Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PENGELOLAAN RUANG PRAKTIK

TEKNIK DAN BISNIS SEPEDA MOTOR

TAHUN 2021-2022

SMK KARYA BANGSA


SINTANG
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bengkel atau workshop secara garis besar memiliki fungsi sebagai tempat untuk
memberikan kelengkapan bagi pelajaran teori yang telah diterima sehingga antara teori dan
praktik bukan merupakan dua hal yang terpisah, melainkan dua hal yang merupakan satu
kesatuan. Bengkel juga memiliki peranan untuk memberikan keterampilan kerja ilmiah
bagi siswa, serta untuk 3 memupuk dan membina rasa percaya diri sebagai keterampilan
yang diperoleh di bengkel.
Salah satu penyebab utama lulusan SMK sulit terserap di dunia industri yaitu karena
pengelolaan peralatan praktik yang minim, hingga adanya lulusan SMK yang menganggur
meskipun lulusan SMK telah dipersiapkan untuk memasuki dunia kerja. Kendala yang
dialami oleh sekolah salah satunya terletak pada pengelolaan ruang praktik yang dalam
sekolah kejuruan disebut laboratorium atau bengkel kerja.
Manajemen sarana prasarana pendidikan meliputi perencanaan pengadaan barang,
prakualifikasi rekanan, pengadaan barang, penyimpanan; inventarisasi; penyaluran,
pemeliharaan; rehabilitasi, penghapusan dan penyingkiran, pengendalian. Manajemen
sarana dan prasarana merupakan seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan
diusahakan secara sengaja dan bersungguh-sungguh serta pembinaan secara kontinu
terhadap benda-benda pendidikan, agar senantiasa siap pakai (ready for use) dalam Proses
Belajar Mengajar (PBM) sehingga PBM semakin efektif dan efesien guna membantu
tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.
Masalah yang ditemukan yaitu pengelolaan bengkel kerja yang kurang optimal
diantaranya, mahalnya alat praktik dan tidak stabilnya harga, adanya perbedaan antara
peralatan yang diantar dengan peralatan yang dipesan, resikonya peralatan yang mudah
pecah dan mudah terbakar, pengadaan peralatan yang tidak dalam satu tahap, adanya
kerusakan pada peralatan yang sudah tua, tidak adanya rasa memiliki terhadap peralatan,
dan banyak peralatan yang sulit untuk dihapuskan.
B. Tujuan
1. Sebagai informasi dalam implementasi dan perbaikan dalam pengelolaan bengkel
kerja di SMK Karya Bangsa Sintang.
2. Memberikan kontribusi dan masukan-masukan untuk pengembangan mata pelajaran
yang berhubungan dengan pengelolaan bengkel kerja.
3. Memberikan masukan kepada pengelola sebagai bahan evaluasi.
4. Membentuk etos kerja yang baik bagi siswa dan siswi dalam praktek di bengkel
sehingga kedepannya siswa dapat menjadi seorang lulusan yang berkualitas, dengan
skill dan kemampuan siswa yang sangat dibutuhkan ketika sudah terjun ke dunia
kerja yang sesungguhnya.
5. Menambah dan mengembangkan ilmu pengetahuan dasar yang dimiliki oleh siswa.
6. Menambah jenis keterampilan yang dimiliki oleh siswa agar dapat dikembangkan
dan di implementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Ini akan berguna bagi siswa
untuk dapat meningkatkan ketrampilan yang dimiliki, dan akan dibutuhkan ketika
sudah terjun ke dunia kerja yang sesungguhnya.
BAB II
ISI

