsi (Tanggung jawab


evaluasi tentang interaksi siswa dan Kerja Keras), Tanggung
pembelajaran selama pembelajaran jawab dan kerja keras dalam
memperbaiki media
pembelajaran dan metode
pembelajaran sesuai dengan
masukan dari mentor untuk
meningkatkan kualitas media
yang dibuat.

4 Membuat mading Tersedianya mading Dengan adanya Kegiatan ini


dengan tema uang dengan tema uang karya kegiatan pembuatan mencerminkan nilai
( Inovasi) siswa tunagrahita ringan mading menguatkan organisasi:
kelas V SDLB visi sekolah yaitu: Kerja Keras,
Tanggung Jawab
a. Konsultasi Berkonsultasi dengan Nasionalisme (sila ke 4) Terwujudnya
dengan sopan dan santun peserta didik yang
mentor sehingga terciptanya Berkonsultasi dengan terampil, mandiri,
mengenai komunikasi dan Menghormati dan menjunjung berakhlak mulia
59
Keterkaitan Kegiatan Kontribusi Penguatan
No Kegiatan Tahapan Output/Hasil
dengan Nilai-Nilai Dasar terhadap Visi Nilai- Nilai
Kegiatan Kegiatan
ASN (ANEKA) Misi Organisasi Organisasi

1 2 3 4 5 6 7

kegiatan kerjasama yang baik. tinggi setiap keputusan yang dan berprestasi
pengenalan dicapai dengan mentor sebagai serta SLB standar
nilai nominal hasil musyawarah. sehingga nasional”
mata uang terciptanya komunikasi dan
dengan cara kerjasama yang baik
membuat Dan misi sekolah
mading yang ke 8 yaitu
b. Menyiapkan Tersediannya media yang Komitmen Mutu (Efisien dan Mewujudkan hasil
media untuk siap digunakan untuk Efektif), proses
membuat membut mading. pembelajaran yang
mading Dalam membuat media bermutu dan
pembelajaran saya akan berstandar
memilih alat dan bahan yang
murah dan mudah dicari

c. Mengkondisika Terkondisikannya siswa Etika Publik (Respect)


n siswa untuk untuk siap menerima
memulai materi pembelajaran. Guru menjunjung tinggi nilai
pembelajaran. sikap sopan santun selama
memberi pelayanan dan
penjelasan terkait materi
pembelajaran yang akan
dilaksanakan untuk anak
berkebutuhan khusus.

d. Melaksanakan Terlaksananya kegiatan Akuntabilitas


pembuatan pembuatan mading (Responsibilitas)
mading
Melaksanakan pembelajaran
pengenalan nilai nominal mata
uang dengan penuh tanggung
jawab

e. Melakukan Adanya hasil pengamatan Anti Korupsi (Tanggung jawab


evaluasi tentang interaksi siswa dan kerja keras) dalam
pembelajaran selama kegiatan membuat memperbaiki media

60
Keterkaitan Kegiatan Kontribusi Penguatan
No Kegiatan Tahapan Output/Hasil
dengan Nilai-Nilai Dasar terhadap Visi Nilai- Nilai
Kegiatan Kegiatan
ASN (ANEKA) Misi Organisasi Organisasi

1 2 3 4 5 6 7

mading pembelajaran dan metode


pembelajaran sesuai dengan
masukan dari mentor untuk
meningkatkan kualitas media
yang dibuat.

