Di susun oleh :
i
RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI
NILAI-NILAI DASAR APARATUR SIPIL NEGARA (ASN)
Di susun oleh :
Nama : DESITA PRASETYANING GALIH, S.Pd.
NIP : 19951223 201902 2 007
Angkatan/No.presensi : LXXXVI / 13
Jabatan : Guru Kelas Ahli Pertama
Unit Kerja : SLB N Purbalingga
Coach : Gigus Nuryatno, A.Pi.
Mentor : Wuryanti, S.Pd
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI-NILAI DASAR
APARATUR SIPIL NEGARA (ASN)
Menyetujui,
Coach, Mentor,
iii
HALAMAN PENGESAHAN
RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI-NILAI DASAR
APARATUR SIPIL NEGARA (ASN)
Menyetujui,
Coach, Mentor,
Narasumber,
….…………………………
….………………………………
NIP. …………………………………
PRAKATA
iv
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas
segala berkat, rahmat, dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan Rancangan kegiatan aktualisasi dan habituasi dengan
judul “Optimalisasi Penggunaan Media Pembelajaran Dalam Pengenalan
Nilai Nominal Mata Uang Bagi Siswa Tunagrahita Ringan Kelas V SLB N
Purbalingga” dengan baik. Rancangan kegiatan aktualisasi dan habituasi
nilai-nilai dasar Pegawai Negeri Sipil atau selanjutnya disebut PNS ini
bertujuan untuk menanamkan sikap perilaku PNS dan nilai dasar PNS
yang terdiri dari: Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA).
Penulis menyadari bahwa rancangan ini dapat terwujud karena
bantuan dan dorongan serta doa dari banyak pihak. Oleh karena itu
dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada:
1. Drs. Mohamad Arief Irwanto sebagai kepala BPSDMD Provinsi Jateng
yang telah memberikan fasilitas, sarana, dan prasarana sehingga
kegiatan Latihan Dasar CPNS ini berlangsung dengan baik.
2. Drs. Edi Budiyanto, M.Pd. selaku Kepala Badan Kepegawaian Daerah
3. Keluarga tercinta, kedua orang tua, dan saudara, yang senantiasa
memberikan dukungan moril dan materil dalam menyelesaikan
seluruh rangkaian kegiatan dan kewajiban pada masa Diklat
Prajabatan;
4. Keluarga besar SLB Negeri Purbalingga, yang telah mendukung
seluruh rencana aktualisasi yang mencerminkan nilai-nilai dasar
profesi ASN;
5. Bapak Suyatmo,S.Pd selaku kepala sekolah yang telah memberikan
ijin untuk melaksanakan aktualisasi dan habituasi.
6. Ibu Wuryanti,S.Pd selaku mentor yang telah banyak memberikan
arahan, saran dan bimbingan dalam penyusunan rancangan
aktualisasi ini;
v
7. Bp. Gigus Nuryanto, A.Pi selaku coach yang senantiasa dengan sabar
dan teliti dalam proses pembimbingan penyusunan rancangan
aktualisasi ini;
8. ….………. selaku narasumber yang telah memberikan saran dan
masukan untuk perbaikan rancangan aktualisasi ini;
9. Seluruh Widyaiswara yang telah membimbing dalam perkuliahan dan
memberikan pengarahan terkait materi ANEKA untuk dapat
diinternalisasikandan diaktualisasikan di instans;
10. Seluruh Panitia, dan Binsuh yang telah membantu dan menfasilitasi
kegiatan latsar.
11. Keluarga besar peserta Diklatsar CPNS Golongan III Angkatan
LXXXVI Tahun 2019 tanpa terkecuali yang selama ini telah banyak
berbagi bersama selama proses Diklatsar.
Penulis sadar bahwa rancangan aktualisasi ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh sebab itu, penulis berharap saran dan masukan dari
berbagai pihak yang membuat rancangan laporan ini menjadi lebih baik
agar rancangan ini dapat dijadikan dasar dalam pelaksanaan dan
pelaporan aktualisasi dan habituasi nilai-nilai dasar PNS, serta
memberikan banyak manfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.
Penulis
vi
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................... 1
B. Identifikasi Isu, Dampak dan Rumusan Masalah ................. 3
1. Identifikasi Isu……………………………………………………………9
2. Dampak Jika Isu Tidak Diselesaikan……………..…………… ..9
3. Rumusan Masalah………………………………..……………………9
C. Tujuan ..................................................................................10
D. Manfaat ................................................................................10
vii
C. Kedudukan dan Peran ASN dalam NKRI ...........................20
1. Manajemen ASN…………………………………..…………………22
2. Whole of Goverment………………………………………………..22
3. Pelayanan Publik…………………………………….………………23
D. Kemampuan Belajar Matematika…………………………….25
E. Prinsip Dasar Pembelajaran Matematika……………………26
BAB V PENUTUP
A. Simpulan ..............................................................................70
viii
DAFTAR TABEL
ix
DAFTAR GAMBAR
x
xi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
2
ada di Jl. Krida Mulya I No. 1, Kembaran Kulon, Purbalingga,
Purbalingga. Sekolah ini memberikan layanan pendidikan untuk
semua jenis ketunaan. Satu dari tujuan SLB Negeri Purbalingga
adalah mempersiapkan peserta didik untuk melanjutkan pendidikan ke
jenjang yang lebih tinggi. Pendidikan perlu diberikan kepada anak
tunagrahita ringan yang mengalami kesulitan belajar atau
keterbatasan dalam menerima pengetahuan, salah satunya tentang
mengenal nilai nominal mata uang. Kondisi di lapangan menunjukkan
bahwa rata-rata anak tunagrahita ringan belum mampu atau paham
tentang nilai nominal mata uang. Ketidakmampuan mengenal nilai
nominal mata uang meliputi ketidakmampuan dalam membedakan
uang, menghitung uang, dan membandingkan jumlah uang. Hal itu
dikarenakan karakteristik anak tunagrahita ringan yang memiliki
intelegensi dibawah rata-rata sehingga berdampak pada
kemampuannya mengenal uang, dengan begitu diperlukannya sebuah
inovasi pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan mengenal
mata uang bagi anak tunagrahita ringan.
1. Identifikasi Isu
3
dapat diidentifikasi isu-isu yang dapat dilihat pada tabel 1.1
sebagai berikut:
Kondisi yang
No. Identifikasi Isu Sumber Isu Kondisi Saat Ini
Diharapkan
4
a. Analisis Kriteria Menggunakan Analisis APKL (Aktual,
Problematik, Kekhalayakan dan Layak)
5
Tabel 1.2 Penetapan Isu dengan Metode APKL
Kriteria
No Prinsip ASN Identifikasi isu Keterangan
A P K L
Keterangan:
A : Aktual + = Memenuhi syarat
P : Problematik - = Tidak memenuhi syarat
K : Kekhalayak
L : Kelayakan
6
Purbalingga; dan Kurang optimalnya penggunaan media
pembelajaran dalam pengenalan nilai nominal mata uang
siswa tunagrahita ringan kelas V di SLB N Purbalingga. Isu
tersebut kemudian dianalisis lagi dengan menggunakan
metode USG menggunakan skala likert dengan rentang
penilaian 1-5 dengan ketentuan nilai 1 berarti sangat kecil,
nilai 2 berarti kecil, nilai 3 berarti sedang, nilai 4 berarti besar,
dan nilai 5 berarti sangat besar. Kriteria analisis USG yaitu:
7
Tabel 1.3 Analisis Isu dengan Metode USG
Kriteria
No Isu Keterangan Peringkat
U S G
Kurang optimalnya
penggunaan metode
1 pembelajaran dalam
3 3 4 10 2
membangun kepercayaan diri
siswa tunagrahita ringan kelas
V SLB N Purbalingga.
