Sop Pengunaan Alat Praktik
Sop Pengunaan Alat Praktik
A. Penggunaan Bengkel.
SOP-BTKR-
No. DOK
SMK OTOMOTIF 001
Tanggal 26 Juli 2019
SOP Revisi
PENGGUNAAN BENGKEL
Halaman
TEKNIK KENDARAAN RINGAN
1. Tujuan
Standard Operasional dan Prosedur ini memberikan pedoman dalam pelaksanaan
penggunaan bengkel TKR oleh instruktur dan siswa secara khusus dan semua
pengguna bengkel TKR secara umum.
2. Ruang Lingkup
Standard Operasional dan Prosedur kerja ini berlaku untuk instruktur dan siswa secara
khusus dan semua pengguna bengkel secara umum
3. Definisi
3.1. Kabeng adalah Kepala bengkel yang bertanggung jawab pada manajemen
bengkel.
3.2. Instruktur adalah Guru pengampu yang bertanggung jawab dalam kegaiatan
praktik.
4. Referensi
4.1. Daftar pengunaan ruang bengkel
4.2. Daftar inventaris bengkel
4.3. Surat permohonan penggunaan bengkel
5. Garis besar Prosedur permohonan penggunaan bengkel
5.1. Instruktur mengajukan surat permohonan penggunaan bengkel dengan mengisi
form-BTKR01.
5.2. Siswa mengajukan surat permohonan penggunaan bengkel dengan mengisi form-
BTKR02.
5.3. Kabeng Memberikan persetujuan/penolakan kepada pemohon penguna bengkel.
5.4. Kabeng mencatat permohonan pengguna bengkel yang disetujui pada jadwal
pengunaan bengkel.
5.5. Jika pemohon pengguna bengkel tidak disetujui, pemohon mengajukan
permohonan penggunaan bengkel pada hari lain dimana bengkel tidak
digunakan(instruktur mengunakan form-BTKR01 dan siswa menggunakan form-
BTKR02).
5.6. Jika pemohon disetujui penggunaan bengkel pada hari dan jam yang disetujui
serta mentaati tata tertib penggunaan bengkel TKR.
5.7. Menggunakan peralatan dan media sesuai dengan prosedur penggunaan.
5.8. Setelah selesai pengguna bengkel merapikan dan membersihkan bengkel seperti
sebelum digunakan dan melaporkan ke kabeng.
5.9. Toolman mengecek kembali alat dan bahan yang telah dikembalikan oleh guru
dan siswa dan menyesuaikannya dengan formulir bon alat dan bahan
sebelumnya.
5.10. Jika terjadi kekurangan atau kerusakan terhadap alat yang dipakai, sebagai akibat
dari keteledoran, maka kepada guru/ siswa yang bersangkutan dikenakan biaya
untuk penggantian atau mengganti peralatan yang rusak tersebut.
5.11. Jika alat dan bahan yang dikembalikan oleh guru/ siswa sudah sesuai dengan
formulir bon alat dan bahan maka peserta uji dipersilahkan untuk meninggalkan
ruang bengkel.
6. Target
6.1. Terselenggarannya tata laksana penggunaan bengkel TKR yang tertib, rapi,
lancar, dan terkendali.
6.2. Penggunaan bengkel yang tertib, dan terkendali.
7. Lampiran
7.1. Form-BTKR01
7.2. Form-BTKR02
1. Tujuan
Agar peralatan bengkel Teknik Kendaraan Ringan selalu terpelihara.
2. Ruang lingkup
Proses kegiatan perawatan dan perbaikan peralatan bengkel di lingkungan Bengkel
TKR.
3. Definisi
3.1. Peralatan bengkel adalah adalah barang-barang yang digunakan untuk membantu
kegiatan operasional di lingkungan Bengkel TKR.
3.2. Rekanan adalah jasa penyedia barang, peralatan maupun jasa.
3.3. Form-BTKR03 : Formulir perawatan dan perbaikan
4. Prosedur Perawatan dan Perbaikan Peralatan
4.1. Toolman mengajukan permohonan perbaikan atau perawatan peralatan beserta
estimasi besarnya biaya perbaikan dan perawatan kepada Kabeng.
4.2. Kabeng memverifikasi peralatan yang akan di lakukan perawatan atau perbaikan.
4.3. Bila disetujui Kabeng membuat permohonan pengajuan perbaikan atau peralatan
dan melaporkan ke bagian sarpras.
4.4. Bila disetujui bagian sarpras, Kabeng memberikan pekerjaan perawatan atau
perbaikan kepada teknisi bengkel,
4.5. Bila membutuhkan rekanan Kabeng mencari rekanan dan membuat kesepakatan
harga.