5 Bermain monopoli Siswa ikut serta dalam Dengan pembuatan Kegiatan ini
(Inovasi) permainan monopoli yang media permainan mencerminkan nilai
akan mempermudah dan monopoli yang organisasi:
meningkatkan sudah di modifikasi Kreatif dan
pemahaman siswa dalam untuk pembelajaran Komunikatif
mengenal nilai nominal pengenalan mata
mata uang. uang siswa
tunagrahita ringan
a. Konsultasi Berkonsultasi dengan Nasionalisme (sila ke 4) kelas V di SLB N
dengan sopan dan santun Purbalingga. maka
mentor sehingga terciptanya Berkonsultasi dengan
sesuai dengan misi
mengenai komunikasi dan Menghormati dan menjunjung
sekolah yang ke-2
pembelajaran kerjasama yang baik. tinggi setiap keputusan yang
“Penggunaan TIK
pengenalan dicapai dengan mentor sebagai
dan model-model
nilai nominal hasil musyawarah. sehingga
pembelajaran yang
mata uang terciptanya komunikasi dan
aktif, kreatif,
dengan kerjasama yang baik
inovatif, efektif,
menggunakan dan
permainan menyenangkan
monopoli. serta bimbingan
secara optimal
b. Menyiapkan Tersediannya media Komitmen Mutu
sesuai potensi
media pembelajaran pengenalan
(Efisien dan Efektif), peserta didik”.
pembelajaran nilai nominal mata uang
pengenalan dengan benda konkret Dalam membuat media
nilai nominal yang siap digunakan. pembelajaran saya akan
mata uang memilih alat dan bahan yang
dengan murah dan mudah dicari
menggunakan
61
Keterkaitan Kegiatan Kontribusi Penguatan
No Kegiatan Tahapan Output/Hasil
dengan Nilai-Nilai Dasar terhadap Visi Nilai- Nilai
Kegiatan Kegiatan
ASN (ANEKA) Misi Organisasi Organisasi

1 2 3 4 5 6 7

permainan
monopoli

c. Mengkondisika Terkondisikannya siswa Etika Publik (Respect)


n siswa untuk untuk siap menerima
memulai materi pembelajaran. Guru menjunjung tinggi nilai
pembelajaran. sikap sopan santun selama
memberi pelayanan dan
penjelasan terkait materi
pembelajaran yang akan
dilaksanakan untuk anak
berkebutuhan khusus.

d. Melaksanakan Terlaksananya Akuntabilitas


pembelajaran pembelajaran pengenalan (Responsibilitas)
pengenalan nilai nominal mata uang
nilai nominal dengan permainan Melaksanakan pembelajaran
mata uang monopoli pengenalan nilai nominal mata
denganpermai uang dengan penuh tanggung
nan monopoli jawab

e. Melakukan Adanya hasil pengamatan Anti Korupsi (Tanggung


evaluasi tentang interaksi siswa Jawab dan Kerja Keras),
pembelajaran selama pembelajaran Tanggung jawab dan kerja keras
dalam memperbaiki media
pembelajaran dan metode
pembelajaran sesuai dengan
masukan dari mentor untuk
meningkatkan kualitas media
yang dibuat.

6 Melakukan evaluasi Mengetahui hasil Kegiatan ini


mengenai pembelajaran pengenalan nilai nominal Dengan adanya mencerminkan nilai
mengenal nilai nominal mata uang yang diperoleh kegiatan post test, organisasi:
siswa setelah menguatkan misi

62
Keterkaitan Kegiatan Kontribusi Penguatan
No Kegiatan Tahapan Output/Hasil
dengan Nilai-Nilai Dasar terhadap Visi Nilai- Nilai
Kegiatan Kegiatan
ASN (ANEKA) Misi Organisasi Organisasi