Kurang optimalnya
penggunaan media
pembelajaran dalam
2 pengenalan nilai nominal 5 5 4 15 1
mata uang bagi siswa
tunagrahita ringan kelas V di
SLB N Purbalingga
8
2. Dampak Isu Jika Tidak di Diselesaikan
3. Rumusan Masalah
9
C. Tujuan
D. Manfaat
1. Bagi Penulis
10
2. Bagi Satuan Kerja
a. Terwujudnya visi dan misi SLB Negeri Purbalingga
b. Peningkatan mutu pelayanan pendidikan.
c. Mampu memberikan kualitas layanan prima dalam
melaksanakan proses belajar mengajar.
3. Bagi Peserta Didik
a. Meningkatkan mutu kualitas layanan pembelajaran bagi
peserta didik.
4. Bagi Masyarakat
Orang tua/ wali murid akan mengetahui penggunaan media
pembelajaran dalam pengenalan nilai nominal mata uang siswa
tunagrahita ringan kelas V di SLB N Purbalingga tentunya dengan
koordinasi yang baik antara guru dan orang tua sebagai wujud
aktualisasi nilai-nilai dasar ANEKA.
11
BAB II
LANDASAN TEORI
12
Seorang ASN harus mampu menginternalisasikan nilai-nilai
dasar PNS (ANEKA) yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu dan Anti Korupsi dalam menjalankan tugas pokok dan
fungsi di unit kerja masing-masing. Peran ASN dalam memajukan
bangsa dan negara melalui pelayanan di masing-masing institusi
merupakan salah satu wujud dari bela negara.
13
sebagai kontrol demokrasi, mencegah korupsi dan
penyalahgunaan kekuasaan serta meningkatkan efisiensi dan
efektivitas.
a. Indikator dari nilai-nilai dasar akuntabilitas yang harus
diperhatikan, yaitu :
1) Kepemimpinan : Lingkungan yang akuntabel tercipta dari
atas ke bawah dimana pimpinan memainkan peranan
yang penting dalam menciptakan lingkungannya.
2) Transparansi : Keterbukaan atas semua tindakan dan
kebijakan yang dilakukan oleh individu maupun
kelompok/instansi.
3) Integritas : Konsistensi dan keteguhan yang tak
tergoyahkan dalam menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan
keyakinan.
4) Tanggung Jawab : Kesadaran manusia akan tingkah laku
atau perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak
disengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai
perwujudan kesadaran akan kewajiban.
5) Keadilan : Kondisi kebenaran ideal secara moral
mengenai sesuatu hal, baik menyangkut benda atau
orang.
6) Kepercayaan : Rasa keadilan akan membawa pada
sebuah kepercayaan. Kepercayaan ini yang akan
melahirkan akuntabilitas.
7) Keseimbangan : Untuk mencapai akuntabilitas dalam
lingkungan kerja, maka diperlukan keseimbangan antara
akuntabilitas dan kewenangan, serta harapan dan
kapasitas.
8) Kejelasan : Pelaksanaan wewenang dan tanggungjawab
harus memiliki gambaran yang jelas tentang apa yang
menjadi tujuan dan hasil yang diharapkan.
14
9) Konsistensi : adalah sebuah usaha untuk terus dan terus
melakukan sesuatu sampai pada tercapai tujuan akhir.
b. Jenis-jenis Akuntabilitas
Akuntabilitas publik terdiri atas dua macam, yaitu:
1) Akuntabilitas vertikal (vertical accountability), akuntabilitas
yang pertanggungjawaban atas pengelolaan dananya
kepada otoritas yang lebih tinggi.
2) Akuntabilitas horizontal (horizontal accountability),
akuntabilitas yang pertanggung jawabannya kepada
masyarakat luas.
c. Tingkatan Akuntabilitas
Tingkatan akuntabilitas terdiri dari lima (5) tingkatan yaitu :
1) Akuntabilitas Personal
2) Akuntabilitas Individu
3) Akuntabilitas Kelompok
4) Akuntabilitas Organisasi
5) Akuntabilitas Stakeholder
d. Aspek Akuntabilitas
Terdapat beberapa aspek dalam akuntabilitas, antara lain :
1) Akuntabilitas adalah sebuah hubungan (accountability is
a relationship)
2) Akuntabilitas berorientasi pada hasil (accountability is
results oriented)
3) Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan
(accountability requires reporting)
4) Akuntabilitas memerlukan konsekuensi (accountability is
meaningless without consequences)
5) Akuntabilitas memperbaiki kinerja (accountability
improves performance)
15
2. Nasionalisme
Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang
meninggikan bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai
bangsa lain sebagaimana mestinya. Sikap seperti ini jelas
mencerai beraikan bangsa yang satu dengan bangsa yang lain.
Sedang dalam arti luas, nasionalisme merupakan pandangan
tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan negara,
sekaligus menghormati bangsa lain. Nasionalisme Pancasila
merupakan pandangan atau paham kecintaan manusia Indonesia
terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-
nilai Pancasila.
Prinsip nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-
nilai Pancasila yang diarahkan agar bangsa Indonesia
senantiasa: menempatkan persatuan kesatuan, kepentingan dan
keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau
kepentingan golongan; menunjukkan sikap rela berkorban demi
kepentingan bangsa dan negara; bangga sebagai bangsa
Indonesia dan bertanah air Indonesia serta tidak merasa rendah
diri; mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban
antara sesama manusia dan sesama bangsa; menumbuhkan
sikap saling mencintai sesama manusia; mengembangkan sikap
tenggang rasa.
3. Etika Publik
Konsep etika sering digunakan sinonim dengan moral.
Etika lebih dipahami sebagai refleksi atas baik / buruk, benar /
salah yang harus dilakukan atau bagaimana melakukan yang baik
atau benar, sedangkan moral mengacu pada kewajiban untuk
melakukan yang baik atau apa yang seharusnya dilakukan.
Dalam kaitannya dengan pelayanan publik, etika publik adalah
refleksi tentang standar / norma yang menentukan baik / buruk,
16
benar / salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk
mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan
tanggung jawab pelayanan publik.
Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum
dalam Undang-Undang ASN, yakni sebagai berikut:
a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila.
b. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara
Kesatuan Republik Indonesia 1945.
c. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak
d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
e. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.
f. Melihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.
g. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada
publik.
h. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan
program pemerintah.
i. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap,
cepat, tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna dan santun.
j. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.
k. Menghargai komunikasi, konsultasi dan kerjasama
l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja
pegawai.
m. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.
n. Meningkatkan efektifitas sistem pemerintahan yang
demokratis sebagai perangkat sistem karir.
4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan
publik dengan berorientasi pada kualitas hasil. Adapun nilai-nilai
komitmen mutu antara lain:
a. efektif, yaitu berhasil guna dapat mencapai hasil sesuai
dengan target;
17
b. efisien, yaitu berdaya guna, dapat menjalankan tugas dan
mencapai hasil tanpa menimbulkan pemborosan;
c. inovasi, yaitu penemuan sesuatu yang baru atau
mengandung kebaruan;
d. berorientasi mutu, yaitu ukuran baik buruk yang di persepsi
individu terhadap produk atau jasa.