A. Instrumen Pengelolaan Bengkel Kerja


Sub Variabel Indikator Sumber Data
Perencanaan a. Analisis kebutuhan Kepala Sekolah
b. Seleksi peralatan Guru
Teknisi
Ketua Program
Pengadaan a. Pembelian perabot Kepala Sekolah
b. Penerimaan bantuan Guru
c. Tukar menukar Teknisi
d. Peminjaman Ketua Program
Penyimpanan a. Letak Kepala Sekolah
b. Konstruksi Guru
c. Bentuk Teknisi
d. Keamanan Ketua Program
Pengamatan Dokumen
Inventarisasi a. Kode alat/ bahan Kepala Sekolah
b. Nama alat Guru
c. Spesifikasi alat Teknisi
d. Sumber pemberi alat dan Ketua Program Dokumen
tahun pengadaannya
e. Tahun penggunaan
f. Jumlah atau kuantitas
g. Kondisi alat
Pemakaian a. Barang habis pakai Kepala Sekolah
b. Tidak habis pakai Guru
Teknisi
Ketua Program
Pengamatan Dokumen
Pemeliharaan bengkel a. Ukuran waktu Kepala Sekolah
kerja b. Ukuran keadaan barang c. Guru Teknisi
Proses rehabilitasi Ketua Program
Pengamatan Dokumen
Penghapusan bengkel a. Kriteria penghapusan Kepala sekolah
kerja Guru
Teknisi
Ketua Program
Dokumen
B. Bengkel kerja Teknik dan Bisnis Sepeda Motor
a. Ruang praktik Program Keahlian Teknik dan Bisnis Sepeda Motor berfungsi sebagai
tempat berlangsungnya kegiatan pembelajaran: pekerjaan mesin otomotif, kelistrikan
otomotif, serta chasis otomotif dan sistem pemindah tenaga.
b. Luas minimum Ruang praktik Program Keahlian Teknik dan Bisnis Sepeda Motor adalah
220 m² untuk menampung peserta didik yang meliputi: area kerja mesin otomotif, area
kerja kelistrikan, area kerja chasis dan pemindah tenaga, ruang penyimpanan dan
instruktur.
c. Ruang praktik Program Keahlian Teknik dan Bisnis Sepeda Motor dilengkapi dengan
jenis prasarana sebagai berikut:
1) Area kerja mesin otomotif
2) Area kerja kelistrikan
3) Area kerja chasis dan pemindah tenaga
4) Ruang penyimpanan dan instruktur
d. Ruang praktik Program Keahlian Teknik dan Bisnis Sepeda Motor dilengkapi jenis
sarana sebagai berikut :
1) Perabot meliputi meja kerja, kursi kerja/stool, kipas angin, lampu, lemari simpan alat
dan bahan
2) Peralatan meliputi peralatan untuk pekerjaan mesin otomotif
3) Perlengkapan lain meliputi kotak kontak, dan tempat sampah

Berdasarkan standar di atas ruang praktik dan luas minimum program keahlian Teknik
dan Bisnis Sepeda Motor sudah sesuai dengan standar, namun pada prasarana ruang praktik
belum adanya area kerja chasis dan pemindah tenaga.

C. Tanggung jawab penggunaan sarana dan prasarana/ alat

Adapun tanggung jawab siswa dalam menggunakan sarana dan prasarana pada seluruh
bengkel kerja di SMK Karya Bangsa Sintang adalah sebagai berikut.

a. Mengganti sarana prasarana/ alat-alat yang dirusakan atau dihilangkan


b. Apabila terjadi kerusakan/ kehilangan alat pada saat kegiatan dan tidak dapat
ditemukan pelakunya maka menjadi tanggung jawab bersama dari kelompok kerja
yang bersangkutan.
D. Kegiatan praktik
Kewajiban seluruh siswa dalam mengikuti praktik pada setiap bengkel kerja di SMK
Karya Bangsa adalah sebagai berikut :
a. Peserta didik wajib melaksanakan kegiatan praktik sesuai jadwal dengan tertib,
teratur, disiplin dan bertanggung jawab
b. Peserta didik wajib mengenakan pakaian seragam sesuai dengan ketentuan sekolah.
c. Peserta didik wajib menggunakan, merawat, menjaga keutuhan alat, dan
mengembalikan alat-alat sesuai ketentuan
d. Peserta didik wajib menciptakan suasana lingkungan kerja yang bersih dan nyaman.
e. Peserta didik wajib mengganti alat-alat yang dirusakan atau dihilangkan