1 2 3 4 5 6 7

mata uang mendapatkan Jujur


pembelajaran pengenalan sekolah yaitu:
nilai nominal mata uang Menguatkan visi
dengan media sekolah untuk
pembelajaran Terwujudnya
peserta didik yang
a. Menyiapkan Tersedianya soal dan Akuntabilitas terampil mandiri,
soal dan form form penilaian untuk (Responsibilitas) Pembuatan berprestasi serta
penilaian pre menilai kemampuan soal penilaian kemampuan SLB standar
test dan post mengenal nilai nominal mengenal nilai nominal mata nasional.
test mata uang siswa uang dengan cermat, teliti, dan
tunagrahita selama pre dapat dipertanggung jawab.
test dan post test
Serta misi sekolah
yang ke 1 yaitu
b. Melakukan Berkonsultasi dengan Nasionalisme (sila ke 4)
Melaksanakan
konsultasi sopan dan santun
Berkonsultasi dengan kurikulum sesuai
dengan sehingga terciptanya
Menghormati dan menjunjung tuntutan
mentor komunikasi dan
tinggi setiap keputusan yang masyarakat dan
mengenai kerjasama yang baik.
dicapai dengan mentor sebagai kemajuan zaman
post tes dan
hasil musyawarah. Sehingga yang berwawasan
pre test yang
terciptanya komunikasi dan lokal, global,
akan
kerjasama yang baik berbudaya dan
dilaksanakan
berkarakter
c. Melakukan Terlaksananya pre test Etika Publik (Sopan Santun)
pre test terhadap siswa
kemampuan tunagrahita ringan Guru tetap menjunjung tinggi
siswa nilai sikap sopan santun selama
mengenal memberi pelayanan pre test
nilai nominal untuk anak berkebutuhan
mata uang khusus.

d. Melakukan Terlaksananya post test Komitmen Mutu (Berorientasi


post test terhadap siswa Mutu)
penilaian tunagrahita ringan Dalam memberikan post test
terhadap dilakukan dengan cermat dan

63
Keterkaitan Kegiatan Kontribusi Penguatan
No Kegiatan Tahapan Output/Hasil
dengan Nilai-Nilai Dasar terhadap Visi Nilai- Nilai
Kegiatan Kegiatan
ASN (ANEKA) Misi Organisasi Organisasi

1 2 3 4 5 6 7

kemampuan teliti. Agar nantinya dalam


siswa pemberian intervensi tidak
mengenal terdapat kesalahan.
nilai nominal
mata uang

e. Mengakumul Adanya nilai akumulasi Anti Korupsi


asi hasil pre pre test dan post test (Kejujuran)
test dan post Dalam menyimpulkan hasil pre
tes test dan post test harus sesuai
kemampuan dengan keadaan yang
mengenal sebenarnya
nilai nominal
mata uang

64
B. Jadwal Rancangan Aktualisasi

Tabel 4.2 Jadwal Rancangan Aktualisasi

Juli Agustus
Bukti
No Nama Kegiatan 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 Kegiatan
2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Menyusun Rencana Foto dan
Pelaksanaan RPP
1. Pembelajaran (RPP)
berdasarkan silabus

Melakukan pre test Foto,


tentang kemampuan lembar
2. mengenal nilai penilaian
nominal mata uang pre test

Foto,
media
Mengenalkan nilai pembelaja
nominal mata uang ran, form
3. dengan benda hasil
konkrit/ uang asli pengamat
an dan
penilaian
4. Bermain sosio drama Foto,
jual beli media
pembelaja
ran, form
hasil
pengamat
an dan

65
penilaian

Foto,
media
pembelaja
Membuat mading ran, form
5. dengan tema uang hasil
pengamat
an dan
penilaian

Foto,
media
pembelaja
ran, form
6 Bermain monopoli
hasil
pengamat
an dan
penilaian
Melakukan post test Foto,
tentang kemampuan lembar
mengenal nilai penilaian
7 nominal mata uang post tes

Keterangan
Libur Akhir Pekan Libur Akhir Semester Pelaksanaan Aktualisasi

66
C. Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala

Kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar ASN akan dilaksanakan


pada minggu ketiga bulan Juli 2019 sampai dengan minggu
ketiga bulan Agustus 2019 yang dilaksanakan di SLB Negeri
Purbalingga. Dalam pelaksanaannya dimungkinkan terjadinya
kendala-kendala yang berisiko menghambat kegiatan yang telah
direncanakan menjadi kurang optimal. Oleh karena itu diperlukan
antisipasi untuk menghadapi kendala-kendala tersebut, sehingga
dampak yang menghambat kegiatan tersebut dapat diminimalisir.
Antisipasi dalam menghadapi kendala-kendala selama aktualisasi
dapat dijelaskan lebih lanjut pada tabel 4.3 dibawah ini