5. Anti Korupsi
Kata korupsi berasal dari bahasa latin yaitu Corruptio
yang artinya kerusakan, kebobrokan dan kebusukan. Korupsi
dikatakan sebagai kejahatan yang luar biasa karena dampaknya
yang luar biasa yaitu mampu merusak tatanan kehidupan dalam
ranah pribadi, keluarga, masyarakat maupun ranah kehidupan
yang lebih luas lagi. Tindak pidana korupsi yang terdiri dari
kerugian keuangan negara, suap-menyuap, pemerasan,
perbuatan curang, penggelapan dalam jabatan, benturan
kepentingan dalam pengadaan dan gratifikasi.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bersama dengan
pakar telah melakukan identifikasi nilai-nilai dasar anti korupsi.
Ada 9 (sembilan) nilai-nilai anti korupsi yang harus diperhatikan,
yaitu :
a. Jujur
Kejujuran merupakan nilai dasar yang menjadi landasan
utama bagi penegakan integritas diri. Seseorang yang dapat
berkata jujur dan transparan serta tidak berdusta baik
terhadap diri sendiri maupun orang lain, sehingga dapat
membentengi diri dari perbuatan curang.
b. Peduli
Adanya kepedulian terhadap orang lain menjadikan
seseorang memiliki rasa kasih sayang antar sesama. Pribadi
dengan jiwa sosial yang tinggi tidak akan tergoda untuk
memperkaya diri sendiri dengan cara yang tidak benar.
18
c. Mandiri
Kemandirian membentuk karakter pada diri seseorang untuk
tidak mudah bergantung kepada pihak lain. Pribadi yang
mandiri tidak akan menjalin hubungan dengan pihak-pihak
yang tidak bertanggung jawab demi mencapai keuntungan
sesaat.
d. Disiplin
Disiplin adalah kunci keberhasilan semua orang. Seseorang
yang mempunyai pegangan kuat terhadap nilai kedisiplinan
tidak akan terjerumus dalam kemalasan yang mendambakan
kekayaan dengan cara yang mudah.
e. Tanggung Jawab
Pribadi yang utuh dan mengenal diri dengan baik akan
menyadari bahwa keberadaan dirinya dimuka bumi adalah
untuk melakukan perbuatan baik demi kemaslahatan sesama
manusia. Dengan kesadaran seperti ini maka seseorang tidak
akan tergelincir dalam perbuatan tercela dan nista.
f. Kerja Keras
Individu beretos kerja akan selalu berupaya meningkatkan
kualitas hasil kerjanya demi terwujudnya kemanfaatan publik
yang sebesar-besarnya.
g. Sederhana
Pribadi yang berintegritas tinggi adalah seseorang yang
menyadari kebutuhannya dan berupaya memenuhi
kebutuhannya dengan semestinya tanpa berlebih-lebihan.
h. Berani
Seseorang yang memiliki karakter kuat akan memiliki
keberanian untuk menyatakan kebenaran dan menolak
kebathilan.
i. Adil
19
Pribadi dengan karakter yang baik akan menyadari bahwa
apa yang dia terima sesuai dengan jerih payahnya. Adil
merupakan kemampuan seseorang untuk memperlakukan
orang lain sesuai dengan hak dan kewajibannya.
20
adanya Peraturan Pemerintah Nomor 53 tahun 2010 tentang Disiplin PNS
dalam pasal 3 dijelaskan tentang kewajiban selaku PNS sebagai berikut:
1. Setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,
Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Pemerintah;
2. Menaati segala ketentuan peraturan perundang-undangan;
3. Melaksanakan tugas kedinasan yang dipercayakan kepada
PNS dengan penuh pengabdian, kesadaran, dan tanggung
jawab;
4. Menjunjung tinggi kehormatan negara, Pemerintah, dan
martabat PNS;
5. Mengutamakan kepentingan negara daripada kepentingan
sendiri, seseorang, dan/atau golongan;
6. Memegang rahasia jabatan yang menurut sifatnya atau
menurut perintah harus dirahasiakan;
7. Bekerja dengan jujur, tertib, cermat, dan bersemangat untuk
kepentingan negara;
8. Melaporkan dengan segera kepada atasannya apabila
mengetahui ada hal yang dapat membahayakan atau
merugikan negara atau Pemerintah terutama di bidang
keamanan, keuangan, dan materiil;
9. Masuk kerja dan menaati ketentuan jam kerja;
10. Mencapai sasaran kerja pegawai yang ditetapkan;
11. Menggunakan dan memelihara barang-barang milik negara
dengan sebaik-baiknya;
12. Memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada masyarakat;
13. Membimbing bawahan dalam melaksanakan tugas;
14. Memberikan kesempatan kepada bawahan untuk
mengembangkan karier; dan
15. Menaati peraturan kedinasan yang ditetapkan oleh pejabat
yang berwenang.
21
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk
melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh pejabat pembina
kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan. Untuk itu ASN harus mengutamakan kepentingan
publik dan masyarakat luas dalam menjalankan fungsi dan
tugasnya tersebut. Harus mengutamakan pelayanan yang
berorientasi pada kepentingan publik.
1. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk
menghasilkan pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai
dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari
praktek korupsi, kolusi dan nepotisme. Manajemen ASN
meliputi Manajemen PNS dan Manajemen PPPK. PNS
diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian untuk
menduduki suatu jabatan pemerintahan dan memiliki nomor
induk pegawai nasional. Sementara itu, PPPK diangkat oleh
pejabat pembina kepegawaian berdasarkan perjanjian kerja
sesuai dengan kebutuhan instansi pemerintah untuk jangka
waktu tertentu.
Manajemen ASN diselenggarakan berdasarkan
Sistem Merit. Manajemen ASN meliputi penyusunan dan
penetapan kebutuhan; pengadaan; pangkat dan jabatan;
pengembangan karier; pola karier; promosi; mutasi; penilaian
kinerja; penggajian dan tunjangan; penghargaan; disiplin;
pemberhentian; jaminan pensiun dan jaminan hari tua; dan
perlindungan (LAN, Manajemen Aparatur Sipil Negara,
2014).
2. Whole of Goverment
Whole of Goverment (WoG) merupakan suatu
pendekatan penyelenggaraan pemerintah yang menyatukan
upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan
sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna
22
mencapai tujuan-tujuan pembangunan kebijakan,
manajemen program, dan pelayanan publik. Oleh karena itu,
WoG dikenal sebagai pendekatan interagency, yaitu
pendekatan dengan menunjuk sejumlah kelembagaan yang
terkait urusan-urusan yang relevan (Suwarno & Sejati, 2016).
WoG dipandang sebagai metode suatu instansi
pelayanan publik bekerja lintas batas atau lintas sektor guna
mencapai tujuan bersama dan sebagai respon terpadu
pemerintah terhadap isu-isu tertentu (Shergold & lain-lain,
2004).
Alasan penerapan WoG dalam sistem aparatur
sipil Indonesia adalah:
a. Adanya faktor-faktor eksternal seperti dorongan publik
dalam mewujudkan integrasi kebijakan, program
pembangunan dan pelayanan agar tercipta
penyelenggaraan pemerintahan lebih baik, selain itu
perkembangan teknologi informasi, situasi dan dinamika
kebijakan yang lebih kompleks juga mendorong
pentingnya WoG.
b. Faktor-faktor internal dengan adanya fenomena
ketimpangan kapasitas sektoral sebagai akibat dari
adanya nuansa kompetisi antar sektor dalam
pembangunan.
c. Keberagaman latar belakang nilai, budaya, adat istiadat,
serta bentuk latar belakang lainnya mendorong adanya
potensi disintegrtasi bangsa.