E. Prosedur Pengelolaan Ruang Bengkel TBSM


Dalam pengelolaan sarana prasarana bengkel kerja meliputi perencanaan, pengadaan,
penyimpanan, inventarisasi, pemakaian, pemeliharaan dan penghapusan yang dapat
dijelaskan sebagai berikut :
1. Perencanaan
Perencanaan sarana prasarana bengkel kerja di SMK Karya Bangsa terdiri atas dua
tahapan yaitu melalui analisis kebutuhan dan seleksi peralatan. Tahapan analisis
kebutuhan dilakukan oleh masing-masing guru dengan cara membuat RAB
(Rencana Alat dan Bahan) yang di dalamnya berisi peralatan yang dibutuhkan
selama satu periode pembelajaran atau satu semester, sedangkan seleksi peralatan
dilakukan oleh ketua program masing-masing melalui laporan RAB yang dibuat oleh
guru yang bertanggung jawab dalam kegiatan praktik di bengkel kerja.
2. Pengadaan
Pengadaan sarana prasarana bengkel kerja di SMK Karya Bangsa dimulai dengan
menganalisis kebutuhan yang diperlukan dalam pembelajaran, mengajukan
permohonan kepada ketua program dan kepala sekolah. Selanjutnya kepala sekolah
yang menentukan layak atau tidaknya peralatan tersebut diadakan.
3. Penyimpanan
Penyimpanan sarana prasarana bengkel kerja di SMK Karya Bangsa terletak di
gudang, selain itu peralatan juga bisa disimpan dalam almari. Tempat penyimpanan
yang berupa gudang terletak di dalam bengkel kerja berupa ruangan kecil. Di
gudang tersebut terdapat almari untuk menyimpan alat-alat tangan seperti kunci
moment. Dalam almari tersebut terdapat beberapa tingkat yang masing-masing
tingkatnya menyimpan jenis peralatan yang berbeda. Tata letak peralatan yang
berada dalam gudang diatur sesuai dengan jenis peralatan agar tidak terjadi
kerusakan antara peralatan yang satu dengan peralatan yang lain
4. Inventarisasi
Inventarisasi sarana prasarana bengkel kerja di SMK ini sama dengan proses
inventarisasi pada umumnya yaitu dilakukan saat proses pengadaan berlangsung dan
mengecek keadaan peralatan setiap tahun.
5. Pemakaian
Pemakaian bengkel kerja belum maksimal pada pembelajaran jam-jam tertentu
karena jumlah siswa lebih banyak dari pada alatnya”. Pemakaian bengkel kerja
sudah diatur oleh masing-masing ketua program dan kurikulum agar tidak terjadi
bentrok antar kelas.
6. Pemeliharaan
Pemeliharaan sarana prasarana bengkel kerja di SMK Karya Bangsa dibedakan
berdasarkan ukuran waktu dan ukuran keadaan barang. Pihak yang berperan dalam
proses pemeliharaan yaitu guru, ketua program, siswa, dan tenaga ahli (apabila
terjadi kerusakan yang parah
7. Penghapusan
Penghapusan sarana prasarana bengkel kerja yang dilakukan di SMK Karya Bangsa
yaitu melalui musyawarah antara ketua program, teknisi, dan guru yang membahas
mengenai peralatan yang perlu dihapuskan. Kriteria yang menjadi pertimbangan
untuk menghapuskan peralatan yaitu kondisi peralatan yang sudah tidak sesuai
dengan standar, peralatan yang sudah tidak terpakai, keamanan dan keselamatan
kerja.

F. Pedoman Observasi
a. Prasarana Bengkel kerja
No. Hal yang diamati Keterangan
1 Lokasi

2 Konstruksi

3 Bentuk
4 Keamanan

5 Pengaturan/ Tata Letak

b. Pedoman Observasi Pengelolaan Sarana dan Prasarana Bengkel kerja


No. Hal yang dicermati Keterangan
1 Peralatan bengkel kerja

2 Ruangan bengkel kerja

3 Ruangan tempat penyimpanan


peralatan
G. Pedoman Pemeriksaan Alat dan Bahan

NAMA
SPEKSIFIKASI
NO ALAT DAN JUMLAH KONDISI KETERANGAN
(MERK/TIPE)
BAHAN
1
2
3
4
5

H. Pedoman Penghapusan Alat dan Bahan


BERITA ACARA PENGHAPUSAN
Bahwa pada tanggal …………………. Di Bengkel Otomotif SMK Karya Bangsa telah
dilakukan penghapusan inventaris bengkel berupa alat dan bahan sebagai berikut :

NAMA
SPEKSIFIKASI
NO ALAT DAN JUMLAH KONDISI KETERANGAN
(MERK/TIPE)
BAHAN
1
2
3
4
5
Demikian berita acara ini dibuat dengan sebenar-benarnya.