67
Tabel 4.3 Antisipasi Menghadapi Kendala-kendala Aktualisasi
Antisipasi
No Kegiatan Kendala menghadapi
kendala
1. Menyusun Rencana Guru belum Bekerjasama
Pelaksanaan mempunyai dan diskusi
Pembelajaran (RPP) banyak waktu dengan mentor
berdasarkan silabus untuk dan
membuat RPP meningkatkan
karena kemampuan
disibukkan dalam
dengan manajemen
pekerjaan waktu
administrasi
perangkat
pembelajaran
2. Mengenalkan nilai Belum Melakukan
nominal mata uang tersedianya alat koordinasi
dengan benda konkrit/ dan bahan yang dengan teman
uang asli digunakan untuk sejawat
membuat media

3. Bermain sosio drama Kurangnya Memaksimalkan


jual beli tenaga dan sumber daya
sarana yang ada
penunjang yang dengan
terkait dengan melakukan
pelaksanaan pembagian
pembelajaran tugas dan
memanfaatkan
sarana yang
telah tersedia.
4. Membuat mading Terbatasnya Management
dengan tema uang waktu waktu yang
tepat dan
Kolaborasi
dengan teman
sejawat
5. Bermain monopoli Desain produk Menambah
yang kurang referensi dari
menarik internet dan
Konsultasi
dengan ahli
design untuk
merancang
monopoli yang
sudah di
modifikasi
6. Melakukan evaluasi Terbatasnya Management
tentang kemampuan waktu waktu yang
mengenal nilai nominal tepat dan
mata uang Kolaborasi
dengan rekan
guru

68
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah
profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan
perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah. Berdasarkan
Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 pasal 63 ayat (3) juga dijelaskan
bahwa calon PNS wajib menjalani masa percobaan dengan melalui
proses pendidikan dan pelatihan terintegrasi yang disebut sebagai
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Sebagai bagian penting
dalam pelaksanaan pendidikan dan pelatihan dasar CPNS, peserta wajib
melaksanakan habituasi sesuai rancangan aktualisasi yang telah dibuat
sebelumnya.
Habituasi ini akan dilaksanakan di SLB Negeri Purbalingga
dengan isu utama adalah kurang optimalnya penggunaan media
pembelajaran dalam pengenalan nilai nominal mata uang siswa
tunagrahita ringan kelas V di SLB N Purbalingga. Hal ini karena siswa
tunagrahita masih kesulitan dalam mengenal nilai nominal mata uang
secara abstrak, sehingga perlunya metode pembelajaran yang menarik
minat siswa serta menyenangkan, agar siswa lebih mudah dalam
menangkap materi pelajaran yang disampaikan oleh guru. Menggunakan
metode permainan yang menyenangkan diharapkan dapat meningkatkan
kemampuan mengenal nilai nominal mata uang sehingga dapat
memberikan pengalaman dalam kehidupan praktis yang nantinya dapat
dijadikan bekal untuk terjun ke lingkungan masyarakat atau ke dunia
kerja. Upaya pemecahan masalah yang telah dibuat telah disesuaikan
dengan nilai-nilai dasar ASN guna mencapai visi dan misi SLB Negeri
Purbalingga.
Apabila Rancangan Aktualisasi tidak dibuat maka dapat
mengakibatkan dampak berupa tidak terselesaikannya isu yang ada di
unit kerja dan dapat menghasilkan berbagai masalah yang lebih kompleks
yaitu anak tunagrahita ringan akan mudah dibohongi oleh orang lain

69
ketika akan menggunakan uang untuk transkasi, anak tunagrahita ringan
akan kesulitan berpikir abstrak dan juga mengalami diskalkulia, anak tidak
bisa mengetahui / memahami nilai barang. Hal tersebut mengakibatkan
masalah anak berkebutuhan khusus tidak tertangani sehingga
kemampuannya tidak dapat berkembang secara optimal. Selain itu
pemahaman mengenai nilai-nilai dasar ANEKA (Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi) pun
menjadi kurang karena tidak ada pedoman dan panduan dalam
mengimplementasikan nilai-nilai tersebut.