3. Pelayanan Publik
LAN (1998), mengartikan pelayanan publik sebagai
segala bentuk kegiatan pelayanan umum yang dilaksanakan
oleh Instansi Pemerintahan di Pusat dan Daerah, dan di
lingkungan BUMN/BUMD dalam bentuk barang dan /atau
jasa, baik dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat. Dalam
23
UU No. 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, Pelayanan
Publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka
pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan Peraturan
perundang-undangan bagi setiap warga negara dan
penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif
yang disediakan oleh penyelenggara Pelayanan Publik.
Barang / jasa publik adalah barang / jasa yang
memiliki rivalry (rivalitas) dan excludability (ekskludabilitas)
yang rendah. Barang/jasa publik yang murni yang memiliki
ciri-ciri: tidak dapat diproduksi oleh sektor swasta karena
adanya free rider problem, non-rivalry, dan non-excludable,
serta cara mengkonsumsinya dapat dilakukan secara kolektif.
Perkembangan paradigma pelayanan: Old Public
Administration (OPA), New Public Management (NPM) dan
seterusnya menjadi New Public Service (NPS).
Sembilan prinsip pelayanan publik yang baik untuk
mewujudkan pelayanan prima adalah: partisipatif, transparan,
responsif, non diskriminatif, mudah dan murah, efektif dan
efisien, aksesibel, akuntabel, dan berkeadilan. Fundamen
Pelayanan Publik yaitu:
a. Pelayanan publik merupakan hak warga negara
sebagai amanat konstitusi.
b. Pelayanan publik diselenggarakan dengan pajak warga
negara.
c. Pelayanan publik diselenggarakan dengan tujuan untuk
mencapai hal-hal strategis untuk memajukan bangsa di
masa yang akan datang.
d. Pelayanan publik tidak hanya untuk memenuhi
kebutuhan-kebutuhan warga negara tetapi juga untuk
proteksi.
24
D. Kemampuan Belajar Matematika Tunagrahita Ringan
Kemampuan siswa tunagrahita ringan dari segi kognitif
pada umumnya terhambat akibat lemahnya intelektual yang
dimiliki. Tahapan proses kognitif menurut Mussen, Conger dan
Ragan (dalam Mohammad Effendi, 2006:96) melalui; (1) persepsi,
(2) ingatan, (3) pengembangan ide, (4) penilaian, (5) penalaran.
Sementara itu perkembangan kognitif menurut Piaget (dalam
Mohammad Effendi, 2006:97) melewati periode perkembangan;
(1) periode sensomotor (0-2 tahun), (2) periode praoperasional (2
- 7 tahun), (3) periode operasional konkret (7 – 11 / 12 tahun), (4)
periode operasional formal (11 / 12 – 13 / 14 tahun).
Perkembangan kognitif siswa tunagrahita ringan berhenti
pada tahap operasional konkret. Oleh karena itu, meskipun usia
kronologis siswa tunagrahita ringan sama dengan siswa normal,
tetapi prestasi yang diraih berbeda dengan siswa normal.
Meskipun demikian, potensi yang dimiliki siswa tunagrahita ringan
masih dapat dikembangkan secara akademik melalui pendidikan
khusus.
Dampak keterlambatan perkembangan kognitifnya antara
lain: cenderung berpikir konkret dan sukar berpikir, mengalami
kesulitan dan berkonsentrasi, prestasi tertinggi bidang baca dan
tulis sedangkan hitung tidak lebih dari siswa normal setingkat
kelas 3-4 SD. Kemampuan berhitung siswa tunagrahita ringan
melalui pendidikan khusus diajarkan dalam mata pelajaran
matematika.
Matematika merupakan mata pelajaran yang perlu
diberikan bagi siswa tunagrahita ringan, hal ini karena matematika
secara sadar ataupun tidak selalu digunakan dalam kehidupan
sehari-hari. Sebagai contoh dalam menggunakan uang, kasus
tersebut menerapkan konsep dan berfikir matematika yang
25
berdasar dengan kemampuan mengenal kuantitas bilangan
menurut nilai dan tempatnya.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa
kemampuan belajar matamatika secara kognitif siswa tunagrahita
ringan rendah. Meskipun demikian, potensi kemampuan berhitung
yang dimiliki dapat dikembangkan melalui pendidikan khusus
dengan memperhatikan tahapan perkembangannya yaitu
operasional konkret.
26
5) Pengukuran yang termasuk penggunaan bilangan untuk
mendeskripsikan objek dan unit-unit yang berbeda seperti
tentang waktu dan uang.
27
8) Materi disajikan dari yang mudah ke yang sukar, dari yang
sederhana ke yang kompleks dan dari yang konkret ke yang
abstrak
28
BAB III
PROFIL UNIT KERJA DAN TUGAS PESERTA
A. Profil Organisasi
1. Dasar Hukum Pembentukan Organisasi
29
b. Misi SLB Negeri Purbalingga
1) Melaksanakan kurikulum sesuai tuntutan masyarakat dan
kemajuan zaman yang berwawasan lokal, global, berbudaya
dan berkarakter,
2) Penggunaan TIK dan model-model pembelajaran yang aktif,
kreatif, inovatif, efektif, dan menyenangkan serta bimbingan
secara optimal sesuai potensi peserta didik,
3) Memberdayakan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan
melalui bimbingan teknis, in house training, workshop
ataupun kursus-kursus
4) Mencukupi sarana prasarana pendidikan, lingkungan yang
bersih, indah, sejuk, dan sehat,
5) Menyelenggarakan pembelajaran berbasis life skill,
6) Membangun budaya sekolah yang kuat dan handal,
7) Mewujudkan tata kelola keuangan, pemeliharaan,
penyimpanan yang baik, bersih, efektif dan efisien,
8) Mewujudkan hasil proses pembelajaran yang bermutu dan
berstandar.
c. Tujuan SLB Negeri Purbalingga
1) Memiliki kepribadian yang utuh, karakter dan budi pekerti
luhur.
2) Berprestasi dalam bidang akademik, olahraga, seni budaya
dan keterampilan serta IPTEK.
3) Memiliki kemandirian sosial dan keterampilan yang
produktif.
4) Mempersiapkan peserta didik untuk melanjutkan pendidikan
ke jenjang yang lebih tinggi.
5) Mengembangkan kurikulum, model pembelajaran yang aktif,
kreatif, menyenangkan dan meningkatkan penggunaan
IPTEK.
6) Komitmen dan konsisten terhadap visi, misi dan tujuan
sekolah.
30
7) Tersedianya sarana dan prasarana pembelajaran yang
sesuai standar pelayanan minimal.
8) Terwujudnya sekolah Standar Pelayanan Minimal (SPM)
menuju Sekolah Standar Nasional (SSN).
d. Nilai SLB Negeri Purbalingga
Berdasarkan visi, misi, dan tujuan SLB Negeri
Purbalingga, terkandung nilai-nilai yang dikembangkan. Nilai-
nilai tersebut akan dijelaskan sebagai berikut:
1) Religius
Sikap dan perilaku patuh dalam melaksanakan ajaran
agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan
ibadah agama lain, serta hidup rukun dengan pemeluk
agama lain.