Sintang, ……………………..
Mengetahui,
Kaprodi TBSM Kepala SMK Karya Bangsa

…………………. …………………………….
I. Petunjuk Penggunaan Mesin Kompressor
• Letakkan Kompresor di tempat yang teduh atau tidak terkena cahaya matahari
langsung, agar mesin tidak terlalu panas saat digunakan. Apalagi untuk aplikasi
pengecatan yang membutuhkan tenaga kompresor untuk beberapa jangka waktu yang
lama.
• Letakkan kompresor di tempat yang mudah anda jangkau dan anda lihat, agar anda
dapat memantau kompresor tersebut secara terus menerus.
• Bersihkan kompresor kalian secara berkala agar debu dan kotoran tidak menjadi kerak
dan dapat masuk pada sistem angin kompresor tersebut.
• Gantilah oli secara berkala untuk menjaga piston mesin tetap awet. Usahakan
menjadwal waktu ganti oli kompresor anda agar lebih mudah untuk mengkontrolnya.
• Settingan otomatis pada pengukur tekanan angin jangan dirubah. Normalnya mesin
akan menyala otomatis saat tanki sudah berkurang setengah. Tetapi settingan tersebut
dapat dirumah menjadi lebih kecil lagi, misalkan saat tanki sudah sisa seperempat
maka otomatis akan menyala. Hal tersebut malah akan membuat mesin kompresor
anda bekerja lebih berat, jadi bisa membuat mesin cepat rusak karena saat tanki
kosong mesin akan lebih bekerja ekstra untuk mengisi ulang sampai pada full tank.
• Jangan bekerja diruang tertutup bersama dengan kompresor untuk waktu yang cukup
lama, karena dapat merusak pernafasan kalian.
• Selalu gunakan sparepart yang asli saat anda memperbaiki atau maintenance
kompresor anda.
• Perhatikan Keselamatan dan Kesehatan Kerja

J. Petunjuk Penggunaan Mesin Bor Tangan


• Periksa kondisi mesin bor dan pastikan tidak rusak dan aman digunakan.
• Pastikan tegangan sumber listrik mampu menjalankan mesin bor dengan baik.
• Pilihlah mata bor yang sesuai dengan jenis bahan/material yang akan dibor. Jangan
sampai menggunakan mata bor yang tidak sesuai, karena dapat berakibat patah.
• Pasang mata bor dengan benar pada chuck bor, kencangkan seluruh rahang dengan
menggunakan kunci mata bor.
• Membuat titik pada material yang akan dibor dengan menggunakan drip (alat pembuat
titik pada logam) agar mata bor tidak meleset dan tepat pada ukurannya. Membuat
titik pada material yang akan dibor dengan menggunakan drip (alat pembuat titik pada
logam) agar mata bor tidak meleset dan tepat pada ukurannya.
• Untuk benda berukuran kecil, sebaiknya tahan dengan menggunakan ragum
(penjepit).
Hubungkan mesin bor dengan sumber listrik yang memadai.
• Mulailah dengan menempelkan ujung mata bor dengan tanda yang telah dibuat
dengan alat penitik.
• Pastikan panel pengatur bolak-balik pada posisi yang tepat (mata bor berputar searah
jarum jam).
• Tekan saklar mesin bor secara perlahan agar mata bor tidak meleset, kemudian
tambahkan kecepatan penuh setelah mata bor mulai memakan material.
• Pastikan posisi mesin bor tegak lurus terhadap benda yang dibor agar mata bor tidak
mudah patah menghasilkan lubang yang lurus pula.
• Hentikan pengeboran secara berkala pada bidang yang berukuran tebal untuk
mengurangi panas pada mata bor.
• Setelah kedalam lubang pengeboran sesuai dengan yang diinginkan, geser panel
pengatur bolak-balik untuk mengangkat mesin bor.
• Setelah proses pengeboran selesai, matikan mesin dan cabut kabel power dari sumber
listrik.
• Lepaskan mata bor dan bersihkan mesin bor serta tempat di sekitar pengeboran.
• Simpan mesin bor dan mata bor di tempat yang aman.

