Anda di halaman 1dari 27

PERALATAN

INDUSTRI
PROSES
KB
3
II

REAKTOR
Oleh
Muhammad Sabdian
Harwanda
M. Pebri Pratama
Ahmad Rifaldhi

Dosen Pengajar
Ir. Irawan Rusnadi, M.T

REAKTOR

Berdasarkan Bentuk
Dan
Proses

Berdasarkan Aliran

Berdasarkan Operasi

Berdasarkan Bentuk
Dan
Proses

1. Reaktor Berdasarkan Bentuk


Reaktor Tangki
Dikatakan reaktor tangki ideal apabila pengadukan dalam reaktor
terjadi secara sempurna, sehingga suhu dan komposisi dalam
reaktor uniform. Rektor tangki dapat dipakai secara batch, semi
batch, dan kontinyu. Pada reaktor tangki umpan masuk sama
dengan produk keluar, jika tidak sama, artinya jumlah dalam tangki
tersebut berkurang atau bertambah
Reaktor Pipa
Reaktor pipa ini biasanya tanpa pengaduk sehingga disebut juga
reaktor alir pipa. Dikatakan bila zat pereaksi yang berupa gas dan
cairan, mengalir dalam pipa dengan arah sejajar sumbu pipa. Pola
aliran zat alir dalam pipa datar dan dianggap tidak ada diffusi- axial
maupun pencampuran balik.

2.

Reaktor Berdasarkan Proses


a. Reaktor Batch
Reaktor Batch adalah tempat terjadinya suatu reaksi
kimia tunggal, yaitu reaksi yang berlangsung dengan hanya
satu persamaan laju reaksi yang berpasangan dengan
persamaan kesetimbangan dan stoikiometri.
Reaktor Batch merupakan reaktor dimana saat terjadinya
reaksi tidak ada reaktan yang masuk dan produk yang
keluar.Dalam reaktor batch reaksinya terjadi dalam sekali
proses.Reaktor direaksikan dengan komponen reaktan, dan
reaktor lalu dikosongkan. Reaktor batch mempunyai volume
dan variabel konstan.

Reaktor Batch

Mekanisme kerja reator batch


Reaktan dimasukkan kedalam
reaktor,terjadi reaksi dalam waktu
tertentu,setelah itu produk(hasil)akan
dikeluarkan dari reaktor.pada saat reaksi
berlangsung tidak ada reaktan yang masuk
dan produk yang keluar.didalam reaktor
terjadi pengadukan yang
sempurna,sehingga konsentrasi disetiap
titik dalam reaktor sama pada waktu yang
sama.

Keuntungan:
Terjadi pengadukan sempurna sehingga konsentrasi
disetiap titik dalam reaktor sama pada waktu yang sama.
Pada reaktor batch dengan volume berubah, maka
perubahan volume dapat dianggap linier terhadap
konversi.
Kelemahan:
Tidak dapat dijalankan pada proses-proses yang
sulit,karena harus diubah menjadi proses kontinue.
Saat terjadi reaksi tidak ada reaktan yang masuk dan
produk yang keluar
Kurang baik untuk fase gas,karena reaktor akan bocor
an banyak waktu yang terbuang.

b.

Sistem Semi Batch


Semibatch (semiflow) reaktor beroperasi
seperti reaktor batch . Reactor semibatch
berlangsung di sebuah tangki tunggal diaduk
dengan peralatan yang hampir sama. Namun,
reactor semibatch dimodifikasi untuk
memungkinkan untuk Penambahan reaktan dan /
atau penghilangan produk dalam waktu yang
sama.. Sebuah reaktor semibatch memungkinkan
mengisi reaktan dengan Fleksibilitas seiring waktu
berjalan.