2) Jujur
Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya
sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam
perkataan, tindakan, dan pekerjaan.
3) Toleransi
Sikap dan tindakan menghargai perbedaan agama,
suku,etnis, pndapat, sikap, dan tindakan orang lain yang
berbeda darinya.
4) Disiplin
Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada
berbagai ketentuan dan peraturan.
5) Kerja Keras
Perilaku yang menunjukkan upaya sugguh-sungguh dalam
mengatasi berbagai hambatan belajar, tugas dan
menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya.
6) Kreatif
31
Berpikir dan melakukan sesuatu untuk mendapat cara atau
hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki.
7) Mandiri
Sikap dan perilaku yang tidak mudah bergantung pada
orang lain dalam menyelesaikan tugasnya.
8) Demokratis
Cara berpikir, bersikap,dan bertindak yang menilai sama
hak dan kewajiban dirinya dan orang lain.
9) Rasa ingin tahu
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk
mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang
dipelajari, dilihat, dan didengar.
10) Semangat kebangsaan
Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang
menempatkan kepentingan bangsa dan negara diatass
kepentingan diri dan kelompoknya.
11) Cinta tanah air
Cara berpikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan
kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi
terhadap bangsa, lingkunga fisik, sosial, budaya, ekonomi,
dan politik bangsa
12) Menghargai prestasi
Sikap dan perbuatan yang mendorong dirinya untuk
menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat,
mengakui dan mengghormati keberhasilan orang lain.
13) Komunikatif
Tindakan yang memperlihatkan rasa senang bicara,
bergaul dan bekerjasama dengan orang lain.
14) Cinta damai
32
Sikap, perkataan dan tindakan yang menyebabkan orang
lain merasa senang dan aman atas kehadiran dirinya.
15) Gemar membaca
Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai
bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya.
16) Peduli lingkungan
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah
kerusakan pada lingkungan alam disekitarnya dan
mengembangkan upaya-upaya memperbaiki kerusakan
alam yang sudah terjadi.
17) Peduli sosial
Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan
pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.
18) Tanggung jawab
Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas
dan kewajiban yang seharusnya dia lakukan terhadap diri
sendiri, masyarakat,lingkungan, negara, danTuhan Yang
Maha Esa.
33
Tabel 3.1 Data Guru dan Karyawan Sekolah
GOL.
NO NAMA dan NIP JABATAN GURU
RUANG
A. KEPALA SEKOLAH
B. TENAGA PENDIDIK
34
NIP. 197807222007011011 SBK (SMPLB dan
SMALB)
Haryati, S.Pd. III B GuruKelas I B
16
NIP. 197306222007012007
35
Trisna Yulianto, S.Pd. Guru Otomotif, B.
36 Indonesia, IPA, SBK,
PKn, Massage (SMPLB
dan SMALB)
Winda Andriyani, S.Pd PKn, IPS, Tata Rias,
37 BKPBI, SBK, Otomotif
(SMPLB dan SMALB)
C. TENAGA KEPENDIDIKAN
36
54 Erdin Agus Setian Petugas Kebersihan
37
b. Struktur OrganisasiSLB Negeri Purbalingga
38
c. Job Diskripsi
1) Tugas Kepala Sekolah
a) Merencanakan program kerja sekolah (mingguan, bulanan,
semesteran, dan tahunan)
b) Memonitor dan membina pengelolaan KBM.
c) Mengkoordinir pelaksanaan ujian-ujian baik ujian sekolah
maupun ujian Nasional.
d) Mengkoordinir kegiatan kerja sama dengan pemda/Yayasan
e) Merencanakan dan membina pengembangan profesi dan
karir staff.
f) Mengkoordinir pelaksanaan BP/BK
g) Merencanakan pengembangan pendayagunaan dan
pemelihraan sarana/prasarana sekolah
h) Menyelenggarakan Administrasi sekolah.
i) Mengkoordinir pengembangan kurikulum.
j) Mengevaluasi kegiatan Program Kerja Sekolah.
k) Membuat laporan berskala/insidentil.
l) Membuat DP 3 Staff.
m) Mengkoordinir pelaksanaan penerimaan siswa baru.
n) Menjalin kerja sama/hubungan yang baik dengan orang tua
siswa melalui Komite Sekolah.
2) Tugas sebagai guru kelas
a) Menyusun kurikulum pembelajaran pada satuan
pendidikan;
b) Menyusun silabus pembelajaran;
c) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran;
d) Melaksanakan kegiatan pembelajaran;
e) Menyusun alat ukur/soal sesuai mata pelajaran;
f) Menilai dan mengevaluasi proses dan hasil belajar pada
mata pelajaran di kelasnya;
g) Menganalisis hasil penilaian pembelajaran;
39
h) Melaksanakan pembelajaran / perbaikan dan pengayaan
dengan memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi;
i) Melaksanakan bimbingan dan konseling di kelas yang
menjadi tanggung jawabnya;
j) Menjadi pengawas penilaian dan evaluasi terhadap proses
dan hasil belajar tingkat sekolah dan nasional;
k) Membimbing guru pemula dalam program induksi;
l) Membimbing siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler proses
pembelajaran;
m) Melaksanakan pengembangan diri;
n) Melaksanakan publikasi ilmiah; dan
o) Membuat karya inovatif.
3) Tugas guru mata pelajaran
a) Menyusun kurikulum pembelajaran pada satuan
pendidikan;
b) Menyusun silabus pembelajaran;
c) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran;
d) Melaksanakan kegiatan pembelajaran;
e) Menyusun alat ukur / soal sesuai mata pelajaran;
f) Menilai dan mengevaluasi proses dan hasil belajar pada
mata pelajaran yang diampunya;
g) Menganalisis hasil penilaian pembelajaran;
h) Melaksanakan pembelajaran / perbaikan dan pengayaan
dengan memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi;
i) Menjadi pengawas penilaian dan evaluasi terhadap
proses dan hasil belajar tingkat sekolah dan nasional;
j) Membimbing guru pemula dalam program induksi;
k) Membimbing siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler proses
pembelajaran;
l) Melaksanakan pengembangan diri;
m) Melaksanakan publikasi ilmiah; dan
n) Membuat karya inovatif.
40
4) Tugas pustakawan
a) Perencanaan pengadaan buku
b) Pelayanan perpustakaan
c) Perencanaan pengembangan perpustakaan
d) Pemeliharaan dan perbaikan buku-buku/bahan
pustaka/media elektronik
e) Menyusun tata tertib perpustakaan
f) Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan perpustakaan
secara berkala
5) Penjaga Sekolah yang sekaligus merangkap menjadi petugas
kebersihan
a) Memonitoring lingkungan sekolah.
b) Menunjukan /memandu setiap ada tamu sekolah
c) Setiap hari melaporkan keadaan lingkungan sekolah
kepada kepala sekolah .
d) Mengamankan proses kegiatan belajar mengajar
e) Menjaga atau merawat kebersihan sekolah (ruang-ruangan
sekolah dan halaman):
f) Menerima perintah tugas dari kepala sekolah seperti foto
copy, mengantar surat ke sekolah lain.
