TAMPON HIDUNG
dr : ass ibu perkenalkan saya dr … yang bertugas di klinik hari ini, dengan ibu siapa?
ps : saya ….
dr : ada yang bisa saya bantu pak/bu?
ps : iya jadi begini dok anak saya tadi pagi naik sepeda abis gitu jatuh dan
hidungnya terbentur lalu keluar darah jadi saya sangat khawatir dok,takut kenapa2
dr : anak ibu usianya berapa ya bu?
ps : 8 tahun dok
dr : baik bu/pak sebelumnya apakah anak ibu memiliki riwayat penyakit hipertensi?
ps : tidak dok
dr : apakah sebelumnya anak ibu mengkonsumsi obat pengencer darah?
ps : tidak juga dok
dr : apakah anak ibu punya riwayat atopi?
ps : tidak
dr : baik bu/pak kalau begitu saya ijin untuk melakukan pemeriksaan epistaksis dan
tampon hidung pada anak ibu agar bisa mencegah pendarahannya yang terus
menerus dan juga untuk memastikan apakah anak ibu mempunyai trauma atau
tidak.
ps : baik dok silahkan
4. selain itu kita perhatikan juga apakah pendarahan yang keluar itu masih
mengalir aktif atau sudah berhenti, dan apakah darah nya segar atau sudah
menggumpal kehitaman. Pada pasien ini darahnya masih segar dan mengalir
aktif.
8. jika pendarahan masih aktif, kita lakukan pemasangan tampon kapas anterior
dengan adrenalin 1:100.000 dan salep antiseptik.
9. Pemasangan ini dilakukan dengan spekulum di tangan kiri dan kapas tampon
di tangan kanan dengan bantuan pinset bayonet.
11. jika masih terjadi perdarahan aktif pada posterior, kita pertimbangkan atau
lakukan pemasangan tampon posterior.
12. untuk pemasangan tampon posterior, yang pertama kita persiapkan alat2
terlebih dahulu yaitu : kasa yg sudah di lipat 4 bagian dan di ikat dgn 2 helai
benang seperti ikatan kado
13. pemasangan tampon posterior ini dapat menimbulkan refleks muntah pada
pasien maka untung mengurangi rasa mual tersebut, kita akan memberikan
silokain sprey di bagian belakang rongga mulut,pada saat penyemprotan
silokain sprey kita lakukan depresi pada lidah terlebih dahulu setelah itu kita
masukan silokain sprey tepat di belakang rongga mulut
14. pemberian silokain sprey ini akan menimbulkan rasa tidak nyaman di bagian
rongga belakang dan akan terasa sulit menelan lalu tunggu beberapa
saat,kemudian setelah muncul rasa baal kita mulai melakukan pemasangan
tampon posterior dgn menggunakan kateter,sebelum di pasang kita pastikan
kateter sudah di lumuri gel lalu kita memasukan secara perlahan melalui
lubang hidung sampai terlihat di orofaring kemudian kita depresi bagian lidah
menggunakan tongue spatel lalu bagian ujung dari kateter ditarik hingga
keluar sampai rongga mulut.
15. kemudian pd ujung kateter di kaitkan dgn kasa yang sudah kita buat
sebelumnya
16. setelah itu pastikan kasa dan benang sudah terfiksasi dgn benar pada ujung
kateter yg keluar melalui rongga mulut,
17. kemudian, depresi lidah agar menghindari yang dilakukan oleh pasien, lalu
tarik kateter melalui hidung sampai kasa tersebut keluar
18. lalu kita tarik perlahan lahan sampai kasa terletak di rongga nasofaring.
kemudian kita sisihkan benang yg keluar melalui rongga hidung lalu ke 2
benang tersebut di potong dan ikat pada kasa di depan nares anterior, dan
lakukan fiksasi di bagian rongga hidung
19. kemudian sisa benang yg berada di bagian rongga mulut kita tarik keluar
menggunakan alligator sampai ke rongga mulut dan depresi lidahnya terlebih
dahulu menggunakan tongue spatel
20. setelah itu kita lakukan fiksasi longgar di pipi. setelah tampon posterior
terpasang kita pastikan ulang apakah terdapat pendarahan/tidak dengan
bantuan tongue spatel untuk mendepresi lidah.
21. jika tidak terdapat pendarahan kita edukasi kepada pasien bahwa tampon
posterior akan dibiarkan selama 4 hari dan diberikan antibiotik
dr : baik ibu, pemasangan ini sudah selesai akan dibiarkan selama 4 hari lalu nanti
akan saya berikan antibiotik ya bu.
ps : baik dokter, terima kasih dokter.
22. Nah, untuk melepaskan tampon posterior kita buka fiksasi dibagian hidung
lalu gunakan tongue spatel juga untuk depresi lidah lalu tarik benang yang
berada di rongga mulut secara perlahan2 sampai keluar dari rongga mulut.
23. TERIMA KASIH