K. Petunjuk Penggunaan Mesin Gerinda Tangan


• Hidupkan lampu penerangan dan ventilasi udara terlebih dahulu jika berada di dalam
ruangan tertutup.
• Pastikan telah menggunakan APD dengan lengkap.
• Pastikan mesin gerinda dan batu gerinda dalam keadaan baik (tidak rusak).
• Periksa dan pastikan pelindung terpasang pada mesin gerinda dengan benar.
• Aturlah jarak antara batu gerinda dengan landasan benda kerja.
• Tancapkan kabel power dan tekan tombol saklar ke posisi on pada mesin dan tunggu
sampai putaran mesin berjalan dengan stabil.
• Gunakan vise grip untuk memegang benda kerja yang berukuran kecil.
• Pastikan mesin gerinda terpegang kuat dengan menggunakan kedua tangan.
• Perhatikan arah percikan gerinda dari tempat-tempat yang mudah terbakar.
• Tekan tombol saklar ke posisi off setelah selesai melakukan pekerjaan menggerinda
dan tunggu sampai mesin berhenti berputar.
• Lepaskan kabel power dari sumber listrik.
• Bersihkan kotoran yang menempel pada mesin gerinda sebelum menyimpannya.
• Bersihkan juga tempat sekitar dari bekas serpihan penggerindaan.
• Simpan mesin gerinda dan alat keselamatan kerja pada tempat semula.
L. Petunjuk Penggunaan Battery Charger
• Bersihkan dahulu terminal baterai dari kemungkinan terdapat kotoran maupun
karat. Pembersihan terminal baterai dapat dilakukan dengan menggunakan kertas
amplas.
• Lepaskan tutup-tutup sel pada baterai, hal ini bertujuan agar gas hydrogen yang
timbul saat proses pengisian dapat keluar dengan optimal (walaupun pada tutup
baterai sebenarnya sudah dilengkapi dengan lubang ventilasi, namun agar lebih baik
lagi saat pengisian apalagi saat melakukan pengisian cepat maka lepas semua tutup
sel baterai).
• Periksa permukaan air accu (pada baterai tipe basah), permukaan air accu pada
semua sel harus berada diantara tanda lower level dan upper level. Bila permukaan
air accu berada di bawah batas lower level maka lakukan penambahan air accu
dengan menggunakan air suling sampai pada batas upper level.
• Hubungkan kabel-kabel dari baterai charger dengan benar. Hubungkan terminal
positif baterai dengan terminal positif pada baterai charger dan terminal negatif
baterai dihubungkan dengan terminal negatif baterai charger. Selain itu periksa
teganagan yang digunakan untuk melakukan penchargeran, bila hanya satu baterai
yang dicharger maka gunakan tegangan pengisian 12 volt.
• Perhatikan penggunaan arus pengisian yang digunakan. Arus pengisian digunakan
sebaiknya dibatasi di bawah 1/10 dari kapasitas baterai.
• Usahakan saat melakukan proses pengisian, temperatur dari elektrolit baterai (air
accu) tidak melebihi 400 C. Jika temperatur diatas 400 C, maka rendahkan arus
pengisian atau hentikan proses penchargeran sampai temperatur elektrolit menjadi
normal kembali.
• Selama proses pengisian atau penchargeraan, jauhkan dari api ataupun percikkan
bunga api, karena saat proses pengisian akan menghasilkan gas oksigen dan
hidrogen. Yang mana bila gas hidrogen terkena api akan dapat menimbulkan
ledakkan.
• Pengisian baterai penuh atau sudah selesai jika berat jenis elektrolit telah mencapai
angka 1,25 – 1,28. Selain itu, tegangan pada baterai meningkat hingga 15 – 17 volt
(tegangan pada setiap sel baterai meningkat menjadi 2,5 – 2,8 volt).
• Jika proses pengisian telah selesai dan dicek berat jenis elektrolitnya, tapi ternyata
berat jenis elektrolit pada baterai lebih besar dari spesifikasinya maka keluarkan
sedikit air accu pada setiap selnya dan ganti dengan air suling. Dan sebaliknya bila
berat jenis elektrolit selama melakukan proses pengisian sudah dilakukan dalam
waktu lama namun berat jenis elektrolit masih tetap kurang dari spesifikasinya maka
buanglah sedikit air accu yang berada pada setiap sel baterai dan kemudian
tambahkan sedikit elektrolit (asam sulfat) pada tiap selnya.
M. Petunjuk Penggunaan Air Impact
• Stel tekanan kompresor sesuai manual, dari referensi yang saya baca ada yang
disetel 686kPa (7kg/cm persegi)
• Cek alat dan lumasi dengan oli alat udara atau air tool oil
• Atur arah putaran kunci impact terlebih dahulu.
• Disarankan lepas mur tidak pakai kunci impact karena ada resiko mur terlempar.
Atau kalau seandainya mau lepas mur dengan kunci impact usahakan awal
lepasnya saja selanjutnya lepas dengan tangan atau kunci biasa agar tidak
terbang.
• Selalu pasang baut atau mur dengan tangan terlebih dahulu beberap ulir
kemudian baru di teruskan dengan cepat dengan kunci impact. Jangan terlalu
kencang dulu dengan kunci impact, karena pengencangan terakhir disarankan
dengan kunci moment.
• Gunakan dengan kedua tangan agar imbang, presisi dan tidak oleng. Selain itu
tidak merusak baut dan alat impact.
BAB III
PENUTUP