6) Tugas Komite Sekolah
Dalam permendikbud No. 75 tahun 2016 pasal 3 ayat 1
disebutkan bahwa komite sekolah bertugas:
a) Mengawasi pelayanan pendidikan di sekolah sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
b) Memberikan pertimbangan dalam penentuan dan
pelaksanaan kebijakan pendidikan terkait: kebijakan dan
program sekolah, rencana anggaran pendapatan dan
belanja sekolah/ rencana kerja dan anggaran sekolah
(RAPBS/RKAS), kriteria kinerja sekolah, kriteria fasilitas
pendidikan di sekolah, dan kriteria kerjasama sekolah
dengan pihak lain.
41
4. Deskripsi SDM, Sarpras, dan Sumber Daya Lain
a. Deskripsi SDM
Guru Tetap (PNS) : 18
Guru Tetap (CPNS) :9
Guru Tidak Tetap (Honor) : 20
Staf Administrasi :4
Penjaga & Petugas Kebersihan : 3
Jumlah Keseluruhan : 54
Tabel 3.2 Data Siswa Tahun Pelajaran 2018 / 2019 SLB Negeri Purbalingga
Ketunaan
Kelas Jml Rombel Jumlah Ket.
A B C D
I 5 2 5 20 - 27
II 3 - 6 24 - 30
III 3 - 8 18 - 26
IV 3 - 17 12 - 29
V 3 - 10 15 - 25
VI 4 - 7 21 1 29
JUMLAH SDLB 21 2 53 112 1 166
VII 5 - 10 27 - 37
VIII 2 - 11 11 - 22
IX 3 4 5 6 - 15
JUMLAH SMPLB 10 4 26 44 - 74
X 2 - 8 6 - 14
XI 1 - - 11 - 11
XII 2 - 4 4 - 8
JML SMALB 5 - 12 21 - 33
JUMLAH TOTAL 36 6 90 177 1 273
42
Tabel 3.3 Data Siswa Menurut Jenjang SLB Negeri Purbalingga
Jumlah
No. Jenis Ketunaan Laki-laki Perempuan Total
Rombel
1. Hamb. Penglihatan 4 2 6 2
2. Hamb. Pendengaran 40 48 88 11
7. Ganda 0 0 0 0
8. Autis 0 0 0 0
43
Data Fasilitas Sekolah
1. Fasilitas Pendukung
B. Ruang
Pendidikan:
1. Ruang Kelas 23 √ √
2. Ruang Lab. IPA
3. Ruang Lab. 1 √ √
Komputer
4. Ruang Lab. 1 √ √
BKPBI
5. Ruang Lab.
…………..
6. Ruang Olah Raga 1 √ √
7. Ruang 1 √ √
Perpustakaan
8. Ruang Kesenian 1 √ √
9. Ruang 2 √ √
Keterampilan
C. Ruang
Administrasi
1. Ruang Kepala 2 √ √
Sekolah
2. Ruang Guru 2 √ √
3. Ruang TU 1 √ √
4. Ruang Komputer 1 √ √
D. Ruang
Penunjang:
1. Ruang Ibadah / 1 √ √
Musholla
2. Ruang UKS 1 √ √
3. Ruang Koperasi 1 √ √
4. Kamar mandi/WC 7 √ √
5. Ruang Serba 2 √ √
Guna
6. Ruang Bimbingan 1 √ √
7. Asrama 2 √ √
8. Ruang Lobi 1 √ √
2. Infrastruktur
44
Tabel 3.6 Data Infrastruktur SLB Negeri Purbalingga
Kondisi Pemanfaatan
Jenis Jumlah /
No. Rusak Rusak
Ruangan Luas Baik Dipakai Tidak Jarang
Ringan Berat
1. Pagar Bumi 150 M2 √ √
2. Tembok 100 M2 √ √
Penahan /
Talut
3. Tiang 2 Bh √ √
Bendera
4. Menara Air -
5. Bak Air 6 Bh √ √
6. Bak -
Sampah
7. Saluran 2 Bh √ √
Air /
Sanitasi Air
8. Selasar -
9. Lapangan 295 M2 √ √
Upacara
10. Jaringan 1 Bh √ √
Internet Wifi
11. Jaringan 1 Bh √ √
Internet
Speedy FO
12. Jaringan 4 Bh √ √
Listrik
13. Jaringan Air 1 Bh √ √
14. Jaringan 2 Bh √ √
Telepon
3. Perabot
45
Tabel 3.7 Data Perabot SLB Negeri Purbalingga
Kondisi Pemanfaatan
No. Jenis Ruangan Jumlah Rusak Rusak
Baik Dipakai Tidak Jarang
Ringan Berat
A. Perabot
Pendidikan
1. Meja siswa 225 bh 225 bh 225 bh
2. Kursi siswa 299 bh 299 bh 299 bh
3. Papan Tulis 6 bh 6 bh 6 bh
4. White Board 21 bh 21 bh 21 bh
5. Papan Pajangan 5 bh 5 bh 5 bh
6. Komputer 14 unit 14 unit 14 unit
7. Alat Band 1 unit 1 unit 1 unit
8. Angklung 3 bh 3 bh 3 bh
9. Olahraga Atletik 1 unit 1 unit 1 unit
10. Olahraga Tenis 2 unit 2 unit 2 unit
Meja
11. Sarana BKPBI 1 unit 1 unit 1 unit
12. Sarana KMD 1 unit 1 unit 1 unit
13. Mesin Jahit 11 unit 11 unit 11 unit
14. Sarana Boga 2 unit 2 unit 2 unit
15. Sarana 1 unit 1 unit 1 unit
Kecantikan
16. Sarana Batik 1 unit 1 unit 1 unit
17. Sarana 3 unit 3 unit 3 unit
Pertanian
18. Sarana Lukis 1 unit 1 unit 1 unit
19. Sarana Bermain 1 unit 1 unit 1 unit
20. Buku Siswa + 1350 1350 bh 1350 bh
Referensi bh
21. Buku 1494 1494 bh 1494 bh
Perpustakaan bh
B. Perabot Administrasi
1. Meja Kepala 2 bh 2 bh 2 bh
Sekolah
2. Kursi Kepala 2 bh 2 bh 2 bh
Sekolah
3. Meja Guru 50 bh 50 bh 50 bh
4. Kursi Guru 43 bh 43 bh 43 bh
5. Meja 3 bh 3 bh 3 bh
Administrasi
6. Kursi 3 bh 3 bh 3 bh
Administrasi
7. Filing kabinet 23 bh 23 bh 23 bh
8. Almari Arsip 3 bh 3 bh 3 bh
9. Laptop 12 unit 10 unit 10 unit
10. Printer 13 unit 13 unit 13 unit
11. Rak Buku 6 bh 4 bh 4 bh
46
12. Etalase 4 bh 4 bh 4 bh
13. Hardisk 2 unit 2 unit 2 unit
Eksternal
14. Rak 6 bh 6 bh 6 bh
Perpustakaan
15. Ordner 80 bh 80 bh 80 bh
16. Komputer All In 1 bh 1 bh 1 bh
One
C. Perabot Penunjang
1. Rak Buku 6 bh 6 bh 6 bh
2. Almari 7 bh 7 bh 9 bh
3. Papan data 3 bh 3 bh 4 bh
4. Toa 2 unit 2 unit 2 unit
5. Speaker 5 unit 5 unit 5 unit
6. Running Text 1 unit 1 unit 1 unit
Sumber: SLB Negeri Purbalingga,2019.