4.6. Pekerjaan perbaikan atau perawatan dilaksanakan.
4.7. Kabeng memeriksa kesesuaian perbaikan atau perawatan.
4.8. Pembayaran administrasi perbaikan atau perawatan peralatan.
5. Target
5.1. Peralatan selalu siap dipergunakan sehingga bengkel terkendali.
6. Lampiran
6.1. Form-BTKR03
Dibuat oleh Diperiksa Oleh Disahkan oleh
C. Peminjaman Peralatan Bengkel
1. Tujuan
Standard Operasional dan Prosedur ini memberikan pedoman dalam pelaksanaan
penggunaan alat dan bahan di bengkel TKR oleh instruktur dan siswa secara khusus
dan semua pengguna bengkel TKR secara umum.
2. Ruang Lingkup
Standard Operasional dan Prosedur kerja ini berlaku untuk instruktur dan siswa secara
khusus dan semua pengguna bengkel secara umum
3. Definisi
3.1. Toolman adalah Petugas yang bertanggung jawab peralatan Bengkel.
3.2. Instruktur adalah guru pengampu praktek yang bertanggung jawab
dalam kegiatan.
3.2. Form-BTKR04 adalah formulir peminjaman peralatan
4. Tahapan
4.1. Siswa sebelumnya membaca terlebih dahulu membaca report sheet yang
telah diberikan oleh instruktur/penguji.
4.2. Instruktur/ siswa meminta formulir peminjaman peralatan dan bahan
kepada Toolman.
4.3. Instruktur/ siswa menuliskan alat dan bahan apa saja yang diperlukan
untuk pelaksanaan praktik sesuai dengan report sheet yang telah diterima.
4.4. Instruktur/ siswa menyerahkan formulir bon alat dan bahan kepada
toolman.
4.5. Toolman menuliskan alat dan bahan yang di pinjam ke dalam Buku
peminjaman alat dan bahan.
4.6. Toolman mengambil alat dan bahan sesuai dengan yang telah ditulis oleh
Instruktur/ siswa dalam formulir bon alat dan bahan.
4.7. Instruktur/ siswa memeriksa kondisi alat dan bahan yang akan digunakan.
4.8. Jika ada kerusakan atau ketidaksesuaian antara yang diformulir bon alat
dan bahan Instruktur/ siswa langsung menyampaikan kepada Toolman.
4.9. Instruktur/ siswa menggunakan alat dan bahan sesuai dengan fungsi dan
kapasitas alat tersebut.
4.10. Jika terjadi kerusakan pada alat dan bahan yang digunakan selama
melaksanakan praktek peserta uji harus segera menyampaikanya kepada
instruktur yang mengawasi praktek pada hari tersebut.
4.11. Setelah alat selesai digunakan, jika alat tersebut kotor maka wajib untuk
dibersihkan terlebih dahulu sebelum di simpan.
4.12. Toolman mengecek kembali alat dan bahan yang telahdikembalikan oleh
siswa dan menyesuaikannya dengan formulir bon alat dan bahan sebelumnya.
4.13. Jika terjadi kekurangan atau kerusakan terhadap alat yang dipakai,
sebagai akibat dari keteledoran, maka kepada siswa yang bersangkutan
dikenakan biaya untuk penggantian atau mengganti peralatan yang rusak
tersebut.
4.14. Jika alat dan bahan yang dikembalikan oleh siswa sudah sesuai dengan
formulir bon alat dan bahan maka siswa dipersilahkan untuk meninggalkan ruang
alat.
5. Target
5.1 Terselenggarannya tata laksana pemanfaatan bengkel TKR yang tertib,
rapi, lancar, dan terkendali.
5.2 Penggunaan peralatan yang tertib, dan terkendali
6. Lampiran
6.1. Form-BTKR04
6.2. Buku Peminjaman alat dan bahan
Dibuat oleh Diperiksa Oleh Disahkan oleh
D. Pengusulan Peralatan Bengkel.
1. Tujuan
Mengontrol proses kegiatan bengkel Teknik Kendaraan Ringan.
2. Ruang lingkup
Evaluasi Bengkel Teknik Kendaraan Ringan.
3. Definisi
3.1. Toolman adalah petugas yang bertanggung jawab peralatan di bengkel
3.2. Kabeng adalah Kepala bengkel yang bertanggung jawab terhadap manajemen di
bengkel.
4. Prosedur pelaporan pemanfaatan bengkel.
4.1. Toolman melaporkan pemanfaatan bengkel selama satu semester kepada Kabeng
dengan membuat laporan pemanfaatan bengkel .
4.2. Kabeng memverifikasi laporan pemanfatan bengkel.
4.3. Kabeng melaporkan pemanfaatan bengkel ke bagian sarpras.
4.4. Sarpras merekap seluruh pemanfaatan bengkel sekolah.
5. Target
5.1 Bengkel selalu siap dipergunakan sehingga bengkel, lancar,dan terkendali.
5.2 Penggunaan bengkel yang tertib, dan terkendali.
1. Tujuan
Menjaga keadaan fisik bengkel agar tidak cepat rusak dan untuk mendukung proses K3
di bengkel.
2. Ruang lingkup
Proses perawatan dan perbaikan fisik lingkungan bengkel.