Setelah melaksanakan Pengelolaan bengkel Teknik dan Bisnis Sepeda Motor di SMK
SMK Karya Bangsa meliputi perencanaan dilakukan melalui dua tahapan yaitu melalui analisis
kebutuhan dan seleksi peralatan; pengadaan dimulai dengan menganalisis kebutuhan yang
diperlukan dalam pembelajaran, kemudian mengajukan permohonan kepada ketua program
dan kepala sekolah; penyimpanan disesuaikan dengan jenis peralatan; d. proses inventarisasi
dilakukan setiap adanya pengadaan; pemakaian bengkel kerja sudah diatur oleh kepala bidang
kurikulum agar tidak terjadi bentrok antar kelas; pemeliharaan dibedakan berdasarkan ukuran
waktu dan ukuran keadaan barang; penghapusan yang dilakukan melalui musyawarah antara
ketua prodi, dan guru mengenai peralatan yang perlu dihapuskan.

Sekolah mempunyai berbagai jenis peralatan praktik dalam setiap kerjanya. Diperlukan
adanya tempat penyimpanan yang sesuai dengan jenis dan fungsi peralatan-peralatan bengkel
kerja, sehingga perlu adanya penambahan tempat penyimpanan agar peralatan dapat
diklasifikasikan. Dan diharapkan laporan ini dapat menjadi evaluasi untuk perbaikan kemajuan
Sekolah kedepannya.

Sintang, 15 Januari 2022


Kaprodi TBSM

Wempi Noviandi
LAMPIRAN
I. LAMPIRAN HASIL OBSERVASI TAHUN 2021
a. Hasil Observasi Bengkel Kerja SMK
No. Hal yang diamati Keterangan
1 Lokasi Lokasi bengkel kerja di SMK
Karya Bangsa terletak di bagian
yang mudah terlihat saat memasuki
kawasan sekolah, masing-masing
dipakai oleh kelas X, XI, dan XII
2 Konstruksi Kontruksi bengkel kerja di SMK ini
masih berdiri dengan kokoh dan
masih bagus. Dalam SMK ini
laboratorium disebut dengan
bengkel yang tidak dilengkapi
dengan AC dan hanya dilengkapi
dengan kipas angin. Karena apabila
dipasang AC akan merusak alat-alat
praktik yang merupakan mesin-
mesin yang berukuran besar.
Bangunan bengkel kerja
tergambarkan seperti sebuah
ruangan yang besar dan lebar dan
didalamnya
3 Bentuk Bentuk bengkel kerja di SMK ini
tidak seperti laboratorium pada
umumnya yang dilengkapi dengan
AC dan pengharum ruangan,
namun berbentuk sebuah ruangan
yang di dalamnya dilengkapi
dengan mesin-mesin yang
berukuran besar dan berukuran
kecil. Dalam bengkel kerja terdapat
gudang tempat penyimpanan
4 Keamanan Keamanan bengkel kerja di SMK ini
yaitu dengan cara setiap selesai
praktik pintu di kunci dan dilengkapi
dengan kamera CCTV.
5 Pengaturan/ Tata Letak