47
f. Menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku,
ucapan dan tindakan kepada setiap orang, baik di dalam
maupun di luar kedinasan;
48
k. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi
dan integritas ASN; dan melaksanakan ketentuan peraturan
perundang-undangan mengenai disiplin Pegawai ASN
49
Guru dan Dosen serta Pasal 52 Peraturan Pemerintah Nomor 74
Tahun 2008 tentang Guru yaitu :
a. Merencanakan pembelajaran
b. Melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu
c. Menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran
d. Membimbing dan melatih peserta didik
e. Melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
f. Melaksanakan tugas tambahan yang melekat pada kegiatan
pokok yang sesuai dengan beban kerja guru
g. Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan
kompetensi secara berkelanjutan.
Tugas guru secara lebih terperinci dijelaskan dalam
Permendiknas Nomor 35 Tahun 2010 tentang petunjuk Teknis
Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya, diantaranya :
a. Menyusun kurikulum pembelajaran pada satuan pendidikan
b. Menyusun silabus pembelajaran
c. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
d. Melaksanakan kegiatan pembelajaran
e. Menyusun alat ukur soal sesuai mata pelajaran
f. Menilai dan mengevaluasi proses dan hasil belajar pada mata
pelajaran di kelasnya
g. Menganalisis hasil penilaian pembelajaran
h. Melaksanakan pembelajaran, perbaikan dan pengayaan
dengan memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi
i. Melaksanakan bimbingan dan konseling di kelas yang menjadi
tanggung jawabnya (khusus guru kelas)
j. Menjadi pengawas penilaian dan evaluasi terhadap proses dan
hasil belajar tingkat sekolah/madrasah dan nasional
k. Membimbing guru pemula dalam program induksi
l. Membimbing siswadalam kegiatan ekstrakurikuler proses
pembelajaran
m. Melaksanakan pengembangan diri
50
n. Melaksanakan publikasi ilmiah dan/ atau karya inovatif
o. Melakukan presentasi ilmiah
Lebih lanjut sesuai dengan Sasaran Kinerja Pegawai, tugas
guru disebutkan yaitu:
a. Merencanakan dan melaksanakan pembelajaran
b. Mengevaluasi dan menilai hasil pembelajaran
c. Menganalisis hasil pembelajaran
d. Melaksanakan tindak lanjut hasil penilaian.
Fungsi guru yang dimaksudkan di sini juga termasuk dalam
tugas guru yang sudah dijabarkan di atas, namun terdapat
beberapa fungsi lain yang terkandung dalam poin D dan E Pasal 20
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
serta poin a, b, dan c Pasal 40 ayat (2) Undang-Undang Nomor 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yakni :
a. Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa
b. Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan
kode etik guru serta nilai-nilai agama dan etika
c. Menciptakan suasana pendidikan yang bermakna,
menyenangkan, kreatif, dinamis dan dialogis
d. Mempunyai komitmen secara profesional untuk meningkatkan
mutu pendidikan dan
e. Memberi teladan dan menjaga nama baik, lembaga, profesi,
dan kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang diberikan
kepadanya.
51
C. Role Model
Sebagai sosok guru senior, sifat yang ramah, rendah hati dan
pengertian serta mau membaur dan membimbing penulis dalam
menyesuaikan diri dengan baik. Beliau selalu memberikan pelayanan
yang baik terhadap peserta didiknya, sekaligus mampu menjadi
motivator bagi peserta didik maupun rekan-rekan kerjanya,
menyemangati dan memberikan saran-saran yang membangun bagi
penulis agar berhasil. Komitmen saya, ketika saya bekerja nanti, saya
akan bekerja dengan penuh semangat, menggali dan mengupgrade
ilmu saya, sekaligus dapat menjadi guru yang berkompeten dan
profesional
52
BAB IV
RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI
53
Gagasan Penyelesaian Isu :
5. Bermain monopoli
54
Tabel 4.1 Rancangan Kegiatan Aktualisasi
Keterkaitan Kegiatan Kontribusi Penguatan
No Kegiatan Tahapan Output/Hasil
dengan Nilai-Nilai Dasar terhadap Visi Nilai- Nilai
Kegiatan Kegiatan
ASN (ANEKA) Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
55
Keterkaitan Kegiatan Kontribusi Penguatan
No Kegiatan Tahapan Output/Hasil
dengan Nilai-Nilai Dasar terhadap Visi Nilai- Nilai
Kegiatan Kegiatan
ASN (ANEKA) Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1 2 3 4 5 6 7
1 2 3 4 5 6 7
yang dibuat.
3 Bermain sosio drama Siswa ikut serta dalam Dengan Kegiatan ini
jual beli (Inovasi) permainan sosio drama menggunakan mencerminkan nilai
yang akan meningkatkan media dalam organisasi:
pemahaman siswa dalam pembelajaran Kreatif,
mengenal nilai nominal pengenalan nilai Komunikatif
mata uang. nominal mata uang
siswa tunagrahita
a. Konsultasi Berkonsultasi dengan Nasionalisme (sila ke 4) ringan kelas V di
dengan sopan dan santun SLB N Purbalingga.
mentor sehingga terciptanya Berkonsultasi dengan
maka sesuai dengan
mengenai komunikasi dan Menghormati dan menjunjung
misi sekolah yang
pembelajaran kerjasama yang baik. tinggi setiap keputusan yang
ke-2 “Penggunaan
pengenalan dicapai dengan mentor sebagai
TIK dan model-
nilai nominal hasil musyawarah. sehingga
model
mata uang terciptanya komunikasi dan
pembelajaran yang
dengan kerjasama yang baik
aktif, kreatif,
menggunakan inovatif, efektif,
permainan dan
sosio drama menyenangkan
jual beli serta bimbingan
secara optimal
b. Menyiapkan Tersediannya media Komitmen Mutu (Efisien dan
sesuai potensi
media pembelajaran pengenalan Efektif)
peserta didik”.
pembelajaran nilai nominal mata uang
pengenalan dengan permainan sosio Dalam membuat media
nilai nominal drama jual beli yang siap pembelajaran saya akan
mata uang digunakan. memilih alat dan bahan yang
dengan murah dan mudah dicari
menggunakan
permainan
sosio drama
jual beli.
1 2 3 4 5 6 7
1 2 3 4 5 6 7
kegiatan kerjasama yang baik. tinggi setiap keputusan yang dan berprestasi
pengenalan dicapai dengan mentor sebagai serta SLB standar
nilai nominal hasil musyawarah. sehingga nasional”
mata uang terciptanya komunikasi dan
dengan cara kerjasama yang baik
membuat Dan misi sekolah
mading yang ke 8 yaitu
b. Menyiapkan Tersediannya media yang Komitmen Mutu (Efisien dan Mewujudkan hasil
media untuk siap digunakan untuk Efektif), proses
membuat membut mading. pembelajaran yang
mading Dalam membuat media bermutu dan
pembelajaran saya akan berstandar
memilih alat dan bahan yang
murah dan mudah dicari
60
Keterkaitan Kegiatan Kontribusi Penguatan
No Kegiatan Tahapan Output/Hasil
dengan Nilai-Nilai Dasar terhadap Visi Nilai- Nilai
Kegiatan Kegiatan
ASN (ANEKA) Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
5 Bermain monopoli Siswa ikut serta dalam Dengan pembuatan Kegiatan ini
(Inovasi) permainan monopoli yang media permainan mencerminkan nilai
akan mempermudah dan monopoli yang organisasi:
meningkatkan sudah di modifikasi Kreatif dan
pemahaman siswa dalam untuk pembelajaran Komunikatif
mengenal nilai nominal pengenalan mata
mata uang. uang siswa
tunagrahita ringan
a. Konsultasi Berkonsultasi dengan Nasionalisme (sila ke 4) kelas V di SLB N
dengan sopan dan santun Purbalingga. maka
mentor sehingga terciptanya Berkonsultasi dengan
sesuai dengan misi
mengenai komunikasi dan Menghormati dan menjunjung
sekolah yang ke-2
pembelajaran kerjasama yang baik. tinggi setiap keputusan yang
“Penggunaan TIK
pengenalan dicapai dengan mentor sebagai
dan model-model
nilai nominal hasil musyawarah. sehingga
pembelajaran yang
mata uang terciptanya komunikasi dan
aktif, kreatif,
dengan kerjasama yang baik
inovatif, efektif,
menggunakan dan
permainan menyenangkan
monopoli. serta bimbingan
secara optimal
b. Menyiapkan Tersediannya media Komitmen Mutu
sesuai potensi
media pembelajaran pengenalan
(Efisien dan Efektif), peserta didik”.