Mekanisme Kerja Semi Batch


Reactor
Reaktor yang dalam prosesnya
reaktan dimasukkan dalam suatu
bejana, diaduk sampai merata dan
dibiarkan bereaksi dalam jangka
waktu tertentu, kemudian hasil
reaksidikeluarkan. Proses ini
unsteady state dimana komposisi
berubah setiap waktu. Namun
apabila jumlah feed kurangdalam
proses reaksi masih bisa
ditambahkan sejumlah
feedkembali.Sifat-sifatnya-untuk
menghindari terjadinya reaksi
samping- untuk reaksi bolak-balik

c. Sistem Kontinyu
Reaktor kontinyu terkadang dioperasikan pada
kondisi steady yakni arus alir massa ke dalam reaktor
adalah sama dengan arus alir massa keluar reaktor,
dengan temperatur dan konsentrasi pada semua titik
dalam reaktor tidak berubah dengan laju perubahan
waktu. Operasi tingkat unsteady mungkin digunakan
dalam beberapa kondisi khusus dan akan berlaku selama
massa permulaan (awal), mati atau massa sesudah
perubahan dalam sebuah operasi yang tak tetap.

Keuntungannya :
Alat lebih kecil dan murah
Bahan yg diolah lebih sedikit shg resiko kerusakan bahan lebih
kecil
Kondisi operasi lebih seragam
Produk seragam
Pengurangan biaya per satuan produksi, karena proses dalam
kapasitas kecil2
Biaya operasi & investasi rendah
Pengendalian kondisi operasi yang mudah

Berdasarkan Aliran

a.

Reactor Alir Pipa


Reaktor alir pipa desebut ideal jika zat-zat pereaksi dan hasil reaksi
mengalir dengankecepatan yang sama diseluruh pemampang pipa. Di reaktor
komposisi , suhu dan tekanandiseluruh penampang reaktor selalu sama.
Reaktor jenis ini banyak digunakan dalam industri dengan zat pereaksi
atau reaktan berupa fase gas atau cair dengan kapasitas produksi yang
cukup besar.
Keunggulan reaktor ini diantaranya hasil konversi yang cukup tinggi ,
waktu yang relatif lebih singkat dibandingkan dengan reaktor lain
seperti RATB
Reaktor ini biasanya di gunakan dalam fase gas pada tekanan tinggi dan
dalam suhu tinggi.
Keunggulan reaktor ini diantaranya hasil konversi yang cukup tinggi ,
waktu yang relatif lebih singkat dibandingkan dengan reaktor lain
seperti RATB
Kelemahan dari reaktor ini adalah perawatan yang lebih mahal

b.

Reaktor aliran campuran ( mixed flow reactor )

Dalam reaktor tipe ini, campuran di dalam reaktor diasumsikan


sempurna, dimana temperatur dan konsentrasi adalah sama pada
setiap titik dalam reaktor
Mixed Flow Reactor (MFR), reaktor tangki berpengaduk dimana
umpan masuk,
diproses beberapa waktu (residence time) lalu produk keluar. Bia
sanya reaktor jenis ini disusun paralel sehingga mempunyai
kapasitas yang besar dan efisien waktu.

Keuntungan:
Volume reactor besar, maka waktu tinggal juga besar, berarti
zat pereaksi lebih lama bereaksi di reactor.
Suhu dan komposisi campuran dalam reaktor sama(homogen)
karena pengadukan.
Pengontrolan suhu mudah sehingga kondisi operasi yang
isotermal bisa terpenuhi
Kerugian:
Tidak effisien untuk reaksi fase gas dan reaksi yang
bertekanan tinggi karena rentan bocor.
Kecepatan perpindahan panas lebih rendah dibanding RAP
Untuk menghasilkan konversi yang sama, volume yang
dibutuhkan MFR lebih besar dari PFR

c.