b. Hasil Observasi Pengelolaan Bengkel Kerja


No. Hal yang dicermati Keterangan
1 Penyimpanan Penyimpanan sarana bengkel kerja
terletak di gudang dan disimpan di
almari untuk peralatan yang
berukuran kecil. Peralatan yang
besar seperti mesin-mesin
diletakkan di luar gudang karena
rata-rata mesin tersebut tidak cukup
apabila dimasukkan dalam gudang.
Selain itu mesin tersebut juga
sering dipakai dalam kegiatan
praktik. Letak gudang berada dalam
ruang bengkel kerja, hal tersebut
dikarenakan untuk memudahkan
siswa apabila mengambil peralatan
tidak terlalu jauh dan memakan
waktu.
2 Pemakaian Pemakaian sarana dan prasarana
bengkel kerja di SMK ini pada
dasarnya sudah maksimal, karena
jumlah peralatan praktik yang
sedikit dibanding dengan jumlah
siswanya. Dalam pemakaian ada
semacam kartu pemakaian,
misalnya saja hari ini alat yang
akan dipakai dalam keadaan baik,
kemudian keesokan harinya akan
memakai peralatan namun sudah
ada kerusakan sedikit. Dari kartu
tersebut dapat dilihat bahwa yang
terakhir memakai .
3 Pemeliharaan

II. LAMPIRAN DAFTAR INVENTARIS TAHUN 2021

a. Pemeriksaan Alat dan Bahan Bengkel TBSM

SPEKSIFIKASI
NO NAMA ALAT DAN BAHAN JUMLAH KONDISI KETERANGAN
(MERK/TIPE)
1 Impact Driver 5 Pcs Tekiro 4 Set Baik
2 Air Chuck (Uk. 6 Inch) Tekiro 2 Bh Baik
3 Tire Pressure Gauge 3 In 1 Tekiro 2 Bh Baik
4 Congkelan Ban (Uk. 10 Inch) Xp Tool 4 Bh Baik
Piston Ring Compressor (Uk.
Matsu 4 Bh Baik
5 3 Inch)
Magnetic Tracker Multi
Tekiro 2 Bh Baik
6 Function No. 1
Magnetic Tracker Multi
Tekiro 2 Bh Baik
7 Function No. 2
Magnetic Tracker Multi
Tekiro 2 Bh Baik
8 Function No. 3
Universal Holder (Uk. 33x22
Tekiro 1 Bh Baik
9 Cm)
Clucth Spring Check Tool
Tekiro 1 Bh Baik
10 (Uk. 125-155 Mm)
11 Tkr Cabinet (4-1 Drawer) Tekiro 4 Set Baik
12 Tool Cart (2 Rak 1 Drawer) Tekiro 4 Set Baik
Eva Ajustable Wrench,
Tekiro 4 Set Baik
13 Waterpump & Plier
14 Eva Pliers 4 Pcs Tekiro 4 Set Baik
Eva 1/4 Inch Socket &
Tekiro 4 Set Baik
15 Ballpoint Hex Key 57 Pcs
16 Eva Tpr Go Trhu Screwdriver Tekiro 4 Set Baik
17 Eva 1/2 Inch Dr Socket 24 Pcs Tekiro 4 Set Baik
Eva Combination Wrench 16
Tekiro 4 Set Baik
18 Pcs
19 Eva Boxes End Wrench Tekiro 4 Set Baik
Air Impact Hl Set 7103 (Uk.
H&L 1 Bh Baik
20 1/2 Inch (10 Pcs) 9-27 Mm)
Quick Couplier Two Touch
Tekiro 2 Bh Baik
21 20sf
22 Air Quick Coupler 4 Way Tekiro 2 Bh Baik
Engine Cleaning Gun (Uk. 15
Tekiro 1 Bh Baik
23 Inch)
24 Air Duster Dg10-3 Pro Quip 4 Bh Baik
25 Polyurthane Air Hose Reel 6m Tekiro 4 Bh Baik
Air Control Unit Double 2
Casun 1 Bh Baik
26 Tabung
27 Tamper Torx Key Long 9 Pcs Tekiro 4 Set Baik
Catok / Bench Vice (Uk. 5
Tekiro 1 Bh Baik
28 Inch)
29 Tap And Dies 40 Pcs Tekiro 1 Bh Baik
Spray Hose 8.5x50mm
Pro Quip 1 Bh Baik
30 (3braided/Optiflow)
31 Compresor + Elektromotor Shark 1 Bh Baik
32 APAR 3 Bh Baik
33 Baterai /Accu/Aki 1 Bh Baik
34 Penitik 1 Bh Baik
35 Seal Tape DCOTA 1 Bh Baik
36 Isolasi Kabel 1 Bh Habis Dipakai
37 Micrometer 1 Bh Baik
38 Dudukan Dial Indikator 1 Bh Baik
39 Jackstand Kecil 1 Set Baik
40 Tang Snapring Terbuka 1 Bh Baik
41 Tang Snapring Tertutup 1 Bh Baik
42 Kunci 8 10 12 1 Bh Baik
43 Kunci T 10 2 Bh Baik
44 Kunci T 12 2 Bh Baik
45 Kunci T 14 2 Bh Baik
46 Kunci T 17 2 Bh Baik
47 Tacker Sabuk 1 Bh Baik
48 Tracker Kaki 3 Yamaha 1 Bh Baik
49 Minyak Rem 1 Bh Habis Dipakai
50 Oli Suspensi Depan 1 Bh Habis Dipakai
51 Oli Mesin 1 Bh Habis Dipakai
52 Baskom Stainlis 30 cm 1 Bh Baik
53 Baskom Stainlis 32 cm 1 Bh Baik
54 Mesin Gerinda Tangan 1 Bh Baik
Sisa 5
Kabel Merah 10 Meter Dipakai 5 Meter
55 Meter
Sisa 4
Kabel Kuning 10 Meter Dipakai 6 Meter
56 Meter
Sisa 4,5 Dipakai 5,5
Kabel Hitam 10 Meter
57 Meter Meter
58 Klakson 2 Bh Sudah dipasang
59 Sakelar 1 Bh Sudah dipasang
60 Fuse Besar 50 Bh Sisa 36 Bh Dipakai 14 Bh
61 Fuse Kecil 50 Bh Sisa 35 Bh Dipakai 15 Bh
62 Relay 1 Bh Baik
63 Bohlam Lampu 1 Bh Sudah dipasang
64 Jackstand TEKIRO 2 Bh Baik
65 Aki/Baterai GTZ5S 1 Bh Baik
Benz Tipe
Drill Bits Set 19 Pcs Sisa 17 Pcs Patah 2 Pcs
66 827561
FDR 2.75/3.00 -
Ban Dalam 2 Bh Sudah dipasang
67 14 80/90
68 Micrometer Spot 50-75 mm 1 Bh Baik
69 Outside Micrometer Wipro 25-50 mm 1 Bh Baik
RYU RDR 10-3
Bor Tangan 1 Bh Baik
70 RE
71 Kabel Prop Multimeter 2 Bh Baik
b. Lampiran Penghapusan Alat dan Bahan Bengkel TBSM

