Anda di halaman 1dari 6

PERTEMUAN KE-7

KINETIKA REAKSI HOMOGEN PADA SISTEM REAKTOR ALIR

PENGANTAR

Reaktor adalah suatu wadah tempat terjadinya reaksi kimia dari reaktan tertentu
menjadi produk tertentu pada kondisi operasi tertentu.
Berdasarkan jenis aliran, reaktor kimia dapat dibedakan menjadi :
1. Reaktor Batch .
2. Steady state flow reaktor yang terdiri dari :
a. Plug flow reaktor.
b. Mixed flow reaktor.
3. Unsteady-state flow or semibatch reactor.
Pemilihan penggunaan reaktor jenis tersebut tergantung pada jenis reaksi dan
kapasitas yang diinginkan.

TUJUAN PERKULIAHAN

Setelah mempelajari materi perkuliahan, mahasiswa mampu:


 Menjelaskan jenis-jenis reaktor berdasarkan jenis aliran.
 Melakukan pemilihan jenis reaktor yang tepat untuk menghasilkan produk.
 Menghitung volume reaktor .

DESKRIPSI MATERI : KINETIKA REAKSI HOMOGEN PADA SISTEM


REAKTOR ALIR

Batch Reactor ( BR).


 Biasanya dimodelkan sebagai reaktor tangki berpengaduk.
 Reaktan mula-mula dimasukkan sekaligus kedalam sebuah wadah yang
dilengkapi dengan sistem pengadukan yang baik (well mixed).
 Reaksi dibiarkan berlangsung selama periode waktu tertentu sampai
dicapai tingkat konversi yang diinginkan.
1
Plug Flow Reactor (PFR).
 Biasanya disebut juga sebagai piston flow, ideal tubular, atau unmixed
flow reactor.
 Reaktor ini disebut juga sebagai reaktor alir pipa (RAP) ini biasanya
dipakai untuk proses alir/kontinyu tanpa pengadukan.
 Di dalam reaktor alir pipa, fluida mengalir dengan pola seperti plug flow
(aliran sumbat). Fluida mengalir didalam pipa dengan arah yang sejajar
dengan sumbu pipa dengan kecepatan yang sama di seluruh penampang
pipa.
 Biasanya diasumsikan tidak ada difusi arah aksial maupun pencampuran
balik (backmixing).

Continuous Stirred Tank Flow Reactor (CSTFR)

 Reaktor ini disebut juga mixed flow reactor atau Reaktor alir tangki
berpengaduk (RATB) .
 Pada reaktor jenis ini, reaktan dimasukkan secara kontinyu ke dalam
reaktor.
 Pada saat yang bersamaan juga ada hasil reaksi yang dikeluarkan dari
reaktor secara kontinyu dengan kecepatan massa yang sama.

2
Semi batch Reaktor.
 Biasanya berbentuk tangki berpengaduk
 Pada pengoperasian reaktor jenis ini sebagian reaktan atau salah satu
reaktan dimasukkan ke dalam reaktor, sedangkan reaktan yang lain atau
reaktan sisanya dimasukkan secara kontinyu dan produk reaksi dibiarkan di
dalam reaktor Atau reaktan dimasukkan sekaligus dan hasil reaksinya dapat
dikeluarkan secara kontinyu sampai konversi yang diinginkan .

Perbandingan Reaktor Batch Versus Reaktor Kontinyu.

No. Reaktor Batch Reaktor Kontinyu


1. Biasanya lebih baik untuk produksi Lebih baik untuk produksi jangka
volume kecil. panjang dari satu produk atau
sejumlah produk.
2. Lebih fleksibel untuk operasi multi produk Tidak fleksibel untuk operasi multi
(multi proses) produk (multi proses)
3. Biaya modal biasanya relatif rendah Biaya modal biasanya relatif tinggi
4. Mudah diberhentikan dan mudah Sulit diberhentikan dan sulit
membersihkan pengotor. membersihkan pengotor
5. Memerlukan waktu berhenti Tidak memerlukan waktu berhenti
(pengosongan, pencucian dan pengisian) kecuali untuk perawatan terjadwal
antar batch. dan emergency, tetapi kehilangan

3
produksi pada penghentian lama
dapat menjadi mahal.
6. Biaya operasi dapat menjadi relatif tinggi Biaya operasi relatif rendah
7. Operasi tidak ajeg berarti lebih sukar Operasi ajeg berarti lebih mudah
mengendalikan dan mendapatkan mengendalikan dan mendapatkan
keseragaman produksi. keseragaman produksi.

Space time dan Holding time.


 Space time adalah waktu yang dibutuhkan oleh proses untuk
mereaksikan satu volume reaktor dengan umpan tertentu pada kondisi
tertentu.

 Holding time : waktu tinggal dari aliran bahan didalam reaktor.

Untuk sistem dengan density tetap ( seluruh cairan dan gas dengan density yang
tetap :

Untuk sistem dengan density yang bervariasi secara umum :


.... (proses batch).

V = Volume sistem reaksi


.... (proses alir).

Q = laju alir volume (debit).


P = Tekanan total sistem reaksi.
T = Suhu absolut sistem reaksi
Pada sistem alir, V = Volume reaktor.
Steady state Mixed Flow Reactor.
Neraca massa sistem (mol/waktu) :
Input – output – Berkurang karena reaksi = Akumulasi.

4
Jika XA0 = 0 , maka :

Rumus ini berlaku pada berbagai CA


Dalam hal ini XA dan rA diukur pada aliran keluar reaktor ( sama dengan kondisi
didalam reaktor).
Jika εA = 0, maka :

Spacetime yaitu waktu yang diperlukan oleh proses untuk mereaksikan


satu volume reaktor dengan umpan tertentu pada kondisi tertentu.
S = space velocity =

Contoh Soal :
Gas A murni pada 3 atm dan 30oC (120 mmol/liter) diumpankan kedalam sebuah
reaktor alir tangki berpengaduk yang volumenya 1 liter, pada berbagai laju alir
yang berbeda. Reaksi yang terjadi : A → 3R dan konsentrasi A yang keluar
reaktor diukur pada setiap variasi laju alir tersebut. Dari data berikut tentukan
persamaan kecepatan reaksinya (reaksi penguraian A).
Q0 0,06 0,48 1,5 8,1
CA 30 60 80 105

Q0 = liter/menit , CA = mmol/liter, hanya reaktan A yang mempengaruhi reaksi.

5
TUGAS:

Tugas ditulis tangan dan dikumpulkan dikelas.

Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini.


1. Anda jelaskan perbedaan reaktor batch dan reaktor kontinyu.
2. Anda jelaskan space time dan space velocity.
3. Anda jelaskan bagaimana menghitung volume reaktor pada reaktor alir?

Anda mungkin juga menyukai