Reaktor Aliran Sumbat ( Plug flow Reactor )


Plug Flow Reactor (PFR), umumnya digunakan pada Fase gas dengan

tekanan dan suhu tinggireaktor alir pipa, dimana umpan masuk pada masukan
pipa, terjadi reaksi sepanjang pipa lalukeluar.Dikatakan ideal jika zat pereaksi
dan hasil reaksi mengalir dengan kecepatan yang samadiseluruh penampang
pipa.Konversi semakin lama semakin tinggi di sepanjang pipa.
Contoh petrokimia, pertamina

PFRKeuntungan :
Memberikan volume yang lebih kecil daripada RATB, untuk
konversi yang sama
Konversi yang cukup tinggi dibanding MFR
Waktu yang relatif lebih singkat
Kerugian
Harga alat dan biaya instalasi tinggi
Memerlukan waktu untuk mencapai kondisi steadystate
Untuk reaksi eksotermis kadang-kadang terjadi "Hot Spot"
(bagian yang suhunya sangat tinggi) pada tempat
pemasukan . Dapat menyebabkan kerusakan pada dinding
reactor
Perawatan yang mahal
Memerlukan waktu untuk kondisi steady state

d.

Reaktor Aliran Tangki Berpengaduk


Reaktor Alir Tangki Berpengaduk ( RATB ) merupakan reaktor yang

paling sering dijumpaidalam industri kimia. Pada industri berskala besar


pengoperasian reaktor alir tangki berpengaduk meliputi tiga tahap yaitu pengisian
reaktor tinggi overflow, kondisi kontinyu dan kontinyu steadystate

Mekanisme kerja Reaktor Alir Tangki Berpengaduk


Pada RATB proses berlangsung secara kontinue. Terjadinya
pengadukan merupakan hal yang paling penting dalam reaktor ini,
karena dengan pengadukan menyebabkan reaksi menjadi homogen
sehingga terdapat umpan masuk dan terbentuk produk yang keluar
selama proses berlangsung.
Keuntungan dan kerugian RATB:
Keuntungan:
n - Terdapat pengaduk sehingga suhu dan komposisi campuran adalah
reaktor yang selalu homogen bisa terpenuhi.
n -Pengontrolan suhu mudah sehingga kondisi operasi yang isotermal
bisa terpenuhi.
n - Mudah dalam melakukan pengontrolan secara otomatis sehingga
produk lebih konsisten dan biaya operasi lebih rendah.
Kerugian
Reaksinya berlangsung isotermal sehingga dipakai katalisator yang

Berdasarkan Operasi

Reaktor Berkatalis ( Catalytic


Reactor )
Katalis adalah sebuah zat dimana
dapat menaikkan kecepatan reaksi.
Suatu katalis dapat menjadi suatu alat
yang sangat berguna untuk proses
rancangan teknik. Walaupun katalis
dan reaktor katalitik yang digunakan
mempunyai bentuk beragam, reaktor
katalitik yang menggunakan katalis
padat diklasifikasikan sebagai reaktor
heterogen, yang sangat penting dalam
proses industri kimia.

a.1
Reaktor Unggun Diam ( Fixed Bed
Reactor )
Satu Konfigurasi umum lagi adalah reaktor unggun
diam, dimana terdiri dari sebuah bed partikel padat
stasioner melalui reaksi aliran fluida. Fluidanya dapat
berupa gas, cairan atau campuran dari keduanya. Tipe
umum reaktor industri yang penting adalah katalitik bed
tetap ( fixed bed catalytic ) dimana reaktan dalam bentuk
gas. Reaktor biasanya menjulang secara tegak lurus,
dengan aliran gas mengarah ke bawah melalui bed.
Meskipun aliran dalam reaktor tersebut adalah kompleks,
pola aliran mikroskopik sering dekat dengan aliran plug
( lambat ).