3. Definisi
3.1. Sarpras adalah petugas yang bertanggung jawab sarana dan prasarana sekolah.
3.2. Form-BTKR05 adalah Formulir perawatan dan perbaikan
4. Prosedur Perawatan dan Perbaikan Peralatan
4.1. Petugas pemeliharaan membuat perencanaan pemeliharaan lingkungan fisik bengkel.
4.2. Petugas pemeliharaan menyampaikan rencana pemeliharaan lingkungan fisik yang
telah di susun kepada bagian sarpras.
4.3. Bagian sarpras menyetujui perencanaan yang telah disusun.
4.4. Petugas pemeliharaan mensosialisasikan pemeliharaan lingkungan fisik kepada semua
warga sekolah.
4.5. Semua warga sekolah melaksanakan pemeliharaan fisik lingkungan bengkel sesuai
dengan rencana pemeliharaan.
4.6. Petugas pemeliharaan melakukan pemantauan pemeliharaan fisik lingkungan bengkel
sesuai dengan rencana pemeliharaan.
4.7. Semua warga sekolah melaporkan kepada petugas pemeliharaan bila terjadi
kerusakan.
4.8. Petugas pemeliharaan mencatat laporan kerusakan yang disampaikan.
4.9. Petugas pemeliharaan melaporkan ke bagian sarpras tentang kerusakan yang terjadi.
4.10. Bagian sarpras menindaklanjuti laporan kerusakan yang terjadi.
4.11. Bagian sarpras mendiskusikan laporan kerusakan dengan pimpinan
5. Target
5.1. Menjaga berlangsungnya K3 di lingkungan bengkel selalu terjaga.
1. Tujuan
Standard Operasional dan Prosedur ini memberikan pedoman dalam pelaksanaan
penggunaan perlalatan dan media praktik di bengkel TKR oleh instruktur dan siswa
secara khusus dan semua pengguna bengkel TKR secara umum.
2. Ruang Lingkup
Standard Operasional dan Prosedur kerja ini berlaku untuk instruktur dan siswa secara
khusus dan semua pengguna bengkel secara umum
3. Definisi
3.1. Toolman adalah petugas yang bertanggung jawab peralatan
Bengkel.
3.2. Instruktur adalah guru pengampu praktek yang bertanggung jawab
dalam kegiatan.
3.2. Form-BTKR06 adalah formulir penggunaan peralatan atau mesin.
4. Tahapan
4.2. Instruktur/ siswa meminta formulir pengunaan peralatan atau mesin kepada Toolman.
4.3. Instruktur/ siswa menuliskan peralatan dan mesin apa saja yang diperlukan untuk
pelaksanaan praktik sesuai dengan report sheet yang telah diterima.
4.4. Instruktur/ siswa menyerahkan formulir penggunaan alat atau mesin kepada toolman.
4.5. Toolman menuliskan alat dan bahan yang di gunakan ke dalam Buku penggunaan alat
dan bahan.
4.6. Toolman mengambil alat atau mesin sesuai dengan yang telah ditulis oleh Instruktur/
siswa dalam formulir penggunaan alat dan bahan.
4.7. Instruktur/ siswa memeriksa kondisi alat atau mesin yang akan digunakan.
4.8. Jika ada kerusakan atau ketidaksesuaian antara yang diformulir bon alat atau mesin
Instruktur/ siswa langsung menyampaikan kepada Toolman.
4.9. Instruktur/ siswa menggunakan alat atau mesin sesuai dengan fungsi dan kapasitas
alat tersebut.
4.10. Jika terjadi kerusakan pada alat atau mesin yang digunakan selama melaksanakan
praktek peserta uji harus segera menyampaikanya kepada instruktur yang mengawasi
praktek pada hari tersebut.
4.11. Setelah alat selesai digunakan, jika alat atau mesin tersebut kotor maka wajib untuk
dibersihkan terlebih dahulu sebelum di simpan.
4.12. Toolman mengecek kembali alat atau mesin yang telah dikembalikan oleh siswa dan
menyesuaikannya dengan formulir bon alat dan bahan sebelumnya.
4.13. Jika terjadi kekurangan atau kerusakan terhadap alat atau mesin yang dipakai, sebagai
akibat dari keteledoran, maka kepada siswa yang bersangkutan dikenakan biaya untuk
penggantian atau mengganti peralatan yang rusak tersebut.
4.14. Jika alat atau mesin yang dikembalikan oleh siswa sudah sesuai dengan formulir
penggunaan alat atau mesin maka siswa dipersilahkan untuk meninggalkan ruang alat.
5. Target
5.1 Terselenggarannya tata laksana pemanfaatan bengkel TKR yang tertib, rapi, lancar,
dan terkendali.
5.2 Penggunaan peralatan atau mesinyang tertib, dan terkendali
6. Lampiran
6.1. Form-BTKR06.
6.2. Buku Pengunaan alat atau mesin.
Dibuat oleh Diperiksa Oleh Disahkan oleh