pembelajaran nilai nominal mata uang
pengenalan dengan benda konkret Dalam membuat media
nilai nominal yang siap digunakan. pembelajaran saya akan
mata uang memilih alat dan bahan yang
dengan murah dan mudah dicari
menggunakan
61
Keterkaitan Kegiatan Kontribusi Penguatan
No Kegiatan Tahapan Output/Hasil
dengan Nilai-Nilai Dasar terhadap Visi Nilai- Nilai
Kegiatan Kegiatan
ASN (ANEKA) Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
permainan
monopoli
62
Keterkaitan Kegiatan Kontribusi Penguatan
No Kegiatan Tahapan Output/Hasil
dengan Nilai-Nilai Dasar terhadap Visi Nilai- Nilai
Kegiatan Kegiatan
ASN (ANEKA) Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
63
Keterkaitan Kegiatan Kontribusi Penguatan
No Kegiatan Tahapan Output/Hasil
dengan Nilai-Nilai Dasar terhadap Visi Nilai- Nilai
Kegiatan Kegiatan
ASN (ANEKA) Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
64
B. Jadwal Rancangan Aktualisasi
Juli Agustus
Bukti
No Nama Kegiatan 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 Kegiatan
2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Menyusun Rencana Foto dan
Pelaksanaan RPP
1. Pembelajaran (RPP)
berdasarkan silabus
Foto,
media
Mengenalkan nilai pembelaja
nominal mata uang ran, form
3. dengan benda hasil
konkrit/ uang asli pengamat
an dan
penilaian
4. Bermain sosio drama Foto,
jual beli media
pembelaja
ran, form
hasil
pengamat
an dan
65
penilaian
Foto,
media
pembelaja
Membuat mading ran, form
5. dengan tema uang hasil
pengamat
an dan
penilaian
Foto,
media
pembelaja
ran, form
6 Bermain monopoli
hasil
pengamat
an dan
penilaian
Melakukan post test Foto,
tentang kemampuan lembar
mengenal nilai penilaian
7 nominal mata uang post tes
Keterangan
Libur Akhir Pekan Libur Akhir Semester Pelaksanaan Aktualisasi
66
C. Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala
67
Tabel 4.3 Antisipasi Menghadapi Kendala-kendala Aktualisasi
Antisipasi
No Kegiatan Kendala menghadapi
kendala
1. Menyusun Rencana Guru belum Bekerjasama
Pelaksanaan mempunyai dan diskusi
Pembelajaran (RPP) banyak waktu dengan mentor
berdasarkan silabus untuk dan
membuat RPP meningkatkan
karena kemampuan
disibukkan dalam
dengan manajemen
pekerjaan waktu
administrasi
perangkat
pembelajaran
2. Mengenalkan nilai Belum Melakukan
nominal mata uang tersedianya alat koordinasi
dengan benda konkrit/ dan bahan yang dengan teman
uang asli digunakan untuk sejawat
membuat media
68
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah
profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan
perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah. Berdasarkan
Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 pasal 63 ayat (3) juga dijelaskan
bahwa calon PNS wajib menjalani masa percobaan dengan melalui
proses pendidikan dan pelatihan terintegrasi yang disebut sebagai
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Sebagai bagian penting
dalam pelaksanaan pendidikan dan pelatihan dasar CPNS, peserta wajib
melaksanakan habituasi sesuai rancangan aktualisasi yang telah dibuat
sebelumnya.
Habituasi ini akan dilaksanakan di SLB Negeri Purbalingga
dengan isu utama adalah kurang optimalnya penggunaan media
pembelajaran dalam pengenalan nilai nominal mata uang siswa
tunagrahita ringan kelas V di SLB N Purbalingga. Hal ini karena siswa
tunagrahita masih kesulitan dalam mengenal nilai nominal mata uang
secara abstrak, sehingga perlunya metode pembelajaran yang menarik
minat siswa serta menyenangkan, agar siswa lebih mudah dalam
menangkap materi pelajaran yang disampaikan oleh guru. Menggunakan
metode permainan yang menyenangkan diharapkan dapat meningkatkan
kemampuan mengenal nilai nominal mata uang sehingga dapat
memberikan pengalaman dalam kehidupan praktis yang nantinya dapat
dijadikan bekal untuk terjun ke lingkungan masyarakat atau ke dunia
kerja. Upaya pemecahan masalah yang telah dibuat telah disesuaikan
dengan nilai-nilai dasar ASN guna mencapai visi dan misi SLB Negeri
Purbalingga.
Apabila Rancangan Aktualisasi tidak dibuat maka dapat
mengakibatkan dampak berupa tidak terselesaikannya isu yang ada di
unit kerja dan dapat menghasilkan berbagai masalah yang lebih kompleks
yaitu anak tunagrahita ringan akan mudah dibohongi oleh orang lain
69
ketika akan menggunakan uang untuk transkasi, anak tunagrahita ringan
akan kesulitan berpikir abstrak dan juga mengalami diskalkulia, anak tidak
bisa mengetahui / memahami nilai barang. Hal tersebut mengakibatkan
masalah anak berkebutuhan khusus tidak tertangani sehingga
kemampuannya tidak dapat berkembang secara optimal. Selain itu
pemahaman mengenai nilai-nilai dasar ANEKA (Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi) pun
menjadi kurang karena tidak ada pedoman dan panduan dalam
mengimplementasikan nilai-nilai tersebut.
70
DAFTAR PUSTAKA
71
Kode Etik PNS. Tersedia di
http://bawas.mahkamahagung.go.id/bawas_doc/doc/kode_etik_
pns(1).pdf (di akses tanggal 22 juni 2019 pukul 14.16)
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2017 Tentang
Manajemen Pegawai Negeri Sipil. Tersedia di
https://itjen.ristekdikti.go.id/wp-
content/uploads/2015/11/SALINAN-PP-Nomor-11-Tahun-2017-
PP-Nomor-11-Tahun-2017.pdf (di akses tanggal 22 juni 2019
jam 14.17)
72
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. Identitas Diri
Nama Lengkap: Desita Prasetyaning Galih, S.Pd
Kecamatan Berbah
Kabupaten Sleman
Provinsi Yogyakarta
e-mail desit4_pg@yahoo.com
B. Riwayat Pendidikan
73
4 S-1 Universitas Negeri Yogyakarta Yogyakarta PLB 2017
74