Keuntungannya :
Biaya operasi dan perawatan murah dibanding
FBR
Bisa digunakan di suhu dan tekanan tinggi
Bisa dioperasikan dengan waktu tinggal yang
bervariasi
Kerugiannya :
Sulit dalam penjagaan distribusi aliran yg
seragam
Bed yg kecil lebih efektif karena internal area
yang besar tapi pressure drop tinggi
Regenerasi bed sulit dilakukan karena
cenderung permanen

a.2 Reaktor Fluidized Bed

Rancangan reaktor katalitik umum lainnya terdiri dari


sebuah partikel bed katalitik kecil dalam sebuah bejana ( vessel
). Kecepatan ( velocity ) gas tinggi naik ke atas dasar bed pada
hamparan fluidized. Partikel katalis diletakkan secara
signifikan, dimana terdapat pencampuran dan transfer panas
dalam bed.
Reaktor Bed tetap dan fluidized bed secara khusus
dioperasikan dengan reaktan fase gas menggunakan katalis
padat. Banyak reaksi industri terjadi dalam reaktor dimana satu
atau lebih reaktan adalah dalam fase cair

Keuntungannya :
Suhu konstan shg mudah dikontrol
Regenerasi bed yg mudah
Reaksinya memiliki efek panas yang
tinggi
Kekurangannya :
Bisa menyebabkan keausan dinding
reaktor karena gerakan bed yg terusmenerus bergesekan dg dinding
Karena bergerak terus-menerus dan antar
bed bergesekan, bisa menyebabkan
partikel bed mengecil dan terikut keluar
sbg produk. Sehingga perlu ditambahkan

a.3 Reaktor Trickle Bed


Reaktor trickle bed secara mendasar adalah sebuah reaktor tetap bed, yakni
sebuah bed katalis padat yang digunakan.

Sebagai contoh, reaktor trickle bed secara luas


digunakan dalam pembuatan hidro dari
pemecahan minyak ( hydrotreaating ). Ketika
pemecahan (perengkahan) pada pemanasan lebih
tinggi seperti pada diesel atau bahan minyak berat
lainnya, sering tidak mungkin memanaskannya
tanpa variasi reaksi kimia tertentu, sehingga
reaksi dijalankan pada temperatur yang lebih
rendah dari titik panas yang biasa digunakan. Pola
aliran dalam sebuah reaktor trickle bed adalah
kompleks

Keuntungan dan Kekurangan

Keuntungan : proses dapat dijalankan dengan umpan bertitik didih


tinggi.
Kerugian : operasi dengan fase uap akan memungkinkan reaksi
samping yang tidak dikehendaki, contohnya pada proses
hidrodesulfurisasi, dimana akan terjadi akumulasi produk samping
yang bersifat korosif (contoh: Mercaptan, siklosulphide, thionic).

a.4 Reaktor Slurry


Reaktor slurry adalah tipe lain reaktor yang digunakan dengan reaktan cair
dan katalis padat. Reaktor slurry terdiri dari sebuah tangki pengaduk cairan, dimana
partikel katalis sangat sedikit yang menunggu ( tertunda ) aksi dari impeller. Dalam
beberapa operasi, reaktan gas dikembangkan (diratakan) melalui cairan menggunakan
sebuah sparger.

Keunggulannya:
Pengadukan yang baik akan menjaga suhu seragam,
Kapasitas panas tinggi
Koefisien transfer panas liquid besar
Ukuran partikel yang kecil dalam reaktor ini memungkinkan untuk memperoleh kecepatan
reaksi per berat katalis yang lebih tinggi daripada pellet berukuran lebih besar
Regenerasi secara kontinyu bisa dilakukan
Jika digunakan katalis berbentuk serbuk maka proses pelleting tidak perlu dilakukan
Semakin sama suhunya maka semakin baik pengendalian suhunya pada reaksi eksotermik
yang tinggi dan semakin rendah pula difusi antar partikel
Kekurangannya:
Rasio antara liquid dan katalis lebih tinggi dibandingkan trickel bed reactor
Pembentukan mechanical design yang tidak plug up memilih liquid pembawa yang
melarutkan reaktan dan kenaikan suhu pada saat kontak antara reaktan, produk dan katalis
Menjaga keseimbangan katalisator di dalam reaktor tersebut
Slurry reaktor sukar menerima katalis yang telah tertutupi

TERIMA KASIH
SEMOGA BERMANFAAT

Anda mungkin juga menyukai