Insomnia
Unduh PPT ,
Diunggah oleh Netacoassy pada Jan 22, 2014
Data diunggah
Jan 22, 2014
Unduh ,
Hak Cipta
© Attribution Non-Commercial (BY-NC)
Format Tersedia
INSOMNIA
PPT, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
Facebook Twitter
$ Oleh:
Email Novita Herdiyanti (09171022)
PEMBIMBING
Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat? dr. Juwita Saragih, Sp.KJ
* +
* Bermanfaat
+ Tidak
bermanfaat
FISIOLOGI TIDUR
• Makhluk hidup mempunyai irama sirkardian kehidupan yang sesuai
dengan beredarnya waktu dalam siklus 24 jam.
FISIOLOGI TIDUR
PEMBAGIAN TIDUR
• Tidur Dibagi Menjadi 2 Tipe Yaitu:
1. Tipe Rapid Eye Movement (REM)
2. Tipe Non Rapid Eye Movement (NREM)
• Fase awal tidur didahului oleh fase NREM yang terdiri dari 4
stadium, lalu diikuti oleh fase REM. Keadaan tidur normal antara
fase NREM dan REM terjadi secara bergantian antara 4-6 kali siklus
semalam.
• Tidur NREM yang meliputi 75% dari keseluruhan waktu tidur dan
dibagi emnjadi 4 stadium. Sedangkan tidur REM meliputi 25% dari
keseluruhan waktu tidur. Tidak dibagi-bagi dalam stadium seperti
dalm tidur NREM
Stadium 1 • berlangsung selama 5% dari keseluruhan waktu tidur. Stadium ini dianggap
stadium tidur paling ringan. EEG menggambarkan gambaran kumparan tidur
yang khas, bervoltase rendah, dengan frekuensi 3 sampai 7 siklus perdetik, yang
disebut gelombang teta
Stadium 2 • berlangsung paling lama, yaitu 45% dari keseluruhan waktu tidur. EEG
menggambarkan gelombang yang berbentuk pilin (spindle shaped) yang sering
dengan frekuensi 12 sampai 14 siklus perdetik, lambat, dan trifasik yang dikenal
sebagai kompleks K. Pada stadium ini, orang dapat dibangunkan dengan mudah
Stadium 4 • berlangsung 13% dari keseluruhan waktu tidur. Gambaran EEG hampir sama
dengan stadium 3 dengan perbedaan kuantitatif pada jumlah gelombang delta.
Stadium 3 dan 4 juga dikenal dengan nama tidur dalam, atau delta sleep, atau
Slow Wave Sleep (SWS)
*Kadar melatonin dalam darah mulai meningkat pada jam 9 malam, terus meningkat sepanjang malam dan
menghilang pada jam 9 pagi.
Cont. . .
DEFINISI INSOMNIA
• Menurut DSM-IV, Insomnia didefinisikan sebagai keluhan dalam hal
kesulitan untuk memulai atau mempertahankan tidur atau tidur non-
restoratif yang berlangsung setidaknya satu bulan dan
menyebabkan gangguan signifikan atau gangguan dalam fungsi
individu.
KLASIFIKASI INSOMNIA
Dalam ICD 10, insomnia dibagi menjadi 2 yaitu:
• Organik
• Non-organik
• Dyssomnias (gangguan pada lama, kualitas dan waktu tidur)
• Parasomnias (ada episode abnormal yang muncul selama tidur seperti mimpu buruk,
berjalan sambil tidur, dll)
Dalam DSM IV, gangguan tidur (insomnia) dibagi menjadi 4 tipe yaitu:
• Gangguan tidur yang berkorelasi dengan gangguan mental lain
• Gangguan tidur yang disebabkan oleh kondisi medis umum
• Gangguan tidur yang diinduksi oleh bahan-bahan atau keadaan tertentu
• Gangguan tidur primer (gangguan tidur tidak berhubungan sama sekali
dengan kondisi mental, penyakit, ataupun obat-obatan.) Gangguan ini
menetap dan diderita minimal 1 bulan.
Cont. . .
Berdasarkan International Classification of Sleep Disordes yang direvisi,
insomnia diklasifikasikan menjadi:
a. Acute insomnia
b. Psychophysiologic insomnia
d. Idiopathic insomnia
PENYEBAB INSOMNIA
Stress
Perubahan lingkungan
Belajar
‘insomnia’
INSOMNIA
FAKTOR RESIKO
DIAGNOSIS
Untuk mendiagnosis insomnia, dilakukan penilaian terhadap:
– Pola tidur penderita.
– Pemakaian obat-obatan, alkohol, atau obat terlarang.
– Tingkatan stres psikis.
– Riwayat medis.
– Aktivitas fisik
– Diagnosis berdasarkan kebutuhan tidur secara individual.
PENATALAKSANAAN NON-FARMAKO
Trap Tingkah Laku :
•Edukasi tentang kebiasaan tidur yang baik,
•Teknik Relaksasi
•Terapi kognitif
•Restriksi Tidur
•Kontrol stimulus
Cont. . .
Gaya Hidup Dan Pengobatan Di Rumah
• Mengatur jadwal tidur yang konsisten termasuk pada hari libur
• Tidak berada di tempat tidur ketika tidak tidur.
• Tidak memaksakan diri untuk tidur jika tidak bisa.
• Hanya menggunakan tempat tidur hanya untuk tidur.
• Relaksasi sebelum tidur, seperti mandi air hangat, membaca, latihan
pernapasan atau beribadah
• Menghindari atau membatasi tidur siang karena akan menyulitkan tidur pada
malam hari.
• Menyiapkan suasana nyaman pada kamar untuk tidur, seperti menghindari
kebisingan
• Olahraga dan tetap aktif, seperti olahraga selama 20 hingga 30 menit
setiap hari sekitar lima hingga enam jam sebelum tidur.
• Menghindari kafein, alkohol, dan nikotin
• Menghindari makan besar sebelum tidur
• Cek kesehatan secara rutin
• Jika terdapat nyeri dapat digunakan analgesik
PENATALAKS
1. Benzodiazepine (Nitr
2. Non benzodiazepine
* Bermanfaat
+ Tidak
bermanfaat
Cont. . .
Cont. . .
WA
• Kontraindikasi :
– Sleep apneu syndrome
– Congestive Heart Failu
– Chronic Respiratory Di
• Penggunaan Benzodiazep
menimbulkan “teratogeni
khususnya pada trime
KOM
dieksresikan melalui ASI
SSP)
PRO
• Prognosis umumnya baik
terapi pada gangguan lain
ini disertai skizophrenia
TERI
TENTANG DUKUNGAN
Tekan Aksesibilitas
kami! Penerbit
Hubungi Kami
Undang Teman
Hadiah
LEGAL
& ! " '
Ketentuan
Privasi
Hak Cipta
Buku,Bahasa
buku Situs:
audio,Bahasa
dan lainnya.
Indonesia 1
Dapatkan aplikasi gratis kami
& 2 3 4
Beranda Buku Buku audio Dokumen