70
DAFTAR PUSTAKA

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Akuntabilitas. Modul pendidikan dan


pelatihan prajabatan golongan III. Jakarta:Lembaga
Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Anti Korupsi. Modul pendidikan dan


pelatihan prajabatan golongan III. Jakarta:Lembaga
Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Etika Publik. Modul pendidikan dan


pelatihan prajabatan golongan III. Jakarta:Lembaga
Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Komitmen Mutu. Modul pendidikan


dan pelatihan prajabatan golongan III. Jakarta:Lembaga
Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Nasionalisme. Modul pendidikandan


pelatihan prajabatan golongan III. Jakarta:Lembaga
Administrasi Negara.

Mohammad Efendi. (2006). Pengantar Psikopedagogik Anak Berkelainan.


Jakarta: Bumi Aksara

Mumpuniarti. (2007). Pembelajaran Akademik Bagi Tunagrahita.


Yogyakarta: FIP UNY

Hadinoto, Panji R. Jakarta 45 – Ideologi : 45 butir Pengamalan Pancasila


https://jakarta45.wordpress.com/2012/07/24/ideologi-45-butir-
pengamalan-pancasila/ (di akses 3 Juni 2019)

Wikipedia. Bela Negara. Tersedia di https://id.wikipedia.org/wiki/Bela_


negara (diunduh 2 Juni 2019).

71
Kode Etik PNS. Tersedia di
http://bawas.mahkamahagung.go.id/bawas_doc/doc/kode_etik_
pns(1).pdf (di akses tanggal 22 juni 2019 pukul 14.16)
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2017 Tentang
Manajemen Pegawai Negeri Sipil. Tersedia di
https://itjen.ristekdikti.go.id/wp-
content/uploads/2015/11/SALINAN-PP-Nomor-11-Tahun-2017-
PP-Nomor-11-Tahun-2017.pdf (di akses tanggal 22 juni 2019
jam 14.17)

Universitas Negeri Makassar.Keadilan Pendidikan Untuk Pengembangan


Berkelanjutan. Tersedia di https://penalaran-unm.org/keadilan-
pendidikan-untuk-pembangunan-berkelanjutan/ (diakses
tanggal 23 juni 2019 pukul 14.07)

72
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. Identitas Diri
Nama Lengkap: Desita Prasetyaning Galih, S.Pd

Formasi Jabatan Guru Kelas Ahli Pertama

NIP 19951223 201902 2 007

Tempat dan Tanggal lahir Sleman, 23 Desember 1995

Jalan Sembung Sendang RT 04 RW 15

Alamat Kelurahan Sendangtirto

Kecamatan Berbah

Kabupaten Sleman

Provinsi Yogyakarta

Nomor Telepon/Faks/HP 082281975362

e-mail desit4_pg@yahoo.com

Instasi Kantor SLB Negeri Purbalingga

Alamat Kantor Jl. Krida Mulya I NO.1, Kembaran Kulon, Purbalingga,


Purbalingga, Jawa Tengah 53319

Nomor Telepon Kantor (0281) 894532 - 6597266

Alamat email Kantor slbnpurbalingga15@yahoo.co.id

B. Riwayat Pendidikan

Nama Sekolah / Perguruan Tahun


No Tingkat Tempat Jurusan
Tinggi Lulus

1 SD SD Muhammadiyah Bulu Sleman - 2007

2 SMP SMP N 3 Berbah Sleman - 2010

3 SMA SMA N 1 Piyungan Sleman IPS 2013

73
4 S-1 Universitas Negeri Yogyakarta Yogyakarta PLB 2017

74

Anda mungkin juga menyukai