BERITA ACARA PENGHAPUSAN

Bahwa pada tanggal 16 Januari Di Bengkel Otomotif SMK Karya Bangsa telah
dilakukan penghapusan inventaris bengkel berupa alat dan bahan sebagai berikut :

NAMA
SPEKSIFIKASI
NO ALAT DAN JUMLAH KONDISI KETERANGAN
(MERK/TIPE)
BAHAN
1 Isolasi Kabel 1 Bh Habis Dipakai
2 Minyak Rem
Oli Suspensi
3 Depan
4 Oli Mesin
5 Kabel Merah 10 Meter Sisa 5 Meter Dipakai 5 Meter
6 Kabel Kuning 10 Meter Sisa 4 Meter Dipakai 6 Meter
7 Kabel Hitam 10 Meter Sisa 4,5 Meter Dipakai 5,5 Meter
8 Fuse Besar 50 Bh Sisa 36 Bh Dipakai 14 Bh
9 Fuse Kecil 50 Bh Sisa 35 Bh Dipakai 15 Bh
10 Bohlam Lampu 1 Bh Sudah dipasang
Benz Tipe
Drill Bits Set 19 Pcs Sisa 17 Pcs Patah 2 Pcs
11 827561

Demikian berita acara ini dibuat dengan sebenar-benarnya.

Sintang, 16 Januari 2023


Mengetahui,
Kaprodi TBSM Kepala SMK Karya Bangsa

Wempi Noviandi, S.T Ratna Bintari, M.Pd

Anda mungkin juga menyukai